• Tidak ada hasil yang ditemukan

Realisasi Ujaran Perintah Guru Dalam Kegiatan Pembelajaran di

Dalam dokumen TESIS. Oleh ELSA PRANGIN-ANGIN /LNG (Halaman 91-0)

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN

4.1.3 Analisis Realisasi Ujaran Guru Dalam Kegiatan Pembelajaran di SMA

4.1.3.1 Realisasi Ujaran Perintah Guru Dalam Kegiatan Pembelajaran di

Adapun bentuk ujaran perintah guru dalam kegiatan pembelajaran di SMA N 1 Kutalimbaru Kabupaten Deliserdang, adalah sebagai berikut:

4.1.3.1 Realisasi Ujaran Perintah Guru Dalam Kegiatan Pembelajaran di SMA N 1 Kutalimbaru Kabupaten Deliserdang.

Data 1 Buka bukumu halaman dua belas, atom ! Bentuk Ujaran Guru Mata

Pelajaran

Gambar

Ujaran Perintah dalam modus deklaratif

Guru Kimia

Data di atas menunjukkan terjadinya interaksi antara guru dan siswa, yaitu interaksi yang terjadi pada awal pembelajaran. Pada gambar di atas guru mengeluarkan suatu ujaran pada data 1 yaitu “buka bukumu halaman dua belas, atom !” Ujaran tersebut

menggunakan intonasi seru atau intonasi suruhan yaitu guru menyuruh siswanya agar membuka buku pelajaran halaman 12. Oleh sebab itu, kalimat di atas termasuk ke dalam ujaran perintah dalam modus deklaratif.

Data 2 Nah, kau lihat kemari ! Bentuk

Ujaran

Guru Mata Pelajaran

Gambar

Ujaran

Perintah dalam modus

deklaratif

Guru Kimia

Data di atas menunjukkan terjadinya interaksi antara guru dan siswa, yaitu interaksi yang terjadi pada awal pembelajaran setelah siswa membuka buku yang telah diperintahkan sebelumnya pada data 1 dan guru menjelaskan sedikit tentang pelajaran yang ada dibuku halaman 12. Pada gambar di atas guru mengeluarkan suatu ujaran yaitu pada data 2 “Nah, kau lihat kemari !”. Ujaran tersebut menggunakan intonasi seru atau intonasi suruhan yaitu guru menyuruh siswanya agar melihat ke depan, sehingga pada data 2 di atas guru menggunakan ujaran perintah dalam modus imperatif.

Data 3 Untuk contoh-contohnya bisa nanti kau lihat di bukumu ! Bentuk

Ujaran

Guru Mata Pelajaran

Gambar

Ujaran

Data di atas menunjukkan terjadinya interaksi antara guru dan siswa, yaitu interaksi yangterjadi pada saat guru sedang menjelaskan pelajaran Kimia di depan kelas, tepatnya setelah guru memerintahkan agar siswa melihat dan mendengarkan penjelasan guru tersebut.

Pada gambar di atas guru mengeluarkan suatu ujaran yaitu yang terdapat pada data 3 “untuk contoh-contohnya bisa nanti kau lihat di bukumu !”. Ujaran tersebut menggunakan intonasi seru atau intonasi suruhan yaitu guru menyuruh siswanya dapat melihat contoh-contoh dari materi yang telah di ajarkan guru tersebut kepada siswanya pada buku pelajaran Kimia . Saragih (2006:66) menyatakan bahwa ujaran perintah adalah ujaran yang menggunakan ujaran dengan suara meninggi pada awal kalimat dan diakhiri dengan tanda seru (!), sehingga dapat disimpulkan bahwa ujaran pada data 3 di atas merupakan ujaran perintah dalam modus deklaratif.

