• Tidak ada hasil yang ditemukan

PROFIL PENDIDIKAN TINGGI TAHUN 2012/2013 PROVINSI JAMBI

Dalam dokumen PROFIL PENDIDIKAN TINGGI TAHUN 2013 (BUKU II) (Halaman 109-129)

A. Pendahuluan

Profil Pendidikan Tinggi (Profil PT) disusun berdasarkan pada Statistik Perguruan Tinggi, Tahun 2012/2013 yang diterbitkan oleh Pusat Data dan Statistik Pendidikan (PDSP), Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemdikbud). Sesuai dengan Statistik Perguruan Tinggi maka Profil PT juga menyajikan data pada tahun akademik 2012/2013.

Profil PT mengacu pada visi Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemdikbud) 2014. Berdasarkan visi tersebut terdapat layanan prima pendidikan nasional yang dijabarkan menjadi misi pendidikan 5K. Visi Kemdikbud 2014 adalah terselenggaranya layanan prima pendidikan nasional. Indikator pendidikan yang dimaksud disesuaikan dengan Rencana Strategi (Renstra) Kemdikbud dalam rangka Pembangunan Pendidikan 2010-2014 yang terdiri dari tiga pilar kebijakan dan dijabarkan dalam misi pendidikan 5K. Misi pendidikan 5K terdiri atas 1) misi K-1 meningkatkan ketersediaan layanan pendidikan, 2) misi K-2 memperluas keterjangkauan layanan pendidikan, 3) misi K-3 meningkatkan kualitas dan relevansi layanan pendidikan, 4) misi K-4 mewujudkan kesetaraan dalam memperoleh layanan pendidikan, dan 5) misi K-5 menjamin kepastian memperoleh layanan pendidikan.

Profil PT terdiri atas data dan indikator pendidikan. Data pendidikan dirinci

menjadi lima variabel, yaitu 1) lembaga pendidikan, 2) mahasiswa baru, 3) mahasiswa, 4) lulusan, dan 5) dosen. Kelima variabel data tersebut dirinci

menurut jenis lembaga dan status lembaga. Pendidikan tinggi terdiri dari lima

jenis lembaga PT, yaitu 1) universitas, 2) institut, 3) sekolah tinggi (ST), 4) akademi, dan 5) politeknik. Pendidikan tinggi dirinci menurut status lembaga,

yaitu negeri dan swasta.

Indikator pendidikan dirinci berdasarkan misi pendidikan 5K. Untuk misi K-1 adalah rasio mahasiswa per lembaga yang dirinci menurut jenis dan status lembaga PT. Untuk misi K-2 adalah daerah terjangkau yang dihitung dari daerah terjangkau mahasiswa dibagi dengan daerah terjangkau lembaga. Daerah yang bisa dijangkau oleh mahasiswa dalam jarak 25 km2. Oleh karena itu, daerah terjangkau lembaga adalah jari-jari dikalikan 25 km dan dikalikan dengan

kepadatan lembaga sedangkan daerah terjangkau mahasiswa adalah jari-jari dikalikan 25 km dan dikalikan dengan kepadatan penduduk 19-23 tahun. Untuk misi K-3 terdiri dari empat jenis, yaitu rasio mahasiswa per dosen, rasio dosen per lembaga, dan angka produktivitas menurut status jenis dan status, sedangkan kelayakan mengajar dosen menurut status lembaga. Untuk misi K-4 terdiri dari tiga jenis, yaitu perbedaan gender APK, indeks paritas gender APK, dan persentase mahasiswa swasta menurut jenis lembaga. Untuk misi K-5 terdiri dari dua jenis, yaitu APK dan AM ke PT menurut jenis lembaga. Dengan demikian, jumlah indikator yang digunakan untuk menilai kinerja pendidikan tinggi sebanyak 11 jenis indikator pendidikan.

Oleh karena 11 indikator tersebut memiliki satuan yang berbeda maka diperlukan standar untuk menyatukan nilainya seperti disajikan pada Tabel 1. Hanya ada empat indikator yang menggunakan ideal, yaitu %DL, PG APK, IPG APK, dan AM PT. Berdasarkan perhitungan kinerja maka nilai kinerja menurut jenis disajikan pada Tabel 2.

Tabel 1

Standar untuk Melakukan Konversi

Tabel 2 Jenis Kinerja

B. Data Pendidikan

Gambaran umum pendidikan tinggi disajikan pada Tabel 3 yang dirinci menurut variabel pendidikan, status lembaga, dan jenis lembaga.

