• Tidak ada hasil yang ditemukan

Pulau Bulan, Kelurahan Batu Legong, Kecamatan Bulang, Kota Batam

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

5.1.14 Pulau Bulan, Kelurahan Batu Legong, Kecamatan Bulang, Kota Batam

f) Permasalahan

l Penguasaan dan pemilikan 1 (satu) pulau oleh 1 (satu) Badan Hukum, yakni PT.Nikoi Island yang berbatasan dengan Negara Singapura. Apakah tidak sebaiknya dikauasai Negara untuk pertahanan negara.

l BPN harus hati-hati dalam memproses permohonan HGB- PT.Tripurna Binangun Sempurna. nya lagi, saat ini dalam proses seluas: 20 hektar.

l Air tawar yang berada di pulau ini tidak di ijinkan/dilarang diambil oleh masyarakat di kelurahan tanjung Sari yang sedang kekurangan air bersih oleh penjaga PT.Tripurna Binangun Sempurna, padahal pulau tersebut sudah diterlantarkan/

tanah kosong (tidak ada pembangunan resort)

5.1.14 Pulau Bulan, Kelurahan Batu Legong, Kecamatan Bulang, Kota Batam

a) Luas Pulau lebih kurang 10.000 Ha.

b) Tata Ruang P.Bulan diperuntukan bagi 1) Kawasan pertanian/Agro Bisnis;

2) Kawasan Budidaya Tambak.

c) Batas Wilayah

l Sebelah Utara dengan pulau Bulang Lintang dan pulau Buluh

l Sebelah Timur dengan Kelurahan Pantai Gelam

l Sebelah Selatan dengan Kelurahan pantai Gelam dan pulau Batu legong

l Sebelah Barat dengan Kelurahan Pecungai di pulaun Pecung d) Riwayat Penguasaan dan status tanah

l Tahun 1910 merupakan Perkebunan Karet berdasarkan akte Concessie No.161, 162, dan 163 tercatat atas nama NV.Exploitatie Maatshappy Pulau Bulan Rubber Estate tanggal 10-06-1910.

l Tahun 1955, oleh pemegang saham dihibahkan kepada Universitas Islam Indonesia (UII), akan tetapi pengusahaannya masih menggunakan nama NV. Exploitatie Maatshappy Pulau Bulan Rubber Estate.

l Tahun 1963-1965, berdasarkan Surat Keputusan Menteri Pertanian dan Agraria Nomor:SK.II/I/Ka/63 tanggal 05-01-1963 diberikan Hak Guna Usaha (HGU) kepada NV.Exploitatie Maatshappy Pulau Bulan Rubber Estate, dan telah dikeluarkan Sertipikat atas namanya No.HGU.1/Belakangpadang tanggal 31-03-1965.

l Tahun 1985,

l berdasarkan panitia Pemeriksaan Tanah Provinsi Riau (Panitia B) dalam Risalah-nya No.04/RsL/HGU/1985 tanggal 10-02-1985 telah mengkonstatir, bahwa tanah perkebunan pulau Bulan selama dalam pengusahaan NV.Exploitatie Maatshappy Pulau Bulan Rubber Estate, menyatakan:

l diatas tanah HGU tidak terdapat tanaman dan bangunan,

l kebun tidak di usahakan secara baik,

l terdapat karet tua dan kelapa tua serta tidak pernah diadakan re planting dan new planting,

l Panitia B berkesimpulan HGU tidak diusahakan secara baik dan mengusulkan untuk dibatalkan tanpa memberikan ganti rugi.

122

l berdasarkan Surat Gubernur Kepala Daerah Tingkat I Riau No.524.2/AGR/842 tanggal 06-03-1985, mengusulkan agar HGU tersebut dibatalkan dan tanah dikuasai langsung oleh Negara.

l Team Pertimbangan HGU Perkebunan Besar di Jakrta dengan Surat No.09/

Team HGU/Pert/85 tanggal 04-05-1985 memberikan pertimbangan agar supaya HGU Perkebunan Pulau BUlan atas nama NV.Exploitatie Maatshappy Pulau Bulan Rubber Estate dibatalkan serta penguasaan tanah diserahkan kepada Gubernur KDH Tk I Riau untuk kemudian mengusulkan peruntukkannya lebih lanjut.

l berdasarkan Surat Keputusan Menteri Dalam Negeri No.SK.114/DJA/1985 tanggal 18-06-1985, HGU atas nama NV.Exploitatie Maatshappy Pulau Bulan Rubber Estate dicabut/dibatalkan.

l Tahun 1986,

l berdasarkan Surat Keputus an Gubernur Kepala Dae rah Tingkat I Riau No.Kpts.713/X/1985 tanggal 30-10-1985 jo No.Kpts.31/I/1986 tanggal 24-01-1986 diberikan Pen cadangan Tanah kepada PT.Sinar Culindo Perkasa.

l Panitia B Provinsi Riau dalam Risalah-nya No.08/Rsl/HGU/1986 tanggal 27-01-1986 berkesimpulan per mohonan di luluskan untuk diberikan HGU dengan alasan tidak ada pihak lain yang berhak atas tanah tersebut.

l Tahun 1987,

l berdasarkan Surat Keputusan Menteri Dalam Negeri No.14/HGU/1987 tanggal 20-11-1987 diberikan HGU kepada PT.Sinar Culindo Perkasa, sesuai dengan Gambar Situasi No.15/1986 tanggal 06-09-1986.

l Berdasarkan Sertipikat HGU No.02 Belakangpadang tanggal 08-02-1987 atas nama PT.Sinar Culindo Perkasa, berakhir tanggal 31-12-2012.

l berdasarkan Surat Keputusan Gubernur Kepala Daerah Tingkat I Riau No.Kpts.294/VII/1987 tanggal 02-07-1987 diberikan Pencadangan Tanah kepada PT.Reksa Artha Mustika.

e) Penguasaan dan pemilikan tanah serta luasannya

1) PT.Alam Samudera Triperkasa dengan HGU tahun 1988 Nomor: 01, luasan: 99 Ha, yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2008.