Data di atas menunjukkan terjadinya interaksi antara guru olahraga dengan siswanya, yaitu interaksi yang terjadi pada saat guru sedang menjelaskan pelajaran olahraga di depan kelas. Pada saat proses penbelajaran terjadi, guru terlihat sedikit kesal karena ada siswa yang mengantuk, sehingga guru merasa harus memberikan nasehat kepada siswa tersebut. Pada isi nasehatnya guru memerintahkan siswa agar siswa bangun pagi.

Pada gambar di atas, guru mengeluarkan suatu ujaran yaitu yang terlihat pada data 4

“jadi kau harus bangun pagi !” ujaran tersebut menggunakan intonasi seru atau intonasi suruhan yaitu guru menyuruh siswanya agar bangun pagi-pagi.

Data 5 Bangun jam tengah lima ! Bentuk Ujaran Guru Mata

Pelajaran

Gambar

Ujaran Perintah dalam modus imperatif

Guru Olahraga

Data di atas menunjukkan terjadinya interaksi antara guru olahraga dengan siswanya, yaitu interaksi yang terjadi pada saat guru sedang menjelaskan pelajaran olahraga di depan kelas. Gambar ini merupakan kelanjutan dari data 4 yang mana guru memerintahkan siswanya agar bangun pagi-pagi, dan kemudian pada data ini, guru kembali menegaskan dengan intonasi perintah, bahwa siswa harus bangun pagi-pagi jam setengah lima.

Pada gambar di atas, guru mengeluarkan suatu ujaran yaitu yang terdapat pada data 5

“bangun jam tengah lima !” ujaran tersebut menggunakan intonasi seru atau intonasi suruhan yaitu guru menyuruh siswanya agar bangun jam setengah lima pagi.

Data 6 Bisa kau atur waktumu ! Bentuk Ujaran Guru Mata

Pelajaran

Gambar

Ujaran Perintah dalam modus deklaratif

Guru Olahraga

Data di atas menunjukkan terjadinya interaksi antara guru olahraga dengan siswanya, yaitu interaksi yang terjadi pada saat guru sedang menjelaskan pelajaran olahraga di depan kelas. Gambar ini merupakan kelanjutan dari data 4 dan data 5 yang mana pada kedua data tersebut guru memerintahkan siswanya agar bangun pagi-pagi jam setengah 5, dan kemudian pada data ini, guru kembali menegaskan dengan intonasi perintah, bahwa siswa harus bangun pagi-pagi jam setengah lima agar bisa membagi waktu.

Pada gambar di atas, guru mengeluarkan suatu ujaran yaitu yang terdapat pada data 6

“bisa kau atur waktumu !”. Ujaran tersebut menggunakan intonasi seru atau intonasi suruhan yaitu guru menyuruh siswanya agar bangun jam setengah lima pagi agar siswa tersebut dapat mengatur waktunya sebelum berangkat kesekolah, sehingga kesannya tidak terburu-buru.

4.1.3.2 Analisis Realisasi Ujaran Pernyataan Guru Dalam Kegiatan Pembelajaran di SMA N 1 Kutalimbaru Kabupaten Deliserdang.

Adapun bentuk ujaran pernyataan guru dalam kegiatan pembelajaran di SMA N 1 Kutalimbaru Kabupaten Deliserdang.

Data 7 Keistimewaan atom karbon itu ada empat ikatan kovalen kelas. Gambar ini merupakan kelanjutan dari data 3 dan yang mana guru memerintahkan agar siswa memperhatikan guru saar mengajar di depan kelas. Pada saat mengajar tersebut guru mengeluarkan suatu ujaran yaitu yang terdapat pada data 7“keistimewaan atom karbon itu ada empat ikatan kovalen.”

Ujaran tersebut menginformasikan bahwa kesitimewaan atom karbon ada empat ikatan kovalen, dan ujaran tersebut menggunakan intonasi datar dan guru tersebut tidak memerlukan adanya respon dari siswa. Saragih (2006:57) menyatakan bahwa ujaran pernyataan lazimnya di realisasikan oleh intonasi atau suara datar di akhiri oleh tanda titik (.).

