• Tidak ada hasil yang ditemukan

Tujuan Dan Sasaran Pengembangan Sanitasi

PETA ZONASI PERSAMPAHAN

3.2.2. Tujuan Dan Sasaran Pengembangan Sanitasi

Dalam rangka mewujudkan tujuan dan sasaran pengembangan sanitasi yang bermuara pada pencapaian Visi dan Misi sanitasi kabupaten, rumusan pengembangan sanitasi kabupaten untuk layanan sanitasi didasarkan pada isu strategis yang dihadapi pada saat ini. Uraian isu strategis dan tantangan layanan sanitasi kota ini mencakup isu strategis pada aspek non teknis yang terdiri dari aspek kelembagaan, keuangan, teknis operasional dan aspek sumber daya manusia. Sedangkan paparan isu strategis aspek teknis terdiri dari sub sektor air limbah domestik, sub sektor persampahan, sub sektor drainase lingkungan, dan aspek perilaku hidup bersih dan sehat (PHBS) terkait sanitasi.

2018

Pemutakhiran Strategi Sanitasi (PSSK)

Kabupaten Barito Utara

10 | B A B I I I a. Air Limbah Domestik

Dalam pengembangan sektor Air Limbah Domestik, Kabupaten Barito Utara memiliki Tujuan yaitu tercapainya target universal akses tahun 2019 dan mengacu ke arah SDGs yang memiliki Sasaran sebagai berikut :

(1) Menurunkan angka BABS menjadi 0% Tahun 2019.

(2) Berkurangnya penduduk yang memiliki sarana dan prasarana air limbah yang tidak layak. (3) Terpenuhinya anggaran biaya untuk kegiatan air limbah.

(4) Adanya regulasi mengenai pengelolaan air limbah.

Untuk lebih jelasnya mengenai tujuan dan sasaran pengembangan air limbah domestik di Kabupaten Barito Utara dapat dilihat pada tabel berikut ini:

Tabel 3.5 Tujuan dan Sasaran Air Limbah Domestik

Tujuan Sasaran Data Dasar

(1) (2) (3)

Tercapainya Target Universal Akses untuk

layanan air limbah domestik tahun 2019 dan SDGs tahun 2030

1. Menurunkan angka BABS dari 47%

menjadi 0% di Tahun 2019 1. 47% Penduduk Barito Utara Melakukan BABS 2. Berkurangnya kepemilikan penduduk

terhadap tangki septik tidak layak (cubluk) di perkotaan dari 8,8% menjadi 0% dan cubluk di pedesaan dari 7,55% menjadi 25,60% tahun 2019

2. Jumlah tangki septik tidak layak perkotaan 8,8% dan tidak layak pedesaan 7,55%

3. Terpenuhinya anggaran biaya untuk

kegiatan sanitasi bidang air limbah 3. Penganggaran sanitasi bidang air limbah 1-2 % dari total APBD 4. Tersusunnya regulasi/ perda/perbup yang

mengatur tentang pengelolaan air limbah pada tahun 2021

4. Belum ada regulasi/ perda/ perbup yang mengatur tentang

pengelolaan air limbah

Pada tabel di atas menunjukan strategi untuk mengurangi BABS di pedesaan, maka warga yang tanpa akses dialihkan menjadi akses tidak layak dan disesuaikan dengan kemampuan pendanaan masyarakat perdesaan. Harapan di tahun 2019, warga Kabupaten Barito Utara semua penduduk akan memiliki akses terhadap air limbah.

b. Persampahan

Sektor pengembangan sektor persampahan, kabupaten Barito Utara memiliki Tujuan yaitu Tercapainya target universal akses layanan persampahan. Sementara Sasaran pengembangan sektor persampahan Kabupaten BaritoUtara antara lain :

1) Meningkatnya layanan penanganan persampahan dari 12,52% Tahun 2018 menjadi 18% pada tahun 2020 dan 24% pada Tahun 2023.

11 | B A B I I I

2) Pengurangan sampah hingga 30% pada Tahun 2023 diantaranya melalui pembangunan sarana 3R dan Bank Sampah.

3) Peningkatan anggaran biaya untuk kegiatan pengelolaan persampahan.

