• Tidak ada hasil yang ditemukan

PROFIL PENDIDIKAN TINGGI TAHUN 2012/2013 PROVINSI SUMATERA SELATAN

Dalam dokumen PROFIL PENDIDIKAN TINGGI TAHUN 2013 (BUKU II) (Halaman 129-150)

A. Pendahuluan

Profil Pendidikan Tinggi (Profil PT) disusun berdasarkan pada Statistik Perguruan Tinggi, Tahun 2012/2013 yang diterbitkan oleh Pusat Data dan Statistik Pendidikan (PDSP), Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemdikbud). Sesuai dengan Statistik Perguruan Tinggi maka Profil PT juga menyajikan data pada tahun akademik 2012/2013.

Profil PT mengacu pada visi Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) 2014. Berdasarkan visi tersebut terdapat layanan prima pendidikan dan kebudayaan nasional yang dijabarkan menjadi misi pendidikan 5K. Visi Kemdikbud 2014 adalah terselenggaranya layanan prima pendidikan dan kebudayaan nasional untuk membentuk insan Indonesia yang cerdas dan berkarakter kuat. Indikator pendidikan yang dimaksud disesuaikan dengan Rencana Strategi (Renstra) Kemdikbud dalam rangka Pembangunan Pendidikan 2010-2014 yang terdiri dari tiga pilar kebijakan dan dijabarkan dalam misi pendidikan 5K. Misi pendidikan 5K terdiri atas 1) misi K-1 meningkatkan ketersediaan layanan pendidikan dan kebudayaan, 2) misi K-2 memperluas keterjangkauan layanan pendidikan dan kebudayaan, 3) misi K-3 meningkatkan kualitas dan relevansi layanan pendidikan dan kebudayaan, 4) misi K-4 mewujudkan kesetaraan dalam memperoleh layanan pendidikan dan kebudayaan, dan 5) misi K-5 menjamin kepastian memperoleh layanan pendidikan.

Profil PT terdiri atas data dan indikator pendidikan. Data pendidikan dirinci

menjadi lima variabel, yaitu 1) lembaga pendidikan, 2) mahasiswa baru, 3) mahasiswa, 4) lulusan, dan 5) dosen. Kelima variabel data tersebut dirinci

menurut jenis lembaga dan status lembaga. Pendidikan tinggi terdiri dari lima

jenis lembaga PT, yaitu 1) universitas, 2) institut, 3) sekolah tinggi (ST), 4) akademi, dan 5) politeknik. Pendidikan tinggi dirinci menurut status lembaga,

yaitu negeri dan swasta.

Indikator pendidikan dirinci berdasarkan misi pendidikan 5K. Untuk misi K-1 adalah rasio mahasiswa per lembaga yang dirinci menurut jenis dan status lembaga PT. Untuk misi K-2 adalah daerah terjangkau yang dihitung dari daerah terjangkau mahasiswa dibagi dengan daerah terjangkau lembaga. Daerah yang

bisa dijangkau oleh mahasiswa dalam jarak 25 km2. Oleh karena itu, daerah terjangkau lembaga adalah jari-jari dikalikan 25 km dan dikalikan dengan kepadatan lembaga sedangkan daerah terjangkau mahasiswa adalah jari-jari dikalikan 25 km dan dikalikan dengan kepadatan penduduk 19-23 tahun. Untuk misi K-3 terdiri dari empat jenis, yaitu rasio mahasiswa per dosen, rasio dosen per lembaga, dan angka produktivitas menurut status jenis dan status, sedangkan kelayakan mengajar dosen menurut status lembaga. Untuk misi K-4 terdiri dari tiga jenis, yaitu perbedaan gender APK, indeks paritas gender APK, dan persentase mahasiswa swasta menurut jenis lembaga. Untuk misi K-5 terdiri dari dua jenis, yaitu APK dan AM ke PT menurut jenis lembaga. Dengan demikian, jumlah indikator yang digunakan untuk menilai kinerja pendidikan tinggi sebanyak 11 jenis indikator pendidikan.

Oleh karena 11 indikator tersebut memiliki satuan yang berbeda maka diperlukan standar untuk menyatukan nilainya seperti disajikan pada Tabel 1. Hanya ada empat indikator yang menggunakan ideal, yaitu %DL, PG APK, IPG APK, dan AM PT. Berdasarkan perhitungan kinerja maka nilai kinerja menurut jenis disajikan pada Tabel 2.

Tabel 1

Standar untuk Melakukan Konversi

Tabel 2 Jenis Kinerja

B. Data Pendidikan

Gambaran umum pendidikan tinggi disajikan pada Tabel 3 yang dirinci menurut variabel pendidikan, status lembaga, dan jenis lembaga.

