• Tidak ada hasil yang ditemukan

Grafik/Tabel

3.2. Rancangan Penelitian

Penelitian dirancang dalam empat tahapan kajian, yaitu 1) kajian kondisi eksisting sistem pengolahan dan potensi pemanfaatan gas ikutan, 2) studi kelayakan ekonomi pemanfaatan gas ikutan, 3) pengembangan desain model pengelolaan gas ikutan, dan 4) perumusan arahan rekomendasi kebijakan dan strategi pengelolaan migas yang ramah lingkunan dan berkelanjutan. Tahapan penelitian secara sederhana dapat dilihat seperti diagram alir pada Gambar 23. 3.2.1. Jenis dan Sumber Data

Data yang dikumpulkan berupa data primer dan data sekunder. Data primer bersumber dari hasil survai lapangan terutama data sosial-ekonomi dan persepsi masyarakat, serta hasil analisis kualitas gas terproduksi olahan di laboratorium. Sedangkan data sekunder seperti data penduduk, produksi minyak bumi, air terproduksi, data pengelolaan lingkungan, biaya produksi, limbah cair dan lain-lainnya.

Lapangan Migas Tugu Barat,

Gambar 23. Diagram alir tahapan penelitian a. Data Primer

Data primer aspek fisik kimia yang dikumpulkan pada penelitian ini meliputi data eksisting kualitas udara terutama karbon dioksida (CO2), metana (CH4), nitrogen oksida (NOx), dan sulfur dioksida (SO2) yang merupakan polutan untuk udara (atmosfir), data ruang hijau terbuka, data hidrologi, data ekologi, data sosial ekonomi, data persepsi stakeholder terhadap pemanfaatan gas ikutan dan pencemaran akibat adanya gas ikutan yang tidak dimanfaatkan, data teknologi, data fisik lingkungan, pengolahan gas ikutan, kapasitas instalasi pengolah gas ikutan, volume gas ikutan per satuan waktu, quality controll terhadap gas ikutan, produk olahan gas ikutan, zonasi peruntukan lahan serta data hukum dan kelembagaan. Data ini diperoleh melalui pengambilan secara langsung di lapang (pengukuran di lapang dan di laboratorium). Selain itu juga dilakukan perhitungan terhadap konsentrasi CO2, metana (CH4) dan nitrogen oksida (NOx) yang didasarkan pada perhitungan yang terdapat pada Guidelines for National Greenhouse Gas Inventories (IPCC, 2006).

Sedangkan data primer sosial ekonomi pada penelitian ini dilakukan melalui observasi lapang dan wawancara dengan masyarakat, pengusaha dan para pakar dengan bantuan kuesioner di sekitar Wilayah Operasi Lapangan Tugu Barat. Secara garis besar data primer sosial ekonomi yang akan diambil pada penelitian ini antara lain adalah struktur ekonomi, jumlah penduduk, tingkat pertumbuhan penduduk, pengeluaran keluarga, laju pertumbuhan ekonomi, pendapatan/ produktivitas per kapita, pengeluaran keluarga, sektor pembangunan unggulan, pemerataan pendapatan dan penyebaran aktifitas ekonomi di sekitar lokasi penelitian.

b. Data Sekunder

Data sekunder yang diambil adalah data saat ini dan data pada tahun-tahun sebelumnya (time series) yang diambil dari instansi terkait seperti dari Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Indramayu Propinsi Jawa Barat, Badan Meteorologi dan Geofisika berupa data kualitas udara, data kualitas gas ikutan dari Kementerian Energi dan Sumberdaya Mineral (ESDM) QQ Direktorat Jenderal Minyak dan Gas (DitJend Migas) dan perusahaan lokasi penelitian, data hidrologi yang meliputi debit air, pola drainase, neraca air, temperatur udara, curah hujan, penyinaran matahari, sarana dan prasarana pengolahan gas ikutan, sarana dan prasarana lingkungan di lokasi penelitian. Selain itu juga dikumpulkan data mengenai dokumen amdal, kinerja lingkungan (RKL dan RPL).

