• Tidak ada hasil yang ditemukan

4.4 Spesifikasi Model

4.4.1 Produk Minyak Kelapa Sawit dan Bahan Bakar

Persamaan untuk blok minyak kelapa sawit terdiri dari persamaan produksi minyak kelapa sawit, konsumsi minyak kelapa sawit, harga domestik minyak kelapa sawit, harga ekspor minyak kelapa sawit dan ekspor minyak kelapa sawit. Persamaan untuk blok minyak kelapa sawit mengacu kepada persamaan hasil penelitian Hartoyo et al. (2009) dan Susila dan Munadi (2008) dengan penyesuaian yang diperlukan. Salah satu penyesuaian yang dilakukan adalah menambahkan variabel produksi olein dan stearin sebagai variabel yang mempengaruhi persamaan konsumsi domestik minyak kelapa sawit. Peningkatan penggunaan olein dan stearin untuk bahan baku biodiesel dan industri hilir lainnya akan meningkatkan konsumsi domestik minyak kelapa sawit. Persamaan yang dapat diformulasikan adalah sebagai berikut :

QCPOt = a0 + a1DCPOt + a2PTBSt + a3CCPOt + a4QCPOt-1 + U1t …..(1)

CCPOt = b0 + b1DCPOt-1 + b2PXPOt + b3PMGRt + b4QOLt + b5QSTt

+ b6CCPOt-1 + U2t ...(2)

DCPOt = c0 + c1PXPOt + c2QCPOt + c3CCPOt + c4PTBSt + U3t...(3)

PXPOt = d0 + d1WOILt + d2XTAXt + d3XCPOt + d4DCPOt

+ d5PXPOt-1 + U4t ... ...(4)

XCPOt = e0 + e1PXPOt + e2ERt + e3XTAXt + U5t ...(5)

dimana :

QCPOt = Produksi CPO Indonesia (ribu ton/thn)

DCPOt = Harga domestik CPO (rupiah/kg)

PTBSt = Harga TBS kelapa sawit (rupiah/kg)

QCPOt-1 = Lag produksi CPO (ribu ton/thn)

CCPOt = Permintaan CPO domestik (ribu ton/thn)

QOLt = Produksi olein (ribu ton/thn)

QSTt = Produksi stearin (ribu ton/thn)

CCPOt-1 = Lag konsumsi CPO (ribu ton/thn)

PXPOt = Harga ekspor CPO (US$/kg)

WOILt = Harga minyak mentah internasional (US$/barel)

XTAXt = Pajak ekspor CPO (persen)

ERt = Nilai tukar rupiah terhadap US$ (rupiah/US$)

XCPOt = Ekspor CPO (ribu ton/thn)

dengan dugaan parameter yang diharapkan :

a1, a3 > 0;a2 < 0 ; 0 < a3 < 1 b1 , b2 < 0 ; b3 , b4 , b5 > 0 ; 0 < b6 < 1

c1, c3, c4 > 0 ; c2 < 0 d1, d2 , d4 > 0 ; d3 , d5 < 0 e1 , e3 < 0 ; e2 > 0.

b. Olein-Stearin Bahan Baku Biodiesel

Persamaan untuk blok olein-stearin bahan baku biodiesel menggunakan persamaan produksi olein dan stearin karena keterbatasan data historis yang dimiliki untuk biodiesel dari minyak kelapa sawit. Olein dan stearin adalah produk turunan minyak kelapa sawit, yang menjadi bahan baku untuk memproduksi biodiesel dari kelapa sawit di Indonesia. Selain menjadi bahan baku biodiesel dari kelapa sawit, olein juga merupakan bahan baku untuk minyak goreng dan stearin merupakan bahan baku untuk margarine.

