• Tidak ada hasil yang ditemukan

Profil Tindak Pidana Keimigrasian di Kantor Imigrasi Kelas I Semarang Semarang

UNDANG NOMOR 6 TAHUN 2011 TENTANG KEIMIGRASIAN

E. Prosedur Penyidikan Orang Asing di Kantor Imigrasi Kelas I Kota Semarang Semarang

2. Profil Tindak Pidana Keimigrasian di Kantor Imigrasi Kelas I Semarang Semarang

Pada tahun 2012, tindakan keimigrasian yang dilakukan oleh Kantor Keimigrasian Kelas I Semarang seluruhnya berjumlah 9 kasus yang memberikan hukuman deportasi kepada para pelanggarnya.

Pelanggaran yang sering terjadi adalah pelanggaran Pasal 75 ayat (1) Undang-Undang Nomor 6 Tahun 2011 tentang Keimigrasian yaitu melakukan kegiatan berbahaya dan patut diduga membahayakan keamanan dan ketertiban umum atau tidak menghormati atau tidak menaati peraturan perundang-undangan di wilayah tugas Kantor Imigrasi Kelas I Semarang.

Adapun Data Tindakan Keimigrasian di Kantor Kelas I Semarang dapat dilihat pada Tabel berikut ini :

Tabel 2.1

Data Tindakan Keimigrasian di Kantor Kelas I Semarang Tahun 2012 Bulan Jumlah Kebangsaan Pasal Yang Dilanggar Ketarangan

Januari - Perancis (2) Pasal 75 ayat 1 Deportasi Mesir (1) Pasal 75 ayat 1 Deportasi Juli 2 Kuwait (1) pasal 120 ayat (2) Deportasi Malaysia (1) Pasal 78 ayat (3) Deportasi

Agustus -

September -

Oktober -

Nopember 2 Taiwan (1) Pasal 75 ayat 1 Deportasi Singapura (1) Pasal 75 ayat 1 Deportasi Desember 1 China (1) Pasal 75 ayat 1 Deportasi

Jumlah 9

Sumber : Kantor Keimigrasian Kelas I Semarang, 2013

Sedangkan pada tahun 2013 kasus tindakan keimigrasian yang dilakukan oleh Kantor Keimigrasian Kelas I Semarang adalah :

Tabel 2.2

Data Tindakan Keimigrasian di Kantor Kelas I Semarang Tahun 2013 Bulan Jumlah Kebangsaan Pasal Yang Dilanggar Ketarangan

Januari -

Sumber : Kantor Keimigrasian Kelas I Semarang, 2013

Secara detail kasus yang terjadi pada tahun 2013 adalah sebagai berikut :

a. Kasus Warga Negara India dengan tersangka :

Nama : CINNAKUNJU IYAPPAN

Tempat/Tgl lahir : Asikkadu, 30 Mei 1984 Jenis Kelamin : Laki - laki

Paspor nomor : E2338104

Diduga telah terjadi Tindak Pidana Keimigrasian sebagaimana yang dimaksud dalam Pasal 126 huruf c Undang – Undang nomor 6 tahun 2011 Tentang Keimigrasian dengan pelaku a.n MUHAMMAD IRFAN adapun uraian singkat kejadiannya sebagai berikut : Pada hari Rabu tanggal 14 Agustus 2013 sekitar pukul 15.00 WIB telah diamankan 01 (satu) orang warganegara Asing

berkewarganegaraan INDIA yang didapati menggunakan data palsu untuk memperoleh Paspor RI serta tidak memiliki Dokumen Perjalanan dan atau Visa yang masih berlaku. Pelaku bisa tertangkap setelah permohonan Paspor RI yang bersangkutan diperiksa oleh petugas selanjutnya petugas memintai keterangan yang bersangkutan dan diketahui yang bersangkutan adalah warga negara India yang masih memiliki Paspor kebangsaan India yang sudah tidak berlaku lagi. Atas dasar barang bukti yang dimaksud maka tersangka di tahan untuk di lakukan penyelidikan dan penyidikan.

b. Kasus Warga Negara Taiwan

Nama : HAO KAI WEN (Lk)

Tempat Tanggal / Lahir : Indonesia, 24 September 1969

Alamat di Indonesia : Jl. Abdurrachman Saleh No.262, Manyaran, Semarang

No.Paspor : 301167476 berlaku s/d 09 Februari 2020

Ijin Keimigrasian : Vitas No.5P/03479/2013 dikeluarkan KBRI Singapura

Dari hasil pemeriksaan lebih lanjut dan berkas-berkas yang disertakan oleh pelaku, diketahui bahwa pelaku telah melakukan pernikahan secara tidak sah dengan seorang perempuan warganegara Indonesia yang bernama TRI YOGA DEWI penduduk Kabupaten Pati dan telah dikaruniai 2 (dua) orang anak yang masih dibawah umur.

