• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB

VII

Pertumbuhan ekonomi Jawa Tengah triwulan I 2017 diperkirakan melambat dibandingkan dengan triwulan IV 2016. Dari segi pengeluaran, perlambatan berasal dari komponen konsumsi rumah tangga dan investasi. Dari sisi lapangan usaha, perlambatan diperkirakan terjadi pada lapangan usaha industri pengolahan, sementara pertumbuhan lapangan usaha pertanian dan perdagangan mengalami perbaikan.

Inflasi triwulan I 2017 diperkirakan menurun dibandingkan triwulan sebelumnya seiring dengan memasukinya masa panen beras. Di sisi lain, terdapat tekanan inflasi dari kelompok administered prices seiring kenaikan cukai rokok. Sementara itu, kelompok core diperkirakan stabil

Secara keseluruhan tahun, pertumbuhan ekonomi tahun 2017 diperkirakan meningkat, di tengah peningkatan inflasi yang tetap terjaga dan masih pada rentang target nasional.

wadah komunikasi antar anggota. Salah satu diantaranya adalah Asosiasi Kesenian Rakyat Borobudur (ASKRAB) yang merupakan gabungan 67 kelompok kesenian, di mana tiap kelompok beranggotakan sekitar 30 – 50 orang pekerja seni. Kelompok seni tersebut biasanya mementaskan berbagai kesenian daerah khas Borobudur, seperti tari Topeng Ireng, Jathilan, Kuda Lumping, Ndhayakan dan beberapa sendratari yang terinspirasi dari relief Candi Borobudur. Sementara itu, terdapat beberapa kelompok seni lainnya yang menjadi kelompok sasaran, yaitu Gabungan Seniman Borobudur (Gasebo) yang merupakan wadah para pelaku seni lukis, Forum Kilometer Nol (FKN) yang merupakan wadah para pelaku seni teater dan sastra, kelompok ketoprak, handicraft, hingga Persatuan Pedalangan Indonesia (Pepadi) Kab. Magelang yang merupakan wadah komunikasi para seniman wayang.

SUPLEMEN III

Pelaksanaan program dilaksanakan secara multiyear secara 3 tahun. Pada tahun pertama, program akan berfokus pada identifikasi potensi, identifikasi program, koordinasi dengan stakeholders, asesmen, perumusan fokus program dan strategi, pembagian peran dan m e n d a p a t k a n k o m i t m e n s t a k e h o l d e r s , s e r t a implementasi program. Tahun kedua program akan berfokus pada peningkatan akses jejaring dan pemasaran seni pertunjukan yang dihasilkan kelompok seni kepada sektor pariwisata di Jawa Tengah. Sementara itu, tahun ketiga akan berfokus pada pengukuran hasil p e n g e m b a n g a n / p e r l u a s a n t a h a p penyelesaian/penyerahan kepada Pemda.

Program menyasar pada para pelaku seni di kawasan Candi Borobudur yang pada umumnya telah membentuk sebuah asosiasi yang berfungsi sebagai

Pertumbuhan ekonomi Provinsi Jawa Tengah pada triwulan I 2017 diperkirakan mengalami perlambatan diiringi inflasi yang menurun dan tetap terjaga.

PROSPEK PEREKONOMIAN DAERAH

BAB

VII

Pertumbuhan ekonomi Jawa Tengah triwulan I 2017 diperkirakan melambat dibandingkan dengan triwulan IV 2016. Dari segi pengeluaran, perlambatan berasal dari komponen konsumsi rumah tangga dan investasi. Dari sisi lapangan usaha, perlambatan diperkirakan terjadi pada lapangan usaha industri pengolahan, sementara pertumbuhan lapangan usaha pertanian dan perdagangan mengalami perbaikan.