No. Misi Indikator Standar Penjelasan

1 Misi K-1 Ketersediaan Rasio M/L 2.000 Asumsi

2 Mis K-2 Keterjangkauan DT 8.500 Asumsi

3 Misi K-3 Kualitas R-M/D 25 Asumsi

R-D/L 100 Asumsi

Aproduk 25 Asumsi

%DL 100 Ideal

4 Misi K-4 Kesetaraan PG APK 0 Ideal

IPG APK 1 Ideal

%MhsSwt 75 Asumsi

5 Misi K-5 Kepastian APK 30 Asumsi

AM PT 100 Ideal

No. Jenis Kinerja

1 Paripurna 2 Utama 3 Madya 4 Pratama 5 Kurang 80.00-84.99 kurang dari 80.00 Nilai 95.00 ke atas 90.00-94.99 85.00-89.99

Tabel 3

Gambaran Umum Pendidikan Tinggi Provinsi Sumatera Selatan, Tahun 2012/2013

Sumber: Statistik PT 2012/2013, PDSP

Berdasarkan Tabel 3, pada tahun 2012/2013 jumlah lembaga PT provinsi Sumatera Selatan adalah 112 PT dengan rincian 14 universitas (12,50%), 55 sekolah tinggi (49,11%), 35 akademi (31,25%), dan 8 politeknik (7,14%). Dengan demikian, jenis lembaga terbesar adalah sekolah tinggi dan terkecil adalah politeknik. Untuk status lembaga negeri hanya memiliki 1 universitas dan 1 politeknik sehingga jumlah lembaga negeri sebesar 2 lembaga sedangkan untuk lembaga swasta terdapat 13 universitas, 55 sekolah tinggi, 35 akademi, dan 7 politeknik sehingga jumlahnya 110 lembaga. Dengan demikian, jenis status lembaga negeri terbesar adalah universitas dan terkecil adalah sekolah tinggi sedangkan status lembaga swasta terbesar adalah sekolah tinggi dan terkecil adalah institut.

Grafik 1

Jumlah Lembaga Menurut Jenis dan Status Lembaga Perguruan Tinggi Provinsi Sumatera Selatan, Tahun 2012/2013

No. Variabel Universitas % Institut % ST % Akademi % Politeknik % Jumlah

1 Lembaga 14 12,50 0 0,00 55 49,11 35 31,25 8 7,14 112 a. Negeri 1 50,00 0 0,00 0 0,00 0 0,00 1 50,00 2 b. Swasta 13 11,82 0 0,00 55 50,00 35 31,82 7 6,36 110 2 Mahasiswa Baru 13.523 60,10 0 0,00 6.778 30,13 1.116 4,96 1.082 4,81 22.499 a. Negeri 5.701 87,79 0 0,00 0 0,00 0 0,00 793 12,21 6.494 b. Swasta 7.822 48,87 0 0,00 6.778 42,35 1.116 6,97 289 1,81 16.005 3 Mahasiswa 86.475 53,51 0 0,00 58.318 36,08 10.908 6,75 5.918 3,66 161.619 a. Negeri 23.863 84,52 0 0,00 0 0,00 0 0,00 4.371 15,48 28.234 b. Swasta 62.612 46,94 0 0,00 58.318 43,72 10.908 8,18 1.547 1,16 133.385 4 Lulusan 8.973 60,66 0 0,00 4.367 29,52 719 4,86 733 4,96 14.792 a. Negeri 3.933 87,79 0 0,00 0 0,00 0 0,00 547 12,21 4.480 b. Swasta 5.040 48,88 0 0,00 4.367 42,35 719 6,97 186 1,80 10.312 5 Dosen 3.182 54,55 0 0,00 1.661 28,48 467 8,01 523 8,97 5.833 a. Negeri 1.130 75,38 0 0,00 0 0,00 0 0,00 369 24,62 1.499 b. Swasta 2.052 47,35 0 0,00 1.661 38,32 467 10,78 154 3,55 4.334 0 20 40 60 80 100 120

Universitas Institut ST Akademi Politeknik Jumlah

1 0 0 0 1 2 13 0 55 35 7 110 14 0 55 35 8 112

Jumlah mahasiswa baru PT provinsi Sumatera Selatan sebesar 22.499 orang, berada di Nnegeri sebesar 6.494 orang lebih kecil daripada di swasta sebesar 16.005 orang. Bila dilihat menurut jenis lembaga, jumlah mahasiswa baru universitas yang terbesar sebesar 13.523 orang atau 60,10% dan terkecil pada politeknik sebesar 1.082 orang atau 4,81%. Bila dilihat menurut status lembaga maka mahasiswa baru PT negeri pada universitas yang terbesar sebesar 5.701 orang atau 87,79% dan PT swasta juga pada universitas sebesar 7.822 orang atau 48,87%. Sebaliknya, yang terkecil untuk PT negeri adalah politeknik sebesar 793 orang atau 12,21% dan PT swasta adalah politeknik sebesar 289 orang atau 1,81%. Dengan demikian, dominasi mahasiswa baru PT negeri pada universitas dan PT swasta juga pada universitas. Dapat dikatakan bahwa universitas masih menjadi idola banyak orang ketika melanjutkan ke PT.

