BAB 2 VALIDITAS DAN RELIABILITAS
A. PERHITUNGAN UJI VALIDITAS BERBENTUK KONTINUM
2. Rekapitulasi Perhitungan Uji Validitas
Tabel berikut ini adalah rekapitulasi perhitungan butir item dengan rumus Pearson Product Moment :
No.
Butir N X X2 Y Y2 XY rxy rtabel Ket.
1 30 111 441 935 30081 3556 0,572 0,361 Valid 2 30 98 340 935 30081 3149 0,693 0,361 Valid 3 30 107 403 935 30081 3436 0,714 0,361 Valid 4 30 89 303 935 30081 2880 0,555 0,361 Valid 5 30 78 220 935 30081 2512 0,637 0,361 Valid 6 30 102 372 935 30081 3271 0,598 0,361 Valid 7 30 79 227 935 30081 2542 0,598 0,361 Valid 8 30 94 328 935 30081 3042 0,633 0,361 Valid 9 30 92 318 935 30081 2990 0,668 0,361 Valid 10 30 85 267 935 30081 2703 0,343 0,361 Drop Berdasarkan dari rekapitulasi perhitungan butir item dengan rumus Pearson Product Moment, dari 10 butir diperoleh 9 butir item yang dinyatakan Valid dan 1 butir item yang dinyatakan Drop.
B. RELIABILITAS INSTRUMEN YANG BERBENTUK KONTINUM
Reliabilitas untuk instrumen yang berbentuk kontinum yaitu instrumen dengan pemberian skor yang skornya merupakan rentangan 0–10, 0–100 atau berbentuk skala 1–3, 1–5 atau 1–10, maka pengujiannya dapat dilakukan dengan menggunakan rumus Alpha Cronbach yaitu :
r11 = k
k – 1 x (1 – ∑ Si2 St2 ) Keterangan :
r11 = Nilai reliabilitas variabel k = Jumlah butir item
Si2 = Jumlah varians skor dari tiap–tiap item pernyataan St2 = Varians Total
Berikut ini tabel persiapan pengujian reliabilitas dari butir kuesioner/angket yang valid untuk rumus Alpha Cronbach :
No.
Resp.
Butir Item
1 2 3 4 5 6 7 8 9 Y
1 5 4 4 4 3 4 5 4 5 38
2 3 3 4 5 3 2 3 4 3 30
3 4 3 4 5 4 3 3 3 2 31
4 2 3 3 2 1 2 2 3 2 20
5 2 2 3 3 2 3 3 2 1 21
6 5 3 4 4 4 4 3 5 2 34
7 3 2 2 3 2 2 3 3 1 21
8 4 3 4 4 2 3 1 2 3 26
9 2 3 5 4 3 2 3 4 3 29
10 5 3 4 3 2 3 3 4 2 29
11 4 3 3 3 2 3 2 3 3 26
12 4 4 4 5 4 4 4 4 5 38
13 4 5 5 4 3 4 3 4 4 36
14 3 3 3 1 2 3 2 2 3 22
15 4 2 3 2 3 4 2 3 2 25
16 5 3 3 2 3 3 3 1 3 26
17 4 4 3 3 2 5 3 2 4 30
18 3 3 2 2 1 2 1 3 3 20
19 3 3 4 3 3 4 3 5 3 31
20 5 3 4 2 2 5 3 4 2 30
21 4 3 3 3 2 3 2 3 3 26
22 4 4 4 3 3 4 2 4 5 33
23 4 5 5 2 3 4 3 4 4 34
24 3 3 4 1 2 4 2 2 3 24
25 4 2 3 2 3 4 2 3 2 25
26 5 3 3 2 3 3 3 1 3 26
No.
Resp.
