LAPORAN TAHUNAN 2016 ANNUAL REPORT
AN
TAHUNAN
2
01
6 ANNU
AL
REPOR
T
PT
PERKEBUNAN
NUSANT
AR
A
V
Kantor Pusat/Head Ofice: Jl Rambutan No 43 Pekanbaru-Riau 28294
Telpn (62-761) 66565, Fax (62-761) 66558
Kantor Perwakilan/Liaison Ofice: Jl Cempaka Putih TengahXXX No 73
Jakarta 10510, Indonesia Telp. (62-21) 424491, Fax (62-21) 4245034
Website: www.ptpn5.com.
1. PEMBUKAAN | THE OPENING
1.1. SEKAPUR SIRIH I FOREWORD
1.2 TURN AROUND I TURN AROUND
1.3 TEMA TAHUNAN PTPN V I ANNUAL THEME OF PTPN V
1.1. SEKAPUR SIRIH
Para pemangku kepentingan yang kami hormati,
Seperti sinar matahari terbit, hangat menyapa membawa harapan baru. Seperti itulah kami ingin menyapa anda semua. Senang sekali, laporan tahunan ini dapat kami suguhkan kepada para pemangku kepentingan yang kami hormati.
Sepatutnya laporan ini kami susun dan sajikan tidak terbatas pada pemenuhan peraturan perundang-undangan, tetapi lebih jauh sebagai bentuk keterbukaan kami, membalas kepercayaan yang anda berikan kepada kami.
Selain disusun berdasarkan kriteria Annual Report Award, laporan ini kami upayakan dapat tidak hanya dengan susunan an-gka, tetapi kami juga menambahkan sentuhan narasi yang kami harapkan dapat menceritakan perjalanan Perseroan sepanjang tahun 2016.
Selamat membaca dan semoga kesuksesan selalu menyertai kita semua.
Hormat Kami,
Tim Penyusun AR PTPN V
1.1. FOREWORD
Our respected stakeholders,As the sun rises, warm greeting brings new hope. That’s how we want to greet you all. I am delighted that this annual report can be presented to our respected stakeholders.
this report should be to compile and present not limited to the fulillment of laws and regulations, but furthermore as a form of our openness, replying to the trust you have given us.
In addition to being compiled based on the Annual Report Award criteria, we are able to report not only with the composi-tion of numbers, but we also add a narrative touch that we hope to tell the Company’s journey through 2016.
Happy reading and good luck always.
1.2 TURN AROUND
Tahun 2016 merupakan tahun penuh perjuangan. Hingga semester pertama, Perseroan memperoleh laba bersih pada po-sisi minus Rp 66,37 milyar Rupiah. Hal tersebut disebabkan har-ga komoditas sawit dan karet yang berluktuatif serta belum didapatnya manfaat dari pembelian bahan baku TBS perseroan yang memegang porsi besar dalam pasokan TBS.
Namun, melalui pengejewantahan kebijakan pemegang saham melalui program turn around yang tersusun dan tersiste-matis yang dilaksanakan dengan membangun ulang strategi guna menekan biaya operasional yang tinggi serta menghen-tikan potensi-potensi kebocoran, yang kami istilahkan dengan menghentikan pendarahan (stop the bleeding), menjadi titik awal untuk berbalik arah.
Alhasil, dengan ridho dan rahmat Allah subhanahu wa-ta’ala, pada akhirnya, program Turn Around yang diamanah-kan pemegang saham dan dilaksanadiamanah-kan oleh segenap insan Perseroan, mampu membawa kinerja operasional Perseroan kembali ke garis positif. kinerja keuangan tahun 2016 ditut-up dengan - jika tanpa memperhitungkan beban impairment tahun 2016 sebesar Rp 115,61 miliar yang pada prinsipnya menjadi beban dan faktor pengurang pada tahun-tahun se-belumnya – Perseroan mampu membukukan laba bersih sebe-sar Rp157,95 miliar. Namun karena besebe-sarnya penyisihan atas penurunan nilai piutang, maka capaian laba bersih perusahaan tahun 2016 hanya dibukukan sebesar Rp 42,33 miliar.
1.2 TURN AROUND
2016 is a year of struggle. As of the irst semester, the Com -pany obtained a net proit of minus Rp 66.37 billion Rupiah. This is due to the volatile price of palm and rubber commodities and the absence of beneits from the purchase of raw materials of FFB companies that hold large portions in the supply of FFB.
However, through the manifestation of shareholder policy through a structured and systematic turn around program im-plemented by rebuilding strategies to reduce high operational costs and stop potential leaks, which we terminate by stopping the bleeding, becomes a starting point for reversed.
Laba Bersih (tidak termasuk impairment)
Net Proit (non incl. impairment)
(66.37 miliar) Desember 2016
(66.37 miliar) Desember 2016
157.95
120.77
Desember 2015
Juli 2016
Pada dasarnya program turn around menindak lanjuti keinginan pemegang saham yang dituangkan dalam berb-agai upaya perbaikan di tiga bidang utama antara lain bidang keuangan, bidang teknis operasional, dan bidang SDM.
Bidang Keuangan
Jika sebelumnya laba rugi dihitung dan dicatat oleh kan-tor pusat, maka dengan program turn around, Manajemen memberlakukan proit and Loss Statement sebagai bagian dari kontrol dalam melakukan evaluasi kinerja manajer kebun/ unit. Pemberlakuan proit and loss seluruh kebun/unit tersebut membantu manajemen kebun/unit untuk memahami kontri-businya terhadap kinerja perusahaan, sehingga upaya pening-katan pendapatan dan eisiensi biaya dapat lebih terarah dan tepat sasaran.
Selanjutnya, pembenahan juga dilaksanakan untuk sistem pengadaan barang dan jasa. Jika sebelumnya PBJ yang dilak-sanakan melalui sistem electronic procurement/eproc diseleng-garakan sendiri oleh Perseroan, maka dengan program turn around, eproc PTPN V dan sistem PBJ di seluruh PTPN, selan-jutnya terintegrasi dengan e-proc Procurement PTPN III Holding (pemegang saham).
Eproc yang terintegrasi ini mulai efektif pada tanggal 1 September 2016. Hal tersebut sangat membantu Perseroan un-tuk memperoleh harga yang lebih eisien tanpa mengorbankan
Basically, the turn-around program follows the sharehold-ers’ wishes that are poured in various improvement efforts in three main areas such as inance, operational technical, and human resources.
Finance
If previous proit and loss are calculated and recorded by the head ofice, then with the turn around program, the Man -agement implements the proit and Loss Statement as part of the control in evaluating the performance of the garden man-ager / unit. Implementation of proit and loss of all gardens / units to help the management of the garden / unit to under-stand its contribution to the company’s performance, so that efforts to increase revenue and cost eficiency can be more targeted and targeted.
Furthermore, improvements are also made to the procure-ment system of goods and services. If previously PGS conduct -ed through electronic procurement / eproc system is conduct-ed by the Company itself, then with turn around programs, eproc PTPN V and PGS system throughout PTPN, then integrated with e-proc Procurement PTPN III Holding (shareholder).
Terakhir, dengan komunikasi dan negoisasi yang baik, re-strukturisasi kewajiban kepada vendor dapat dilakukan sehing-ga berdampak pada penurunan biaya.
Bidang Teknis Operasional
Melakukan perbaikan dibidang teknis operasional antara lain : pertama mengevaluasi sistem, prosedur dan petugas pengamanan produksi, meningkatkan pengawasan dan pen-gawalan produksi, mencegah kehilangan produksi.
Untuk itu, Perseroan bekerjasama dengan lembaga jasa pengamanan dalam membantu mengkoordinir petugas kea-manan yang ada di kebun/pabrik. Sebagai langkah awal, mem-pertimbangkan kondisi kerawanan akan potensi kehilangan produksi, maka manajemen menetapkan Kebun Tandun, ke-bun Terantam, keke-bun Sei Berlian sebagai unit yang mendapa-tkan jasa pengamanan dari pihak eksternal. Perseroan juga melaksanakan rotasi petugas pengamanan produksi secara periodik untuk mencegah terjadinya kolusi dalam penggelapan produksi.
Finally, with good communication and negotiation, the re-structuring of liabilities to vendors can be done so as to have a decrease in costs.
Technical Operational Field
Performing improvements in the ield of operational engi -neering include: irst evaluate the system, procedures and secu -rity oficers of production, improve supervision and production supervision, prevent loss of production.
Selanjutnya, memetakan lokasi petensi sumber bahan baku TBS (inti dan pihak III) serta jumlah PKS pesaing yang bertujuan untuk menjaga kesinambungan pasokan bahan baku sesuai kapasitas PKS. Melakukan penutupan terhadap PKS yang tidak dapat beroperasi secara optimal yang akhirnya akan menam-bah beban kerugian. Perseroan juga melakukan strategi pem-belian bahan baku yang semakin efektif sehingga dapat mem-beri manfaat kepada Perusahaan.
Dan terakhir, memberikan reward dan punishment diber-ikan kepada seluruh anggota tim secara proporsional sesuai level tanggung jawabnya. Data penghargaan kinerja, b. data Demosi, PHK, tahun 2016
Bidang SDM
Pada pembenahan bidang sumber daya manusia, Perse-roan concern untuk melakukan restrukturisasi organisasi dan sumber daya manusia sebagai upaya untuk memberikan kes-empatan yang sama bagi seluruh karyawan untuk berprestasi dan memberikan yang terbaik bagi perusahaan. Selanjutnya melakukan job enlargement dan job enrichment, serta meng-hapuskan jabatan-jabatan yang redundant, sehingga diperoleh proses bisnis yang lebih sederhana tanpa mengurangi kontrol dan efektiitas organisasi.
