• Tidak ada hasil yang ditemukan

PROGRAM, KEGIATAN DAN INDIKASI PENDANAAN

SANITASI

Penyusunan program, kegiatan dan indikasi pendanaan sanitasi ini memuat daftar program dan kegiatan yang menjadi prioritas pembangunan sanitasi di Kabupaten Barito Utara tahun 2019-2023 ini disusun sesuai dengan strategi untuk mencapai tujuan dan sasaran dari masing-masing sub sektor air limbah, persampahan, dan drainase. Program dan kegiatan juga diuraikan dalam porsi pendanaan APBD Kabupaten, APBD Provinsi, APBN, DAK dan Swasta/ CSR serta bersumber dari masyarakat.

Indikasi program dan kegiatan pembangunan sanitasi disusun sebagai bentuk jawaban dari strategi yang telah dirumuskan untuk mencapai visi, misi pembangunan sanitasi yang merupakan bagian tak terpisahkan dari tujuan pembangunan daerah Kabupaten Barito Utara. Kebutuhan pendanaan untuk pelaksanaan program dan kegiatan yang disusun didasarkan pada hasil evaluasi dan prediksi atas potensi dan kebutuhan pembangunan tahunan. Sumber penerimaan daerah secara garis besar terdiri atas Pendapatan Asli Daerah (PAD), dana perimbangan dan lain-lain pendapatan daerah yang sah.

Guna mendapatkan gambaran yang rinci dan lengkap terkait daftar program, kegiatan, indikasi biaya dan sumber pendanaan serta funding-gap dalam jangka waktu 5 (lima) tahun kedepan (2019-2023) dapat diuraikan sebagai berikut .

6. 1 Ringkasan

Berikut ini penjelasan mengenai rekapitulasi total anggaran yang dibutuhkan untuk pembangunan sanitasi dalam jangka waktu 5 (lima) tahun yaitu tahun 2019-2023, baik berdasarkan sumber anggaran (APBD Kabupaten/Kota, APBD Provinsi, APBN, DAK, swasta/CSR dan masyarakat) maupun jenis kegiatan (Air Limbah, Persampahan, Drainase), Kabupaten Barito Utara.

Rekapitulasi anggaran sanitasi Kabupaten Barito Utara berdasarkan jenis kegiatan (air limbah, persampahan, drainase) dapat dilihat pada table 6.1.1 di bawah ini.

2 | B A B V I

Tabel 6.1.Rekapitulasi Indikasi Kebutuhan Biaya Pengembangan Sanitasi untuk 5 tahun

Uraian Uraian Kegiatan Tahun Anggaran Total Anggaran 2019 2020 2021 2022 2023 1 Air Limbah 10.922 22.631 17.275 17.365 18.894 87.087 2 Persampahan 5.400 27,038 12,322 8,721 14,235 67,716 3 Drainase - 4.000 6.000 5.000 6.000 21.000 Jumlah (a) 16.322 53.669 35.597 31.086 39.129 175.803

Perkiraan APBD Murni untuk

sanitasi (b) 15.821 19.745 24.642 30.753 38.380 129.343

Perkiraan komitmen

pendanaan sanitasi (c) 15.986 17.647 19.480 21.504 23.739 98.357

Gap (a – b) 501 33.924 10.955 333 749 46.460

Gap (a – c) 336 36.022 16.117 9.582 15.390 77.446

Sumber : Analisa Pokja AMPL Kabupaten Barito Utara Tahun 2018

Dari table 6.1.1 terlihat bahwa total kebutuhan pembangunan sanitasi Kabupaten Barito Utara selama 5 tahun mendatang sebesar Rp.175.803.000.000,-. Dengan rincian masing-masing sub sektor yakni air limbah domestik sebesar Rp.87.087.000.000.-, Persampahan sebesar Rp.67.716.000.000.-, Drainase sebesar Rp.21.000.000.000.-. Dari tabel ini terlihat adanya Gap antara kebutuhan pendanaan Sanitasi dengan Perkiraan APBD Murni untuk Sanitasi (Gap a - b) sebesar Rp.46.460.000.000,- dan Gap antara kebutuhan pendanaan Sanitasi dengan Perkiraan Komitmen Pendanaan Sanitasi (Gap a - c) sebesar Rp. 77.446.000.000,-

Rekapitulasi anggaran sanitasi Kabupaten Barito Utara berdasarkan sumber anggaran (APBD

Kabupaten/Kota, APBD Provinsi, APBN, DAK, swasta/CSR dan masyarakat) dapat dilihat pada tabel

6.1.2. dibawah ini.