Inflasi triwulan I 2017 diperkirakan menurun dibandingkan triwulan sebelumnya seiring dengan memasukinya masa panen beras. Di sisi lain, terdapat tekanan inflasi dari kelompok administered prices seiring kenaikan cukai rokok. Sementara itu, kelompok core diperkirakan stabil

Secara keseluruhan tahun, pertumbuhan ekonomi tahun 2017 diperkirakan meningkat, di tengah peningkatan inflasi yang tetap terjaga dan masih pada rentang target nasional.

wadah komunikasi antar anggota. Salah satu diantaranya adalah Asosiasi Kesenian Rakyat Borobudur (ASKRAB) yang merupakan gabungan 67 kelompok kesenian, di mana tiap kelompok beranggotakan sekitar 30 – 50 orang pekerja seni. Kelompok seni tersebut biasanya mementaskan berbagai kesenian daerah khas Borobudur, seperti tari Topeng Ireng, Jathilan, Kuda Lumping, Ndhayakan dan beberapa sendratari yang terinspirasi dari relief Candi Borobudur. Sementara itu, terdapat beberapa kelompok seni lainnya yang menjadi kelompok sasaran, yaitu Gabungan Seniman Borobudur (Gasebo) yang merupakan wadah para pelaku seni lukis, Forum Kilometer Nol (FKN) yang merupakan wadah para pelaku seni teater dan sastra, kelompok ketoprak, handicraft, hingga Persatuan Pedalangan Indonesia (Pepadi) Kab. Magelang yang merupakan wadah komunikasi para seniman wayang.

SUPLEMEN III

Pelaksanaan program dilaksanakan secara multiyear secara 3 tahun. Pada tahun pertama, program akan berfokus pada identifikasi potensi, identifikasi program, koordinasi dengan stakeholders, asesmen, perumusan fokus program dan strategi, pembagian peran dan m e n d a p a t k a n k o m i t m e n s t a k e h o l d e r s , s e r t a implementasi program. Tahun kedua program akan berfokus pada peningkatan akses jejaring dan pemasaran seni pertunjukan yang dihasilkan kelompok seni kepada sektor pariwisata di Jawa Tengah. Sementara itu, tahun ketiga akan berfokus pada pengukuran hasil p e n g e m b a n g a n / p e r l u a s a n t a h a p penyelesaian/penyerahan kepada Pemda.

Program menyasar pada para pelaku seni di kawasan Candi Borobudur yang pada umumnya telah membentuk sebuah asosiasi yang berfungsi sebagai

Sesuai pola musimannya, pertumbuhan ekonomi di Jawa Tengah diprakirakan melambat pada triwulan I 2017. Pertumbuhan ekonomi Jawa Tengah periode tersebut diproyeksikan berada di kisaran 5,1%-5,5% (yoy). Ditinjau dari sisi pengeluaran, perlambatan bersumber dari konsumsi rumah tangga dan investasi. Sementara pada sisi lapangan usaha, perlambatan berasal dari melambatnya lapangan usaha industri pengolahan. Sedangkan dua lapangan usaha utama lainnya yaitu lapangan usaha pertanian, kehutanan, dan perikanan; dan lapangan usaha perdagangan besar dan eceran; reparasi mobil dan sepeda motor tumbuh lebih cepat.

Secara keseluruhan, pertumbuhan ekonomi Provinsi Jawa Tengah pada 2017 diperkirakan meningkat dibandingkan 2016. Ekonomi Jawa Tengah pada tahun 2017 diperkirakan tumbuh pada rentang 5,3% - 5,7% (yoy), lebih tinggi dibandingkan pertumbuhan tahun 2016 yang diperkirakan 5,2% - 5,6% (yoy). Perbaikan ekonomi global, terutama mitra dagang utama Jawa Tengah diperkirakan akan meningkatkan kegiatan usaha, khususnya ekspor. K e m u d i a n , k o m i t m e n p e m e r i n t a h u n t u k meningkatkan kemudahan investasi dan berusaha di Indonesia, serta komitmen dalam pembangunan infrastruktur diperkirakan mendukung percepatan pertumbuhan ekonomi pada tahun 2017. Lebih lanjut, kinerja konsumsi pemerintah diperkirakan membaik seiring dengan mulai membaiknya penerimaan pajak. ampak pada peningkatan kinerja konsumsi.

7.1. Prospek Pertumbuhan Ekonomi

Triwulan I 2017

Selain itu, terjaganya daya beli masyarakat dan pelonggaran kebijakan yang dilakukan Bank Indonesia diperkirakan berdampak pada peningkatan kinerja konsumsi.

