BAB III METODE PENELITIAN
C. Rancangan Pengembangan
Prosedur pengembangan produk yang digunakan dalam penelitian ini adalah modifikasi dari model pengembangan Borg & Gall. Menurut Borg & Gall dalam Sugiyono (2012:298), penelitian R & D terdiri dari 10 langkah utama yaitu:
45
Bagan 3.1 Langkah Metode Penelitian Pengembangan (Research and Development) Menurut Borg & Gall dalam Sugiyono (2012:298)
Berikut ini merupakan penjelasan dari prosedur pengembangan di atas:
1. Potensi dan Masalah
Penelitian ini bermula dari adanya potensi dan masalah. Potensi adalah segala sesuatu yang apabila didayagunakan akan memiliki nilai tambah (Sugiyono, 2011:298). Akan tetapi, potensi apabila tidak dimanfaatkan dengan baik akan menjadi sebuah masalah. Masalah adalah hal yang menyimpang dari apa yang diharapkan. Potensi dan masalah dapat kita cari sendiri, namun bisa juga didasarkan laporan penelitian yang sudah dilakukan orang lain atau dokumentasi laporan.
2. Pengumpulan Data
Langkah selanjutnya adalah mengumpulkan informasi yang dapat dijadikan sebagai bahan perencanaan produk tertentu. Dalam pengumpulan informasi diperlukan metode penelitian, metode yang digunakan tergantung
Pengumpulan
46
dari masalah dan ketelitian tujuan yang hendak dicapai oleh peneliti itu sendiri.
3. Desain Produk
Desain produk merupakan langkah untuk merancang produk yang hendak dihasilkan. Keefektifan dari desain produk tersebut masih belum terbukti. Oleh karena itu, masih diperlukan pengujian terhadap produk tersebut.
4. Validasi Desain
Validasi desain merupakan proses kegiatan untuk menilai keefektifan rancangan produk yang dibuat. Validasi desain bersifat penilaian berdasarkan pemikiran rasional, belum fakta lapangan. Validasi dilakukan untuk mengetahui kekuatan dan kelemahan desain produk, sehingga kelemahan dapat diperbaiki. Validasi produk dapat dilakukan oleh beberapa pakar atau ahli yang sudah memiliki pengalaman untuk menilai produk yang dibuat.
5. Revisi Desain
Revisi desain merupakan perbaikan kelemahan-kelemahan dari validasi yang sudah dilakukan beberapa ahli untuk memperoleh produk yang lebih baik.
47 6. Uji Coba Produk
Uji coba produk dilakukan dengan yaitu menguji untuk membandingkan efektivitas dan efisiensi produk yang dihasilkan. Uji coba produk dilakukan pada kelompok terbatas.
7. Revisi Produk
Revisi produk bertujuan untuk memperbaik kelemahan yang ada setelah dilakukan uji coba produk. Revisi akan terus dilakukan untuk mendapatkan produk yang efektif dan efisien.
8. Uji Coba Pemakaian
Setelah melakukan uji coba dan revisi produk, kegiatan selanjutnya adalah menerapkan produk dalam lingkup yang lebih luas. Uji coba pemakaian tersebut juga harus dinilai kekurangan dan hambatan yang muncul untuk perbaikan lebih lanjut.
9. Revisi Produk
Revisi produk ini dilakukan apabila dalam uji coba pemakaian masih terdapat kekurangan dan kelemahan pada produk yang dibuat.
10. Pembuatan Produk Masal
Pembuatan produk masal dilakukan apabila produk yang dihasilkan sudah diuji coba dan dinyatakan efektif serta layak untuk diproduksi masal.
48 D. Prosedur Pengembangan
Penelitian ini dibatasi pada lima langkah prosedur penelitian saja.
