• Tidak ada hasil yang ditemukan

G. Tempat Pembuangan Akhir

III. Zonasi Lingkup Pelayanan

4.3.3.3 Profil Drainase

Jaringan drainase yang terdapat di Kota Jepara adalah jaringan primer, sekunder, dan tersier. Jaringan tersebut umumnya mengikuti pola jaringan jalan yang ada. Selain itu beberapa saluran yang ada digunakan sebagai irigasi ke sawah-sawah.

Berdasarkan status pengalirannya, sistem drainase Kota Jepara dapat dirinci sebagai berikut:

Drainase Primer, adalah drainase utama yang berfungsi sebagai daerah tumpahan air dari drainase sekunder dan drainase tersier sebelum ke laut. Drainase juga merupakan aliran-aliran sungai utama yang ada di Kota Jepara. Drainase yang ada di Kota Jepara adalah Kali Wiso dan Kali Kanal.

Drainase Sekunder, adalah wadah pengaliran dari drainase tersier sebelum ke drainase primer. Drainase sekunder tersebut dapat berupa anak-anak sungai dari drainase primer.

Drainase Tersier, adalah drainase yang merupakan wadah yang umumnya merupakan saluran pembuangan limbah rumah tangga yang berada di lingkungan permukiman maupun perkotaan.

Fungsi utama dari drainase perkotaan adalah membawa aliran air dari hujan secepat mungkin untuk dibuang tanpa terjadi genangan pada waktu musim hujan. Fungsi lainnya adalah mengalirkan

IV-69

air buangan domestik pada musim kemarau yang pada umumnya debit buangan limbah domestik kecil sekali jika dibandingkan dengan kapasitas salurannya.

Sistem drainase sekunder dan sistem drainase tersier masing-masing melayani daerah tangkapan air (Cathment Area) yang berbeda luasannya.

a. Sistem Drainase Sekunder

Sistem drainase sekunder dibuat sebagai berikut : (1) Drainase Sekunder Pemuda Kiri

Drainase Sekunder Pemuda Kiri, adalah drainase sepanjang jalan Pemuda terus ke utara Jalan HOS Cokroaminoto. Sampai di pertigaan dengan jalan Kusumo Utoyo saluran belok ke kiri lewat daerah Pamatan dan kemudian memotong jalan DR. Wahidin dan terus masuk ke drainase primer (kali Kanal). Sebelum outlet ini dipasang pintu klep dan instalasi pompa mobile.

(2) Drainase Sekunder Pemuda Kanan

Drainase Sekunder Pemuda Kanan mulai dari pintu pembagi air kemudian masuk ke jalan Pemuda terus ke utara ke jalan HOS Cokroaminoto. Sampai di pertigaan dengan jalan Kusumo Utoyo belok ke kanan melalui sebelah kanan jalan Kusumo Utoyo terus ke timur sampai masuk ke Kali Wiso.

(3) Drainase Sekunder KH. Yasin Kanan

Drainase sekunder KH Yasin Kanan, dimulai dari pintu pembagi air dari bendung Bapangan terus melalui sebelah kanan jalan KH Yasin terus ke utara melalui sebelah kanan jalan Ki Mangunsarkoro terus Jalan DR. Sutomo dan berakhir menjadi satu dengan drainse sekunder Pemuda Kanan.

(4) Saluran Sekunder Bulu

Saluran sekunder Bulu dimulai dari Jalan Kolonel Sugiyono terus ke utara melalui saluran yang sudah ada dan akhirnya bermuara di Pulokelor.

(5) Drainase Sekunder Kyai Mojo

Drainase sekunder Kyai Mojo dimulai dari Jalan Kol. Sugiyono melalui sebelah kanan Jalan Kyai Mojo terus ke utara sampai di tikungan jalan di Jobokuto belok ke kanan untuk kemudian masuk ke muara Jobokuto.

Permasalahan yang ada disini adalah, ketika muka air laut pasang air tidak dapat masuk ke laut justru sebaliknya. Oleh karena itu di sini perlu dipasang pintu klep dan stasiun pompa yang permanen.

IV-70

(6) Drainase Sekunder Dr. Sutomo

Drainase sekunder Dr. Sutomo ini dimulai dari Drainase Sekunder Pemuda Kanan, terus ke utara melalui sebelah kid jalan DR. Sutomo sampai ke rencana polder. Drainase ini pada saat penhujan akan membawa air hujan ke polder, tetapi pada musim kemarau diharapkan saluran ini dapat membawa air dari Bendung Bapangan melewati drainase sekunder Pemuda kanan atau drainase sekunder KH. Yasin Kanan kemudian masuk ke drainase sekunder Dr. Sutomo ini terus masuk ke polder. Diharapkan polder tetap akan terisi air bersih dan tawar.