Bahwa kejadian yang menimpa pelaku bukan dikarenakan faktor kesengajaan dan diluar kemampuannya, mengingat proses ijin tinggal pelaku tidak diproses

dikarenakan perusahaan penjaminnya sudah tidak beroperasi dan mengakibatkan pelaku tidak memiliki ijin tinggal yang sah.

Bahwa pelaku telah melanggar peraturan perundang-undangan yang berlaku di Indonesia sebagaimana yang diatur dalam ketentuan yang dimaksud dalam Pasal 75 ayat 1 Undang-Undang Nomor 6 Tahun 2011 Tentang Keimigrasian yaitu orang asing yang berada di Indonesia yang tidak menghormati atau menaati peraturan perundang-undangan.

c. Kasus Warga Negara Taiwan

1. Nama : HUANG CHI NAN (Lk)

Tempat Tanggal / Lahir : Taiwan, 14 Desember 1967

Kebangsaan : TAIWAN

Alamat di Indonesia : Hotel Whizz, Semarang

No.Paspor : 212656852 berlaku s/d 06 Juni 2015 Ijin Keimigrasian : Visa on Arrival selama 30 (tiga puluh) hari

2. Nama : HSU CHIN TSANG (Lk)

Tempat Tanggal / Lahir : Taichung City, 05 Agustus 1955

Kebangsaan : TAIWAN

` Alamat di Indonesia : Hotel Whizz, Semarang

No.Paspor : 305179549 berlaku s/d 16 November 2020 Ijin Keimigrasian : Visa on Arrival selama 30 (tiga puluh) hari

3. Nama : TSENG TUNG SHAN (Lk)

Tempat Tanggal / Lahir : Taiwan, 25 April 1950

Kebangsaan : TAIWAN

Alamat di Indonesia : Hotel Whizz, Semarang

No.Paspor : 303304318 berlaku s/d 29 Juni 2021 Ijin Keimigrasian : Visa on Arrival selama 30 (tiga puluh) hari

4. Nama : SUWIT KHWANPA (Lk)

Tempat Tanggal / Lahir : Petchabun, 18 Oktober 1983

Kebangsaan : THAILAND

Alamat di Indonesia : Hotel Whizz, Semarang

No.Paspor : U915531 berlaku s/d 01 Februari 2017 Ijin Keimigrasian : Bebas Visa Kunjungan Singkat

5. Nama : THONGPHITHAK PANSUK (Lk)

Tempat Tanggal / Lahir : Chiang Rai, 28 Januari 1980

Kebangsaan : THAILAND

Alamat di Indonesia : Hotel Whizz, Semarang

No.Paspor : U902640 berlaku s/d 22 Desember 2015 Ijin Keimigrasian : Bebas Visa Kunjungan Singkat

Bahwa mereka berada di perusahaan/pabrik tersebut dikarenakan adanya perjanjian jual/beli alat (mesin) antara perusahaannya dengan PT.

PETROPACK AGRO INDUSTRIES yang didalam perjanjian tersebut mewajibkan perusahaannya sebagai penjual untuk memeriksa dan memberikan pengarahan kepada teknisi/mekanik di pabrik pembeli tentang cara pemakaian dan pemeliharaan alat (mesin) tersebut.

Bahwa perihal pengurusan perijinan mereka selama berada di Indonesia, diserahkan kepada biro travel perjalanan di Taiwan dan mereka tidak mengetahui bahwa Izin Tinggal yang mereka miliki tidak sesuai dengan kegiatan yang mereka lakukan diperusahaan tersebut.

Bahwa setelah dilakukan pemeriksaan mereka telah mengakui telah melakukan kegiatan dipabrik tersebut berupa memeriksa mesin yang baru dipasang dan memberikan pengarahan kepada teknisi/mekanik pabrik tentang cara pemakaian dan pemeliharaan alat tersebut.

Bahwa kegiatan ke 5 (lima) warga negara asing tersebut telah melanggar peraturan perundang-undangan yang berlaku di Indonesia sebagaimana yang diatur dalam ketentuan yang dimaksud dalam Pasal 122 huruf a Undang-Undang Nomor 6 Tahun 2011 Tentang Keimigrasian yaitu Setiap orang yang dengan sengaja menyalahgunakan atau melakukan kegiatan yang tidak sesuai dengan maksud dan tujuan pemberian Izin Tinggal yang diberikan kepadanya.

Berdasarkan wawancara dengan Bagus Aditya. S,92 pada tahun 2013, kasus yang sudah selesai pemberkasannya adalah kasus yang terjadi pada pelaku yang bernama Cinnakunju Iyappan. Saat penelitian ini dilaksanakan, berkas perkara dengan tersangka Cinnakunju Iyappan sudah diserahkan kepada Jaksa Penuntut Umum, sehingga PPNS Keimigrasian Kantor Imigrasi Kelas I Semarang masih menunggu hasil dari penilaian dari JPU.

3. Prosedur Penyidikan Orang Asing yang melakukan Tindak