ANNUAL REPORT 2016 Kinerja Keuangan | Financial Performance
Uraian 2015 2016 Perbandingan Real VS 2015 Real VS RKAP-P Realisasi (inc.impoir) RKAP-P (inc.impoir) KONSOLIDASIAN Pendapatan 4.348 4.461 4.492 100,69 103,31
Beban Pokok Penjualan (3.571) (3.811) (3.620) 94,99 101,37
Laba Kotor 777 650 872 134.15 112.23
Beban Adm/Umum dan Lain-lain
Pemasaran dan Penjualan (117) (114) (111) 97.37 94.87
Beban Umum dan Administrasi (374) (361) (378) 104.71 101.07
Pendapatan Operasi Lain 66 80 36 45,00 54.55
Pendapatan Keuangan 9 7 - 77.78
Beban Keuangan (105) (114) (166) 145.61 158,10
Beban Operasi Lain (87) (416) (159) 38.22 182.76
Laba Sebelum Pajak Penghasilan 169 (275) 101 136.73 59.76
Beban Pajak Penghasilan (56) (29) (59) 203.45 105.36
Laba Tahun Berjalan 113 (304) 42 113.82 37.17
Uraian 2015 2016 Perbandingan Real VS 2015 Real VS RKAP-P Realisasi RKAP-P
1 Luas Areal Konsesi 92,394.10 92,394.10 92,394.10 100 100
Luas Areal Tanaman Menghasilkan (Ha) :
2 - Kelapa Sawit 59,188.33 58,741.63 58,741.63 100 99.25
- Karet 5,667.00 4,762.00 4,762.00 100 84.03
Produksi TBS (Ton) :
- TBS Kebun Sendiri 1,131,650 998,615 1,101,276 11,028 97.32
- TBS Pembelian Plasma/Pihak III 1,375,980 1,444,355 1,204,003 83.36 87.50
3 Total Produksi TBS 2,507,630 2,442,970 2,305,279 94.36 91.93 - Minyak Sawit 501,142 486,230 459,967 94.60 91.78 - Inti Sawit 122,491 116,679 103,023 88.30 84.11 - Karet 9,446 10,253 8,741 85.25 92.54 4 Produktivitas (Ton/Ha) - Kelapa Sawit 19.12 17.00 18.75 110.29 98.06 - Karet 0.91 1.09 1.06 97.25 116.48
• KENDALA DAN UPAYA
Relisasi di atas dipengaruhi oleh beberapa faktor antara lain:
Produksi dan Produktiitas
Untuk Komoditas Kelapa Sawit, luas areal tanaman meng- hasilkan (TM) kelapa sawit kebun inti tahun 2016 mengalami penurunan sebesar 0,05%. Pada akhir tahun 2016, areal ta- naman menghasilkan inti kelapa sawit tercatat 78.149 hektar atau mengalami penurunan pertumbuhan 0,01% jika diband- ingkan dengan tahun 2015. Penurunan tersebut dikarenakan adanya areal tanaman menghasilkan yang di-replanting seluas 5.614 ha.
Selaras dengan penuruan luas, Produktiitas Tandan Buah Segar (TBS) kebun inti juga mengalami penurunan se- besar 0,49% dibandingkan tahun 2015 yakni 18,75 ton/ha. Penurunan produktiitas dibanding tahun 2015 disebabkan menurunnya jumlah tandan per pokok di areal TM produktif dari 13,84 tandan per pokok di tahun 2015 menjadi 13,32 tan- dan per pokok di tahun 2016.
Dengan penurunan produktiitas tersebut, produksi kebun inti berada pada angka 1.101.276 ton atau 2,68% dibawah tahun 2015. Kondisi serupa terjadi pula pada pasokan TBS dari Plasma, jika dibandingkan dengan tahun 2015, mengalami penurunan sebesar 8,27% atau 450.290 ton. Untuk pihak ke- tiga penurunan produksi dibandingkan tahun lalu lebih besar lagi, yakni 14,84% atau 753.713 ton. Penurunan pasokan TBS eksternal ini disebabkan penurunan persediaan buah petani kelapa sawit yang mengakibatkan terjadinya persaingan yang ketat dengan PKS swasta dan adanya beberapa PKS yang be- lum beroperasi secara optimal sehingga terjadi pembatasan produksi pembelian TBS eksternal.