Bentuk pernyataan ini sering disebut bentuk kalimat berita. Ujaran pernyataan menurut fungsinya memberitahusesuatu kepada orang lain, sehingga tanggapan yang diharapkan hanyalah berupa perhatian yang secara semantik merupakan kalimat deklaratif.

Data 8 Pertama, dia bisa membentuk jalan ikatan Kimia . Bentuk

Ujaran

Guru Mata Pelajaran

Gambar

Ujaran Pernyataan dalam modus deklaratif

Guru Kimia

Gambar dalam data di atas menunjukkan terjadinya interaksi antara guru Kimia dengan siswanya, yaitu interaksi yang terjadi pada saat guru sedang menjelaskan pelajaran Kimia di depan kelas. Gambar ini merupakan kelanjutan dari data 7 yang mana guru menginformasikan bahwa keistimewaan atom karbon ada empat ikatan kovalen, dan ujaran tersebut menggunakan intonasi datar dan guru tersebut tidak memerlukan adanya respon dari siswa.

Kemudian pada data 8 ini guru menambahkan informasi tentang salah satu ke istimewaan atom karbon tersebut yaitu melalui ujaran “pertama, dia bisa membentuk jalan ikatan Kimia .” ujaran tersebut mengandung informasi yang hendak diberikan kepada para siswa dan guru tidak mengharapkan jawaban dari siswa.

Data 9 Dia bisa membentuk ikatan rangkap satu.

Bentuk Ujaran

Guru Mata Pelajaran

Gambar

Ujaran Pernyataan dalam modus deklaratif

Guru Kimia

Data di atas menunjukkan terjadinya interaksi antara guru Kimia dengan siswanya, yaitu interaksi yang terjadi pada saat guru sedang menjelaskan pelajaran Kimia di depan kelas. Gambar ini merupakan kelanjutan dari data 7 dan 8 yang mana guru menginformasikan bahwa keistimewaan atom karbon ada empat ikatan kovalen, dan ujaran tersebut menggunakan intonasi datar dan guru tersebut tidak memerlukan adanya respon dari siswa.

Kemudian pada data 8 ini guru menambahkan informasi tentang salah satu ke istimewaan atom karbon tersebut yaitu melalui ujaran pertama, dia bisa membentuk jalan ikatan Kimia dan kemudian ditambah ujaran selanjutnya pada data 9 yaitu “dia bisa membentuk ikatan rangkap satu.” ujaran guru pada data 9 tersebut mengandung informasi tentang keistimewaan atom karbon yang hendak diberikan kepada para siswa. Guru dalam hal ini tidak mengharapkan jawaban dari siswa.

Data 10 Dia bisa membentuk ikatan rangkap dua.

Bentuk Ujaran Guru Mata Pelajaran

Gambar

Ujaran Pernyataan dalam modus deklaratif

Guru Kimia

Data di atas menunjukkan terjadinya interaksi antara guru Kimia dengan siswanya, yaitu interaksi yang terjadi pada saat guru sedang menjelaskan pelajaran Kimia di depan kelas. Gambar ini merupakan kelanjutan dari data 7, 8 dan 9 yang mana guru menginformasikan bahwa keistimewaan atom karbon ada empat ikatan kovalen, dan ujaran tersebut menggunakan intonasi datar dan guru tersebut tidak memerlukan adanya respon dari siswa.

Kemudian pada data 10 ini guru menambahkan informasi tentang salah satu ke istimewaan atom karbon tersebut yaitu melalui ujaran” dia bisa membentuk ikatan rangkap dua.” ujaran guru pada data 10 tersebut mengandung informasi tentang keistimewaan atom karbon yang ketiga dan informasi tersebut hendak diberikan kepada para siswa. Guru dalam hal ini tidak mengharapkan jawaban dari siswa.

Data 11 Dia bisa membentuk ikatan rangkap tiga.

Bentuk Ujaran

Guru Mata Pelajaran

Gambar

Ujaran Pernyataan dalam modus deklaratif

Guru Kimia

Data di atas menunjukkan terjadinya interaksi antara guu Kimia dengan siswanya, yaitu interaksi yang terjadi pada saat guru sedang menjelaskan pelajaran Kimia di depan kelas.

