• Tidak ada hasil yang ditemukan

Program-program dan Kriteria Penyiapan, serta Skema Kebijakan Pendanaan Pengembangan SPAM

Dalam dokumen DOCRPIJM 1480310626RPIJM Kota Mojokerto (Halaman 179-182)

Aspek Teknis Per Sektor

LAYAK HUNI, PRODUKTIF,

C. Permasalahan dan Tantangan Pengembangan SPAM

6.3.4. Program-program dan Kriteria Penyiapan, serta Skema Kebijakan Pendanaan Pengembangan SPAM

Dalam menyusun kebijakan dan strategi pengembangan sistem penyediaan air minum Kota Mojokerto tentunya tidak lepas dari kebijakan nasional maupun kebijakan Propinsi Jawa Timur. Dalam rencana menyusun kebijakan dan strategi pengembangan Kota Mojokerto, terdapat 2 tambahan kebijakan dari kebijakan dan strategi nasional yaitu pertama pelayanan air minum dengan sistem perpipaan dan non perpipaan perlu dipertegas karena sistem perpipaan juga belum terlindungi, sehingga harus ditambahkan juga. Kedua, pengembangan sistem pelayanan air minum sudah seharusnya mengikuti NSPM (Norma, Standart, Pedoman dan Manual) yang berlaku di Indonesia, sehingga juga harus ditambahkan. Dari kedua tambahan strategi dan kebijakan di Kota Mojokerto terhadap 5 kebijakan dan strategi nasional hanya bersifat mempertegas kebijakan yang telah dibuat oleh Pemerintah. Oleh karena itu, dengan memperhatikan kondisi wilayah dan kesiapan maka kebijakan dan strategi pengembangan sistem penyediaan air minum di Kota Mojokerto yang diperlukan adalah :

a. Wilayah pelayanan air minum di bagi atas wilayah perkotaan karena wilayah perencanaan merupakan wilayah perkotaan yang terbagi menjadi 2 kecamatan yaitu Kecamatan Magersari dan Kecamatan Prajurit Kulon.

b. Pelayanan Air Minum

Tingkat pelayanan air minum ditentukan berdasarkan sistem perpipaan non perpipaan terlindungi (sumur, pompa air, mata air terlindungi) yang memenuhi persyaratan air minum yang sehat.

Penyusunan RPIJM Bidang Cipta Karya Kota Mojokerto Tahun 2014-2018

c. Pengembangan Sistem

Pengembangan sistem harus mengikuti NSPM (Norma, Standart, Pedoman dan Manual) yang diadaptasi sesuai dengan kemampuan dan kesiapan masing-masing wilayah pelayanan perkotaan.

d. Peningkatan Wilayah Pelayanan dan Kualitas

- Meningkatkan cakupan dan kualitas pelayanan secara konsisten dan bertahap ; - Menurunkan tingkat kehilangan air melalui perbaikan dan rehabilitasi ;

- Meningkatkan dan memperluas akses air yang aman melalui non perpipaan terlindungi bagi masyarakat berpenghasilan rendah ;

- Mengembangkan penyediaan air minum yang terpadu dengan sistem sanitasi ; - Mengembangkan pelayanan air minum dengan kualitas yang sesuai dengan

standart kesehatan, untuk itu pengujian secara berkala untuk memantau kualitas air minum harus dilakukan oleh PDAM Kota Mojokerto dan Dinas Kesehatan Kota Mojokerto.

e. Pendanaan untuk Pengembangan

Meningkatkan alokasi dana pengembangan SPAM melalui alternatif sumber dan pola pembiayaan :

- Untuk masyarakat dengan kemampuan membayar air tinggi, jenis pendanaan dengan bunga komersial yang bersumber dari pinjaman komersial maupun peran serta swasta.

- Untuk masyarakat dengan kemampuan membayar air menengah, jenis pendanaan dengan bunga lunak yang bersumber dari pinjaman unit pengelola sarana PDAM.

- Untuk masyarakat dengan kemampuan membayar air rendah, jenis pendanaan hibah yang bersumber dari Pemerintah Pusat, Pemerintah Propinsi dan Kota Mojokerto sendiri.

