• Tidak ada hasil yang ditemukan

1. Program Pengembangan Perumahan

Kegiatan yang dilaksanakan adalah sebagai berikut :

NO KEGIATAN ANGGARAN (Rp) REALISASI ANGGARAN (Rp)

PERSEN TASE

(%)

SKPD : DTKP

1 Perbaikan Perumahan Masyarakat Kurang Mampu 5.300.000.000 5.254.884.996 99,15% 2 Pembangunan Sarana Dan Prasarana Rusunawa

Kaligawe, Karangroto Dan Kudu

4.000.000.000 3.744.150.746 93,60% 3 Urugan Penyiapan Lahan Rusunawa Di Kel. Kudu 2.000.000.000 1.405.127.950 70,26%

h a l | 1 0 8 4 Peningkatan Sarpras Rusunawa Di Kudu Kec. Genuk

Kota Semarang

650.000.000 619.015.000 95,23% JUMLAH PROGRAM 11.950.000.000 11.023.178.692 92,24%

2. Program Lingkungan Sehat Perumahan

Kegiatan yang dilaksanakan adalah sebagai berikut :

NO KEGIATAN ANGGARAN (Rp) REALISASI ANGGARAN (Rp)

PERSEN TASE

(%)

SKPD : DTKP

1 Perbaikan Lingkungan Pemukiman 17.917.278.500 13.186.751.421 73,60% 2 Penanganan Jalan Dan Saluran Di Kawasan Pasar Waru

Di Kel. Kaligawe

3.000.000.000 2.360.736.666 78,69% 3 Pemeliharaan Sarana Prasarana Lingkungan

Permukiman

3.700.000.000 3.227.348.300 87,23% 4 Penanganan Dan Penataan Permukiman Kumuh 3.000.000.000 2.500.151.000 83,34% 5 Pembangunan Dan Perbaikan Mck 1.000.000.000 961.117.250 96,11% 6 Fasilitasi(operasional)kgtn Program Disatker

Pembangunan Infrastruktur Permukiman (pip)

300.000.000 233.436.400 77,81% 7 Monitoring Dan Evaluasi Ipal Komunal Skala Kawasan 50.000.000 43.407.000 86,81% 8 Pendampingan Kegiatan Neighborhood Urban Shelter

Project (nusp)

1.157.500.000 43.407.000 86,81% 9 Peningkatan Dan Penanganan Sarana Prasarana

Lingkungan Permukiman

35.085.000.000 34.396.356.900 98,04% 10 Penanganan Perbaikan Lingkungan Permukiman Kec.

Pedurungan, Tembalang Dan Banyumanik Kota Semarang

2.000.000.000 1.948.411.000 97,42%

11 Kegiatan Perbaikan Sarpras Lingkungan Permukiman Di Kota Semarang

7.400.000.000 7.222.441.000 97,60% 12 Ded Kawasan Permukiman 540.000.000 532.044.000 98,53%

JUMLAH PROGRAM 75.149.778.500 66.655.607.937 88,70%

3. Program Pemberdayaan Komunitas Perumahan Kegiatan yang dilaksanakan adalah sebagai berikut :

NO KEGIATAN ANGGARAN (Rp) ANGGARAN (Rp) REALISASI

PERSEN TASE

(%)

SKPD : DTKP

1 Pemeliharaan Rusunawa Kaligawe, Rusun Kota Semarang Dan Rumah Pondok Boro / Sosial

2.650.000.000 2.433.932.273 91,85% 2 Intensifikasi Pendapatan Rumah Sewa / Rusunawa 100.000.000 99.756.950 99,76% 3 Pembinaan Penghuni Rumah Sewa / Rusunawa 75.000.000 74.809.940 99,75% 4 Peringatan Hari Perumahan Nasional 50.000.000 33.040.000 66,08% 5 Peningkatan Sarana & Prasarana Rusun Kota Semarang 1.762.000.000 1.663.926.991 94,43% 6 Penyelesaian Status Kepemilikan Rusun ( Sarusun)

Pekunden Yang Diklaim Warga

300.000.000 264.914.700 88,30% 7 Inventarisasi Piutang Penghuni Rusun Dan Rusunawa

Se Kota Semarang

100.000.000 95.174.000 95,17% 8 Penyusunan Perwal Tentang Pengelolaan Penghuni

Rusun

46.000.000 46.000.000 100,00%

JUMLAH PROGRAM 5.083.000.000 4.711.554.854 92,69%

4. Program Peningkatan Kesiagaan Dan Pencegahan Bahaya Kebakaran Kegiatan yang dilaksanakan adalah sebagai berikut :

NO KEGIATAN ANGGARAN (Rp) REALISASI ANGGARAN (Rp)