Grafik 2

Jumlah Mahasiswa Baru dan Mahasiswa PT Provinsi Sumatera Selatan, Tahun 2012/2013

Jumlah mahasiswa PT provinsi Sumatera Selatan sebanyak 161.619 orang berada di PT negeri sebanyak 28.234 orang dan di PT swasta sebanyak 133.385 orang. Bila dilihat menurut jenis lembaga, jumlah mahasiswa terbesar di universitas sebanyak 86.475 orang atau 53,51% dan terkecil di politeknik sebanyak 5.918 orang atau 3,66%. Bila dilihat menurut status lembaga, mahasiswa PT negeri pada universitas yang terbesar sebesar 23.863 orang atau 84,52% dan PT swasta juga pada universitas sebesar 62.612 orang atau 46,94%. Sebaliknya, yang terkecil untuk PT negeri adalah politeknik sebesar 4.371 orang atau 15,48% dan PT swasta adalah politeknik sebesar 1.547 orang atau 1,16%. Dengan demikian, dominasi mahasiswa PT negeri pada universitas dan PT swasta juga pada universitas.

0 20.000 40.000 60.000 80.000 100.000 120.000 140.000 160.000 180.000

Negeri Swasta Jumlah

6.494 16.005

22.499 28.234

133.385

161.619

Grafik 3

Jumlah Lulusan dan Dosen PT Provinsi Sumatera Selatan, Tahun 2012/2013

Jumlah lulusan PT provinsi Sumatera Selatan sebanyak 14.792 orang dengan lulusan dari PT negeri sebanyak orang 4.480 dan dari PT swasta sebanyak 10.312 orang. Bila dilihat per jenis lembaga maka lulusan terbanyak juga pada universitas sebesar 8.973 orang atau 60,66% dan terkecil pada politeknik sebesar 733 orang atau 4,96%. Bila dilihat menurut status lembaga, lulusan PT negeri pada universitas yang terbesar sebesar 3.933 orang atau 87,79% dan PT swasta juga pada universitas sebesar 5,040 orang atau 48,88%. Sebaliknya, yang terkecil untuk PT negeri adalah politeknik sebesar 547 orang atau 12,21% dan PT swasta adalah politeknik sebesar 186 orang atau 1,80%. Dengan demikian, dominasi lulusan PT negeri pada universitas dan PT swasta juga pada universitas.

Jumlah dosen PT provinsi Sumatera Selatan sebanyak 5.833 orang dengan dosen dari PT negeri sebanyak 1.499 orang dan dari PT swasta sebanyak 4.334 orang. Bila dilihat per jenis lembaga, jumlah dosen terbanyak juga pada universitas sebesar 3.182 orang atau 54,55% dan terkecil pada akademi sebesar 467 orang atau 8,01%. Bila dilihat menurut status lembaga, dosen PT negeri terbesar pada universitas sebesar 1.130 orang atau 75,38% dan PT swasta juga pada universitas sebesar 2.052 atau 47,35%. Sebaliknya, yang terkecil untuk PT negeri pada politeknik sebesar 369 orang atau 24,62% dan PT swasta adalah politeknik sebesar 154 orang atau 3,55%. Dengan demikian, dominasi dosen PT negeri juga pada universitas dan PT swasta juga pada universitas.

Secara rinci, pembangunan pendidikan di setiap jenis dan status lembaga PT tidak sama. Oleh karena itu, dilakukan penjabaran pada setiap jenis variabel pendidikan, seperti lembaga, mahasiswa baru, mahasiswa, lulusan, dan dosen. 1. Lembaga

Seperti yang telah dijelaskan sebelumnya, lembaga adalah sekolah atau tempat belajar pada tingkat pendidikan tinggi.

0 2.000 4.000 6.000 8.000 10.000 12.000 14.000 16.000

Negeri Swasta Jumlah

4.480 10.312 14.792 1.499 4.334 5.833 Lulusan Dosen

Jumlah PT Provinsi Sumatera Selatan sebanyak 112 lembaga dengan rincian menurut status lembaga adalah PT negeri sebanyak 2 lembaga dan PT swasta sebanyak 110 lembaga. Bila dirinci menurut jenis lembaga maka terdapat 14 universitas atau 12,50%, 55 ST atau 49,11%, 35 akademi atau 31,25%, dan 8 politeknik atau 7,14%. Bila dirinci menurut status lembaga maka pada PT negeri terdiri dari 1 universitas, dan 1 politeknik sedangkan PT swasta terdiri dari 13 universitas, 55 ST, 35 akademi, dan 8 politeknik.

