• Tidak ada hasil yang ditemukan

Kondisi Geografis dan Demografis

Kecamatan Giriwoyo merupakan kecamatan yang berada di Kabupaten Wonogiri, Provinsi Jawa Tengah. Secara geografis Kecamatan Giriwoyo terletak pada garis lintang 70 32' sampai 80 15' dan garis bujur 110041' sampai 1110 18'. Iklim adalah iklim tropis dengan musim hujan dan kemarau. Suhu udara berkisar pada suhu 33 0C. Kemiringan tanah berkisar antara 15% hingga 40%. Kondisi tersebut kurang cocok untuk usaha tani sawah dan pengolahan lahan karena tanahnya yang berbatu dan kering.

Luas wilayah Kecamatan Giriwoyo adalah 10.060 hektar dengan batas wilayah: sebelah utara berbatasan dengan Kecamatan Baturetno, sebelah selatan dengan Kabupaten Pacitan (Provinsi Jawa Timur), sebelah timur dengan Kecamatan Karang Tengah dan sebelah barat dengan Kecamatan Pracimantoro serta Kecamatan Eromoko. Jarak Kecamatan Giriwoyo dengan Kabupaten Wonogiri adalah 45 km. Kecamatan Giriwoyo terdiri atas 14 desa dan 2 kelurahan. Desa yang menjadi fokus penelitian adalah Desa Sejati dan Desa Selomarto.

Tabel 4.1 Kondisi demografi Desa Sejati dan Desa Selomarto tahun 2014

No Indikator Sejati Selomarto

1 Jumlah dusun (dusun) 10 10

2 Jumlah Rukun Warga (RW) 10 10

3 Jumah Rukun Tangga (RT) 31 19

4 Jumlah penduduk (jiwa) 3.909 3.200

- Laki-laki 1.930 1.598

- Perempuan 1.979 1.602

Sumber: Diolah dari database Desa Sejati dan Desa Selomarto tahun 2014

Berdasarkan database desa terlihat bahwa jumlah penduduk di perempuan lebih banyak daripada laki-laki. Jumlah penduduk usia produktif mencapai 2.520 jiwa di Desa Sejati dan 2.206 jiwa di Desa Selomarto. Hal ini menunjukkan bahwa penduduk didominasi usia kerja. Kelompok usia anak–anak hanya 750 jiwa di Desa Sejati dan 418 jiwa Di Desa Selomarto.

Kondisi Alam dan Fisik

Keadaan fisik di kedua desa masih didominasi tegalan. Tegalan merupakan lahan kering yang ada di dekat gunung atau lahan kering di suatu kawasan. Tegalan ini umumnya digunakan untuk membudidayakan tanaman kayu-kayuan. Penggunaan lahan lainnya adalah pekarangan dan bangunan, sawah, hutan (negara), dan lainnya. Hal ini terlihat pada Tabel 4.2.

Tabel 4.2 Luas penggunaan lahan Desa Sejati dan Desa Selomarto tahun 2013 (hektar)

No Penggunaan lahan Sejati Selomarto

1 Pekarangan dan bangunan 163,60 161,70

2 Tegalan 258,07 363,45

3 Sawah 65,00 119,60

4 Hutan 26,00 160,00

5 Lainnya 21,03 38,49

Jumlah 533,70 843,24

Sumber: Diolah dari data monografi Desa Sejati dan Desa Selomarto tahun 2013 Berdasarkan Tabel 4.2 terlihat bahwa penggunaan lahan didominasi tegalan yang mencapai 45%. Tegalan merupakan kawasan yang dikembangkan untuk hutan rakyat. Jenis kayu yang ditanam adalah jati, mahoni, dan akasia. Awalnya lahan ini digunakan untuk membudidayakan tanaman pangan namun untuk sekarang tegalan didominasi tanaman kayu–kayuan. Hanya sebagian tegalan yang masih ditanami tanaman pangan. Sawah di Kecamatan Giriwoyo terdiri atas beragam jenis mulai dari sawah irigasi hingga sawah tadah hujan. Sawah di Desa Sejati didominasi sawah irigasi sedangkan sawah di Desa Selomarto mayoritas adalah sawah tadah hujan.

