• Tidak ada hasil yang ditemukan

Prestasi yang dicapai oleh Klub Sepak Bola Persis Solo

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

6. Prestasi yang dicapai oleh Klub Sepak Bola Persis Solo

D. Manfaat Penelitian 1. Manfaat Teoritis

a. Dapat menambah ilmu pengetahuan bagi penulis khususnya dan bagi pembaca pada umumnya tentang Klub sepak bola Persis Solo.

b. Dengan penelitian membrikan masukan dan sumbangan kepada pembaca supaya dapat digunakan sebagai tambahan bacaan dan sumber data dalam

2. Manfaat Praktis

a. Memenuhi salah satu syarat guna meraih gelar Sarjana Pendidikan Program Studi Pendidikan Jasmani Kesehatan dan Rekreasi Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sebelas Maret Surakarta

b. Untuk memberikan bahan masukan dan sumbangan kepada pihak terkait dalam mengembangkan klub sepak bola Persis Solo.

c. Sebagi referensi bagi pemecahan permasalahan yang relevan dengan penelitian ini.

6

BAB II KAJIAN TEORI

A. Tinjauan Pustaka 1. Sepak Bola

a. Pengertian Sepak Bola

Sepak bola, menurut pendapat beberapa ahli dan berbagai displin ilmu adalah sebagai berikut:

1) Sepak bola adalah olah raga permainan beregu, dilapangan menggunakan bola sepak dari dua kelompok yang berlawanan yang masing-masing terdiri dari 11 pemain berlangsung selama 2x45 menit, kemenangan ditentukan oleh selisih gol yang masuk ke gawang lawan (kamus Besar Bahasa Indonesia, 2002).

2) Sepak bola adalah sebuah permainan yang sederhana, dan rahasia permainan sepak bola yang baik ialah melakukan hal-hal sederhana dengan sebaik-baiknya (Eric C Batty, 1986:5).

3) Sepak bola adalah permainan beregu yang dimainkan oleh dua buah regu, masing-masing regu terdiri dari sebelas orang pemain termasuk seorang penjaga gawang. Hampir seluruh permainan dilakukan dengan keterampilan mengolah bola dengan kaki, kecuali penjaga gawang dalam memainkan bola bebas menggunakan seluruh bagian atau anggota badannya dengan kaki atau tangannya ( Soekatamsi, 2000:11).

Berdasarkan beberapa pendapat ahli tersebut, dapat disimpulkan pengertian sepakbola adalah cabang olahraga permainan beregu, yang dimainkan oleh dua regu yang masing-masing regu terdiri dari sebelas orang pemain. Permainan ini dimainkan dalam dua babak, setiap babak lamanya 45menit dengan waktu istirahat 15 menit yang dipimpin oleh wasit dan dibantu oleh hakim baris, setiap pelanggaran ada sangsinya. Oleh karena itu pemain diharapkan memelihara sportivitas. Regu yang paling banyak memasukkan bola ke gawang lawan adalah pemenangnya.

b. Sejarah Sepak Bola

Perkembangan sepak bola semakin menunjukkan sisi positifnya dalam membangun mental dan fisik masyarakat. Sepak bola menjadi ajang pembuktian jati diri serta media kompetisi yang sehat antar masyarakat.

Karena perkembangan ini, kemudian sering diselenggarakan pertandingan-pertandingan dengan mempertemukan dua tim untuk membuktikan pihak mana yang terbaik. Meski dengan ketentuan-ketentuan permainan masih terformat dalam bentuk yang sederhana.

Formasi atau bentuk ketentuan modern dari permainan sepak bola dimulai pada abab ke-19 di inggris. Ketika itu para kalangan muda terpelajar di sekolah-sekolah umum dan universitas, seperti Universitas Cambridge, london memperkenalkan permainan sepak bola dengan menggunakan format dan peraturan sebagaimana permainan sepak bola

yang kita kenal sekarang. Peraturan ini terkenal dengan nama “Cambridge

rules of football”. Di luar sekolah dan universitas sepak bola timbul dan berkembang dengan pasal, tetapi tidak mau menggunakan peraturan yang sudah ada. Pada tanggal 26 oktober 1863 perkumpulan-perkumpulan yang ada diluar sekolah dan universitas mendirikan sebuah badan yang disebut “

The Football Associations”. Badan ini menyusun peraturan permainan sepak bola pada tanggal 8 desember 1863, sehingga timbullah permainan sepakbola modern, yang dalam perkembangannya mengalami perombakan-perombakan sangat pesat. Jadi dikatakan bahwa sepak bola modern berasal dari inggris.

