• Tidak ada hasil yang ditemukan

G. Sistematika Penulisan

3. Proses Komunikasi dalam Organisasi

Yang dimaksud dengan proses komunikasi adalah proses yang menggambarkan kegiatan komunikasi antar manusia yang bersifat interaktif, relasional, dan transaksional dimana komunikator mengirimkan pesan kepada komunikan melalui media tertentu dengan maksud dan tujuan tertentu.

Komunikasi dalam sebuah organisasi merupakan salah satu bentuk tindakan yang sangat dibutuhkan dalam sebuah organisasi.

Tanpa adanya komunikasi, organisasi tidak akan berjalan. Proses komunikasi adalah langkah-langkah yang menggambarkan terjadinya kegiatan komunikasi. Secara sederhana proses komunikasi digambarkan sebagai proses yang menghubungkan pengirim (komunikator) dengan penerima pesan (komunikan). Proses komunikasi dapat berlangsung secara sederhana maupun kompleks.

Proses komunikasi yang berlangsung secara sederhana terjadi dalam

22 pergaulan sehari-hari.17

Dalam proses komunikasi akan ditemukan berbagai elemen-elemen yang membuat komunikasi berjalan secara efektif dan efisien.

Jika elemen-elemen ini tidak digunakan maka komunikasi tidak akan berjalan dengan semestinya. Berikut elemen-elemen yang dibutuhkan dalam proses komunikasi.18

Gambar 2

1) Keinginan berkomunikasi : seseorang yang memiliki keinginan untuk berbagi gagasan dengan orang lain.

2) Encoding oleh komunikator : tindakan merumuskan isi pikiran atau gagasan ke dalam simbol-simbol, kata-kata, kalimat, isyarat, dan sebagainya sehingga komunikator merasa yakin dengan pesan yang disusun dan cara penyampaiannya.

3) Pengiriman pesan : mengirim pesan kepada orang yang dikendaki, komunikator memilih saluran komunikasi, seperti telepon, SMS, email, surat ataupun tatap muka.

4) Penerimaan pesan : pesan yang sudah dikirim oleh

17 Suranto Aw, Komunikasi Organisasi,(Bandung:PT Remaja Rosdakarya, 2018), h 19

18 Suranto Aw, Komunikasi Organisasi,(Bandung:PT Remaja Rosdakarya, 2018), h 19

komunikator telah diterima oleh komunikan. Artinya komunikasi telah menangkap pesan atau data mentah dari komunikator.

5) Decoding oleh komunikan : komunikan akan memahami, menginterprestasi, mempersepsi,, menafsirkan pesan.

6) Umpan balik : setelah menerima pesan dan memahaminya, komunikan akan memberika respon.

Mengonsep pesan adalah proses mengubah ide atau gagasan dalam pikiran untuk diformulasikan dalam sebuah pesan atau informasi. Proses komunikasi dikategorikan sebagai siklus, karena aktivitas pengiriman dan penerimaan pesan berlangsung secara berkelanjutan. Model formal ini tidak dapat menggambarkan secara keseluruhan proses komunikasi antar individu baik secara formal maupun informal yang terjadi dalam organisasi. Model ini bentuk yang sangat sederhana untuk praktis dalam memahami komunikasi organisasi.

4. Fungsi Komunikasi Kelompok Dalam Organisasi

Terdapat empat fungsi komunikasi utama dalam sebuah kelompok atau organisasi yaitu fungsi kendali, motivasi, pengungkapan emosi dan informasi komunikasi berfungsi untuk mengendalikan perilaku anggotanya dalam beberapa cara. Organisasi mempunyai otoritas hierarki dan pedoman resmi dimana anggota-anggotanya diwajibkan untuk mematuhinya.

Komunikasi memperkuat motivasi dengan klarifikasi pada pekerjaan apa yang harus mereka kerjakan, seberapa baik mereka melakukan dan bagaimana memperbaiki apabila dibawah standar.

