• Tidak ada hasil yang ditemukan

RAPAT UMUM PEMEGANG SUKUK IJARAH

Dalam dokumen PT Metrodata Electronics, Tbk (Halaman 167-173)

DAFTAR II: INFORMASI LAPORAN LABA RUGI TERSENDIRI INDUK PERUSAHAAN UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2007, 2006 DAN 2005

*) DISAJIKAN DENGAN METODE EKUITAS

XVI. KETERANGAN TENTANG SUKUK IJARAH

7. RAPAT UMUM PEMEGANG SUKUK IJARAH

Untuk penyelenggaraan RUPSI, korum yang disyaratkan, hak suara dan pengambilan keputusan berlaku ketentuan d bawah n tanpa mengurang ketentuan dalam peraturan Pasar Modal dan ketentuan peraturan perundang-undangan lainnya yang berlaku di bidang Pasar Modal serta peraturan Bursa Efek ditempat dimana Sukuk Ijarah dicatatkan:

.. RUPSI dapat dselenggarakan pada setap waktu menurut ketentuan dar pasal n, antara lan untuk maksud sebagai berikut :

a. menyampaikan pemberitahuan kepada Perseroan atau kepada Wali Amanat Sukuk atau untuk memberkan pengarahan kepada Wal Amanat Sukuk atau untuk mengambl tndakan lan ; b. memberhentkan Wal Amanat Sukuk dan menunjuk penggant Wal Amanat Sukuk menurut

ketentuan Perjanjan Perwalamanatan Sukuk Ijarah ;

c. mengambil tindakan lain yang dikuasakan untuk diambil oleh atau atas nama Pemegang Sukuk Ijarah termasuk tetap tdak terbatas pada mengubah Perjanjan Perwalamanatan Sukuk Ijarah dengan memperhatkan ketentuan dalam Perjanjan Perwalamanatan Sukuk Ijarah serta peraturan perundang-undangan yang berlaku ;

d. mengambl keputusan sehubungan dengan usulan Perseroan mengena perubahan jumlah Sisa Imbalan Ijarah, perubahan Cicilan Imbalan Ijarah, perubahan tata cara pembayaran Cicilan Imbalan Ijarah dan atau Ssa Imbalan Ijarah termasuk pengubahan Cclan Imbalan Ijarah dan atau Ssa Imbalan Ijarah menjad ekutas Perseroan, perubahan jangka waktu Sukuk Ijarah dan perubahan Perjanjan Perwalamanatan Sukuk Ijarah dengan memperhatkan ketentuan dalam Perjanjian Perwaliamanatan Sukuk Ijarah khususnya Pasal 11.5 butir a ;

e. mengambil keputusan yang diperlukan sehubungan dengan maksud Perseroan atau Pemegang Sukuk yang mewakili sekurang-kurangnya 20 % (dua puluh persen) dari jumlah Ssa Imbalan Ijarah, untuk melakukan pembatalan pendaftaran Sukuk Ijarah d KSEI sesua dengan ketentuan peraturan Pasar Modal dan peraturan KSEI ;

f. mengambil keputusan tentang terjadinya peristiwa Force Majeure dalam hal tidak tercapai kesepakatan antara Perseroan dan Wal Amanat Sukuk ;

g. mengambil tindakan lain yang diperlukan untuk kepentingan Pemegang Sukuk Ijarah berdasarkan ketentuan Perjanjan Perwalamanatan Sukuk Ijarah dan atau Peraturan Perundang-undangan yang berlaku ;

h. mengambil keputusan sehubungan dengan terjadinya kejadian kelalaian sebagaimana dimaksud dalam Pasal 9 Perjanjian Perwaliamanatan.