7.1.1. Prospek Pertumbuhan Ekonomi Sisi Pengeluaran

Permintaan domestik diperkirakan masih menjadi sumber utama pertumbuhan ekonomi Jawa Tengah, dengan pangsa di atas 60%. Secara keseluruhan, konsumsi diperkirakan akan mengalami perlambatan pada triwulan I 2017. Perlambatan ini diproyeksikan terjadi pada pengeluaran konsumsi rumah tangga, sementara konsumsi lembaga nonprofit yang melayani rumah tangga (LNPRT) dan konsumsi pemerintah diperkirakan tumbuh lebih tinggi.

Pertumbuhan konsumsi rumah tangga diperkirakan melambat pada triwulan I 2017 seiring dengan normalisasi pada awal tahun. Namun demikian, konsumsi rumah tangga diperkirakan dapat tetap terjaga pada level cukup tinggi didukung oleh inflasi yang rendah, pelonggaran kebijakan suku bunga, serta nilai tukar yang relatif stabil.

Kondisi perekonomian yang terus meningkat juga mengangkat daya beli masyarakat. Optimisme masyarakat akan kondisi ekonomi ke depan terlihat dari hasil survei konsumen yang dilakukan Bank Indonesia, di mana indeks ekspektasi konsumen terus berada di atas level 100. Turut mendukung kinerja konsumsi, inflasi diperkirakan terjaga pada rentang target 4±1% dan mendorong terjaganya daya beli masyarakat.

KAJIAN EK ONOMI D AN KEU ANGAN RE GIONAL PRO VINSI J A W A TENGAH PENGELUARAN

Sumber: BPS Provinsi Jawa Tengah, diolah, proyeksi oleh Bank Indonesia

I II

2015*

Tabel 7.1 Outlook Pertumbuhan Ekonomi Sisi Penggunaan

IV III KONSUMSI RUMAH TANGGA

KONSUMSI LNPRT KONSUMSI PEMERINTAH PMTB

EKSPOR LUAR NEGERI IMPOR LUAR NEGERI NET EKSPOR ANTARDAERAH P D R B TOTAL I II 2016** IV III TOTAL 4,37 (9,66) 2,83 6,26 (4,13) (12,04) 12,75 5,64 4,27 (12,33) 2,71 3,37 (2,64) (7,53) 21,74 5,06 4,34 3,03 5,19 3,96 3,19 (18,48) (2,65) 5,00 4,82 8,05 3,63 7,03 5,57 (26,09) (77,40) 6,08 4,45 (3,15) 3,71 5,15 0,30 (16,11) 0,16 5,44 4,76 8,60 2,96 5,42 (0,31) (27,07) (32,58) 4,91 4,80 9,04 4,53 7,23 (2,67) (13,25) (6,74) 5,74 4,36 3,49 (12,53) 5,59 (14,08) (18,75) 1,84 5,06 IV TOTAL 2017**

Sesuai pola musimannya, pertumbuhan ekonomi di Jawa Tengah diprakirakan melambat pada triwulan I 2017. Pertumbuhan ekonomi Jawa Tengah periode tersebut diproyeksikan berada di kisaran 5,1%-5,5% (yoy). Ditinjau dari sisi pengeluaran, perlambatan bersumber dari konsumsi rumah tangga dan investasi. Sementara pada sisi lapangan usaha, perlambatan berasal dari melambatnya lapangan usaha industri pengolahan. Sedangkan dua lapangan usaha utama lainnya yaitu lapangan usaha pertanian, kehutanan, dan perikanan; dan lapangan usaha perdagangan besar dan eceran; reparasi mobil dan sepeda motor tumbuh lebih cepat.

Secara keseluruhan, pertumbuhan ekonomi Provinsi Jawa Tengah pada 2017 diperkirakan meningkat dibandingkan 2016. Ekonomi Jawa Tengah pada tahun 2017 diperkirakan tumbuh pada rentang 5,3% - 5,7% (yoy), lebih tinggi dibandingkan pertumbuhan tahun 2016 yang diperkirakan 5,2% - 5,6% (yoy). Perbaikan ekonomi global, terutama mitra dagang utama Jawa Tengah diperkirakan akan meningkatkan kegiatan usaha, khususnya ekspor. K e m u d i a n , k o m i t m e n p e m e r i n t a h u n t u k meningkatkan kemudahan investasi dan berusaha di Indonesia, serta komitmen dalam pembangunan infrastruktur diperkirakan mendukung percepatan pertumbuhan ekonomi pada tahun 2017. Lebih lanjut, kinerja konsumsi pemerintah diperkirakan membaik seiring dengan mulai membaiknya penerimaan pajak. ampak pada peningkatan kinerja konsumsi.