Perseroan juga melakukan rotasi serta menempatkan per-sonil yang memiliki kinerja dan kompetensi yang baik untuk menduduki jabatan yang lebih menantang.
Pada program TURN AROUND yang dilaksanakan, Pembe-lian TBS plasma dan pihak ke tiga yang di triwulan pertama belum dapat memberikan manfaat, mendapat perlakuan-per -lakuan dan perubahan strategi, hingga strategi pemasarannya. Hal tersebut kemudian tercermin pada performance operasion-al utamanya pada perputaran persediaan dan piutang.
Furthermore, mapping the location of raw material sources of FFB (core plantation and third party) as well as the number of competitor PKS which aims to maintain continuity of raw ma -terial supply according to POM capacity. Closing of POMs that can not operate optimally will ultimately add to the burden of losses. The Company also undertook an increasingly effective raw material buying strategy so as to beneit the Company.
And inally, reward and punishment is given to all team members proportionally according to the level of responsibility. Performance reward data, b. Demos data, layoffs, 2016
Human Resources
In the improvement of the human resources ield, the Com -pany is concerned to restructure the organization and human resources in an effort to provide equal opportunities for all em -ployees to excel and to provide the best for the company. Next do the job enlargement and job enrichment, and eliminate the redundant positions, so that obtained a simpler business process without reducing the control and effectiveness of the organization.
The Company also rotates and places personnel with good performance and competence to occupy more challenging po-sitions.
In the TURN AROUND program implemented, the purchase of plasma FFBs and third parties in the irst quarter has not been able to provide beneits, get the treatments and strategy changes, until the marketing strategy. This is then relected in its main operational performance on inventory turnover and accounts receivable.
NO Perfomance Operational
1 Inventory Turnover
2 Lama Persediaan Tersimpan Old Stored Inventory
3 Tingkat Perputaran Piutang Receiveble Turn Over Rate
4 Rata-rata Pengumpulan Piutang Average collection of accounts receivable
Tahun Year
Unit 2012 2013 2014 2015 2016
X 11,58 12,27 23,02 27,41 33,72
Hari
Days 31,33 23,90 15,86 13,31 7,31
X 6,82 0,003 0,12 0,16 25,52
Hari
Perputaran persediaan merupakan salah satu ratio dari ak-tiitas. Untuk memperoleh perputaran dari persediaan didapat dengan jalan membagi harga pokok penjualan dengan perse-diaan rata-rata.
Dengan menghitung Perputaran Persediaan (Inventory Turn Over), maka dapat diketahui apakah pengelolaan persediaan telah dilakukan dengan baik atau tidak. Juga dapat diketahui kecepatan dari pergantian persediaan, dimana semaki n tinggi pergantian persediaan, maka semakin tinggi biaya yang dapat dihemat sehingga laba perusahaan naik. Pada dasarnya suatu perusahaan yang baik adalah apabila persediaan barang yang dijual/diproduksi cepat berganti sehingga biaya penyimpanan serta tingkat kerusakan barang semakin rendah yang dapat menyebabkan kenaikan laba perusahaan.
Jika dibandingkan dari tahun 2012 s.d 2016, maka Inven-tory Turn Over 2016 berada pada angka 33,72, yang hampir dua kali lipat dari tahun sebelumnya (2015 = 27,41) dan tiga kali lipat dari tahun 2012 yang berada pada angka 11,58.
Selanjutnya piutang sebagai elemen dari modal kerja selalu dalam keadaan berputar terus menerus dalam rantai perpu-taran modal kerja yaitu : kas ----> inventory ---> piutang ---> kas. Periode perputaran atau periode terikatnya modal dalam piutang tergantung pada syarat pembayaran. Angka atau ra-tio perputaran piutang dihitung dengan cara membagi jumlah penjualan kredit (net credit sales) selama satu periode tertentu dengan jumlah rata-rata piutang (averange recievalle) pada periode yang sama.
Angka perputaran piutang ini menunjukan berapa kali se-jumlah modal yang tertanam pada piutang mengalami perpu-taran selama satu periode untuk menghasilkan penjualan pada periode yang bersangkutan. Perkembangan angka perputaran ini dari waktu ke waktu dan perbandingan dengan angka per-putaran yang semestinya bisa memberikan gambaran tentang eisiensi modal perusahaan yang tertanam pada piutang. Ang-ka perputaran yang rendah menunjuAng-kan tingAng-kat eisiensi peng-gunaan modal yang rendah dan sebaliknya angka perputaran yang tinggi menunjukan tingkat eisiensi penggunaan modal yang tinggi. Sementara tingkat perputaran piutang Perseroan di tahun 2016 adalah sebesar 25,52 dengan hari pengumpulan piutang rata-rata dua minggu (14,34 hari kalender).
Pada akhirnya, program Turn Around yang diamanah-kan pemegang saham dan dilaksanadiamanah-kan oleh segenap insan Perseroan, mampu membawa kinerja operasional Perseroan kembali ke garis positif. Untuk kinerja keuangan, jika tanpa memperhitungkan beban impairment tahun 2016 sebesar Rp 115,61 miliar yang pada prinsipnya menjadi beban dan faktor pengurang pada tahun-tahun sebelumnya, maka PTPN V mam-pu memperoleh laba bersih sebesar Rp157,95 miliar. Namun karena besarnya penyisihan atas penurunan nilai piutang teru-tama yang terkait dengan Pemda Siak dan KKPA, maka capaian laba bersih perusahaan tahun 2016 hanya dibukukan sebesar Rp 42,33 miliar.
Inventory turnover is one of the ratios of activity. To obtain a turnover from inventory is obtained by dividing the cost of goods sold by the average inventory.
By calculating Inventory Turn Over, it can be seen whether the inventory management has been done well or not. Also note the speed of the inventory turnover, where the higher in-ventory turnover, the higher the cost can be saved so that the company’s proit goes up. Basically a good company is if the in -ventory of goods sold / manufactured quickly changed so that the cost of storage and the level of damage to the goods the lower that can cause increase in corporate proits.
When compared from 2012 to 2016, Inventory Turn Over 2016 is at 33,72, which is almost twice that of the previous year (2015 = 27.41) and three times that of 2012 at 11.58.
Furthermore, accounts receivable as an element of work-ing capital are always in a state of continuous rotation in the working capital turnover chain namely: cash ----> inventory ---> accounts receivable ---> cash. The period of rotation or period of capital tied in receivables depends on payment terms. The receivable turnover ratio is calculated by dividing the amount of credit sales (net credit sales) during a certain period with the average amount of receivables (averange recievalle) in the same period.
This receivable turnover indicates how many times the amount of capital embedded in accounts receivable has a turnaround over a period to generate sales for the period. The development of this rotation number over time and compar-ison with the turning rate that should be able to provide an overview of the company’s capital eficiency embedded in ac -counts receivable. A low turnover indicates a low level of cap-ital use eficiency and a high turnover indicates a high level of capital use eficiency. While the level of receivable turnover of the Company in the year 2016 is amounted to 25.52 with the day of collection of accounts receivable on average two weeks (14.34 calendar days).
l Annual Report 2012
Value Creation for Sustainability
The commitment to the community realized in the form of development and management of smallholder estates. The Company also participates in several part-nerships and community development activities in various sectors. Creation of add-ed value to the community is also integratadd-ed into the Company’s business activities, namely in the form of absorption of the smallholders production and to give priority to local companies for procurement of goods and services in the Company.
l Laporan Tahunan 2013
Resilience Beyond Sustainable Partnership
Peralihan tanaman generasi pertama menjadi generasi kedua yang mengakibat-kan komposisi tanaman menghasilmengakibat-kan tidak lebih dari 70% menuntut kesiapan Per-seroan dalam memenuhi pasokan bahan baku. Di sisi lain, kompetensi Inti PerPer-seroan sebagai BUMN perkebunan yang memiliki kebun plasma dan KKPA terluas menuntut strategi yang tepat sehingga dapat membangun kemitraan sebagai kekuatan dan menciptakan nilai tambah bagi Perseroan.
lAnnual Report
Resilience Beyond Sustainable Partnership
The irst generation plants transition into a second generation which resulted in the composition of mature plant no more than 70% urged company’s readiness to meet the demand of raw material supply. On the other hand, the core competencies of the Company as a state plantations with largest plasma and KKPA estate demand-ing the right strategy to be able to establish partnerships as a strength and create added value for the Company.
l Laporan Tahun 2014
Transformation for Sustainability
Dengan terbitnya Peraturan Pemerintah Republik Indonesia No 72 tahun 2014 ten-tang Penambahan Penyertaan Modal Negara RI ke dalam Modal Saham Perusahaan Per-seroan (Persero) PTPN III (Holding BUMN Perkebunan) terjadi perubahan besar di
PTPN V. Perubahan kepemilikan saham yang sebelumnya 100% dimiliki oleh neg-ara, dialihkan 90% ke PTPN III sebagai induk holding BUMN Perkebunan. perubahan ini menciptakan struktur modal Holding yang kuat dan PTPN V menjadi lebih luwes dan leksibel.