1.2. Dengan memperhatikan peraturan di bidang Pasar Modal yang berlaku, RUPSI dapat diselenggarakan bilamana :

a. Seorang atau lebih Pemegang Sukuk yang mewakili sedikitnya 20 % (dua puluh persen) dari jumlah Sisa Imbalan Ijarah yang belum dibayar kembali (outstanding) (d luar dar jumlah Sukuk Ijarah yang dimiliki oleh Perseroan dan atau Ailiasi Perseroan) mengajukan permintaan tertulis kepada Wali Amanat Sukuk agar diselenggarakan RUPSI dengan memuat acara yang diminta dengan melampirkan photo copy KTUR dari KSEI yang diperoleh melalui Pemegang Rekenng dan memperlhatkan asl KTUR kepada Wal Amanat Sukuk, dengan ketentuan terhitung sejak diterbitkannya KTUR, Sukuk Ijarah akan dibekukan oleh KSEI sejumlah Sukuk Ijarah yang tercantum dalam KTUR. Pencabutan pembekuan Sukuk Ijarah oleh KSEI tersebut hanya dapat dilakukan setelah mendapat persetujuan secara tertulis dari Wali Amanat Sukuk.

b. Wal Amanat Sukuk atau BAPEPAM dan LK atau Perseroan menganggap perlu untuk mengadakan RUPSI.

1.3. Wali Amanat Sukuk harus melakukan pemanggilan untuk RUPSI dan menyelenggarakan RUPSI, selambatnya 30 (tiga puluh) Hari Kalender sejak tanggal diterimanya surat permintaan tersebut. Dalam hal Wal Amanat Sukuk menolak permohonan Pemegang Sukuk atau Perseroan untuk mengadakan RUPSI, maka Wal Amanat Sukuk harus membertahukan secara tertuls alasan penolakan tersebut kepada pemohon dengan tembusannya kepada BAPEPAM dan LK, selambatnya 21 (dua puluh satu) Hari Kalender setelah diterimanya surat permohonan.

1.4. Tata Cara RUPSI :

a. RUPSI dapat dadakan dtempat kedudukan Perseroan atau dtempat lan dmana Sukuk Ijarah dicatatkan atau yang disepakati oleh Perseroan dan Wali Amanat Sukuk.

b. Panggilan RUPSI wajib dimuat sebanyak 2 (dua) kali pada hari yang berlainan dan dimuat paling sedikit dalam 1 (satu) surat kabar harian berbahasa Indonesia yang berperedaran nasional dalam jangka waktu tidak kurang dari 17 (tujuh belas) Hari Kalender sebelum diselenggarakan RUPSI, dengan ketentuan bahwa jangka waktu 17 (tujuhbelas) Hari Kalender dihitung mulai dari dimuatnya pengumuman panggilan tersebut pada waktu pertama kali. c. Pangglan harus dengan tegas memuat tanggal, jam, tempat dan acara RUPSI.

d. RUPSI dketua oleh Wal Amanat Sukuk dan Wal Amanat dwajbkan untuk mempersapkan acara RUPSI dan bahan RUPSI serta menunjuk Notaris yang membuat berita acara RUPSI. Dalam hal penggantian Wali Amanat Sukuk yang diminta oleh Perseroan atau Pemegang Sukuk, RUPSI dipimpin oleh Perseroan atau Pemegang Sukuk Ijarah yang meminta diadakannya RUPSI, dan Perseroan atau Pemegang Sukuk yang meminta diadakannya RUPSI tersebut harus mempersiapkan acara RUPSI dan bahan RUPSI serta menunjuk Notaris yang membuat berta acara RUPSI.

e. Pemegang Sukuk yang berhak hadir dalam RUPSI adalah Pemegang Sukuk yang memiliki KTUR dan namanya tercatat dalam daftar KTUR yang diterbitkan oleh KSEI.

f. Pemegang Sukuk Ijarah yang menghadiri RUPSI wajib menyerahkan asli KTUR kepada Wali Amanat Sukuk.

g. Satu Satuan Pemindahbukuan Sukuk Ijarah memberikan hak kepada pemegangnya untuk mengeluarkan (satu) suara. Suara dkeluarkan dengan tertuls dan dtandatangan dengan menyebutkan nomor KTUR, kecuali Wali Amanat Sukuk memutuskan lain.

h. Suara blanko, abstain dan suara yang tidak sah dianggap tidak dikeluarkan, termasuk Sukuk Ijarah yang dimiliki oleh Perseroan dan atau Ailiasi Perseroan.

