• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB IV. HASIL DAN PEMBAHASAN

A. Profil Penggunaan Obat Hipoglikemia Di Instalasi Rawat Inap Bangsal

2. Profil Penggunaan Obat Hipoglikemia

Pasien

OA (Osteoarthritis) dan Abses 1 6 C

Dispepsia 1 6 G

Dislipidemia 1 6 F

Hipoalbuminea dan Anemia 1 6 J

Hematemesis 1 6 P

Selulitis 1 6 B

ISK (Infeksi Saluran Kemih) 1 6 O

2. Profil Penggunaan Obat Hipoglikemia

Obat hipoglikemia yang diterima oleh pasien berupa obat tunggal dan obat kombinasi. Golongan obat hipoglikemia yang paling banyak diterima oleh pasien adalah preparat insulin yaitu Novomix® (insulin aspart 30%, protaminated insulin aspart 70%), insulin Novorapid® (insulin aspart) dan insulin Levemir® (insulin detemir) diterima oleh 1 pasien. Dengan demikian diketahui bahwa 15

48

dari 17 pasien (88%) mendapatkan terapi dengan preparat insulin. Rincian penggunaan preparat insulin disajikan dalam gambar diagram berikut.

Gambar 6. Distribusi Jenis Preparat Insulin yang Diterima Oleh Pasien di Instalasi Rawat Inap Bangsal Bakung RSUD Panembahan Senopati Bantul Periode

Agustus 2015

Pada penelitian ini, ditemukan 153 hari rawat yang menggunakan obat hipoglikemia dan 8 hari rawat yang tidak menggunakan obat hipoglikemia artinya ada pasien yang tidak menerima obat hipoglikemia selama hari perawatannya. Pada Tabel X disajikan penggunaan obat hipoglikemia dan penggolongannya. Golongan obat hipoglikemia yang paling banyak ditemukan penggunaannya adalah preparat insulin dengan jenis insulin premixed (Novomix®) dan penggunaan obat hipoglikemia oral golongan biguanid (metformin).

Obat golongan biguanid memiliki efek utama mengurangi produksi glukosa hati dan meningkatkan sensitivitas insulin. Penggunaan metformin lebih banyak ditemukan karena penggunaannya tidak menyebabkan terjadinya hipoglikemi karena metformin tidak menstimulasi pankreas untuk memproduksi insulin (Dipiro et al, 2008). (9) 60% (5) 33% (1) 7% Novomix® Novorapid® Levemir®

Tabel X. Profil Penggunaan Obat Hipoglikemia Berdasarkan Golongan Obat yang Diterima Pasien di Instalasi Rawat Inap Bangsal Bakung RSUD Panembahan

Senopati Bantul Periode Agustus 2015 Macam

Terapi

Pengobatan Jumlah

Hari rawat Total Golongan Jenis Obat

Tunggal Insulin Premixed Novomix® 76 102 Insulin Kerja Cepat Novorapid® 17

Biguanid Metformin 4

Sulfonilurea Glimepirid 5 Kombinasi Biguanid + Insulin

Premixed

Metformin + Novomix® 14 51 Biguanid + Insulin Kerja

Cepat

Metformin + Novorapid®

21 Sulfornilurea + Biguanid Glimepirid + Metformin 4 Thiazolidindion + Insulin

Kerja Cepat + Insulin Kerja Panjang

Pioglitazone + Novorapid® + Levemir®

1 Biguanid + Insulin Kerja

Cepat + Insulin Kerja Panjang

Metformin + Novorapid® + Levemir®

1 Thiazolidindion +

Biguanid + Insulin Kerja Cepat + Insulin Kerja Panjang

Pioglitazone + Metformin + Novorapid® + Levemir®

6 Insulin Kerja Cepat +

Insulin Kerja Panjang

Novorapid® + Levemir® 4

Total 153

Metformin juga dapat mengendalikan kondisi kadar gula darah yang tinggi menjadi normal dan menurunkan efek toksik glukosa pada pankreas sehingga dapat memperbaiki fungsi sel beta pankreas (Soegondo, 2002).

