• Tidak ada hasil yang ditemukan

PulAu SEMIuN

Dalam dokumen Menjaga Indonesia dari Kepri (Halaman 82-87)

P

emkab Natuna kini punya dua program di pulau ini. Yang pertama adalah menancapkan patok tanda merah, sebagai penunjuk bahwa Pulau Semiun adalah bagian tak terpisahkan dari Indonesia, dan yang kedua, adalah membuat program transmigrasi di pulau ini. Pulau Semiun adalah satu dari 19 pulau terdepan Indonesia di Kepri, yang langsung berbatasan dengan Malaysia. Pulau ini memang ukurannya lebih besar dari Pulau Sebetul. Namun untuk sampai ke Semiun, medan yang ditempuh relatif sulit. Pilihan terbaik adalah setelah mengunjungi Pulau Sebetul, maka bisa me- lanjutkan ke Pulau Semiun.

Dengan menggunakan perahu nelayan, dibutuhkan waktu sampai 2,5 jam sebelum bisa menjejakkan kaki di pulau yang bagian pantainya berpasir putih ini. Namun begitu sampai, setidaknya perjalanan yang cukup jauh dan medan yang menyulitkan itu akan segera terobati oleh kedamaian di Pulau Semiun. Pulau ini tidak berupa gugusan batu karang belaka, melainkan banyak rerimbunan pepohonan hijau di atasnya. Bila Pulau Sebetul rawan terhadap abrasi yang bisa menenggelamkannya, Pulau Semiun relatif cukup aman. Sebab, bentuk pulau ini adalah bukit yang cukup tinggi. Sehingga bagian yang bersentuhan langsung dengan ombak laut adalah di sisi pantainya. Sementara, dari pantai, untuk menikmati pulau ini, kita bisa mendaki tebing-tebing yang tak terlalu terjal,

untuk sampai di puncak bukit. Pada bagian puncak bukit, terdapat lampu mercusuar milik Distrik Navigasi. Para penjaga mercusuar pun menjadi penghuni pulau kosong itu. Selain mereka, hanya keheningan yang memenuhi keseluruhan isi pulau.

Pulau Semiun masuk dalam wilayah Desa Air Payang, Kecamatan Pulau Laut. Secara geograis, Pulau Semiun terletak pada titik koordinat 04o 31’ 09” LU dan 107o 43’ 17” BT. Di pulau ini terdapat Titik Dasar No. TD 029 dan Titik Referensi No. TR 029. Topograi Pulau Semiun berupa bukit dengan pantainya yang ber- tebing curam. Kedalaman perairan di sekeliling pulau adalah 1-5 meter dan kedalamannya bertambah seiring makin jauh jaraknya dari pulau, hingga kedalaman di atas 10 meter. Perairan di Pulau Semiun relatif berombak dengan tingkat kecerahan antara 5-10 meter dan tipe substrat dasarnya berbatu. Parameter kualitas air di sekitar Pulau Semiun masing-masing adalah suhu 31 C, pH 7-8, salinitas 32 o/oo, DO 9,20 mg/l, BOD 3,20 mg/l, ammonia 0,016 mg/l, nitrat 0,468 mg/l, nitrit 0,016 mg/l dan sulide < 0,01 mg/l.3

Meski terasing di tengah Laut Cina Selatan, namun Pulau Semiun adalah surga bagi mereka yang ingin mencari kedamaian alami di alam. Bila memanjat ke puncak bukit, maka kita bisa me- lihat hamparan lautan yang seperti tak pernah berujung. Pepohonan kelapa yang tumbuh liar menjadi bagian dari puncak bukit di pulau itu. Andai bisa diberikan izin, maka menyantap kelapa muda di siang hari yang panas, di puncak bukit Pulau Semiun, tentu adalah kenikmatan tersendiri. Sementara saat senja, kita bisa berlarian ke bagian bawah pulau, di hamparan pasir putih, kita bisa menikmati keindahan panorama alam. Apalagi perairan sekitar Pulau Semiun sangat cerah, di mana kita bisa melihat dasar laut sampai pada kedalaman lima hingga sepuluh meter. Kalau bermalam di situ, maka saat menjelang subuh, kita pun masih bisa menyaksikan jejak

3 Data dari http://www.kp3k.kkp.go.id/old/index.php?option=com_content &view=article&id=114%3Apulau-semiun&catid=1%3Alatest-news& Itemid=56&lang=in

induk penyu yang habis menelurkan telurnya di dalam tumpukan pasir putih pantai. Ya, bersama Sekatung, Semiun memang dikenal sebagai pulau tempat persinggahan penyu.