Dikarenakan kemampuan peneliti yang masih kurang. Langkah-langkah prosedur yang dikembangkan peneliti adalah sebagai berikut:
Bagan 3.2 Langkah-langkah yang Diterapkan Peneliti
Berdasarkan gambar 3.2 di atas, langkah-langkah pengembangan produk akan dijabarkan sebagai berikut. Borg & Gall (dalam Emzir, 2013: 271) Menyatakan bahwa dimungkinkan untuk membatasi penelitian dalam skala kecil, termasuk membatasi langkah penelitian
1. Potensi dan Masalah
Penelitian ini dimulai dari potensi dan masalah. Peneliti melakukan analisis kebutuhan untuk mengetahui adanya potensi dan masalah. Analisis kebutuhan dilakukan dengan melakukan observasi di kelas IV pada saat pembelajaran matematika pada tanggal 12 sampai 15 September 2018, selain melakukan observasi peneliti juga melakukan wawancara kepada guru kelas IV di SD Negeri Sardonoharjo 2 pada tanggal yang tidak bersamaan
2. Pengumpulan Data
49
Pengumpulan data dilakukan untuk memperkuat hasil wawancara dan observasi dengan membagikan kuisioner pra-penelitian yang berisi 20 pertanyaan kepada 17 peserta didik. Data yang diperoleh akan digunakan untuk mengetahui kesulitan siswa dan membantu menentukan kebutuhan guru dalam membantu peserta didik memahami pembelajaran matematika materi sudut agar dapat menjadi acuan untuk merancang produk berupa prototipe pembelajaran matematika materi sudut dengan tarian.
3. Desain Produk
Produk yang dikembangkan peneliti adalah berupa prototipe pembelajaran matematika dengan menggunakan tarian untuk peserta didik kelas IV SD. Prototipe ini terdiri dari 2 bagian. Bagian 1 berisi tentang penjelasan mengenai pembelajaran matematika materi sudut dan gerak tari yang digunakan untuk mempelajari sudut. Bagian 2 berisi tentang perangkat pembelajaran yaitu silabus dan RPP yang dilengkapi dengan LKS (Lembar Kerja Siswa).
4. Validasi Desain
Produk yang telah dikembangkan selanjutnya akan divalidasi oleh satu dosen ahli matematika, satu ahli tari dan satu guru kelas IV. Tujuannya adalah untuk memperoleh kritik dan saran terhadap produk yang sudah dikembangkan, sehingga produk layak untuk diujicobakan.
5. Revisi Desain
50
Revisi desain dilakukan setelah dilakukannya validasi desain untuk menjadikan produk yang telah dibuat layak untuk digunakan.
E. Teknik Pengumpulan data
Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini dengan menggunakan observasi, wawancara dan kuisioner.
1. Observasi
Observasi merupakan teknik pengumpulan data dengan cara pengamatan secara langsung ke objek penelitian untuk melihat dari dekat kegiatan yang dilakukan (Riduwan, 2013). Observasi yang dilakukan pada penelitian ini adalah observasi tidak terstruktur. Ketika melakukan pengamatan peneliti tidak menggunakan instrumen secara baku, hanya menggunakan pedoman yang berisi garis besar hal yang akan diamati.
2. Wawancara
Wawancara merupakan salah satu bentuk evaluasi jenis non tes yang dilakukan melalui percakapan dan tanya jawab, baik secara langsung maupun tidak langsung (Arifin, 2009:157). Penelitian ini menggunakan wawancara tidak terstruktur, dimana peneliti tidak menyiapkan pertanyaan-pertanyaan untuk mewawancarai. Peneliti menyiapkan garis besar pertanyaan yang akan ditanyakan. Pertanyaan tersebut digunakan untuk menganalisis kebutuhan terhadap produk yang akan dikembangkan.
3. Kuesioner
51
Kuisioner merupakan teknik pengumpulan data yang dilakukan dengan cara memberikan beberapa pertanyaan atau pernyataan tertulis kepada responden untuk dijawab sesuai keadaan (Widoyoko, 2014:154). Kuisioner yang digunakan ada dua jenis yaitu kuisioner analisis kebutuhan pra-penelitian dan kuisioner uji validasi produk untuk ahli.
a. Kuesioner Analisis Kebutuhan Pra Penelitian Untuk Peserta Didik
Kuesioner analisi kebutuhan pra-penelitian ini digunakan untuk mengetahui Minat dan kesulitan peserta didik pada pembelajaran matematikaserta seni tari. Kuisioner ini berisi 20 butir pertanyaan.
