• Tidak ada hasil yang ditemukan

Prosedur Penentuan Biaya Standar .1. Biaya bahan baku standar

turn over

2.LANDASAN TEORI

2.3 Biaya Standar

2.3.5 Prosedur Penentuan Biaya Standar .1. Biaya bahan baku standar

2.3.5 Prosedur Penentuan Biaya Standar 2.3.5.1. Biaya bahan baku standar

Biaya bahan baku standar terdiri dari :

a. Masukan fisik yang diperlukan untuk memperoduksi sejumlah keluaran fisik tertentu atau lebih dikenal dengan nama kulaitas standar.

Penentuan kuantitas standar bahan baku dimulai dari penetapan spesifikasi produk, baik mengenai ukuran, bentuk, warna, karakteristik pengolahan produk, maupun mutunya. Dari spesipfikasi ini kemudian dibuat kartu bahan baku yang bersisi spesifikasi dan jumlah tiap-tiap jenis bahan baku yang akan diolah menjadi produk selesai.

Menurut Mulyadi (2000:419), kuantitas standar bahan baku dapat ditentukan dengan menggunakan

1) Penyelidikan teknis

132 a. Menghitung rata-rata pemakaian bahan baku untuk produk atau

pekerjaan yang sama dalam periode tertentu di masa lalu.

b. Menghitung rata-rata pemakaian bahan baku dalam pelaksanaan pekerjaan yang paling baik dan yang paling buruk di masa lalu.

c. Menghitung rata-rata pemakaian bahan baku dalam pelaksanaan pekerjaan yang paling baik.

b. Harga per satuan masukan fisik tersebut, atau disebut pula harga standar.

Harga ini harus mencerminkan harga pasar yang berlaku, harga yang lampau atau harga yang akan datang. Dengan demikian harga standar lebih sukar ditentukan daripada menentukan standar kuantitas, karena standar harga dipengaruhi oleh faktor-faktor ekstern. Dengan harga standar ini memungkinkan untuk mengadakan pengawasan atas pembelian dan mengukur naik turunnya harga terhadap laba perusahaan.

Untuk mencegah kuantitas standar bahan baku menjadi biaya bahan baku standar, maka perlu ditentukan harga standar bahan baku. Harga standar ini pada umumnya ditentukan dari daftar harga pemasok, katalog atau informasi yang sejenis dan informasi lain yang tersedia yang berhubungan dengan kemungkinan perubahan harga-harga tersebut, maka harga tersebut harus juga memperhitungkan biaya-biaya tersebut.

Menurut Mulyadi (2000:420), mengemukakan harga yang dipakai sebagai standar dapat berupa :

a. Harga yang diperkirakan akan berlaku di masa yang akan datang, biasanya untuk jangka waktu setahun.

b.Harga yang berlaku pada saat penyusunan standar

c. Harga yang diperkirakan akan merupakan harga normal dalam jangka panjang.

Harga yang akan dipilih sebagian tergantung dari jenis fluktuasi harga yang diperkirakan dan tujuan penggunaan biaya standar tersebut. Jika fluktuasi harga cenderung berulang kali terjadi dan tidak dapat dipastikan mempunyai kecendrungan turun atau naik, maka harga normal yang tepat untuk situasi ini. Di lain pihak, jika arah perubahan harga di masa yang akan datang dapat diperkirakan dengan baik, maka harga yang tepat untuk adalah harga rata-rata dalam periode dimana biaya standar tersebut dipakai.

Harga standar bahan baku digunakan untuk :

a. Mengecek pelaksanaan pekerjaan Departemen Purchasing (pembelian). b. Mengukur akibat kenaikan atau penurunan harga terhadap laba perusahaan. 2.3.5.2 Biaya tenaga kerja standar

Dalam standar upah ini, yang menjadi dasar penentuan standar adalah tingginya upah, atau tarip upah dan jam kerja. Upah standar merupakan harga upah yang dibayarkan kepada buruh dalam satu kesatuan waktu tertentu yang besarnya biasanya ditentukan dalam perjanjian kerja.

Seperti halnya dengan biaya bahan baku standar, biaya tenaga kerja standar terdiri dari dua unsur yaitu jam tenaga kerja standar dan tarip upah standar.