PERSEN TASE

(%)

SKPD : Dinas KEBAKARAN

1 Koordinasi Perijinan Pemanfaatan Gedung 90.000.000 88.852.600 98,73% 2 Pengawasan Pelaksanaan Kebijakan Pencegahan

Kebakaran

25.000.000 23.227.500 92,91% 3 Kegiatan Pendidikan Dan Pelatihan Pertolongan Dan

Pencegahan Kebakaran

400.000.000 147.178.500 36,79% 4 Kegiatan Penyuluhan Pencegahan Bahaya Kebakaran 150.000.000 146.790.500 97,86%

h a l | 1 0 9 5 Pengadaan Sarana Dan Prasarana Pencegahan Bahaya

Kebakaran

14.718.008.000 13.381.366.973 90,92% 6 Kegiatan Pencegahan Dan Pengendalian Bahaya

Kebakaran

150.000.000 144.630.000 96,42% 7 Peningkatan Pelayanan Penanggulangan Bahaya

Kebakaran

25.000.000 24.798.200 99,19% 8 Lomba Ketrampilan Pemadaman Kebakaran &

Penanggulangan Bencana

61.000.000 47.802.900 78,37% 9 Operasi Pelayanan Penanggulangan Bahaya Kebakaran 1.160.000.000 1.209.448.700 104,26% 10 Pembentukan Satlakar 383.000.000 318.435.900 83,14% 11 Gladi Lapang Menghadapi Musim Kemarau 140.000.000 120.957.700 86,40% 12 Pendataan Dan Pelaporan Kejadian Kebakaran 16.615.200 15.579.200 93,76% 13 Pengembangan Pusat Data Dan Sistem Informasi

Kebakaran

725.939.000 158.462.000 21,83% 14 Pengadaan Apar Untuk Sekolah 200.000.000 198.372.500 99,19% Jumlah Program 18.244.562.200 16.025.903.173 87,84%

5. Program Pengelolaan Areal Pemakaman

Kegiatan yang dilaksanakan adalah sebagai berikut :

NO KEGIATAN ANGGARAN (Rp) REALISASI ANGGARAN (Rp)

PERSEN TASE

(%)

SKPD : DTKP

1 Pemeliharaan Sarana Dan Prasarana Pemakaman 1.000.000.000 958.084.400 95,81% 2 Registrasi Makam 100.000.000 99.620.000 99,62% 3 Pelayanan Pemakaman Sektor Tpu Se Kota Semarang 100.000.000 99.473.835 99,47% 4 Rehab Tpu-tpu Se Kota Semarang 2.540.000.000 1.525.987.600 60,08% 5 Ded Makam Bsb 300.000.000 287.042.000 95,68% 6 Kajian Makam Jabungan 700.000.000 179.450.000 25,64% 7 Pengukuran Batas Makam 200.000.000 198.631.000 99,32% 8 Ded Tpu Pemerintah Kota Semarang 175.000.000 72.790.000 41,59% 9 Komparasi Penyusunan Perda dan Monitoring

Pengendalian Penyelenggaraan Pemakaman Di Kota Semarang

200.000.000 100.060.000 50,03%

JUMLAH PROGRAM 5.315.000.000 3.521.138.835 66,25%

6. Pengembangan Teknologi Dan Jasa Konstruksi Kegiatan yang dilaksanakan adalah sebagai berikut :

NO KEGIATAN ANGGARAN (Rp) REALISASI ANGGARAN (Rp)

PERSEN TASE

(%)

SKPD : DTKP

1 Workshop Peningkatan Sdm Pengadaan Barang Jasa Yang Sudah Bersertifikat

150.000.000 145.674.600 97,12% 2 Sosialisasi Peraturan Perundang-undangan Untuk

Asosiasi Jasa Konstruksi

150.000.000 145.674.600 97,12% 3 Monitoring Bidang Jasa Konstruksi 150.000.000 145.760.500 97,17% 4 Bintek Peningkatan Sdm Pengadaan Barang Jasa Dan

Ujian Sertifikasi

200.000.000 154.690.600 77,35% 5 Pembangunan Kantor Bapermas 1.700.000.000 1.280.903.403 75,35% 6 Pembangunan Kantor Kec. Mijen 4.000.000.000 3.771.783.600 94,29% 7 Rehabilitasi Gor Tri Lomba Juang 30.400.000.000 9.854.500 0,03% 8 Pembangunan Gedung Pendidikan Dan Latihan Kota