l Annual Report 2014
Transformation for Sustainability
With the publication of the Indonesian Government Regulation No. 72 of 2014 regarding the Increase in Capital Shares of Republic of Indonesia into PTPN III (Persero) as Holding in State Plantation has made major changes in
Kantor Pusat/Head Ofice:
Kantor Perwakilan/Liaison Ofice:
Website: www.ptpn5.com. email.ptpn5@ptpn5.co.id
l Laporan Tahunan 2015
Consolidation to Overcome Obstacles
Tahun 2015 memberikan tantangan tersendiri bagi Perseroan. Sebagai entitas yang mengelola industri hulu Kelapa Sawit dan Karet, penurunan harga Crude Palm Oil baik di pasar lokal maupun internasional, ditambah tren penurunan harga komod-itas Karet ke titik terendah, yang bahkan sudah berlangsung sejak semester II 2010, menjadi tantangan berat bagi Perseroan dalam memenuhi shareholders aspirations. Dengan pelaksanaan program Konsolidasi yang dibalut dengan nilai Sinergi, Integritas serta Profesional yang diiringi semangat Kerja Keras, Kerja Cerdas, Kerja Ikhlas, Kerja Tuntas dan Kerja Berkualitas, tantangan demi tantangan tersebut dapat teratasi.
l Annual Report 2015
Consolidation to Overcome The Challenges
The year 2015 provided a challenge for the Company. As an entity that manages upstream industry of oil palm and rubber, a decrease in the price of Crude Palm Oil, both in local and international markets, added by the downward trend in commodity prices of Rubber to the lowest point, which even has lasted since the second half of 2010, is a big challenge for the Company in fulilling the shareholders aspirations. With the implementation of the Consolidation program wrapped with a value of Syn -ergy, Integrity and Professional with the spirit Work Hard, Work Smart, Work Willingly, Work Completely and Quality Work, further challenges can be overcome.
l Laporan Tahunan 2016
TURN AROUND
Setelah sempat berada pada posisi merugi hingga 66 milyar Rupiah pada per-tengahan tahun, dengan melaksanakan program TURN AROUND yang tersusun dan tersistematis yang dilaksanakan dengan membangun ulang strategi guna menekan biaya operasional yang tinggi serta menghentikan potensi-potensi kebocoran, men-jadi titik awal untuk berbalik arah, melalui pembenahan bidang keuangan, teknis operasional, dan SDM, Perseroan mampu membalikkan kondisi buruk kepada penca-paian yang cukup baik. Pembalikan tersebut diharapkan dapat menjadi pondasi untuk lompatan yang lebih besar pada tahun-tahun mendatang.
l 2016 Annual Report
TURN AROUND
After being in a position of losing up to 66 billion Rupiah by mid-year, by imple-menting TURN AROUND program through a structured and systematic turn around program implemented by rebuilding strategies to reduce high operational costs and stop potential leaks, a starting point for Reversed direction, through the improvement of inance, operational engineering, and human resources, the Company was able to reverse the adverse conditions to a good achievement.
The Turn Around is expected to be the foundation for even quantum leaps in the coming years.
KONSOLIDASI
UNTUK Mengatasi
Tantangan
Consolidation to Overcome The Challenges
- Rasio Likuiditas I Liquidity Ratio - Rasio Leverage I Leverage Ratio
- Rasio Aktivitas I Activity Ratio
- Rasio Proitabilitas I Proitability Ratio - Rasio Z-Score Model I Z-Score Model Ratio II.3 IKHTISAR OPERASIONAL I OPERATIONAL HIGHLIGHTS II.4 IKHTISAR SAHAM I SHARES HIGHLIGHT
II.5 PENERBITAN MEDIUM TERM NOTE I MEDIUM TERM NOTE ISSUANCE
II.6 PERBANDINGAN KINERJA PERSEROAN DISCUSSION AND MANAGEMENT ANALYSIS II.7 PERISTIWA PENTING
II.8 PENGHARGAAN DAN SERTIFIKASI
III. PROFIL PERSEROAN I COMPANY PROFILE
3.1 IDENTITAS KORPORASI I CORPORATE IDENTITY• Logo Perusahaan I Company Full Name And Address
• Nama Dan Alamat Lengkap Perusahaan I Business Activity According to the Articles of Association
• Kegiatan Usaha Menurut Anggaran Dasar I Business Activity According to the Articles of Association
• Informasi Website I Website Information
3.2 SELAYANG PANDANG I OVERVIEW
• Riwayat Singkat I Brief History
• Bidang Usaha dan Komoditas Usaha I Line of Business and Business Commodities
• Unit Usaha I Business Units
• Visi dan Misi dan Budaya Perusahaan I Vision and Mission and Corporate Culture
• Struktur Organisasi I Organizational structure • Manajemen Senior I Senior Management
• Komposisi Pemegang Saham I Composition of Shareholders 3.3. STRUKTUR GRUP PERUSAHAAN I COMPANY GROUP STRUCTURE
3.4 ENTITAS ANAK PERUSAHAAN DAN ENTITAS ASOSIASI I SUBSIDIARIES AND ASSOCIATIONS
• Nama-nama Dewan Komisaris, Dewan Direksi, dan Alamat Entitas Anak Perusahaan dan Asosiasi I Name of BOC, BOD, and address of Subsidiaries and Associations – BOC, BOD, and Address 3.5 TENAGA KERJA I EMPLOYEES
3.6 DAFTAR NAMA DEWAN KOMISARIS DAN DEWAN DIREKSI I TABLE OF BOARD OF DIRECTORS AND BOARD OF COMMISSIONERS PROFILE
IV. LAPORAN DEWAN DIREKSI DAN LAPORAN DEWAN KOMISARIS I
REPORTS OF THE BOARD OF DIRECTORS AND THE BOARD OF COMMISSIONER
4.1. LAPORAN DEWAN KOMISARIS
• KOMPOSISI DEWAN KOMISARIS I COMPOSITION OF THE BOARD OF COMMISSIONERS • SAMBUTAN KOMISARIS UTAMA I MESSAGE FROM THE COMMISSIONER
• PELAKSANAAN FUNGSI PENGAWASAN DEWAN KOMISARIS TAHUN 2015 DAN HUBUNGAN KERJA DENGAN DIREKSI I IMPLEMENTATION OF THE BOARD OF COMMISSIONERS SUPERVISION FUNCTION FOR THE YEAR 2016 AND WORK RELATIONSHIP WITH THE BOARD OF DIRECTORS
• RENCANA, TARGET DAN REALISASI KEGIATAN DEWAN KOMISARIS I PLAN, TARGET AND REALIZATION OF THE BOARD
OF COMMISSIONERS ‘ACTIVITIES
• PENILAIAN KINERJA DEWAN DIREKSI TAHUN I PERFORMANCE ASSESSMENT OF THE BOARD OF DIRECTORS o KINERJA TAHUN 2016 I PERFORMANCE IN 2016
o EVALUASI KINERJA PERSEROAN TAHUN 2016 I EVALUATION OF PERFORMANCE OF THE COMPANY IN 2016 o PENILAIAN DAN TANGGAPAN ATAS KINERJA PERSEROAN I RESPONSE TO PERFORMANCE OF THE COMPANY • PENILAIAN KINERJA DEWAN KOMISARIS TAHUN 2015
• PROSPEK USAHA I BUSINESS PROSPECT
• PANDANGAN TENTANG PENERAPAN TATA KELOLA PERUSAHAAN I RESPONSE OF THE IMPLEMENTATION
OF CORPORATE GOVERNANCE
o WHISTLE BLOWING SYSTEM I WHISTLE BLOWING SYSTEM
61
V. ANALISA PEMBAHASAN MANAJEMEN I
MANAGEMENT DISCUSSION ANALYSIS
5.1. TINJAUAN OPERASI PERKOMODITAS I Review of Operation Per CommodityI. Komoditas Kelapa Sawit I Palm Oil Commodity