Meningkatkan kemampuan finansial PDAM dengan restrukturisasi tarif, sesuai dengan peraturan Menteri Dalam Negeri No. 23 Tahun 2006 tentang Pedoman Teknis dan Tata Cara Pengaturan Tarif Air Minum Pada Perusahaan Daerah Air Minum ;

Setiap pendanaan dengan jumlah besar diperlukan feasibility study agar full cost recovery (pengembalian biaya penuh) dicapai.

f. Pengembangan Kelembagaan, Peraturan dan Perundang-undangan

Memperkuat fungsi regulator dan operator dalam penyelenggaraan SPAM ; Menerapkan prinsip-prinsip Good Governance dan Good Corporate

Penyusunan RPIJM Bidang Cipta Karya Kota Mojokerto Tahun 2014-2018

Melengkapi produk-produk peraturan perundangan dan penyelenggaraan SPAM.

g. Peningkatan Penyediaan Air Baku secara Berkelanjutan

Meningkatkan penyediaan air baku untuk kebutuhan air minum, dengan melakukan identifikasi berbagai kebutuhan air baku ;

Meningkatkan pengelolaan sumber daya air berbasis wilayah sungai air atau daerah aliran sungai (DAS) ;

Konservasi wilayah tangkapan air ; Perlindungan air baku dari pencemaran. h. Peningkatan Kerjasama Dengan Instansi Terkait

Dalam upaya peningkatan kualitas air minum PDAM Kota Mojokerto maka perlu kerjasama yang baik antara Dinas Kesehatan Kota Mojokerto sebagai pengawas dengan PDAM Kota Mojokerto sebagai pengelola air minum.

i. Peran serta Masyarakat

Meningkatkan peran serta masyarakat, swasta dalam penyelenggaraan SPAM ; Menciptakan iklim investasi dengan pola insentif dan kepastian hukum ;

Mendorong masyarakat untuk mengembangkan sistem penyediaan air minum bagi dirinya, keluarganya dan masyarakat sekitarnya.

6.3.4.1. Program-program Pengembangan SPAM

Program SPAM yang dikembangkan oleh Pemerintah Kota Mojokerto adalah sebagai berikut :

a) Program SPAM IKK (Ibu Kota Kecamatan)/Kawasan Kriteria Program SPAM IKK/Kawasan antara lain :

Sasaran : Ibu Kota Kecamatan/Kawasan yang belum memiliki SPAM Kegiatan :

- Pembangunan SPAM (unit air baku, unit produksi dan unit distribusi utama) - Jaringan distribusi untuk maksimal 40% target Sambungan Rumah (SR) total Indikator :

- Peningkatan kapasitas (liter/detik)

- Penambahan jumlah kawasan/IKK yang terlayani SPAM b) Program Masyarakat Berpenghasilan Rendah (MBR)

Kriteria Program Masyarakat Berpenghasilan Rendah (MBR) adalah : Sasaran: Optimalisasi SPAM IKK

Kegiatan: Stimulan jaringan pipa distribusi maksimal 40% dari target total SR untuk MBR

Penyusunan RPIJM Bidang Cipta Karya Kota Mojokerto Tahun 2014-2018

Indikator :

- Peningkatan kapasitas (liter/detik)

- Penambahan jumlah kawasan kumuh yang terlayani SPAM

6.3.4.2. Kriteria Penyiapan (Readiness Criteria)

Kelengkapan (readiness criteria) usulan kegiatan Pengembangan SPAM pemerintah kabupaten/kota adalah sebagai berikut :

a) Tersedia Rencana Induk Pengembangan SPAM (sesuai PP No. 16 /2005 Pasal 26 ayat 1 s.d 8 dan Pasal 27 tentang Rencana Induk Pengembangan SPAM.

b) Tersedia dokumen RPIJM

c) Tersedia studi kelayakan/justifikasi teknis dan biaya

Studi Kelayakan Lengkap: Penambahan kapasitas ≥ 20 l/detik atau diameter pipa JDU terbesar ≥ 250 mm ;

Studi Kelayakan Sederhana: Penambahan kapasitas 15-20 l/detik atau diameter pipa JDU terbesar 200 mm ;

Justifikasi Teknis dan Biaya: Penambahan kapasitas ≤ 10 l/det ik atau diameter pipa JDU terbesar ≤ 150 mm.

d) Tersedia DED/Rencana Teknis (sesuai Permen No. 18/2007 pasal 21) e) Ada indikator kinerja untuk monitoring

Indikator Output: 100 % pekerjaan fisik

Indikator Outcome: Jumlah SR/HU yang dimanfaatkan oleh masyarakat pada tahun yang sama

f) Tersedia lahan/ada jaminan ketersediaan lahan

g) Tersedia Dana Daerah Untuk Urusan Bersama (DDUB) sesuai kebutuhan fungsional dan rencana pemanfaatan sistem yang akan dibangun

h) Institusi pengelola pasca konstruksi sudah jelas (PDAM/PDAB, UPTD atau BLUD) i) Dinyatakan dalam surat pernyataan Kepala Daerah tentang kesanggupan/

kesiapan menyediakan syarat-syarat di atas.

6.3.4.3. Skema Kebijakan Pendanaan

Dalam dokumen DOCRPIJM 1480310626RPIJM Kota Mojokerto (Halaman 179-182)