(7) Drainase Ujungbatu

Drainase di sekitar Stadion Ujungbatu masih belum tertata dengan balk sehingga bila terjadi hujan pada sata air laut pasang masih terjadi genangan. Drainase seputar Stadion yang seharusnya langsung ke laut dialirkan ke Kali Sikembu yang merupakan batas Kelurahan Ujungbatu & Desa Mulyoharjo Berta sekaligus menjadi drainase utama Kelurahan Ujungbatu & Desa Mulyoharjo.

(8) Drainase Mulyoharjo

Pada Jalan Shima terutama di depan Balai Desa Mulyoharjo jika terjadi hujan deras masih terjadi genangan di sepanjang jalan setinggi kurang lebih 30 cm dan menggenang selama 6 jam setelah hujan turun. Hal ini disebabkan karena gorong – gorong yang menghubungkan drainase Jalan Shima ke Kali Sikembu tertutup. Drainase Jalan Shima jugs dialirkan ke Kali Sampok.

(9) Drainase Pengkol

Genangan yang terjadi di Kelurahan Pengkol terutama pada Jalan Kop. Sapari & Jalan KH Maliki disebabkan oleh Saluran samping tidak mampu menampung air hujan sehingga terjadi luapan. Untuk mengatasi hal tersebut perlu normalisasi saluran samping jalan sehingga kapasitasnya mencukupi. letak jalan tersebut terhadap Kali Wiso lebih tinggi sehingga setelah ada normalisasi saluran aliran air hujan menuju ke Kali Wiso akan lancar. b. Sistem Drainase Tersier

Sistem drainase tersier adalah saluran-saluran drainase tersier sebagai pengumpul buangan air dari saluran-saluran lingkungan yang kemudian dialirkan ke drainase sekunder atau langsung

IV-71

masuk ke drainase primer.

Untuk mengatasi genangan-genangan air banjir / hujan di beberapa lokasi dapat dilakukan melalui drainase-drainase, sebagai berikut :

1. Genangan air di Kelurahan Panggang :

a. Wilayah RT 01 RW 05 dan wilayah RT 02 dan RT 03 RW 07 dapat diatasi oleh drainase tersier Ki Mangun Sarkoro Kiri.

b. Genangan di wilayah RT 03 RW 02 dan RT 03 RW 08 dapat dialirkan melalui Drainase sekunder KH. Yasin Kanan.

2. Genangan air di wilayak Kelurahan Kauman

a. Wilayah RT 01 RW 01 genangan air hujan clapat dialirkan oleh drainase Sekunder Pemuda Kanan.

b. Daerah sebelah utara Jalan Kol. Sugiyono sampai sebelah selatan Jalan Kapten Sunarso clapat dialurkan melewati drainase tersier Kol. Sugiyono, drainase tersier MT Haryono terus masuk ke drainase Sekunder Bulu.

3. Genangan air di wilayah Kelurahan Demaan

Genangan air di wilayah RT 01 dan RT 03 RWO1 dan wilayah RT 02 dan RT 03 RW 02 adapat dialirkan ke drainase tersier DR. Wahidin dan drainase sekunder Pemuda Kiri dan terus dibuang ke Kali Kanal.

4. Wilayah Kelurahan Bulu

Genangan ar di wilayah RT 02 RW 01 Kelurahan Bulu dapat dialirkan melalui drainase tersier Letjen Suprapto Kiri terus langsung masuk ke Kali Kanal.

5. Wilayah Jobokuto

Genangan air di wilayah Kelurahan Jobokuto dapat diatai dengan :

a. Genangan di wilayah RT 05, RT 06, RT 07 RW 02 dapat dialirkan melalui drainase-drainase tersier MT Haryono Kiri dan dranase tersier MT Haryono Kanan, Serta drainase sekunder Kyai Mojo terus dibuang melalui outlet Jobokuto atau masuk dulu ke polder.

b. Genangan air di wilayah RT 11, RT 12, RT 13 dan RT 14 Wilayah RW 04 dapat dialirkan melalui drainase tersier Patiunus kiri dan kanan terus masuk ke drainase sekunder Kyai Mojo.