Gambar ini merupakan kelanjutan dari data 7, 8, 9 dan 10 yang mana guru menginformasikan bahwa keistimewaan atom karbon ada empat ikatan kovalen, dan ujaran tersebut menggunakan intonasi datar dan guru tersebut tidak memerlukan adanya respon dari siswa.

Kemudian pada data 11 ini guru menambahkan informasi tentang salah satu ke istimewaan atom karbon tersebut yaitu melalui ujaran” dia bisa membentuk ikatan rangkap tiga.” ujaran guru pada data 11 tersebut mengandung informasi tentang keistimewaan atom karbon yang keempat bahwa atom karbon dapat membentuk ikatan rangkap tiga dan

informasi tersebut hendak diberikan kepada para siswa. Guru dalam hal ini tidak mengharapkan jawaban dari siswa.

Data 12 Jadi di kelas satu kita sudah mempelajari valensi Bentuk

Ujaran

Guru Mata Pelajaran

Gambar

Ujaran Pernyataan dalam modus deklaratif

Guru Kimia

Data di atas menunjukkan terjadinya interaksi antara guru Kimia dengan siswanya, yaitu interaksi yang terjadi pada saat guru sedang menjelaskan pelajaran Kimia di depan kelas. Pada gambar ini guru menginformasikan bahwa guru dan siswa yang sedang dia ajar pernah mempelajari pelajaran tentang valensi waktu dikelas satu, yaitu melalui data 12 “dadi di kelas satu kita sudah mempelajari valensi.” guru dalam hal ini menggunakan intonasi datar dan guru tersebut tidak memerlukan adanya respon dari siswa. Ujaran guru pada data 12 tersebut mengandung informasi.

Data 13 Valensi itu adalah unit terluar.

Bentuk Ujaran

Guru Mata Pelajaran

Gambar

Ujaran kelas. Gambar ini merupakan kelanjutan dari data 12 yaitu pada saat guru menginformasikan bahwa guru dan siswa yang sedang dia ajar pernah mempelajari pelajaran tentang valensi waktu dikelas satu, yaitu melalui data 12.

Data 14 Setiap valensi itu kita lukiskan menjadi tingkatan-tingkatan yang bisa mengikat pasangannya. kelas. Gambar ini merupakan kelanjutan dari data 12 dn 13 yaitu tentang pelajaran valensi.

Pada data 14 ini, guru kembali mengulang pelajaran tentang valensi melalui ujaran “setiap valensi itu kita lukiskan menjadi tingkatan-tingkatan yang bisa mengikat pasangannya.

” Guru dalam hal ini menggunakan ujaran dengan intonasi datar dan guru tersebut tidak memerlukan adanya respon dari siswa. Ujaran guru pada data 14 memberikan informasi

bahwa setiap valensi itu kita lukiskan menjadi tingkatan-tingkatan yang bisa mengikat pasangannya.

Data 15 Jadi sekarang kita kembali ke duplet dan octet.

Bentuk Ujaran Guru Mata Pelajaran

Gambar

Ujaran Pernyataan dalam modus deklaratif

Guru Kimia

Data di atas menunjukkan terjadinya interaksi antara guru Kimia dengan siswanya, yaitu interaksi yang terjadi pada saat guru sedang menjelaskan pelajaran Kimia di depan kelas. Gambar ini merupakan kelanjutan dari data 12,13 dan 14 yaitu tentang pelajaran valensi. Pada data 15 ini, guru menyatakan bahwa mereka akan kembali mempelajari pelajaran tentang duplet dan oktet melalui ujaran “jadi sekarang kita kembali ke duplet dan octet. ” Guru dalam hal ini menggunakan ujaran dengan intonasi datar dan guru tersebut tidak memerlukan adanya jawaban dari siswa. Ujaran guru pada data 15 menyatakan bahwa mereka akan kembali memperlajari duplet dan oktet.

