• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB II KAJIAN TEORETIK

A. Profesionalisme Guru

1. Pengertian Profesionalisme Guru

Profesionalisme guru terdiri dari dua suku kata yang masing-masing mempunyai pengertian tersendiri, yaitu profsionalisme dan guru. Profesi juga diartikan sebagai jabatan atau pekerjaan tertentu yang mensyaratkan pengetahuan dan keterampilan khusus yang diperoleh dari pendidikan akademis yang insentif. Pengertian profesionalisme adalah pandangan bahwa suatu keahlian tertentu diperlukan dalam pekerjaan tertentu yang mana keahlian itu hanya diperoleh melalui keahlian khusus. Jadi, profesionalisme guru merupakan kondisi, arah, nilai, tujuan dan kualitas suatu keahlian dan kewewenangan dalam bidang pendidikan dan pengajaran yang berkaitan dengan pekerjaan seseorang yang menjadi mata pencaharian.

Guru profesional adalah guru yang memiliki kemampuan dan keahlian khusus dalam bidang keguruan sehingga ia mampu melakukan tugas dan fungsinya sebagai guru dengan kemampuan maksimal, atau dengan kata lain guru profesional adalah guru yang terdidik dan terlatih dengan baik, serta memiliki pengalaman yang kaya di bidangnya (Samana, 1994: 32). Dengan demikian, sebutan profesional lebih menggambarkan suatu keadaan derajat keprofesian seseorang dilihat dari sikap, pengetahuan, dan keahlian. Peningkatan profesionalisme guru salah satunya dapat dilakukan dengan melakukan refleksi

diri (Rahman, 2014). Seorang guru yang profesional harus memiliki kompetensi yang baik agar dapat menjalankan tugasnya secara efektif.

2. Kompetensi Guru

Kompetensi guru adalah seperangkat penguasaan kemampuan yang harus ada dalam diri guru agar dapat mewujudkan kinerjanya secara tepat dan efektif. Kompetensi merupakan seperangkat pengetahuan, keterampilan, dan prilaku yang harus dimiliki, dihayati, dan dikuasai oleh guru atau dosen dalam melaksanakan tugas profesionalan (UU Republik Indonesia Nomor 14 tahun 2005 tentang Guru dan Dosen). Kompetensi dasar yang harus dimiliki para guru yaitu sebagai berikut (Mulyasa, 2007).

a. Kompetensi pedagogik

Kompetensi pedagogik merupakan kemampuan guru dalam pengelolaan pembelajaran peserta didik, meliputi:

1) Pemahaman wawasan atau landasan kependidikan 2) Pemahaman terhadap peserta didik

3) Pengembangan kurikulum atau silabus 4) Perancangan pembelajaran

5) Pelaksanaan pembelajaran yang mendidik dan dialogis 6) Pemanfaatan teknologi pembelajaran

7) Evaluasi hasil belajar

8) Pengembangan peserta didik untuk mengaktualisasikan berbagai potensi yang dimilikinya

b. Kompetensi kepribadian

Kompetensi kepribadian merupakan kompetensi yang berkaitaan dengan kepribadian seorang guru dalam bersikap atau bertindak, meliputi:

1) Mantap 2) Stabil 3) Dewasa

4) Arif dan bijaksana 5) Berwibawa

6) Berakhlak mulia

7) Menjadi teladan bagi peserta didik dan masyarakat 8) Secara obyektif mengevaluasi kinerja sendiri

9) Mengembangkan diri secara mandiri dan berkelanjutan c. Kompetensi profesional

Kompetensi profesional merupakan kemampuan penguasaan materi pelajaran secara luas dan mendalam.

d. Kompetensi sosial

Kompetensi sosial merupakan kemampuan guru sebagai bagian dari masyarakat, meliputi:

i. Berkomunikasi lisan, tulisan, dan isyarat

ii. Menggunakan teknologi komunikasi dan informasi secara fungsional

iii. Bergaul secara efektif dengan peserta didik, sesama pendidik, tenaga kependidikan, orangtua/wali peserta didik.

3. Indikator Profesionalisme Guru

Profesionalisme adalah pekerjaan atau kegiatan yang dilakukan oleh seseorang dan menjadi sumber penghasilan kehidupan memerlukan keahlian, kemahiran atau kecakapan yang memenuhi standar mutu norma tertentu memerlukan pendidikan profesi.