IV-72

Jepara dibagi menjadi 7 (tujuh) Sub Sistem Drainase dan Sub Sistem Drainase Sikembu (Ujungbatu dan Mulyoharjo), yaitu :

1. Sub Sistem I : meliputi Drainase Sekunder Pemuda kiri dan drainase-drainase tersiernya yang meliputi wilayah Kelurahan Potroyudan dan Kelurahan Demaan

2. Sub Sistem II : meliputi drainase sekunder Pemuda Kanan dan drainase sekunder KH Yasin beserta drainase tersier yang ada padanya. Wilayahnya meliputi wilayah Kelurahan Panggang dan sebagian wilayah Kelurahan Kauman.

3. Sub Sistem III : meliputi drainase-drainase tersier Untung Suropati, drainae tersier Suryo Sumirat dan drainase tersier Yos Sudarso. Secara ke wilayahan Sub Sistem Drainase III ini berada di swbagian wilayah Kelurahan Jobokuto.

4. Sub Sistem IV : meliputi drainase sekunder Kyai Mojo, Drainase tersier Patiunus dan tersier lain yang masuk ke drainase sekunder Kyai Mojo. Sub Sistem Drainase ini berada di wilayah Kelurahan Jobokuto.

5. Sub Sistem V : sub sistem drainase ini terdid dad beberapa drainase tersier, seperti drainase tersier Letjen Suprapto Kid dan Kanan, drainase tersier Jend. Sudirman Kanan. Semuanya langsung bermuara ke Kali Kanal. Sub sistem ini berada di wilayah Kelurahan Bulu dan Sebagian Demaan.

6. Sub Sistem VI : Sub sistem drainase ini meliputi drainase sekunder Bulu dan drainase-drainase tersier yang ada di sekitamya. Sub sistem ini berada di wilayah Kelurahan Bulu. 7. Sub Sistem VII : Sub sistem drainase ini merupakan sub sistem Polder, maksudnya

drainase yang secara langsung akan bermuara ke Polder. Sub sistem ini juga termasuk sistem pemberian air bersih (air dad bendung Bapangan). Sub sistem ini berada di wilayah Kelurahan Jobokuto.

8. Sub Sistem Sikembu : Sub sistem drainase ini terdid dari sistem drainase Kelurahan Ujungbatu dan Desa Mulyoharjo:

a. Sistem Drainase Kelurahan Ujungbatu

Drainase di sekitar Stadion Ujungbatu masih belum tertata dengan balk sehingga bila terjadi hujan pada sata air laut pasang masih terjadi genangan. Drainase seputar Stadion yang seharusnya langsung ke laut dialirkan ke Kali Sikembu yang merupakan batas Kelurahan Ujungbatu & Desa Mulyoharjo serta sekaligus menjadi drainase utama Kelurahan Ujungbatu & Desa Mulyoharjo.

Kondisi Kali Sikembu saat ini banyak tertutup endapan lumpur dan jalur kali banyak hilang karena kurangnya perawatan. Untuk mengatasi genangan & banjir terjadi di Kelurahan

IV-73

Ujungbatu cukup hanya dengan merencanakan kembali Saluran Drainase Utama (Kali Sikembu).

b. Sistem Drainase Desa Mulyoharjo

Pada Jalan Shima terutama di depan Balai Desa Mulyoharjo jika terjadi hujan deras masih terjadi genangan di sepanjang jalan setinggi kurang lebih 30 cm dan menggenang selama 6 jam setelah hujan turun. Hal ini disebabkan karena gorong – gorong yang menghubungkan drainase Jalan Shima ke Kali Sikembu tertutup. Drainase Jalan Shima juga dialirkan ke Kali Sampok.

Untuk menanggulangi kondisi tersebut pedu normalisasi Kali Sikembu sebagai drainase utama serta drainase Jalan Shima dari depan Balai Desa Mulyoharjo sampai ke Kali Sampok pedu dilebarkan.

Drainase Kawasan Industri Mulyoharjo belum ada masalah karena pembangunannya barn pada tahap awal. Untuk daerah ini tidak pedu dikhawatirkan karena daerah ini diapit dua saluran drainase besar (Kali Sikembu & Kali Sampok).

Umumnya kondisi sistem drainase yang ada, belum mampu sepenuhnya berfungsi sebagai sarana pembuangan air hujan, terutama pada saat mengalirkan air hujan dengan intensitas yang tinggi.

Pengelolaan komponen drainase di Kabupaten Jepara sebelum tahun 2009 dikelola oleh Dinas Kebersihan, Pertamanan dan Pemadan Kebakaran (DKPPK). Sekarang tahun 2009 oleh Dinas PU-ESDM.

Dokumen terkait