• Tidak ada hasil yang ditemukan

Rasional Standar Proses Pembelajaran

Dalam dokumen Standar Dosen dan Tenaga Kependidikan (Halaman 85-90)

Pemerintah melalui Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor 3 Tahun 2020 telah menetapkan Standar Nasional Pendidikan Tinggi. Pada Bab I pasal 1, Standar Nasional Pendidikan Tinggi (SNPT) adalah satuan standar yang meliputi Standar Nasional Pendidikan, Standar Nasional Penelitian, dan Standar Nasional Pengabdian Masyarakat. Peraturan tersebut mendorong ITTP untuk menetapkan standar proses pembelajaran yang melampaui kriteria Standar Nasional Pendidikan secara berkelanjutan.

Salah satu lingkup standar nasional pendidikan adalah standar proses pembelajaran. Kriteria minimal pada standar proses pembelajaran yang ditetapkan pada Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 3 Tahun 2020 antara lain memuat karakteristik proses pembelajaran, perencanaan proses pembelajaran, pelaksanaan proses pembelajaran, dan beban belajar mahasiswa.

Agar proses pembelajaran berjalan dengan baik dan memberikan output serta outcome yang memenuhi visi, misi, dan tujuan ITTP juga tujuan pendidikan

nasional yang tertuang dalam UU Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional, maka perlu adanya standar yang mengatur proses pembelajaran pada lingkungan ITTP.

Penetapan standar proses pembelajaran juga merupakan bagian dari upaya untuk peningkatan mutu pembelajaran agar kegiatan pembelajaran yang dilaksanakan senantiasa sesuai dengan perkembangan ilmu pengetahuan, teknologi, dan seni serta berorientasi pada kebutuhan stakeholder dan pengguna lulusan.

3. Definisi Istilah

3.1. Standar proses pembelajaran adalah kriteria minimal tentang pelaksanaan pembelajaran pada program studi untuk memperoleh capaian pembelajaran lulusan.

3.2. Pembelajaran adalah proses interaksi mahasiswa dengan dosen dan sumber belajar pada suatu lingkungan belajar.

3.3. Pembelajaran interaktif adalah proses pembelajaran yang yang mengutamakan interaksi dua arah dosen dan mahasiswa yang bertujuan memenuhi capaian pembelajaran lulusan.

3.4. Pembelajaran integratif sebagaimana dimaksud pada ayat (1) menyatakan bahwa capaian pembelajaran lulusan diraih melalui proses Pembelajaran yang terintegrasi untuk memenuhi capaian pembelajaran lulusan secara keseluruhan dalam satu kesatuan program melalui pendekatan interdisiplin dan multidisiplin.

3.5. Pembelajaran holistik adalah proses pembelajaran mendorong terbentuknya pola pikir yang komprehensif dan luas dengan menginternalisasi keunggulan dan kearifan lokal maupun nasional.

3.6. Pembelajaran scientific proses pembelajaran yang mengutamakan pendekatan ilmiah sehingga tercipta lingkungan akademik yang berdasarkan sistem nilai, norma, dan kaidah ilmu pengetahuan serta menjunjung tinggi nilai-nilai agama dan kebangsaan.

3.7. Pembelajaran kontekstual proses pembelajaran yang disesuaikan dengan tuntutan kemampuan menyelesaikan masalah dalam ranah keahliannya.

3.8. Pembelajaran tematik adalah proses pembelajaran yang disesuaikan dengan karakteristik keilmuan program studi dan dikaitkan dengan permasalahan nyata melalui pendekatan transdisiplin.

3.9. Pembelajaran yang efektif adalah proses pencapaian pembelajaran lulusan yang diraih secara berhasil guna dengan mementingkan internalisasi materi secara baik dan benar dalam kurun waktu yang optimum.

3.10. Pembelajaran kolaboratif adalah proses pencapaian pembelajaran lulusan yang diraih melalui proses pembelajaran bersama yang melibatkan interaksi antar individu pembelajar untuk menghasilkan kapitalisasi sikap, pengetahuan, dan keterampilan.

3.11. Pembelajaran berpusat pada mahasiswa (Student Centre Learning-SCL) adalah proses pencapaian pembelajaran lulusan diraih melalui proses pembelajaran yang mengutamakan pengembangan kreativitas, kapasitas, kepribadian, dan kebutuhan mahasiswa, serta mengembangkan kemandirian dalam mencari dan menemukan pengetahuan.

3.12. Program Studi adalah kesatuan rencana belajar sebagai pedoman penyelenggaraan pendidikan akademik dan/atau profesional yang diselenggarakan atas dasar suatu kurikulum serta ditujukan agar mahasiswa dapat menguasai pengetahuan,keterampilan,dan sikap sesuai dengan sasaran kurikulum.