Apakah kita bisa bermalam di Semiun? Jawabannya tentu saja bisa. Sebab, meski pulau ini berstatus sebagai pulau kosong, namun ada petugas Navigasi yang mendiami pulau itu. Mereka tinggal di pinggir laut, di pantai pasir putih. Rumah yang mereka bangun sebanyak dua unit, yang persis berada di pasir putih pantai. Tak ada pilihan menginap lagi, kecuali di salah satu dari dua rumah itu. Tak jauh dari rumah, juga terdapat tempat tambat kapal. Karena pada sisi pantai yang berpasir putih, karang tidak terlalu banyak, maka pompong nelayan pun bisa merapat sampai bagian pantai.

***

Dengan melihat kondisi geograis dan berbagai aspek lainnya seperti yang telah dipaparkan di atas, pengembangan Pulau Semiun di masa depan dapat mencermati beberapa hal. Bila kita mengkaji berdasarkan analisa SWOT, maka akan ditemukan sejumlah hal me narik yang bisa menjadi bahan pertimbangan untuk pengem- bangan kawasan ini ke depan.

Kekuatan (strengths) atau keunggulan yang dimiliki oleh pulau ini adalah penyu dan keindahan alam. Pantai pasir putihnya yang landai membuat penyu-penyu sering menjadikan tempat ini sebagai kawasan bertelur. Tentu di masa depan, juga perlu dipikirkan bagaimana me lestari kan hewan langka ini. Sebab, nantinya bila semakin banyak orang datang ke Pulau Semiun, tentu saja akan berpengaruh terhadap populasi penyu. Mitos mengkonsumsi telur penyu bisa menghasilkan efek ter tentu pada kaum lelaki jelas akan membuat telur penyu di kawasan ini akan diburu. Bila itu terjadi, jelas saja populasi penyu yang memang sudah menipis di kawasan ini, suatu saat berpotensi untuk hilang.

Selain penyu, potensi yang dimiliki oleh kawasan ini adalah ikan kerapu. Hal ini mengingat ekosistem laut di sekitar pulau

masih terjaga dengan baik. Di tengah keunggulan itu, ada sisi lain dari pulau ini yang juga harus mendapat kajian dan pemikiran, yakni seperti misalnya kelemahan (weaknesses) dari sisi akses ter- hadap Pulau Semiun itu sendiri. Untuk mencapai kawasan ini, tidak ada transportasi umum. Adapun transportasi umum dengan meng- gunakan kapal Pelni hanya sampai di Pulau Laut. Dari sana, meski jaraknya sudah tidak terlalu jauh, pilihan transportasi yang bisa digunakan adalah dengan meng gunakan kapal nelayan.

Aspek lain yang bisa dicermati adalah peluang (opportunities) pengem bangan kawasan ini sebagai salah satu tujuan wisata inter- nasional masih terbuka lebar. Hal ini mengingat salah satu pilihan wisata inter nasional adalah dengan menggunakan yacht, atau kapal layar mewah dengan tujuan wisata ke berbagai penjuru dunia. Bila promosi dilakukan secara gencar, bukan tidak mungkin para wisata- wan yang biasa ber pergian ke berbagai penjuru dunia dengan meng- gunakan yacht, akan tertarik untuk singgah dan melihat eksotisme alam di Pulau Semiun ini. Namun demikian, tetap saja masih ada ancaman (threats) bagi keber hasilan pengembangan potensi kawasan ini, seperti misalnya sudah adanya kawasan serupa yang ditawarkan lebih dahulu dan secara gencar kepada para wisatawan.

Pulau Semiun, berpenguni tiga kepala keluarga, luas sekitar delapan hektar. Bertanah subur dan memiliki aliran sungai. Keterangan: Foto milik Tim Ekspedisi Garis

Depan Nusantara/Lembaga Partisipasi Masyarakat Garis Depan Nusantara

Dalam dokumen Menjaga Indonesia dari Kepri (Halaman 82-87)