Tabel 6.2. Rekapitulasi Indikasi Kebutuhan Biaya Pengembangan Sanitasi untuk 5 tahun per Sumber Anggaran No Sumber Anggaran 2019 2020 Tahun Anggaran 2021 2022 2023 Anggaran Total A Pemerintah 1 APBD Kabupaten 7,690 29,344 20,082 17,574 19,580 94,270 2 APBD Provinsi 2.009 4.323 2.423 2.023 2.030 12.808 3 APBN Pusat 2.618 9.350 1.400 3.446 8.546 31.438 4 DAK 3.885 7.409 5.799 7.679 6.466 31.238 Jumlah A 16.202 50.426 29.704 30.722 36.622 169.754 B Non Pemerintah 1 Swasta/CSR 120 804 1674 329 517 3.444 2 Masyarakat 0 150 90 105 0 345 Jumlah B 120 954 1764 434 517 3.789 Total A + B 16.322 51.380 31.468 31.156 37.139 173.543

Sumber : Analisa Pokja AMPL Kabupaten Barito Utara Tahun 2018

Dari tabel 6.1.2 terlihat bahwa total kebutuhan pembangunan sanitasi Kabupaten Barito Utara selama 5 tahun mendatang (2019-2023) sebesar Rp.173.543.000.000,-. Dengan rincian masing-masing sumber Anggaran yaitu yang berasal dari APBD Kabupaten sebesar Rp.94.270.000.000.-, APBD Provinsi

2018

Pemutakhiran Strategi Sanitasi (PSSK)

Kabupaten Barito Utara

3 | B A B V I

sebesar Rp.12.808.000.000,-, APBN sebesar Rp.31.438.000.000,-, DAK sebesar Rp.31.238.000.000,-, Swasta/CSR sebesar Rp. 3.444.000.000, dan dari Masyarakat sebesar Rp.345.000.000,-.

6.2 Kebutuhan Biaya Pengembangan Sanitasi Dengan Sumber Pendanaan Pemerintah

Berikut ini penjelasan mengenai rekapitulasi total anggaran yang dibutuhkan untuk pembangunan sanitasi Kabupaten Barito Utara dalam jangka waktu 5 (lima) tahun yaitu tahun 2019-2023, berdasarkan sumber anggaran pemerintah (APBD Kabupaten/Kota, APBD Provinsi, APBN, DAK). Rekapitulasi anggaran yang dibutuhkan untuk pembangunan sanitasi Kabupaten Barito Utara dalam jangka waktu 5 (lima) tahun yaitu tahun 2019-2023, berdasarkan sumber dari APBD Kabupaten Barito Utara dapat dilihat pada table 6.2.1. di bawah ini.

Tabel 6.3. Rekapitulasi dengan Sumber Pendanaan APBD Kabupaten Barito Utara

No Uraian Kegiatan 2019 2020 Tahun Anggaran (Rp. Juta) 2021 2022 2023 Anggaran Total 1 Air Limbah 2.290 5.660 5.054 4.597 5.692 23.293

2 Persampahan 5,400 19,684 9,028 7,977 7,888 49.977

3 Drainase 0 4.000 6.000 5.000 6.000 21.000

Jumlah 7.690 29.344 20.082 17.574 19.580 94.270

Sumber : Analisa Pokja AMPL Kabupaten Barito Utara Tahun 2018

Dari tabel 6.2.1. terlihat bahwa kebutuhan anggaran sanitasi yang diperlukan untuk pembangunan sanitasi melalui dana APBD Kabupaten kabupaten Barito Utara selama 5 tahun mendatang sebesar Rp.94.270.000.000,-. Total indkasi biaya dapat diuraikan sebagai berikut untuk Sektor air limbah yakni sebesar Rp.23.293.000.000,-, Sektor Persampahan sebesar Rp.49.977.000.000,- dan sektor Drainase sebesar Rp.21.000.000.000,-. Rekapitulasi anggaran yang dibutuhkan untuk pembangunan sanitasi Kabupaten Barito Utara dalam jangka waktu 5 (lima) tahun yaitu tahun 2019-2023, berdasarkan sumber dari APBD Provinsi dapat dilihat pada tabel 6.2.2. di bawah ini.

