• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB III. PERANAN SANGGAR ANAK SEBAGAI ALTERNATIF

H. Hasil dan Pembahasan Penelitian

2. Proses Pendampingan Iman Anak di Paroki Santo Thomas

Pada bagian ini peneliti akan memaparkan tentang bagaimana kegiatan Pendampingan Iman Anak yang terjadi di Paroki Santo Thomas Rasul Bedono yang dijelaskan dalam tabel berikut ini:

Tabel 3. Proses Pendampingan Iman Anak di Paroki Santo Thomas Rasul

No Item

Pernyataan Alternatif Jawaban Jumlah Dalam Persen (%) 6 Pendampingan iman

anak adalah proses

a. Sangat Setuju b. Setuju 15 6 71 29

No Item

Pernyataan Alternatif Jawaban Jumlah Dalam Persen (%) membimbing dan

mendidik anak sejak usia dini khususnya dalam hal kepribadian beriman.

c. Netral d. Tidak Setuju

e. Sangat Tidak Setuju

0 0 0 0 0 0

7 Tujuan dari suatu kegiatan

pendampingan iman anak adalah membantu orang tua dalam usaha mendampingi anak dalam iman dan kepribadian anak.

a. Sangat Setuju b. Setuju

c. Netral d. Tidak Setuju

e. Sangat Tidak Setuju

14 7 0 0 0 67 33 0 0 0 8 Pendampingan iman anak harus memiliki suasana yang santai, yakni gembira, bebas, dan bermain.

a. Sangat Setuju b. Setuju

c. Netral d. Tidak Setuju

e. Sangat Tidak Setuju

12 9 0 0 0 57 43 0 0 0 9 Pendampingan iman

anak mempunyai ciri khas yang mendalam dengan berpola pada Yesus, terbuka pada siapa saja.

a. Sangat Setuju b. Setuju

c. Netral d. Tidak Setuju

e. Sangat Tidak Setuju

12 6 3 0 0 57 29 14 0 0 10 Pendampingan iman anak dapat menyatukan anak-anak sebagai bagian dari

a. Sangat Setuju b. Setuju c. Netral d. Tidak Setuju 15 5 1 0 71 24 5 0

No Item

Pernyataan Alternatif Jawaban Jumlah Dalam Persen (%) umat Allah dalam

Gereja-Nya.

e. Sangat Tidak Setuju 0 0

11 Pendamping dalam mendampingi iman anak harus memiliki kerendahan hati.

a. Sangat Setuju b. Setuju

c. Netral d. Tidak Setuju

e. Sangat Tidak Setuju

10 10 1 0 0 48 48 5 0 0 12 Pendamping dalam mendampingi iman anak harus berpusat pada Kristus.

a. Sangat Setuju b. Setuju

c. Netral d. Tidak Setuju

e. Sangat Tidak Setuju

10 5 5 1 0 48 24 24 5 0 13 Pendamping dalam mendampingi iman anak harus beriman dewasa.

a. Sangat Setuju b. Setuju

c. Netral d. Tidak Setuju

e. Sangat Tidak Setuju

5 12 3 1 0 24 57 14 5 0 14 Pendamping dalam mendampingi iman anak harus terbuka pada semua, termasuk anak yang belum dibaptis dan belum Katolik.

a. Sangat Setuju b. Setuju

c. Netral d. Tidak Setuju

e. Sangat Tidak Setuju

15 5 1 0 0 71 24 5 0 0 15 Pendamping dalam mendampingi iman anak harus mampu bekerja sama dengan

a. Sangat Setuju b. Setuju c. Netral d. Tidak Setuju 14 7 0 0 67 33 0 0

No Item

Pernyataan Alternatif Jawaban Jumlah Dalam Persen (%) orangtua, anak, dan

umat serta dapat saling melengkapi.

e. Sangat Tidak Setuju 0 0

16 Pendamping dalam mendampingi iman anak mempunyai kecintaan dengan Kitab Suci. a. Sangat Setuju b. Setuju c. Netral d. Tidak Setuju

e. Sangat Tidak Setuju

9 6 6 0 0 42 29 29 0 0 17 Pendamping dalam mendampingi iman anak harus memiliki semangat pelayanan dan mau mencintai anak.

a. Sangat Setuju b. Setuju

c. Netral d. Tidak Setuju

e. Sangat Tidak Setuju

19 2 0 0 0 90 10 0 0 0 18 Pendamping dalam mendampingi iman anak harus rela berkorban demi anak.

a. Sangat Setuju b. Setuju

c. Netral d. Tidak Setuju

e. Sangat Tidak Setuju

10 10 1 0 0 48 48 4 0 0

Pada item nomor 6 terdapat 15 responden (71%) sangat menyetujui pernyataan tentang pendampingan iman anak adalah proses membimbing dan mendidik anak sejak usia dini khususnya dalam hal kepribadian beriman, dan sisanya menjawab setuju sebanyak 6 (29%) responden. Hal ini menunjukkan bahwa semua responden sepakat jika pendampingan iman itu berurusan dengan

bimbingan dan pendidikan anak sejak dini demi membangun kepribadian hidup beriman anak.

Pada pernyataan nomor 7 terdapat 14 (67%) responden menyatakan sangat setuju jika tujuan dari suatu kegiatan pendampingan iman anak adalah membantu orang tua dalam usaha mendampingi anak dan kepribadian anak, dan 7 (33%) responden menjawab setuju dengan pernyataan tersebut. Hal ini menunjukkan bahwa semua responden sepakat jika orang tua adalah penanggungjawab utama dalam rangka mendidik dan mendampingi anak dalam iman dan kepribadiaannya, pendamping hanya sebagai orang yang membantu berlangsungnya pendampingan iman tersebut.