Pada abab ke-20 sepak bola telah menjadi olahraga paling digemari di dunia. Beberapa negara telah menyelenggarakan pertandingan setingkat turnamen yang melibatkan beberapa tim nasional negara-negara yang bergabung dalam satu kawasan seperti turnamen sepak bola untuk kawasan Britania Raya yang diikuti oleh tim inggris, Skotlandia, Irlandia dan Wales. Demikian halnya yang diselenggarakan di kawasan eropa tengah yang melibatkan tim negara Jerman, Austria dan Hongaria.

Dengan perkembangan yang semakin pesat itu, maka mulai timbul ide untuk membentuk badan sepak bola dunia. Setelah dilakukan pertemuan dan perundingan dari beberapa negara maka badan sepak bola dunia berdiri

pada tahun 1904. Badan itu bernama “Federation International de Football

Associations” disingkat FIFA yang bermarkas di kota Zurich, Swiss.(Agus Salim, 2008).

c. Perkembangan Sepak Bola di Indonesia

Organisasi sepak bola di Indonesia yang menangani adalah Persatuan Sepakbola Seluruh Indonesia ( PSSI). PSSI ini berdiri pada 19 April 1930 di Jogjakarta. Pada awal berdirinya PSSI sendiri adalah singkatan dari Persatoean Sepakraga Seloeroeh Indonesia. Kemudian dalam konggres PSSI di Solo tahun 1950, PSSI diubah menjadi Persatuan Sepakbola Seluruh Indonesia dan Ir. Soeratin Sosrosoegondo tercatat sebagai ketua umum pertama.

Pada masa awal setelah berdirinya PSSI, yakni pada tahun 1936 juga berdiri satu badan yang mengurusi olahraga di Indonesia. Badan ini bernama NIVU ( Nederlandsh Indische Voetbal Unie) yang merupakan badan olahraga sepak bola yang di dukung oleh pemerintah kolonial Belanda. Setelah masa pendudukan Balatentara Jepang dan Proklamasi Kemerdekaan, oleh pemerintahan Indonesia ditetapkan bahwa PSSI adalah badan resmi olahraga sepakbola di tanah air pada tahun 1949. Selanjutnya PSSI tercatat sebagai anggota FIFA pada tanggal 1 November 1952 dan menjadi anggota konfederasi Sepakbola Asia (AFC) pada tahun yang sama ( Agus Salim, 2008).

d. Perkembangan Sepak Bola di Surakarta

Sepak bola juga berkembang di daerah-daerah seperti di kota

Surakarta. Berikut ini merupakan perkembangan Sepak Bola di

http://www.indowebster.web.id/archive/index.php/t173025.html?s=2b6d957

42289401175380e8dc9bb0afd,diunduh pada 3 Maret 2012):

Sejarah lahirnya PSSI tidak dapat dipisahkan dari keberadaan Vorstenlandsche Voetbal Bond (VVB) atau Perserikatan Sepak Bola di Solo zaman Hindia Belanda. Vorstenlandsche Voetbal Bond juga dikenal sebagai pelopor dunia persepakbolaan di Indonesia, karena didirikan sebelum bermunculannya klub-klub sepak bola. Kala itu jelas PSSI belum lahir. Pada 1923 VVB didirikan oleh Sastrosaksono dari Klub Mars serta RNg Reksodiprojo dan Sutarman dari Klub Romeo.