Berdasarkan penelitian Hartoyo et al. (2009) yang menggunakan fungsi produksi biodiesel di Amerika Serikat sebagai landasan keterkaitan produksi biodiesel dengan harga minyak bumi dan penelitian Lopes dan Laan (2008) yang menyatakan bahwa produksi biodiesel dari kelapa sawit juga dipengaruhi oleh harga minyak kelapa sawit dan harga minyak bumi sehingga produksi olein dan stearin sebagai bahan baku biodiesel dari kelapa sawit diasumsikan dipengaruhi oleh harga minyak kelapa sawit dan harga minyak bumi. Produksi olein dan stearin digunakan sebagai indikator pengembangan biodiesel dari minyak kelapa

sawit. Berdasarkan asumsi tersebut maka persamaan yang dapat diformulasikan adalah sebagai berikut :

QOLt = f0 + f1DCPOt + f2WOILt + f3QMGRt + f4QOLt-1 + U6t ...(6)

QSTt = g0 + g1DCPOt + g2WOILt + g3QMGNt + g4QSTt-1 + U7t ...(7)

dimana :

QOLt = Produksi olein (ribu ton/thn)

DCPOt = Harga domestik CPO (rupiah/kg)

WOILt = Harga minyak mentah internasional (US$/barrel)

QMGRt = Produksi minyak goreng sawit (ribu ton/thn)

QOLt-1 = Lag produksi olein (ribu ton/thn)

QSTt = Produksi stearin (ribu ton/thn)

QMGNt = Produksi margarin (ribu ton/thn)

QSTt-1 = Lag produksi stearin (ribu ton/thn)

dengan dugaan parameter yang diharapkan :

f1 < 0 ; f2 , f3 > 0 ; 0 < f4 < 1 g1 < 0 ; g2 , g3 > 0 ; 0 < g4 < 1

c. Minyak Goreng Sawit

Minyak goreng sawit merupakan salah satu produk turunan dari kelapa sawit. Persamaan untuk blok minyak goreng sawit terdiri dari persamaan produksi minyak goreng sawit, permintaan minyak goreng sawit dan harga minyak goreng sawit. Persamaan untuk blok minyak goreng sawit mengacu kepada persamaan hasil penelitian Hartoyo et al. (2009) yang dikombinasikan dengan persamaan hasil penelitian Susila dan Munadi (2008) dengan penyesuaikan yang diperlukan. Persamaan yang dapat diformulasikan adalah sebagai berikut :

QMGRt = h0 + h1PMGRt-1 + h2PMGKt + h3QMGRt-1 + U8t ...(8)

DMGRt = i0 + i1PMGRt + i2(ASt/POPt) + U9t ...(9)

PMGRt = j0 + j1DCPOt + j2DMGRt + j3PMGRt-1 + U10t ...(10)

QMGRt = Produksi minyak goreng sawit (ribu ton/thn)

PMGRt = Harga minyak goreng sawit (rupiah/kg)

DCPOt = Harga domestik CPO (rupiah/kg)

QMGRt-1 = Lag produksi minyak goreng sawit (ribu ton/thn)

DMGRt = Permintaan minyak goreng sawit (ribu ton/thn)

PMGKt = Harga minyak goreng kelapa (rupiah/kg)

ASt = Penawaran agregat (milyar rupiah/thn)

POPt = Jumlah penduduk Indonesia (juta orang)

PMGRt-1 = Lag harga minyak goreng (rupiah/kg)

dengan dugaan parameter yang diharapkan :

h1 , h2 > 0 ; 0 < h3 < 1 i1 < 0 ; i2 > 0 j1 , j2 > 0 ; 0 < j3 < 1.

d. Perkebunan Kelapa Sawit

Kelapa sawit merupakan tanaman asal bahan baku untuk industri biodiesel dari kelapa sawit. Persamaan untuk blok perkebunan kelapa sawit terdiri dari persamaan luas areal kebun kelapa sawit, produksi tandan buah segar kelapa sawit dan harga tandan buah segar kelapa sawit. Persamaan untuk blok perkebunan kelapa sawit mengacu kepada persamaan hasil penelitian Hartoyo et al. (2009) dengan beberapa penyesuaian. Persamaan yang dapat diformulasikan untuk perkebunan kelapa sawit adalah sebagai berikut :

AREAt = k0 + k1DCPOt-1 + k2QCPOt + k3SBt + k4ERt + k5GEISt

+ U11t ...(11)

QTBSt = l0 + l1PTBSt + l2AREAt + l3QTBSt-1 + U12t ...(12)

PTBSt = m0 + m1DCPOt + m2QTBSt + m3AREAt + m4WPt

+ m5PTBSt-1 + U13t ...(13)

dimana :