No. Misi Indikator Standar Penjelasan

1 Misi K-1 Ketersediaan Rasio M/L 2.000 Asumsi

2 Mis K-2 Keterjangkauan DT 8.500 Asumsi

3 Misi K-3 Kualitas R-M/D 25 Asumsi

R-D/L 100 Asumsi

Aproduk 25 Asumsi

%DL 100 Ideal

4 Misi K-4 Kesetaraan PG APK 0 Ideal

IPG APK 1 Ideal

%MhsSwt 75 Asumsi

5 Misi K-5 Kepastian APK 30 Asumsi

AM PT 100 Ideal

No. Jenis Kinerja 1 Paripurna 2 Utama 3 Madya 4 Pratama 5 Kurang 80.00-84.99 kurang dari 80.00 Nilai 95.00 ke atas 90.00-94.99 85.00-89.99

Tabel 3

Gambaran Umum Pendidikan Tinggi Provinsi Jambi, Tahun 2012/2013

Sumber: Statistik PT 2012/2013, PDSP

Berdasarkan Tabel 3, pada tahun 2012/2013 jumlah lembaga PT provinsi Jambi adalah 40 PT dengan rincian 3 universitas (7,50%), 17 sekolah tinggi (42,50%), 19 akademi (47,50%), dan 1 politeknik (2,50%). Dengan demikian, jenis lembaga terbesar adalah akademi dan terkecil adalah politeknik. Untuk status lembaga negeri hanya memiliki 1 universitas sedangkan untuk lembaga swasta terdapat 2 universitas, 17 sekolah tinggi, 19 akademi, dan 1 politeknik sehingga jumlahnya 39 lembaga. Dengan demikian, jenis status lembaga swasta terbesar adalah akademi dan terkecil adalah politeknik.

Grafik 1

Jumlah Lembaga Menurut Jenis dan Status Lembaga Perguruan Tinggi Provinsi Jambi, Tahun 2012/2013

Jumlah mahasiswa baru PT provinsi Jambi sebesar 9.622 orang, berada di negeri sebesar 4.269 orang lebih kecil daripada di swasta sebesar 5.353 orang. Bila dilihat menurut jenis lembaga, jumlah mahasiswa baru universitas yang terbesar sebesar 5.520 orang atau 57,37% dan terkecil pada politeknik sebesar

No. Variabel Universitas % Institut % ST % Akademi % Politeknik % Jumlah

1 Lembaga 3 7.50 0 0.00 17 42.50 19 47.50 1 2.50 40 a. Negeri 1 100.00 0 0.00 0 0.00 0 0.00 0 0.00 1 b. Swasta 2 5.13 0 0.00 17 43.59 19 48.72 1 2.56 39 2 Mahasiswa Baru 5,520 57.37 0 0.00 3,142 32.65 926 9.62 34 0.35 9,622 a. Negeri 4,269 100.00 0 0.00 0 0.00 0 0.00 0 0.00 4,269 b. Swasta 1,251 23.37 0 0.00 3,142 58.70 926 17.30 34 0.64 5,353 3 Mahasiswa 24,650 47.31 0 0.00 21,323 40.93 5,872 11.27 254 0.49 52,099 a. Negeri 16,420 100.00 0 0.00 0 0.00 0 0.00 0 0.00 16,420 b. Swasta 8,230 23.07 0 0.00 21,323 59.76 5,872 16.46 254 0.71 35,679 4 Lulusan 3,750 58.65 0 0.00 2,025 31.67 596 9.32 23 0.36 6,394 a. Negeri 2,945 100.00 0 0.00 0 0.00 0 0.00 0 0.00 2,945 b. Swasta 805 23.34 0 0.00 2,025 58.71 596 17.28 23 0.67 3,449 5 Dosen 1,044 52.73 0 0.00 632 31.92 279 14.09 25 1.26 1,980 a. Negeri 737 100.00 0 0.00 0 0.00 0 0.00 0 0.00 737 b. Swasta 307 24.70 0 0.00 632 50.84 279 22.45 25 2.01 1,243 0 5 10 15 20 25 30 35 40

Universitas Institut ST Akademi Politeknik Jumlah

1 2 0 0 0 0 0 1 17 19 1 39 3 0 17 19 1 40

34 orang atau 0,35%. Bila dilihat menurut status lembaga maka mahasiswa baru PT negeri pada universitas sebesar 4.269 orang atau 100,00%, sedangkan PT swasta terbesar pada ST sebesar 3.142 orang atau 58,70%. Sebaliknya, yang terkecil untuk PT swasta adalah politeknik sebesar 34 orang atau 0,64%. Dengan demikian, dominasi mahasiswa baru PT negeri pada universitas dan PT swasta pada ST. Dapat dikatakan bahwa universitas masih menjadi idola banyak orang ketika melanjutkan ke PT.

Grafik 2

Jumlah Mahasiswa Baru dan Mahasiswa PT Provinsi Jambi, Tahun 2012/2013

Jumlah mahasiswa PT provinsi Jambi sebanyak 52.099 orang berada di PT negeri sebanyak 16.420 orang dan di PT swasta sebanyak 35.679 orang. Bila dilihat menurut jenis lembaga, jumlah mahasiswa terbesar di universitas sebanyak 24.650 orang atau 47,31% dan terkecil di politeknik sebanyak 254 orang atau 0,49%. Bila dilihat menurut status lembaga, mahasiswa PT negeri pada universitas sebesar 16.420 orang atau 100,00% dan PT swasta terbesar pada ST sebesar 21.323 orang atau 59,76%. Sebaliknya, yang terkecil untuk PT swasta adalah politeknik sebesar 254 orang atau 0,71%. Dengan demikian, dominasi mahasiswa PT negeri pada universitas dan PT swasta pada ST.