Pemberian obat hipoglikemia oral berupa metformin pada proses awal terapi merupakan rekomendasi yang disarankan karena metformin merupakan obat hipoglikemia oral pilihan pertama untuk memulai terapi pada pasien dengan diabetes melitus tipe 2 (PERKENI, 2011). Menurut PERKENI (2011) kombinasi obat hipoglikemia oral yang digunakan adalah kelompok obat yang memiliki

50

mekanisme kerja yang berbeda sehingga efektivitas dalam pengendalian kadar gula darah akan semakin baik.

a. Penggunaan Obat Hipoglikemia Tunggal

Penggunaan obat hipoglikemia tunggal atau sebagai monoterapi yang diterima oleh pasien, diberikan secara oral maupun injeksi. Gambar 7 berikut menunjukkan gambaran pengunaan obat tunggal pada pasien rawat inap bangsal bakung di RSUD Panembahan Senopati periode Agustus 2015. Penggunaan obat hipoglikemia pada 153 hari rawat, diketahui bahwa pemakaian obat tunggal digunakan pada 102 hari rawat (67%) yang meliputi 93 hari rawat (91%) menggunakan preparat insulin dan 9 hari rawat (9%) menggunakan obat hipoglikemia oral. Jenis preparat insulin yang banyak digunakan sebagai obat tunggal yaitu Novomix® dan Novorapid® sedangkan jenis obat hipoglikemia oral yang banyak digunakan sebagai obat tunggal adalah Glimepirid dan Metformin.

Gambar 7. Distribusi Jenis Obat Tunggal yang Diterima Oleh Pasien di Instalasi Rawat Inap Bangsal Bakung RSUD Panembahan Senopati Bantul Periode

Agustus 2015

Preparat insulin Novomix® merupakan insulin premixed dengan kerja pendek dan menengah. Penggunaan insulin sebagai obat hipoglikemia berbeda antar individu, sehingga diperlukan penyesuaian dosis pada tiap pasien. Pasien diabetes melitus pada awalnya memerlukan insulin kerja menengah kemudian

(76) 74% (17) 17% (4) 4% (5) 5% Novomix® Novorapid® Metformin Glimepirid

ditambahkan insulin kerja pendek untuk mengatasi hiperglikemia setelah makan (Arifin et al, 2007).

Insulin diperlukan oleh pasien pada keadaan: penurunan berat badan yang cepat, hiperglikemia berat yang disertai ketosis, ketoasidosis diabetik (KAD), hiperglikemia hiperosmolar non ketotik, hiperglikemia dengan asidosis laktat, gagal dengan kombinasi OHO dosis optimal, stres berat (infeksi sistemik, operasi besar, IMA, stroke), kehamilan dengan DM/diabetes melitus gestasional yang tidak terkendali dengan perencanaan makanan, gangguan fungsi ginjal atau hati yang berat, kontraindikasi dan atau alergi terhadap OHO (PERKENI, 2011).

Obat golongan sulfonilurea memiliki mekanisme meningkatkan sekresi insulin. Sulfonilurea akan berikatan dengan reseptor sulfonilurea spesifik atau sel beta pankreas. Ikatan ini akan menutup kanal ion kalium tetapi membuka kanal ion kalsium kemudian terjadi influks kalsium. Peningkatan kalsium intraseluler akan menyebabkan eksositosis granul insulin. Sekresi insulin yang meningkat akan terdistribusi melewati vena dan menekan produksi glukosa hepatik. Pemilihan obat golongan sulfonilurea dimungkinan dengan alasan sulfonilurea merupakan obat pilihan utama setelah metformin serta dapat diberikan secara monoterapi (Dipiro et al, 2008).

Penggunaan obat hipoglikemia golongan sulfonilurea kemungkinan juga disebabkan karena obat ini merupakan obat pilihan untuk penderita diabetes melitus dewasa baru dengan berat badan normal atau kurang serta tidak pernah mengalami ketoasidosis sebelumnya (Handoko dan Suharto, 2000). Namun,

52

sebagian efek merugikan yang paling sering ditemukan pada golongan sulfonilurea adalah pertambahan berat badan (Chang et al, 2010).

b. Penggunaan Obat Hipoglikemia Kombinasi

Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan, didapatkan penggunaan obat hipoglikemia kombinasi pada 51 hari rawat (33%). Kombinasi obat yang diterima oleh pasien berupa 2 macam kombinasi, 3 macam kombinasi dan 4 macam kombinasi. Pada Gambar 8 berikut disajikan distribusi jenis obat kombinasi yang diterima oleh pasien di instalasi rawat inap bangsal bakung RSUD Panembahan Senopati Bantul periode Agustus 2015.