i. Seluruh Sukuk Ijarah yang disimpan dalam KSEI dibekukan sehingga Sukuk Ijarah tersebut tidak dapat dipindah bukukan sejak 3 (tiga) Hari Bursa sebelum tanggal penyelenggaraan RUPSI sampai dengan tanggal berakhirnya RUPSI, yang dibuktikan dengan adanya pemberitahuan dar Wal Amanat Sukuk atau setelah memperoleh persetujuan dar Wal Amanat Sukuk. j. Pada saat sebelum dimulainya RUPSI , Perseroan membuat surat pernyataan mengenai

Sukuk Ijarah yang dimilikinya dan atau yang dimiliki Ailiasi Perseroan.

k. Biaya pemasangan iklan-iklan untuk memanggil RUPSI dan pemberitahuan mengenai hasil RUPSI serta semua biaya penyelenggaraan RUPSI termasuk akan tetapi tidak terbatas pada biaya Notaris dan sewa ruangan dalam jumlah yang wajar dibebankan kepada Perseroan dan Perseroan berjanji untuk membayar kepada Wali Amanat selambat-lambatnya 7 (tujuh) Hari Kerja setelah permintaan biaya tersebut diterima Perseroan dari Wali Amanat, kecuali dtentukan lan dalam Perjanjan Perwalamanatan Sukuk ;

l. Atas penyelenggaraan RUPSI wajib dibuatkan berita acara RUPSI yang dibuat oleh Notaris sebagai alat bukti yang sah dan mengikat Pemegang Sukuk , Wali Amanat Sukuk dan Perseroan. Wal Amanat Sukuk wajb mengumumkan hasl RUPSI dengan memasang pengumuman dalam 1 (satu) surat kabar harian berbahasa Indonesia yang berperedaran nasional dalam waktu 7 (tujuh) Hari Kerja setelah tanggal diselenggarakannya RUPSI. m. Blamana dalam RUPSI pertama tdak tercapa korum maka dapat dadakan RUPSI kedua

dengan acara yang sama dengan RUPSI pertama, dalam batas waktu secepatnya 5 (lima) Hari Kerja setelah RUPSI pertama dengan ketentuan harus diadakan panggilan ulang kepada Pemegang Sukuk Ijarah sekurangnya 3 (tiga) Hari Kerja sebelum RUPSI kedua dengan

mengumumkannya paling sedikit dalam 1 (satu) surat kabar harian berbahasa Indonesia yang berperedaran nasonal.

n. Blamana dalam RUPSI kedua tdak tercapa korum maka dapat dadakan RUPSI ketga dengan acara yang sama, dalam batas waktu secepatnya 5 (lima) Hari Kerja setelah RUPSI kedua dengan ketentuan harus dadakan pangglan ulang kepada Pemegang Sukuk Ijarah sekurangnya 3 (tiga) Hari Kerja sebelum RUPSI ketiga dan mengumumkannya paling sedikit dalam 1 (satu) surat kabar harian berbahasa Indonesia yang berperedaran nasional.

1.5. Tanpa mengurangi ketentuan yang tercantum dalam peraturan Pasar Modal dan peraturan Bursa Efek serta peraturan perundangan lainnya:

a. Khusus untuk RUPSI yang memutuskan mengenai pengubahan jumlah Sisa Imbalan Ijarah, pengubahan Cicilan Imbalan Ijarah, pengubahan tata cara pembayaran Cicilan Imbalan Ijarah dan atau Ssa Imbalan Ijarah termasuk pengubahan Cclan Imbalan Ijarah dan atau Ssa Imbalan Ijarah menjad ekutas Perseroan, Pengubahan jangka waktu Sukuk Ijarah dan pengubahan Perjanjan Perwalamanatan Sukuk Ijarah dalam rangka pengubahan tersebut d atas, dilakukan dengan ketentuan sebagai berikut :