2. Mahasiswa Baru

Mahasiswa baru adalah pendaftar pada pendidikan tinggi yang telah lulus dalam seleksi ujian masuk ke perguruan tinggi. Mahasiswa baru dirinci menurut tiga jenis program, yaitu S-0 atau diploma, S-1 atau sarjana, S-2 dan S-3 atau pascasarjana. Mahasiswa baru juga dirinci menurut jenis kelamin, yaitu laki-laki dan perempuan.

Tabel 4

Jumlah Mahasiswa Baru menurut Jenjang Program, Status Lembaga, dan Jenis Kelamin, Perguruan Tinggi

Provinsi Sumatera Selatan, Tahun 2012/2013

Sumber: Statistik PT 2012/2013, PDSP

Tabel 4 merupakan jumlah mahasiswa baru PT provinsi Sumatera Selatan sebanyak 22.499 orang, bila dirinci menurut lima jenjang program tersebut yang terbanyak diterima menjadi mahasiswa baru pada program S-1 sebesar 17.470 orang atau 77,65% dengan rincian di PT negeri sebanyak 4.471 orang atau 19,87% dan PT swasta sebanyak 12.999 orang atau 57,78%. Sebaliknya, yang masuk program S-3 yang terkecil sebesar 42 orang atau 0,19% dengan rincian di PT negeri sebesar 42 orang atau 0,19% dan PT swasta sebesar 0 orang atau 0%. Hal ini berarti minat untuk masuk ke program S-3 ternyata masih sangat kecil jika dibandingkan dengan program lainnya.

No. Jenjang Program Laki2 % Perempuan % Jumlah %

1 S-0 1.457 38,24 2.353 61,76 3.810 16,93 a. Negeri 688 50,00 688 50,00 1.376 6,12 b. Swasta 769 31,59 1.665 68,41 2.434 10,82 2 S-1 8.921 51,06 8.549 48,94 17.470 77,65 a. Negeri 2.163 48,38 2.308 51,62 4.471 19,87 b. Swasta 6.758 51,99 6.241 48,01 12.999 57,78 3 S-2 527 50,97 507 49,03 1.034 4,60 a. Negeri 231 44,94 283 55,06 514 2,28 b. Swasta 296 56,92 224 43,08 520 2,31 4 S-3 25 59,52 17 40,48 42 0,19 a. Negeri 25 59,52 17 40,48 42 0,19 b. Swasta 0 0,00 0 0,00 0 0,00 5 Profesi 41 28,67 102 71,33 143 0,64 a. Negeri 23 25,27 68 74,73 91 0,40 b. Swasta 18 34,62 34 65,38 52 0,23 6 Jumlah 10.971 48,76 11.528 51,24 22.499 100,00 a. Negeri 3.130 48,20 3.364 51,80 6.494 100,00 b. Swasta 7.841 48,99 8.164 51,01 16.005 100,00

Berdasarkan jenis kelamin, proporsi mahasiswa baru laki-laki terbesar pada program S-3 sebesar 59,52% atau 25 orang, jika dibandingkan dengan perempuan sebesar 40,48% atau 17 orang. Proporsi mahasiswa baru laki-laki terkecil pada program profesi sebesar 28,67% atau 41 orang jika dibandingkan dengan perempuan sebesar 71,33% atau 102 orang. Dengan demikian, dapat dikatakan bahwa makin tinggi jenjang pendidikan laki-laki ternyata makin banyak bersekolah di PT. Sebaliknya, makin rendah jenjang pendidikan makin banyak perempuan bersekolah di PT. Hal ini berarti minat perempuan melanjutkan ke jenjang yang paling tinggi ternyata lebih rendah jika dibandingkan dengan laki-laki.

3. Mahasiswa

Mahasiswa adalah peserta didik yang terdaftar pada jenjang pendidikan tinggi. Mahasiswa dirinci menurut empat jenis program, yaitu S-0 atau diploma, S-1 atau sarjana, S-2 dan S-3 atau pascasarjana. Mahasiswa juga dirinci menurut jenis kelamin, yaitu laki-laki dan perempuan.

Tabel 5 menunjukkan jumlah mahasiswa PT provinsi Sumatera Selatan sebesar 161.619 orang, bila dirinci menurut lima jenjang program, mahasiswa yang terbanyak pada jenjang S-1 sebesar 127.770 orang atau 79,06% dengan rincian di PT negeri sebanyak 19.440 orang atau 12,03% dan PT swasta sebanyak 108.330 orang atau 67,03%. Besarnya mahasiswa di PT swasta karena memang lembaga PT swasta lebih besar jika dibandingkan dengan lembaga PT negeri. Jumlah mahasiswa terkecil adalah pada jenjang S-3 sebanyak 184 orang atau 0,11% dengan rincian di PT negeri sebesar 184 orang atau 0,11%. Hal ini berarti minat melanjutkan ke jenjang yang paling tinggi atau S-3 ternyata masih sangat kecil.