Semarang

2.000.000.000 1.693.826.000 84,69% 9 Penggantian Mechanical Electrical Gedung Pandanaran 2.000.000.000 1.947.903.700 97,40% 10 Penataan Saluran Lingkungan Balaikota 2.500.000.000 1.247.489.100 49,90% 11 Bintek Tenaga Pelaksana Bangunan 100.000.000 96.521.750 96,52% 12 Penataan Dan Peningkatan Gedung B Komplek

Balaikota Semarang

1.000.000.000 927.083.700 92,71% 13 Operasional Iptb (ijin Bekerja Pelaku Teknis Bangunan

Gedung)

100.000.000 87.785.129 87,79% 14 Pembangunan Gedung Kantor Dishubkominfo Kota

Semarang

4.000.000.000 3.863.619.500 96,59%

15 Revitalisasi Terminal Terboyo 0 0

16 Pembangunan Gedung Kantor Disnakertrans Kota Semarang

h a l | 1 1 0 17 Rehab Kantor Lurah Bendan Ngisor 550.000.000 476.793.600 86,69% 18 Pembangunan Rumah Dinas Dan Sarpras Kantor

Koramil Ngaliyan

1.000.000.000 834.579.300 83,46% 19 Pengadaan Sarana Prasarana Gor Tri Lomba Juang 5.000.000.000 8.569.000 0,17% 20 Kajian Pembangunan Sirkuit Di Mijen 950.000.000 507.046.680 53,37% 21 Penyusunan Kajian Pembangunan Gedung

Pemerintahan Kota Semarang

395.500.000 192.159.250 48,59% 22 Penyusunan Kajian Pembangunan Pasar Johar 150.000.000 50.807.000 33,87% 23 Penyusunan Kajian Pembangunan Gedung Kantor /

Balai Kelurahan

450.000.000 1.084.475.548 240,99% 24 Penyusunan Kajian Pembangunan Gedung Kantor

Kecamatan

100.000.000 98.266.000 98,27% 25 Penyusunan Kajian Pembangunan Gedung Blk

Disnakertrans Kota Semarang

200.000.000 197.000.000 98,50% 26 Pembuatan Sim Iujk Dan Iptb 50.000.000 17.795.950 35,59% 27 Pembangunan Kantor Uptd Bapermas Di Kecamatan

Mijen

210.000.000 187.026.750 89,06% 28 Pembangunan Mushola Dan Sarpras Kecamatan

Semarang Timur

210.000.000 193.930.750 92,35% 29 Pengamanan Dan Penguatan Sementara Bangunan

Cagar Budaya Pasar Johar Pasca Kebakaran

400.000.000 0 0,00% JUMLAH PROGRAM 62.115.500.000 23.230.640.010 37,40%

4.6. PROSES PERENCANAAN PEMBANGUNAN

Perencanaan pembangunan Kota Semarang dilaksanakan sesuai dengan Undang- undang Nomor 25 Tahun 2004 yaitu melalui Musyawarah Perencanaan Pembangunan (Musrenbang) di tingkat Kelurahan, Kecamatan dan Kota, yang kemudian ditindaklanjuti dalam Forum SKPD. Dari hasil tersebut dijabarkan dalam RKPD dan Renja SKPD untuk selanjutnya menjadi pedoman dalam penyusunan RKA dan DPA SKPD. Seluruh dokumen perencanaan tersebut difasilitasi dalam Sistem Informasi Perencanaan Pembangunan Daerah (SIMPERDA) dan hasilnya adalah keterpaduan pelaksanaan program dan kegiatan pembangunan di Kota Semarang setiap tahun.

4.7. SARANA DAN PRASARANA

Secara umum, pada tahun 2013, sarana dan prasarana yang diperlukan untuk mendukung tercapainya target pembangunan tercukupi melalui alokasi anggaran yang ada. Persentase pemenuhan kebutuhan sarana dan prasarana pada masing-masing SKPD dan tiap-tiap urusan pemerintahan cukup bervariasi. Akan tetapi, kondisi sarana dan prasarana pada tahun 2013 mampu mendukung kinerja seluruh SKPD di lingkungan Pemerintah Kota Semarang, tanpa ada kendala yang cukup berarti.

4.8. PERMASALAHAN

Beberapa permasalahan yang dihadapi terkait Urusan Wajib Perumahan pada tahun 2015, yaitu :

1. Kegiatan Kajian Makam Jabungan

Kegiatan ini terdiri dari 4 paket pekerjaan, yaitu penyusunan FS, penyusunan DED, penyusunan LARAP dan penyusunan dokumen AMDAL. Namun hanya 2 paket

h a l | 1 1 1

pekerjaan yang dapat diselesaikan, yaitu paket pekerjaan penyusunan FS dan penyusunanDED, dikarenakan keempat paket pekerjaan tersebut harus diselesaikan secara bertahap dan tidak bisa diselesaikan secara bersamaan. Karena keterbatasan waktu pekerjaan yang belum bisa diselesaikan adalah paket pekerjaan penyusunan LARAP dan penyusunan AMDAL.