(). RUPSI dapat dlangsungkan apabla dhadr oleh Pemegang Sukuk dan atau kuasa mereka yang sah yang mewakili sedikitnya 3/4 (tiga per empat) bagian dari jumlah Sisa Imbalan Ijarah yang masih belum dibayar kembali (outstanding) (d luar dar jumlah Sukuk Ijarah yang dimiliki oleh Perseroan dan atau Ailiasinya) dan berhak mengambil keputusan yang sah dan mengikat apabila disetujui oleh sedikitnya 3/4 (tiga per empat) bagian dari jumlah Sisa Imbalan Ijarah yang hadir tersebut di atas dan/atau diwakili secara sah dan memiliki hak suara yang sah dalam RUPSI (di luar dari jumlah Sukuk Ijarah yang dimiliki oleh Perseroan dan atau Ailiasinya), dengan memperhatikan Pasal 11.4 huruf h Perjanjian Perwalamanatan.

(ii). RUPSI kedua adalah sah dan berhak mengambil keputusan yang sah dan mengikat apabila dihadiri oleh Pemegang Sukuk dan atau kuasa mereka yang sah yang mewakili sedikitnya 3/4 (tiga per empat) bagian dari jumlah Sisa Imbalan Ijarah yang masih belum dibayar kembali (outstanding) (di luar dari jumlah Sukuk Ijarah yang dimiliki oleh Perseroan dan atau Ailiasinya) dan berhak mengambil keputusan yang sah dan mengikat apabila disetujui oleh lebih dari 3/4 bagian (tiga per empat) dari jumlah Sisa Imbalan Ijarah yang hadir tersebut di atas dan/atau diwakili secara sah dan memiliki hak suara yang sah dalam RUPSI (di luar dari jumlah Sukuk Ijarah yang dimiliki oleh Perseroan dan atau Ailiasinya), dengan memperhatkan Pasal .4. huruf h Perjanjan Perwalamanatan.

().Blamana RUPSI kedua tdak mencapa korum dapat dselenggarakan RUPSI ketga dimana RUPSI ketiga adalah sah dan berhak mengambil keputusan yang mengikat apabila dihadiri oleh Pemegang Sukuk atau kuasa mereka yang sah yang mewakili sedikitnya 3/4 (tiga per empat) dari jumlah Sisa Imbalan Ijarah yang belum dibayar kembali (di luar dari jumlah Sukuk Ijarah yang dimiliki oleh Perseroan dan atau Ailiasinya) dan berhak mengambil keputusan yang sah dan mengikat apabila disetujui oleh sedikitnya 3/4 (tiga per empat) bagian dari jumlah Sisa Imbalan Ijarah yang hadir tersebut di atas dan atau diwakili secara sah dan memiliki hak suara yang sah dalam RUPSI (di luar dari jumlah Sukuk Ijarah yang dimiliki oleh Perseroan dan/atau Ailiasinya), dengan memperhatikan Pasal .4. huruf h Perjanjan Perwalamanatan. RUPSI ketga merupakan RUPSI terakhr dalam rangkaian RUPSI sebelumnya.

b. Kecuali alasan yang disebut pada Pasal 11.5 huruf a, maka :

(). RUPSI dapat dlangsungkan apabla dhadr oleh Pemegang Sukuk dan atau kuasa mereka yang sah yang mewakili sedikitnya 2/3 (dua per tiga) bagian dari jumlah Sisa Imbalan Ijarah yang belum dibayar kembali (outstanding) (dluar dar jumlah Sukuk Ijarah yang dimiliki oleh Perseroan dan atau Ailiasinya) dan berhak mengambil keputusan yang sah dan mengikat apabila disetujui oleh lebih dari 2/3 (dua per tiga) bagian dari jumlah Sisa Imbalan Ijarah yang hadir tersebut di atas dan/atau diwakili secara sah dan memiliki hak suara yang sah dalam RUPSI (di luar dari jumlah Sukuk Ijarah yang dimiliki oleh Perseroan dan atau Ailiasinya), dengan memperhatikan Pasal 11.4 huruf h Perjanjian Perwalamanatan.