Data 16 Duplet dan oktet adalah kekurangan.

Bentuk Guru Mata Gambar

Ujaran Pelajaran Ujaran

Pernyataan dalam modus deklaratif

Guru Kimia

Data di atas menunjukkan terjadinya interaksi antara guru Kimia dengan siswanya, yaitu interaksi yang terjadi pada saat guru sedang menjelaskan pelajaran Kimia di depan kelas. Gambar ini merupakan kelanjutan dari data 15 yaitu tentang materi duplet dan oktet.

Pada data 16 ini, guru menginformasikan bahwa pelajaran tentang duplet dan oktet memiliki kekurangan melalui ujaran “duplet dan oktet adalah kekurangan. ” Guru dalam hal ini menggunakan ujaran dengan intonasi datar dan guru tersebut tidak memerlukan adanya tanggapan dari siswa. Ujaran guru pada data 16 menyatakan bahwa materi duplet dan oktet memiliki kekurangan agar siswa dapat memahaminya.

Data 17 Sehingga kelengkapannya menuju S2, S3 ga ada di dalamnya.

Bentuk Ujaran

Guru Mata Pelajaran

Gambar

Ujaran Pernyataan dalam modus deklaratif

Guru Kimia

Data di atas menunjukkan terjadinya interaksi antara guru Kimia dengan siswanya, yaitu interaksi yang terjadi pada saat guru sedang menjelaskan pelajaran Kimia di depan

kelas. Gambar ini merupakan kelanjutan dari data 15 dan 16 yaitu tentang materi duplet dan oktet. Pada data 17 ini, guru menginformasikan bahwa materi tentang duplet dan oktet memiliki kekurangan sehingga harus diketahui lebih lanjut tentang kelengkapannya agar siswa mengetahui bahwa kelengkapan menuju S2 dan S3 tidak ada di dalam duplet dan oktet melalui ujaran “sehingga kelengkapannya menuju S2, S3 ga ada di dalamnya. ” Guru dalam hal ini menggunakan ujaran dengan intonasi datar dan guru tersebut tidak memerlukan adanya tanggapan dari siswa.

Ujaran guru pada data 17 menyatakan bahwa materi duplet dan oktet memiliki kekurangan sehingga kelengkapannya menuju S2, S3 ga ada di dalamnya agar siswa dapat memahaminya.

Data 18 Misalnya H ditambah pasangan H yang lain.

Bentuk kelas. Gambar ini merupakan kelanjutan dari data 15, 16 dan 17 yaitu tentang materi duplet dan oktet yang memiliki kekurangan sehingga harus diketahui lebih lanjut tentang kelengkapannya agar siswa mengetahui bahwa kelengkapan menuju S2 dan S3 tidak ada di dalam duplet dan oktet. Pada data 18 ini, guru menginformasikan melalui ujaran “misalnya H ditambah pasangan H yang lain. ”

Guru dalam hal ini menggunakan ujaran dengan intonasi datar dan guru tersebut tidak memerlukan adanya tanggapan dari siswa. Ujaran guru pada data 18 menyatakan bahwa materi duplet dan oktet memiliki kekurangan sehingga kelengkapannya menuju S2, S3 ga ada di dalamnya, Misalnya H ditambah pasangan H yang lain agar siswa dapat memahaminya.

Data 19 Itu namanya kovalen O3.

Bentuk Ujaran

Guru Mata Pelajaran

Gambar

Ujaran Pernyataan dalam modus deklaratif

Guru Kimia

Data di atas menunjukkan terjadinya interaksi antara guru Kimia dengan siswanya, yaitu interaksi yang terjadi pada saat guru sedang menjelaskan pelajaran Kimia di depan kelas.