Kemudian pada 1928 oleh Soemokartiko nama VVB diganti menjadi Persatuan Sepak Bola Indonesia Solo (Persis). Solo membuktikan rasa nasionalismenya dengan berani menggunakan kata Indonesia kali pertama sebagai nama klub kesebelasan lokal. Hal ini juga tidak terlepas dari peran PB X yang saat itu mendukung baik langsung maupun tidak langsung perkembangan kebangkitan nasional yang ditandai dengan banyak berdirinya organisasi-organisasi sosial dan politik di Kota Solo.

2. Organisasi

a. Pengertian Organisasi

Organisasi merupakan bentuk kerja sama antara manusia yang terikat suatu ketentuan untuk mencapai tujuan bersama. Menurut

Prof.Dr.SP. Siagian, M.P.A dalam A.P. Pandjaitan (1992:1).

Mengemukakan organisasi adalah : “ Setiap bentuk persekutuan antara dua orang atau lebih yang berkerja bersama secara formal terikat dalam rangka pencapaian suatu tujuan yang telah ditentukan, dalam ikatan mana terdapat seorang/beberapa orang yang disebut atasan dan seorang/sekelompok orang yang disebut bawahan.” Sedangkan menurut Prof. Dr. Prajuri Atmosudirdjo

dalam A.P. Pandjaitan (1992) organisasi adalah “ Struktur tata pembagian

kerja & struktur tata hubungan kerja antara sekelompok orang pemegang posisi yang bekerja sama secara tertentu untuk bersama-sama mencapai

Pengorganisasian adalah menciptakan hubungan antara aktivitas yang akan dikerjakan; personal yang akan melakukannya dan faktor fisik yang dibutuhkan. Tujuan dari pengorganisasian adalah membagi tugas atau

pekerjaan yang akan dilaksanakan, menentukan, menata dan

menyeimbangkan otoritas dan tanggung jawab (J.S. Husdarta, 2009). Organisasi diibaratkan sebuah organisme atau tanaman yang semula tumbuh dari kecambah yang kemudian tumbuh dan berkembang. Organisasi dapat juga didefinisikan sebagai himpunan interaksi manusia yang saling bekerja sama unyuk mencapai tujuan bersama yang terikat suatu ketentuan yag disepakati berasama.

Berdasarkan pengertian organisasi yang diuraikan diatas, A.P. Pandjaitan (1992) menguraikan ciri-ciri organisasi sebagai berikut :

a. Adanya suatu kelompok orang;

b. Adanya kegiatan yang berbeda-beda, tetapi satu sama lai saling

berkaitan yang merupakan kesatuan kegiatan;

c. Tiap-tiap anggota memberikan sumbangan tenaganya;

d. Adanya kewenangan, koordinasi, dan pengawasan;

e. Adanya suatu tujuan, (the idea of goals) (hlm.2).

b. Prinsip-prinsip Organisasi

Prinsip organisasi menurut A.P. Pandjaitan (1992:2) adalah sebagai berikut :

1) Prinsip bahwa organisasi harus mempunyai tujuan yang jelas.

Organisasi di bentuk atau disusun atas dasar adanya tujuan. Tidak ada

organisasi yang tidak mempunyai tujuan. Misalnya:

a) Organisasi kekuasaan (negara) dibentuk untuk mencapai tujuan negara/nasional

b) Organisasi olah raga, dalam hal ini KONI, dibentuk untuk mencapai tujuan agar dalam bidang olah raga tercapai prestasi yang setinggi-tingginya.

c) Organisasi siswa Intra Sekolah (OSIS) dibentuk untuk melatih siswa berorganisasi.

2) Prinsip kesatuan komando.

Bahwa seseorang hanya menerima perintah atau komando dan bertanggung jawab terhadap seseorang atasanya.

3) Prinsip pertanggungjawaban

Dalam menjalankan tugasnya, bawahan harus bertanggung jawab sepenuhnya kepada atasanya. Sekalipun demikian atasnya tidak dapat menghindarkan pertanggungjawabannya atas segala kegiatan/perbuatan yang dilakukan oleh bawahannya.