Tabel 6.4. Rekapitulasi dengan Sumber Pendanaan APBD Provinsi

No Uraian Kegiatan 2019 2020 Tahun Anggaran (Rp. Juta) 2021 2022 2023 Anggaran Total 1 Air Limbah 2.009 2.023 2.023 2.023 2.03 10.108 2 Persampahan - 2300 400 - - 2700

3 Drainase - - - - - -

Jumlah 2.009 4.323 2.423 2.023 2.030 12.808

Sumber : Analisa Pokja AMPL Kabupaten Barito Utara Tahun 2018

Dari tabel 6.2.2. terlihat bahwa kebutuhan anggaran yang diperlukan melalui pendanaan APBD Provinsi selama 5 tahun mendatang terkait dengan kebutuhan pembangunan sanitasi di Kabupaten Barito Utara sebesar Rp. 12.808.000.000,-. Total indkasi biaya dapat diuraikan sebagai berikut untuk Sektor air limbah yakni sebesar Rp. 10.108.000.000, Sektor Persampahan sebesar Rp. 2.700.000.000,- dan sektor Drainase sebesar Rp 0. Rekapitulasi anggaran yang dibutuhkan untuk pembangunan sanitasi Kabupaten Barito Utara dalam jangka waktu 5 (lima) tahun yaitu tahun 2019-2023, berdasarkan sumber dari APBN dapat dilihat pada table 6.2.3. di bawah ini.

4 | B A B V I

Tabel 6.5. Rekapitulasi dengan Sumber Pendanaan APBN

No Uraian Kegiatan 2019 2020 Tahun Anggaran (Rp. Juta) 2021 2022 2023 Anggaran Total 1 Air Limbah 2.618 5.850 1.000 3.446 3.446 22.438 2 Persampahan 0 3500 400 0 5100 9.000

3 Drainase - - - - - -

Jumlah 2.618 9.350 1.400 3.446 8.546 31.438

Sumber : Analisa Pokja AMPL Kabupaten Barito Utara Tahun 2018

Dari tabel 6.2.3. terlihat bahwa kebutuhan anggaran melalui pendanaan APBN selama 5 tahun mendatang terkait dengan kebutuhan pembangunan sanitasi di Kabupaten Barito Utara sebesar

Rp.31.438.000.000,-. Total indikasi biaya dapat diuraikan sebagai berikut untuk Sektor air limbah yakni

sebesar Rp.22.438.000.000,-, Sektor Persampahan sebesar Rp. 9.000.000.000,- dan sektor Drainase sebesar Rp.0,-. Rekapitulasi anggaran yang dibutuhkan untuk pembangunan sanitasi Kabupaten Barito Utara dalam jangka waktu 5 (lima) tahun yaitu tahun 2019-2023, berdasarkan sumber dari DAK dapat dilihat pada table 6.2.4. di bawah ini.

Tabel 6.6. Rekapitulasi dengan Sumber Pendanaan DAK

No Uraian Kegiatan 2019 2020 Tahun Anggaran (Rp. Juta) 2021 2022 2023 Anggaran Total 1 Air Limbah 3.885 5.359 5.799 6.879 6.466 28388 2 Persampahan 0 2.050 0 800 0 2.850

3 Drainase - - - - - -

Jumlah 3.885 7.409 5.799 7.679 6.466 31.238

Sumber : Analisa Pokja AMPL Kabupaten Barito Utara Tahun 2018

Dari tabel 6.2.4 terlihat bahwa kebutuhan anggaran yang diperlukan Kabupaten Barito Utara melalui Dana Alokasi Khusus Sanitasi (DAK) selama 5 tahun mendatang terkait dengan kebutuhan pembangunan sanitasi di Kabupaten Barito Utara sebesar Rp. 31.238.000.000,-. Total indikasi biaya dapat diuraikan sebagai berikut untuk Sektor air limbah yakni sebesar Rp 28.388.000.000,-, Sektor Persampahan sebesar Rp. 2.850.000.000,- .

6.3 Kebutuhan Biaya Pengembangan Sanitasi Dengan Sumber Pendanaan Non Pemerintah

Berikut ini penjelasan mengenai rekapitulasi total anggaran yang dibutuhkan untuk pembangunan sanitasi Kabupaten Barito Utara dalam jangka waktu 5 (lima) tahun yaitu tahun 2019-2023, berdasarkan sumber anggaran non-pemerintah (Swasta/CSR dan masyarakat). Rekapitulasi anggaran yang dibutuhkan untuk pembangunan sanitasi Kabupaten Barito Utara dalam jangka waktu 5 (lima) tahun yaitu tahun 2019-2023, berdasarkan sumber dari Swasta dan BUMN/D dapat dilihat pada table 6.3.1. di bawah ini.