Berdasarkan jenis kelamin, proporsi mahasiswa laki-laki terbesar pada jenjang S-3 sebanyak 59,24% atau 109 orang jika dibandingkan dengan perempuan sebanyak 40,76% atau 75 orang. Jumlah mahasiswa laki-laki terkecil pada jenjang profesi sebanyak 29,88% atau 247 orang dan lebih besar jika dibandingkan dengan perempuan sebanyak 70,02% atau 577 orang. Dengan demikian, dapat dikatakan bahwa makin tinggi jenjang pendidikan laki-laki ternyata makin banyak bersekolah di PT. Sebaliknya, makin rendah jenjang pendidikan makin banyak perempuan bersekolah di PT. Hal ini berarti minat perempuan bersekolah di jenjang yang paling tinggi ternyata lebih rendah jika dibandingkan dengan laki-laki.

Dilihat dari penduduk usia PT maka penduduk usia 19-23 tahun provinsi Sumatera Selatan sebesar 755.832 orang dengan rincian laki-laki sebesar 384.464 atau 50,87% lebih besar daripada perempuan sebesar 371.368 orang atau 49,13%.

Tabel 5

Jumlah Mahasiswa menurut Jenjang Program, Status Lembaga, dan Jenis Kelamin serta Penduduk Usia 19-23 tahun menurut Jenis Kelamin

Perguruan Tinggi, Provinsi Sumatera Selatan, Tahun 2012/2013

Sumber: Statistik PT 2012/2013, PDSP

4. Lulusan

Lulusan adalah mahasiswa yang telah menyelesaikan kuliahnya berdasarkan pada hasil ujian dan paper/tesis/disertasi yang disiapkan pada suatu jenjang pendidikan tinggi. Lulusan dapat dirinci menurut empat program, yaitu S-0, S-1, S-2, dan S-3. Lulusan S-0 juga dirinci menurut diploma 1, diploma 2, diploma 3, dan diploma 4. Lulusan diploma 1 dengan masa kuliah selama 1 tahun, diploma 2 selama 2 tahun, diploma 3 selama 3 tahun, dan diploma 4 selama 4 tahun. Lulusan S-1 dengan masa kuliah selama 4 tahun sedangkan lulusan S-2 dan S-3 selama 2 tahun.

Tabel 6 merupakan jumlah lulusan PT provinsi Sumatera Selatan sebanyak 14.792 orang, dari kelima jenjang program tersebut, jumlah lulusan yang terbanyak pada jenjang S-1 sebesar 11.460 orang atau 77,47% dengan rincian di PT negeri sebanyak 3.085 orang dan PT swasta sebanyak 8.375 orang. Jumlah lulusan terkecil adalah pada jenjang S-3 pada PT sebanyak 29 orang atau 0,20% dengan rincian seluruhnya adalah lulusan PT negeri sebesar 29 orang. Hal ini berarti sejalan dengan jumlah mahasiswa maka lulusan di jenjang yang paling tinggi ternyata masih sangat kecil.

Berdasarkan jenis kelamin, proporsi lulusan laki-laki terbesar pada jenjang S-3 sebesar 58,62% atau 17 orang, jika dibandingkan dengan perempuan sebesar 41,38% atau 12 orang. Jumlah lulusan laki-laki terkecil pada program S-0 dan profesi sebesar 38,56% dan 28,42% atau 971 dan 27 orang, jika dibandingkan dengan lulusan perempuan sebesar 61,44% dan 71,58% atau 1.547 dan 68 orang. Hal ini berarti seperti halnya mahasiswa maka lulusan perempuan di

No. Jenjang Program Laki2 % Perempuan % Jumlah %

1 S-0 9.404 35,80 16.866 64,20 26.270 16,25 a. Negeri 2.991 50,01 2.990 49,99 5.981 3,70 b. Swasta 6.413 31,61 13.876 68,39 20.289 12,55 2 S-1 65.727 51,44 62.043 48,56 127.770 79,06 a. Negeri 9.405 48,38 10.035 51,62 19.440 12,03 b. Swasta 56.322 51,99 52.008 48,01 108.330 67,03 3 S-2 3.473 52,85 3.098 47,15 6.571 4,07 a. Negeri 1.003 44,86 1.233 55,14 2.236 1,38 b. Swasta 2.470 56,98 1.865 43,02 4.335 2,68 4 S-3 109 59,24 75 40,76 184 0,11 a. Negeri 109 59,24 75 40,76 184 0,11 b. Swasta 0 0,00 0 0,00 0 0,00 5 Profesi 247 29,98 577 70,02 824 0,51 a. Negeri 100 25,45 293 74,55 393 0,24 b. Swasta 147 34,11 284 65,89 431 0,27 6 Jumlah 78.960 48,86 82.659 51,14 161.619 100,00 a. Negeri 13.608 48,20 14.626 51,80 28.234 100,00 b. Swasta 65.352 49,00 68.033 51,00 133.385 100,00 7 Penduduk 19-23 th 384.464 50,87 371.368 49,13 755.832

jenjang yang paling tinggi ternyata juga lebih rendah jika dibandingkan dengan laki-laki.