apabila dihadiri oleh Pemegang Sukuk dan atau kuasa mereka yang sah yang mewakili sedikitnya 1/2 (satu per dua) bagian dari jumlah Sisa Imbalan Ijarah yang belum dibayar kembali (outstanding) (diluar dari jumlah Sukuk Ijarah yang dimiliki oleh Perseroan dan atau Ailiasinya) dan berhak mengambil keputusan yang sah dan mengikat apabila disetujui oleh lebih dari 1/2 (satu per dua) bagian dari jumlah Sisa Imbalan Ijarah yang hadir tersebut di atas dan/atau diwakili secara sah dan memiliki hak suara yang sah dalam RUPSI (di luar dari jumlah Sukuk Ijarah yang dimiliki oleh Perseroan dan atau Ailiasinya), dengan memperhatkan Pasal .4 huruf h Perjanjan Perwalamanatan.

(iii). RUPSI ketiga adalah sah dan berhak mengambil keputusan yang sah dan mengikat tanpa memperhitungkan korum kehadiran asalkan disetujui oleh lebih dari 1/2 (satu per dua) bagian dari jumlah Sisa Imbalan Ijarah yang hadir dan/atau diwakili secara sah dan memiliki hak suara yang sah dalam RUPSI (di luar dari jumlah Sukuk Ijarah yang dimiliki oleh Perseroan dan atau Ailiasinya), dengan memperhatikan Pasal 11.4 huruf h Perjanjan Perwalamanatan. RUPSI ketga merupakan RUPSI terakhr dalam rangkaan RUPSI sebelumnya.

Dalam hal pengambilan keputusan dalam RUPSI yang dimaksud dalam butir a dan butir b di atas di dalam hal jumlah suara yang setuju dan suara yang tidak setuju sama banyaknya, maka usul keputusan yang bersangkutan dinyatakan sebagai ditolak.

1.6. Sukuk Ijarah yang dimiliki oleh Perseroan dan atau Ailiasi Perseroan, tidak dapat dipergunakan hak suaranya dalam RUPSI dan tidak diperhitungkan dalam penentuan korum kehadiran dalam RUPSI.

1.7. Ketentuan mengenai pengubahan akad ijarah, Obyek Ijarah, Obyek Ijarah pengganti dapat dlakukan dengan mengkut ketentuan sebagamana dmaksud dalam Pasal .5 butr a Perjanjan Perwalamanatan Sukuk Ijarah.

1.8. Perseroan, Wali Amanat Sukuk dan Pemegang Sukuk harus tunduk, patuh dan terikat pada keputusan yang diambil oleh Pemegang Sukuk dalam RUPSI.

1.9. Peraturan-peraturan lebih lanjut mengenai penyelenggaraan serta tata cara dalam RUPSI dapat dbuat dan bla perlu kemudan dsempurnakan atau dubah oleh Perseroan dan Wal Amanat Sukuk dengan mengindahkan peraturan perundang-undangan yang berlaku di Negara Republik Indonesia, dengan memperhatikan ketentuan dalam Pasal 17.2. Perjanjian Perwaliamanatan Sukuk Ijarah. .0. Apabla RUPSI memutuskan untuk mengadakan perubahan atas Perjanjan Perwalamanatan

dan/atau Perjanjian lainnya antara lain sehubungan dengan pengubahan nilai Sisa Imbalan Ijarah, pengubahan Cicilan Imbalan Ijarah, pengubahan tata cara pembayaran Cicilan Imbalan Ijarah dan atau Ssa Imbalan Ijarah, termasuk pengubahan Sukuk Ijarah menjad ekutas Perseroan, pengubahan jangka waktu Sukuk Ijarah, dan Perseroan menolak untuk manandatangan perubahan Perjanjian Perwaliamanatan Sukuk Ijarah dan/atau perjanjian lainnya sehubungan dengan hal tersebut maka dalam waktu selambat-lambatnya 45 (empat puluh lima) Hari Kerja sejak keputusan RUPSI atau tanggal lain yang diputuskan RUPSI (jika RUPSI memutuskan suatu tanggal tertentu untuk penandatangan perubahan Perjanjan Perwalamanatan Sukuk jarah dan atau perjanjan lainnya tersebut) maka Wali Amanat Sukuk berhak langsung untuk melakukan penagihan Imbalan Ijarah kepada Perseroan tanpa terlebih dahulu menyelenggarakan RUPSI, dan untuk itu Wali Amanat dbebaskan dar segala tndakan dan tuntutan oleh Pemegang Sukuk.