4) Prinsip pembagian kerja

Setiap orang mempunyai kemampuan yang terbatas dalam melakukan segala macam pekerjaan. Oleh karena itu pembagian pekerjaan berarti bahwa kegiatan-kegiatan dalam melakukan pekerjaan harus dikhususkan secara sempurna. Kegiatan ini harus ditentukan secara jelas demi keefektifan dalam pencapaian tujuan organisasi

5) Prinsip kepemimpinan.

Sekalipun susunan organisasi telah ditentukan, wewenang telah dilimpahkan kepada setiap orang sesuai dengan tugasnya untuk mencapai

tujuan organisasi, perlu adanya kemampuan kepemimpinan.

Kepemimpinan adalah kemampuan mempengaruhi dan menggerakkan orang lain, sehingga mereka bertindak dan berperilaku sebagaimana diharapkan, terutama bagi tercapainya tujuan yang diinginkan.

c. Organisasi Olahraga

Menurut J.S. Husdarta, (2009) kegiatan olahraga, termasuk juga penjas yang mengandung misi untuk mencapai tujuan pendidikan, memerlukan manajemen yang baik. Kegiatan olahraga semakin berkembang dalam corak yang semakin beragam. Aneka motif mulai tumbuh sesuai pula dengan kebutuhan manusia dalam kaitannya dengan olahraga. Ada motif yang bertujuan hanya untuk memenuhi dorongan berafiliasi atau memperoleh pergaulan yang luas, dan ada pula motif untuk memperoleh

Keseluruhan kegiatan yang semakin kompleks itu, memerlukan manajemen. Karena dalam kegiatan itu terdapat sejumlah faktor yang harus dikelola. Kegiatannya melibatkan beberapa komponen meliputi:

1) Tujuan: termasuk prioritas.

2) Manajemen: termasuk koordinasi.

3) Fasilitas: tempat untuk menyelenggarkan kegiatan.

4) Sumber belajar: sumber pendukung bagi kelangsungan program.

5) Program : pengalaman belajar yang harus disediakan.

6) Pelatih/guru: berfungsi sebagai fasilitatir dan manajer perubahan

perilaku.

7) Siswa/ atlet: subjek yang menjadi pelaku dan sekaligus mengalami

pemberian pengalaman belajar.

8) Kendali mutu: berkaitan dengan evaluasi dan riset.

9) Supervisi: pengendalian mutu, dan terkait pula dengan unsur leading.

10) Biaya: konsekuensi logis dari semua kebutuhan.

Organisasi olahraga yang baik harus memenuhi syarat-syarat khusus sebagai organisasi olahraga, sehingga dapat terwujud organisasi olahraga yang sehat, baik dan berjalan dengan lancar. Di indonesia ada lebih dari 30 cabang organisasi olahraga dari beberapa macam cabang satu dengan yang lain berbeda-beda sehingga diperlukan wadah untuk menampung aspirasi setiap organisasi dan sebagai induk organisasi olahraga adalah komite Olahraga Nasional Indonesia atau disebut KONI pusat ini membawahi dan mengkoordinir semua organisasi-organisasi olahraga di Indonesia. Kalau sudah ada induk organisasi maka akan terjalin kerjasama yang baik antar organisasi olahraga baik di tingkat daerah maupun pusat.

Organisasi Olahraga Sepakbola menjadi induk organisasi yang berada di daerah adalah Persatuan Sepakbola Seluruh Indonesia sering disebut PSSI.

d. Struktur dan Bagan Organisasi

Dalam sebuah organisasi harus dibentuk struktur organisasi setelah terbentuk lalu dimasukkan ke dalam bagan organisasi untuk mengetahui tugas dan tanggung jawab setiap orang dan juga memperjelas jabatan setiap kegiatan. Ada beberapa ahli yang mengemukakan tentang hal di atas:

1) Delton E.Mc Ferland : struktur organisasi adalah pola jaringan

berhubungan antara bermacam-macam jabatan dan para pemegang jabatan.

2) Richard A. Johnson, Fermout E. Kast dan J.E Rousseuzweig : struktur

organisasi adalah hubungan antara macam-macam fungsi atau aktifitas di dalam organisasi.