AREAt = Luas areal kebun kelapa sawit (juta ha)

SBt = Suku bunga (persen/thn)

ERt = Nilai tukar rupiah terhadap US$ (rupiah/US$)

QTBSt = Produksi TBS (juta ton/thn)

QCPOt = Produksi CPO (juta ton/thn)

GEISt = Pengeluaran pemerintah infrastruktur (trilyun rupiah/thn)

QTBSt-1 = Lag produksi tandan buah segar sawit (juta ton/thn)

DCPOt = Harga domestik CPO (rupiah/kg)

WPt = Upah rata-rata sektor pertanian (rupiah/bulan)

PTBSt-1 = Lag harga TBS (rupiah/kg)

dengan dugaan parameter yang diharapkan :

k1 , k2 , k4 , k5 > 0 ; k3 < 0 ; l1 , l2 > 0 ; 0 < l3 < 1

m1, m4 > 0 ; m2 , m3 < 0 ; 0 < m3 < 1 e. Bahan Bakar Diesel

Persamaan bahan bakar diesel digunakan untuk melihat keterkaitan bahan bakar diesel dengan produksi olein-stearin sebagai bahan baku biodiesel dari kelapa sawit dan penurunan impor bahan bakar diesel. Persamaan untuk blok bahan bakar diesel terdiri dari persamaan produksi minyak diesel, konsumsi minyak diesel, harga minyak diesel dan impor minyak diesel.

Menurut Lopes dan Laan (2008) sejak berkembangnya biodiesel maka produksi minyak diesel selain dipengaruhi oleh harga minyak bumi juga akan dipengaruhi oleh produksi biodiesel yang dalam hal ini direpresentasikan oleh produksi olein dan stearin sebagai bahan baku. Konsumsi minyak diesel dipengaruhi oleh kebutuhan kelistrikan, industri dan transportasi serta besarnya subsidi bahan bakar. Persamaan yang dapat diformulasikan adalah sebagai berikut :

QDSLt = n0 + n1WOILt + n2MDSLt + n3SBDLt + n4QOLt + n5QSTt

+ n6QDSLt-1 + U14t ...(14)

CDSLt = o0 + o1TRDLt + o2INDLt + o3ELDLt + o4QDSLt + o5GDPIt

+ o6SBDLt + o7CDSLt-1 + U15t ...(15)

MDSLt = q0 + q1CDSLt + q2QDSLt + q3MDSLt-1 + U17t ...(17)

dimana :

QDSLt = Produksi minyak diesel (kilo liter/thn)

MDSLt = Impor minyak diesel (kilo liter/thn)

QOLt = Produksi olein (ribu ton/thn)

QSTt = Produksi stearin (ribu ton/thn)

QDSLt-1 = Lag produksi minyak diesel (kilo liter/thn)

CDSLt = Konsumsi minyak diesel (kilo liter/thn)

PDSLt = Harga minyak diesel (rupiah/liter)

TRDLt = Permintaan minyak diesel untuk transportasi (kilo liter/thn)

INDLt = Permintaan minyak diesel untuk industri (kilo liter/thn)

ELDLt = Permintaan minyak diesel untuk listrik (kilo liter/thn)

GDPIt = Nilai produksi sektor industri (milyar rupiah/tahun)

CDSLt-1 = Lag konsumsi minyak diesel (kilo liter/thn)

WOILt = Harga minyak mentah internasional (US$/barel)

SBDLt = Subsidi minyak diesel (rupiah/liter)

INFt-1 = Tingkat inflasi (persen)

PDSLt-1 = Lag harga minyak diesel (rupiah/liter)

MDSLt-1 = Lag impor minyak diesel (kilo liter/thn)

POPt = Jumlah penduduk Indonesia (juta orang)

dengan dugaan parameter yang diharapkan :

n1, n2 < 0 ; n3 , n4, n5 > 0 ; 0 < n6 < 1 o1, o2 , o3 , o4 , o5 , o6 > 0 ; 0 < o7 < 1

p1, p3 , p4 > 0 ; p2 < 0 q1 > 0 ; q2 < 0 ; 0 < q3 < 1

4.4.2 Produksi dan Permintaan