Pembentukan tujuan spesifik, umpan balik progres terhadap tujuan,

24

dan reward atau perilaku yang diharapkan, semua mestimulasi motivasi dan memerlukan komunikasi.19

Bagi karyawan, kelompok kerja mereka adalah sumber utama bagi interaksi sosial komunikasi. Komunikasi yang terjadi di dalam kelompok merupakan suatu mekanisme mendasar dimana para anggotanya dapat mengungkapkan dan melukiskan perasaan kecewa dan rasa puas mereka. Fungsi terakhir komunikasi berhubungan dengan perannya memfasilitasi pengambilan keputusan. Fungsi tersebut memberikan informasi bagi perseorangan atau kelompok atau membuat keputusan dengan menyertakan data untuk mengidentifikasi dan mengevaluasi pilihan.

Dalam suatu organisasi baik yang berorientasi komersial maupun sosial, komunikasi dalam organisasi atau lembaga tersebut akan melibatkan empat fungsi, yaitu :

1) Fungsi Informatif

Organisasi dipandang sebagai suatu sistem pemrosesan informasi. Seluruh anggota dalam suatu organisasi berharap dapat memperoleh informasi yang lebih banyak, lebih baik dan tepat waktu. Informasi yang didapat memungkinkan setiap anggota organisasi dapat melaksanakan pekerjaannya secara lebih pasti. Informasi pada dasarnya dibutuhkan oleh semua orang yang mempunyai perbedaan kedudukan dalm suatu organisasi.

2) Fungsi Regulatif

Fungsi regulatif berkaitan dengan peraturan-peraturan yang berlaku dalam suatu organisasi. Pada semua lembaga atau organisasi, terdapat dua hal yang berpengaruh terhadap

19 Wibowo, Perilaku Dalam Organisasi, (Depok:PT Raja Grafindo Persada, 2016), hal 166

fungsi regulatif. Pertama, atasan atau orang-orang yang berada dalam tatanan manajemen, mereka memiliki kewenangan untuk mengendalikan semua informasi yang disampaikan.

Kedua, berkaitan dengan pesan-pesan regulatif pada dasarnya berorientasi pada kerja. Artinya, bawahan membutuhkan kepastian peraturan tentang pekerjaan yang boleh untuk dilaksanakan.

3) Fungsi Persuasif

Dalam mengatur suatu organisasi, kekuasaan dan kewenangan tidak akan selalu membawa hasil sesuai dengan yang diharapkan. Adanya pernyataan ini, maka banyak pimpinan yang lebih suka untuk mempersuasi bawahannya dari pada memberi perintah. Karena pekerjaan yang dilakukan secara sukarela oleh karyawan akan menghasilkan kepedulian yang lebih besar dibandingkan jika pimpinan sering memperhatikan kekuasaan dan kewenangan.

4) Fungsi Integratif

Setiap organisasi berupaya menyediakan saluran yang memungkinkan karyawan dapat dilaksanakan tugas dan pekerjaan dengan baik. Terdapat dua saluran komunikasi formal seperti penertiban khusus dalam organisasi tersebut dan laporan kemajuan organisasi, juga saluran komunikasi informal, seperti perbincangan antarpribadi selama masa istirahat kerja, maupun kegiatan darmawisatrta.

5. Peranan Komunikasi Kelompok Dalam Organisasi

Sebagai makhluk sosial, setiap individu berinteraksi dengan individu lainnya, bahkan berkelompok maupun organisasi agar dapat mencapai tujuan yang besar bersama. Interaksi dan kerja sama dapat

26

terus berkembang dengan baik, kemudian akan membentuk suatu wadah yang disebut dengan organisasi. Tujuan ini akan menimbulkan peranan tertentu yang harus dilakukan setiap individu untuk mewujudkan visi, misi, dan tujuan organisasi. Didalam suatu organisasi individu dikumpulkan untuk menjalankan beberapa aktivitas secara teratur agar tercapainya tujuan yang telah disepakati bersama.

Setiap individu yang berada didalam organisasi memiliki perannya masing-masing, ada yang berperan sebagai pimpinan dan sebagiannya berperan sebagai karyawan atau anggota. Seluruh individu yang terlibat didalam organisasi tersebut pasti akan melakukan komunikasi, karena komunikasi merupakan bagian integral dari organisasi.

Komunikasi seperti sebuah sistem yang menghubungkan setiap individu dalam organisasi, dapat membangkitkan kinerja anggota yang terlibat didalam organisasi tersebut. Komunkasi itu untuk mengahasilkan pemahaman yang sama antara pengirim informasi dengan penerima informasi pada semua tingkat dalam organisasi.