Tabel 6

Jumlah Lulusan menurut Jenjang Program, Status Lembaga, dan Jenis Kelamin Perguruan Tinggi, Provinsi Sumatera Selatan, Tahun 2012/2013

Sumber: Statistik PT 2012/2013, PDSP

5. Dosen

Dosen adalah tenaga pengajar pada perguruan tinggi. Dosen dapat dikategorikan sebagai dosen tetap dan tidak tetap. Dosen juga dirinci menurut enam tingkat pendidikan yang pernah diikuti, yaitu < S-1, S-1/D-4, S-2, S-3, spesialis, dan profesi menurut status kepegawaian.

Berdasarkan Tabel 7, jumlah dosen PT provinsi Sumatera Selatan sebanyak 5.833 orang, dari keenam tingkat pendidikan tersebut, dosen yang terbanyak adalah lulusan S-2 sebesar 3.006 orang atau 51,53% dengan rincian di PT negeri sebanyak 1.087 orang atau 36,16% dan PT swasta sebanyak 1.919 orang atau 63,84%. Jumlah dosen terkecil adalah lulusan <S-1 sebanyak 29 orang atau 100% dengan rincian seluruhnya di PT swasta. Dengan demikian, sebagian besar dosen sudah memiliki ijazah sesuai dengan ketentuan kelayakan mengajar, yaitu S-2 dan yang lebih tinggi.

No. Jenjang Program Laki2 % Perempuan % Jumlah %

1 S-0 971 38,56 1.547 61,44 2.518 17,02 a. Negeri 475 50,05 474 49,95 949 6,42 b. Swasta 496 31,61 1.073 68,39 1.569 10,61 2 S-1 5.847 51,02 5.613 48,98 11.460 77,47 a. Negeri 1.493 48,40 1.592 51,60 3.085 20,86 b. Swasta 4.354 51,99 4.021 48,01 8.375 56,62 3 S-2 350 50,72 340 49,28 690 4,66 a. Negeri 159 44,79 196 55,21 355 2,40 b. Swasta 191 57,01 144 42,99 335 2,26 4 S-3 17 58,62 12 41,38 29 0,20 a. Negeri 17 58,62 12 41,38 29 0,20 b. Swasta 0 0,00 0 0,00 0 0,00 5 Profesi 27 28,42 68 71,58 95 0,64 a. Negeri 16 25,81 46 74,19 62 0,42 b. Swasta 11 33,33 22 66,67 33 0,22 6 Jumlah 7.212 48,76 7.580 51,24 14.792 100,00 a. Negeri 2.160 48,21 2.320 51,79 4.480 100,00 b. Swasta 5.052 48,99 5.260 51,01 10.312 100,00

Tabel 7

Jumlah Dosen menurut Pendidikan Tertinggi, Status Lembaga, dan Status Kepegawaian Perguruan Tinggi, Provinsi Sumatera Selatan, Tahun 2012/2013

Sumber: Statistik PT 2012/2013, PDSP

Dosen layak mengajar adalah tenaga pengajar yang memiliki ijazah tertinggi S-2 dan yang lebih tinggi. Dosen layak mengajar di program diploma dan S-1 adalah dosen lulusan S-2 dan yang lebih tinggi sedangkan dosen layak mengajar di program pascasarjana adalah dosen lulusan S-3. Oleh karena keterbatasan data yang dimiliki maka dosen layak dimaksud adalah dosen yang memiliki ijazah S-2 dan yang lebih tinggi. Dosen dirinci menurut layak mengajar dan tidak layak mengajar serta menurut status kepegawaian.

Tabel 8

Jumlah Dosen menurut Jenis Kelayakan Mengajar, Status Lembaga, dan Status Kepegawaian Perguruan Tinggi, Provinsi Sumatera Selatan, Tahun 2012/2013

Sumber: Statistik PT 2012/2013, PDSP 1 < S-1 16 55,17 13 44,83 29 0,50 a. Negeri 0 0,00 0 0,00 0 0,00 b. Swasta 16 55,17 13 44,83 29 0,50 2 S-1/D-4 1.656 69,73 719 30,27 2.375 40,72 a. Negeri 143 97,95 3 2,05 146 2,50 b. Swasta 1.513 67,88 716 32,12 2.229 38,21 3 S-2 2.679 89,12 327 10,88 3.006 51,53 a. Negeri 1.082 99,54 5 0,46 1.087 18,64 b. Swasta 1.597 83,22 322 16,78 1.919 32,90 4 S-3 280 95,56 13 4,44 293 5,02 a. Negeri 201 100,00 0 0,00 201 3,45 b. Swasta 79 85,87 13 14,13 92 1,58 5 Spesialis 55 58,51 39 41,49 94 1,61 a. Negeri 34 91,89 3 8,11 37 0,63 b. Swasta 21 36,84 36 63,16 57 0,98 6 Profesi 33 91,67 3 8,33 36 0,62 a. Negeri 28 100,00 0 0,00 28 0,48 b. Swasta 5 62,50 3 37,50 8 0,14 7 Jumlah 4.719 80,90 1.114 19,10 5.833 100,00 a. Negeri 1.488 99,27 11 0,73 1.499 25,70 b. Swasta 3.231 74,55 1.103 25,45 4.334 74,30 Jumlah %