• Areal Sawit Kebun Sendiri I Nucleus Estate Area Of Oil Palm Plantation
• Produktiitas Tbs Kebun Sendiri I Nucleus Estate Productivity
• Produksi TBS I FFB Production
• Rendemen CPO Dan Inti Sawit I The Yield (Oil Extraction Rate) Of CPO And Palm Kernel • Produksi PKO Dan PKM I Production Of PKO And PKM
II. Komoditas Karet I Rubber Commodity
• Areal Karet Kebun Sendiri I Nucleus Rubber Estate Area
• Produktiitas Karet Kebun Sendiri I Productivity Of Nucleus Rubber Estate
• Produksi Karet Lapangan I Field Rubber Production
5.2 PEMASARAN PRODUK I PRODUCT MARKETING
5.3 URAIAN KINERJA KEUANGAN PERUSAHAAN I COMPANY FINANCIAL PERFORMANCE DESCRIPTION I. Aset I Assets
• Aset Lancar I Current Assets
• Aset Tidak Lancar I Non-Current Assets
II. Liabilitas I Liabilities
• Liabilitas Jangka Pendek I Short-Term Liabilities • Liabilitas Jangka Panjang I Long-Term Liabilities
III. Ekuitas I Equity
IV. Pendapatan, Beban, dan Laba Rugi I Income, expenses, and proit and losss V. Laba Kotor I Gross Proit
VI. Beban Usaha I Operating Expenses
VII. Laba Usaha I Operating Proit VIII. Beban Keuangan I Financial Charges
IX. Laba Sebelum Pajak I Earning Before Tax
X. Beban Pajak Perseroan I Corporate Tax Expenses
XI. Entitas Anak I Subsidiaries Entities XII. Laba Bersih I Net Income
XIII. Arus Kas I Cash Flow
5.4 KEMAMPUAN MEMBAYAR HUTANG I DISCUSSION ABOUT SOLVABILITY
• Kemampuan Bayar Hutang Jangka Pendek Dan Jangka Panjang I The Ability to Pay the Short and Long Term Debt • Kolektibilitas Piutang I Receivables Collectible
• Struktur Modal Dan Likuiditas I Capital Structure And Liquidity 5.5 BELANJA MODAL I CAPITAL EXPENDITURE
5.6 PERBANDINGAN ANTARA TARGET AWAL TAHUN BUKU DENGAN REALISASI TAHUN 2016 DAN PROYEKSI TAHUN 2017 | COMPARISON BETWEEN INITIAL TARGET OF FISCAL YEAR WITH REALIZATION IN 2016 AND THE YEAR 2017 PROJECTION
• Target dan Realisasi I Target and Realization
• Tingkat Kinerja Perseroan I Performance Of The Company
• Key Performance Indicators (KPI) I Key Performance Indicators (KPI) 5.7 PROYEKSI I PROJECTION
5.8 INFORMASI DAN FAKTA MATERIAL YANG TERJADI SETELAH LAPORAN AKUNTAN I
MATERIAL FACT AND INFORMATION THAT OCCURED AFTER ACCOUNTANT’S REPORT
• Informasi Perundangan Setelah Tanggal Laporan Keuangan I Regulation Information After The Auditor’s Report Date
5.9 TRANSAKSI YANG MENGANDUNG BENTURAN KEPENTINGAN/TRANSAKSI DENGAN PIHAK BERELASI I TRANSACTION CONTAINING CONFLICT OF INTEREST / TRANSACTION WITH RELATED PARTIES
• Saldo Dan Transaksi Signiikan Dengan Pihak-Pihak Berelasi I Balances And Signiicant Transactions With Related Parties 5.10 TRANSAKSI LINDUNG NILAI I HEDGING TRANSACTION
5.11 KEBIJAKAN PEMBAGIAN DIVIDEN DAN JUMLAH DIVIDEN PER TAHUN YANG DIUMUMKAN SELAMA 2 (DUA) TAHUN BUKU I DIVIDEND DISTRIBUTION POLICY AND TOTAL DIVIDEND PER YEAR THAT ANNOUNCED FOR TWO YEAR
• SARAN DAN KATA PENUTUP I RECOMMENDATION AND CLOSING WORD • PROFIL DEWAN KOMISARIS I THE BOC’S PROFILE
• KOMPOSISI DEWAN DIREKSI DAN PEMBAGIAN TUGAS DEWAN DIREKSI I COMPOSITION AND DISTRIBUTION OF DUTIES OF
THE BOARD OF DIRECTORS
• PEMBAGIAN TUGAS DIREKSI I DISTRIBUTION OF DUTIES OF DIRECTORS • SAMBUTAN DIREKTUR UTAMA I MESSAGE FROM THE PRESIDENT DIRECTOR • PROSPEK USAHA I BUSINESS PROSPECT
• KEBIJAKAN STRATEGIS I STRATEGIC POLICY
• KINERJA KORPORASI – RENCANA, REALISASI I CORPORATE PERFORMANCE – PLAN AND REALIZATION • KENDALA DAN UPAYA I CONSTRAINTS AND EFFORTS
• TURN AROUND I TURN AROUND
• TATA KELOLA PERUSAHAAN I CORPORATE GOVERNANCE
• KOMITMEN PADA PENGEMBANGAN SUMBER DAYA MANUSIA I COMMITMENT TO THE HUMAN RESOURCES DEVELOPMENT • KOMITMEN PADA LINGKUNGAN LESTARI I COMMITMENT TO SUSTAINABLE ENVIRONMENT
• TANGGUNG JAWAB SOSIAL I SOCIAL RESPONSIBILITY • KATA PENUTUP I CLOSING WORD
4.3 PROFIL DIREKSI I THE BOD’S PROFILE
• LAPORAN PELAKSANAAN ASSESMEN PENERAPAN GCG I ASSESSMENT GCG IMPLEMENTATION REPORT • PEMANTAUAN PELAKSANAAN TATA KELOLA PERUSAHAAN I MONITORING FOR CORPORATE GOVERNANCE
• PRODUK GCG PERSEROAN I GCG PRODUCT
6.2. TATA KELOLA DEWAN KOMISARIS I BOARD OF COMMISSIONERS GOVERNANCE • ASSESMEN DEWAN KOMISARIS I ASSESSMENT OF THE BOARD OF COMMISSIONERS • KOMPOSISI DEWAN KOMISARIS I COMPOSITION OF THE BOARD OF COMMISSIONERS • PEMBAGIAN TUGAS DEWAN KOMISARIS I DIVISION OF THE BOARD OF COMMISSIONERS • INDEPENDENSI DEWAN KOMISARIS I INDEPENDENCE OF THE BOARD OF COMMISSIONERS
• BOARD MANUAL (PEDOMAN DAN TATA TERTIB) DEWAN KOMISARIS I BOARD MANUAL (GUIDELINES AND INTERESTS) OF THE BOARD OF COMMISSIONERS
• PROGRAM ORIENTASI BAGI KOMISARIS BARU DAN PROGRAM PELATIHAN DALAM RANGKA MENINGKATKAN KOMPETENSI DEWANKOMISARIS I ORIENTATION PROGRAMS FOR NEW COMMISSIONERS AND TRAINING PRO
GRAMS IN ORDER TO INCREASE THE COMMUNITY COMMUNITY COMMUNITY DEWANKOMISARIS
• PROSEDUR PENETAPAN REMUNERASI KOMISARIS I PROCEDURE FOR STIPULATION OF REMUNERATION OF COMMISSIONERS • KEPEMILIKAN SAHAM DEWAN KOMISARIS I SHARES OWNERSHIP OF THE BOARD OF COMMISSIONERS
• PROFIL DEWAN KOMISARIS I BOARD OF COMMISSIONER PROFILE
• PENGAWASAN YANG SEMAKIN EFISIEN : DUKUNGAN ORGAN PENDUKUNG KOMISARIS MELALUI SEKRETARIS, KOMITE AUDIT DAN KOMITE INVESTASI DAN RISIKO I MORE EFFICIENT SUPERVISIONS: SUPPORT ORGAN SUP PORT FOR COMMISSIONERS THROUGH SECRETARY, AUDIT COMMITTEES AND INVESTMENT AND RISK COMMITTEES I. SEKRETARIS DEWAN KOMISARIS I SECRETARY BOARD OF COMMISSIONERS
- REMUNERASI SEKRETARIS DEWAN KOMISARIS I REMUNERATION OF SECRETARY BOARD OF COMMISSIONERS
- PROFIL SEKRETARIS DEWAN KOMISARIS I PROFILE OF SECRETARY BOARD OF COMMISSIONER
II. KOMITE-KOMITE DI BAWAH DEWAN KOMISARIS PTPN I COMMITTEES UNDER THE BOARD OF COMMISSIONERS PTPN A. KOMITE AUDIT I AUDIT COMMITTEE
B. KOMITE INVESTASI DAN RESIKO I INVESMENT AND RISK COMMITTEE
• KOMITE REMUNERASI DAN NOMINASI I REMUNERATION AND NOMINATION COMMITTEE
6.3 TATA KELOLA DEWAN DIREKSI I BOARD OF DIRECTORS GOVERNANCE • ASSESMENT DEWAN DIREKSI I BOARD OF DIRECTORS ASSESSMENT
• MEKANISME PEMBERHENTIAN DEWAN DIREKSI I MECHANISM DISMISSAL BOARD OF DIRECTORS
• RUANG LINGKUP PEKERJAAN DAN TANGGUNG JAWAB DALAM BOARD MANUAL PERSEROAN I JOB DESCRIPTION AND RESPONSIBILITY ON BOARD MANUAL