6. Arus Komunikasi Kelompok Dalam Organisasi

Arus komunikasi organisasi merupakan suatu aliran atau jaringan penyebaran informasi yang terjadi dalam suatu organisasi.

Arus komunikasi menunjukkan pola pengelolaan informasi untuk secara tetap dan berkesinambungan menciptakan, menampilkan, mengirim dan menerima serta menafsirkan pesan dan informasi.

Salah satu fenomena dalam upaya pengelolaan sebuah organisasi adalah bagaimana menciptakan informasi, kemudia menyampaikan keseluruhan bagian organisasi, serta bagaimana

menerima dan menafsirkan informasi yang masuk kedalam organisasi.

Proses komunikasi merupakan suatu dinamika.

Salah satu definisi komunikasi organisasi menyebutkan bahwa organisasi merupakan satu kumpulan individu, yang melalui suatu jenjang hierarki kerja atau jabatan berupaya mencapai tujuan yang telah ditetapkan. Dapat disimpulkan bahwa suatu organisasi terdapat suatu jenjang jabatan ataupun kedudukan yang memungkikan semua individu dalam organisasi tersebut memiliki perbedaan posisi, seperti pemimpin dan karyawan. Menurut arus aliran informasi dalam proses komunikasi, dapat kita identifikasi berbagai variasi pola arus komunikasi di suatu organisasi.

Gambar 3

A. Komunikasi Vertikal

Komunikasi vertikal adalah arus komunikasi dengan melibatkan pihak-pihak yang secara hierarkis memiliki jenjang kedudukan struktural yang berbeda. Seperti, komunikasi antar manajemen dengan staff, antara kepala bagian dengan sub bagian dan sebagainya.

28 1) Komunikasi ke Bawah

Komunikasi kebawah merupakan suatu arus pesan yang mengalir dari para atasan atau pimpinan kepada bawahannya. Biasanya komunikasi kebawah digunakan sebagai penyampaian pesan-pesan tentang sebuah tugas dan pemeliharaan yang berhubungan dengan pengarahan, tujuan disiplin, perintah, pertanyaan dan kebijakan umum.

Komunikasi ke bawah bertujuan untuk menyediakan informasi yang membantu para karyawan mengerjakan pekerjaan mereka, pengendalian dan pengawasan kerja, serta berbagai pengarahan agar staff dapat memahami apa yang harus dikerjakan, bagaimana metode kerjanya, dan sebagainya.

2) Komunikasi ke Atas

Komunikasi ke atas merupakan informasi yang berasal dari bawahan ke atasan. Biasanya hal ini terjadi saat karyawan ingin menyampaikan usulan, ide, keluhan atau laporan. Suatu hal yang disampaikan bawahan menjadikan sebuah informasi yang penting dalam pengambilan keputusan penting bagi perusahaan.

B. Komunikasi Horizontal

Komunikasi horizontal terjadi antara dua pihak yang berada dalam tingkatan hierarki wewenang yang sama. Contoh arah komunikasi horizontal ini adalah diskusi antar staff akuntan, diskusi antar menager, dan diskusi direktur dengan kolega. Konteks dari komunikasi ini bersifat koordinasi sehingga satu dengan yang lain saling memberikan informasi.

C. Komunikasi Diagonal

Komunikasi diagonal merupakan komunikasi yang dilakukan antar individu atau kelompok pada bagian berbeda dan tingkatan yang berbeda pula. Komunikasi diagonal banyak terjadi pada organisasi berskala besar dimana ketergantungan antar departemen yang berbeda sangat besar.

Kelebihan dari komunikasi diagonal ini dapat mempercepat penyebaran informasi. Namun terdapat kelemahan dari komunikasi ini karena penyebaran informasi tidak sesuai dengan jalur rutin dan struktur organisasi yang sudah ada. Komunikasi memiliki keuntungan yaitu penyebaran informasi yang lebih cepat sehingga individu atau kelompok pada departemen satu dapat membantu menyelesaikan masalah pada bagian dan departemen lain.

