• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB IV HASIL PENELITIAN

4.1.2 Profil National Geographic Indonesia (Gambaran Umum)

Yayasan National Geographic didirikan di Amerika Serikat pada 27 Januari oleh 33 orang yang tertarik untuk meningkatkan pengetahuan geografi.Guardiner Greene Hubbard menjadi menjadi presiden pertama dan kemudian digantikan oleh menantunya Alexander Graham Bell.Bertujuan

untuk meningkatkan pengetahuan umum tentang geografi dunia dan pada akhirnya mensponsori penerbitan majalah bulanan.

Majalah National Geographic Indonesia (NGI) merupakan salah satu edisi bahasa lokal (Local Language Edition/ LLE) dari Majalah National Geographic Society yang berkantor pusat di Washington DC, Amerika Serikat.Hingga saat ini, NGM memiliki memiliki 31 LLE yang terbit dalam 28 bahasa. Pada garis besarnya, LLE diterbitkan oleh institusi penerbitan disuatu Negara di luar AS dengan status mitra aliansi dan lisensi international ( International Licences and Alliances Partners) dari NGM.47 Majalah National Geographic Indonesia (NGI) diresmikan pada 28 Maret 2005 oleh presiden Susilo Bambang Yudhoyono yang disaksikan penerbit majalah ini, Jacob Oetama pimpinan Kompas Gramedia. Pertama kali diterbitkan pada April 2005 oleh Gramedia Majalah.

Di Amerika asal majalah ini lahir, seorang editor muda National Geographic Gilbert Grosvenor, menggambarkan peta rute ke Kutub Selatan pada terbitan majalah ini tahun 1899, dan karenanya membawa Geographic menjadi majalah berorientasi visual. Untuk edisi berikutnya, Grosvenor meminjam plat pemerintah untuk mereproduksi foto, dan mengajak para pengembara untuk pereproduksi foto, dan mengirimkan foto mereka ke majalah tersebut.Akan tetapi, Grosvenor pantang mundur sebagai pendukung

47

fotografi dokumenter, dan keanggotaan di National Geographic Society, sebagai syarat untuk mendapatkan majalah itu, bertambah banyak. Pada akhirnya, majalah ini memiliki staff fotografer sendiri dan pelan-pelan menjadi model untuk publikasi lain yang mulai menyadari apa yang harus mereka lakukan agar tidak ketinggalan zaman.48

Dengan bantuan kemajuan teknologi yang bisa menghasilkan kamera yang relatif kecil dan kamera film yang bisa mengambil gambar dibawah kondisi-kondisi ekstrem, para fotografer yang bekerja di Geographic membuka dunia liputan dokumenter baru bagi pembacanya. Diantara prestasi Geographic adalah:

1. Sebuah foto wanita filiphina yang bekerja dengan telanjang dada sangat mengejutkan pembaca Geographic pada 1903, namun Grosvenor berani melawan sensitivitas era Victorian guna menampilkan orang-orang di seluruh duni sebagaimana adanya.

2. Foto pertama dari Tibet, oleh penjelajah Rusia, dimuat sampai 11 halaman pada tahun 1905, liputan visual luar biasa waktu itu yang menguatkan peran fotografi dalam jurnalisme.

48 Ibid

Sampul untuk edisi ulang tahun ke-100 pada 1988 adalah hologram pertama, foto tiga dimensi yang pernah dipublikasikan di majalah untuk audience missal.Ini adalah prestasi yang signifikan.49

Kutipan prestasi diatas hanyalah sebagian kecil dari sederetan prestasi yang telah diukir National Geographic dalam kurun waktu lebih dari satu abad perjalanan didalam mengembangkan khazanah ilmu pengetahuan.

4.1.2.2Profil Majalah National Geographic Indonesia

Makna Logo :Jendela kuning dengan sisi kenannya bertuliskan National Geographic. Indonesia Jendela memiliki arti sebuah pembuka jalan untuk melihat segala hal.Warna kuning memiliki arti kebebasan. Teks National Geographic

Indonesia merupakan identitas majalah

Slogan : Inspiring People to Care About the Planet.