Grafik 3

Jumlah Lulusan dan Dosen PT Provinsi Jambi, Tahun 2012/2013 0 10,000 20,000 30,000 40,000 50,000 60,000

Negeri Swasta Jumlah

4,269 5,353

9,622 16,420

35,679

52,099

Mahasiswa Baru Mahasiswa

0 1,000 2,000 3,000 4,000 5,000 6,000 7,000

Negeri Swasta Jumlah

2,945 3,449 6,394 737 1,243 1,980 Lulusan Dosen

Jumlah lulusan PT provinsi Jambi sebanyak 6.394 orang dengan lulusan dari PT negeri sebanyak 2.945 orang dan dari PT swasta sebanyak 3.449 orang. Bila dilihat per jenis lembaga maka lulusan terbanyak juga pada universitas sebesar 3.750 orang atau 58,65% dan terkecil pada politeknik sebesar 23 orang atau 0,36%. Bila dilihat menurut status lembaga, lulusan PT negeri pada universitas sebesar 2.945 orang atau 100,00% dan PT swasta pada ST sebesar 2.025 orang atau 58,71%. Sebaliknya, yang terkecil untuk PT swasta adalah politeknik sebesar 23 orang atau 0,67%. Dengan demikian, dominasi lulusan PT negeri pada universitas dan PT swasta pada ST.

Jumlah dosen PT provinsi Jambi sebanyak 1.980 orang dengan dosen dari PT negeri sebanyak 737 orang dan dari PT swasta sebanyak 1.243 orang. Bila dilihat per jenis lembaga, jumlah dosen terbanyak juga pada universitas sebesar 1.044 orang atau 52,73% dan terkecil pada politeknik sebesar 25 orang atau 1,26%. Bila dilihat menurut status lembaga, dosen PT negeri pada universitas sebesar 737 orang atau 100,00% dan PT swasta terbesar pada universitas sebesar 632 atau 50,84%. Sebaliknya, yang terkecil untuk PT swasta adalah politeknik sebesar 25 orang atau 2,01%. Dengan demikian, dominasi dosen PT negeri juga pada universitas dan PT swasta pada ST.

Secara rinci, pembangunan pendidikan di setiap jenis dan status lembaga PT tidak sama. Oleh karena itu, dilakukan penjabaran pada setiap jenis variabel pendidikan, seperti lembaga, mahasiswa baru, mahasiswa, lulusan, dan dosen. 1. Lembaga

Seperti yang telah dijelaskan sebelumnya, lembaga adalah sekolah atau tempat belajar pada tingkat pendidikan tinggi.

Jumlah PT provinsi Jambi sebanyak 40 lembaga dengan rincian menurut status lembaga adalah PT negeri sebanyak 1 lembaga dan PT swasta sebanyak 39 lembaga. Bila dirinci menurut jenis lembaga maka terdapat 3 universitas atau 7,50%, 17 ST atau 42,50%, 19 akademi atau 47,50%, dan 1 politeknik atau 2,50%. Bila dirinci menurut status lembaga maka pada PT negeri hanya memiliki 1 universitas, sedangkan PT swasta terdiri dari 2 universitas, 17 ST, 19 akademi, dan 1 politeknik.

2. Mahasiswa Baru

Mahasiswa baru adalah pendaftar pada pendidikan tinggi yang telah lulus dalam seleksi ujian masuk ke perguruan tinggi. Mahasiswa baru dirinci menurut tiga jenis program, yaitu S-0 atau diploma, S-1 atau sarjana, S-2 dan S-3 atau pascasarjana. Mahasiswa baru juga dirinci menurut jenis kelamin, yaitu laki-laki dan perempuan.

Tabel 4

Jumlah Mahasiswa Baru menurut Jenjang Program, Status Lembaga, dan Jenis Kelamin, Perguruan Tinggi

Provinsi Jambi, Tahun 2012/2013

Sumber: Statistik PT 2012/2013, PDSP

Tabel 4 merupakan jumlah mahasiswa baru PT provinsi Jambi sebanyak 9.622 orang, bila dirinci menurut empat jenjang program karena tidak ada program S-3 maka yang terbanyak diterima menjadi mahasiswa baru pada program S-1 sebesar 7.804 orang atau 81,10% dengan rincian di PT negeri sebanyak 3.811 orang atau 39,61% dan PT swasta sebanyak 3.993 orang atau 41,50%. Sebaliknya, proggram terkecil di PT swasta adalah profesi sebesar 9 orang atau 0,09%. Hal ini berarti minat untuk masuk ke jenjang pendidikan yang lebih tinggi atau program S-2 dan profesi ternyata sangat kecil jika dibandingkan dengan program lainnya.