7. Iklim Komunikasi Kelompok Dalam Organisasi

Iklim komunikasi merupakan suatu keadaan yang menunjukkan karakteristik, kondisi dan kualitas pelaksanaan komunikan dilingkungan organisasi yang secara relatif terus mengalami dinamika atau perubahan. Iklim komunikasi organisasi terdiri dari persepsi-persepsi atau unsur-unsur organisasi dan pengaruh unsur tersebut terhadap komunikasi. Selain itu iklim komunikasi juga suatu evaluasi makro mengenai peristiwa komunikasi, perilaku manusia, respon pegawai lainnya.

Setiap organisasi memiliki iklim organisasi yang berbeda.

Keanekaragaman pekerjaan yang dirancang didalam organisasi yang berbeda, atau sifat individu yang akan menggambarkan perbedaan tersebut. Iklim organisasi penting untuk diciptakan karena merupakan persepsi seseorang tentang apa yang diberikan oleh organisasi dan dijadikan dasar bagi penentuan tingkah laku anggota. Iklim

30

komunikasi yang kondusif mendorong terwujudnya praktik komunikasi yang bebas, terbuka dan bertanggung jawab sesuai dengan nila-nilai yang disepakati, ketentuan peraturan kebijakan dan dilandasi oleh etika dan norma.

8. Faktor-Faktor Penghambat Komunikasi

Faktor-faktor penghambat dalam komunikasi sebagai berikut :20 1) Faktor Hambatan Psikologi

Hambatan psikologis sering kali menjadi hambatan dalam komunikasi. Hal ini umumnya disebabkan komunikator sebelum melancarkan komunikasinya tidak mengkaji diri komunikan atau objeknya. Komunkasi sulit berhasil apabila komunikan sedang sedih, marah, merasa kecewa, dan kondisi psikologis lainnya.

2) Faktor Hambatan Semantik

Faktor semantik menyangkut bahasa yang dipergunakan komunikator sebagai alat untuk menyalurkan pikiran dan perasaanya kepada komunikan. Demi kelancaran komunikasinya, seorang komunikator harus benar-benar memperhatikan gangguan semantik ini, sebab salah kata dapat menimbulkan salah pengertian, yang pada akhirnya menimbulkan salah komunikasi.

Jadi untuk menghidari hambatan semantik, seseorang harus mengucapkan pernyataannya dengan jelas dan tegas, memilih kata-kata yang tidak menimbulkan persepsi yang salah.

3) Faktor Hambatan Ekologis

Hambatan ekologis terjadi dikarenakan adanya gangguan lingkungan terhadap proses berlangsungnya komunikasi. Jadi

20 Onang Uchjana Effendy, Dinamika Komunikasi (Bandung: PT Remaja Rosdakarya, 2008) h. 11-16

faktor hambatan ekologis datangnya dari lingkungan.

9. Komunikasi Dalam Perspektif Islam

Islam sangat menganjurkan agar berbicara secara baik, efektif, efisien dan tepat sasaran dalam berkomunikasi yang dijelaskan dalam Q.S An-nahl/ 16:125, sebagai berikut :

Terjemahannya: serulah (manusia) kepada jalan tuhanmu dengan hikmah dan pengajaran yang baik, dan berdebatlah dengan mereka dengan cara yang baik. Sesungguhnya tuhanmu, dialah yang lebih mengetahui tentang siapa yang tersesat dari jalan-Nya dan dialah yang lebih mengetahui orang-orang yang mendapat petunjuk.21

Adapun aplikasi penyampaian pesan dalam pendekatan komunikasi yang terkandung dalam komunikasi perspektif islam, yaitu:22

a) Qawlan Baligha (Tepat Sasarandan Mudah di Mengerti)

Dalam bahasa arab, kata baligha diartikan sampai, mengenai sasaran atau mencapai tujuan . jika dikaitkan dengan kata-kata qawl (ucapan atau komunikasi) baligh berarti fasih, jelas maknanya, terang, tepat mengungkapkan apa yang membekas dijiwa. Oleh karena itu, apabila dikaitkan dengan prinsip komunikasi qawlan balighan, menurut Jalaluddin Rahmat dapat diartikan sebagai prinsip komunikasi yang efektif.

b) Qawlan Karima (Perkataan yang mulia)