1.11. Apabila ketentuan mengenai RUPSI ditentukanlain oleh Peraturan Perundang-undangan di bidang Pasar Modal, maka Peraturan Perundang-undangan tersebut yang berlaku.

8. PEMBELIANKEMBALI SUKUK IJARAH (BUY BACK)

2.1. Setelah ulang tahun ke-1 (satu) Sukuk Ijarah sejak Tanggal Emisi, Perseroan dapat melakukan pembelan kembal (buy back) untuk sebagan atau seluruh Sukuk Ijarah sebelum Tanggal Pembayaran Kembali Sisa Imbalan Ijarah.

.. Perseroan dlarang melakukan pembelan kembal (buy back) apabila :

- Pelaksanaan pembelian kembali (buy back) tersebut dapat mengakbatkan Perseroan tdak dapat memenuhi ketentuan-ketentuan dalam Perjanjian Perwaliamanatan Sukuk Ijarah ; atau - Perseroan dalam keadaan lalai Sebagaimana dimaksud dalam Pasal 9 Perjanjian

2.3. Perseroan mempunyai hak untuk memberlakukan pembelian kembali (buy back) tersebut untuk dipergunakan sebagai pembayaran kembali Sisa Imbalan Ijarah atau untuk disimpan (Investasi) dengan memperhatikan ketentuan dibawah ini dan peraturan Perundang-undangan yang berlaku d Negara Republk Indonesa.

2.4. Sukuk Ijarah yang dibeli kembali oleh Perseroan untuk disimpan, di kemudian hari dapat di jual kembali dan/atau diberlakukan sebagai pembayaran kembali Sisa Imbalan Ijarah.

2.5. Sukuk Ijarah yang dibeli kembali oleh Perseroan untuk disimpan tidak berhak atas Cicilan Imbalan Ijarah.

.6. Apabla Perseroan melakukan pembelan kembal (buy back) Sukuk Ijarah, baik sebagai pembayaran kembal Ssa Imbalan Ijarah maupun untuk dsmpan, hal tersebut dapat dlakukan dengan ketentuan sebagai berikut:

A. Perseroan wajib mengumumkan dalam 1 (satu) surat kabar harian berbahasa Indonesia yang mempunyai peredaran nasional mengenai rencana dilakukan pembelian kembali (buy back) Sukuk Ijarah selambat-lambatnya 2 (dua) Hari Kerja sebelum tanggal permulaan penawaran pembelan kembal (buy back) Sukuk Ijarah,dalam pengumuman tersebut harus dicantumkan : (a). Perode penawaran pembelan kembal (buy back) Sukuk Ijarah dmana Pemegang Sukuk dapat mengajukan penawaran atas Sukuk Ijarah yang dimilikinya dengan menyebutkan harga yang dikehendakinya kepada Perseroan.

(b). Jumlah dana maksimal yang digunakan untuk pembelian kembali (buy back) Sukuk Ijarah dan target harga maksmal pembelan kembal (buy back) Sukuk Ijarah.

(c). Tanggal pembayaran pembelian kembali (buy back) Sukuk Ijarah tersebut dlakukan selambat-lambatnya 2 (dua) Hari Kerja sejak tanggal terakhir periode penawaran pembelan kembal (buy back) Sukuk Ijarah.

