• Tidak ada hasil yang ditemukan

2015 TAHUN 2014 TAHUN 2015 Persentase rumah tangga berperilaku hidup bersih

dan sehat

% 88 90,90 90,94

Persentase Posyandu purnama dan mandiri % 70 77,77 77,4 Sumber : Dinas Kesehatan Kota Semarang Tahun 2015

c. Akses dan Mutu Pelayanan

Akses layanan kesehatan ditujukan dangan adanya peningkatan jumlah jaringan,dan kualitas fasilitas layanan kesehatan, seperti Puskesmas keliling, Puskesmas Perawatan, Puskesmas Pembantu serta pelayanan kesehatan lainnya.

Kota Semarang sampai dengan tahun 2015 telah memiliki 5 Puskesmas yang memiliki sertifikat ISO, serta memiliki 13 Puskesmas perawatan dengan 6 Puskesmas PONED (Pelayanan Obstetri Neonatus Essensial Dasar) atau puskesmas yg mempunyai fasilitas atau kemampuan untuk penanganan kegawatdaruratan obstetri dan neonatal dasar.

Akses masyarakat dalam menjangkau pelayanan kesehatan dapat dilihat dari rasio Puskesmas, Poliklinik, Puskesmas Pembantu per satuan penduduk di tahun 2015 yaitu 5,7% serta melaksanakan audit surveilan di lima Puskesmas. Serta persentase obat generik berlogo dalam persediaan obat di instalasi farmasi telah tersedia 100%.

AKSES DAN MUTU PELAYANAN SATUAN

TARGET TAHUN 2015 TAHUN 2014 TAHUN 2015 Rasio Puskesmas,Poliklinik,pustu persatuan

penduduk (per kecamatan)

% 5,7 5.7 5,7

Puskesmas yang mendapatkan ISO Jml 5 5 5

Rasio Posyandu per satuan balita % 1.44 1.44 1.44 Persentase obat generik berlogo dalam

persediaan obat

% 100 100 100

Persentase keluhan pelayanan kesehatan yg telah ditindaklanjuti

% 100 100 100

h a l | 6 3 d. Pelayanan Kesehatan

Adalah setiap upaya yang diselenggarakan sendiri atau secara bersama-sama dalam suatu organisasi untuk memelihara dan meningkatkan kesehatan, mencegah dan menyembuhkan penyakit serta memulihkan kesehatan perorangan, keluarga, kelompok dan ataupun masyarakat. Pelayanan kesehatan memiliki beberapa sasaran diantaranya:

- Persentase Pertolongan persalinan oleh tenaga kesehatan mengalami

peningkatan yaitu di tahun 2013 sebesar 93% meningkat di tahun 2014 menjadi 97,87 % tahun 2015 97,53

- Persentase Kelurahan yang mencapai Universal Child Imunization (UCI) setiap

tahunnya dapat dilakukan sesuai dengan target 100% termasuk di tahun 2014 thn 2015 100 %

- Persentase kelurahan yang terkena KLB yang ditangani kurang dari 24 jam di

tahun 2014 mencapai 100%, thn 2015100 %

- Persentase pelayanan pemberian 90 tablet Fe pada ibu hamil pada tahun 2013

tercatat 96,36%. dan pada tahun 2014 pemberian 96 tablet Fe pada ibu hamil naik menjadi 97,23 % thn 2015 97,05 %

- Pemberian ASI eksklusif selama 2014-2015 memperlihatkan sedikit

peningkatan yaitu dari 64,65 % menjadi 64,69 %

- Persentase bayi yang mendapat imunisasi campak selalu mengalami

peningkatan dari tahun 2013 yang telah mencapai 100 % meningkat di tahun 2014 menjadi 101,3% dan thn 2015 103,9

- Pelayanan Kesehatan Ibu mengalami peningkatan Kunjungan ibu hamil (K-4)

tahun 2013 – 2014 yaitu dari 96,90 % menjadi 97,21%. thn 2015 97,46 %

- Pemberian vitamin A pada bayi tahun 2013 mencapai 100,61% dan meningkat

di tahun 2014 menjadi 121,6%, demikian halnya pemberian vitamin A pada balita di tahun 2013 sebesar 99,54 % di tahun 2014 meningkat menjadi 100,2%. Sedangkan pemberian vitamin A pada ibu nifas mencapai sebesar 106,59% pada tahun 2013, dan di tahun 2014 sebesar 100,05%. Dan pada tahun 2015 sebesar 100 % sebagian besar target diatas 100% karena dari jumlah sasaran mendapat tambahan dari luar Kota Semarang yang pada saat kegiatan bulan vitamin A berada di Kota Semarang