Infrastruktur jalan di kedua desa dapat dikatakan belum baik. Jalanan beraspal hanya ada pada jalan yang menghubungkan dengan pusat kecamatan. Jalan–jalan yang penghubung antar dusun hanya jalan yang dicor dengan semen di samping bagian kanan kiri jalan. Jalanan tersebut juga sekarang banyak yang rusak karena dilalui kendaraan berat seperti truk pengangkut kayu. Sisanya jalanan masih berupa pasir dan bebatuan yang apabila hujan turun menjadi licin dan berbahaya.

Kondisi Sosial dan Ekonomi

Penduduk Desa Sejati mayoritas menganut agama Islam, namun agama Kristen dan Katholik juga cukup banyak. Hal ini dapat terlihat dari adanya beberapa gereja dan Gua Maria sebagai salah satu tempat suci untuk peribadatan. Desa Selomarto penduduknya hampir semua menganut agama islam hanya kurang dari 10 penduduk yang menganut agama kristen dan katholik. Bangunan mushola kecil hampir ada di setiap RT. Kehidupan religius masih terasa di desa ini.

“Setiap mushola yang ada di desa ini alhamdulillah selalu ada

jamaahnya setiap waktu shalat. Apalagi saat maghrib dan isya jamaah banyak jika dibanding dengan mushola di desa-desa lain. Kesadaran masyarakat akan agama sudah ada sejak lama. Setiap

Jum’at kami rutin mengadakan yasinan yang diadakan di rumah

Persamaan dari kedua desa ini adalah kerukunan yang dijalin warganya masih terjalin baik. Hal ini terihat jika ada warga yang sedang tertimpa musibah seperti sakit, meninggal dunia atau warga yang menggelar hajatan mereka selalu datang membantu baik dengan tenaga, uang, dan bantuan lainnya. Acara desa yang sering dilakukan adalah arisan ibu-ibu, bapak-bapak dan posyandu.

Sarana di sektor pendidikan di kedua desa masih minim. Jumlah sarana pendidikan di Desa Sejati ada 1 SMA berstatus swasta, 1 SMP, 3 SD, 2 TK, dan 1 Paud. Sedangkan di Desa Selomarto terdiri atas 2 SD dan 1 SMP. Hal ini berpengaruh pada tingkat pendidikan penduduknya.

Tabel 4.3 Tingkat pendidikan penduduk Desa Sejati dan Desa Selomarto tahun 2014

No Tingkat pendidikan Sejati (jiwa) Selomarto (jiwa)

1 Tidak sekolah/ belum sekolah 115 139

2 Tidak tamat SD/ sederajat 361 270

3 Tamat SD/ sederajat 1202 1020

4 Tamat SLTP/ sederajat 665 712

5 Tamat SLTA/ sederajat 726 447

6 Perguruan Tinggi/ sederajat 90 36

Jumlah 3159 2624

Sumber: Diolah dari database Desa Sejati dan Desa Selomarto tahun 2014

Tampak bahwa tingkat pendidikan penduduk usia kerja didominasi tamatan SD. Sedikit penduduk yang menamatkan sekolahnya hingga perguruan tinggi. Hal ini dikarenakan faktor ekonomi menjadi kendala utama untuk bersekolah. Pendidikan ini mempengaruhi pekerjaan yang dilakukan oleh seseorang. Mayoritas penduduk adalah petani baik penggarap ataupun buruh. Mereka memilih bertani sebab tidak mempunyai keterampilan lain. Pekerjaan lain yang ada di kedua desa adalah penguasaha, buruh, pedagang, sopir, dan PNS. Pengusaha adalah mereka yang mempunyai usaha seperti usaha penggergajian, usaha dagang, usaha persewaan, atau pengusaha makanan. Buruh yang ada di kedua desa adalah buruh industri dan buruh bangunan di luar atau di dalam desa. Tabel 4.4 Pekerjaan penduduk Desa Sejati dan Desa Selomarto tahun 2014 (%)