Kuesioner ini dibagikan kepada peserta didik kelas IV SD Negeri Sardonoharjo 2 dengan total responden 17 peserta didik. Hasil dari kuesioner ini digunakan sebagai bahan pertimbangan dalam merancang prototipe pembelajaran yang akan dikembangkan.
b. Kuesioner Uji Validasi Produk untuk Ahli
Uji validasi produk dilakukan dengan tujuan memperoleh data dalam menentukan kualitas produk yang dikembangkan oleh peneliti. Kuesioner uji validasi produk oleh ahli ini terdiri dari 14 pertanyaan yang mengacu kepada kelayakan prototipe pembelajaran yang dikembangkan.
Kuesioner ini dibagikan kepada satu ahli matematika, satu ahli tari dan satu guru kelas IV SD. Data tersebut digunakan untuk memperbaiki
52
produk yang nantinya akan diuji cobakan kepada 28 peserta didik di SD Negeri Sardonoharjo 2.
F. Instrumen Penelitian
Penelitian ini menggunakan instrumen penelitian berupa lembar observasi, daftar pertanyaan wawancara, dan kuisioner analisis kebutuhan untuk peserta didik.
1. Lembar Observasi
Lembar observasi merupakan lembar yang digunakan sebagai pedoman peneliti ketika melakukan observasi. Lembar observasi digunakan pada saat peneliti melakukan pengamatan pra-penelitian di kelas IV SD Negeri Sardonoharjo 2. Lembar observasi digunakan sebagai pedoman untuk mengetahui kondisi permasalahan yang terjadi di dalam pembelajaran matematika materi sudut. Kisi-kisi lembar observasi sebagai berikut:
Tabel 3.1 Kisi-Kisi Lembar Observasi Kegiatan Pembelajaran
Selain melakukan observasi pada kegiatan pembelajaran, peneliti juga melakukan observasi kegiatan menari yang dilakukan untuk mengetahui
No Aspek yang diamati
1
Penggunaan metode pembelajaran untuk membantu peserta didik memahami materi
2 Kesulitan peserta didik dalam mengikuti proses pembelajaran 3
Kesulitan yang sering muncul pada peserta didik ketika memahami pembelajaran
53
minat peserta didik kelas IV pada kegiatan menari. Berikut ini kisi-kisi observasinya:
Tabel 3.2 Kisi-Kisi Lembar Observasi Kegiatan Menari
No Aspek yang diamati
1 Kegiatan menari di sekolah
2 Minat peserta didik dalam kegiatan menari khususnya kelas IV SD
2. Daftar Pedoman Wawancara
Peneliti memilih menggunakan wawancara tidak terstruktur, dimana peneliti tidak menyiapkan pertanyaan-pertanyaan untuk mewawancarai.
Peneliti menyiapkan garis besar pertanyaan yang akan ditanyakan. Pertanyaan tersebut digunakan untuk menganalisis kebutuhan terhadap produk yang akan dikembangkan. Peneliti melakukan wawancara kepada guru kelas IV dan guru tari.
Tabel 3.3 Daftar Pertanyaan Wawancara untuk Guru Kelas IV
No Daftar Pertanyaan Wawancara
1
Sejauh mana kesulitan peserta didik dalam pembelajaran matematika materi sudut?
2
Kesulitan apa yang Bapak/ Ibu alami ketika mengajarkan pembelajaran matematika materi sudut kepada peserta didik?
3
Apakah Bapak/ Ibu memerlukan/menginginkan metode pembelajaran yang baru ketika mengajarkan pembelajaran matematika materi sudut kepada peserta didik?
54 4
Apakah Bapak/ Ibu guru pernah melakukan pembelajaran matematika materi sudut dengan menggunakan tarian?
5
Jika terdapat tarian yang dapat membantu peserta didik dalam memahami pembelajaran matematika materi sudut apakah Bapak/ ibu guru akan menggunakannya sebagai metode pembelajaran?
6
Bagaimana jika pembelajaran matematika menggunakan tarian sebagai salah satu cara dalam membantu siswa memahami
Tabel 3.4 Daftar Pertanyaan Wawancara untuk Guru Seni Tari
No Daftar Pertanyaan Wawancara
1 Gerak tari seperti apa yang cocok diajarkan untuk peserta didik kelas IV?
2
Apakah terdapat tarian yang dapat membantu peserta didik dalam memahami pembelajaran matematika dengan menggunakan tarian?
