• Tidak ada hasil yang ditemukan

Prinsip dan Tujuan Pengembangan Usaha Kecil dan Menengah

TINJAUAN UMUM USAHA KECIL MENENGAH

G. Prinsip dan Tujuan Pengembangan Usaha Kecil dan Menengah

Di Indonesia, dunia industri kecil atau usaha kecil dinilai sungguh sangat mengesankan karena dapat menyerap tenaga kerja yang lebih besar, sehingga dunia industri kecil merupakan tulang punggung penyediaan tenaga kerja, dinamisator dan stabilisator perekonomian di Indonesia.69

Setiap muncul suatu ide atau gagasan untuk mendirikan perusahaan akan selalu timbul suatu pertanyaan, misalnya perusahaan apa yang akan didirikan, apa jenis usahanya. Hal tersebut merupakan suatu pertanyaan yang wajar. Jika keliru memilih usaha akan menyebabkan kesulitan atau bahkan kegagalan. Sebelum memilih jenis usaha yang akan digeluti, seorang investor perlu mengetahui dan mempelajari jenis-jenis usaha yang ada. Dengan demikian, akan memperoleh gambaran yang jelas tentang perusahaan yang akan direncanakan. Sehingga ikut menjamin proses pencapaian tujuan dan sasaran.70

Banyak jenis usaha yang dapat digeluti, tetapi pada prinsipnya kegiatan perusahaan dapat dikelompokkan dalam tiga jenis usaha, yaitu :

5) Jenis Usaha Perdagangan atau Distribusi

Jenis usaha perdagangan atau distribusi merupakan usaha yang terutama bergerak dalam kegiatan memindahkan barang dari produsen kekonsumen atau dari tempat yang mempunyai kelebihan persediaan ketempat yang membutuhkan. Jenis usaha perdagangan atau distribusi, di antaranya bergerak di bidang pertokoan, warung, rumah makan, agen (filial), penyalur (whole saler), pedagang perantara, dan tengkulak. Komisioner dan makelar dapat juga

69 M.Fadhil Hasan, Pemihakan Pemerintah Dalam Mendukung Pembiayaan Koperasi dan Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM), Bappenas, Jakarta, 2008, hlm. 5

70 Ibid, hlm. 9 -10.

dikelompokkan kedalam kegiatan perdagangan karena kegiatannya berkaitan dengan jual beli barang.

6) Jenis Usaha Produksi atau Industri.

Usaha produksi atau industri adalah jenis usaha yang terutama bergerak dalam kegiatan proses pengubahan suatu bahan atau barang menjadi bahan atau barang lain yang berbeda bentuk atau sifatnya dan mempunyai nilai tambah.

Kegiatan ini dapat berupa produksi atau industri pangan, pakaian, peralatan rumah tangga, kerajinan, bahan bangunan, dan lain sebagainya. Kegiatan budidaya di sektor pertanian, perikanan, peternakan, perkebunan dan kegiatan penangkapan ikan juga termasuk jenis usaha produksi.

7) Jenis Usaha Jasa Komersial

Usaha jasa komersial merupakan jasa usaha yang bergerak dalam kegiatan pelayanan atau menjual jasa sebagai kegiatan utamanya. Adapun jenis contoh usaha jasa komersial, di antaranya asuransi, bank, konsultan, biro perjalanan pariwisata, pengiriman barang (expedisi), bengkel, salon kecantikan dan gedung bioskop.

Peningkatan peran serta industri kecil tidak luput adanya pemberdayaan dan sesuai dengan tujuan Pembangunan Nasional bertujuan untuk mewujudkan masyarakat adil dan makmur yang merata material dan spiritual berdasarkan Pancasila dan Undang-Undang Dasar R. I Tahun 1945 dalam wadah Negara Kesatuan Republik Indonesia yang merdeka, berdaulat, bersatu, dan berkedaulatan rakyat dalam suasana peri kehidupan bangsa yang aman tenteram, tertib dan

dinamis dalam lingkungan pergaulan dunia yang merdeka, bersahabat, tertib, dan damai.

Pembangunan Nasional sebagai pengamalan Pancasila yang mencakup seluruh aspek kehidupan bangsa diselenggarakan bersama oleh masyarakat dan Pemerintah. Masyarakat adalah pelaku utama pembangunan, Pemerintah berkewajiban mengarahkan, membimbing, melindungi serta menumbuhkan suasana yang menunjang kegiatan masyarakat dan kegiatan Pemerintah dengan saling menunjang, saling mengisi, dan saling melengkapi dalam satu kesatuan langkah menuju tercapainya tujuan Pembangunan Nasional.

Untuk mencapai tujuan Nasional tersebut, telah dilaksanakan pembangunan di segala bidang dengan titik berat diletakkan pada bidang

“Ekonomi,” di antaranya dengan memberikan Pemberdayaan, Pembinaan terhadap Dunia Industri Kecil, sehingga Usaha Kecil dapat mandiri dan berkembang menjadi Usaha Menengah.71

Pertumbuhan ekonomi yang cukup tinggi selama pembangunan Jangka Panjang pertama, selain telah meningkatkan kesejahteraan rakyat juga telah menumbuh kembangkan Usaha Besar, Usaha Menengah, Usaha Kecil, dan Koperasi. Usaha Kecil merupakan kegiatan usaha yang mampu memperluas lapangan kerja dan memberikan pelayanan ekonomi yang luas pada masyarakat dapat berperan dalam proses pemerataan dan peningkatan pendapatan masyarakat, serta mendorong pertumbuhan ekonomi dan peranan dalam mewujudkan stabilitas nasional pada umumnya dan stabilitas ekonomi pada khususnya.