21 Kementerian Agama RI, Al-Qur’an dan Terjemahnya (Surabaya, Halim Publising dan Distributing,2013), h.281

22 Wahyu Ilahi, Komunikasi Dakwah, (Bandung : Remaja Rosdakarya, 2010)h. 172-188

32

Kata karima biasa diartikan dengan mulia. Kata ini terdiri dari dua huruf Kaf, Ra, dan Mim, yang menurut pakar bahasa mengandung makna yang mulia atau terbaik sesuai dengan objeknya.

c) Qawlan Layyina (Perkataan yang lemah lembut)

Layyin secara terminologi diartikan sebagai lembut. Qawlan Layyinan juga berarti perkataan yang lemah lembut. Perkataan yang lemah lembut dalam komunikasi dakwah merupakan interaksi komunikasi da’i dalam mempengaruhi mad’u untuk mencapai hikmah.

d) Qawlan Maisura (Perkataan yang Ringan)

Secara terminologi qawlan maisura berarti mudah. Lebih lanjut dalam komunikasi dakwah dengan menggunakan qawlan maisura dapat diartikan bahwa dalam menyampaikan pesan dakwah, da’i harus menggunakan bahasa yang ringan, sederhana, atau yang mudah diterima oleh mad’u secara spontan tanpa harus melalui pemikiran yang berat.

e) Qawlan Ma’rufan (Perkataan yang Baik)

Qawlan ma’rufan dapat diartikan dengan ucapan yang pantas dan baik. Pantas bisa diartikan sebagai kata-kata yang terhormat, sedangkan baik diartikan sebagai kata-kata yang sopan.menurut Jalaluddin Rahmat yang dikutip oleh Wayu Ilahi bahwa qaqlan ma’rufan adalah pembicaraan yang bermanfaat, memberikan pengetahuan, mencerahkan pemikiran, menunjukkan pemecahan terhadap orang yang lemah, jika kita tidak bisa membantu secara materil, kita dapat membantu mareka secara psikologis.

f) Qawlan Saddidan (Perkataan yang Benar dan Jujur)

Qawlan saddidan dapat diartikan sebagai pembicaraan yang benar, jujur, tidak bohong, lurus dan tidak berbelit-belit. Menurut pakar bahasa Ibnu Faris yang dikutip oleh Wahyu Ilahi, kata saddidan

terdiri dari huruf Sin dan Dal yang menunjukkan pada makna meruntuhkan sesuatu kemudian memperbaikinya. Maksudnya adalah kritik yang disampaikan hendaknya merupakan kritik yang membangun atau dalam arti informasi yang disampaikan harus mendidik. Saddidan juga bisa berarti istiwamah atau konsisten. Kata ini juga digunakan untuk menunjuk sasarannya. Seseorang yang menyampaikan sesuatu atau ucapan yang benar dan menggema tepat pada sasarannya, juga dapat dilukiskan dengan kata ini.

34 BAB III

GAMBARAN UMUM

A. Sejarah Indonesia Muda Kreasi

Indonesia Muda Road Runner (IMRR) berakar dari Indonesia Muda Athletic Club (IM) yang didirikan di jakarta pada tanggal 7 Februari 1978, sebagai asosiasi pembinaan olahraga prestasi untuk berbagai kategori, khususnya atletik jarak jauh atau marathon. Seiring

berjalannya waktu, IM sering mengikuti berbagai acara nasional dan event internasional, menghasilkan banyak atlet Nasional Kejuaraan, Sea Games, dan Asian Games.

IM Atletik sering diminta untuk mengatur berbagai acara, seperti trek dan lapangan kejuaraan, fun run, lari cepat 60M, marathon minimal 1 mil untuk anak-anak, 5K, 10K, dan marathon menggunakan sistem pengatur waktu otomatis. sejak tahun 2009 karena banyaknya permintaan untuk penyelenggaraan kegiatan olahraga maka berdirilah IMRR. Indonesia Muda Road Runner (IMRR) didirikan, sebagai penyelenggara acara lari yang menggunakan pengatur waktu sistem otomatis yang dikembangkan oleh orang Indonesia mantan atlet yang telah menjadi progammer IT.