133 Menurut Mulyadi (2000:421), syarat mutlak berlakunya jam tenaga kerja standar adalah :

a. Tata letak pabrik (plant layout) yang efisien dengan peralatan yang modern sehingga dapat dilakukan produksi yang maksimum dengan biaya yang minimum.

b. Pengembangan staf perencanaan produksi,routing,scheduling dan dispatching, agar supaya proses produksi lancar, tanpa terjadi penundaan dan kesimpangsiuran.

c. Pembelian bahan baku direncanakan dengan baik, sehingga tersedia pada saat dibutuhkan untuk produksi.

d. Standarisasi kerja karyawan dan metode-metode kerja dengan instruksi-instruksi dan latihan yang cukup bagi karyawan, sehingga proses produksi dapat dilaksanakan di bawah kondisi yang paling baik.

Jam tenaga kerja standar dapat ditentukan dengan cara :

a. Menghitung rata-rata jam kerja yang dikonsumsi dalam suatu pekerjaan dari kartu harga pokok periode lalu.

b. Membuat test-run operasi produksi di bawah keadaan normal yang diharapkan.

c. Mengadakan penyelidikan gerak dan waktu dari berbagai kerja karyawan dibawah keadaan nyata yang diharapkan.

d. Mengadakan taksiran yang wajar, yang didasarkan pada pengalaman dan pengetahuan operasi produksi dan produk.

Penentuan tarip upah standar memerlukan pengetahuan mengenai kegiatan yang dijalankan, tingkat kecepatan tenaga kerja yang diperlukan dan rata-rata tarip upah per jam yang diperkirakan akan dibayar.

Tarip upah standar dapat ditentukan atas dasar : a. Perjanjian dengan karyawan

b. Data upah masa lalu. Yang dapat digunakan sebagai tarip upah standar adalah rata-rata hitung, rata-rata tertimbang atau median dari upah karyawan masa lalu. c. Perhitungan tarip upah dalam keadaan operasi normal.

2.3.5.3 Biaya overhead pabrik standar

Biaya overhead pabrik disebut juga biaya produks tidak langsung adalah kumpulan dari semua biaya produksi selain biaya bahan baku dan biaya tenaga kerja langsung. Biaya overhead pabrik dapat dibedakan menjadi tiga, yaitu :

a. Biaya Overhead variable. Adalah biaya overhead pabrik yang jumlah totalnya akan berubah sebanding dengan perubhan volume kegiatan. Contohnya : biaya bahan penolong

b. Biaya overhead pabrik tetap, adalah biaya overhead pabrik yang totalnya (dalam kisaran tertentu) tidak berubah walaupun terjadi perubahan volume kegiatan. Contohnya : Pajak bumi dan bangunan, biaya penyusutan aktiva tetap, dan biaya sewa gedung pabrik.

c. Biaya Overhead pabrik campuran, dapat dibedakan menjadi dua bagian yaitu : 1. overhead pabrik semivariable, contohnya biaya listrik pabrik dan biaya

telepon pabrik.

2. Biaya overhead bertahap, contohnya gaji supervisor dan gaji inspektur

Tarif biaya overhead standar dihitung dengan membagi jumlah biaya overhead yang dianggarkan pada kapasitas normal dengan kapasitas normal. Manfaat utama

134 tarif overhead standar ini, yang meliputi unsur biaya overhead pabrik variabel dan tetap, adalah untuk penentuan harga pokok produk dan perencanaan. Agar supaya tarif overhead standar ini dapat bermanfaat untuk mengendalikan biaya, maka tarif ini harus dipisahkan kedalam tetap dan variable. Untuk mengendalikan biaya overhead pabrik dalam system biaya standar, perlu dibuat anggaran fleksibel, yaitu anggaran biaya untuk beberapa kisaran kapasitas. Ada perbedaan pokok antara tarif biaya overhead standar untuk penentuan harga pokok produk dengan tarif biaya standar untuk pembuatan anggaran fleksibel. Tarif biaya overhead standar menggabungkan biaya tetap dan variable dalam satu tarif yang didasarkan pada tingkat kegiatan tertentu. Sebagi akibatnya dalam tarif biaya overhead pabrik ini semua biaya overhead pabrik diperlukan sebagai biaya variable. Dilain pihak anggaran fleksibel memisahkan faktor-faktor biaya tetap dan variable, dan memperlakukan biaya overhead tetap sebagai biaya yang jumlah totalnya tetap dalam volume tertentu.