No. Pendidikan Tertinggi Tetap

L+P % Tidak Tetap L+P % 1 Tidak layak 1.672 35,43 732 65,71 2.404 41,21 a. Negeri 143 9,61 3 27,27 146 9,74 b. Swasta 1.529 47,32 729 66,09 2.258 52,10 2 Layak 3.047 64,57 382 34,29 3.429 58,79 Negeri 1.345 90,39 8 72,73 1.353 90,26 Swasta 1.702 52,68 374 33,91 2.076 47,90 3 Jumlah 4.719 100,00 1.114 100,00 5.833 100,00 Negeri 1.488 31,53 11 0,99 1.499 25,70 Swasta 3.231 68,47 1.103 99,01 4.334 74,30 Jumlah %

No. Kriteria Tetap

L+P %

Tidak Tetap

Tabel 8 menunjukan jumlah dosen layak mengajar sebesar 3.429 orang atau 58,79% lebih besar jika dibandingkan dengan tidak layak mengajar sebesar 2.404 orang atau 41,21%. Selain itu, dosen layak di PT negeri sebesar 1.353 orang atau 90,26% lebih besar daripada di PT swasta sebesar 2.076 orang atau 47,90%. Dengan demikian, dapat dikatakan bahwa dosen layak di PT negeri lebih baik jika dibandingkan dengan PT swasta, terutama untuk dosen tetap. Oleh karena itu, peningkatan kelayakan dosen mengajar di PT swasta sangat diperlukan.

C. Analisis Indikator Pendidikan Tinggi

Indikator pendidikan merupakan salah satu dari sejumlah faktor yang sangat penting dalam upaya mengetahui tercapainya tujuan sistem pendidikan nasional. Indikator pendidikan dapat digunakan sebagai peringatan awal terhadap permasalahan pendidikan yang ada di lapangan.

Indikator pendidikan disusun untuk mengetahui kinerja suatu daerah dengan mendasarkan pada data kuantitatif pendidikan. Kinerja pendidikan diukur dengan menggunakan misi pendidikan 5K. Misi pendidikan 5K terdiri dari 1) misi K-1 meningkatkan ketersediaan layanan pendidikan, 2) misi K-2 memperluas keterjangkauan layanan pendidikan, 3) misi K-3 meningkatkan kualitas dan relevansi layanan pendidikan, 4) misi K-4 mewujudkan kesetaraan dalam memperoleh layanan pendidikan, dan 5) misi K-5 menjamin kepastian memperoleh layanan pendidikan. Penggabungan kelima misi pendidikan tersebut menghasilkan kinerja program pendidikan.

Berdasarkan kelima misi pendidikan tersebut, disusun enam jenis komposit indikator, yaitu 1) ketersediaan layanan, 2) keterjangkauan layanan, 3) kualitas layanan, 4) kesetaraan layanan, 5) kepastian layanan, dan 6) kinerja program pendidikan. Analisis misi K-1 digunakan untuk mengukur ketersediaan layanan pendidikan pada suatu daerah. Analisis misi K-2 digunakan untuk mengukur keterjangkauan layanan pendidikan pada suatu daerah. Analisis misi K-3 digunakan untuk mengukur kualitas layanan pendidikan pada suatu daerah. Analisis misi K-4 digunakan untuk mengukur kesetaraan layanan pendidikan. Analisis misi K-5 digunakan untuk mengukur kepastian memperoleh layanan pendidikan. Kinerja program pendidikan untuk mengukur sejauh mana ketercapaian program pembangunan yang telah dilakukan pada tahun berjalan. 1. Ketersediaan Layanan Pendidikan: Misi K-1

Berdasarkan Rencana Strategi Pembangunan Pendidikan tahun 2010-2014, diperlukan indikator pendidikan yang dapat menilai kemajuan pendidikan, termasuk kemajuan program pembangunan PT. Indikator ketersediaan layanan PT digunakan rasio mahasiswa per lembaga. Indikator keterjangkauan layanan PT digunakan daerah terjangkau. Indikator kualitas layanan PT digunakan empat jenis indikator, yaitu rasio mahasiswa per dosen, rasio dosen per lembaga, angka produktivitas, dan kelayakan dosen mengajar. Indikator kesetaraan layanan

digunakan tiga jenis indikator, yaitu PG APK, IPG APK, dan persentase mahasiswa swasta. Indikator kepastian layanan pendidikan digunakan dua jenis indikator, yaitu APK dan AM ke PT.