Untuk Rendemen CPO, mengalami penurunan, baik dibandingkan tahun 2015 yang turun 0,20%.Demikian juga dengan rendemen CPO Inti yang mengalami penurunan jika dibandingkan dengan tahun 2015 sebesar 8,55% dan rata-ra- ta pertumbuhan selama lima tahun turun sebesar 3,31%. Ki- nerja rendemen CPO atas pasokan TBS eksternal relatif belum memuaskan karena persaingan yang ketat dalam memperoleh
CONSTRAINTS AND EFFORTS
The above relation is inluenced by several factors, among
others:
Production and Productivity
For oil palm commodities, the area of planting crops (TM)
of oil palm of core plantation in 2016 decreased by 0.05%. By the end of 2016, the plant area produces 78,149 hectares of crude palm oil or a 0.01% decline in growth compared to
2015. This decrease is due to the planted area of replanting of
5,614 ha.
In line with the widespread decline, Fresh Fruit Bunch (FFB)
Productivity of core plantation also decreased by 0.49% com- pared to 2015 which was 18.75 ton/ha. The decrease in pro- ductivity compared to 2015 is due to the decrease in the num-
ber of stems per staple in productive areas of 13.84 bunches
per stump in 2015 to 13.32 bunches per stump in 2016. With the decline in productivity, core plantation produc-
tion is at 1,101,276 tonnes or 2.68% below 2015. Similar
conditions also occur in the supply of FFB from Plasma, when
compared to the year 2015, decreased by 8.27% or 450,290
tonnes . For third-party production decline compared to last
year is even greater, ie 14.84% or 753,713 tons. The decrease
in the supply of external FFB is due to the decline in the supply of palm oil fruits resulting in intense competition with private Mills and the existence of some Mills that have not been op- erating optimally resulting in restrictions on the production of external FFB purchases.
For Rendemen CPO, decreased compared to 2015 which
decreased 0.20%. Similarly, the yield of CPO of core planta- tion which decreased compared to the year of 2015 amounted
to 8.55% and the average growth for ive years decreased by 3.31 %. The performance of CPO yield on external FFB supply
is relatively unsatisfactory due to the intense competition in ob- taining the external FFB. Strict TBS quality control will inhibit
Uraian 2014 2015 RKAP-P 2016 Real 2016 RKAP 2017
Aset 5,549 6,968 7,967 7,560 8,059
Liabilitas 3,910 4,412 5,800 5,244 5,750
Ekuitas 1,639 2,556 2,167 2,316 2,309
Pendapatan 5,537 4,348 4,433 4,492 5,015
Laba Usaha 353 267 (275) 261 360
TBS eksternal tersebut. Pengendalian mutu (sortasi) TBS yang ketat akan menghambat masuknya TBS eksternal tersebut. Se- lain itu, TBS eksternal terutama TBS Pihak Ketiga bercampur dengan TBS Dura yang potensi rendemen CPO nya rendah (16- 19%).
Dengan kondisi tersebut, produksi CPO + Inti Sawit kebun sendiri masih bertumbuh 0,60% di angka 286.193 ton. Se- mentara CPO dan inti sawit dari kebun plasma 103.991 ton atau di bawah tahun 2015 10,04%. Untuk pihak III, 172.806 ton atau 14,80% dibawah realisasi tahun sebelumnya.
Sementara pada komoditas karet, Areal tanaman Karet selama lima tahun terakhir mengalami penurunan pertumbu- han sebesar 5,38%. Sedangkan areal tanaman karet kebun inti pada tahun 2016 dibandingkan dengan tahun 2015 tidak mengalami perubahan luas areal.
Produktiitas karet kebun sendiri mengalami peningka- tan dibanding tahun 2015 sebesar 16,94%, yang disebabkan disebabkan berkurangnya luas areal TM karet dimana pada ta- hun 2015 seluas 5.667 ha menjadi seluas 4.726 ha sehingga produktiitas meningkat. Produksi karet lapangan tahun 2016 adalah sebesar 5.018 ton dari kebun inti (-2,48% disbanding 201%), dan 3.723 ton dari pihak ke III (-13,44% disbanding tahun 2015). Dan selaras hal tersebut, produksi karet hasil jadi kebun inti adalah 4.837 ton dan pihak III 3.70 ton (mas- ing-masing -7,62 % dan -14,88% jika dibandingkan dengan produksi karet hasil jadi tahun 2015).
the entry of external TBS. In addition, the external TBS, espe- cially Third Party FFBs, mixed with TBS Dura with low CPO yield
potential (16-19%).
Under these conditions, the production of CPO + Inti Sawit
own gardens still grows 0.60% at 286,193 tons. While CPO and palm kernel from plasma estates are 103,991 tons or be-
low the year 2015 10.04%. For third parties, 172,806 tons or 14.80% below the realization of the previous year.