Gambar ini merupakan kelanjutan dari data 15, 16 dan 17 serta 18 yaitu tentang materi duplet dan oktet yang memiliki kekurangan sehingga harus diketahui lebih lanjut tentang kelengkapannya agar siswa mengetahui bahwa kelengkapan menuju S2 dan S3 tidak ada di dalam duplet dan oktet. Pada data 18 ini, misalnya H ditambah pasangan H yang lain. Guru dalam hal ini menggunakan ujaran dengan intonasi datar dan guru tersebut tidak memerlukan adanya tanggapan dari siswa. Ujaran guru pada data 18 menyatakan bahwa materi duplet dan oktet memiliki kekurangan sehingga kelengkapannya menuju S2, S3 ga ada di dalamnya, Misalnya H ditambah pasangan H yang lain dan uajaran pada data 19 menjelaskan bahwa

pasangan H yang dimaksud pada data 18 adalah kovalen O3 melalui ujaran “itu namanya kovalen O3. Ujaran di atas menginformasikan bahwa pasangan H namanya adalah kovalen O3.

Data 20 Jadi asal kau tau saja bagaimana kovalen O3 itu terbentuk.

Bentuk Ujaran

Guru Mata Pelajaran

Gambar

Ujaran Pernyataan dalam modus deklaratif

Guru Kimia

Data di atas menunjukkan terjadinya interaksi antara guru Kimia dengan siswanya, yaitu interaksi yang terjadi pada saat guru sedang menjelaskan pelajaran Kimia di depan kelas. Gambar ini merupakan kelanjutan dari data –data sebelumnya yaitu tentang materi duplet dan oktet yang memiliki kekurangan sehingga harus diketahui lebih lanjut tentang kelengkapannya agar siswa mengetahui bahwa kelengkapan menuju S2 dan S3 tidak ada di dalam duplet dan oktet bernama kovalen O3. Pada data 20 ini, guru menjelaskan tentang proses terbentuknya kovalen 03 melalui ujaran “jadi asal kau tau saja bagaimana kovalen O3 itu terbentuk.” Guru dalam hal ini menggunakan ujaran dengan intonasi datar dan guru tersebut tidak memerlukan adanya tanggapan dari siswa.

Data 21 Ini namanya ikatan kovalen.

Bentuk Ujaran Guru Mata Pelajaran

Gambar

Ujaran Pernyataan dalam modus deklaratif

Guru Kimia

Data di atas menunjukkan terjadinya interaksi antara guru Kimia dengan siswanya, yaitu interaksi yang terjadi pada saat guru sedang menjelaskan pelajaran Kimia di depan kelas. Gambar ini merupakan kelanjutan dari data –data sebelumnya yaitu tentang materi duplet dan oktet khususnya tentang kovalen yang memiliki kekurangan sehingga harus diketahui lebih lanjut tentang kelengkapannya agar siswa mengetahui bahwa kelengkapan menuju S2 dan S3 tidak ada di dalam duplet dan oktet bernama kovalen O3. Pada data 21 ini, guru menjelaskan tentang proses terbentuknya kovalen 03 dan bentuk itu namanya ikatan kovalen melalui ujaran berikut “ini namanya ikatan kovalen.” Guru dalam hal ini menggunakan ujaran dengan intonasi datar dan guru tersebut tidak memerlukan adanya tanggapan dari siswa.

Data 22 Jadi semua ikatan-ikatan di dalam ini diganti dengan C ingat itu.

Bentuk Ujaran Guru Mata Pelajaran

Gambar

Ujaran kelas. Gambar ini merupakan kelanjutan dari data –data sebelumnya yaitu tentang materi duplet dan oktet khususnya tentang kovalen yang memiliki kekurangan sehingga harus diketahui lebih lanjut tentang kelengkapannya agar siswa mengetahui bahwa kelengkapan menuju S2 dan S3 tidak ada di dalam duplet dan oktet bernama kovalen O3. Pada data 22 ini, guru menjelaskan tentang ikatan-ikatan sebagai proses terbentuknya kovalen 03 dan bentuk itu namanya ikatan kovalen melalui ujaran “jadi semua ikatan-ikatan di dalam ini diganti dengan C ingat itu.” Guru dalam hal ini menggunakan ujaran dengan intonasi datar dan guru tersebut tidak memerlukan adanya tanggapan dari siswa.