Berdasarkan jenis kelamin, proporsi mahasiswa baru laki-laki terbesar pada program S-2 sebesar 64,60% atau 188 orang, jika dibandingkan dengan perempuan sebesar 35,40% atau 103 orang. Proporsi mahasiswa baru laki-laki terkecil pada program profesi sebesar 22,22% atau 2 orang jika dibandingkan dengan perempuan sebesar 77,78% atau 7 orang. Dengan demikian, dapat dikatakan bahwa makin tinggi jenjang pendidikan laki-laki ternyata makin banyak bersekolah di PT. Sebaliknya, makin rendah jenjang pendidikan makin banyak perempuan bersekolah di PT. Hal ini berarti minat perempuan melanjutkan ke jenjang yang paling tinggi ternyata lebih rendah jika dibandingkan dengan laki-laki.

3. Mahasiswa

Mahasiswa adalah peserta didik yang terdaftar pada jenjang pendidikan tinggi. Mahasiswa dirinci menurut empat jenis program, yaitu S-0 atau diploma,

No. Jenjang Program Laki2 % Perempuan % Jumlah %

1 S-0 533 35,11 985 64,89 1.518 15,78 a. Negeri 113 50,90 109 49,10 222 2,31 b. Swasta 420 32,41 876 67,59 1.296 13,47 2 S-1 4.127 52,88 3.677 47,12 7.804 81,11 a. Negeri 1.813 47,57 1.998 52,43 3.811 39,61 b. Swasta 2.314 57,95 1.679 42,05 3.993 41,50 3 S-2 188 64,60 103 35,40 291 3,02 a. Negeri 146 61,86 90 38,14 236 2,45 b. Swasta 42 76,36 13 23,64 55 0,57 4 S-3 0 0,00 0 0,00 0 0,00 a. Negeri 0 0,00 0 0,00 0 0,00 b. Swasta 0 0,00 0 0,00 0 0,00 5 Profesi 2 22,22 7 77,78 9 0,09 a. Negeri 0 0,00 0 0,00 0 0,00 b. Swasta 2 22,22 7 77,78 9 0,09 6 Jumlah 4.850 50,41 4.772 49,59 9.622 100,00 a. Negeri 2.072 48,54 2.197 51,46 4.269 100,00 b. Swasta 2.778 51,90 2.575 48,10 5.353 100,00

S-1 atau sarjana, S-2 dan S-3 atau pascasarjana. Mahasiswa juga dirinci menurut jenis kelamin, yaitu laki-laki dan perempuan.

Tabel 5 menunjukkan jumlah mahasiswa PT provinsi Jambi sebesar 52.099 orang, bila dirinci menurut empat jenjang program karena tidak ada program S-3, mahasiswa yang terbanyak pada jenjang S-1 sebesar 41.273 orang atau 79,22% dengan rincian di PT negeri sebanyak 14.658 orang atau 28,13% dan PT swasta sebanyak 26.615 orang atau 51,09%. Besarnya mahasiswa di PT swasta karena memang lembaga PT swasta lebih besar jika dibandingkan dengan lembaga PT negeri. Jumlah mahasiswa terkecil adalah pada jenjang profesi sebanyak 55 orang atau 0,11% semuanya di PT swasta. Hal ini berarti minat melanjutkan ke jenjang yang lebih tinggi atau S-2 ternyata masih sangat kecil.

Berdasarkan jenis kelamin, proporsi mahasiswa laki-laki terbesar pada jenjang S-2 sebanyak 65,83% atau 840 orang jika dibandingkan dengan perempuan sebanyak 34,17% atau 436 orang. Proporsi mahasiswa laki-laki terkecil pada jenjang profesi sebanyak 20,00% atau 11 orang dan lebih kecil jika dibandingkan dengan perempuan sebanyak 80,00% atau 44 orang. Dengan demikian, dapat dikatakan bahwa makin tinggi jenjang pendidikan laki-laki ternyata makin banyak bersekolah di PT. Sebaliknya, makin rendah jenjang pendidikan makin banyak perempuan bersekolah di PT. Hal ini berarti minat perempuan bersekolah di jenjang yang paling tinggi ternyata lebih rendah jika dibandingkan dengan laki-laki.

Dilihat dari penduduk usia PT maka penduduk usia 19-23 tahun provinsi Jambi sebesar 296.013 orang dengan rincian laki-laki sebesar 148.767 atau 50,26% lebih besar daripada perempuan sebesar 147.246 orang atau 49,74%.

Tabel 5

Jumlah Mahasiswa menurut Jenjang Program, Status Lembaga, dan Jenis Kelamin serta Penduduk Usia 19-23 tahun menurut Jenis Kelamin

Perguruan Tinggi, Provinsi Jambi, Tahun 2012/2013

Sumber: Statistik PT 2012/2013, PDSP dan Proyeksi BPS.