Visi dan Misi :Menjadi perusahaan penyedia informasi dan layanan edutaiment yang terbesar pilihan utama masyarakat Indonesia dan memuaskan serta membanggakan

49

stakeholder. Misi menginspirasi masyarakat untuk makin peduli pada bumi beserta segala isinya dengan menghadirkan media cetak dan digital berkualitas dunia dengan topik sejarah alam, penjelajah, kehidupan liar, peradaban, dan ilmu pengetahuan secara popular di tingkat pembaca dan komunitas.50

4.1.2.3Struktur Redaksi Majalah National Geographic

Majalah NGI secara garis besar terbagi menjadi empat bagian yaitu redaksi, sirkulasi, ikaln, dan promosi.Tiga bagian terakhir merupakan editorial support team yang mendukung sisi bisnis produk (majalah) dari segi sebaran pembaca, pendapatan, tiras, dan sebagainya. Berikut perangkat redaksi dari bagain-bagian yang memiliki peranan dan fungsi masing-masing dalam menjalankan tugas operasional redaksi, yaitu terdiri dari :

1) Pemimpin Redaksi

Merupakan penanggung jawab keseluruhan isi majalah, dan pengambilan kebijakan strategis secara keseluruhan, seperti dalam hal penerjemah, visi dan misi, manajemen, dan SDM.

2) Redaktur Pelaksana

Merupakan wakil Pemimpin Redaksi dan Penanggung Jawab terhadap pelaksanaan harian institusi NGI.Redaktur pelaksana merupakan wakil pemimpin redaksi dan penanggung jawab atas

50

operasional produksi majalah National Geographic Indonesia.Kegiatan produksi majalah setiap bulan berada dibawah pengawasan redaktur pelaksana sebelum hasil produksi dicek oleh pemimpin redaksi dan dicetak setiap bulan.Redaktur pelaksana juga harus mengetahui dan mengatur bagian manajerial produksi majalah yang berkaitan dengan sirkulasi, iklan, dan pemasaran.

3) Sekretaris Redaksi

Sekretaris adalah orang yang bertanggung jawab atas arsip-arsip redaksi, administrasi dan surat-menyurat. Sekretaris juga mengatur jadwal pertemuan atau rapat yang diajukan dari pihak lain kepada pihak redaksi majalah.

4) Editor

Editor adalah orang yang bertanggung jawab atas kualitas isi, gaya bahasa serta tulisan sebelum menuju ke tahap produksi desain dan pengecekan oleh redaktur pelaksana dan pemimpin redaksi. Editor National Geographic tidak hanya bertugas membuat perencanaan isi dan melakukan penyuntingan teks yang akan naik cetak, tetapi juga berperan dalam bagian menajerial internal bagian redaksi. Editor perlu mengetahui sirkulasi malajah, kontak promosi iklan di majalah, dan

mengatur kontrak dengan kontributor freelancer majalah National Geographic.

5) Map Editor

Terdiri atas designer dan koordinator.Bertugas dalam membuat peta, poster, ilustrasi, dan infografik dengan akurasi perwajahan dan isi sesuai dengan standar NG.Divisi peta terdiri dari teks editor, desainer, dan kartografer.

6) Foto Editor

Editor foto bertanggung jawab terhadap kualitas isi, komposisi, dan gaya jurnalistik foto NGI. Editor foto melakukan pengarsipan foto, menerima hasil foto dari fotografer, melakukan editing foto dan memilih foto-foto apa saja yang layak naik cetak.

7) Fotografer

Fotografer bertugas mengabdikan kejadian-kejadian yang mendukung isi liputan dan berkoordinasi dengan editor foto untuk memutuskan foto-foto pa saja yang layak terbit serta mengatur komposisi foto dalam proses eleksi, editing, adjustment. Seorang fotografer harus memahami nilai suatu foto jurnalistik yang diambil oleh fotografer yang terdiri dari beberapa unsur, seperti aktualisasi, berhubungan dengan berita, kejadian luar biasa, promosi, kepentingan, human interest dan universal.

8) Teks Editor

Merupakan penanggung jawab terhadap kualitas isi dan gaya bahasa seluruh artikel NGI. Teks editor adalah orang yang menulis berita dan mengatur ke-redaksional bahasa tulisan berita dan membuat teks untuk keterangan dan legenda peta.

9) Artistik

Terdiri atas art director dan art designer.Penanggung jawab terhadap tata letak dan perwajahan majalah.