Tujuan, sasaran dan strategi pengembangan persampahan Kabupaten Barito Utara dapat dilihat pada berikut ini :

Tabel 3.6. Tujuan dan Sasaran Persampahan

Tujuan Sasaran Data Dasar

(1) (2) (3)

Tercapainya target Universal Akses untuk layanan persampahan tahun

2019 dan SDGs 2030

Meningkatnya layanan penanganan persampahan dari 12,52% Tahun 2018 menjadi 18% pada tahun 2020 dan 24% pada Tahun 2023

12,52% jumlah sampah yang terlayani sampai ke TPA Pengurangan sampah hingga 30% pada

Tahun 2023 1,57% pengurangan sampah.

Terpenuhinya anggaran biaya untuk kegiatan pengelolaan persampahan

Anggaran biaya untuk

pengelolaan persampahan masih minim

c. Drainase

Pengelolaan drainase Kabupaten Barito Utara masih memerlukan perbaikan. membutuhkan usaha yang konkrit dalam menangani drainase perkotaan. Pengelolaan drainase Kabupaten Barito Utara masih memerlukan perbaikan, meskipun resiko genangan/banjir tidak terlalu besar. Pengelolaan drainase perkotaan Kabupaten Barito Utara. Tujuan dan Sasaran serta strategi untuk mencapai visi dan misi sanitasi yang telah dirumuskan sebelumnya, dirumuskan berdasarkan kondisi terkini terkini dari pengelolaan sanitasi subsektor drainase perkotaan seperti tercantum pada tabel dibawah ini :

Tabel 3.7. Tujuan dan Sasaran Drainase Perkotaan

Tujuan Sasaran Data Dasar

(1) (2) (3)

Tercapainya target Universal Akses untuk

layanan Drainase Perkotaan tahun 2019

Mengurangi luasan wilayah genangan dari 342 ha saat ini menjadi 0 hadi wilayah perkotaan pada tahun 2019

342 ha Wilayah Perkotaan terjadi genangan

Terpenuhinya anggaran biaya untuk

kegiatan pengelolaan drainase Anggaran biaya untuk pengelolaan drainase masih minim Tersusunnya peraturan daerah

mengenai pengelolaan drainase perkotaan

Belum ada Perda mengenai pengelolaan drainase perkotaan

2018

Pemutakhiran Strategi Sanitasi (PSSK)

Kabupaten Barito Utara

12 | B A B I I I 3.2.3. Skenariao Pencapaian Sasaran

Sektor Air limbah Domestik Kabupaten Barito Utara pada tahun 2019, target akses dasar perdesaan harus mencapai 100% khususnya untuk menangani wilayah perdesaan yang 31,12% masih BABS, sedangkan wilayah perkotaan target pada tahun 2019 sudah bebas cubluk (akses dasar) 0% dan dialihkan ke akses layak. Target akses layak untuk wilayah perkotaan pada tahun 2019 mesti mencapai 34,10% sedangkan target di wilayah perdesaan pada tahun 2019 sebesar 40,30 akses layak dan 25,60% akses dasar

Sektor persampahan Kabupaten Barito Utara target pada tahun 2019 sudah bebas sampah tidak terproses 0% baik di wilayah perkotaan maupun wilayah perdesaan. Target Akses Dasar (sampah yang dikelola mandiri oleh masyarakat) berupa penimbunan atau pengomposan pada tahun 2019 di wilayah perdesaan mesti mencapai 25,52%.

Target akses layak pada tahun 2019 berupa pengangkutan langsung sampah ke TPA diwilayah perkotaan sebesar 12,52%, sedangkan diwilayah perdesaan 0,01%.dengan sampah. Sementara sampah tidak terperoses 13,91% untuk wilayah perkotaan dan 70,56% wilayah perdeasaan, sehingga total target total pada tahun 2019 bebas sampah tidak terproses 0%, akses tertangani sebesar 87,73%.