3.13. Kurikulum pendidikan tinggi adalah seperangkat rencana dan pengaturan mengenai isi maupun bahan kajian dan pelajaran serta cara penyampaian dan penilaiannya yang digunakan sebagai pedoman penyelenggaraan kegiatan belajar‐mengajar di perguruan tinggi.

3.14. Perkuliahan adalah kegiatan tatap muka/pertemuan antara dosen dan mahasiswa yang bertujuan untuk menyampaikan materi matakuliah.

3.15. Perencanaan Pembelajaran adalah kegiatan‐kegiatan yang harus dilakukan sebelum masa perkuliahan dilakukan (kontrak perkuliahan).

3.16. Rencana Pembelajaran Semester (RPS) rencana pembelajaran yang disusun untuk kegiatan pembelajaran selama satu semester guna memenuhi capaian pembelajaran lulusan yang dibebankan pada suatu mata kuliah/modul. RPS dikembangkan secara mandiri oleh dosen atau bersama kelompok keahlian suatu bidang ilmu pengetahuan dan atau teknologi dalam program studi.

3.17. Semester adalah satuan waktu kegiatan yang terdiri atas 16 minggu kuliah termasuk Ujian Tengah Semester dan Ujian Akhir Semester , atau kegiatan terjadwal lainnya, berikut kegiatan iringannya termasuk 2 – 3 minggu kegiatan penilaian.

3.18. Satuan Kredit Semester (sks) adalah takaran waktu kegiatan belajar yang dibebankan pada mahasiswa per minggu per semester dalam proses pembelajaran melalui berbagai bentuk pembelajaran atau besarnya pengakuan atas keberhasilan usaha mahasiswa dalam mengikuti kegiatan kurikuler di suatu program studi.

3.19. Satu (1) SKS kegiatan belajar teori terdiri 50 menit tatap muka terjadwal ditambah 60 menit kegiatan akademik terstruktur dan 60 menit kegiatan mandiri.

3.20. Praktikum laboratorium, praktikum studio atau bengkel, praktikum lapangan adalah kegiatan pembelajaran yang bertujuan agar mahasiswa mendapat kesempatan untuk menguji dan mengaplikasikan teori atau penyidikan dan pembuktian ilmiah mata kuliah atau bagian mata kuliah tertentu.

3.21. Satu (1) SKS praktikum di laboratorium setara dengan 2 SKS teori. Satu (1) SKS praktikum studio/ bengkel setara dengan 4 sampai 5 jam per minggu selama satu semester.

3.22. Dosen Pembimbing Akademik (dosen wali) adalah dosen yang ditetapkan menjadi penasehat akademik mahasiswa melalui Surat Keputusan Kaprodi atau Dekan Fakultas.

3.23. Sumber belajar adalah bentuk bahan ajar cetak (biasa disebut modul, bahan belajar mandiri, buku ajar, poster, dan lain lain) dan bahan ajar non cetak yang terpisah – audio,video, Computer Assisted Learning (CAL atau sejenisnya), simulasi. dan terpadu – audi grafis, simulasi multimedia, paket e-learning.

3.24. Blended learning pembelajaran terpadu pada perguruan tinggi (blended learning) adalah proses pembelajaran yang menggabungkan pemanfaatan e-learning dan pembelajaran tatap muka konvensional.

3.25. Unit Pengelola Program Studi (UPPS) adalah satuan organisasi didalam struktur organisasi perguruan tinggi yang berwenang dan bertugas mengelola program studi, dalam hal ini adalah Fakultas.

3.26. Program Studi (Prodi) adalah unit di ITTP yang merupakan kesatuan rencana belajar yang digunakan sebagai pedoman jalannya pendidikan akademik yang penyelenggaraannya berdasarkan suatu kurikulum.

3.27. Outcome Based Education (OBE) adalah metode pembelajaran yang memberi tumpuan kepada apa yang mahasiswa seharusnya lakukan.

3.28. Audit Mutu Internal (AMI) adalah proses pengujian yang sistematik, mandiri, dan terdokumentasi untuk memastikan pelaksanaan kegiatan di PT sesuai prosedur dan hasilnya telah sesuai dengan standar untuk mencapai tujuan institusi.

3.29. Capaian Pembelajaran Lulusan (CPL) adalah kemampuan yang diperoleh melalui internalisasi pengetahuan, sikap, keterampilan, kompetensi, dan akumulasi pengalaman kerja.

3.30. Capaian Pembelajaran Mata Kuliah (CPMK) adalah capaian pembelajaran yang bersifat spesifik terhadap mata kuliah mencakup aspek sikap, ketrampilan dan pengetahuan yg dirumuskan berdasarkan beberapa CPL yang dibebankan pada matakuliah.

Dalam dokumen Standar Dosen dan Tenaga Kependidikan (Halaman 85-90)

Dokumen terkait