No. Jenjang Program Laki2 % Perempuan % Jumlah %

1 S-0 3.232 34,04 6.263 65,96 9.495 18,22 a. Negeri 434 50,94 418 49,06 852 1,64 b. Swasta 2.798 32,37 5.845 67,63 8.643 16,59 2 S-1 22.398 54,27 18.875 45,73 41.273 79,22 a. Negeri 6.974 47,58 7.684 52,42 14.658 28,13 b. Swasta 15.424 57,95 11.191 42,05 26.615 51,09 3 S-2 840 65,83 436 34,17 1.276 2,45 a. Negeri 561 61,65 349 38,35 910 1,75 b. Swasta 279 76,23 87 23,77 366 0,70 4 S-3 0 0,00 0 0,00 0 0,00 a. Negeri 0 0,00 0 0,00 0 0,00 b. Swasta 0 0,00 0 0,00 0 0,00 5 Profesi 11 20,00 44 80,00 55 0,11 a. Negeri 0 0,00 0 0,00 0 0,00 b. Swasta 11 20,00 44 80,00 55 0,11 6 Jumlah 26.481 50,83 25.618 49,17 52.099 100,00 a. Negeri 7.969 48,53 8.451 51,47 16.420 100,00 b. Swasta 18.512 51,88 17.167 48,12 35.679 100,00 7 Penduduk 19-23 th 148.767 50,26 147.246 49,74 296.013

4. Lulusan

Lulusan adalah mahasiswa yang telah menyelesaikan kuliahnya berdasarkan pada hasil ujian dan paper/tesis/disertasi yang disiapkan pada suatu jenjang pendidikan tinggi. Lulusan dapat dirinci menurut empat program, yaitu S-0, S-1, S-2, dan S-3. Lulusan S-0 juga dirinci menurut diploma 1, diploma 2, diploma 3, dan diploma 4. Lulusan diploma 1 dengan masa kuliah selama 1 tahun, diploma 2 selama 2 tahun, diploma 3 selama 3 tahun, dan diploma 4 selama 4 tahun. Lulusan S-1 dengan masa kuliah selama 4 tahun sedangkan lulusan S-2 dan S-3 selama 2 tahun.

Tabel 6 merupakan jumlah lulusan PT provinsi Jambi sebanyak 6.394 orang, dari keempat jenjang program tersebut, jumlah lulusan yang terbanyak pada jenjang S-1 sebesar 5.202 orang atau 81,36% dengan rincian di PT negeri sebanyak 2.629 orang dan PT swasta sebanyak 2.573 orang. Jumlah lulusan terkecil adalah pada jenjang profesi sebanyak 6 orang atau 0,09% semuanya di PT swasta. Hal ini berarti sejalan dengan jumlah mahasiswa maka lulusan di jenjang S-2 ternyata juga yang paling kecil.

Berdasarkan jenis kelamin, proporsi lulusan laki-laki terbesar pada jenjang S-2 sebesar 64,14% atau 1S-27 orang, jika dibandingkan dengan perempuan sebesar 35,86% atau 71 orang. Proporsi lulusan laki-laki terkecil pada program profesi sebesar 16,67% atau 1 orang, jika dibandingkan dengan lulusan perempuan sebesar 83,33% atau 5 orang. Hal ini berarti lulusan laki-laki di jenjang yang lebih rendah lebih kecil jika dibandingkan dengan perempuan, sedangkan perempuan di program profesi ternyata yang tertinggi.

Tabel 6

Jumlah Lulusan menurut Jenjang Program, Status Lembaga, dan Jenis Kelamin Perguruan Tinggi, Provinsi Jambi, Tahun 2012/2013

Sumber: Statistik PT 2012/2013, PDSP

No. Jenjang Program Laki2 % Perempuan % Jumlah %

1 S-0 348 35,22 640 64,78 988 15,45 a. Negeri 78 50,98 75 49,02 153 2,39 b. Swasta 270 32,34 565 67,66 835 13,06 2 S-1 2.742 52,71 2.460 47,29 5.202 81,36 a. Negeri 1.251 47,58 1.378 52,42 2.629 41,12 b. Swasta 1.491 57,95 1.082 42,05 2.573 40,24 3 S-2 127 64,14 71 35,86 198 3,10 a. Negeri 100 61,35 63 38,65 163 2,55 b. Swasta 27 77,14 8 22,86 35 0,55 4 S-3 0 0,00 0 0,00 0 0,00 a. Negeri 0 0,00 0 0,00 0 0,00 b. Swasta 0 0,00 0 0,00 0 0,00 5 Profesi 1 16,67 5 83,33 6 0,09 a. Negeri 0 0,00 0 0,00 0 0,00 b. Swasta 1 16,67 5 83,33 6 0,09 6 Jumlah 3.218 50,33 3.176 49,67 6.394 100,00 a. Negeri 1.429 48,52 1.516 51,48 2.945 100,00 b. Swasta 1.789 51,87 1.660 48,13 3.449 100,00

5. Dosen

Dosen adalah tenaga pengajar pada perguruan tinggi. Dosen dapat dikategorikan sebagai dosen tetap dan tidak tetap. Dosen juga dirinci menurut enam tingkat pendidikan yang pernah diikuti, yaitu < S-1, S-1/D-4, S-2, S-3, spesialis, dan profesi menurut status kepegawaian.