- Pelayanan pemantauan pertumbuhan balita yang ada di Kota Semarang

berdasarkan balita yang datang dan ditimbang (D/S) pada tahun 2013 sebesar 79,69% hal ini naik dibandingkan tahun 2014, sebesar 80,46% thn 2015 D/S sebesar 82,54 % sedangkan balita yang naik berat badannya (N/D) 89,14 % di

h a l | 6 4

tahun 2013, menjadi 89,78% ditahun 2014. 82,54 % thn 2015 N/D sebesar 90,82

- Penemuan balita yang menderita pneumonia, pada tahun 2013 sebanyak 40%

dan pada tahun 2014 sebanyak 57%. thn 2015 76 % Semua balita yang menderita pneumonia dalam kurun waktu tersebut telah mendapat pelayanan kesehatan, baik ditangani langsung oleh petugas puskesmas maupun dilakukan rujukan bagi pneumonia berat.

PELAYANAN KESEHATAN SATUAN

TARGET TAHUN 2015 REALISASI TAHUN 2014 REALISASI TAHUN 2015 1 Persentase Pertolongan persalinan

oleh tenaga kesehatan

% 93 97,21 97,53

2 Persentase Kelurahan yg mencapai Universal Child Immunization (UCI)

% 100 100 100

3 persentase desa terkena KLB yang ditangani < 24 jam

% 100 100 100

4 Persentase Ibu Hamil mendapat tablet Fe

% 97 97,25 97,05

5 Presentase balita yang mendapat ASI Eksklusif

% 60 64,68 64,69

6 Proporsi bayi yang mendapatkan imunisasi campak

% 100 101,3 103,9

7 Cakupan imunisasi campak untuk anak umur 12 s/d 36 bln

% 100 100 101,5

8 Persentase pekerja yang mendapat pelayanan kesehatan kerja

% 100 100 100

9 Persentase keluarga miskin yang mendapat pelayanan kesehatan

% 100 100 100

Sumber : Dinas Kesehatan Kota Semarang Tahun 2015

e. Sumber daya Kesehatan ;

Perkembangan tenaga kesehatan yang ada di Kota Semarang tiap tahunnya mengalami perubahan. Hal ini dapat dilihat melalui Rasio Dokter umum tahun di tahun 2014 sebesar 46,65 dan pada tahun 2015 meningkat menjadi 107,5 % .Rasio Dokter Gigi tahun 2014 sebesar 12,3 per 100.000 penduduk dan di tahun 2015 yaitu menjadi 25 per 100.000 penduduk. Rasio Dokter Spesialis tahun 2014 sebesar 49,9 per 100.000 penduduk menjadi 47,3 per 100.000 penduduk di tahun 2015. Sedangkan Bidan dari 35 per 100.000 penduduk dari tahun 2014 pada tahun 2015 meningkat menjadi 46,35 per 100.000 penduduk . Jumlah Perawat mengalami peningkatan yang cukup signifikan di tahun 2014 sebesar 82 per 100.000 penduduk menjadi 164 per 100.000 penduduk di tahun 2015. Di sisi lain ada bentuk partisipasi masyarakat dalam bidang kesehatan seperti kader posyandu, petugas pemantau jentik, pengawas minum obat bagi penderita TB, hanya jumlahnya masih terbatas dan perlu upaya peningkatan.

h a l | 6 5

SUMBERDAYA KESEHATAN SATUAN

TARGET TAHUN 2015 REALISASI TAHUN 2014 REALISASI TAHUN 2015 Rasio Dokter umum per 100.000 penduduk % 50 46,65 107,5 Rasio Dokter Gigi per 100.000 penduduk % 15 12,3 25 Rasio Dokter Spersialis per 100.000

penduduk

% 49,9 49,9 47,3

Rasio Apoteker per 100.000 penduduk % 47 49,36 47,11

Rasio Bidan per 100.000 penduduk % 40 35 46,35

Rasio perawat per 100.000 penduduk % 150 82 164,4 Sumber : Dinas Kesehatan Kota Semarang Tahun 2015

f. Manajemen Informasi Kesehatan

Dalam rangka mendukung penyelenggaraan pembangunan kesehatan diperlukan data, informasi, dan indikator Kesehatan yang dikelola dalam Sistem Informasi Kesehatan (SIK). Sistem informasi kesehatan merupakan bagian dari manajemen kesehatan. Keberhasilan manajemen kesehatan ditentukan oleh ketersediaan data dan informasi yang cepat, tepat dan akurat. Untuk itu dukungan penggunanaan teknologi informasi dalam penyelenggaraan sistem informasi kesehatan menjadi keniscayaan untuk memberikan kemudahan pengelolaan data yang pada akhirnya menentukan pengambilan keputusan yang berbasis bukti/data (evidence based).