• KOMPOSISI DEWAN DIREKSI I COMPOSITION OF DIRECTORS • PEMBAGIAN TUGAS DIREKSI I DISTRIBUTION OF DUTIES OF DIRECTORS • INDEPENDENSI DEWAN DIREKSI I INDEPENDENCE OF THE BOARD DIRECTORS
• PROSEDUR PENETAPAN REMUNERASI DIREKSI I DETERMINATION PROCEDURE OF DIRECTORS REMUNERATION • REMUNERASI DIREKSI I DIRECTORS REMUNERATION
• PROGRAM PENGENALAN DIREKSI BARU DAN PENGEMBANGAN KOMPETENSI MELALUI PELATIHAN I INTRODUCTION
PROGRAM OF NEW DIRECTORS AND DEVELOPMENT OF COMPETENCIES THROUGH TRAINING • RANGKAP JABATAN DIREKSI I DUAL POSITIONS THE DIRECTORS
6.4 FREKUENSI KEHADIRAN RAPAT I FREQUENCY OF ATTENDANCE MEETING • RAPAT DEWAN KOMISARIS I BOARD OF COMMISSIONERS MEETING • RAPAT GABUNGAN I JOINT MEETING
• RAPAT DEWAN DIREKSI I MEETING OF THE BOC
6.5 INFORMASI PEMEGANG SAHAM I SHAREHOLDERS INFORMATION
6.6 INFORMASI MENGENAI RAPAT UMUM PEMEGANG SAHAM (RUPS) TAHUN SEBELUMNYA I INFORMATION ON
THE GENERAL MEETING OF SHAREHOLDERS (GMS) PREVIOUS YEAR 6.7 SEKRETARIS PERUSAHAAN I CORPORATE SECRETARY
• PROFIL KEPALA BAGIAN SEKRETARIS PERUSAHAAN I HEAD OF CORPORATE SECRETARY DIVISION PROFILE • STUKTUR ORGANISASI SEKRETARIS PERUSAHAAN I ORGANIZATIONAL STRUCTURE OF THE COMPANY SECRETARY • LAPORAN KEGIATAN SEKRETARIS PERUSAHAAN I REPORT ACTIVITY OF CORPORATE SECRETARY
• PENGEMBANGAN KOMPETENSI SEKRETARIS PERUSAHAAN (SEMINAR DAN PELATIHAN) I COMPETENCE
VII – TANGGUNG JAWAB SOSIAL PERUSAHAAN I
CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY
7.1 PROGRAM KEMITRAAN DAN BINA LINGKUNGAN I PARTNERSHIP AND ENVIRONMENTAL PROGRAMS • Pengertian, Tujuan dan Dasar Pelaksanaan I Understanding, Purpose and Implementation Basis
• Kebijakan I Policy
7.2 PELAKSANAAN PROGRAM PKBL I IMPLEMENTATION PARTNERSHIP AND COMMUNITY DEVELOPMENTPROGRAM • Program Kemitraan I Partnership program
• PROGRAM BINA LINGKUNGAN I IMPLEMENTATION OF ENVIRONMENTAL DEVELOPMENT PROGRAM
7.3 DAMPAK PROGRAM PKBL DAN PENGEMBANGAN MASYARAKAT I IMPACT OF CSR AND COMMUNITY DEVELOPMENT PROGRAM 7.4 AUDIT KAP PKBL PTPN V TAHUN 2015 I AUDIT OF PUBLIC ACCOUNTING FIRM TO PTPN V IN 2015
7.5 KINERJA LINGKUNGAN I ENVIRONMENT PERFORMANCE
• PLTBiogas I Biogas Power Plant
• ISPO & RSPO I ISPO & RSPO
7.6 KETENAGAKERJAAN, KESEHATAN, DAN KESELAMATAN KERJA I EMPLOYMENT, HEALTH, AND SAFETY
7.7 PENGEMBANGAN SOSIAL DAN KEMASYARAKATAN MELALUI PLASMA DAN KKPA I SOCIAL DEVELOPMENT AND COMMUNITY THROUGH PLASMA AND KKPA
• Kemitraan Strategis Perseroan Dan Plasma I Strategic Partnership between the Company and Plasma
• Pembangunan Kebun Kelapa Sawit Pola Kredit KKPA (Kredit KoperasiPrimer Untuk Anggotanya) I Oil Palm Estate Development
through KKPA Loan Scheme (Primary Cooperative Loan for Member)
7.8 TANGGUNG JAWAB KEPADA KONSUMEN DAN PEMASOK I RESPONSIBILITY TO CUSTOMERS AND SUPPLIERS
VIII – SUMBER DAYA MANUSIA I HUMAN RESOURCES
8.1 PENGELOLAAN SUMBER DAYA MANUSIA I HUMAN RESOURCES MANAGEMENT 8.2 TUJUAN PENGELOLAAN SDM I PURPOSE OF HR MANAGEMENT
8.3 STRUKTUR BAGIAN SDM I HC DIVISION STRUCTURE
8.4 PENGELOLAAN SDM TERINTEGRASI BERBASIS KOMPETENSI I INTEGRATED COMPETENCY BASED HUMAN
RESOURCES MANAGEMENT SYSTEM
• Proil Kepala Bagian SDM I Proile Of Vice President of HC Division 8.5 JUMLAH KARYAWAN I THE NUMBER OF EMPLOYEE
8.6 PENGEMBANGAN SDM I HR DEVELOPMENT
• Pelatihan Internal I In House Training
• Kursus Jabatan I Position Courses
• Public Course I Public Course
8.7 PENGEMBANGAN KARIR I CAREER DEVELOPMENT
8.8 PENGELOLAAN HUBUNGAN INDUSTRIAL DAN KESEJAHTERAAN KARYAWAN I MANAGEMENT OF INDUSTRIAL RELATIONS AND EMPLOYEE WELFARE
8.9 CLUB OLAH RAGA I SPORTS CLUB
IX – LAPORAN KEUANGAN I
CROSS REFERENCE AR 2016
X – REFERENSI SILANG I
CROSS REFERENCE
403
361
387
509
6.8 SATUAN PENGAWAS INTERNAL I INTERNAL AUDIT UNIT
• STRUKTUR SPI I IAU STRUCTURE
• PROFIL KEPALA BAGIAN SATUAN PENGAWAS INTERNAL I INTERNAL SUPERVISION UNIT PROFILE • LAPORAN KEGIATAN AUDIT I AUDIT ACTIVITY REPORT
6.9 MANAJEMEN RESIKO I RISK MANAGEMENT
• STRUKTUR ORGANISASI MANAJEMEN RISIKO I ORGANIZATIONAL STRUCTURE OF RISK MANAGEMENT • STRATEGI/PENGEMBANGAN MANAJEMEN RESIKO I STRATEGY/DEVELOPMENT OF RISK MANAGEMENT • REALISASI IMPLEMENTASI MANAJEMEN RISIKO I REALIZATION OF RISK MANAGEMENT IMPLEMENTATION • EVALUASI DAN PERBAIKAN YANG BERKELANJUTAN I SUSTAINABLE EVALUATION AND IMPROVEMENT • ASESMEN RESIKO I RISK ASSESMENT
6.10 PENERAPAN KRITERIA PENERAPAN KINERJA UNGGUL I APPLICATION OF SUPERIOR PERFORMANCE CRITERIA APPLICATION (KPKU)
6.11 PERKARA PENTING DI PENGADILAN I IMPORTANT COUNCIL IN THE COURT
6.12 TEKNOLOGI INFORMASI I INFORMATION TECHNOLOGY
• TATA KELOLA TEKNOLOGI INFORMASI I TECHNOLOGY INFORMATION GOVERNANCE
II. IKHTISAR UTAMA I
MAIN HIGHLIGHTS
II.1. KINERJA UTAMA TAHUN 2016 I MAIN PERFORMANCE IN 2016 II.2. IKHTISAR DATA KEUANGAN I FINANCIAL HIGHLIGHTS- Rasio Keuangan Penting I Key Financial Ratio - Rasio Likuiditas I Liquidity Ratio
- Rasio Leverage I Leverage Ratio - Rasio Aktivitas I Activity Ratio - Rasio Proitabilitas I Proitability Ratio - Rasio Z-Score Model I Z-Score Model Ratio
II.3 IKHTISAR OPERASIONAL I OPERATIONAL HIGHLIGHTS II.4 IKHTISAR SAHAM I SHARES HIGHLIGHT
II.5 PENERBITAN MEDIUM TERM NOTE I MEDIUM TERM NOTE ISSUANCE
II.6 PERBANDINGAN KINERJA PERSEROAN I DISCUSSION AND MANAGEMENT ANALYSIS II.7 PERISTIWA PENTING
II.1. KINERJA UTAMA TAHUN 2016
MAIN PERFORMANCE IN 2016
2012
570.271
550.571
551.076
501.142
459.967
2013
2014
2015
2016
Produksi CPO
(SPO Production)
Produksi CPO (Ton) tahun 2016 turun 8,22% dari tahun 2015 CPO Production (ton) 2016 down 8,22% from 2015
2012
137.038
135.488
132.674
122.491
103.023
2013
2014
2015
2016
Produksi Inti Sawit
(Kernel Production)
2012
Nilai Investasi
(Investment Value)
2012
823.152
821.646
774.095
765.086
754.757
2013
2014
2015
2016
Nilai Investasi (Rp miliar) tahun 2016 turun 1,35% dari tahun 2015. Investment Value (IDR billion) in 2016 down 1.35% from 2015.
56.401
55.918
55.048
49.520
2013
2014
2015
2016
Laba Usaha
(Operating Proit)
2012
428
154
353
267
261
2013
2014
2015
2016
Laba Usaha (Rp miliar) tahun 2016 turun 2,18% dari tahun 2015. Operating Proit (IDR billion) in 2016 down 2.18% from 2015
Nilai Penjualan
(Sales Value)
2012
5.024
4.973
5.537
4.348
4.493
2013
2014
2015
2016
Laba Bersih (Rp miliar) tahun 2016 turun 62,45% dari tahun 2015. Net Income ( USD billion ) in 2016 down 62.45% from 2015.