Penggunaan obat hipoglikemia kombinasi yang terbanyak adalah kombinasi 2 macam obat yaitu Novorapid® dan metformin kemudian kombinasi Novomix® dan metformin, kombinasi Novorapid® dan Levemir® dan kombinasi glimepirid (sulfonilurea) dan metformin (biguanid).

Gambar 8. Distribusi Jenis Obat Kombinasi yang Diterima Oleh Pasien di Instalasi Rawat Inap Bangsal Bakung RSUD Panembahan Senopati Bantul

Periode Agustus 2015

Penggunaan obat hipoglikemia kombinasi lebih dianjurkan daripada meningkatkan dosis satu macam obat hipoglikemia yang dapat meningkatkan

(14) 27% (21) 41% (4) 8% (1) 2% (1) 2% (6) 12% (4) 8% Metformin + Novomix® Metformin + Novorapid® Glimepirid + Metformin Pioglitazone + Novorapid® + Levemir® Metformin + Novorapid® + Levemir® Pioglitazone + Metformin + Novorapid® + Levemir® Novorapid® + Levemir®

risiko toksisitas dan efek samping. Dua atau lebih obat hipoglikemia dengan mekanisme aksi yang berbeda bila digunakan secara bersama dapat memberikan manfaat yang lebih baik dalam mengontrol kadar glukosa darah (PERKENI, 2006).

Kombinasi sulfonilurea dengan biguanid merupakan kombinasi yang rasional karena cara kerja kedua golongan ini berbeda dan saling aditif. Kombinasi kedua obat ini memberi hasil perbaikan terhadap gangguan sensitifitas jaringan terhadap insulin dan defisiensi insulin. Kombinasi ini dapat menurunkan kadar glukosa lebih banyak dibandingkan pengobatan tunggal masing-masing (Suyono, 2006).

Glimepirid termasuk golongan sulfonilurea yang mempunyai mekanisme kerja merangsang fungsi sel beta dan meningkatkan sekresi insulin (PERKENI, 2006) sedangkan metformin berkerja langsung pada hati (hepar) dan menurunkan produksi glukosa hati. Sulfonilurea akan mengawali dengan merangsang sekresi pankreas yang memberikan kesempatan untuk senyawa biguanida bekerja efektif. Kedua golongan obat hipoglikemia oral ini memiliki efek terhadap sensitivitas reseptor insulin sehingga kombinasi keduanya mempunyai efek yang saling menunjang (Bina Farmasi Komunitas dan Klinik, 2005).

Pemberian obat hipoglikemia kombinasi dapat pula antara jenis insulin kerja cepat sebagai koreksi defisiensi insulin prandial dengan insulin kerja panjang untuk koreksi defisiensi insulin basal, dapat juga dilakukan kombinasi dengan obat hipoglikemia oral (Katzung, 2012).

54

Kombinasi 3 macam obat juga ditemukan dalam penelitian ini yaitu pioglitazon (tiazolidindion), Novorapid® (insulin aspart) dan Levemir® (insulin detemir) serta kombinasi metformin (biguanid), Novorapid® (insulin aspart) dan Levemir® (insulin detemir). Kombinasi 4 macam obat yaitu pioglitazon (tiazolidindion), metformin (biguanid), Novorapid® (insulin aspart) dan Levemir® (insulin detemir).

Penggunaan terapi kombinasi obat hipoglikemik disertai gaya hidup sehat bertujuan untuk mengontrol kadar glukosa darah, memperbaiki fungsi sel beta pankreas dan tidak merusak ginjal pasien. Kombinasi yang dilakukan adalah pengunaan kombinasi antara dua golongan obat hipoglikemia oral atau obat hipoglikemia oral dengan insulin (PERKENI, 2011).

Dokumen terkait