Butir Item
1 2 3 4 5 6 7 8 9 Y
27 4 4 3 3 2 5 3 2 4 30
28 4 4 4 5 3 4 2 4 5 35
29 4 5 5 2 3 4 3 4 4 34
30 1 3 2 2 3 2 2 2 3 20
X 111 98 107 89 78 102 79 94 92 850
Perhitungan nilai X2 butir item no. 1
X2 = 52 + 32 + 42 + ... + 12
X2 = 25 + 9 + 16 + ... + 1
X2 = 441
Perhitungan nilai Y2
Y2 = 382 + 302 + 312 + ... + 202
Y2 = 1444 + 900 + 961 + ... + 400
Y2 = 24942
Perhitungan nilai Varians Butir (Si2) Butir item no. 1
Diketahui :
N : 30 X : 111 X2 : 441 Jawab :
Si2 =
∑ X2 – ((∑ X)2 N ) N
Si2 =
441 – ((111)2 30 ) 30
Si2 =
441 – (12321 30 ) 30
Si2 = 441 – 410,7 30 Si2 = 30,30
30 Si2 = 1,01
Rekapitulasi nilai Varians Butir No. Si2
1 1,01 2 0,66 3 0,71 4 1,3 5 0,57 6 0,84 7 0,63 8 1,12 9 1,2
8,04
Perhitungan nilai Varians Total (St2) Diketahui :
N : 30 Y : 850 Y2 : 24942 Jawab :
St2 = ∑ Y2 – ((∑ Y)2 N ) N
St2 =
24942 – ((850)2 30 ) 30
St2 =
24942 – (722500 30 ) 30
St2 = 24942 – 24083 30 St2 = 858,67
30 St2 = 28,62
Perhitungan Reliabilitas Diketahui :
k : 9 Si2 : 8,040 St2 : 28,622 Jawab :
r11 = k
k – 1 x (1 – ∑ Si2 St2 ) r11 = 9
9 – 1 x (1 – 8,040 28,622) r11 = 9
8 x (1 – 0,281) r11 = 1,125 x 0,719 r11 = 0,809
Berdasarkan perhitungan pengujian diatas, diperoleh nilai reliabilitas sebesar 0,809. Maka dapat disimpulkan bahwa instrumen yang digunakan reliabel.
C. PERHITUNGAN UJI VALIDITAS BERBENTUK DIKOTOMI
Tes berbentuk objektif seperti pilihan ganda (multiple choice), benar–salah (true–false), menjodohkan (matching) merupakan tes dengan skor butir berbentuk dikotomi dengan penilaian 0 dan 1. Menurut Djaali dan Muljono menjelaskan jika skor butir dikotomi maka untuk menguji validitas butir tes dilakukan dengan
menghitung koefisien korelasi antara skor butir dengan skor total instrumen dengan menggunakan rumus :
rpbi = Mp – Mt SDt x √p
q Keterangan :
rpbi = Koefisien Korelasi Point Biserial
Mp = Nilai rata–rata dari butir item yang menjawab benar Mt = Nilai rata–rata skor total
SDt = Standar Deviasi
p = Proporsi nilai dari siswa yang menjawab benar q = Proporsi nilai dari siswa yang menjawab salah
1. Tabel Persiapan Pengujian Validitas Berbentuk Dikotomi
Berikut ini tabel persiapan untuk menghitung butir kuesioner/angket dengan rumus Point Biserial :
No.
Resp.
Butir Item
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 Y
1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 9
2 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 9
3 0 0 0 0 1 1 0 0 1 0 3
4 0 0 0 0 0 0 1 0 0 1 2
5 0 1 0 0 0 1 0 1 0 0 3
6 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 9
7 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 9
8 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 9
9 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 9
10 1 1 0 0 0 1 1 0 0 1 5
11 1 1 0 0 1 1 1 1 1 1 8
No.
Resp.