7.1. Prospek Pertumbuhan Ekonomi

Triwulan I 2017

Selain itu, terjaganya daya beli masyarakat dan pelonggaran kebijakan yang dilakukan Bank Indonesia diperkirakan berdampak pada peningkatan kinerja konsumsi.

7.1.1. Prospek Pertumbuhan Ekonomi Sisi Pengeluaran

Permintaan domestik diperkirakan masih menjadi sumber utama pertumbuhan ekonomi Jawa Tengah, dengan pangsa di atas 60%. Secara keseluruhan, konsumsi diperkirakan akan mengalami perlambatan pada triwulan I 2017. Perlambatan ini diproyeksikan terjadi pada pengeluaran konsumsi rumah tangga, sementara konsumsi lembaga nonprofit yang melayani rumah tangga (LNPRT) dan konsumsi pemerintah diperkirakan tumbuh lebih tinggi.

Pertumbuhan konsumsi rumah tangga diperkirakan melambat pada triwulan I 2017 seiring dengan normalisasi pada awal tahun. Namun demikian, konsumsi rumah tangga diperkirakan dapat tetap terjaga pada level cukup tinggi didukung oleh inflasi yang rendah, pelonggaran kebijakan suku bunga, serta nilai tukar yang relatif stabil.

Kondisi perekonomian yang terus meningkat juga mengangkat daya beli masyarakat. Optimisme masyarakat akan kondisi ekonomi ke depan terlihat dari hasil survei konsumen yang dilakukan Bank Indonesia, di mana indeks ekspektasi konsumen terus berada di atas level 100. Turut mendukung kinerja konsumsi, inflasi diperkirakan terjaga pada rentang target 4±1% dan mendorong terjaganya daya beli masyarakat.

KAJIAN EK ONOMI D AN KEU ANGAN RE GIONAL PRO VINSI J A W A TENGAH PENGELUARAN

Sumber: BPS Provinsi Jawa Tengah, diolah, proyeksi oleh Bank Indonesia

I II

2015*

Tabel 7.1 Outlook Pertumbuhan Ekonomi Sisi Penggunaan

IV III KONSUMSI RUMAH TANGGA

KONSUMSI LNPRT KONSUMSI PEMERINTAH PMTB

EKSPOR LUAR NEGERI IMPOR LUAR NEGERI NET EKSPOR ANTARDAERAH P D R B TOTAL I II 2016** IV III TOTAL 4,37 (9,66) 2,83 6,26 (4,13) (12,04) 12,75 5,64 4,27 (12,33) 2,71 3,37 (2,64) (7,53) 21,74 5,06 4,34 3,03 5,19 3,96 3,19 (18,48) (2,65) 5,00 4,82 8,05 3,63 7,03 5,57 (26,09) (77,40) 6,08 4,45 (3,15) 3,71 5,15 0,30 (16,11) 0,16 5,44 4,76 8,60 2,96 5,42 (0,31) (27,07) (32,58) 4,91 4,80 9,04 4,53 7,23 (2,67) (13,25) (6,74) 5,74 4,36 3,49 (12,53) 5,59 (14,08) (18,75) 1,84 5,06 IV TOTAL 2017**

PENGELUARAN

Sumber: BPS Provinsi Jawa Tengah, diolah, proyeksi oleh Bank Indonesia

I II 2015*

Tabel 7.2 Outlook Pertumbuhan Ekonomi Sisi Lapangan Usaha

IV III

PERTANIAN, KEHUTANAN, DAN PERIKANAN INDUSTRI PENGOLAHAN

PERDAGANGAN BESAR DAN ECERAN, REPARASI MOBIL DAN SEPEDA MOTOR

P D R B TOTAL I II 2016** IV III TOTAL 3,92 7,29 4,62 6,87 5,60 (2,01) (0,02) 5,53 4,45 5,74 5,86 3,79 4,30 4,56 4,62 4,04 3,14 3,24 2,16 8,25 4,17 6,99 5,64 5,06 5,00 6,08 5,44 4,98 IV TOTAL 3,05 4,55 1,78 5,06

Selanjutnya, sejalan dengan perlambatan konsumsi rumah tangga serta kegiatan ekonomi secara keseluruhan, kinerja lapangan usaha perdagangan juga diperkirakan tumbuh melambat. Namun demikian, pelaku usaha tetap memandang optimis kinerja lapangan usaha perdagangan ke depan dapat tetap terjaga. Hal tersebut dikonfirmasi dari nilai indeks ekspektasi penjualan yang secara konsisten berada di atas level 100.