2. Kegiatan DED TPU Pemerintah Kota Semarang

Terdapat 2 paket pekerjaan yang tidak bisa dilaksanakan pada kegiatan ini, yaitu DED Makam Warga Wilayah I dan II dan DED Makam Warga Wilayah III dan IV karena tidak sesuai dengan UU Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintah Daerah dimana untuk bantuan sosial dan hibah diserahkan kepada yang berbadan hukum sehingga paket pekerjaan ini tidak dapat diralisasikan.

3. Revitalisasi Terminal Terboyo

Kegiatan ini tidak jadi dilaksanakan diarenakan dalam Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintah Daerah disebutkan bahwa terminal penumpang tipe A kewenangannya berada di Pemerintah Pusat sehingga untuk kegiatan revitalisasi Terminal Terboyo yang merupakan terminal tipe A sudah bukan menjadi kewenangan Pemerintah Kota Semarang.

4. Kegiatan Rehabilitasi GOR Tri Lomba Juang Tahap III

Kegiatan ini telah melalui proses lelang sebanyak dua kali, dimana proses lelang yang pertama dinyatakan gagal lelang dikarenakan penyedia jasa tidak memenuhi persyaratan. Pada proses lelang yang kedua sudah ditetapkan pemenang lelang, akan tetapi pihak penyedia jasa membuat akta notaris yang meilimpahkan pelaksanaan pekerjaan kepada perseorangan dimana hal ini bertentangan dengan Peraturan Presiden Nomor 4 tahun 2015 tentang Perubahan Keempat atas Peraturan Presiden Nomor 54 Tahun 2010 tentang Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah, sehingga Pemerintah Kota Semarang membatalkan kegiatan ini.

5. KegiatanPengadaan Sarana Prasarana GOR Tri Lomba Juang

Sehubungan dengan tidak dilaksanakannya Kegiatan Rehabilitasi GOR Tri Lomba Juang Tahap III, maka kegiatan ini juga tidak jadi untuk dilaksanakan.

6. Kegiatan Pengamanan dan Penguatan Sementara Bangunan Cagar Budaya Pasar Johar Pasca Kebakaran

Kegiatan ini tidak jadi dilaksanakan karena belum ada kajian teknis untuk penanganan Pasar Johar, yang merupakan salah satu benda cagar budaya, paska kebakaran yang terjadi.

7. Kegiatan Koordinasi Perijinan Pemanfaatan Gedung

Kegiatan ini hanya menghasilkan Surat Ketetapan Retribusi Daerah (SKRD) sebanyak 53 buah (44 %) dari target 120 SKRD dikarenakan petugas yang menangani

h a l | 1 1 2

bukan petugas khusus untuk penarikan retribusi melainkan petugas yang terbentuk dalam panitia pelaksana kegiatan dan penentuan sehingga kerjanya tidak bisa optimal. 8. Kegiatan Pengawasan Pelaksanaan Kebijakan Pencegahan Kebakaran

Kegiatan ini selain bertujuan mengetahui kondisi kesiapan proteksi kebakaran gedung di Kota Semarang juga sebagai kegiatan yang memberikan retribusi pemeriksaan alat pemadam kebakaran, namun dalam pelaksanaannya mengalami hambatan karena kesadaran masyarakat dalam pemasangan peralatan pemadam kebakaran dan pembayaran retribusi atas pemeriksaan alat pemadam kebakaran masih kurang. 9. Kegiatan Pendidikan dan Pelatihan Pertolongan dan Pencegahan Kebakaran

Kegiatan ini bertujuan untuk meningkatkan keahlian personil pemadam kebakaran, namun dari target 50 personil yang mengikuti pendidikan dan pelatihan hanya 34 personil (68%) dikarenakan peserta yang berminat untuk mengikuti jenis diklat lanjutan, yaitu diklat fire rescue dan operator pemadam, yang dilaksanakan di Pusdiklat DKI Jakarta yang berasal dari kabupaten/kota dan instansi tidak memenuhi kuota minimal 1 kelas (25 orang) maka pelaksanaan diklat lanjutan ini dibatalkan. 10. Kegiatan Operasi Pelayanan Penanggulangan Bahaya Kebakaran