Data sekunder diperoleh dari beberapa sumber, yaitu:

a. Studi literatur tentang eksploitasi gas bumi, pembangunan berkelanjutan, pengelolaan air terproduksi, pengelolaan gas-gas kontaminan dan pengelolaan lingkungan fisik, sosial dan ekonomi.

b. Sistem manajemen lingkungan dan hasil studi lingkungan: AMDAL, UKL-UPL, environmental baseline study, studi sosial, ekonomi dan budaya dan lain-lainnya yang pernah dilakukan.

c. Hasil pelaksanaan pengelolaan dan pemantauan lingkungan. Data tersebut adalah hasil pengukuran kualitas air (air limbah), dan flora dan fauna darat.

d. Laporan Program Peringkat Kinerja Pengelolaan Lingkungan (PROPER). e. Data ekonomi dan sosial, diperoleh dari BPS, Departemen Keuangan dan

Adapun format pengumpulan data yang dilakukan pada saat mengumpulkan data primer dan sekunder dapat dilihat pada Tabel 5:

Tabel 5. Format pengumpulan data Lapangan Tugu Barat.

No. Uraian Data Satuan Keterangan

1 Produksi gas bumi MMSCFD

2 Jumlah sumur produksi Buah

3 Limbah cair – air terproduksi BOPD/hari 4 Limbah padat non-B3 m3/ tahun

5 Limbah B3 m3/ tahun

6 Limbah padat m3/ tahun

7 Jumlah cerobong (stack) buah

8 Emisi udara NOx (Hasil pengukuran) Ton/tahun 9 Gas Rumah Kaca CO2 Ton/tahun 10 Gas Rumah Kaca NOx (Hsl perhitungan) Ton/tahun 11 Biaya pengelolaan lingkungan Rp/tahun 12 Biaya pengelolaan lingkungan sosial Rp/tahun 13 Luas areal fasilitas operasi produksi Hektar

Data sekunder sosial ekonomi akan diperoleh dari berbagai instansi terkait yang meliputi jumlah dan komposisi penduduk, jumlah keluarga, tingkat kesehatan, tingkat pendidikan, pola pekerjaan, kesempatan kerja, jumlah tenaga kerja, kegiatan sosial, luas wilayah, kondisi perumahan, status pemilikan lahan, tingkat aksesibilitas masyarakat di lokasi penelitian.

3.2.2. Teknik Penetapan Responden

Dalam rangka menggali informasi dan pengetahuan atau pendapat pakar digunakan metode expert judgment. Untuk keperluan ini pakar ditentukan secara purposive sampling. Dalam menentukan pakar mana yang dijadikan responden ada beberapa persyaratan yang diberlakukan yakni keterjangkauan dan kesediaan responden untuk diwawancarai, mempunyai reputasi, kedudukan dan telah menunjukkan kredibilitasnya sebagai pakar pada bidang yang diteliti, dan telah berpengalaman di bidangnya, minimal dalam waktu dua tahun.

Responden pakar mewakili sebagian stakeholders seperti Manajemen Perusahaan, Kepala Bagian Pengembangan di Depperindag, Ketua Bapedalda, Kepala Dinas Tenaga Kerja, Kepala Dinas Pertambangan, Kepala Dinas Lingkungan Hidup, pengusaha, akademisi, dan LSM. Dengan demikian maka

pakar yang terpilih diharapkan dapat mewakili unsur birokrasi, akademisi, pelaku usaha, dan organisasi yang peduli terhadap lingkungan

3.2.3. Pengambilan Sampel Udara

Pengambilan sampel udara dilakukan pada titik-titik tertentu yang dianggap mewakili lokasi penelitian, dan akan dilakukan tiga kali ulangan (bulan I, II dan III). Adapun lokasi pengambilan sampel udara dilakukan pada sekitar tempat proyek berada, yakni:

1. Desa Amis, Kecamatan Cikedung Kabupaten Indramayu. 2. Desa Cemara, Kecamatan Losarang Kabupaten Indramayu. 3. Desa Losarang, Kecamatan Losarang Kabupaten Indramayu.

3.2.4. Metode Analisis Data

Metode analisis yang digunakan pada penelitian ini adalah metode deskriptif dan kuantitatif melalui studi kasus dengan menggunakan pendekatan sistem. Metode deskriptif digunakan untuk memberikan gambaran kondisi dan keragaman pembangunan subsektor pertambangan gas bumi di Provinsi Jawa Barat dan di Lapangan Tugu Barat, PT. Pertamina EP - PT. SDK. Metode analisis kuantitatif digunakan untuk menentukan apakah sektor pertambangan gas bumi termasuk basis ekonomi serta bagaimana dampaknya terhadap pembangunan wilayah di Kabupaten Indramayu. Metode yang akan digunakan untuk analisis tersebut adalah NPV, IRR, PBP dan Probability Index (PI) .

Metode analisis data disesuaikan dengan pendekatan dan tujuan penelitian yang ingin dicapai. Secara keseluruhan, tujuan, jenis dan sumber data dan analisis data serta alat bantu analisis yang digunakan dirangkum dalam Tabel 6.