3. Kuesioner
Kuesioner Peneliti menggunakan dua jenis kuisioner, yaitu kuisioner analisis kebutuhan pra-penelitian dan kuisioner validasi produk.
a. Kuisioner Analisis Kebutuhan Pra-Penelitian
Kuisioner analisis kebutuhan digunakan untuk menganalisis kebutuhan siswa mengenai prototipe pembelajaran yang akan dikembangkan. Kuisioner analisis kebutuhan ini dibagikan kepada 17 peserta didik kelas VI SD Negeri Sardonoharjo 2. Berikut ini merupakan kisi-kisi kuisioner analisis kebutuhan siswa:
55
Tabel 3.5 Kisi-kisi Kuisioner Analisis Kebutuhan Pra-penelitian untuk Peserta Didik
No Aspek Indikator Pertanyaan
1 Sudut Jenis-jenis, ciri-ciri dan besar Sudut mengerjakan soal matematika materi sudut.
8. Saya bersemangat ketika mengerjakan soal matematika materi sudut.
Ketertarikan siswa pada materi dan
metode yang
digunakan guru:
9. Saya mengikuti pembelajaran matematika materi sudut dari awal pembelajaran sampai akhir pembelajaran.
10. Saya tertarik mempelajari pembelajaran matematika materi sudut.
11. Saya tertarik belajar matematika dengan menari.
56
12. Saya tertarik belajar matematika materi sudut dengan menari.
Perhatian Peserta didik: Menyimak atau memperhatikan penjelasan guru
13. Saya memperhatikan penjelasan guru ketika menerangkan pembelajaran matematika materi sudut.
14. Saya memperhatikan penjelasan guru ketika menerangkan cara mengukur sudut.
Keterlibatan peserta didik: Peserta didik aktif menjawab pertanyaan dari guru selama kegiatan belajar mengajar
15. Saya aktif menjawab pertanyaan dari guru mengenai jenis-jenis sudut.
16. Saya aktif menjawab pertanyaan dari guru mengenai ciri-ciri sudut.
3 Seni Tari
Gerak
17. Saya menginginkan tarian yang dapat membantu saya dalam belajar tentang matematika materi sudut.
18. Saya menginginkan gerakan yang mudah ketika mempelajari matematika materi sudut.
19. Saya menginginkan gerakan yang mudah ketika mengidentifikasi sudut.
Irama
20. Saya menghendaki tarian yang diiringi dengan irama dalam membantu saya memahami pembelajaran matematika materi sudut.
57 b. Kuisioner Validasi Produk
Kuisioner validasi produk digunakan untuk mengetahui kualitas produk yang dikembangkan. Kuisioner ini akan diberikan ahli matematika, ahli tari dan guru kelas IV SD. Berikut adalah kisi-kisi dari kuisioner validasi produk.
Tabel 3.6 Kisi-kisi Kuisioner Validasi Produk
No Komponen yang dinilai
BAHASA
1 Prototipe pembelajaran memuat huruf, kata, dan tanda baca yang sesuai dengan kaidah penulisan yang baik dan benar
2 Susunan kalimat dalam prototipe pembelajaran mudah dipahami oleh guru maupun peserta didik
SISTEMATIKA PENYAJIAN BUKU
1 Judul tarian sesuai dengan isi dari prototipe pembelajaran yang dikembangkan 2 Pendahuluan menjelaskan tentang isi prototipe yang dikembangkan
3 Daftar isi menunjukkan informasi yang terdapat dalam prototipe yang dikembangkan
4
Isi prototipe memuat 2 bagian:
a. Bagian 1 berisi tentang penjelasan mengenai pembelajaran matematika materi sudut dan gerak tari yang digunakan dalam mempelajari sudut
58
b. Bagian 2 berisi tentang perangkat pembelajaran yaitu silabus dan RPP yang dilengkapi dengan LKS (Lembar Kerja Siswa)
5 Kepustakaan sesuai dengan sumber yang digunakan sebagai refrensi dalam prototipe pembelajaran yang dikembangkan
6 Tarian yang dikembangkan sesuai dengan kompetensi dasar yang terdapat pada tema 1 subtema 2 pembelajaran 2 dan 5
ISI PROTOTIPE
1 Bagian 1 berisi tentang penjelasan mengenai pembelajaran matematika materi sudut dan gerak tari yang digunakan dalam proses pembelajaran
2
Bagian 2 berisi perangkat pembelajaran, yaitu:
a. Silabus yang sesuai dengan rencana pembelajaran yang terdapat pada tema 1 subtema 2 pembelajaran 2 dan 5
b. 2 RPP yang sesuai dengan pembelajaran yang terdapat pada tema 1 subtema 2 pembelajaran 2 dan 5
PEMILIHAN METODE DAN SUMBER PEMBELAJARAN
1 Kesesuaian tarian dengan tujuan pembelajaran
2 Kesesuaian tarian dengan materi pembelajaran
3 Komponen dalam pengembangan prototipe pembelajaran matematika materi sudut dengan menggunakan tarian lengkap (KI, KD, Indikator, Tujuan)
4 Prototipe yang dikembangkan sesuai dengan perkembangan peserta didik
59 G. Teknik Analisis Data
Teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian ini ada dua jenis yaitu data kualitatif dan data kuantitatif.