Sesuai dengan Rencana Induk Sistem Proteksi Kebakaran, untuk memberikan pelayanan kepada masyarakat dibidang pencegahan dan penanggulangan kebakaran diperlukan adanya pembagian wilayah manajemen kebakaran di Kota Semarang sebanyak 2 sektor, yaitu Sektor Pemadam Kebakaran Banyumanik dan Sektor Pemadam Kebakaran Semarang Barat, yang masing-masing membawahi 5 pos pemadam kebakaran.Disamping itu ada penambahan personil pemadam kebakaran non PNS aru sebanyak 302 personil. Hal ini menimbulkan permasalahan bagi Dinas Kebakaran, yaitu:

a. Jumlah pos pemadam yang dimiliki oleh Dinas Kebakaran saat ini masih kurang, yaituhanya ada 1 pos komando induk dan 4 pos pemadam kebakaran yang ada di Plamongan, Banyumanik, Genuk dan Tugu.

b. Pelayanan kejadian kebakaran di wilayah Kecamatan Gunungpati dan Mijen belum sesuai dengan standar response time Dinas Kebakaran Kota Semarang c. Petugas pemadam kebakaran yang baru direkrut, sebanyak 302 personil, masih

minim pengalaman dan pengetahuan di bidang pencegahan dan penanggulangan kebakaran.

d. Terdapat 14 unit mobil pemadam kebakaran yang tidak layak operasional, dimana 5 unit mobil tidak memiliki STNK dan 9 unit lainnya berusia lebih dari 10 tahun, serta 2 buah mobil tangga juga tidak memiliki STNK.

h a l | 1 1 3

e. Belum ditetapkannya Rencana Induk Sistem Proteksi Kebakaran menjadi Peraturan Walikota sebagai acuan pelaksanaan pelayanan penanggulangan kebakaran.

11. Kegiatan Pengembangan Pusat Data dan Sistem Informasi Kebakaran Kegiatan ini mengalami kegagalan dalam 2 pengadaan,yaitu :

a. Pengadaan peralatan penunjang pusat data dan sistem informasi melalui lelang sederhana disebabkan tidak ada penyedia barang yang mampu melaksanakan/menyediakan barang.

b. Pengadaan peralatan penunjang pusat data dan sistem informasi melalui e- katalog disebabkan barang yang dibeli tidak tersedia.

4.9. TINDAK LANJUT

1. Kegiatan Kajian Makam Jabungan

Paket pekerjaan penyusunan LARAP dan AMDAL yang belum jadi dilaksanakan di tahun anggaran 2015 akan dianggarkan kembali di tahun anggaran 2016.

2. Kegiatan Revitalisasi Terminal Terboyo

Anggaran untuk kegiatan ini pada anggaran perubahan tahun anggaran 2015 dialihkan untuk kegiatan prioritas lain.

3. Kegiatan Rehabilitasi GOR Tri Lomba Juang Tahap III

Kegiatan ini dianggarkan kembali pada tahun anggaran 2016 dengan harapan dapat diselesaikan di tahun 2016.

4. Kegiatan Pengadaan Sarana Prasarana Gor Tri Lomba Juang

Kegiatan ini dianggarkan kembali pada tahun anggaran 2016 dengan harapan kegiatan fisiknya dapat selesai dilaksanakan.

5. Kegiatan Pengamanan dan Penguatan Sementara Bangunan Cagar Budaya Pasar Johar Pasca Kebakaran

Kegiatan ini akan dilaksanakan setelah kajian DED Pasar Johar selesai disusun pada tahun anggaran 2016.

6. Kegiatan Koordinasi Perijinan Pemanfaatan Gedung

Melihat hasil penerbitan SKRD di tahun 2015 yang tidak tercapai, target jumlah Surat Ketetapan Retribusi Daerah (SKRD) di tahun anggaran 2016 diturunkan dari 120 dokumen menjadi 50 dokumen.

7. Kegiatan Pengawasan Pelaksanaan Kebijakan Pencegahan Kebakaran Solusi untuk mengatasi permasalahan ini adalah:

- Membuat Peraturan Daerah tentang Penanggulangan Kebakaran di wilayah Kota Semarang.

h a l | 1 1 4

- Membuat naskah akademik retribusi jasa umum pemeriksaan alat pemadam kebakaran di tahun anggaran 2016.

- Menambah target jumlah gedung yang diperiksa di tahun anggaran 2016 menjadi 45 gedung dari semula 40 gedung.

