• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB V PENUTUP

4.2.3.3 Tabel Penggolongan dari makna Tanda pada gambar 3

Tanda Makna Denotasi Makna Konotasi Makna Mitos Barak/ tenda pengungsian Tempat perlindungan Tempat yang aman, bertahan hidup 1. Makna Denotasi

Makna paling nyata dari tanda, apa yang digambarkan tanda terhadap sebuah objek. Denotasi menggunakan makna dari tanda sebagai definisi secara literal atau nyata.

Pada gambar/ foto tiga. Pengambilan foto dengan teknik horizontal dengan latar membentuk pemandangan kondisi tanah lapang yang dipenuhi jejeran tenda-tenda pengungsian dan baju-baju yang digantung di pinggiran-pinggiran tenda sebagai pemanis yang menemani latar depan objek foto manusia. Dalam gambar tersebut banyak kombinasi warna-warni yang menghiasi isi keseluruhan foto.

2. Makna Konotasi

Kata konotasi melibatkan simbol - simbol, historis dan hal – hal yang berhubungan dengan emosional.Konotasi mengarah pada kondisi sosial budaya dan emosional personal.

Dalam gambar ini ditemukan simbol-simbol yang menandakan gambaran tempat perlindungan (pengungsian) bagi mereka.Tempat perlindungan yang diwakilkan dengan berdirinya beberapa tenda perkemahan, yang diartikan sebagai perwakilan banyaknya orang yang bernaung didalamnya (tenda).Bentuk warna-warni yang menghiasi tampilan foto menandakan keberagaman penduduk/ lapisan masyarakat yang berada dikamp.Pengungsian tersebut berkumpul untuk mencari perlindungan, sebab perlindungan adalah menjadi kebutuhan bersama.

Dalam kehidupan sehari-hari, manusia memiliki tiga kebutuhan. Pertama yang merupakan kebutuhan pokok manusia akan sandang, pangan, dan papan (primer), sekunder dan tersier.

Setiap orang pada dasarnya memiliki kebutuhan utama yang sama seperti sandang, pangan, dan papan. Akan tetapi karena keadaan maka kebutuhan setiap orang turut berbeda sesuai kondisinya.Artinya, bisa saja ketiga kebutuhan utama ini tidak berlaku seluruhnya.Bisa saja ada kebutuhan lain yang mendesak sehingga menjadi kebutuhan utama. Terlepas dari apakah ketiga hal itu benar-benar menjadi kebutuhan,.

Kebutuhan Sandang

Kebutuhan sandang adalah kebutuhan pakaian (baju dan celana) yang akan melindungi tubuh dari panas, dingin, hujan, atau sengatan matahari.

Kebutuhan Pangan

Kebutuhan pangan adalah kebutuhan nutrisi yang menggerakan organ tubuh untuk aktivitas sehari-hari. Sebut saja makanan empat sehat dan lima sempurna, air, dan udara.

Kebutuhan Papan

Kebutuhan papan adalah kebutuhan tempat tinggal untuk tidur, beristirahat, dan berlindung dari hujan atau terik matahari.62

Kebutuhan adalah fungsi dasar atas sesuatu yang secara esensial diperlukan. Berangkat dari ketiga kebutuhan itulah maka setiap umat manusia disaat dan waktu kapanpun akan membutuhkan apa yang disebut dengan kebutuhan pokok tersebut. Termasuk ketika memasuki fase serba sulit, saat tempat kediman kita dilanda hura-hara. Maka dengan sendirinya manusia akan mencari tempat berlindung yang aman untuk memenuhi kebutuhan pokoknya dalam mempertahankan hidup.

62

http://www.livingwell.co.id/post/financial-well-being/kenali-3-tiga-kebutuhan-utama-anda diunduh pada 7 Mei 2015 pada pukul 6.54 WIB

3. Makna Mitos

Mitos adalah bagaimana kebudayaan menjelaskan atau memahami beberapa aspek tentang realitas atau gejala alam.Dalam kerangka Barthes, konotasi identik dengan operasi ideologi, yang disebut dengan mitos, dan berfungsi untuk mengungkapkan dan memberikan pembenaran bagi nilai-nilai dominan yang berlaku dalam suatu periode tertentu.63Mitos merupakan produk kelas sosial yang sudah mempunyai suatu dominasi.Mitos primitif, misalnya mengenai hidup dan mati, manusia dan dewa.Sedangkan mitos masa kini atau modern, mitos dikenal dengan bentuk feminitas, maskulinitas, ilmu pengetahuan, kesuksesan dan lainnya.