Dalam 6 tahun terakhir Indonesia Muda Road Runner (IMRR) memiliki 62 event. Indonesia Muda Road Runner menyelenggarakan berbagai jenis event seperti kid dash, 5K, 10K, 21K, 42K, Obstacle Run, Bike Championship, Triathlon, Duathlon, WheelChair. Seluruh berbagai jenis event menggunakan bantuan teknologi yaitu IM Technology System sebagai pencatatan.

Dengan visi besar meningkatkan kualitas olahraga Indonesia yang bertaraf internasional melalui inovasi dan pemberdayaan mantan atlet serta putra-putri Indonesia. Atlet yang menjadi binaan IM Atletik Club telah berpartisipasi dalam tingkat kejuaraan dimulai dari lokal hingga internasional, seperti Sea Games dan Asian Games, serta kejuaraan lainnya.23

23 IMRR – Indonesia Muda Road Runner •• LariKu.info 🇮🇩 diakses pada tanggal 8 agustus 2021 pukul 18:58 WIB

36 B. Visi dan Misi

1. Visi

“Menjadi perusahaan olahraga bertaraf internasional untuk meningkatkan kualitas olahraga di indonesia”.

2. Misi

Memberikan pelayanan yang bermutu dengan mengedepankan teknologi berstandar internasional melalui inovasi dan pemberdayaan mantan atlet Indonesia.

C. Lokasi Kantor Indonesia Muda Kreasi

PT Indonesia Muda Kreasi yang beralamat di Jalan Taman Asri Blok G3 No. 15 RT.002/RW.012, Ciledug, Kel. Gaga, Kec. Larangan, Kota Tangerang, Banten 15154.

D. Program Kerja Indonesia Muda Kreasi

PT Indonesia Muda Kreasi memiliki beberapa program event yang dilaksanakan setiap tahunnya, diantaranya :

No. Program Event No. Program Event

1 TAIWAN EXCELLENCE 8 HARKONAS VIRTUAL RUN

2 JEPARA TRIATHLON 9 MANDALIKA TRIATHLON

3 BANGUN TJIPTA

GOLDEN RUN

10 CT ARSA CHARITY FUN RUN

4 OJK RUN 11 EU-ASEAN RUN

5 HUT PASAR MODAL 12 ASEAN-INDIA RUN

6 BPJS MARATHON 13 BELA NEGARA RUN

7 PERTAMINA ECO RUN 14 TNI INT. MARATHON

E. Struktur Organisasi Indonesia Muda Kreasi

38 BAB IV

DATA DAN TEMUAN PENELITIAN

Pada bab ini ditemukan data penelitian menggunakan pengumpulan data melalui wawancara online, observasi serta studi pustaka. Data dan temuan penelitian tersebut berkaitan dengan pola komunikasi organisasi dalam meningkatkan loyalitas perusahaan di PT Indonesia Muda Kreasi.

Wawancara dilakukan dengan cara berkomunikasi langsung dengan mengajukan beberapa pertanyaan yang berhubungan dengan permasalahan dalam penelitian ini, wawancara pada penelitian ini dilakukan dengan COO dan kepala divisi di PT Indonesia Muda Kreasi. Observasi yang penulis lakukan di PT Indonesia Muda Kreasi dengan mengamati secara langsung aktivitas kegiatan pimpinan dan para karyawan. Serta mengamati sikap seluruh karyawan dalam berkomunikasi baik kepada pimpinan maupun sesama karyawan.

Berdasarkan data yang diperoleh melalui wawancara online via zoom dan observasi langsung di PT Indonesia Muda Kreasi. Menurut penulis terdapat beberapa temuan yang berkaitan dengan pola komunikasi organisasi yang digunakan pimpinan dalam membangun loyalitas terhadap karyawan dan perusahaan di PT Indonesia Muda Kreasi serta faktor-faktor penghambat dan pendukung dalam proses bekerja. Terdapat beberapa pola komunikasi organisasi yang diterapkan pimpinan dan karyawan.

A. Pola Komunikasi Organisasi di PT Indonesia Muda Kreasi dalam Meningkatkan Loyalitas Perusahaan.

Pola komunikasi Kelompok merupakan bentuk yang tetap dalam menyampaikan pesan didalam suatu organisasi antara atasan dengan bawahan ataupun sebaliknya dan sesama pegawai untuk

mencapai suatu tujuan tertentu. Komunikasi organisasi merupakan adanya keterlibatan antara dua orang atau lebih dalam organisasi dengan sendirinya akan berlangsung komunikasi.