Pada item nomor 8 sebanyak 12 (57%) responden menyatakan sangat setuju dan terdapat 9 (43%) responden menyatakan setuju untuk pernyataan jika pendampingan iman anak harus memiliki suasana yang santai. Seluruh responden menyatakan sepakat dengan pendampingan iman anak yang memiliki suasana santai. Hal ini menjadi bukti bahwa pendamping berusaha menyelenggarakan kegiatan pendampingan iman bagi anak dengan suasana yang santai, yakni gembira, bebas dan bermain.

Pada item nomor 9 responden sebanyak 12 orang (57%) menyatakan sangat setuju, 6 orang (29%) menyatakan setuju jika pendampingan iman mempunyai ciri khas mendalam dan berpola pada Yesus, terbuka pada siapa saja. Ada 14% responden yang menyatakan netral dengan pernyataan tersebut. Dilihat dari prosentase jawaban responden berarti dapat dikatakan bahwa pendampingan

iman anak harus mempunyai ciri khas yang mendalam dengan berpola pada Yesus dan terbuka pada siapa saja.

Pada item nomor 10 terdapat 15 (71%) responden menyatakan sangat setuju dan 5 (24%) menyatakan setuju dengan pernyataan bahwa pendampingan iman anak dapat menyatukan anak-anak sebagai bagian dari Gereja. Ada responden sebanyak 1 (5%) orang yang menjawab netral. Item ini menunjukkan bahwa proses pendampingan iman anak yang terjadi di Paroki Bedono dapat menyatukan anak dengan umat yang lain.

Pada item 11 terdapat 10 (48%) responden yang menyatakan sangat setuju, 10 (48%) responden yang menyatakan setuju, dan 1 (5%) responden menyatakan netral jika pendamping dalam mendampingi iman anak harus memiliki kerendahan hati. Pernyataan dari responden ini dapat dikatakan bahwa kerendahan hati menjadi usaha yang dicapai oleh pendamping dalam proses pendampingan iman anak.

Pada Item 12 terdapat 10 (48% ) responden menyatakan sangat setuju, 5 (24%) responden setuju, dan 5 (24%) responden netral dengan pernyataan jika pendamping harus berpusat pada Kristus. Terdapat 1 (5%) responden yang menyatakan tidak setuju dengan pernyataan tersebut. Sebagian besar responden sepakat jika pendamping memiliki pusat hidupnya yakni Kristus. Pernyataan ini menunjukkan bahwa pendamping senantiasa mengupayakan supaya proses pendampingan berjalan dengan Kristus sebagai pusatnya.

Pada item 13 terdapat 5 (24%) responden menyatakan sangat setuju, 12 (57%) menyatakan setuju, dan 3 (14%) menyatakan netral dengan pernyataan jika

pendamping harus beriman dewasa, ada 1 (5%) responden yang menyatakan tidak setuju dengan pernyataan tersebut. Dilihat dari prosentase jawaban dari responden dapat digambarkan bahwa pendamping selalu mengusahakan pendampingan iman anak dengan beriman dewasa.

Pada pernyataan nomor 14 terdapat 15 (71%) responden menyatakan sangat setuju dan 5 (24%) responden yang menyatakan setuju jika pendamping dalam mendampingi iman anak harus terbuka pada semua anak, sisanya adalah 1 (5%) responden dengan memberikan pernyataan netral. Pernyataan ini menggambarkan jika pendamping selalu berupaya terbuka kepada semua anak termasuk yang belum dibaptis dan belum Katolik dalam pendampingan iman anak yang berlangsung.

Pada item 15 terdapat 14 (67%) responden yang menyatakan sangat setuju dan 7 (33%) responden yang menyatakan setuju jika pendamping dalam mendampingi iman anak harus mampu bekerja sama dengan orang tua, anak, dan umat serta saling melengkapi. Pernyataan ini menunjukkan bahwa seluruh pendamping senantiasa mengupayakan komunikasi dan kerjasama dengan orang tua dan umat serta saling melengkapi satu sama lain demi tercapainya pendampingan iman anak yang maksimal.

Pada item 16 terdapat 9 (42%) responden yang menyatakan sangat setuju dan 6 (29%) setuju dengan pernyataan jika pendamping mempunyai kecintaan dengan Kitab Suci, serta 29% responden menyatakan netral. Dari pernyataan item ini dapat digambarkan jika sebagian besar pendamping setuju dengan Kitab Suci sebagai hal yang dicintai. Maksudnya adalah Kitab Suci selalu menjadi pegangan

hidup dalam melaksanakan pendampingan iman anak dan menjadi penerang pengalaman hidupnya bersama anak-anak.

Pada item 17 dengan pernyataan jika pendamping dalam mendampingi iman anak harus memiliki semangat pelayanan dan mau mencintai anak, sebanyak 19 (90%) responden menyatakan sangat setuju dan 2 (10%) menyatakan setuju dengan pernyataan tersebut. Dari pernyataan tersebut dapat dikatakan bahwa proses pendampingan iman anak yang berlangsung dilandasi dengan semangat pelayanan dan kecintaan pendamping kepada anak.

Pada item 18 pernyataan tentang pendamping dalam mendampingi iman anak harus rela berkorban demi anak, terdapat 10 (48%) responden menyatakan sangat setuju, 10 (48%) responden menyatakan setuju, dan 4% menyatakan netral dengan item tersebut. Dari prosentase pernyataan seluruh responden dapat dikatakan bahwa pelaksanaan pendampingan iman harus dilandasi dengan sikap rela berkorban bagi anak.

3. Peranan Sanggar Anak sebagai Alternatif Pendampingan Iman Anak di