Sasaran sanitasi (air limbah, persampahan dan drainase) dapat tercapai 100% target Universal

Access sesuai target RPJMN 2015-2019 yaitu 100 – 0 – 100 pada tahun 2019. Skenario Pencapaian

sasaran jangka menengah Air Limbah Domestik, persampahan dan drainase tahun 2018 sampai dengan tahun 2022 dapat dilihat pada tabel berikut ini :

13 | B A B I I I

Tabel 3.8. Skenario Pencapaian sasaran jangka menengah Air Limbah Domestik, persampahan dan drainase Perkotaan

Sumber : Instrumen SSK dan Pokja AMPL Kab. Barito Utara 2018

2014 2015 2016 2017 2018 2019 2020 2021 2022 2023

Akses Layak 37,75 39,08 41,43 42,85 45,5 74,4 75,5 76,9 77,5 78,47

Akses Dasar 7,55 7,55 7,55 7,55 7,55 25,6 24,5 23,1 22,5 21,53

Tanpa Akses 54,7 53,37 51,02 49,6 47,05 0 0 0 0 0

Sampah Tidak Tertangani 92,5 91 89 88 84,47 0 0 0 0 0

Sampah Tertangani Skala

Rumah Tangga 0,5 1 1,1 1,2 1,42 72,73 65,73 58,73 53,73 46,3 Sampah Tertangani Ke Pemrosesan Akhir 6 7 8,9 9,8 12,54 18 19 21 22 23,72 Pengurangan Sampah 1 1 1 1 1,57 9,27 15,27 20,27 24,27 29,98 Luas genangan 85 50 150 250 342 274 205 137 69 0 Komponen Tahun

1. Air Limbah Domestik

2. Persampahan

2018

Pemutakhiran Strategi Sanitasi (PSSK)

Kabupaten Barito Utara

14 | B A B I I I

Gambar 3.1 Grafik Pencapaian Sasaran Air Limbah Domestik

Gambar 3.2 Grafik Pencapaian Sasaran Persampahan

15 | B A B I I I 3.3. Kemampuan Pendanaan Sanitasi Daerah

Bagian akhir dari kerangka pengembangan sanitasi adalah gambaran perkiraan kemampuan pendanaan pengembangan sanitasi yang meliputi perkiraan besaran pendanaan APBD ke depan, perkiraan pendanaan APBD untuk sanitasi serta perkiraan kemampuan APBD Kabupaten dalam mendanai program/kegiatan SSK. Berikut akan dijabarkan dalam bentuk tabulasi, dimana besaran masing-masing komponen sanitasi merupakan akumulasi dari beberapa SOPD yang terkait langsung dengan sanitasi.

Perhitungan pertumbuhan pendanaan APBD Kabupaten Barito Utara untuk Sanitasi 5 (Lima) tahun yang lalu dirinci berdasarkan komponen sanitasi yakni Air Limbah Domestik, persampahan, drainase perkotaan. Rata-rata pertumbuhan belanja APBD murni untuk sanitasi yaitu sebesar 24,80%, komitmen pendanaan APBD untuk pendanaan sanitasi kedepan sebesar 10,39%. Berikut adalah perhitungan pertumbuhan pendanaan APBD Kabupaten Barito Utara untuk Sanitasi.

2018

Pemutakhiran Strategi Sanitasi (PSSK)

Kabupaten Barito Utara

16 | B A B I I I

Tabel 3.9 Perhitungan Pertumbuhan Pendanaan APBD Kabupaten Barito Utara untuk Sanitasi

No Uraian Belanja Sanitasi (Rp.)

Rata-rata Pertumbuhan

(%)

2014 2015 2016 2017 2018

1. Belanja Sanitasi ( 1.1 + 1.2 + 1.3 +1.4)

1.1 Air Limbah Domestik 100.569.000 112.000.000 168.438.000 0 217.340.000 23,22

1.2 Sampah Domestik 3.347.500.000 4.253.450.000 4.897.000.000 5.694.800.000 6.345.500.000 17,91 1.3 Drainase Perkotaan 2.166.370.000 1.394.900.000 1.298.649.888 1.133.499.240 1.400.650.000 -7,07