10)Kartografer

Kartografer bertugas melakukuan pemetaan wilayah lokasi liputan dan mengolahnya kedalam aplikasi peta (Arc GIS). Anggota divisi peta bekerja sama dalam membuat peta lokasi liputan, ilustrasi, dan intrografik dengan akurasi perwajahan dan isi yang sesuai dengan stabdar Nasional Geographic Indonesia.

11)Web Editor

Editor web bertugas mencari, memilih, menampung, dan mempublikasikan berita-berita terbaru dari dalam redaksi ataupun di luar redaksi.Editor web menentukan berita dan foto yang layak dipublikasikan sesuai dengan kriteria dan kategori berrita web

12)Penerjemah

Bertanggung jawab menerjemahkan artikel internasional kedalam bahasa Indonesia.51

4.1.2.4Alur Berita National Geographic Indonesia

―Dalam proses penerbitan majalah NGI biasanya sudah memiliki tema

tahunan yang sudah dikoordinasikan dengan majalah induk NG Amerika. Contohnya memasuki awal tahun 2012 ini, NGI sudah memiliki tema-tema yang akan diterbitkan dalam kurun waktu 12 bulan kedepan, NGI bukanlah majalah fotografi masalah umum isu-isu yang khas, profile, beserta problematika, bicara tentang kemanusiaan merupakan tema-tema yang diangkat NGI prinsipnya mengandung nilai berita. NGI Boleh mempunyai tema yang berberda dengan NG Amerika ada beberapa factor misalnya adanya isu-isu yang relevan disini dan hal-hal yang menarik kembali menentukan news value‖.52

National Geographic Indonesia secara garis besar memiliki dua artikel utama yaitu:

1. Berita Internasional 2. Berita Nasional

51 Company profile National Geographic 52

Kutipan dari Wawancara pribadi dengan firman firdaus, Jakarta, 16 November 2011 dikutio dari jurnal UIN Syarifhidayatullah Jakarta yang ditulis oleh Za‘Arasy Rahmah.

4.1.2.5Rubrikasi Majalah National Geographic Indonesia

Secara umum, terdapat dua bagian besar dalam rubrikasi NGI yaitu : Departemen (berisi artikel. Esai, foto, tajuk, dan lain-lain diluar fitur panjang).

Departemen terdiri dari : 1. Dari Editor

2. Forum (surat pembaca dan editorial)

3. National Geographic TV (cuplikan acara National Geographic TV) 4. Jurnal Penyigi (berisi jurnal tentang penemuan baru)

5. Imaji/ Foto Kita (halaman bago foto-foto karya pembaca NGI) 6. Kini (berisi artikel-artikel singkat terkini)

7. Kelak (berisi artikel-artikel singkat temuan/ teknologi akan dating)Kilas Balik (berisi kilasan arsip artikel National Geographic).53

53Redaksi Majalah National Geographic Indonesia, ―Pernikahan Dini Duka Nestapa Para Mempelai Belia‖, Edisi Juni 2011.Dikutip dari skripsi oleh Za‘Arasy Rahmah.Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu Komunikasi UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, 2012.

4.1.3 Profil fotografer

4.1.3.1Profil Lynsey Addario

http://www.lynseyaddario.com

Lynsey Addario adalah wartawan foto Amerika yang secara teratur foto-foto untuk The New York Times, National Geographic, dan Time Magazine.

Lynsey mulai memotret profesional untuk Buenos Aires Herald di Argentina tahun 1996 dengan pelatihan fotografi sebelumnya atau penelitian. Dia akhirnya mulai lepas untuk Associated Press di New York, di mana dia bekerja selama beberapa tahun sebelum pindah ke luar negeri untuk New Delhi, India untuk menutupi Asia Selatan. Pada tahun 2000, Addario pertama melakukan perjalanan ke Afghanistan di bawah pemerintahan Taliban untuk mendokumentasikan kehidupan dan penindasan di bawah Taliban, dan sejak konflik tertutup di Afghanistan, Irak, Libya, Lebanon, Darfur, dan Kongo. Dia

memotret fitur dan berita berfokus pada isu-isu kemanusiaan dan hak asasi manusia di seluruh Timur Tengah, Asia Selatan, dan Afrika.

Pada 2015, Amerika Photo Magazine bernama Lynsey sebagai salah satu dari lima fotografer paling berpengaruh dari 25 tahun terakhir, mengatakan dia mengubah cara kita melihat konflik di dunia.