(d). Pemegang Sukuk Ijarah yang mengajukan penawaran jual kepada Perseroan pada periode penawaran wajib melampirkan :

1. Konirmasi Tertulis dari KSEI mengenai jumlah Sukuk Ijarah yang akan dijual yang tidak dapat dipindahbukukan antar Rekening Efek sampai dengan tanggal pembayaran pembelian kembali (buy back) Sukuk Ijarah;

. Bukt jat dr pada saat melakukan penawaran jual ;

3. Pernyataan bahwa Sukuk Ijarah yang akan dijual oleh Pemegang Sukuk yang bersangkutan untuk dbel kembal (buy back) oleh Perseroan adalah bebas dar segala sengketa, tuntutan, katan, jamnan dan tdak dapat dperjualbelkan oleh Pemegang Sukuk sehngga Sukuk Ijarah tersebut tdak dapat dpndahbukukan antar Rekening Efek sampai dengan tanggal pembayaran pembelian kembali (buy back) Sukuk Ijarah.

(e). Perseroan akan melakukan pembelan kembal (buy back) Sukuk Ijarah mula dar harga terendah yang ditawarkan oleh Pemegang Sukuk pada periode penawaran pembelian kembal (buy back) Sukuk Ijarah, dengan ketentuan apabla terdapat beberapa Pemegang Sukuk Iyang melakukan penawaran dengan harga yang sama dan jumlah Sukuk Ijarah yang ditawarkan oleh Pemegang Sukuk telah melampaui jumlah dana maksimal atau sisa dana pembelan kembal (buy back) Sukuk Ijarah, maka Perseroan akan membel Sukuk Ijarah tersebut secara proporsonal terhadap Sukuk Ijarah tersebut.

(f) Perseroan tidak berkewajiban untuk membeli seluruh Sukuk Ijarah yang ditawarkan oleh Pemegang Sukuk untuk dbel kembal (buy back) pada perode penawaran pembelan kembal (buy back) Sukuk Ijarah, apabila harga penawaran jual yang yang ditawarkan oleh Pemegang Sukuk melampaui target harga yang diharapkan oleh Perseroan sebagaimana tersebut dalam sub (b) datas.

B. Blamana Perseroan membatalkan pembelan kembal (buy back) maka Perseroan berkewajban untuk mengumumkan dalam (satu) surat kabar haran berbahasa Indonesa yang mempunyai peredaran nasional mengenai pembatalan pembelian kembali (buy back) tersebut dengan disertai alasannya, selambat-lambatnya pada hari terakhir periode penawaran pembelan kembal (buy back) Sukuk Ijarah.

mendahulukan penawaran jual dari Pemegang Sukuk yang bukan merupakan Ailiasi Perseroan.

D. Perseroan wajb menjaga rahasa kepada Phak manapun atas semua nformas mengena penawaran jual Sukuk Ijarah yang telah disampaikan oleh Pemegang Sukuk selama Periode Penawaran pembelan Kembal (buy back) Sukuk Ijarah.

E. Selambat-lambatnya 2 (dua) Hari Kerja sejak dilakukannya pembelian kembali (buy back) Sukuk Ijarah sebaga mana tersebut d atas, maka Perseroan wajb mengumumkan perhal pembelan kembal (buy back) Sukuk Ijarah tersebut pada (satu) surat kabar berbahasa Indonesia peredaran nasional, dalam pengumuman tersebut harus mencantumkan :

(a). Jumlah nominal Sukuk Ijarah yang dibeli kembali (buy back) dengan menjelaskan jumlah nominal Sukuk Ijarah yang dilunasi dan/atau Sukuk Ijarah yang dibeli kembali (buy back) untuk dsmpan.

(b). Batasan harga terendah sampai dengan harga tertinggi yang telah terjadi.

F. Perseroan dapat melaksanakan pembelian kembali (buy back) Sukuk Ijarah tanpa melakukan pengumuman sebagaimana dimaksud di atas, dengan ketentuan sebagai berikut :

1. Jumlah pembelian kembali (buy back) Sukuk Ijarah dalam perode (satu) tahun tdak lebih dari 5% (lima persen) dari jumlah Sisa Imbalan Ijarah yang belum dibayar kembali dalam perode (satu) tahun sejak pembelan kembal (buy back) dlaksanakan;

2. Sukuk Ijarah yand dibeli kembali (buy Back) tersebut bukan merupakan Sukuk Ijarah yang dimiliki oleh Ailiasi Perseroan; dan