Data 23 Kalau ditanya apa keistimewaan korban atom itu dia bisa mengikat.

Bentuk

kelas. Gambar ini merupakan kelanjutan dari data data sebelumnya yaitu tentang kovalen dan keistimewaan karbon atom, dan pada gambar ini guru memerintahkan agar siswa memperhatikan guru saar mengajar di depan kelas. Pada saat mengajar tersebut guru mengeluarkan suatu ujaran yaitu “kalau ditanya apa keistimewaan korban atom itu dia bisa mengikat.” Ujaran tersebut menginformasikan bahwa kesitimewaan atom karbon ada empat ikatan kovalen dan keempat ujaran tersebut bisa mengikat.

Guru dalam hal ini menginformasikansesuatu kepada orang lain, sehingga tanggapan yang diharapkan hanyalah berupa perhatian yang secara semantik merupakan kalimat deklaratiftu dengan ujaran dan ujaran tersebut menggunakan intonasi datar dan guru tersebut tidak memerlukan adanya respon dari siswa.

Data 24 Kalau air tidak bisa mengikat.

Bentuk Ujaran

Guru Mata Pelajaran Gambar

Ujaran Pernyataan dalam modus interogatif

Guru Kimia

Data di atas menunjukkan terjadinya interaksi antara guru Kimia dengan siswanya, yaitu interaksi yang terjadi pada saat guru sedang menjelaskan pelajaran Kimia di depan kelas. Gambar ini merupakan kelanjutan dari data 23 sebelumnya yaitu tentang keistimewaan karbon atom namun bisa mengikat. Ujaran tersebut menginformasikan bahwa kesitimewaan atom karbon ada empat ikatan kovalen dan keempat ujaran tersebut bisa mengikat. Kemudia pada data 24 ini guru kembali menginformasikan melalui ujaran bahwa “kalau air tidak bisa

mengikat” Guru dalam hal ini menginformasikan bahwa atom karbon dapat mengikat sedangkan air tidak dapat mengikat dengan ujaran dan ujaran tersebut menggunakan intonasi datar dan guru tersebut tidak memerlukan adanya respon dari siswa, guru sifatnya hanya memberitahuan saja.

Data 25 Air itu fungsinya melakukan.

Bentuk Ujaran

Guru Mata Pelajaran

Gambar

Ujaran Pernyataan dalam modus deklaratif

Guru Kimia

Data di atas menunjukkan terjadinya interaksi antara guru Kimia dengan siswanya, yaitu interaksi yang terjadi pada saat guru sedang menjelaskan pelajaran Kimia di depan kelas. Gambar ini merupakan kelanjutan dari data 23 dan 24 sebelumnya yaitu tentang keistimewaan karbon atom namun bisa mengikat dan air yang tidak bisa mengikat. Ujaran tersebut menginformasikan bahwa kesitimewaan atom karbon ada empat ikatan kovalen dan keempat keistimewaan itu tersebut bisa mengikat tidak seperti air yang tidak bisa mengikat.

Kemudian pada data 25 ini guru kembali menginformasikan melalui ujaran bahwa meskipun air tidak dapat mengikat namun “air itu fungsinya melakukan.”

Guru dalam hal ini menginformasikan bahwa atom karbon dapat mengikat sedangkan air tidak dapat mengikat namun air itu fungsinya hanya melakukan. Dan guru menyampaikan informasi tersebut dengan ujaran dan ujaran tersebut menggunakan intonasi datar dan guru

tersebut tidak memerlukan adanya respon dari siswa, guru sifatnya hanya memberitahuan

tersebut tidak memerlukan adanya respon dari siswa, guru sifatnya hanya memberitahuan

Dalam dokumen TESIS. Oleh ELSA PRANGIN-ANGIN /LNG (Halaman 91-0)