Sistem informasi kesehatan Kota Semarang mulai dikembangkan oleh Dinas Kesehatan sejak tahun 2003, hal ini bertujuan untuk menghasilkan data dan informasi kesehatan yang akurat, cepat, dan mudah diakses oleh masyarakat dengan memberdayakan kemampuan teknologi informasi.

Sampai dengan tahun 2015 telah dikembangkan berbagai sistem informasi untuk mendukung berjalanan sistem informasi kesehatan di Kota Semarang, diantaranya pengembangan Sistem Informasi Manajemen Puskesmas (SIMPUS), Sistem Informasi DBD, Sistem Informasi Pelayanan Jaminan Kesehatan Masyarakat Kota (Jamkesmaskot), Sistem Informasi Data Dasar Puskesmas, Sistem Informasi Pemetaan Kasus Kesehatan, Website Dinas Kesehatan, dan sebagainya.

Sistem informasi terus dikembangkan secara berkesinambungan berdasarkan dinamika kebutuhan terhadap ketentuan pencatatan & pelaporan, serta kemudahan pelayanan kepada masyarakat. Disamping secara aktif mengembangkan aplikasi pendukung pelayanan kesehatan kepada masyarakat, juga melakukan pembangunan infra struktur penguatan teknologi informasi dan pemeliharaan sarana sistem informasi kesehatan agar dapat berfungsi secara optimal. Dengan infrastruktur yang ada maka Dinas Kesehatan dapat berkomunikasi secara online

h a l | 6 6

dengan UPTD (Puskesmas, Instalasi Farmasi, Laboratorium Kesehatan), maupun dengan fasilitas pelayanan kesehatan lain di Kota Semarang.

Disamping pengembangan software, Dinas Kesehatan juga melakukan pembangunan infrastruktur berupa pembangunan antenna wireless, dimana nantinya diharapkan antar instansi kesehatan di lingkungan pemerintah kota Semarang (Dinas Kesehatan, Puskesmas, Instalasi Perbekalan Farmasi dan RSUD) akan saling terhubung/online.

MANAJEMEN KESEHATAN SATUA

N TARGET TAHUN 2015 REALISASI TAHUN 2014 REALISASI TAHUN 2015 1 Rata - rata persentase anggaran

kesehatan dalam APBD Kota

% 4,5 4,3 4,27

2 Ketersediaan dokumen sistem kesehatan dan standar pelayanan publik

Dok 2 2 2

3 Ketersediaan profil kesehatan setiap tahun

Dok 1 1 1

Sumber : Dinas Kesehatan Kota Semarang Tahun 2015

3. Cakupan Universal Coverage

Persentase penduduk kota yang menjadi peserta jaminan kesehatan masyarakat tahun 2015 sebesar 100% karena seluruh penduduk Kota Semarang yang tidak masuk dalam

”Data Base” Warga Miskin asal menggunakan Surat Keterangan Tidak Mampu (SKTM)

langsung dapat menggunakan Kartu Jamkesmasko.pada tahun 2015 sebesar 36.325 dengan perincian peserta yang masuk Data base sebanyak 23.560 (64,9 %) orang dan peserta yang tidak mampu sebanyak 12.765 orang (35,1 %)

SATUAN TARGET TAHUN 2015 REALISASI TAHUN 2014 REALISASI TAHUN 2015 1 Persentase penduduk kota yang

menjadi peserta jaminan kesehatan masyarakat

% 100 100 100

2 persentase penduduk miskin yang menjdi peserta jamkesmas (APBD,APBD Prov dan APBN)

% 100 100 100

3 Anggaran untuk pemberian jamkesmas pertahun

Rp 47 .milyar 35.milyar 39,9 milyar 4 Cakupan pelayanan kesehatan pra

usila dan usila % 65 64,83 65

Sumber : Dinas Kesehatan Kota Semarang Tahun 2015

Dokumen terkait