• Tidak ada hasil yang ditemukan

2. Rancangan Penelitian

4.3 Proses Penelitian

Proses penelitian mengenai norma subjektif perilaku buang air besar di pesisir pantai Tuban, Jawa Timur ini dimulai tanggal 10 Maret 2012. Di awali dengan mempersiapkan kebutuhan untuk penelitian, seperti kelengkapan matriks penelitian, mencari informasi mengenai tempat tujuan penelitian, hingga perizinan penelitian. Hingga akhirnya peneliti memutuskan berangkat ke Tuban, tepatnya ke Desa Boncong pada tanggal 16 Maret 2012.

Peneliti tinggal dirumah Lurah Boncong. Sudah menjadi kebiasaan setiap ada mahasiswa yang penelitian atau KKN di Desa Boncong akan di tempatkan di rumah Lurah Boncong, hal itu dimaksudkan agar koordinasi dan komunikasi tetap

terjaga antara peneliti, masyarakat, dan pamong desa, langkah ini bertujuan untuk membantu mahasiswa lebih fokus dan mudah menyelesaikan tugasnya. Di awal-awal kedatangan, peneliti merasakan perbedaan yang cukup kentara, mulai dari adat istiadat, aturan, bahasa, hingga upacara adat yang dilakukan masyarakat setempat.

Setelah melakukan penyesuaian, mengenal suasana Desa Boncong, sedikit-sedikit peneliti memulai untuk memperkenalkan diri pada masyarakat setempat, tujuannya adalah untuk memperoleh data sebanyak-banyaknya. Meskipun sebelumnya Pak Lurah sudah membantu perizinan ke aparat Desa Boncong, namun pemaparan akan maksud studi ini tetap peneliti sampaikan kepada beberapa tokoh masyarakat setempat, warga desa, serta tokoh agama setempat. Dengan cara demikian, peneliti menjadi lebih akrab sekaligus mendapatkan infomasi mengenai warga Boncong yang dapat dimintai bantuan untuk menjadi narasumber utama penelitian.

Pencarian narasumber utama penelitian ini diperoleh awalnya dengan observasi peneliti di pinggir pantai untuk melihat orang yang sedang buang air besar di pantai tanpa penutup. Awalnya pada saat peneliti menyampaikan maksud kedatangan peneliti tersebut, subjek tersebut enggan untuk diwawancarai. Setelah dibantu oleh tokoh masyarakat yaitu Carik Boncong, peneliti dibantu untuk menemui warga Boncong yang kesehariannya buang air besar di pinggir pantai tanpa penutup. Setelah beramah tamah dan menjelaskan tujuan utama penelitian ini, akhirnya tercatat ada tiga narasumber utama penelitian, yaitu KSN, RSD,

SYT, dan dua narasumber penunjang yang meliputi tokoh masyarakat, dan sesepuh desa/ Lurah.

Terhitung sejak tanggal 16 Maret 2012 hingga 10 Juni 2012, peneliti berhasil melakukan interview terhadap subjek utama dan informan pendukung dan observasi pada tempat penelitian. Beberapa kendala teknis sempat peneliti temui saat melaksanakan studi ini, diantaranya :

1. Sulitnya mencari info tentang budaya yang berkembang di Desa Boncong dikarenakan data yang sangat minim di arsip desa, maka peneliti dituntut untuk cepat beradaptasi.

2. Ketidakpahaman peneliti akan bahasa jawa timuran dan logatnya cukup menjadi kendala penelitian ini, karena beberapa narasumber penelitian ini juga kurang lancar Berbahasa Indonesia. Namun upaya memahami beberapa kosa kata untuk dialog sehari hari cukup membantu peneliti akrab dengan narasumber penelitian dan warga setempat.

3. Tidak semua warga yang melakukan buang air besar di pinggir pantai bersedia untuk diwawancarai walaupun untuk memperkaya data yang sudah ada, itu artinya mereka ternyata juga masih punya malu.

4. Tidak menetapnya informan utama ketika akan dilakukan pengambilan data, mengingat profesi infotman utama adalah nelayan, padahal jika melaut terkadang dua hari tidak pulang, dimaksudkan untuk menghemat ongkos operasional. Sehingga peneliti harus rela menunggu informan utama pulang mencari ikan, karena peneliti tidak mau mengganggu aktifitas utama mereka,

apalagi yang berhubungan dengan penghasilan untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari.

5. Keterbatasan sumber daya penelitian dalam memperoleh data penelitian, karena peneliti harus bolak-balik Semarang-Tuban, walaupun dua minggu sekali, hal ini karena peneliti masih mempunyai tanggung jawab mengikuti perkuliahan di kampus.

6. Keterbatasan data monografi Desa Boncong, sehingga peneliti harus mencari ke dinas setempat.

7. Luasnya wilayah Desa Boncong juga menjadi kendala pada penelitian ini, terlebih pada sebelah selatan Desa Boncong terdapat hutan yang masih lebat, cukup menghambat penelitian ini, namun dengan memaksimalkan waktu siang hari dan memaksimalkan interaksi pada warga dan aparat desa setempat untuk meperoleh data tambahan, akhirnya penelitian ini dapat diakhiri pada 10 Juni 2012.

4.3.1 Teknik Pengambilan Data Penelitian

Sebelum melakukan interview, peneliti selalu memperkenalkan diri terlebih dahulu kepada informan penelitian dan berusaha mengkomunikasikan tujuan wawancara ini dilakukan. Langkah ini dilakukan dengan harapan adanya saling keterbukaan antara pewawancara sekaligus peneliti dengan interviewee, akan menambah kevalidan dan kelengkapan data penelitian yang diperoleh.

Langkah selanjutnya yang dilakukan penulis adalah membuat jadwal untuk pengambilan data. Penentuan waktu wawancara ini dibuat oleh kedua belah pihak, yaitu antara penulis dan informan, sehingga tidak ada unsur paksaan dalam

penelitian ini, bahkan penulis cenderung mengikuti jadwal wawancara yang diajukan oleh informan, mengingat informan memiliki rutinitas pribadi yang yang tidak seharusnya diganggu oleh kehadiran peneliti. Dikhawatirkan jika jadwal penelitian yang dilakukan mengganggu aktifitas informan maka akan berdampak pada rusaknya data penelitian, atau data penelitian tidak valid.

4.3.2 Sumber Data Penelitian a. Informan Utama

Subjek penelitian sangatlah penting kedudukannya, karena subjek penelitian merupakan keseluruhan badan atau elemen-elemen yang akan dikaji dalam penelitian ini. Adapun informan yang dipakai sebagai subjek penelitian ini ialah individu yang memiliki banyak variasi. Karena penelitian ini akan berusaha menangkap dan menjelaskan aspek-aspek sentral yang ditampilkan oleh subjek sebagai akibat keluasaan cakupan penelitian. Pada penelitian ini subjek yang digunakan berjumlah tiga orang yang meliputi dua pria dan satu wanita, yang kesehariannya melakukan buang air besar di pinggir pantai tanpa penutup apapun.

b. Informan Penunjang

Penelitian yang mengungkap norma subjektif perilaku buang air besar di pinggir pantai ini, selain menggunakan informan utama sebagai sumber data penelitian, peneliti juga menggunakan informan penunjang untuk melakukan

cross check keabsahan data penelitian. Adapun pemilihan informan penunjang ini berdasarkan interaksi informan penunjang dengan subjek, dan pengetahuan informan penunjang mengenai aktivitas-aktivitas yang dilakukan subjek utama.

Mengenai rancangan daftar kategori informan penunjang dari subjek-subjek penelitian dapat dilihat pada tabel berikut.