2012 2013 2014 2015 2016
II.2. IKHTISAR DATA KEUANGAN
(FINANCIAL HIGHLIGHTS)
URAIAN 2011 2012 2013 2014 2015 2016 DESCRIPTION
LABA / RUGI INCOME STATEMENTS
Pendapatan Penjualan 4,980,710 5,024,326 4,972,847 5,537,242 4,347,501 4,492,554 Sales Revenue Laba Kotor 1,054,122 947,648 600,025 940,966 776,884 872,307 Gross Proit Laba Usaha 542,320 428,002 153,766 353,308 266,785 260,964 Operating Income Laba Sebelum Pajak 437,265 420,094 174,750 267,528 168,589 101,250 Proit (Loss) Before Tax Laba Bersih 320,006 312,282 130,385 200,231 112,770 42,340 Total Comprehensive Income Jumlah Saham Beredar
(lembar penuh) 820,000 922,719 922,719 1,312,322 1,312,322 1,313,322 Total Stocks (full amount) Laba Bersih
per Saham (Rp 000) 390 338 141 153 85.93 32.24 Earning Per Share (Rp 000) Pembayaran Dividen 137,002 93,685 35,856 57,638 Dividends Payment Rasio Pembayaran Dividen 42.81% 30.00% 27.50% 28.79% 0.00% 0.00% Dividends Payout Ratio
LAPORAN POSISI KEUANGAN FINANCIAL POSITION
ASET ASSETS
Aset Lancar 944,775 1,045,092 1,005,088 660,553 458,797 613,215 Current Assets
Aset Tidak Lancar : Non Current Assets:
- Piutang Plasma dan KKPA 75,921 125,536 62,862 87,692 122,633 69,887 Due from the Estate Development - Piutang Lain-lain Pihak Berelasi - - - 42,773 41,391 8,090 Other Related Parties - Uang Muka Pembelian Lahan - - - 6,985 6,985 - Advance Purchase Land - Investasi Perusahaan 39,463 42,248 54,933 50,047 46,218 46,251 Corporate Investments - Tanaman Perkebunan 1,704,545 2,143,568 2,617,114 3,074,858 3,491,021 3,881,645 Plantations Assets - Properti Investasi - 25,234 24,044 - - - Property Investments - Aset Tetap 1,011,170 1,124,936 1,255,394 1,421,358 2,586,463 2,696,596 Fixed Assets - Aset Pajak Tangguhan - - - 101,621 158,239 202,249 Deferred Tax Assets - Beban Tangguhan Hak
atas Tanah 131,897 125,613 126,571 5,984 5,150 4,886 Deferred Cost of Land Rights - Pembibitan - - - 22,039 19,541 13,606 Nursery - Tagihan pajak penghasilan - - - 50,807 - - Income Tax - Aset tidak lancar lainnya 54,705 41,917 50,387 24,258 32,197 23,805 Other Non-Current Assets Jumlah Aset Tidak Lancar 3,017,701 3,629,052 4,191,304 4,888,423 6,509,839 6,947,014 Total Non-Current Assets Total Aset 3,962,476 4,674,144 5,196,392 5,548,976 6,968,636 7,560,229 Total Assets
LIABILITAS DAN EKUITAS LIABILITIES AND EQUITIES
Liabilitas Jangka Pendek 1,071,966 1,216,272 1,284,447 1,249,271 1,164,060 1,076,002 Current Liabilities
Liabilitas Jangka Panjang: Non Current Liabilities:
- Utang jangka panjang - setelah dikurangi bagian yang jatuh tempo dalam waktu
satu tahun 981,363 1,399,367 1,841,363 1,971,875 2,303,462 2,954,400 Long Term Debts - Utang Plasma - - - 15,523 17,458 2,518 Plasma Liabilities - Liabilitas imbalan kerja karyawan 177,342 152,160 119,442 672,960 927,319 1,211,339 Employees Beneits Obligations
- Liabilitas Pajak Tangguhan 27,122 39,183 47,277 - - - Deferred Tax Liabilities - Utang Kepada Pemerintah 3,893 3,893 3,893 - - - Debts to the Government Liabilitas Jangka Panjang 1,189,720 1,594,604 2,011,976 2,660,358 3,248,239 4,168,258 Non Current Liabilities Total Liabilitas 2,261,687 2,810,876 3,296,423 3,909,628 4,412,299 5,244,259 Total Liabilities Ekuitas 1,700,789 1,863,268 1,899,969 1,639,347 2,556,337 2,315,968 Shareholder’s Equity Jumlah Liabilitas dan Ekuitas 3,962,476 4,674,144 5,196,392 5,548,976 6,968,636 7,560,228 Total Liabilities & Equities
Modal Kerja (127,191) (171,180) (279,359) (588,718) (705,263) (462,787) Working Capital Investasi 647,902 823,152 821,646 774,095 765,086 754,757 Investment
*) Beberapa akun dalam Laporan Keuangan Tahun 2011 dan 2014 telah direklasiikasi sesuai dengan PSAK terbaru pada saat itu /
Rasio Penagihan Rata2 2.52 1.95 1.74 1.42 0.67 Billing The Average Ratio
IV. Rasio Proitabilitas Proitability Ratios
Imbalan terhadap Ekuitas 20.13 7.37 13.91 4.61 1.86 Return On Equity Imbalan terhadap Investasi 11.47 6.19 9.78 6.81 4.99 Return On Investment Marjin Laba Kotor atas Penjualan 18.86 12.07 16.99 17.87 19.42 Gross Proit Margin Marjin Laba Bersih atas Penjualan 6.22 2.62 3.62 2.59 0.94 Net Proit Margin On Sales Rasio EBITDA atas Aset 10.67 6.47 9.80 10.92 8.40 EBITDA Ratio On Assets
V. Rasio Z-Score Model Z-Score Model Ratio
Z-Score Model Z-Score Model
Z = (6,56 x MKB) / JA + (3,26 x RE) / JA 4.70 3.93 2.38 3.36 2.59 Z = (6,56 x MKB) / JA + (3,26 x RE) / JA + (1,05 x EBIT) / JA + (6,72 x EK) / JK + (1,05 x EBIT) / JA + (6,72 x EK) / JK
MKB = Modal Kerja Bersih MKB = Net Working Capital
RE = Saldo Laba RE = Retained Earning
JA = Jumlah Aset JA = Total Assets
EBIT = Earning Before Interest & Tax EBIT = Earning Before Interest & Tax
EK = Ekuitas EK = Equity
- Liquidity Ratio
DefenitionThe measure used to calculate the Company’s ability to meet its short-term liabilities.
Realization
The level of PT Perkebunan Nusantara V in 2016 to meet its short-term liabilities are indicated by:
• Current Ratio as high as 59.66%. • Quick Ratio is as high as 37.57%. • Cash Ratio of 36.77%as high as.
Increased compared to 2015, but the ability of the Com -pany to meet its short-term obligations in 2016 has increased.
69,37
%
226,44
%
179,98
%
Rasio Kewajiban atas Aset
Rasio Kewajiban atas Ekuitas
Rasio Kewajiban Jangka Panjang
atas Ekuitas
59,66
%
37,57
%
36,77
%
Rasio Lancar Rasio Cepat Rasio Kas
- Rasio Likuiditas
PengertianUkuran yang dipergunakan untuk menghitung tingkat kemampuan Perseroan dalam memenuhi kewajiban jangka pendeknya.
Realisasi
Adapun tingkat kemampuan PT Perkebunan Nusantara V tahun 2016 dalam memenuhi Liabilitas jangka pendeknya di-tunjukkan dengan:
• Rasio Lancar mencapai sebesar 59,66%. • Rasio Cepat mencapai sebesar 37,57%. • Rasio Kas mencapai sebesar 36,77%.
Terjadi peningkatan dibandingkan tahun 2015, namun kemampuan Perseroan dalam memenuhi kewajiban jangka pendeknya pada tahun 2016 mengalami peningkatan.
- Leverage Ratio
DefenitionA measure used to calculate the level of ability of the Com -pany in fulilling its obligations if the Com-pany is currently liq -uidated.
Realization
The level of PT Perkebunan Nusantara V in 2016 in fulilling obligations, if liquidation done at this point is indicated by:
• Total Debt to Assets Ratio of 69.37%. • Total Debt to Equity Ratio of 226.44%. • Long Term Debt to Equity Ratio of 179.98%.
Compared to the increase in 2015, PT Perkebunan Nusan -tara V experienced a decrease in its ability to fulill its obliga -tions when liquidated at this time, although not very signii -cant.
- Rasio Leverage
PengertianSuatu ukuran yang dipergunakan untuk menghitung ting-kat kemampuan Perseroan dalam memenuhi segala kewajiban-nya apabila saat ini Perseroan dilikuidasi.
Realisasi
Adapun tingkat kemampuan PT Perkebunan Nusantara V tahun 2016 dalam memenuhi kewajiban apabila dilakukan li-kuidasi pada saat ini ditunjukkan dengan:
• Rasio Kewajiban atas Aset sebesar 69,37%. • Rasio Kewajiban atas Ekuitas sebesar 226,44%. • Rasio Kewajiban Jangka Panjang atas Ekuitas sebesar 179,98%.
- Proitability Ratio
DefenitionProitability ratios or the ratio is a measure of corporate prof -itability used to calculate the net outcome of various policy and management decisions that will provide a inal answer about the effectiveness of management in managing the company.