Secara keseluruhan perekonomian Jawa Tengah tahun 2017 diperkirakan tumbuh lebih tinggi d i b a n d i n g k a n t a h u n 2 0 1 6 . P e n i n g k a t a n pertumbuhan berasal dari ketiga lapangan usaha utama Jawa Tengah, yaitu industri pengolahan, pertanian, dan perdagangan. Sejalan dengan perbaikan ekonomi global dan domestik, permintaan terhadap hasil produksi Jawa Tengah diperkirakan mengalami peningkatan yang mendorong perbaikan kinerja lapangan usaha perdagangan, serta industri pengolahan. Kondisi cuaca diperkirakan lebih baik dibandingkan tahun 2015-2016 di mana terjadi El Nino dan La Nina sehingga dapat lebih kondusif bagi lapangan usaha pertanian.

Turut menunjang perekonomian tumbuh lebih tinggi, k o m i t m e n p e m e r i n t a h u n t u k p e m b a n g u n a n infrastruktur, baik dalam perbaikan logistik, maupun infrastruktur pendukung pertanian akan mendorong peningkatan kinerja investasi dan industri. Pada sisi swasta, komitmen pemerintah untuk meningkatkan iklim investasi dan usaha, serta Upah Minimum Kabupaten/Kota (UMK) Provinsi Jawa Tengah yang kompetitif juga menjadi faktor pendukung.

Selain itu, program tax amnesty yang dicanangkan pemerintah juga diharapkan sudah mulai memberikan dampak positif terhadap ekonomi Jawa Tengah. Tambahan dana yang masuk ke Indonesia diharapkan dapat menambah likuiditas dan mendorong kegiatan ekonomi terutama investasi lebih tinggi. Selain itu, tambahan pendapatan pemerintah juga diharapkan dapat mendorong konsumsi maupun belanja modal pemerintah lebih tinggi.

Adapun beberapa hal yang harus diperhatikan dalam rangka menjaga pertumbuhan ekonomi pada tahun 2017 antara lain risiko berlanjutnya perlambatan ekonomi Tiongkok, serta tingginya persaingan di pasar global dengan negara yang memiliki produk ekspor serupa. Selain itu, dengan pergantian pemerintahan Amerika Serikat, kebijakan ekonomi negara tersebut dapat mengalami perubahan sehingga berdampak pada perekonomian Jawa Tengah, baik terkait pasar keuangan, nilai tukar, maupun perdagangan.

Hal lain yang juga menjadi tantangan untuk meningkatkan pertumbuhan ekonomi adalah kesesuaian realisasi konsumsi pemerintah dan proyek infrastruktur. Sampai dengan triwulan III 2016, realisasi proyek pembangunan pemerintah relatif baik, terlihat dari realisasi belanja modal pemerintah provinsi yang sebesar 44,06%, lebih tinggi dari capaian tahun sebelumnya yang sebesar 29,35%. Namun demikian, akibat dari pemotongan anggaran, konsumsi pemerintah pada triwulan III 2016 mengalami kontraksi dan menahan pertumbuhan ekonomi. Pada 2017, walaupun pendapatan dan belanja pemerintah diperkirakan lebih baik, pemerintah diharapkan tetap memberikan perhatian lebih pada realisasi anggaran.

KAJIAN EK ONOMI D AN KEU ANGAN RE GIONAL PRO VINSI J A W A TENGAH

bawah perkiraan. Namun demikian, pada triwulan I 2017 perekonomian global diproyeksikan sudah mulai membaik sehingga permintaan akan produk ekspor Jawa Tengah pun dapat meningkat. Lebih lanjut, berdasarkan hasil Focus Group Discussion (FGD), beberapa pelaku ekspor sudah mendapat pesanan dan rencana produksi untuk awal tahun 2017.