3) John Pfiffiner dan Owen Lane : struktur organisasi adalah hubungan

antara pegawai dan aktifitas mereka satu sama lain serta terhadap keseluruhan, dimana bagian-bagiannya adalah tugas-tugas, pekerjaan-pekerjaan atau fungsi-fungsi dan masing-masing anggota kelompok pegawai yang melaksanakannya.

Tiga batasan tentang organisasi di atas, dapat di simpulkan bahwa struktur organisasi adalah kerangka antar hubungan satuan-satuan organisasi yang di dalamnya terdapat pejabat, tugas serta wewenang yang masing-masing mempunyai peran dalam satuan yang utuh.

Bagan organisasi adalah gambaran struktur organisasi yang di tunjukkan dengan kotak-kotak atau garis-garis yang susun menurut kedudukannya yang masing-masing memuat fungsi tertentu, yang satu sama lain dihubungkan dengan garis-garis saluran wewenang dan tanggung jawab. Dalam organisasi menurut Henry G. Hodges dalam Hani Handoko ( 1984) mengemukakan empat bentuk bagan organisasi:

1) Bentuk piramid. Bentuk ini yang paling banyak di gunakan, karena

sederhana, karena sederhana, jelas dan mudah dimengerti.

2) Bentuk vertikal. Bentuk vertikal agak menyerupai bentuk piramid, yaitu

dalam hal pelimpahan kekuasaan dari atas ke bawah, hanya bagan

3) Bentuk horizontal. Bagan ini menekankan pada hubungan antara satu jabatan dengan jabatan lain. Bagan bentuk lingkaran jarang sekali digunakan dalam praktek.

Gambar 1. Bentuk-bentuk bagan Organisasi

e. Unsur-unsur Organisasi

Dalam sebuah organisasi terdapat beberapa unsur atau unit pejabat yang menduduki suatu bidang tertentu. Unsur-unsur organisasi tersebut mempunyai tugas tertentu sesuai dengan jabatannya dan saling berhubungan satu sama lainnya. Pada prinsipnya kegiatan yang dilakukan oleh setiap unsur organisasi bertujuan untuk menghasilkan kualitas kerja yang baik dan memajukan organisasi menjadi sehat dan berjalan dengan baik

Unsur-unsur yang terdapat dalam organisasi menurut T.Hani Handoko (1984) yaitu : 1) Pengurus; 2) Anggota; 3) Anggaran Dasar (AD) dan Anggaran Rumah Tangga (ART); 4) Rencana Kerja; 5) Anggaran Belanja.

f. Organisasi-organisasi Sepakbola

Organisasi pada cabang olahraga sepak bola merupakan suatu wadah yang digunakan dalam melaksanakan kegiatan untuk mencapai prestasi yang setinggi-tingginya, khususnya dalam cabang olahraga sepakbola. Di dalam organisasi sepakbola diharapkan akan terjadi hubungan yang hirarki antara pengurus, pelatih dan pemain. Sehingga ketiga tersebut dapat saling bekerja sama dalam menjalankan tugasnya, maka tujuan yang ingin dicapai akan terwujud. Sepakbola di Indonesia terorganisasi dalam suatu wadah dengan nama PSSI (Persatuan Sepakbola Seluruh Indonesia).

Kompetisi yang diselenggarakan PSSI didalam negeri terdiri dari: 1) Divisi utama, divisi satu, divisi dua, diikuti klub sepakbola dengan

berstatus amatir.

2) Divisi tiga yang diikuti oleh sepakbola dengan pemain yang berstatus amatir.

3) Kelompok umur usia 15, 17, 19, 23 pemain yang berstatus amatir. 4) Sepakbola wanita dan futsal.

Adapun struktur organisasi PSSI meliputi: 1) Di tingkat pusat dibentuk pengurus pusat.

2) Di daerah tingkat I Propinsi dibentuk pengurus daerah.

3) Di daerah Tingkat II Kabupaten/ Kota Administratif dibentuk pengurus cabang.