Indikator profesionalisme guru sesuai buku pedoman penyusunan portofolio sertifikasi guru tahun 2010 meliputi:

1) Kualifikasi Akademik 2) Pendidikan dan Pelatihan 3) Pengalaman Mengajar

4) Perencanaan dan Pelaksanaan Pembelajaran 5) Prestasi Akademik

6) Karya Pengembangan Profesi 7) Keikutsertaan dalam Forum Ilmiah

8) Penghargaan yang Relevan dalam Bidang Pendidikan 4. Faktor yang Mempengaruhi Profesionalisme Guru

Ada banyak faktor yang mempengaruhi profesionalisme guru. Danil (2009) mengemukakan bahwa faktor-faktor yang mempengaruhi profesionalisme guru antara lain:

a) Memiliki latar belakang pendidikan, sangat penting bagi para guru memiliki latar belakang pendidikan menjadi salah satu syarat utama seorang guru untuk menjadi pendidik. Guru dapat mentransfer ilmu dan pengalaman kepada peserta didik.

b) Memiliki rasa tanggungjawab kepada seluruh peserta didik, sehingga membuat para guru tidak akan bertindak seenaknya.

c) Memiliki pengalaman mengajar dalam menjalankan tugasnya sebagai mana guru tidak lepas dari pengalaman mengajar.

d) Mencintai profesi, sebagai guru harus memiliki rasa cinta guru terhadap profesi sangat penting. Rasa cinta tumbuh dari naluri kemanusiaan dan rasa cinta akan mendorong individu untuk melakukan sesuatu sebagai usaha dan pengorbanan. Dalam melakukan sesuatu akan lebih berhasil (seperti melakukan perubahan di sekolah) apabila disertai dengan adanya mencintai terhadap apa yang dilakukannya.

Selain keempat faktor di atas, faktor internal lainnya yang juga mempengaruhi profesionalisme guru adalah sebagai berikut.

1. Kecerdasan emosional adalah kemampuan mengenali diri sendiri dan orang lain, kemampuan memotivasi diri sendiri dan mengelola emosi dengan baik pada diri sendiri dan hubungannya dengan orang lain (Goleman, 2015).

2. Kecerdasan spiritual adalah sebagai inti atau pusat dari semua tindakan yang dilakukan, dilandasi adanya kecerdasan untuk menerapkan prilaku dan hidup dalam kontek makna yang lebih luas dan kaya, kecerdasan untuk menilai tindakan bahkan jalan hidup manusia lebih bermakna di banding dengan yang lain (Zohar dan Marshal, 2000: 252-257).

3. Greenberg (Deria, 2018) mengemukakan bahwa komitmen organisasional menggambarkan sejauh mana seseorang mengidentifikasikan dan melibatkan diri pada organisasinya dan keinginan untuk tetap tinggal di organisasi ini.

Selain faktor internal, profesionalisme guru juga dipengaruhi oleh faktor eksternal. Faktor eksternal yang mempengaruhi profesionalisme guru adalah sebagai berikut.

a) Kepemimpinan kepala sekolah (Sudewa, 2013). Kepemimpinan kepala sekolah memiliki peran yang sangat penting dalam organisasi sekolah, guna menciptakan kondisi yang ideal. Dalam pengelolaan sekolah dibutuhkan sosok pemimpin sekolah yang mampu menyesuaikan diri dengan kondisi dan situasi sekolah, sehingga sumber daya yang ada di sekolah dapat dikerahkan secara optimal (Praja, 2014).

b) Zamroni (Deria, 2018) mengemukakan bahwa budaya sekolah merupakan suatu pola asumsi dasar nilai, keyakinan dan kebiasaan yang dipegang bersama oleh seluruh warga sekolah, diyakini dan dapat terbukti dapat dipergunakan untuk menghadapi berbagai permasalahan dalam beradaptasi dengan lingkungan yang baru dan melakukan integrasi internal, sehingga pola nilai dan asumsi tersebut dapat diajarkan kepada anggota dan generasi baru agar mereka memiliki pandangan yang tepat bagaimana seharusnya mereka memahami, berpikir, merasakan dan bertindak menghadapi berbagai situasi dan lingkungaan yang ada.

Faktor yang mempengaruhi profesionalisme guru menurut Goleman (2015) faktor internal yaitu kecerdasan emosional, dan kecerdasan spiritual guru sangat penting untuk ditumbuhkembangkan dalam penguatan karakter mereka terhadap tugas-tugas pembelajaran (Masaong, 2011). Selain itu menurut Sudewa (2013) faktor eksternal yaitu kepemimpinan kepala sekolah. Ketiga faktor ini apabila

diterapkan secara bersama dan saling mendukung akan menghasilkan profesionalisme guru yang maksimal.

Dalam penelitian ini, peneliti mengambil faktor internal yaitu kecerdasan emosional, dan kecerdasan spiritual dan faktor eksternal yaitu kepemimpinan transformasional kepala sekolah sebagai faktor yang mempengaruhi profesionalisme guru. Peneliti memilih faktor tersebut karena di Kota Muara Teweh, kecamatan Teweh Tengah belum ada penelitian yang meneliti tentang kepemimpinan transformasional kepala sekolah, kecerdasan emosional, kecerdasan spiritual, dan profesionalisme guru.

Dokumen terkait