Tabel 9

Indikator Ketersediaan Layanan Pendidikan Misi K-1 Provinsi Sumatera Selatan, Tahun 2012/2013

Grafik 4

Ketersediaan Layanan Pendidikan Misi K-1 Provinsi Sumatera Selatan,Tahun 2012/2013

Rasio mahasiswa per lembaga menggambarkan kepadatan mahasiswa pada suatu lembaga baik untuk universitas, institut, sekolah tinggi, akademi, maupun politeknik. Semakin besar nilainya berarti semakin padat mahasiswa yang ada pada lembaga tersebut. Berdasarkan Tabel 9 dan Grafik 4, rasio mahasiswa per lembaga sebesar 1.443 dengan rincian di negeri sebesar 14.117 orang dan di swasta sebesar 1.213 orang. Bila dirinci menurut jenis lembaga maka PT terpadat pada universitas sebesar 6.117 dan terjarang pada akademi sebesar 312. Bila dirinci menurut status dan jenis lembaga maka PT negeri pada universitas yang terpadat sebesar 23.863 dan terjarang pada politeknik sebesar 4.371 sedangkan PT swasta pada universitas yang terpadat sebesar 4.816 dan terjarang pada politeknik sebesar 221. Persentase rasio swasta terhadap negeri terbesar pada universitas sebesar 20,18% dan terkecil pada politeknik sebesar 5,06% dan rata-rata sebesar 8,59%.

No. Indikator Universitas Institut ST Akademi Politeknik Rata2

1 Rasio Mahasiswa per Lembaga 6.177 0 1.060 312 740 1.443

a. Negeri 23.863 0 0 0 4.371 14.117 b. Swasta 4.816 0 1.060 312 221 1.213 0 5.000 10.000 15.000 20.000 25.000

Universitas Institut ST Akademi Politeknik Rata2

23.863 0 0 0 4.371 14.117 4.816 0 1.060 312 221 1.213 6.177 0 1.060 312 740 1.443

2. Keterjangkauan Layanan Pendidikan: Misi K-2

Untuk melihat keterjangkauan layanan maka digunakan indikator kepadatan lembaga dan kepadatan penduduk usia PT dengan daerah terjangkau lembaga dan mahasiswa. Daerah terjangkau dihitung dari jarak 25 km2 dengan rincian daerah terjangkau mahasiswa dibagi dengan daerah terjangkau lembaga. Bila nilainya tinggi maka keterjangkauan makin luas, bila nilainya rendah maka keterjangkauannya makin kecil. Oleh karena itu, makin tinggi nilainya berarti makin baik karena jangkauannya makin luas.

Tabel 10

Indikator Keterjangkauan Layanan Pendidikan Misi K-2 Provinsi Sumatera Selatan, Tahun 2012/2013

Berdasarkan Tabel 10 maka kepadatan lembaga hanya sebesar 0,0012 lembaga per km2 sedangkan kepadatan penduduk usia 19-23 sebesar 8,25 orang per km2. Daerah terjangkau lembaga dalam radius 25 km2 sebesar 2,00 lembaga per km2 sedangkan daerah terjangkau mahasiswa sebesar 16.210 mahasiswa per km2. Dengan demikian, daerah terjangkau sebesar 8.105 mahasiswa per km2. 3. Kualitas Layanan Pendidikan: Misi K-3

Analisis indikator peningkatan mutu dan relevansi pendidikan digunakan untuk mengukur mutu pendidikan suatu daerah. Peningkatan mutu bisa dilakukan melalui proses belajar mengajar yang efektif dan ditunjang oleh sumber daya, sarana/prasarana serta biaya yang memadai. Proses belajar yang bermutu akan menghasilkan lulusan yang mampu mengikuti perkembangan ilmu dan teknologi. Sejalan dengan ketersediaan layanan maka peningkatan mutu untuk semua program pendidikan tinggi juga dilaksanakan.

Berdasarkan Rencana Strategi Pembangunan Pendidikan 2010-2014 dan kualitas layanan pendidikan maka indikator pendidikan yang digunakan untuk pendidikan tinggi dapat dilihat dari tiga jenis, yaitu mahasiswa, dosen, dan lembaga. Berdasarkan ketiga jenis strategi tersebut maka dijabarkan menjadi empat indikator, yaitu 1) rasio mahasiswa per dosen (R-M/D), 2) rasio dosen per lembaga (R-D/L), 3) angka produktivitas (APro), dan 4) persentase dosen layak (%DL). Indikator 1, 2, dan 4 dilihat dosen, dan indikator 3 dilihat dari mahasiswa.

Dalam dokumen PROFIL PENDIDIKAN TINGGI TAHUN 2013 (BUKU II) (Halaman 129-150)