Dalam organisasi cabang olahraga sepakbola terdapat unsur-unsur :

1) Pengurus

Sebagai unsur yang terpenting dalam mengelola organisasi,

wajar apabila pengurus dituntut untuk betul-betul meresapi

keberadaannya, artinya mereka mempunyai tanggung jawab terhadap jalannya organisasi. Dimana maju dan mundurnya suatu organisasi tergantung kepada kemampuannya dalam mengelola organisasi. Dalam melaksanakan tugasnya, pengurus ditempatkan pada bagian dalam sturktur organisasi sesuai dengan bidang dan kemampuan

bawahannya dalam batas tanggung jawab dan wewenang yang dilimpahkan.

Susunan pengurus dalam organisasi hendaknya dapat

menyesuaikan dengan kebutuhan dari organisasi itu sendiri. Dalam Anggaran Rumah Tangga ART PSSI dijelaskan mengenai struktur dan fungsi organisasi yang menjelaskan tentang struktur kepengurusan sebagai berikut: a) Ketua Umum; b) Wakil Ketua Umum; c) Ketua Harian; d)Sekjen; e) Wakil Sekjen; f) Bendahara; g) Wakil Bendahara; h) Ketua Bidang Litbang; i) Ketua Bidang Pengawasan; j) Ketua Pembinaan/pimpro; k) Ketua Bidang Usaha/Dana; Ketua Bidang Perlengkapan; l) Ketua Bidang Pendidikan dan Latihan; m) Ketua Bidang Luar Negeri.

2) Anggota

Selain pengurus unsur yang tidak kalah pentingnya dalam suatu organisasi adalah anggota dalam organisasi adalah pemain. Dengan demikian diantara pengurus dengan anggota merupakan unsur penting dalam organisasi yang harus dapat menciptakan dan mewujudkan suatu kerjasama yang baik, agar aktifitas yang dijalankan dapat berjalan dengan lancar.

Dalam penerimaan anggota masing-masing organisasi

mempunyai prosedur dan persyaratan penerimaan sendiri-sendiri. Demikian juga untuk menjadi anggota dalam organisasi cabang olahraga sepakbola, dibutuhkan pemain-pemain yang memenuhi syarat dari cabang olahraga yang bersangkutan.

3) Anggaran Dasar (AD) dan Anggaran Rumah Tangga (ART)

Semakin banyak anggota dalam organisasi, semakin banyak pula permasalahan yang timbul. Untuk mengatasi permasalahan tersebut, suatu organisasi mempunyai peraturan yang harus dipatuhi oleh anggotanya. Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga merupakan landasan pokok untuk memudahkan pelaksanakan kegiatan dalam

organisasi dan merupakan petunjuk arah kemana suatu organisasi akan dibawa.

Dalam organisasi olahraga perlu aturan-aturan yang harus ditaati oleh semua anggota agar tujuan organisasi tersebut dapat tercapai, maka timbul Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga, agar tidak terjadi penyelewengan-penyelewengan

4) Rencana Kerja

Kegagalan berorganisasi dapat pula terjadi pada organisasi cabang olahraga sepakbola, dimana dapat timbul karena tidak jelasnya rencana kerja yang digunakan dalam organisasi tersebut.

Hendaknya rencana anggaran kerja yang dibuat disesuaikan dengan tujuan yang akan dicapai dan disusun secara periodik serta jelas, sehingga setiap pengurus dan anggota organisasi tidak mengalami kesulitan dalam memahami dan melakukan yang akan dilaksanakan.

5) Anggaran Belanja

Anggaran Belanja merupakan salah satu bentuk dari berbagai rencana kerja yang telah disusun dalam organisasi olahraga sepakbola, menyusun Anggaran Belanja harus disesuaikan dengan keadaan yang sedang terjadi di dalam organisasi. Anggaran Belanja yang dibuat hendaknya bersifat realistis, luwes, kontinyu dan harus mampu mengatasi kemungkinan-kemungkinan yang terjadi tetapi dapat berubah sesuai dengan keadaan, serta jangan sampai Anggaran Belanja yang dibuat tidak sesuai dengan perhitungan yang sudah direncanakan karena kalau salah dalam perhitungannya dapat fatal akibatnya.