71 Penjelasan Undang-Undang RI No. 20 Tahun 2008 tentang Usaha Mikro, Kecil dan Menengah pada Bagian Umum

Secara teori memang telah dikeluarkan Undang-Undang dan peraturan Pemerintah, Keputusan Menteri dan peraturan lainnya yang berkaitan dengan pemberdayaan industri kecil (usaha kecil) namun secara praktik atau kenyataan yang terjadi di lapangan Dunia Industri Kecil atau usaha kecil masih banyak menghadapi berbagai hambatan dan kendala. Di sisi lain, Usaha Kecil perlu memberdayakan dirinya dan diberdayakan dengan berpijak pada kerangka hukum nasional yang berlandaskan Pancasila dan Undang-Undang Dasar 1945 demi terwujudnya demokrasi ekonomi yang berdasar pada asas kekeluargaan.

Pemberdayaan usaha kecil dilakukan melalui:

1. Penumbuhan ikilm usaha yang mendukung bagi pengembangan usaha kecil 2. Pembinaan dan pengembangan usaha kecil serta kemitraan usaha

Pemberdayaan usaha kecil dilaksanakan oleh Pemerintah, dunia usaha dan masyarakat. Dengan memberdayakan usaha kecil, diharapkan Usaha Kecil menjadi tangguh, mandiri dan juga dapat berkembang menjadi Usaha Menengah.

Usaha Kecil yang tangguh, mandiri, dan berkembang dengan sendirinya akan meningkatkan produk nasional, kesempatan kerja, ekspor, serta pemerataan hasil-hasil pembangunan, yang pada gilirannya akan memberikan sumbangan yang lebih besar terhadap penerimaan Negara.

Diberdayakannya Usaha Kecil, tentu saja akan meningkatkan kedudukan serta peran Usaha Kecil dalam perekonomian nasional akhirnya akan terwujud tatanan perekonomian nasional yang sehat, maju dan kukuh sehingga dapat meningkatkan kesejahteraan masyarakat. Dalam memberdayakan Usaha Kecil, seluruh peraturan perundang-undangan yang berkaitan dengan Usaha Kecil, antara

lain, Undang Nomor 5 Tahun 1984 tentang Perindustrian, Undang-Undang Nomor 7 Tahun 1992, sebagaimana diubah dengan Undang-Undang-Undang-Undang Nomor 10 Tahun 1998 tentang Perbankan dan Undang-Undang Nomor 25 Tahun 1992 tentang Koperasi yang merupakan satu kesatuan yang tidak dapat dipisahkan dan saling melengkapi.72

Adapun tujuan dari pemberdayaan UMKM tersebut adalah:73

1. Mewujudkan struktur perekonomian nasional yang seimbang, berkembang, dan berkeadilan

2. Menumbuhkan dan mengembangkan kemampuan Usaha Mikro, Kecil dan Menengah menjadi usaha yang tangguh dan mandiri

3. Meningkatkan peran Usaha Mikro, Kecil dan Menengah dalam pembangunan daerah, penciptaan lapangan kerja, pemerataan pendapatan, pertumbuhan ekonomi, dan pengentasan rakyat dari kemiskinan

Sebagai upaya untuk meningkatkan kemampuan dan peran serta kelembagaan usaha mikro, kecil, dan menengah dalam perekonomian nasional, maka pemberdayaan tersebut perlu dilaksanakan oleh Pemerintah, Pemerintah Daerah, dunia usaha, dan masyarakat secara menyeluruh, sinergis, dan berkesinambungan.

Pemberdayaan usaha kecil bertujuan menumbuhkan dan meningkatkan kemampuan usaha kecil menjadi usaha yang tangguh dan mandiri serta dapat berkembang menjadi usaha menengah, meningkatkan peranan usaha kecil dalam pembentukan produk nasional, perluasan kesempatan kerja dan berusaha,

72 Mariani, Staf Seksi Industri Dagang Kecil & Menengah Dinas Perindustrian &

Perdagangan sebagai informan. diakses tanggal 20 Januari 2017 Pukul 21.00 Wib

73 Pasal 5 UU No. 20 Tahun 2008 tentang UMKM.

meningkatkan ekspor serta peningkatan dan pemerataan pendapatan untuk mewujudkan dirinya sebagai tulang punggung serta memperkukuh struktur perekonomian nasional.

Pemberi waralaba mengutamakan pengusaha kecil dan menengah sebagai penerima waralaba atau penerima waralaba lanjutan dan atau pemasok dalam rangka penyediaan, pengadaan barang dan atau jasa. Dalam hal penerimaan waralaba atau penerima waralaba lanjutan bukan merupakan pengusaha kecil dan menengah, pemberi waralaba dan penerima waralaba lanjutan wajib mengutamakan kerjasama dan atau pasokan barang dan atau jasa dari pengusaha kecil dan menengah.