1. Data Kualitatif
Teknis analisis data kualitatif diperoleh dari hasil observasi, wawancara dan komentar pada kuisioner yang disebarkan. Komentar tersebut diperoleh dari validator yang memberikan penilaian terhadap kelayakan produk yang berupa prototipe pembelajaran yang sudah dirancang oleh peneliti.
2. Data Kuantitatif
Data kuantitatif yang digunakan oleh peneliti berupa perhitungan dari hasil validasi dari ahli matematika, ahli tari, dan guru kelas IV SD. Kategori penskoran ditentukan dengan mengadopsi aturan pemberian skor dan klasifikasi hasil penilaian berdasarkan Widoyoko (2014: 144).
a. Jumlah skor tertinggi ideal = jumlah pertanyaan atau aspek penilaian x jumlah pilihan (gradasi skor dalam rubik).
b. Skor akhir = (jumlah skor yang diperoleh : skor tertinggi ideal) x jumlah kelas interval.
c. Jumlah kelas interval = skala hasil penilaian. Artinya jika penilaian menggunakan skala 4 maka hasil penilaian diklasifikasikan menjadi 4 kelas interval.
60
d. Penentuan jarak interval (Ji) diperoleh dengan rumus
Keterangan: t = skor tertinggi ideal dalam skala r = skor terendah ideal
Jk = jumlah kelas interval
Berdasarkan ketentuan tersebut dapat dibuat klasifikasi hasil penilaian dengan skala 4 sebagai berikut:
1) Skor tertinggi ideal = 4 2) Skor terendah ideal = 1
3) Jarak interval = (4-1) / 4 = 0,75 4) Klasifikasi hasil penilaian
Tabel 3.7 Konversi Data Kuantitatif ke Kualitatif
Interval Tingkat Pencapaian Kualifikasi
3,25≤M≤4,00 Sangat Baik
2,50≤M<3,25 Baik
1,75≤M<2,50 Kurang Baik
0,00≤M<1,75 Tidak Baik
Ji = (t – r) / Jk
61 BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN
Bab IV berisi hasil penelitian dan pembahasan mengenai proses pengembangan protipe pembelajaran matematika dengan tarian dan penjabaran kualitas prototipe pembelajaran matematika materi sudut kelas IV SD dengan tarian.
A. Hasil Penelitian
Hasil dari penelitian pengembangan ini dilakukan sesuai dengan prosedur pengembangan Borg & Gall dalam Sugiono (2012:298), yang telah dimodifikasi sehingga penelitian ini hanya sampai uji coba terbatas. Pada bagian ini akan dibahas mengenai prosedur dan kualitas pengembangan prototipe rancangan pembelajaran.
1. Proses Pengembangan
a. Potensi dan Masalah
Peneliti melaksanakan observasi pembelajaran dan wawancara terhadap Guru Kelas dan Guru Tari di Sekolah yang berbeda. Observasi pembelajaran dilakukan hanya satu Sekolah Dasar sedangkan untuk wawancara dilakukan didua Sekolah yang berbeda. Observasi dan wawancara dilakukan untuk mengetahui potensi dan masalah yang
62
terdapat di Sekolah Dasar sehingga dapat digunakan oleh peneliti sebagai pedoman pengembangan produk yang dikembangkan.