Realization
The level of proitability PT Perkebunan Nusantara V in 2016 in achieving the company’s effectiveness is indicated by:
• Return On Equity Ratio of 1.86%. • Return on Investment Ratio of 4.99%. • Gross Proit Margin on Sales Ratio of 19.42%. • Net Proit Margin on Sales Ratio of 0.94%. • EBITDA Ratio on Assets of 8.40%.
Compared to 2015, the Gross Proit Margin Ratio on Sales and EBITDA Ratio on Assets decreased below last year, while Ratio of Equity Ratio, Investment Ratio Ratio, Net Sales Margin Ratio on Sales decreased compared to last year, but generally in terms of Proitability in 2016 PT Perkebunan Nusantara V is quite good.
33,72
%
0,001
%
0,67
%
Rasio Perputaran Persediaan Rasio Perputaran Aset Rasio Penagihan Rata-rata
1,86
%
4,99
%
19,42
%
0,94
%
8,40
%
RasioEkuitas Imbalan Rasio Margin
Laba Kotor atas Penjualan
RasioInvestasi Imbalan Rasio Margin
Laba Bersih atas Penjualan
Rasio EBITDA atas Aset taran Persediaan, sedangkan penurunan terjadi terhadap Rasio
Perputaran Aset dan Rasio Penagihan. Namun secara umum efektivitas Perseroan dalam kondisi yang cukup baik.
occurs against Asset Turnover and The Ratio of Collectivity. However, in general, the Company’s effectiveness is in good condition.
- Rasio Proitabilitas
Pengertian
Rasio Proitabilitas atau rasio kemampulabaan Perseroan ada-lah ukuran yang dipergunakan untuk menghitung hasil akhir bersih dari berbagai kebijakan dan keputusan manajemen yang akan memberikan jawaban akhir tentang efektivitas manajemen dalam mengelola Perseroan.
Realisasi
Adapun tingkat Proitabilitas PT Perkebunan Nusantara V tahun 2016 dalam mencapai efektivitas Perseroan ditunjukkan dengan:
• Rasio Imbalan Ekuitas sebesar 1,86%. • Rasio Imbalan Investasi sebesar 4,99%.
• Rasio Margin Laba Kotor atas Penjualan sebesar 19,42%. • Rasio Margin Laba Bersih atas Penjualan sebesar 0,94%. • Rasio EBITDA atas Aset sebesar 8,40%.
- Rasio Z-Score Model
Pengertian
Berdasarkan hasil analisis indikator menggunakan Z- Score Model atau suatu ukuran yang dipergunakan untuk menilai kelangsungan usaha (going concern) Perseroan yang meng-gunakan kombinasi beberapa formula analisis rasio keuangan yang dikembangkan oleh Edwards Altman yang dikenal den-gan Z-Score Model denden-gan mengacu beberapa indikator di-antaranya:
• Jika hasilnya Z < 1,23 mengindikasikan kelangsungan usaha dalam prediksi Pailit.
• Jika hasilnya 1,23 > Z < 2,90 mengindikasikan kelangsungan usaha dalam prediksi Grey Area. • Jika hasilnya Z > 2,90 mengindikasikan kelangsungan
usaha dalam prediksi Tidak Pailit.
Realisasi
Hasil perhitungan Z-score model tahun 2016 berada di angka 2,59. Menurun jika dibandingkan dengan tahun 2015 sebesar 3,36 (menurun 0,78).
Ini memberi sinyal kuat kepada Perseroan untuk mem-pertahankan kelangsungan usahanya karena sudah masuk ke zona grey area.
- Z-Score Model Ratio
DefenitionBased on the analysis of indicators using the Z-Score Model or a measure used to assess the continuity of business (going concern) company that uses a combination of inancial ratio analysis formula developed by Edwards Altman, known as Z-Score Model with reference to some of the indicators are:
• If the result Z <1.23 indicates the continuity of business in bankruptcy prediction.
• If the result is 1.23> Z <2.90 indicates the continuity of business in the prediction of Grey Area.
• If the result is Z> 2.90 indicates the survival of the prediction is not Bankruptcy.
Realization
Z-score model calculation results year 2016 is at the number 2.59. Decrease compared to 2015 by 3.36 (decreased 0.78).
- Tua Renta (>25 th) 14,928 10,898 12,694 8,566 4,242 Post Old (> 25 yr) Jumlah TM 52,513 54,094 57,420 59,188 58,742 Total Productive Plants TMTP 303 242 517 913 1,101 Unproductive Mature Plants TBM 19,648 18,128 17,540 13,294 12,568 Immature Plants
TB 34 84 11 - New Planting
TU 4,471 4,159 743 4,558 5,614 Replanting
TK - - 1,982 110 Conversion Planting
Bibitan 107 107 127 125 124 Nursery
Jumlah Areal Kebun Sendiri 77,076 76,814 78,340 78,187 78,149 Total Nucleus Estate Area
Areal Kebun Plasma Plasma Estate Area
Tanaman Menghasilkan ( TM ) : Productive Plants
- Muda (3 - 8 th) - - - - 2,436 Young (3 - 8 yr)
- Remaja (9 - 13 th) - - - - - Juvenile (9 - 13 yr) - Dewasa (14 - 20 th) - - - - - Mature (14 - 20 yr)
- Tua (21 - 25 th) 31,732 17,590 10,832 9,012 5,600 Old (21 - 25 yr)
- Tua Renta (>25 th) 24,933 38,075 43,063 43,537 46,949 Post Old (> 25 yr) Jumlah TM 56,665 55,665 53,895 52,549 54,985 Total Productive Plants
TMTP - 126 334 636 636 Unproductive Mature Plants TBM - 874 2,436 3,480 1,044 Immature Plants
TB - - - - New Planting
TU - - - - Replanting
TK - - - - Conversion Planting
Jum la h Are a l Ke bun Pla sm a 5 6 ,6 6 5 5 6 ,6 6 5 5 6 ,6 6 5 5 6 ,6 6 5 5 6 ,6 6 5 Total Plasma Estate Area
Jumlah Areal Kebun Kelapa Sawit : Total Palm Estate Area :
Total Areal TM Kelapa Sawit 109,178 109,759 111,315 111,737 113,727 Total Productive Plants Total Areal TMTP Kelapa Sawit 303 368 851 1,549 1,737 Total Unproductive Mature Plants
Total Areal TBM Kelapa Sawit 19,648 19,002 19,976 16,774 13,612 Total Immature Plants Total Areal TB Kelapa Sawit 34 84 11 - - Total New Planting
Total Areal TU Kelapa Sawit 4,471 4,159 743 4,558 5,614 Total Replanting
Total Areal TK Kelapa Sawit - - 1,982 110 - Total Conversion Planting Total Areal Bibitan Kelapa Sawit 107 107 127 125 124 Total Nursery
Total Areal Kelapa Sawit 133,741 133,479 135,005 134,852 134,814 Total Oil Palm Estate Area
B. Kebun Karet (Ha) B. Rubber Estate (Ha)
Areal Kebun Sendiri Nucleus Estate Area
Tanaman Menghasilkan ( TM ) : Productive Plants
- Muda (6 - 8 th) 1,747 1,776 1,317 984 968 Young (6 - 8 yr) - Remaja (9 - 13 th) 941 1,114 1,641 2,207 2,160 Juvenile (9 - 13 yr)
- Dewasa (14 - 20 th) 493 - - 331 1,598 Mature (14 - 20 yr)
- Tua (21 - 25 th) 4,372 4,293 2,257 2,145 - Old (21 - 25 yr) - Tua Renta (>25 th) - - - - - Post Old (> 25 yr) Jumlah TM 7,553 7,183 5,215 5,667 4,726 Total Productive Plants TMTP 259 - - - 1,111 Unproductive Mature Plants
TBM 1,976 2,283 2,898 2,378 2,208 Immature Plants
TB - - - - - New Planting
TU 254 558 68 - - Replanting
TK 1 296 - - - Conversion Planting
Bibitan 3 17 3 7 7 Nursery
Areal Kebun Plasma Plasma Estate Area
Tanaman Menghasilkan (TM) Productive Plants
- Muda (3 - 8 th) - - - - - Young (6 - 8 yr)
- Remaja (9 - 13 th) - - - - - Juvenile (9 - 13 yr)
- Dewasa (14 - 20 th) - - - - - Mature (14 - 20 yr) - Tua (21 - 25 th) - - - - - Old (21 - 25 yr)
- Tua Renta (>25 th) 17,861 17,861 17,861 17,861 - Post Old (> 25 yr) Jumlah TM 17,861 17,861 17,861 17,861 - Total Productive Plants
TMTP - - - - - Unproductive Mature Plants
TBM - - - - - Immature Plants
TB - - - - - New Planting
TU - - - - - Replanting
TK - - - - - Conversion Planting
Jumlah Areal Kebun Plasma 17,861 17,861 17,861 17,861 - Total Plasma Estate Area
Jumlah Areal Kebun Karet : Total Rubber Estate Area :