Berdasarkan Tabel 7, jumlah dosen PT provinsi Jambi sebanyak 1.980 orang, dari keenam tingkat pendidikan tersebut, dosen yang terbanyak adalah lulusan S-2 sebesar 1.008 orang atau 50,91% dengan rincian di PT negeri sebanyak 530 orang atau 26,77% dan PT swasta sebanyak 478 orang atau 24,14%. Jumlah dosen terkecil adalah lulusan profesi sebanyak 2 orang atau 0,10% dengan rincian di PT negeri sebesar 1 orang atau 0,05% dan PT swasta sebesar 1 orang atau 0,05%. Dengan demikian, sebagian besar dosen sudah memiliki ijazah sesuai dengan ketentuan kelayakan mengajar, yaitu S-2 dan yang lebih tinggi.

Tabel 7

Jumlah Dosen menurut Pendidikan Tertinggi, Status Lembaga, dan Status Kepegawaian Perguruan Tinggi, Provinsi Jambi, Tahun 2012/2013

Sumber: Statistik PT 2012/2013, PDSP

Dosen layak mengajar adalah tenaga pengajar yang memiliki ijazah tertinggi S-2 dan yang lebih tinggi. Dosen layak mengajar di program diploma dan S-1 adalah dosen lulusan S-2 dan yang lebih tinggi sedangkan dosen layak mengajar di program pascasarjana adalah dosen lulusan S-3. Oleh karena keterbatasan data yang dimiliki maka dosen layak dimaksud adalah dosen yang memiliki ijazah S-2 dan yang lebih tinggi. Dosen dirinci menurut layak mengajar dan tidak layak mengajar serta menurut status kepegawaian.

1 < S-1 5 50,00 5 50,00 10 0,51 a. Negeri 0 0,00 0 0,00 0 0,00 b. Swasta 5 50,00 5 50,00 10 0,51 2 S-1/D-4 557 70,51 233 29,49 790 39,90 a. Negeri 69 93,24 5 6,76 74 3,74 b. Swasta 488 68,16 228 31,84 716 36,16 3 S-2 931 92,36 77 7,64 1.008 50,91 a. Negeri 530 100,00 0 0,00 530 26,77 b. Swasta 401 83,89 77 16,11 478 24,14 4 S-3 144 98,63 2 1,37 146 7,37 a. Negeri 127 100,00 0 0,00 127 6,41 b. Swasta 17 89,47 2 10,53 19 0,96 5 Spesialis 21 87,50 3 12,50 24 1,21 a. Negeri 5 100,00 0 0,00 5 0,25 b. Swasta 16 84,21 3 15,79 19 0,96 6 Profesi 1 50,00 1 50,00 2 0,10 a. Negeri 1 100,00 0 0,00 1 0,05 b. Swasta 0 0,00 1 100,00 1 0,05 7 Jumlah 1.659 83,79 321 16,21 1.980 100,00 a. Negeri 732 99,32 5 0,68 737 37,22 b. Swasta 927 74,58 316 25,42 1.243 62,78 Jumlah %

No. Pendidikan Tertinggi Tetap % Tidak Tetap

Tabel 8

Jumlah Dosen menurut Jenis Kelayakan Mengajar, Status Lembaga, dan Status Kepegawaian Perguruan Tinggi, Provinsi Jambi, Tahun 2012/2013

Sumber: Statistik PT 2012/2013, PDSP

Tabel 8 menunjukan jumlah dosen layak mengajar sebesar 1.180 orang atau 59,60% lebih besar jika dibandingkan dengan tidak layak mengajar sebesar 800 orang atau 40,40%. Selain itu, dosen layak di PT negeri sebesar 663 orang atau 89,96% lebih besar daripada di PT swasta sebesar 517 orang atau 41,59%. Bila dirinci menurut status kepegawaian maka dosen tetap yang layak mengajar sebesar 1.097 orang atau 66,12%, sedangkan dosen tidak tetap yang layak mengajar sebesar 83 orang atau 25,86%. Dengan demikian, dapat dikatakan bahwa dosen tetap yang layak di PT negeri lebih baik jika dibandingkan dengan PT swasta. Demikian juga dosen yang layak dengan status tetap lebih besar daripada yang dengan status tidak tetap. Oleh karena itu, peningkatan kelayakan dosen mengajar di PT swasta sangat diperlukan karena belum mencapai 50% dari dosen yang ada. C. Analisis Indikator Pendidikan Tinggi

Indikator pendidikan merupakan salah satu dari sejumlah faktor yang sangat penting dalam upaya mengetahui tercapainya tujuan sistem pendidikan nasional. Indikator pendidikan dapat digunakan sebagai peringatan awal terhadap permasalahan pendidikan yang ada di lapangan.