Tubuh Lynsey baru-baru ini bekerja termasuk reportase yang sedang berlangsung pada pengungsi Suriah di sekitar wilayah untuk The New York Times, mendorong ISIS 'ke Irak, perang saudara di Sudan Selatan, dan Afrika dan migran Timur Tengah tiba di pantai Sisilia untuk The New York Times. Addario adalah fotografer resmi untuk 10 pameran hadiah perdamaian Peace Center Nobel, memotret 2.014 pemenang Malala Yousefzai dan Kailash Satyarthi untuk pameran di Pusat Perdamaian Nobel di Oslo, Norwegia pada Desember 2014.

Lynsey telah menjadi penerima berbagai penghargaan, termasuk MacArthur Fellowship, atau 'Genius Grant 2009; Overseas Press Club Oliver Rebbot penghargaan untuk 'pelaporan fotografi terbaik dari luar negeri di majalah dan buku' untuk seri nya 'terselubung Pemberontakan:. Wanita Afghanistan' Dia adalah bagian dari tim New York Times untuk memenangkan Pulitzer Prize 2009 untuk Pelaporan Internasional, untuk foto-foto di 'Talibanistan', 7 September 2008. Pada tahun 2010 Lynsey sebagai salah satu dari 20 wanita di Oprah Winfrey Power Daftar, 2010, untuk nya 'Kekuatan Bantalan Saksi, dan salah satu dari Glamour Magazine 20 wanita tahun pada tahun 2011.

"Ini Apa yang saya Lakukan" adalah buku pertamanya. Dia menerima gelar BA di Universitas Wisconsin-Madison, di mana ia lulus dengan Honors, dan berbicara bahasa Inggris, Spanyol, dan Italia.54

4.1.3.2Profil Andrea Bruce

http://www.andreabruce.com

Melalui fotografi dokumenter, Andrea Bruce membawa perhatian orang yang hidup pada masa setelah perang.Dia adalah co-pemilik dan anggota NOOR agen foto. (Office@noorimages.com)

54

Selama delapan tahun ia telah mencatat daerah yang paling bermasalah di dunia sebagai staf fotografer untuk The Washington Post. Dia fokus pada Irak dari tahun 2003 hingga saat ini, berikut seluk-beluk dan hambatan dari konflik yang dialami oleh warga Irak dan militer AS.Dia juga menulis kolom mingguan untuk The Post disebut "gaib Irak."

Penghargaan nya termasuk penghargaan tertinggi dari Gedung Putih Asosiasi Berita Fotografer (di mana dia dinobatkan Fotografer Tahun empat kali), beberapa penghargaan dari Gambar Internasional dari kontes Tahun, dan bergengsi John Faber penghargaan dari Overseas Press Club di New York.

Dia juga telah menjadi finalis untuk Hibah Aftermath Proyek dan 2.011 penerima Alicia Patterson Yayasan Fellowship. Pada tahun 2010 ia menerima hibah WHNPA untuk bekerja di Ingushetia.

Pada 2012, dia adalah penerima pertama Chris Hondros Dana Award untuk "komitmen, kemauan dan pengorbanan yang ditunjukkan dalam pekerjaannya." Andrea saat ini berbasis di Mexico City dan tersedia untuk fotografi dan multimedia tugas.

Pameran

"Perempuan dalam Perang" Korea Selatan 2014

"WAR / PHOTOGRAPHY: Gambar Konflik Bersenjata dan Its Aftermath"Museum of Fine Arts, Houston pada 11 November - 3 Februari 2013

"Conflictzone," National Press Club di Washington DC Pembukaan 25 Agustus 2011 (www.conflictzone.org)

"Arab Revolusi," Ketiga-Floor Gallery di London, England 2011 pada 28 Juli melalui September 4, 2011 (http://www.thirdfloorgallery.com/)

"Terpikat," GuatePhoto Festival di Museo Nacional de Arte Moderno Guatemala City, Guatemala 2010.

"Unseen Irak," Reel Irak Festival di Edinborough, Skotlandia 2009

"Membayangkan Dunia" di The Ackland Art Museum Chapel Hill, NC, 2008, "Hari ini Perintis: Dua Wanita Photojournalists di Irak dan Afghanistan" (Pameran bersama dengan Stephanie Sinclair) di Museum Seni Fotografi San Diego, CA, Summer 2006. 55

4.1.4 Foto Perang Suriah pada National Geographic Indonesia

Dokumen terkait