No Jenis pekerjaan Sejati (%) Selomarto (%)

1 Petani 17,9 16,7 2 Buruh Tani 15,5 16,5 3 Pengusaha Kecil 0,9 1 4 Buruh Industri 0,5 0,5 5 Buruh Bangunan 0,4 0,6 6 Pedagang 0,8 0,8 7 Angkutan 1,2 1,4 8 PNS/TNI/Polri 1,3 0,8 9 Lain-lain 61,4 61,8 Jumlah 100 100

Berdasarkan Tabel 4.4 terlihat bahwa mayoritas penduduk bekerja mengolah lahan. Lahan yang dimiliki ditanami padi dan tanaman palawija. Selain itu komoditas yang menjadi ciri khas adalah kayu mengingat banyaknya lahan tegalan yang dimiliki warga. Hal tersebut juga terlihat dalam kehidupan sehari- hari di kedua desa. Walaupun banyak yang mengolah sawah mereka juga melakukan pekerjaan lain seperti buruh. Penduduk di kedua desa merupakan petani yang ulet karena banyak melakukan pekerjaan.

Melihat karakteristik penduduk tersebut, dapat disimpulkan bahwa selain bekerja di sektor pertanian mereka juga bekerja di luar sektor pertanian untuk menambah penghasilan. Kesejahteraan di kedua desa, dapat dikatakan relatif sejahtera untuk ukuran penduduk desa pada umumnya. Hampir semua rumah sudah memiliki televisi dan sepeda motor. Setiap orang juga mampu untuk makan sehar tiga kali sehari. Sudah tidak ada lagi penduduk yang mengalami kelaparan karena mayoritas rumahtangga menghasilkan padi dari lahan garapannya.

“Kalau dikatakan sejahtera dilihat dari kehidupan di desa, secara umum untuk keperluan pokok warga desa sini sudah mempunyai tempat tinggal dan makan sehari 3 kali sehari walaupun dengan lauk yang seadanya, yang terpenting adalah tidak ada yang kelaparan karena antar warga saling membantu” (Bapak Mryn, perangkat desa, 42 tahun)

Ikhtisar

Desa Sejati dan Desa Selomarto merupakan desa yang berada di Kecamatan Giriwoyo, Kabupten Wonogiri. Secaara umum desa ini memiliki karakteristik yang hampir sama baik dari segi ekonomi, sosial, dan fisik. Akses jalan menju Desa Sejati lebih mudah dilalui dibandingkan Desa Selomarto karena kondisi jalan yang sudah dibangun. Sedangkan di Desa Selomarto banyak jalan yang rusak atau belum dibangun.

Mayoritas penduduk kedua desa tersebut bermatapencaharian sebagai petani baik petani pemilik atau penggarap. Petani di kedua desa membudidayakan padi dan tanaman palawija. Komoditas yang menjadi khas dari kedua desa ini adalah kayu-kayuan mengingat wilayah Kecamatan Giriwoyo pada umunya berupa tegalan. Namun sebagian besar rumahtangga tidak hanya bekerja sebagai petani pengolah lahan saja melainkan bekerja sebagai buruh atau bermigrasi. Jumlah petani di Desa Selomarto menunjukkan proporsi yang lebih sedikit karena sawahnya merupakan sawah tadah hujan yang memberi hasil kurang maksimal.

Tingkat pendidikan di kedua desa mayoritas adalah tamatan SD Hal ini dikarenakan keterbatasan ekonomi orangtua untuk menyekolahkan anaknya. Minimnya fasilitas pendidikan uga menjadi faktor pendorog lainnya. Mayoritas penduduk kedua desa sebagian besar tamatan SMP/sederajat. Para kaum muda khususnya setelah menempuh pendidikan pada jenjang SMP atau SMA mereka memutuskan untuk pergi ke kota untuk mencari pekerjaan sebagai buruh bangunan atau buruh industri. Para pekerja migran ini secara rutin atau kadang- kadang mengirimkan sebagian pendapatan ke desa untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari.

Dokumen terkait