2018

Pemutakhiran Strategi Sanitasi (PSSK)

Kabupaten Barito Utara

5 | B A B V I

Tabel 6.7. Rekapitulasi Pendanaan Sanitasi Partisipasi Swasta/CSR

No Uraian Kegiatan 2019 2020 Tahun Anggaran (Rp. Juta) 2021 2022 2023 Anggaran Total 1 Air Limbah 120 150 270 315 360 1.215 2 Persampahan 0 654 1.404 14 157 2.229

3 Drainase - - - - - -

Jumlah 120 804 1.674 329 517 3.444 Sumber : Analisa Pokja AMPL Kabupaten Barito Utara Tahun 2018

Dari tabel 6.3.1. terlihat bahwa Pemerintah Kabupaten Barito Utara memerlukan bantuan pendanaan melalui CSR/swasta selama 5 (lima) tahun sebesar Rp.3.444.000.000,-. Rekapitulasi anggaran yang dibutuhkan untuk pembangunan sanitasi Kabupaten Barito Utara dalam jangka waktu 5 (lima) tahun yaitu tahun 2019-2023 berdasarkan sumber dari partisipasi masyarakat dapat dilihat pada tabel 6.3.2. di bawah ini.

Tabel 6.8. Rekapitulasi Pendanaan Sanitasi Partisipasi Masyarakat

No Uraian Kegiatan 2019 2020 Tahun Anggaran (Rp. Juta) 2021 2022 2023 Anggaran Total 1 Air Limbah - 150 90 105 - 345

2 Persampahan - - - - - -

3 Drainase - - - - - -

Jumlah - 150 90 105 - 345

Sumber : Analisa Pokja AMPL Kabupaten Barito Utara Tahun 2018

Dari tabel 6.3.2. terlihat bahwa anggaran yang diperlukan melalui partisipasi masyarakat selama 5 tahun mendatang terkait dengan kebutuhan pembangunan sanitasi di Kabupaten Barito Utara sebesar

Rp.345.000.000,- yaitu untuk pendanaan pada Sektor air limbah.

6.5 Antisipasi Funding Gap

Funding-Gap merupakan selisih antara jumlah anggaran yang dibutuhkan dikurangi dengan

jumlah dana yang tersedia. Rekapitulasi anggaran Funding-Gap yang dibutuhkan untuk pembangunan sanitasi Kabupaten Barito Utara dalam jangka waktu 5 (lima) tahun yaitu tahun 2019-2023, dapat dilihat pada table 6.9. dibawah ini.

Tabel 6.9. Funding Gap

No Uraian Kegiatan 2019 2020 Tahun Anggaran (Rp. Juta) 2021 2022 2023 Anggaran Total 1 Air Limbah 10.922 19.192 14.236 17.365 17.994 79.709 2 Persampahan 5.400 28.188 11.232 8.791 13.145 66.756 3 Drainase 0 4.000 6.000 5.000 6.000 21.000 4 Daftar Tunggu (Funding Gap) 0 840 440 40 940 2.260 5 Kebutuhan Pendanaan Sanitasi 16.322 51.380 31.468 31.156 37.139 16.7465 6 Gap (%) 0 1.63 1.47 0.13 2.53 1.36 Sumber : Analisa Pokja AMPL Kabupaten Barito Utara Tahun 2018

6 | B A B V I

Dari table 6.4.1 diatas terlihat jelas adanya Funding Gap APBD Kabupaten Barito Utara sebesar

Rp.2.260.000.000,00.dengan Gap sebesar 1,36%. Untuk mengatasi hal ini perlu dilakukan penggalian

dana diluar APBD Kabupaten Barito Utara baik melalui dana Pemerintah (APBD Prov, APBN, DAK) maupun dana non-pemerintah (swasta/CSR dan masyarakat). Untuk memperoleh dana pemerintah perlu dilakukan sinkronisasi program/kegiatan dan penganggaran dengan SKPD di Provinsi dan pusat. Sedangkan untuk memperoleh dana non-pemerintah perlu dikakukan forum CSR / kerjasama dengan swasta maupun masyarakat.

Dokumen terkait