Organisasi merupakan suatu wadah untuk kegiatan bagi orang-orang yang melakukan berbagai tugas untuk mencapai tujuan bersama.

Dalam suatu organisasi komunikasi adalah aktivitas yang harus dijaga sehingga anggota organisasi merasakan adanya hubungan yang harmonis, saling mendukung dan membutuhkan. Karena ini komunikasi organisasi merupakan proses yan terjadi di organisasi dengan tujuan saling menjaga keharmonisan kerjasama antara seluruh anggota yang terlibat didalamnya.

Dari data hasil penelitian yang dilakukan melalui wawancara dan observarsi langsung ke lokasi, peneliti menetapkan 5 informan untuk menyelesaikan rumusan masalah penelitian. Adapun karakteristik informan dijabarkan sebagai berikut :

No. Nama Informan Jabatan

1 Satrio Guardian COO

2 Ulfie Umar Project Office

3 Esti Damayanti Kepala Div. Markom

4 Bella S. Capiesta Kepala Div. Admin

5 Satrio Wicak Kepala Div. Produksi

Dalam berkomunikasi, pola komunikasi yang sering digunakan di PT Indonesia Muda Kreasi yaitu sebagai berikut :

1. Pola Lingkaran

Semua anggota memiliki posisi yang sama dan memiliki wewenang atau kekuatan yang sama untuk

40

mempengaruhi kelompok lainnya. Setiap anggota bisa berkomunikasi dengan dua anggota lainnya. Bedasarkan dari hal tersebut peneliti kemudian mewawancarai Bapak Satrio Guardian selaku COO di PT Indonesia Muda Kreasi mengatakan bahwa :

“Menurut saya efektif atau tidaknya itu tergantung dengan kepentingan perusahaan. Akan tetapi jika pola lingkaran ini diterapkan kemungkinan kekurangannya adalah salah satu pihak anggota karyawan ada yang tidak menerima informasi secara langsung, biasanya mereka tidak bisa mengetahui hasil akhir dari keputusan. Untuk saat ini pola lingkangan juga diterapkan di perusahaan namun tidak selalu digunakan.”24

Berdasarkan dari hasil wawancara diatas terkait dengan pola lingkaran, dapat disimpulkan bahwa pola lingkaran menjadi salah satu pola yang efektif diterapkan PT Indonesia Muda Kreasi. Sedangkan pendapat menurut Ibu Ulfie Umar selaku Project Officer mengatakan bahwa :

“Pola lingkaran tidak diterapkan di PT Indonesia Muda Kreasi karena biasanya pola lingkaran ini diterapkan pada perusahaan yang non profit, sedangkan PT Indonesia Muda Kreasi memiliki target dan jika tidak adanya atasan atau pemimpin karyawan akan lebih sulit meningkatkan loyalitas dalam

24 Wawancara dengan Bapak Satrio Guardian Sebagai COO PT Indonesia Muda Kreasi Via Zoom, pada 17 September 2021

perusahaan karena tidak memiliki arah yang jelas.”25 Berdasarkan dari hasil wawancara diatas terkait dengan pola komunikasi lingkaran, dapat disimpulkan bahwa pada PT Indonesia Muda Kreasi tidak menerapkan pola komunikasi lingkaran, akan sulit untuk meningkatkan loyalitas antar karyawan dan perusahaan karena tidak memiliki arah yang jelas. Sedangkan pendapat menurut Bapak Satrio Wicak selaku Kepala Divisi Produksi mengatakan bahwa :

“pola lingkaran tidak efektif jika diterapkan di perusahaan karena perusahaan start up ataupun perusahaan settle sekalipun pemimpin sangat dibutuhkan, karena jika tidak adanya seorang pemimpin maka para anggota tidak akan memiliki rasa tanggung jawab terhadap perusahaan.”26

2. Pola Roda

Pola roda merupakan komunikasi dengan dua arah, dimana

Pola roda merupakan komunikasi dengan dua arah, dimana

Dokumen terkait