8. Kegiatan Pendidikan dan Pelatihan Pertolongan dan Pencegahan Kebakaran

Menganggarkan kembali kegiatan diklat, terutama untuk pelaksanaan diklat lanjutan dikarenakan saat ini sudah sebagian besar personil yang ada sudah mengikuti diklat dasar, yaitu Diklat Damkar I.

9. Kegiatan Penyuluhan Pencegahan Bahaya Kebakaran

Memberikan penyuluhan pencegahan bahaya kebakaran kepada masyarakat di kelurahan/Instansi, SMP dan MTs, SMA dan SMK secara berkesinambungan guna mengatasi kekurangan personil penyuluh kebakaran.

10. Kegiatan Pengadaan Sarana dan Prasarana Pencegahan Bahaya Kebakaran

Mengajukan pengadaan sarana dan prasarana sesuai kebutuhan di perubahan anggaran tahun 2016 baik melalui penunjukan langsung, lelang, maupun e-katalog. 11. Kegiatan Operasi Pelayanan Penanggulangan Bahaya Kebakaran

Solusi untuk mengatasi permasalahan ini adalah:

a. Menambah Pos Pembantu untuk Kecamatan Gunungpati, Kecamatan Mijen, dan Kecamatan Semarang Timur di tahun anggaran 2016.

b. Memberikan pelatihan fisik, disiplin, materi teori maupun praktik sebagai dasar tenaga operasional kegiatan petugas pemadam kebakaran non PNS melaksanakan tugas.

c. Menambah 8 unit mobil pemadam kebakaran di tahun anggaran2015.

d. Mengusulkan penghapusan 6 unit mobil pemadam kebakaran yang sudah rusak (dalam proses penghapusan).

12. Kegiatan Pengembangan Pusat Data dan Sistem Informasi Kebakaran

Melanjutkan kegiatan pengadaan peralatan penunjang pusat data dan sistem informasi di tahun anggaran 2016.

h a l | 1 1 5

5. URUSAN PILIHAN PENATAAN RUANG

5.1. PROGRAM DAN KEGIATAN

Kebijakan dan program dalam Urusan Penataan Ruang diarahkan pada upaya untuk mengimplementasikan apa yang telah dirumuskan dalam dokumen rencana tata ruang dan menjadikan landasan serta acuan kebijakan spasial bagi pembangunan lintas sektor maupun wilayah agar pemanfaatan ruang dapat berkelanjutan secara teratur dan selaras dengan didukung aturan hukum yang tegas (law-enforcement).

Pada tahun 2015 program-program yang dilaksanakan pada urusan Penataan Ruang adalah sebagai berikut :

Program-program penunjang, yang meliputi : 1. Program Pelayanan Administrasi Perkantoran;

Program ini diarahkan untuk meningkatkan kinerja dan pelayanan administrasi perkantoran.

2. Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Aparatur;

Program ini diarahkan untuk menyediakan pemenuhan kebutuhan sarana prasarana yang memadai bagi aparat dalam rangka meningkatkan kinerja dan kualitas layanan publik.

3. Program Peningkatan Kapasitas Sumber Daya Aparatur;

Program ini diarahkan untuk meningkatkan kinerja aparatur melalui peningkatan kemampuan Sumber Daya Manusia (SDM) dalam pelaksanaan tugas kedinasan.

4. Program Peningkatan Pengembangan Sistem Pelaporan Capaian Kinerja dan Keuangan;

Program ini diarahkan untuk meningkatkan kinerja aparatur melalui penyusunan laporan capaian kinerja yang akuntabel.

Program-Program Pelaksanaan Urusan, yang meliputi : 1. Program Perencanaan Tata Ruang

Program ini diarahkan untuk fasilitasi dan koordinasi dalam rangka implementasi rencana tata ruang dengan cara memastikan indikasi program RTRW masuk dalam program pembangunan tahunan, serta memastikan setiap program pembangunan mengacu pada dokumen rencana tata ruang, sehingga dalam jangka waktu yang telah direncanakan seluruh target program dapat terlaksana sepenuhnya.

2. Program Pengendalian Pemanfaatan Ruang

Program ini diarahkan bagi tercapainya struktur dan pola ruang sebagaimana telah ditetapkan dalam Rencana Tata Ruang melalui pengendalian pembangunan dan penyediaan media informasi tata ruang secara visual bagi masyarakat dan stakeholder sehingga diharapkan hasil-hasil pembangunan, perencanaan infrastruktur kota, dan

h a l | 1 1 6

perencanaan kota dapat tersosialisasikan dengan baik dan dapat diakses dengan mudah

3. Program Pengelolaan Reklame

Program ini diarahkan untuk penyusunan updating database reklame dan pengendalian reklame sehingga pemasangan reklame dapat sesuai dengan kaidah tata ruang dan keindahan kota, serta intensifikasi penagihan tunggakan reklame untuk mencapai optimalisasi penerimaan Pendapatan Asli Daerah di bidang reklame.