Indikator pendidikan disusun untuk mengetahui kinerja suatu daerah dengan mendasarkan pada data kuantitatif pendidikan. Kinerja pendidikan diukur dengan menggunakan misi pendidikan 5K. Misi pendidikan 5K terdiri dari 1) misi K-1 meningkatkan ketersediaan layanan pendidikan, 2) misi K-2 memperluas keterjangkauan layanan pendidikan, 3) misi K-3 meningkatkan kualitas dan relevansi layanan pendidikan, 4) misi K-4 mewujudkan kesetaraan dalam memperoleh layanan pendidikan, dan 5) misi K-5 menjamin kepastian memperoleh layanan pendidikan. Penggabungan kelima misi pendidikan tersebut menghasilkan kinerja program pendidikan.

Berdasarkan kelima misi pendidikan tersebut, disusun enam jenis komposit indikator, yaitu 1) ketersediaan layanan, 2) keterjangkauan layanan, 3) kualitas layanan, 4) kesetaraan layanan, 5) kepastian layanan, dan 6) kinerja program pendidikan. Analisis misi K-1 digunakan untuk mengukur ketersediaan layanan

1 Tidak layak 562 33.88 238 74.14 800 40.40 a. Negeri 69 9.43 5 100.00 74 10.04 b. Swasta 493 53.18 233 73.73 726 58.41 2 Layak 1,097 66.12 83 25.86 1,180 59.60 Negeri 663 90.57 0 0.00 663 89.96 Swasta 434 46.82 83 26.27 517 41.59 3 Jumlah 1,659 100.00 321 100.00 1,980 100.00 Negeri 732 44.12 5 1.56 737 37.22 Swasta 927 55.88 316 98.44 1,243 62.78 Jumlah %

No. Kriteria Tetap % Tidak

pendidikan pada suatu daerah. Analisis misi K-2 digunakan untuk mengukur keterjangkauan layanan pendidikan pada suatu daerah. Analisis misi K-3 digunakan untuk mengukur kualitas layanan pendidikan pada suatu daerah. Analisis misi K-4 digunakan untuk mengukur kesetaraan layanan pendidikan. Analisis misi K-5 digunakan untuk mengukur kepastian memperoleh layanan pendidikan. Kinerja program pendidikan untuk mengukur sejauh mana ketercapaian program pembangunan yang telah dilakukan pada tahun berjalan. 1. Ketersediaan Layanan Pendidikan: Misi K-1

Berdasarkan Rencana Strategi Pembangunan Pendidikan tahun 2010-2014, diperlukan indikator pendidikan yang dapat menilai kemajuan pendidikan, termasuk kemajuan program pembangunan PT. Indikator ketersediaan layanan PT digunakan rasio mahasiswa per lembaga. Indikator keterjangkauan layanan PT digunakan daerah terjangkau. Indikator kualitas layanan PT digunakan empat jenis indikator, yaitu rasio mahasiswa per dosen, rasio dosen per lembaga, angka produktivitas, dan kelayakan dosen mengajar. Indikator kesetaraan layanan P digunakan tiga jenis indikator, yaitu PG APK, IPG APK, dan persentase mahasiswa swasta. Indikator kepastian layanan pendidikan digunakan dua jenis indikator, yaitu APK dan AM ke PT.

Tabel 9

Indikator Ketersediaan Layanan Pendidikan Misi K-1 Provinsi Jambi, Tahun 2012/2013

Grafik 4

Ketersediaan Layanan Pendidikan Misi K-1 Provinsi Jambi,Tahun 2012/2013

Indikator Universitas Institut ST Akademi Politeknik Rata2

Rasio Mahasiswa per Lembaga 8,217 0 1,254 309 254 1,302

a. Negeri 16,420 0 0 $ - 0 16,420 b. Swasta 4,115 0 1,254 309 254 915 0 2,000 4,000 6,000 8,000 10,000 12,000 14,000 16,000 18,000

Universitas Institut ST Akademi Politeknik Rata2

16,420 0 0 0 0 16,420 4,115 0 1,254 309 254 915 8,217 0 1,254 309 254 1,302

Rasio mahasiswa per lembaga menggambarkan kepadatan mahasiswa pada suatu lembaga baik untuk universitas, institut, sekolah tinggi, akademi, maupun politeknik. Semakin besar nilainya berarti semakin padat mahasiswa yang ada pada lembaga tersebut. Berdasarkan Tabel 9 dan Grafik 4, rasio mahasiswa per lembaga sebesar 1.302 dengan rincian di negeri sebesar 16.420 orang dan di swasta sebesar 915 orang. Bila dirinci menurut jenis lembaga maka PT terpadat pada universitas sebesar 8.217 dan terjarang pada politeknik sebesar 254. Bila dirinci menurut status dan jenis lembaga maka PT negeri pada universitas sebesar 16.420, sedangkan PT swasta pada universitas yang terpadat sebesar 4.115 dan terjarang pada politeknik sebesar 254. Persentase rasio swasta terhadap negeri pada universitas sebesar 25,06% dan rata-rata sebesar 5,57%.