Potensi yang terlihat mengenai pembelajaran matematika materi sudut di SD Negeri Sardonoharjo 2 kelas IV. Peserta Didik kelas IV perlu lebih serius dalam memahami pembelajaran matematika materi sudut agar dapat memecahkan masalah dalam kehidupan sehari-hari yang berkaitan dengan sudut, tentunya pembelajaran matematika materi sudut di kelas IV merupakan dasar untuk mempelajari materi yang dikembangkan pada tingkat lanjut. Pembelajaran tersebut dapat melatih Intelegensi matematis-logis dan kinestetik-badani
Masalah yang peneliti temukan dalam melakukan observasi dan wawancara, peneliti melihat masih terdapat peserta didik yang mengalami kesulitan ketika mempelajari materi sudut. Hal tersebut dikarenakan penggunaan metode pembelajaran yang kurang bervariasi, sehinga menurunkan minat Peserta Didik dalam mengikuti pembelajaran matematika materi sudut yang berakibat pada kurangnya peserta didik dalam memahami pembelajaran.
Tabel 4.1 Hasil Observasi Kegiatan Pembelajaran
No Aspek yang Diamati Deskripsi Hasil Kegiatan
1 Penggunaan metode pembelajaran untuk membantu peserta didik
Guru menggunakan metode ceramah dan penugasan Guru menggunakan metode ceramah penugasan serta observasi keadaan di
63
memahami pembelajaran. sekitar untuk mengetahui benda-benda yang memiliki sudut
2 Kesulitan Peserta Didik dalam mengikuti proses pembelajaran.
Terdapat beberapa siswa yang masih belum jelas dalam memahami penjelasan guru ketika menjelaskan materi sudut
3
Kesulitan yang sering muncul pada peserta didik ketika memahami pembelajaran.
Terdapat beberapa peserta didik yang masih belum dapat menentukan dan membedakan jenis sudut.
Berdasarkan hasil observasi pembelajaran dapat dilihat bahwa kurangnya inovasi pembelajaran sehingga menyebabkan beberapa peserta didik belum dapat memahami penjelasan guru dengan baik yang berakibat peserta didik kesulitan dalam menentukan dan membedakan bentuk sudut.
Tabel 4.2 Hasil Wawancara dengan Guru Kelas IV
No Daftar Pertanyaan Wawancara Jawaban
1
Sejauh mana kesulitan peserta didik dalam pembelajaran matematika materi sudut?
Beberapa peserta didik masih ada yang belum dapat memahami materi sudut terutama dalam menentukan jenis-jenis sudut
2
Kesulitan apa yang Bapak/Ibu alami ketika mengajarkan pembelajaran matematika materi sudut pada peserta didik?
Karena peserta didik memiliki kemampuan yang berbeda maka kesulitannya ketika harus menggunakan metode pembelajaran yang tepat serta perlu inovasi yang lebih
64
agar semua anak bisa menerima materi dan mampu memahaminya.
3
Apakah Bapak/Ibu memerlukan/
menginginkan metode
pembelajaran yang baru ketika mengajarkan pembelajaran matematika materi sudut kepada peserta didik?
Memerlukan sekali apalagi dengan metode pembelajaran yang tidak sulit tetapi semua anak dapat menerimanya.
4
Apakah Bapak/Ibu pernah melaksanakan pembelajaran matematika materi sudut menggunakan tarian?
Belum pernah sama sekali
5
Jika terdapat tarian yang dapat membantu peserta didik dalam memahami materi sudut apakah Bapak/Ibu akan menggunakannya sebagai metode pembelajaran?
Tentu saja jika tarian tersebut bisa saya gunakan dan dapat mempermudah anak dalam memahami materi sudut maka saya akan menggunakannya.