Total Areal TM Karet 25,414 25,044 23,076 23,528 4,726 Total Productive Plants Total Areal TMTP Karet 259 - - - 1,111 Total Unproductive Mature Plants
Total Areal TBM Karet 1,976 2,283 2,898 2,378 2,208 Total Immature Plants
Total Areal TB Karet - - - - - Total New Planting Total Areal TU Karet 254 558 68 - - Total Replanting
Total Areal TK Karet 1 296 - - - Total Conversion Planting Total Areal Bibitan Karet 3 17 3 7 7 Total Nursery Total Areal Karet 27,907 28,198 26,045 25,913 8,052 Total Rubber Estate Area
Total Areal Kelapa Sawit dan Karet 161,648 161,677 161,050 160,765 142,866 Total Oil Palm and Rubber Area
C. Produksi Kelapa Sawit C. Oil Palm Production
Produksi TBS Lapangan - Ton Field FFB Production - Ton
- Kebun Inti 970,801 836,246 978,942 1,131,650 1,101,276 Nucleus Estate
- Kebun Plasma 737,727 718,113 628,734 490,901 450,290 Plasma Estate - Pihak III 976,895 1,134,069 1,140,806 885,079 753,713 Third Party
Total TBS 2,685,424 2,688,428 2,748,482 2,507,630 2,305,279 Total Field FFB
Produksi TBS Olah - Ton FFB Production - Ton
- Kebun Inti 969,258 836,755 976,493 1,132,702 1,103,710 Nucleus Estate
- Kebun Plasma 737,631 717,574 628,749 491,442 450,367 Plasma Estate - Pihak III 976,798 1,133,547 1,141,181 885,249 753,786 Third Party
Total TBS Olah 2,683,687 2,687,876 2,746,423 2,509,393 2,307,863 Total FFB
Produksi Minyak Sawit - Ton Oil Palm Production - Ton
- Kebun Inti 230,156 195,350 224,446 249,251 240,193 Nucleus Estate
- Kebun Plasma 150,241 141,593 117,130 90,967 82,638 Plasma Estate - Pihak III 189,873 213,628 209,500 160,923 137,136 Third Party
Total Minyak Sawit 570,271 550,571 551,076 501,142 459,967 Total Oil Palm
Produksi Inti Sawit - Ton Palm Kernel Production - Ton
- Kebun Inti 49,275 40,521 46,976 55,963 46,000 Nucleus Estate
- Kebun Plasma 39,387 37,766 31,375 24,635 21,353 Plasma Estate - Pihak III 48,376 57,201 54,323 41,894 35,670 Third Party
Total Inti Sawit 137,038 135,488 132,674 122,491 103,023 Total Palm Kernel
Produksi Minyak + Inti Sawit 707,308 686,059 683,750 623,633 562,989 Oil Palm + Kernel Production
Produksi PKO - Ton PKO Production - Ton
- Pabrik Sendiri 46,855 45,779 46,059 41,125 37,206 Company’s Mill - Pabrik Pihak III 9,546 10,139 8,989 8,396 5,731 Third Party Mill
Total PKO 56,401 55,918 55,048 49,520 42,937 Total PKO
Produksi PKM - Ton PKM Production - Ton
- Pabrik Sendiri 62,773 60,166 61,449 60,831 52,436 Company’s Mill
- Pabrik Pihak III 11,665 12,976 11,700 10,797 7,343 Third Party Mill Total PKM 74,439 73,142 73,149 71,628 59,779 Total PKM
Produksi PKO + PKM 130,839 129,060 128,197 121,149 102,716 PKO + PKM Production
D. Produksi Karet Lapangan - Ton D. Field Rubber Production - Ton
- Kebun Inti 6,078 6,284 5,928 5,146 5,018 Nucleus Estate - Pihak III 6,631 6,606 3,283 4,301 3,723 Third Party
Total Produksi Karet Lapangan 12,709 12,889 9,211 9,447 8,741 Total Field Rubber Production
E. Produksi Hasil Jadi Karet - Ton E. Rubber Production - Ton
- Kebun Inti 6,433 6,340 6,011 5,237 4,837 Nucleus Estate - Pihak III 6,633 7,067 3,608 4,347 3,700 Third Party
Total Produksi Karet Hasil Jadi 13,066 13,407 9,619 9,584 8,538 Total Rubber Production
F. Produktivitas TBS (Ton/Ha) F. FFB Productivity (Ton/Ha)
- Kebun Inti 18.49 15.46 17.05 19.12 18.75 Nucleus Estate - Kebun Plasma 13.02 12.90 11.67 9.34 8.19 Plasma Estate
G. Produktivitas Karet (Ton/Ha) G. Rubber Productivity (Ton/Ha)
- Pabrik Pihak III 51.00 51.00 51.00 51.00 55.82 Third Party
Rendemen Rata2 PKM 54.29 54.32 41.77 58.10 58.15 Average of PKM Extraction Rate (%)
I. Pemasaran I. Marketing
Pemasaran Ekspor Export Sales
Volume Penjualan Ekspor (Ton): Volume of Export Sale (Ton) :
CPO 18,500 3,000 - - - Palm Oil
Inti Sawit - - - - - Palm Kernel
PKO 4,000 - - - - Palm Kernel Oil
Karet 5,935 9,796 4,596 4,677 2,278 Rubber
Harga Jual Ekspor (Rp/Kg): Price of Export Sales (IDR/Kg):
CPO 7,433 7,589 - - - Palm Oil
Inti Sawit - - - - - Palm Kernel
PKO 9,283 - - - - Palm Kernel Oil
Karet 27,521 25,208 22,348 18,392 17,246 Rubber Nilai Penjualan Ekspor (Rp Juta): Export Sales (IDR million):
CPO 137,512 22,767 - - - Palm Oil
Inti Sawit - - - - - Palm Kernel
PKO 37,126 - - - - Palm Kernel Oil
Karet 163,330 246,936 102,722 86,023 39,289 Rubber
Pemasaran Lokal Local Sales
Volume Penjualan Lokal (Ton): Volume of Local Sales (Ton):
CPO 542,056 570,796 546,729 509,638 462,291 Palm Oil
Inti Sawit 23 710 38 - - Palm Kernel
PKO 50,185 59,270 56,762 50,590 43,792 Palm Kernel Oil PKM 75,645 70,045 75,873 72,683 56,973 Palm Kernel Meal
Karet 6,848 3,481 6,110 4,385 6,733 Rubber
Harga Jual Lokal (Rp/Kg): Price of Local Sales (IDR/Kg):
CPO 7,460 7,176 8,364 7,047 7,850 Palm Oil
Inti Sawit 3,162 3,250 5,474 - - Palm Kernel PKO 7,833 7,707 11,839 10,855 15,255 Palm Kernel Oil
PKM 593 867 912 595 699 Palm Kernel Meal
Karet 29,849 25,085 19,667 17,770 17,298 Rubber Nilai Penjualan Lokal (Rp Juta): Local Sales (IDR million):
CPO 4,043,909 4,096,028 4,572,953 3,591,164 3,628,890 Palm Oil
Inti Sawit 72 2,307 206 - - Palm Kernel
PKO 393,077 456,792 672,013 549,167 668,062 Palm Kernel Oil
PKM 44,885 60,705 69,177 43,228 39,841 Palm Kernel Meal Karet 204,414 87,313 120,171 77,919 116,472 Rubber
Total Pemasaran Total Sales
Total Volume Penjualan (Ton): Total Sales Volume (Ton):
CPO 560,555 573,796 546,729 509,638 462,291 Palm Oil
Inti Sawit 23 710 38 - - Palm Kernel
PKO 54,185 59,270 56,762 50,590 43,792 Palm Kernel Oil
PKM 75,645 70,045 75,873 72,683 56,973 Palm Kernel Meal Karet 12,783 13,277 10,707 9,062 9,012 Rubber
Harga Jual Rata-rata (Rp/Kg): Average Sales Price (IDR/Kg):
CPO 7,459 7,178 8,364 7,047 7,850 Palm Oil Inti Sawit 3,162 3,250 5,474 - - Palm Kernel
PKO 7,940 7,707 11,839 10,855 15,255 Palm Kernel Oil
PKM 593 867 912 595 699 Palm Kernel Meal
Karet 28,768 25,176 20,818 18,091 17,285 Rubber
Inti Sawit 72 2,307 206 - - Palm Kernel
PKO 430,203 456,792 672,013 549,167 668,062 Palm Kernel Oil
PKM 44,885 60,705 69,177 43,228 39,841 Palm Kernel Meal
Karet 367,745 334,249 222,894 163,942 155,761 Rubber
Nilai Penjualan Ekspor Kelapa Sawit :
Crude Palm Oil (CPO) :
- CPO 164,454 25,114 - - -
- Pungutan Ekspor (PE) CPO (26,942) (2,347) - - -
- CPO Setelah PE 137,512 22,767 - - - - Harga Jual CPO (sebelum PE) 8,890 8,371 - - - - Harga Jual CPO (setelah PE) 7,433 7,589 - - -
Palm Kernel Oil (PKO) :
- PKO 45,084 - - - -
- Pungutan Ekspor (PE) PKO (7,958) - - - -
- PKO Setelah PE 37,126 - - - -
- Harga Jual PKO (sebelum PE) 11,272 - - - - - Harga Jual PKO (setelah PE) 9,283 - - - -
2012 2013 2014 2015 2016
Nilai Penjualan
Kelapa Sawit 4,657 4,639 5,314 4,184 4,337
Karet 368 334 223 164 156
Total Nilai Penjualan 5,024 4,973 5,537 4,348 4,493
Volume penjualan
Kelapa Sawit 690,408 703,820 679,402 632,910 563,056 Karet 12,783 13,277 10,707 9,062 9,012
Total Volume Penjualan 703,191 717,096 690,109 641,972 572,067
Harga Jual Rata-rata