5.2. HASIL PENCAPAIAN PROGRAM DAN KEGIATAN

Penataan ruang di tahun 2015 sebagai tahapan dalam implementasi kebijakan yang tertuang dalam Perda No 14 tahun 2011 tentang Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW) Kota Semarang tahun 2011-2031. Beberapa kegiatan fasilitasi dan koordinasi perencanaan tata ruang dan lingkungan hidup serta penyusunan dokumen studi telah dilaksanakan dalam rangka menyusun implementasi program RTRW antara lain :

1. Kegiatan Penyusunan Kebijakan Pengelolaan Bangunan Cagar Budaya

Penyusunankebijakan ini bertujuan untuk mendata secara teknis kondisi bangunan cagar budaya. Dari hasil pendataan ini dibuatkan juga kebijakan yang boleh dan tidak boleh dilakukan pada bangunan cagar yang dimaksud sehingga dapat dijadikan pedoman pengembangan bangunan cagar budaya(dengan volume 4 bangunan teridiri dari gedung Hotel Candi, Vankoof Kota Lama, Ngedangan dan gedung Rajawali Nusindo )

2. Kegiatan Inventarisasi dan Penyerahan Prasarana Sarana Utilitas Perkotaan

Kegiatan ini merupakan transfer manajemen, penyerahan fasilitas PSU oleh penyelenggara perumahan kepada Pemerintah Kota dalam hal penguasaan, pengoperasian dan perawatan PSU, transfer tanggungjawab, penyerahan pengawasan PSU kepada Pemerintah Kota, transfer kewajiban, perihal pembiayaan, perlindungan konsumen dengan PSU kepada Pemerintah Kota, jaminan hidup layak bagi masyarakat kota maupun penghuni perumahan (3 pengembang).

3. Kegiatan Penyusunan Peraturan Walikota tentang Rencana Tata Bangunan dan Lingkungan (RTBL)

Tersusunnya draft Peraturan Walikota tentang RTBL untuk wilayah Brigjen Sudiarto, sehingga arah pembangunan bisa lebih terencana sesuai Peraturan Walikota tentang RTBL yang akan ditetapkan.

4. Kegiatan Penyusunan Raperda Rencana Detail Tata Ruang Kota (RDTRK)

Tersusunnya dokumen naskah akademik sebagai pendukung dalam proses legalisasi RDTR Kota Semarang.

h a l | 1 1 7

Tersusunnya dokumen RTBL Kawasan Tambaklorok sebagai acuan bagi Pemerintah KotaSemarang dalam pengendalian pengembangan kawasan perencanaan dan juga sebagai pengarah pembangunan phisik kawasan dalam rangka penataan kembali penggunaan ruang, pengembangan atau penyediaan prasarana kawasan dan sarana lingkungan serta untuk menyiapkan strategi implementasi panduan rancangan kota pada kawasan perencanaan.

6. Kegiatan Peningkatan Akses Sistem Informasi KRKDigital

Meningkatkan dan mempercepat pelayanan perijinan dibidang penataan ruang kota dengan memasukan pengaturan tentang rencana tata ruang dan peraturan zonasi pada sistem informasi tata ruang dengan harapan proses pemanfaatan ruangnya sesuai dengan rencana tata ruang yang berlaku.

7. Kegiatan Studi Inventarisasi Ruang Terbuka Hijau (RTH)

Tersusunnya dokumen studi RTH sehingga data RTH Kota Semarang secara detail teridentifikasi dan dapat dijadikan acuan untuk memenuhi target RTH Nasional yang telah ditetapkan.

8. Kegiatan Pemantauan dan Evaluasi Pemanfaatan Ruang Kota

Terlaksananya pemantauan dan evaluasi terkait keruangan dan penggunaan ruang di Kota Semarang antara lain berupa jumlah bangunan serta perizinan yang dimiliki. 9. Kegiatan Penyusunan Pedoman Teknis Keterangan Rencana Kota (KRK)

Tersusunnya dokumen Pedoman Teknis KRK sebagai dokumen tertulis yang merupakan tata cara pelaksanaan ketentuan-ketentuan teknis dalam menyelesaikan suatu proses KRK yang terdapat dalam rangkaian SOP. Dengan adanya pedoman teknis KRK ini diharapkan keteraturan dan kesistematisan dari prosedur akan memudahkan antar satuan kerja yang ada dalam melaksanakan tanggung jawab dan tugasnya. hubungan timbal balik yang lancar akan mewujudkan keseimbangan kerja yang baik bagi karyawan dan mewujudkan performansi yang handal.Konsistensi terhadap sistem dapat terjamin meskipun kunci utama pemegang kerja resign maupun digantikan dengan orang lain.

