• Tidak ada hasil yang ditemukan

161PTPN V LAPORAN TAHUNAN/

Di samping itu Perseroan juga mengikuti Sertiikasi Sistem Manajemen Lingkungan ISO 14001: 2004 dengan hasil 5 unit PKS/PKR telah mendapat sertiikat dari Badan Sertiikasi PT. TUV Nord Indonesia yakni PKS Sei Buatan, Sei Pagar, Sei Galuh, Pabrik Karet Remah Sei Lindai dan Kebun Tandun.

Terkait kinerja pengelolaan lingkungan, dapat diukur melalui mekanis Program peringkat kinerja lingungan (PROPER) yang dilaksanakan oleh Kementerian Lingkungan Hidup (KLH). Kriteria penilaian meliputi penerapan pengelolaan lingkun- gan yang dituangkan dalam Dokumen AMDAL dalam kegia- tan, pengendalian pencemaran air, pengendalian pencemaran udara, pengelolaan Limbah B3. Dalam 3 tahun terakhir, sepu- luh (10) unit kerja milik Perseroan telah berhasil memperoleh PROPER tingkat biru yakni PKS Sei Buatan, Tanjung Medan, Sei Galuh, Sei Pagar, Sei Tapung, Sei Garo, Lubuk Dalam, Sei Intan dan PKR Sei Lindai.

Isu permasalahan lingkungan yang ditimbulkan oleh perke- bunan kelapa sawit Indonesia, yang dianggap tidak berkelan- jutan dan tidak ramah lingkungan serta adanya komitmen pe- merintah untuk berperan aktif dalam menurunkan emisi gas rumah kaca, semakin memantapkan Perusahaan untuk secara aktif melaksanakan Sertiikasi Prinsip dan Kriteria Indonesian sustainable Palm Oil (ISPO) terhadap kegiatannya. Hal ini mem- buktikan bahwa produk CPO yang dihasilkan Perseroan dilak- sanakan secara lestari sesuai tuntutan masyarakat global.

Lima unit PKS dan Kebunnya seperti PKS/Kebun Tandun, PKS/Kebun Sei Pagar, PKS/Kebun Sei Galuh, PKS/Kebun Sei Garo serta PKS/Kebun Sei Rokan telah menerima sertiikat dimaksud. Adapun unit PKS lainnya pada tahun 2016 telah melaksanakan survey untuk sertiikasi dari berbagai lembaga sertiikasi yang diakui oleh Komisi ISPO dan saat laporan ini disusun sedang sidang di Komisi ISPO. Beberapa kali unit ker- ja tersebut, juga telah menerima kunjungan dari calon auditor ISPO untuk melaksanakan praktek latihan audit.

Di penghujung Tahun 2016, pada Bulan November PTPN V telah menerima Sertiikat RSPO yang bersifat sukarela (volun- tary) atas rekomendasi Sekretariat RSPO yang diterbitkan oleh PT. TUV Rheinland Indonesia, untuk 2 (dua) PKS dan 4 (Kebun) yaitu PKS Tandun dan PKS Sei Rokan serta Kebun pemasok ba- han bakunya yaitu Kebun Tandun, Sei Lindai, Sei Berlian dan Sei Rokan. Hal ini menunjukkan komitmen PTPN V tidak hanya menghasilkan produk minyak sawit yang sesuai dengan stan- dar nasional akan tetapi juga dapat memenuhi standar interna- sional.. Produk minyak sawit berupa CPO dan PKO yang dihasil- kan selain dapat memenuhi harapan pelanggan internasional, juga telah memberikan nilai tambah kepada PTPN V dalam bentuk pemberian incentive terhadap produk yang dihasilkan oleh pelanggan.

Selanjutnya, terkait permasalahan lingkungan tentang ke- bakaran hutan dan lahan yang mengakibatkan bencana asap berkepanjangan, maka sebagaimana komitmen pengelolaan lahan dan budidaya tanaman tanpa bakar (zero burning), Per- seroan disamping mempersiapkan tim tanggap darurat beserta fasilitas pemadaman kebakaran hutan dan lahan, Perseroan proaktif bekerja sama dengan pemerintah setempat dalam hal pencegahan dan penanganan kebakaran hutan dan lahan.

In addition, the Company also follows the Environmental

Management System certiication ISO 14001: 2004 with the results of ive units of Palm Oil Mill/Rubber Factory has received a certiicate from the Board of Certiication PT. TUV Nord Indo- nesia the PKS Sei Buatan, Sei Pagar, Sei Galuh, Sei Lindai Crumb Rubber Factory and Tandun Estate.

Related to environmental management performance, can be measured through mechanical performance rating lingun- gan Program (PROPER) implemented by the Ministry of Envi- ronment (MOE). The assessment criteria include the application of environmental management as outlined in the EIA docu- ments in activities, water pollution control, air pollution control, waste management B3. In the last 3 years, ten (10) units of the Company has successfully obtained the POM level PROPER blue are Sei Buatan Palm Oil Mill, Tanjung Medan, Sei Galuh, Sei Pagar, Sei Tapung, Sei Garo, Lubuk Dalam, Sei Intan dan PKR Sei Lindai.