2. Dana Alokasi Khusus (2.1 + 2.2 + 2.3 )

2.1 DAK Sanitasi 1.005.690.000 1.769.700.000 2.381.646.000 0 1.555.150.000 10,93

2.2 DAK Lingkungan Hidup

2.3 DAK Perumahan dan Permukiman

3. Pinjaman/Hibah untuk Sanitasi

Belanja APBD murni untuk Sanitasi (1-2-3) 5.614.439.000 5.760.350.000 6.364.087.888 6.828.299.240 7.963.490.000

Total Belanja Langsung 872.411.013.437,64 978.153.928.826,89 1.219.855.289.867,91 1.075.758.067.239,96 1.280.458.000.000

% APBD murni terhadap Belanja Langsung 0,60 0,50 0,52 0,63 0,62

Komitmen Pendanaan APBD untuk pendanaan sanitasi ke depan (% terhadap belanja langsung ataupun penetapan nilai absolut)

17 | B A B I I I

Perkiraan besaran pendanaan santasi 5 (lima) tahun kedepan Kabupaten Barito Utara yaitu tahun 2019 sampai tahun 2023 perkiraan APBD murni sebesar Rp. 129.343.915.373 sedangkan perkiraan komitmen pendanaan sanitasi tahun 2019-2023 yaitu sebesar Rp 98.357.775.105. Dapat dilihat bahwa perkiraan pendanaan murni untuk sanitasi mengalami peningkatan setiap tahunnya, hal ini mengacu dari rata-rata pertumbuhan APBD Murni belanja sanitasi dari tahun 2014 sampai 2018 sebesar 24,80%, sehingga perkiraan APBD murni untuk sanitasi selalu mengalami pertumbuhan di setiap tahunnya. Berikut tabel perkiraan besaran pendanaan untuk sanitasi lima tahun ke depan.

Tabel 3.10 Perkiraan Besaran Pendanaan Sanitasi Ke Depan

No Uraian Belanja Sanitasi (Rp) Total Pendanaan 2019 2020 2021 2022 2023 1. Perkiraan Belanja Langsung 940.363.310.736 1.038.067.058.721 1.145.922.226.122 1.264.983.545.417 1.396.415.335.785 5.785.751.476.781 2. Perkiraan APBD Murni Sanitasi 15.821.715.936 19.745.501.488 24.642.385.857 30.753.697.550 38.380.614.542 129.343.915.373 3. Perkiraan Komitmen Pendanaan Sanitasi 15.986.176.283 17.647.139.998 19.480.677.844 21.504.720.272 23.739.060.708 98.357.775.105

Sumber : Pokja AMPL Kabupaten Barito Utara, 2018, data diolah

Perhitungan pertumbuhan pendanaan APBD Kabupaten Barito Utara untuk Operasional/Pemeliharaan sanitasi dari tahun 2014-2018 dapat dilihat pada Tabel 3.11. Berikut adalah tabel perhitungan pendanaan APBD Kabupaten untuk operasional/pemeliharaan dari tahun 2014-2018 yang ada di Kabupaten Barito Utara.

2018

Pemutakhiran Strategi Sanitasi (PSSK)

Kabupaten Barito Utara

18 | B A B I I I

Tabel 3.11 Perhitungan Pertumbuhan Pendanaan APBD Kabupaten untuk Operasional/Pemeliharaan Sanitasi

Uraian Belanja Sanitasi (Rp) Pertumbuhan Rata-rata 2014 2015 2016 2017 2018 Belanja Sanitasi 533.550.000 745.470.000 1.104.390.000 1.858.076.000 1.528.507.000 35% Air Limbah Domestik Biaya Operasional/ Pemeliharaan 150.000.000 191.666.667 225.000.000 507.328.667 402.485.667 37% Sampah Domestik Biaya Operasional/ Pemeliharaan 83.550.000 170.470.000 429.390.000 336.090.000 321.050.000 57% Drainase Perkotaan Biaya Operasional/ Pemeliharaan 300.000.000 383.333.333 450.000.000 1.014.657.333 804.971.333 37% Sumber : APBD Kabupaten tahun 2014 – 2018 Pokja Barito Utara

Perkiraan besaran pendanaan APBD Kabupaten Kapuas untuk kebutuhan operasional/pemeliharaan aset sanitasi terbangun tahun 2019-2023, untuk air limbah total biaya operasional/pemeliharaan sebesar Rp. 5.702.086.507, sampah rumah tangga total operasional pemeliharaan sebesar Rp.7.550.911.161, sedangkan untuk drainase lingkungan total operasional/pemeliharaan sebesar Rp. 11.404.173.014. Tabel 3.12 di bawah ini adalah perkiraan besaran pendanaan APBD Kabupaten untuk kebutuhan operasional/pemeliharaan.