While in rubber commodity, Rubber Plantation area for
the last ive years has decreased growth of 5.38%. While the
core rubber plantation area in 2016 compared to 2015 did not change the area.
Productivity of rubber core plantation has increased com-
pared to 2015 of 16.94%, caused by the reduced area of TM rubber where in 2015 area of 5,667 Ha to cover 4,726 ha so that productivity increases. The production of rubber ield in 2016 is 5,018 tons from core plantation (-2.48% compared to 201%), and 3,723 ton from third party (-13,44% compared to 2015). And in harmony with this, the production of inished rubber core plantation is 4.837 tons and III III 3.70 tons (respec-
tively -7.62% and -14.88% when compared with the produc-
tion of inished rubber in 2015).
Finansial
Total aset Perseroan meningkat sebesar 8,49% dari Rp6,97 triliun di tahun 2015 menjadi Rp7,56 triliun di tahun 2016. Pen- ingkatan tersebut terutama disebabkan penambahan investasi rutin aset tanaman dan aset non tanaman. Total aset perseroan terdiri atas 8,11% aset lancar dan 91,38% aset tidak lancar.
Aset Lancar Perseroan naik sebesar 33,66% dari Rp458,79 miliar pada akhir tahun 2015 menjadi Rp613,22 miliar di akhir tahun 2016. Peningkatan tersebut terutama disebabkan nai- knya kas dan setara kas sebesar 125,57%, piutang lain-lain sebesar 12,45%, dan biaya dibayar dimuka sebesar 84,45%.
Sedangkan komposisi Aset Tidak Lancar Perseroan seba- gian besar terdiri atas aset tanaman perkebunan 55,87% dan aset tetap 38,82%. Jumlah Aset Tidak Lancar naik 6,72% dari Rp6,51 triliun di tahun 2015 menjadi Rp6,95 triliun di tahun 2016, terutama disebabkan peningkatan tanaman perkebu- nan, aset tetap dan aset pajak tangguhan masing-masing se- besar 11,19%, 4,26% dan 27,81%.
Untuk total liabilitas, pada tahun 2016 sebesar Rp5,24 tri- liun, terdiri dari 20,52% Liabilitas Jangka Pendek dan 79,48% Liabilitas Jangka Panjang. Nilai Total Liabilitas mengalami pen- ingkatan sebesar 18,86%, terutama disebabkan peningkatan Liabilitas Jangka Panjang sebesar Rp920,02 miliar atau 28,32%. Perseroan juga menerbitkan Medium Term Notes I PTPN V Tahun 2016 dengan jumlah pokok sebanyak-banyaknya sebe- sar Rp500.000.000.000 (lima ratus miliar Rupiah) dengan ting- kat bunga tetap sebesar 12% per tahun dengan jangka waktu 58 (lima puluh delapan bulan). MTN akan diterbitkan tanpa warkat kecuali Sertiikat Jumbo MTN. Jumlah pokok MTN di-
Financial
The Company total assets increased by 25.58% from IDR5,55 trillion in 2014 to IDR6,97 trillion in 2015. The increase
was primarily due to the addition of regular investment assets and non-plants assets. Total of Company assets comprise of
8.11% current assets and 91.38% non-current assets.
The Company’s Current Assets increased by 33.66% from IDR458.79 billion at the end of 2015 to IDR613.22 billion at
the end of 2016. The increase was mainly due to the increase
in cash and cash equivalents by 125.57%, other receivables by 12, 45%, and upfront expenses of 84.45%.
The Company’s Non-Current Asset Composition compris-
es mostly of plantation assets of 55.87% and ixed assets of 38.82%. Non-Current Assets increased by 6.72% from IDR6.51 trillion in 2015 to IDR6.95 trillion in 2016, primarily due to an increase in plantation crops, ixed assets and deferred tax assets of 11.19%, 4.26 % And 27.81%.
Total liabilities in 2016 amounted to IDR5.24 trillion, con-
sisting of Short-Term Liabilities 20.52% and Long-Term Liabil-
ities 79.48%. Total of liabilities increased by 18.86%, mainly due to the increase of Long-term liabilities to IDR920.02 billion, or 28.32%.
The Company also issues the Medium Term Notes I of PTPN V in 2016 with a maximum principal amount of
Rp500,000,000,000 (ive hundred billion Rupiah) with a ixed interest rate of 12% per annum with a term of 58 (ifty eight