7.1.2. Prospek Pertumbuhan Ekonomi Sisi Lapangan Usaha

Pada sisi lapangan usaha, ekonomi Jawa Tengah masih ditopang oleh lapangan usaha industri p e n g o l a h a n ; p e r t a n i a n , k e h u t a n a n , d a n perikanan; serta perdagangan besar dan eceran, reparasi mobil dan sepeda motor. Pada triwulan I 2017, perlambatan diperkirakan terjadi pada lapangan usaha industri pengolahan, sementara dua lapangan usaha lainnya mengalami perbaikan.

Pertumbuhan pada lapangan usaha pertanian diperkirakan meningkat seiring dengan anomali cuaca kemarau basah atau La Nina pada akhir 2016. Tambahan curah hujan pada musim kemarau ini diharapkan dapat meningkatkan luas tanam pada triwulan tersebut dan panen hasil pertanian terutama padi pada periode selanjutnya. Namun demikian, La Nina juga membawa risiko serangan hama yang dapat menyebabkan turunnya kualitas hasil pertanian atau bahkan gagal panen.

Pada lapangan usaha industri pengolahan, pertumbuhan diprediksi melambat seiring dengan normalisasi permintaan domestik pada awal tahun. Normalisasi permintaan ini sejalan dengan pola musimannya, di mana konsumsi masyarakat cenderung melambat setelah hari raya pada akhir tahun dan berhentinya program-program p ro m o s i . S e m e n t a r a i t u p e r m i n t a a n e k s p o r diprakirakan belum membaik pada periode awal tahun. Pertumbuhan konsumsi pemerintah diperkirakan

meningkat pada triwulan I 2017. Dikarenakan realisasi pendapatan yang tidak mencapai target, pemerintah melakukan pemotongan anggaran pada akhir 2016 sehingga pertumbuhan konsumsi pemerintah mengalami kontraksi pada periode tersebut. Pada 2017, pendapatan pemerintah diperkirakan sudah membaik sehingga kinerja konsumsi pemerintah juga dapat tumbuh lebih tinggi.

Konsumsi LNPRT diperkirakan tumbuh lebih tinggi pada triwulan mendatang. Hal ini terutama dipicu oleh kegiatan pemilihan kepala daerah (Pilkada) s e r e n t a k y a n g a k a n d i l a k s a n a k a n o l e h 7 kabupaten/kota di Jawa Tengah pada Februari 2017. Namun demikian, komponen ini tidak memiliki porsi signifikan sehingga konsumsi secara keseluruhan masih mencatatkan perlambatan pada triwulan I 2017.

Investasi Jawa Tengah diperkirakan tumbuh lebih lambat pada triwulan I 2017. Perlambatan diprakirakan sesuai dengan pola musiman di mana beberapa proyek-proyek infrastruktur pemerintah masih dalam proses lelang pada awal tahun. Namun demikian, perlambatan diproyeksikan tidak terlalu dalam mempertimbangkan masih banyaknya proyek pembangunan multiyears baik oleh pemerintah maupun pelaku swasta.

Beberapa pembangunan infrastruktur multiyears yang sedang berlangsung di Jawa Tengah antara lain Tol Trans Jawa, PLTU Batang, dan Bandara Wirasaba. Sementara itu, pada sisi swasta, paket kebijakan ekonomi pemerintah, terutama dalam hal peningkatan kemudahan berusaha, diperkirakan dapat lebih mendorong investasi.

Ekspor Jawa Tengah diperkirakan mengalami perbaikan pada triwulan I 2017. Sampai dengan akhir 2016, perbaikan perekonomian dunia masih di