2) PT. Piranti Gemilang dengan HGU tahun 1996 Nomor: 02, luasan: 119,8650 Ha, yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2031.

3) PT. Perkasa Jagat Karunia dengan HGU tahun 1997 Nomor: 03, dengan luasan: 197, 4000 Ha, berakhir pada tanggal 14 Nopember 2032.

4) PT. Perkasa Jagat Karunia, dengan HGU tahun 1997 Nomor: 04, dengan luasan:

1.993,070 Ha berakhir pada tanggal 14 Nopember 2032.

5) PT. Puoltrindo Lestari dengan HGU tahun 1997 Nomor: 05, dengan luasan:

151,8155 Ha berakhir pada tanggal 14 Nopember 2032.

6) PT. Mustika Arya Perdana dengan HGU tahun 1997 Nomor: 06, dengan luas: 26 Ha berakhir pada tanggal 14 Nopember 2032.

7) PT. Citrahaitek Adiprima dengan HGU tahun 1998 Nomor: 07, dengan luas: 88,2727 Ha berakhir pada tanggal 20 April 2033.

8) PT. Prasatalia Mulia dengan HGU tahun 1998 Nomor : 08, dengan luas: 193,6480 Ha yang berakhir pada tanggal 20 April 2033.

123

9) PT. Sarana Lahan Makmur dengan HGU tahun 1998 Nomor: 09, dengan luas:

166,8267 Ha yang berakhir pada tanggal 20 April 2033.

10) PT. Piranti Sakti Perdana dengan HGU tahun 1998 Nomor : 10, dengan luas:

191,9650 Ha,yang berakhir pada tanggal 20 April 2033.

11) PT.Sarana Lahan Subur dengan HGU tahun 1998 Nomor:11, dengan luas: 100,0341 Ha, yang berakhir pada tanggal 02 September 2033.

12) PT. Piranti Perkasa dengan HGU tahun 1998 Nomor: 12, dengan luasan: 175,1894 Ha, yang berakhir pada tanggal 02 September 2033.

13) PT. Sinar Culindo Perkasa dengan HGU tahun 1988 Nomor:2, dengan luasan 1.500 Ha, setelah diperpanjang maka akan berakhir pada tanggal 30 desember 2037.

(terindikasi terlantar).

14) PT. Perkasa Jagat Karunia dengan HGU tahun 1997 Nomor : 03, dengan luas:

157,5160 Ha, yang berakhir pada tangal 14 Nopember 2032.

15) PT. Bina Tangkar Perdana dengan HGU tahun 1997 Nomor : 04, dengan luas:

199,9870 Ha,yang berakhir pada tanggal 14 Nopember 2032.

16) PT. Panorama Tata Persada dengan HGU tahun 2007 Nomor : 17, dengan luas : 198 Ha, yang berakhir pada tanggal 20 April 2042.

17) PT. Tepian Pantai Persada dengan HGU tahun 2007 Nomor : 18, dengan luas: 195 Ha, yang berakhir pada tanggal 20 April 2042.

18) PT. Pulau Lestari Persada dengan HGU tahun 2007 Nomor : 19, dengan luas: 198 Ha, yang berakhir pada tanggal 20 April 2042

19) PT. Cipta Subur Persada dengan HGU tahun 2007 Nomor: 20, dengan luas: 150 Ha, yang berakhir pada tanggal 20 April 2042

20) PT. Bumi Subur Adilesta, dengan HGU tahun 2007 Nomor : 21, dengan luas: 196 Ha yang berakhir pada tanggal 20 April 2042

Penguasaan tanah seluas 3.986,4389 hektar tersebut di indikasikan di bawah naungan 1 (satu) Holding/Group.

f) Permasalahan

l Pemilikan tanah seluas 3.986,4389 hektar tersebut dikuasai oleh beberapa Badan Hukum (PT) yang berada di bawah naungan 1 (satu) Holding/Group.

l Tahun 1990 sedang di proses SHGU Badan Hukum ada 5 bidang, 4 bidang dengan luas masing-masing 195 Ha = 780 Ha, dan 1 bidang = 196Ha. Luas yang sedang di proses: 976 Ha

l Dengan adanya proses SHGU seluas 976 Ha + 3.986,4389Ha, maka jumlah penguasaan dan pemilikan

Holding/Group adalah seluas = 4.962,4389 Ha atau sekitar 49,62%

g) Peta bidang-bidang tanah yang sudah bersertipikat

Berdasarkan hasil penelitian di atas, maka kita mengetahui dan menemukan berbagai pola penguasaan dan pemilikan tanah di pulau-pulau kecil lokasi penelitian, yakni:

124