g. Manajemen

Manajemen dibutuhkan oleh semua organisasi, karena tanpa manajemen, semua usaha akan sia-sia dan pencapaian tujuan akan lebih sulit karena dibutuhkan untuk menjaga keseimbangan antara tujuan-tujuan, sarana-sarana dan kegiatan-kegiatan yang saling bertentangan dari pihak

pekerja dengan orang-orang untuk menentukkan, menginterprestasikan dan mecapai tujuan-tujuan organisasi dengan pelaksanaanya fungsi perencanaan (planning), pengorganisasian (organizing), penyusunan personalia (staffing), pengarahan dan kepemimpinan (leading) dan pengawasan

(controlling). Definisi manajemen memang merupakan masalah yang sulit sehingga definisinya sangat universal. Demikian juga klub sepak bola PERSIS Solo dalam melaksanakan kegiatan berdasarkan rencana yang telah disepakati bersama, baik anggota maupun pengurus melakukannya berdasarkan anggaran dasar dan anggaran rumah tangga.

Ada baiknya dikutipan tentang manajemen dari beberapa ahli yang dirangkap oleh Subagio Hartoko, Dalimin dan Soemarno (1998:4):

1) DR.Sp. Siagian, MPA : Manajemen adalah kemampuan atau

keterampilan untuk memperoleh suatu hasil dalam rangka mencapai tujuan melalui kegiatan orang lain.

2) Drs. The Liang Gie : Manajemen itu sebagai tindakan-tindakan atau

proses menggerakkan tindakan dalam usaha kerjasama manusia sehingga tujuan yang telah ditentukan benar-benar tercapai.

3) GR Terry : Manajemen adalah pencapaian tujuan yang telah ditetapkan

terlebih dahulu dengan melalui atau menggunakan kegiatan orang lain. Batasan-batasan manajemen di atas satu dengan yang lain tidak sama, akan tetapi mempunyai unsur-unsur atau karakteristik yang sama, yaitu :

1) Adanya tujuan yang telah ditetapkan.

2) Tujuan itu ditetapkan melalui orang lain.

3) Diperlukannya bimbingan dan pengawasan.

Dr.Hadawi Nawawi dalam buku Manajemen Olahraga Karya Subagio Hartoko, Dalimin dan Sumarno (1998) manajemen dibedakan menjadi dua yaitu adanya manajemen administrasi dan manajemen operasional.

Manajemen administrasi meliputi bagian-bagian: 1) Planningatau perencanaan,

2) Organizationatau pengorganisasian, 3) Direction atau pengarahan,

4) Controllingatau pengawasan, 5) Communicationatau komunikasi.

Manajemen operasional meliputi bagian-bagian:

1) Tata usaha. 2) Perbekalan. 3) Kepegawaian. 4) Keuangan. 5) Hubungan masyarakat. h. Administrasi

Administrasi adalah suatu rangkaian kegiatan atau sekelompok orang untuk mendayagunakan sumber-sumber dana, fasilitas, ide-ide dan orang-orang yang tergabung dalam suatu unit kerja atau organisasi untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan sebelumnya sehingga lebih efektif dan efisien.

Dalam organisasi agar dapat berjalan dengan baik dan lancar, maka perlu disusun dan diatur agar mengarah pada tujuan yang telah ditetapkan. Agar hasil tersebut tercapai, maka perlu adanya administrasi yang baik, karena membantu dalam penyelenggaraan kegiatan. Sedangkan administrasi yang dikutip dari Soemarno, Dalimin dan Subagio Haartoko (1998), adalah sebagai berikut :

1) John M. Griffuer : Administrasi dapat dirumuskan sebagai

pengorganisasian dan pengarahan sumber daya manusia atau tenaga kerja dan materi untuk mencapai tujuan yang dicapai.

2) Sondang P. Siagian : Administrasi adalah keseluruhan proses

pelaksanaan dari keputusan yang telah diambil dan pelaksanaan itu

pada umumnya dilakukan oleh dua orang manusia atau lebih untuk mencapai tujuan yang telah ditentukan sebelumnya.

Dari pengertian administrasi diatas maka perlu unsur-unsur administrasi antara lain:

Dokumen terkait