Dalam foto ini manusia membutuhkan tempat yang nyaman sebagai essensi dari kebutuhan hidup makhluk hidup.Dalam kenyamanan berarti manusia memposisikan dirinya untuk merasa bahagia, terlindungi, dan merupakan bukti soal manusia tentang bertahan hidup.

Peradaban manusia sejak zaman purba sudah mengenal cara bagaimana bertahan hidup. Hidup berpindah-pindan (nomaden). Mereka (zaman purba) sudah mengenal cara bertahan hidup, menghindari wilayah yang tidak nyaman, dan segala sisi apapun yang dianggap mengancam kehidupannya.

63

1. Pengertian Nomaden

Bangsa Nomaden atau bangsa pengembara, adalah berbagai komunitas masyarakat yang memilih hidup berpindah-pindah dari suatu tempat ke tempat lain di padangpasir atau daerah bermusim dingin, daripada menetap di suatu tempat. Masyarakat yang berpindah-pindah tempat tetapi bukan di padang pasir atau daerah bermusim dingin, disebut sebagai kaum gipsi. Banyak kebudayaan dahulunya secara tradisional

hidup nomaden, akan tetapi kebiasaan tradisional nomaden tersebut semakin lama semakin berkurang di negara-negara yang telah mengalami industrialisasi.

Terdapat tiga macam kehidupan nomaden, yaitu sebagai pemburu-peramu (

hunter-gatherers), penggembala (pastoralnomads), dan pengelana (peripatetic nomads). Berburu-meramu adalah metode bertahan hidup yang paling lama bertahan dalam sejarah manusia, dan para pelakunya berpindah mengikuti musim tumbuhan liar dan hewan buruan. Para penggembala memelihara ternak dan berpindah ke tempat lain bersama piaraannya, agar tidak membuat suatu ladang penggembalaan habis dan tidak bisa diperbaiki lagi. Kaum pengelana umumnya banyak terdapat di

negara-negara yang telah mengalami industrialisasi, dan para pelakunya berpindah-pindah tempat untuk menawarkan barang dagangan di mana saja mereka singgah.

Kebiasaan nomaden terdapat di wilayah jazirah Arab, Afrika, suku-suku pedalaman di Indonesia yang bermaksud untuk mencari lahan sumber makanan, beternak, binatang buruan, berladang, dan lain-lain.

2. Pola Kehidupan Nomaden

Terbatasnya, kemampuan alam untuk memenuhi kebutuhan hidup masyarakat menuntut setiap manusia untuk merubah pola kehidupannya.Oleh karena itu, masyarakat pra aksara mulai merubah pola hidup secara nomaden menjadi semi nomaden. Kehidupan semi nomaden adalah pola kehidupan yang berpindah-pindah dari satu tempat ke tempat yang lain, tetapi sudah disertai dengan kehidupan menetap sementara. Hal ini berkaitan dengan kenyataan bahwa mereka sudah mulai mengenal cara-cara mengolah bahan makanan. Pola kehidupan semi nomaden ditandai dengan ciri-ciri sebagai berikut:• mereka masih

berpindah-pindah dari satu tempat ke tempat lain; mereka masih bergantung pada alam;

mereka mulai mengenal cara-cara mengolah bahan makanan; mereka telah memiliki tempat tinggal sementara;

di samping mengumpulkan bahan makanan dan berburu, mereka mulai menanam berbagai jenis tanaman;

sebelum meninggalkan suatu tempat untuk berpindah ke tempat lain, mereka terlebih dahulu menanam berbagai jenis tanaman dan mereka akan kembali ke tempat itu, ketika musin panen tiba;

peralatan hidup mereka sudah lebih baik dibandingkan dengan peralatan hidup masyarakat nomaden;

di samping terbuat dari batu dan kayu, peralatan itu juga terbuat dari tulang sehingga lebih tajam.

Kehidupan sosial, masyarakat semi nomaden setingkat lebih baik dari pada masyarakat nomaden.Jumlah anggota kelompok semakin bertambah besar dan tidak hanya terbatas pada keluarga tertentu.Kenyataan ini menunjukkan bahwa rasa kebersamaan di antara mereka mulai dikembangkan.Rasa kebersamaan ini sangat penting dalam mengembangkan kehidupan yang harmonis, tenang, aman, tentram, dan damai.Nilai-nilai kehidupan, seperti gotong royong, saling membantu, saling mencintai sesama manusia, saling menghargai dan mengjormati telah berkembang pada masyarakat pra aksara.64

64

4.2.4 Gambar 4

4.2.4.1 Tabel Analisis gambar 4

Gambar/ Foto Judul dan Karya Jenis Foto :people in the news photo.

Fotografer : Lynsey Addario

4.2.4.2 Tabel Penerapan Peta Tanda Roland Barthes Pada gambar 4

Dokumen terkait