10. Kegiatan Operasionalisasi Tim Pengkaji Perencanaan dan Pemanfaatan Ruang

Kegiatan ini bertujuan untuk mengkoordinasikan antar instansi mengenai masalahan penataan dan pemanfaatan ruang di Kota Semarang.

11. Kegiatan Pembuatan DED Kawasan Kota Semarang

Tersusunnya DED Kawasan Kota Semarang Segmen Pasar Kembang sebagai dasar pelaksanaan fisik penataan Pasar Kembang di tahun anggaran 2016.

12. Pembuatan Rencana Tata Bangunan dan Lingkungan (RTBL) Batas Kota

Tersusunnya dokumen RTBL Batas Kota sebagai pedoman bagi Pemerintah KotaSemarang dalam pengendalian pengembangan kawasan perencanaan dan juga

h a l | 1 1 8

sebagai pengarah pembangunan fisik kawasan batas kota dalam rangka penataan kembali penggunaan ruang, pengembangan atau penyediaan prasarana kawasan dan sarana lingkungan serta untuk menyiapkan strategi implementasi panduan rancangan kota pada kawasan perencanaan batas kota.

13. Kegiatan Pengembangan Kawasan Kota Semarang

Terlaksananya penataan gerbang belakang lingkungan Balaikota berupa pembangunan gapura, taman dan pavingisasisehingga tercipta lingkungan Balaikota yang tertata dengan rapi, nyaman dan bersih.

14. Kegiatan Peningkatan SDM Aparatur Teknis

Terlaksananya bintek peningkatan SDM Aparatur Teknis bagi pegawai Dinas Tata Kota dan Perumahan Kota Semarang yang diikuti oleh 110 peserta dan dilaksanakan selama 2 hari.

15. Kegiatan Inventarisasi dan Sosialisasi Pengembangan Kawasan Kota Lama

Terlaksananya sosialisasi dan inventarisasi pengembangan Kawasan Kota Lama yang bertujuan untuk pengembangan kawasan kota lama agar terpelihara dan tercipta lingkungan Kota Lama yang asri, nyaman dan bersih.

16. Kegiatan Pembuatan Peta Planning Kota Semarang

Tersedianya peta planning Kota Semarang secara digital dengan menggunakan Sistem Informasi Geografis (SIG) yang dapat menganalisis, menyimpan dan menampilkan baik data spasial dan non-spasial untuk mendukung pengambilan keputusan dalam upaya memecahkan masalah merupakan nilai lebih daripada hanya dengan pendekatan sistem manajemen database saja.

17. Kegiatan Proses Pengukuran dan Penandaan Keterangan Rencana Kota

Terlaksananya pelayanan masyarakat terhadap proses pengukuran pada pemohon KRK disertai penandaan garis sepadan bangunan (GSB) dan garis sepadan jalan (GSJ) setelah memperhatikan pedoman/acuan peta planning Tata Ruang Kota Semarang, mencapai1.000 pemohon KRK.

18. Kegiatan Pengawasan dan Pengendalian Bangunan serta Tempat Usaha

Terbentuknya Tim Pengawasan yang melaksanakan pengawasan terhadap bangunan dan tempat usaha yang belum berijin serta pengawasan terhadap pelaku pembangunan/usaha, yang dilakukan pada 324 bangunan dan tempat usaha.

19. Kegiatan Peningkatan Kapasitas Personil Pelayanan Perijinan Izin Mendirikan Bangunan (IMB)

Meningkatnyakualitas dan kapasitas personil pelayanan perijinan IMB dan izin gangguan (HO), sehingga dapat memberikan pelayanan optimal terhadap permohonan ijin IMB dan HO.

h a l | 1 1 9

20. Kegiatan Pembuatan dan Updating Database Izin Mendirikan Bangunan (IMB) dan Izin Gangguan (HO),

Terlaksananya penyempurnaan software aplikasiSistem Informasi Bangunan Gedung (SIMBG) yang sudah ada, inputing serta updatingdatabasekonsultasi teknis IMB dan HO dalam rangka pengendalian dan pemanfaatan bangunansehingga terwujudbank data IMB dan HO yang semakin akurat dan lengkap.

21. Kegiatan Operasionalisasi Tim Ahli Bangunan Gedung (TABG)dan Sertifikat Laik

Dokumen terkait