KAJIAN EK ONOMI D AN KEU ANGAN RE GIONAL PRO VINSI J A W A TENGAH

PENGELUARAN

Sumber: BPS Provinsi Jawa Tengah, diolah, proyeksi oleh Bank Indonesia

I II 2015*

Tabel 7.2 Outlook Pertumbuhan Ekonomi Sisi Lapangan Usaha

IV III

PERTANIAN, KEHUTANAN, DAN PERIKANAN INDUSTRI PENGOLAHAN

PERDAGANGAN BESAR DAN ECERAN, REPARASI MOBIL DAN SEPEDA MOTOR

P D R B TOTAL I II 2016** IV III TOTAL 3,92 7,29 4,62 6,87 5,60 (2,01) (0,02) 5,53 4,45 5,74 5,86 3,79 4,30 4,56 4,62 4,04 3,14 3,24 2,16 8,25 4,17 6,99 5,64 5,06 5,00 6,08 5,44 4,98 IV TOTAL 3,05 4,55 1,78 5,06

Selanjutnya, sejalan dengan perlambatan konsumsi rumah tangga serta kegiatan ekonomi secara keseluruhan, kinerja lapangan usaha perdagangan juga diperkirakan tumbuh melambat. Namun demikian, pelaku usaha tetap memandang optimis kinerja lapangan usaha perdagangan ke depan dapat tetap terjaga. Hal tersebut dikonfirmasi dari nilai indeks ekspektasi penjualan yang secara konsisten berada di atas level 100.

Secara keseluruhan perekonomian Jawa Tengah tahun 2017 diperkirakan tumbuh lebih tinggi d i b a n d i n g k a n t a h u n 2 0 1 6 . P e n i n g k a t a n pertumbuhan berasal dari ketiga lapangan usaha utama Jawa Tengah, yaitu industri pengolahan, pertanian, dan perdagangan. Sejalan dengan perbaikan ekonomi global dan domestik, permintaan terhadap hasil produksi Jawa Tengah diperkirakan mengalami peningkatan yang mendorong perbaikan kinerja lapangan usaha perdagangan, serta industri pengolahan. Kondisi cuaca diperkirakan lebih baik dibandingkan tahun 2015-2016 di mana terjadi El Nino dan La Nina sehingga dapat lebih kondusif bagi lapangan usaha pertanian.

Turut menunjang perekonomian tumbuh lebih tinggi, k o m i t m e n p e m e r i n t a h u n t u k p e m b a n g u n a n infrastruktur, baik dalam perbaikan logistik, maupun infrastruktur pendukung pertanian akan mendorong peningkatan kinerja investasi dan industri. Pada sisi swasta, komitmen pemerintah untuk meningkatkan iklim investasi dan usaha, serta Upah Minimum Kabupaten/Kota (UMK) Provinsi Jawa Tengah yang kompetitif juga menjadi faktor pendukung.

Selain itu, program tax amnesty yang dicanangkan pemerintah juga diharapkan sudah mulai memberikan dampak positif terhadap ekonomi Jawa Tengah. Tambahan dana yang masuk ke Indonesia diharapkan dapat menambah likuiditas dan mendorong kegiatan ekonomi terutama investasi lebih tinggi. Selain itu, tambahan pendapatan pemerintah juga diharapkan dapat mendorong konsumsi maupun belanja modal pemerintah lebih tinggi.

Adapun beberapa hal yang harus diperhatikan dalam rangka menjaga pertumbuhan ekonomi pada tahun 2017 antara lain risiko berlanjutnya perlambatan ekonomi Tiongkok, serta tingginya persaingan di pasar global dengan negara yang memiliki produk ekspor serupa. Selain itu, dengan pergantian pemerintahan Amerika Serikat, kebijakan ekonomi negara tersebut dapat mengalami perubahan sehingga berdampak pada perekonomian Jawa Tengah, baik terkait pasar keuangan, nilai tukar, maupun perdagangan.

Hal lain yang juga menjadi tantangan untuk meningkatkan pertumbuhan ekonomi adalah kesesuaian realisasi konsumsi pemerintah dan proyek infrastruktur. Sampai dengan triwulan III 2016, realisasi proyek pembangunan pemerintah relatif baik, terlihat dari realisasi belanja modal pemerintah provinsi yang sebesar 44,06%, lebih tinggi dari capaian tahun sebelumnya yang sebesar 29,35%. Namun demikian, akibat dari pemotongan anggaran, konsumsi pemerintah pada triwulan III 2016 mengalami kontraksi dan menahan pertumbuhan ekonomi. Pada 2017, walaupun pendapatan dan belanja pemerintah diperkirakan lebih baik, pemerintah diharapkan tetap memberikan perhatian lebih pada realisasi anggaran.