19 | B A B I I I

Tabel 3.12 Perkiraan Besaran Pendanaan APBD Kabupaten untuk Kebutuhan Operasional/Pemeliharaan Aset Sanitasi Terbangun hingga Tahun 2023

No Uraian Belanja Sanitasi (Rp.) Total Pendanaan

2019 2020 2021 2022 2023

1. Belanja Sanitasi 2.158.264.590 3.057.632.188 4.347.227.327 6.204.187.267 8.889.859.309 24.657.170.682

1.1 Air Limbah Domestik

1.1 Biaya Operasional/Pemeliharaan 551.405.363 755.425.348 1.034.932.726 1.417.857.835 1.942.465.234 5.702.086.507

1.2 Sampah Domestik

1.2 Biaya Operasional/Pemeliharaan 504.048.500 791.356.145 1.242.429.148 1.950.613.762 3.062.463.606 7.550.911.161

1.3 Drainase Perkotaan

1.3 Biaya Operasional/Pemeliharaan 1.102.810.727 1.510.850.696 2.069.865.453 2.835.715.670 3.884.930.469 11.404.173.014 Sumber : Analisis Pokja AMPL Kabupaten Barito Utara, 2018

2018

Pemutakhiran Strategi Sanitasi (PSSK)

Kabupaten Barito Utara

20 | B A B I I I

Perkiraan kemampuan APBD Kabupaten dalam mendanai program/kegiatan SSK meliputi komponen air limbah domestik, komponen persampahan, komponen drainase, termasuk besaran perkiraan kebutuhan pendanaannya. Perkiraan kemampuan APBD Kabupaten Barito Utara dalam mendanai program dan kegiatan tersebut pada dasarnya penganggaran masih sangat terbatas, hal tersebut tidak hanya dipengaruhi oleh kemampuan keuangan daerah tetapi juga karena terdapat pula sektor lain yang juga perlu mendapat prioritas pendanaan. Melalui perumusan Strategi Sanitasi Kabupaten (SSK) diharapkan hal tersebut dapat terakomodir sehingga pembangunan sanitasi sebagai upaya peningkatan kualitas hidup masyarakat dapat terus ditingkatkan. Perkiraan kemampuan APBD murni mendanai SSK dari tahun 2019-2023 sebesar Rp. 104.686.744.692,- sedangkan perkiraan komitmen kemampuan mendanai SSK dari tahun 2019-2023 yaitu sebesar Rp. 73.700.604.424,- terlihat pada Tabel 3.13 dibawah ini :

Tabel 3.13 Perkiraan Kemampuan APBD Kabupaten dalam Mendanai Program/Kegiatan SSK

No Uraian Pendanaan (Rp) Total

Pendanaan 2019 2020 2021 2022 2023 1. Perkiraan Kebutuhan Operasional / Pemeliharaan 2.158.264.590 3.057.632.188 4.347.227.327 6.204.187.267 8.889.859.309 24.657.170.682

2. Perkiraan APBD Murni untuk Sanitasi 15.821.715.936 19.745.501.488 24.642.385.857 30.753.697.550 38.380.614.542 129.343.915.373 3. Perkiraan Komitmen Pendanaan Sanitasi 15.986.176.283 17.647.139.998 19.480.677.844 21.504.720.272 23.739.060.708 98.357.775.105 4. Kemampuan Mendanai SSK (APBD Murni) (2-1) 13.663.451.346 16.687.869.300 20.295.158.530 24.549.510.282 29.490.755.233 104.686.744.692 5. Kemampuan Mendanai SSK (Komitmen) (3-1) 13.827.911.693 14.589.507.810 15.133.450.517 15.300.533.005 14.849.201.400 73.700.604.424

1 | B A B I V

BAB IV

Dokumen terkait