2. Keterjangkauan Layanan Pendidikan: Misi K-2

Untuk melihat keterjangkauan layanan maka digunakan indikator kepadatan lembaga dan kepadatan penduduk usia PT dengan daerah terjangkau lembaga dan mahasiswa. Daerah terjangkau dihitung dari jarak 25 km2 dengan rincian daerah terjangkau mahasiswa dibagi dengan daerah terjangkau lembaga. Bila nilainya tinggi maka keterjangkauan makin luas, bila nilainya rendah maka keterjangkauannya makin kecil. Oleh karena itu, makin tinggi nilainya berarti makin baik karena jangkauannya makin luas.

Tabel 10

Indikator Keterjangkauan Layanan Pendidikan Misi K-2 Provinsi Jambi, Tahun 2012/2013

Berdasarkan Tabel 10 maka kepadatan lembaga hanya sebesar 0,0008 lembaga per km2 sedangkan kepadatan penduduk usia 19-23 sebesar 5,91 orang per km2. Daerah terjangkau lembaga dalam radius 25 km2 sebesar 2 lembaga per km2 sedangkan daerah terjangkau mahasiswa sebesar 11.616 mahasiswa per km2. Dengan demikian, daerah terjangkau sebesar 5.808 mahasiswa per km2. 3. Kualitas Layanan Pendidikan: Misi K-3

Analisis indikator peningkatan mutu dan relevansi pendidikan digunakan untuk mengukur mutu pendidikan suatu daerah. Peningkatan mutu bisa dilakukan melalui proses belajar mengajar yang efektif dan ditunjang oleh sumber daya, sarana/prasarana serta biaya yang memadai. Proses belajar yang bermutu akan menghasilkan lulusan yang mampu mengikuti perkembangan ilmu

Daerah

Lembaga P19-23 Lembaga Mahasiswa terjangkau

Daerah terjangkau 0.0008 5.91 2.00 11,616 5,808

Kepadatan Daerah terjangkau

dan teknologi. Sejalan dengan ketersediaan layanan maka peningkatan mutu untuk semua program pendidikan tinggi juga dilaksanakan.

Berdasarkan Rencana Strategi Pembangunan Pendidikan 2010-2014 dan kualitas layanan pendidikan maka indikator pendidikan yang digunakan untuk pendidikan tinggi dapat dilihat dari tiga jenis, yaitu mahasiswa, dosen, dan lembaga. Berdasarkan ketiga jenis strategi tersebut maka dijabarkan menjadi empat indikator, yaitu 1) rasio mahasiswa per dosen (R-M/D), 2) rasio dosen per lembaga (R-D/L), 3) angka produktivitas (APro), dan 4) persentase dosen layak (%DL). Indikator 1, 2, dan 4 dilihat dosen, dan indikator 3 dilihat dari mahasiswa.

Tabel 11

Indikator Kualitas Layanan Pendidikan Misi K-3 Provinsi Jambi, Tahun 2012/2013

Tabel 11 (lanjutan)

Indikator Kualitas Layanan Pendidikan Misi K-3 Provinsi Jambi, Tahun 2012/2013

Grafik 5

Rasio Mahasiswa per Dosen menurut Jenis Lembaga Perguruan Tinggi Provinsi Jambi, Tahun 2012/2013

No. Indikator Universitas Institut ST Akademi Politeknik Rata2

1 Rasio Mahasiswa per Dosen 24 0 34 21 10 26

a. Negeri 22 0 0 0 0 22

b. Swasta 27 0 34 21 10 29

2 Rasio Dosen per Lembaga 348 0 37 15 25 50

a. Negeri 737 0 0 0 0 737

b. Swasta 154 0 37 15 25 32

3 Angka Produktivitas 15.21 0.00 9.50 10.15 9.06 12.27

a. Negeri 17.94 0.00 0.00 0.00 0.00 17.94

b. Swasta 9.78 0.00 9.50 10.15 9.06 9.67

No. Indikator Laki2 Perempuan Rata2 PG IPG

4 Angka Produktivitas 12,15 12,40 12,27 -0,25 1,02 a. S-0 10,77 10,22 10,41 0,55 0,95 b. S-1 12,24 13,03 12,60 -0,79 1,06 c. S-2 15,12 16,28 15,52 -1,17 1,08 d. S-3 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 e. Negeri 17,93 17,94 17,94 -0,01 1,00 f. Swasta 9,66 9,67 9,67 -0,01 1,00

5 Kelayakan Mengajar Dosen Rata-rata

Dalam dokumen PROFIL PENDIDIKAN TINGGI TAHUN 2013 (BUKU II) (Halaman 109-129)