Setelah melakukan wawancara kepada Guru Kelas IV SD Negeri Sardonoharjo 2, peneliti menemukan permasalahan yang dialami guru ketika melaksanakan pembelajaran matematika materi sudut. Guru mengatakan bahwa perlu adanya inovasi metode pembelajaran yang mudah diterapkan serta bermanfaat bagi guru maupun peserta didik, salah satunya menggunakan tarian. Guru juga sangat antusias ketika ada metode pembelajaran baru yang dapat digunakan untuk membantu dalam
65
proses pembelajaran terutama dalam pelajaran matematika materi sudut, salah satunya dengan menggunakan tarian.
Tabel 4.3 Hasil Wawancara dengan Guru Tari
No Daftar Pertanyaan Wawancara Jawaban
1
Gerak tari seperti apa yang cocok untuk diajarkan pada peserta didik kelas IV?
Untuk Peserta didik kelas IV gerakan tarian tradisional sudah bisa diajarkan, gerakan tari kreasi yang sederhana juga sudah bisa diajarkan.
2
Apakah terdapat tarian yang dapat membantu peserta didik dalam
memahami pembelajaran
matematika?
Belum ada.
Berdasarkan hasil wawancara di atas dapat disimpulkan bahwa peserta didik kelas IV sudah dapat menirukan gerakan tari sehingga mudah untuk diajarkan. Dengan belum adanya tarian yang digunakan untuk membantu dalam proses pembelajaran matematika ini menjadi satu kesempatan penulis untuk menciptakannya.
b. Pengumpulan Data
Peneliti membagikan kuisioner kepada peserta didik sebagai instrumen pra-penelitian. Kuisioner tersebut dibagikan kepada peserta didik SD N Sardonoharjo 2 yang berjumlah 17 orang. Kuisioner ini
66
digunakan untuk memperkuat data hasil dari wawancara dan observasi yang sebelumnya dilakukan. Hasil Kuisioner ini juga digunakan untuk mengetahui kesulitan peserta didik dan minat peserta didik dalam pembelajaran matematika dengan menggunakan tarian.
Tabel 4.4 Hasil Penyebaran Kuisioner Pra- Penelitian di SD Negeri Sardonoharjo 2
No Aspek Indikator Pertanyaan
Jawaban Persentasi
67
68
69
70
Data di atas merupakan hasil dari kuisioner yang dibagikan kepada peserta didik kelas 4 SD Negeri Sardonoharjo 2, dari hasil kuisioner peneliti mendapatkan data 76% peserta didik mengalami kesulitan menentukan jenis-jenis sudut, 71% peserta didik mengalami kesulitan membedakan jenis-jenis sudut, 18% peserta didik mengaku tidak senang mengikuti pembelajaran Matematika materi sudut dan 65% peserta didik menginginkan tarian yang dapat membantu belajar tentang Matematika materi sudut.
c. Desain Produk
Langkah awal yang dilakukan sebelum pembuatan produk yaitu dengan mengamati jaring-jaring tema yang terdapat pada Kurikulum 2013, kemudian menentukan tema yang sesuai dengan rencana
ketika
71
pembuatan produk, setelah itu memilih sub tema dan memilih pembelajaran yang sesuai dengan apa yang direncanakan dalam pembuatan produk. Tahap selanjutnya pembuatan gerak tari yang akan digunakan dalam pembelajaran terkait yang akan dijelaskan dalam isi yang terdapat pada prototipe pembelajaran. Pembuatan prototipe ini berdasarkan pada kompetensi dasar yang terdapat pada buku kurikulum 2013 kelas 4 Tema 1 (indahnya kebersamaan), Subtema 2 (kebersamaan dalam keberagaman), Pembelajaran 2 dan 5, serta didasarkan pada indikator dan tujuan pembelajaran yang telah dikembangkan oleh peneliti. Berikut komponen yang terdapat pada prototipe pembelajaran yang dikembangkan.
1) Sampul Buku
Dalam sampul buku terdapat judul “ Prototipe Rancangan Pembelajaran Tematik Matematika Materi Sudut Dengan Menggunakan Tarian”. Sampul buku dibuat menggunakan aplikasi
Dalam sampul buku terdapat judul “ Prototipe Rancangan Pembelajaran Tematik Matematika Materi Sudut Dengan Menggunakan Tarian”. Sampul buku dibuat menggunakan aplikasi