KAJIAN EK ONOMI D AN KEU ANGAN RE GIONAL PRO VINSI J A W A TENGAH

bawah perkiraan. Namun demikian, pada triwulan I 2017 perekonomian global diproyeksikan sudah mulai membaik sehingga permintaan akan produk ekspor Jawa Tengah pun dapat meningkat. Lebih lanjut, berdasarkan hasil Focus Group Discussion (FGD), beberapa pelaku ekspor sudah mendapat pesanan dan rencana produksi untuk awal tahun 2017.

7.1.2. Prospek Pertumbuhan Ekonomi Sisi Lapangan Usaha

Pada sisi lapangan usaha, ekonomi Jawa Tengah masih ditopang oleh lapangan usaha industri p e n g o l a h a n ; p e r t a n i a n , k e h u t a n a n , d a n perikanan; serta perdagangan besar dan eceran, reparasi mobil dan sepeda motor. Pada triwulan I 2017, perlambatan diperkirakan terjadi pada lapangan usaha industri pengolahan, sementara dua lapangan usaha lainnya mengalami perbaikan.

Pertumbuhan pada lapangan usaha pertanian diperkirakan meningkat seiring dengan anomali cuaca kemarau basah atau La Nina pada akhir 2016. Tambahan curah hujan pada musim kemarau ini diharapkan dapat meningkatkan luas tanam pada triwulan tersebut dan panen hasil pertanian terutama padi pada periode selanjutnya. Namun demikian, La Nina juga membawa risiko serangan hama yang dapat menyebabkan turunnya kualitas hasil pertanian atau bahkan gagal panen.

Pada lapangan usaha industri pengolahan, pertumbuhan diprediksi melambat seiring dengan normalisasi permintaan domestik pada awal tahun. Normalisasi permintaan ini sejalan dengan pola musimannya, di mana konsumsi masyarakat cenderung melambat setelah hari raya pada akhir tahun dan berhentinya program-program p ro m o s i . S e m e n t a r a i t u p e r m i n t a a n e k s p o r diprakirakan belum membaik pada periode awal tahun. Pertumbuhan konsumsi pemerintah diperkirakan

meningkat pada triwulan I 2017. Dikarenakan realisasi pendapatan yang tidak mencapai target, pemerintah melakukan pemotongan anggaran pada akhir 2016 sehingga pertumbuhan konsumsi pemerintah mengalami kontraksi pada periode tersebut. Pada 2017, pendapatan pemerintah diperkirakan sudah membaik sehingga kinerja konsumsi pemerintah juga dapat tumbuh lebih tinggi.

Konsumsi LNPRT diperkirakan tumbuh lebih tinggi pada triwulan mendatang. Hal ini terutama dipicu oleh kegiatan pemilihan kepala daerah (Pilkada) s e r e n t a k y a n g a k a n d i l a k s a n a k a n o l e h 7 kabupaten/kota di Jawa Tengah pada Februari 2017. Namun demikian, komponen ini tidak memiliki porsi signifikan sehingga konsumsi secara keseluruhan masih mencatatkan perlambatan pada triwulan I 2017.

Investasi Jawa Tengah diperkirakan tumbuh lebih lambat pada triwulan I 2017. Perlambatan diprakirakan sesuai dengan pola musiman di mana beberapa proyek-proyek infrastruktur pemerintah masih dalam proses lelang pada awal tahun. Namun demikian, perlambatan diproyeksikan tidak terlalu dalam mempertimbangkan masih banyaknya proyek pembangunan multiyears baik oleh pemerintah maupun pelaku swasta.

Beberapa pembangunan infrastruktur multiyears yang sedang berlangsung di Jawa Tengah antara lain Tol Trans Jawa, PLTU Batang, dan Bandara Wirasaba. Sementara itu, pada sisi swasta, paket kebijakan ekonomi pemerintah, terutama dalam hal peningkatan kemudahan berusaha, diperkirakan dapat lebih mendorong investasi.

Ekspor Jawa Tengah diperkirakan mengalami perbaikan pada triwulan I 2017. Sampai dengan akhir 2016, perbaikan perekonomian dunia masih di

KAJIAN EK ONOMI D AN KEU ANGAN RE GIONAL PRO

Dokumen terkait