3. Sukuk Ijarah yang dibeli kembali (buy back) tersebut hanya untuk disimpan dan yang dkemudan har dapat djual kembal.

G. Dalam hal dlakukan pembelan kembal (buy back) Sukuk Ijarah sebagamana dmaksud dalam Pasal 0.6. huruf E tersebut datas, maka Perseroan wajb melaporkan kepada Wal Amanat Sukuk dalam waktu 1 (satu) Hari Kerja sejak dilakukan pembelian kembali (buy back) Sukuk Ijarah tersebut serta kepada BAPEPAM dan LK selambat-lambatnya 2 (dua) Hari Kerja sejak pembelan kembal (buy back) tersebut.

H. Perseroan wajib menyampaikan kepada BAPEPAM dan LK seluruh dokumen penawaran jual yang di sampaikan oleh Pemegang Sukuk selama periode penawaran pembelian kembali (buy back) Sukuk Ijarah selambat-lambatnya 2 (dua) Hari Kerja sejak pembelian kembali (buy back) Sukuk Ijarah selesa dlaksanakan.

2.7. Sukuk Ijarah yang telah dilunasi menjadi tidak berlaku, dan tidak dapat diterbitkan atau dijual kembali tanpa perlu dinyatakan dalam suatu akta apapun.

2.8. Dalam hal pembelian kembali (buy back) Sukuk Ijarah oleh Perseroan adalah sebagai pembayaran untuk sebagian Sukuk Ijarah maka Perseroan wajib menerbitkan dan menyerahkan Sertiikat Jumbo Sukuk Ijarah yang baru kepada KSEI untuk ditukarkan dengan Sertiikat Jumbo Sukuk Ijarah yang lama pada hari yang sama dengan tanggal pembayaran sebagian Sukuk Ijarah tersebut dalam jumlah Sisa Imbalan Ijarah yang masih harus dibayar kembali (outstanding) setelah dikurangi dengan jumlah Sukuk Ijarah yang telah dilbayar sebagian tersebut.

2.9. Perseroan wajib melaporkan kepada Wali Amanat Sukuk dalam waktu 1 (satu) Hari Kerja sejak

dilakukannya pembelian kembali (buy back) Sukuk Ijarah tersebut, serta kepada BAPEPAM dan

LK, Bursa Efek, dan KSEI selambatnya 2 (dua) Hari Kerja sejak tanggal pembelian kembali (buy back) tersebut.

2.10. Perseroan wajib melaporkan kepada Wali Amanat dan KSEI mengenai Sukuk Ijarah yang dimiliki Perseroan untuk disimpan, dalam waktu 5 (lima) Hari Bursa sebelum Tanggal Pembayaran Cicilan Imbalan Ijarah atau 1 (satu) Hari Bursa sebelum tanggal Daftar Pemegang Rekening yang berhak atas Cclan Imbalan Ijarah, dengan memperhatkan Peraturan KSEI.

2.11. Seluruh Sukuk Ijarah yang dimiliki oleh Perseroan yang merupakan hasil pembelian kembali (buy back) dan Sukuk Ijarah yang dimiliki oleh Ailiasi Perseroan tidak memiliki hak suara dan tidak dperhtungkan dalam korum kehadran suatu RUPSI.

Semua pembertahuan dar satu phak kepada phak lan dalam Perjanjan Perwalamanatan Sukuk Ijarah dianggap telah dilakukan dengan sah dan sebagaimana mestinya apabila disampaikan kepada alamat tersebut d bawah n secara tertuls, dtandatangan serta dsampakan dengan pos tercatat atau disampaikan langsung dengan memperoleh tanda terima atau dengan faksimili yang sudah dikonirmasikan:

PERSEROAN

PT Metrodata Electronics Tbk

Wsma Metropoltan I, Lanta 6 Jl. Jend. Sudirman Kav 29-31, Jakarta 12920

Telepon (021) 252 4555, 570 5998 Faksimili (021) 252 3654, 570 5988

Wali Amanat Sukuk PT Bank Mega (Persero) Tbk.

Dalam dokumen PT Metrodata Electronics, Tbk (Halaman 167-173)