The issue of environmental problems caused by oil palm plantations Indonesia, which is considered unsustainable and environmentally friendly as well as the government’s commit- ment to play an active role in reducing greenhouse gas emis- sions, has established the Company to actively implement the

Certiication Principles and Criteria Indonesian sustainable Palm

Oil (ISPO ) against its activities. This proves that the palm oil products produced sustainably Company implemented accord- ing to the demands of the global community.

Five units of the POM and the estate was like POM/ Tandun Estate, POM/ Sei Pagar Estate, POM/Sei Galuh Estate, POM/Sei

Garo Estate, POM/Sei Rokan Estate has received the certiicate

in question. As for other POM unit in 2016 has carried out a

survey for the certiication of various certiication bodies rec- ognized by ISPO Commission and when this annual arranged, hearing at commission. Several times the work unit, has also received visits from prospective ISPO auditors to perform the audit exercise practice.

At the end of 2016, in November PTPN V has received the

Certiicate of RSPO as volunteer Commitment in implementa- tion of princips and citeria of internasional sustainable palm oil, which issued by PT. TUV Rheinland Indonesia, for two (2)

of palm oil factory and 4 (Gardens) of estate suppliers of raw

materials, these are Estates of Tandun, Sei Lindai, Sei Berlian and Sei Rokan. This shows the commitment of PTPN V in pro- ducting palm oil, not only focuse in complying with national standards but also attempt to meet international standards. Palm oil products of PTPN V such as CPO and PKO, not only

has fullilled expectations of international customers but also

has added to the PTPN V through provisions of incentive by the customer.

Furthermore, problems related to the environment on land

and forest ires resulting smoke haze prolonged, then as a

commitment to stewardship of land and cultivation of plants without fuel (zero burning), the Company in addition to pre- paring an emergency response team and facilities extinguishing

forest ires and land, the Company proactively cooperate with

the local government in terms of prevention and management

7. TANGGUNG JAWAB SOSIAL

Dengan program Kemitraan dan Bina Lingkungan/PKBL, sepanjang tahun 2016 Perusahaan telah menyalurkan bantuan dana Kemitraan atau pinjaman modal kerja (pinjaman bergilir dan bergulir) sebesar Rp 9.070,000,000 kepada 388 unit mitra binaan dengan jumlah total pinjaman yang telah digulirkan sejak tahun 1996 adalah Rp 94,76 milyar Rupiah dan mitra bi- naan sejak tahun 1996 adalah sejumlah 4.371 Mitra.

Disamping itu, pada tahun 2016 Perseroan juga telah menyalurkan dana Bina Lingkungan atau hibah sebesar Rp 4,408,895,216 dengan jumlah total dana yang dihibahkan se- menjak 1996 hingga Desember 2016 mencapai 55,21 milyar Rupiah.

Kepedulian terhadap para pemangku kepentingan tidak terbatas pada program-program Kemitraan dan Bina Lingkun- gan. Manajemen berupaya membantu proses replanting la- han-lahan milik petani plasma, baik sebagai penjamin kredit (avalist) maupun sebagai pelaksana pekerjaan replanting. Sam- pai dengan tahun 2016, Perusahaan terus melakukan program replanting plasma seluas 3.000 Ha dengan rincian untuk KUD Plasma wilayah Kebun Sei Tapung seluas 1.957 Ha pada tahun 2012/2013 dan KUD Plasma wilayah Kebun Sei Buatan/Lubuk Dalam seluas 1.043 Ha pada tahun 2014.

Selanjutnya, terdapat pula pengembangan pembangunan kebun kelapa sawit dengan pola KKPA yang meliputi Kabupat- en Rokan Hulu, Kampar, Indragiri Hulu dan Kuantan Singingi di Propinsi Riau. Pembangunan ini diharapkan selain dapat me- menuhi kebutuhan minyak sawit, baik dalam negeri maupun luar negeri juga sebagai upaya untuk menyerap tenaga kerja baik dari keluarga petani maupun dari daerah sekitar proyek pembangunan sehingga mampu mendongkrak perekonomian masyarakat tempatan. Adapun permohonan KUD yang bermi- tra dengan Perusahaan dalam rangka pembangunan kebun kelapa sawit pola KKPA direncanakan seluas 67.240 Ha, un- tuk 33.620 KK yang didistribusikan untuk 21 KUD, dan telah disetujui Direksi seluas 38.240 Ha untuk 19.120 KK, dan hing- ga tahun 2014 yang sudah menandatangani MOU dengan Pe- rusahaan seluas 37.010 Ha untuk 18.605 KK. Namun seiring permasalahan aspek legal, inancial, dan teknis tanaman, hing- ga tahun 2015 baru 5.996,60 Ha kebun KKPA milik 14 KUD yang telah dibangun dengan Perseroan sebagai avalis (bapak angkat).

Untuk program Kredit Koperasi Primer untuk Anggota (KKPA), Perseroan telah meningkatkan efektiitas pengelo- laan KKPA melalui pola single management untuk optimalisasi produksi dan cicilan pengembalian pinjaman petani peserta ke bank.

Pola single management yang diterapkan adalah penera- pan manajemen pemeliharaan dan panen sampai dengan ke- wajiban pembayaran angsuran petani peserta yang dilegalkan dengan perjanjian para pihak (Petani – Bank – Perseroan)