Butir Item
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 Y
12 1 0 0 0 0 1 0 1 1 0 4
13 0 1 0 0 0 0 1 1 1 1 5
14 1 1 1 0 0 1 1 1 1 1 8
15 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 9
16 1 1 0 0 0 1 1 1 1 1 7
17 1 1 0 0 1 1 1 1 1 1 8
18 1 1 1 0 0 1 1 1 1 1 8
19 1 1 0 1 0 1 1 1 1 1 8
20 1 1 0 0 0 1 1 0 0 1 5
21 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 9
22 1 0 0 0 0 1 0 1 1 0 4
23 0 1 0 0 1 0 1 1 1 1 6
24 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 9
25 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 9
26 1 1 0 1 0 1 1 1 1 1 8
27 1 1 0 1 1 0 1 1 1 1 8
28 0 1 1 1 0 1 0 1 0 1 6
X 20 24 10 10 14 24 23 24 23 24 196 Perhitungan nilai p butir item no. 1
p = ∑ X N p = 20
28 = 0,71
Perhitungan nilai q butir item no. 1 q = 1 – p
q = 1 – 0,71 = 0,29 Perhitungan nilai Y2
Y2= 92 + 92 + 32 + ... + 62
Y2 = 81 + 81 + 9 + ... + 36 = 1508 Perhitungan nilai Mp butir item no. 1
Mp = (1 x 9) + (1 x 9) + (0 x 3) + … + (0 x 6) 1 + 1 + 0 + … + 0
Mp = 9 + 9 + 0 + … + 0 1 + 1 + 0 + … + 0 Mp = 153
20 = 7,650 Perhitungan nilai Mt Mt = ∑ Y
N Mt = 196
28 = 7,0
Perhitungan nilai SDt
SDt = √(∑ Xt2
N ) – ((∑ Xt N )
2
)
SDt = √(1508
28 ) – ((196 28)
2
)
SDt = √(53,857) – (72)
SDt = √53,857 – 49 SDt = √4,857 = 2,204
Contoh perhitungan validasi butir item no. 1 Diketahui :
Mp : 7,650 Mt : 7,00 p : 0,71 q : 0,29 SDt : 2,204 Jawab :
rpbi = Mp – Mt SDt x √p
q
rpbi = 7,650 – 7,00
2,204 x √0,71 0,29
rpbi = 0,295 x √2,500
rpbi = 0,295 x 1,851 = 0,466
Berdasarkan perhitungan diatas, diperoleh nilai rpbi sebesar 0,466. Maka dapat disimpulkan bahwa butir pernyataan no. 1 dinyatakan VALID. Karena rpbi
≥ rtabel (0,466 ≥ 0,374).
2. Rekapitulasi Perhitungan Uji Validitas
Tabel berikut ini adalah rekapitulasi perhitungan butir item dengan rumus Point Biserial :
No. p Q Mt Mp SDt rpbi rtabel Keterangan
1 0,71 0,29 7,00 7,65 2,20 0,466 0,374 Valid 2 0,86 0,14 7,00 7,63 2,20 0,695 0,374 Valid 3 0,36 0,64 7,00 8,50 2,20 0,507 0,374 Valid 4 0,36 0,64 7,00 8,40 2,20 0,473 0,374 Valid 5 0,50 0,50 7,00 8,14 2,20 0,519 0,374 Valid 6 0,86 0,14 7,00 7,29 2,20 0,324 0,374 Drop 7 0,82 0,18 7,00 7,65 2,20 0,635 0,374 Valid 8 0,86 0,14 7,00 7,54 2,20 0,602 0,374 Valid 9 0,82 0,18 7,00 7,61 2,20 0,592 0,374 Valid 10 0,86 0,14 7,00 7,58 2,20 0,648 0,374 Valid Berdasarkan dari rekapitulasi perhitungan butir dengan rumus point biserial, dari 10 butir diperoleh 9 butir yang valid dan 1 butir yang drop.
D. RELIABILITAS INSTRUMEN YANG BERBENTUK DIKOTOMI
Reliabilitas untuk instrumen yang berbentuk dikotomi yaitu instrumen dengan pemberian skor 0 dan 1 maka pengujiannya dapat dilakukan dengan menggunakan rumus Kuder Richardson 20 (KR–20). Penggunaan rumus KR–20 digunakan apabila alternatif jawaban pada instrumen bersifat dikotomi. Adapun rumus KR–20 sebagai berikut :
r11 = k
k – 1 x (St2 – ∑ pq St2 ) Keterangan :
r11 = Reliabilitas tes secara keseluruhan
pq = Jumlah hasil kali p dan q
k = Banyaknya item St = Varians Total
Berikut ini tabel persiapan pengujian reliabilitas dari butir item yang valid untuk rumus KR–20 :
No.
Resp.
Butir Item
1 2 3 4 5 6 7 8 9 Y
1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 8
2 1 1 0 1 1 1 1 1 1 8
3 0 0 0 0 1 0 0 1 0 2
4 0 0 0 0 0 1 0 0 1 2
5 0 1 0 0 0 0 1 0 0 2
6 1 1 1 0 1 1 1 1 1 8
7 1 1 0 1 1 1 1 1 1 8
8 0 1 1 1 1 1 1 1 1 8
9 0 1 1 1 1 1 1 1 1 8
10 1 1 0 0 0 1 0 0 1 4
No. Perhitungan nilai Varians Total (St2)
St2 =
Contoh perhitungan reliabilitas Diketahui :
k : 9 St2 : 4,480 pq : 1,574 Jawab :
r11 = k
k – 1 x (St2 – ∑ pq St2 ) r11 = 9
9 – 1 x (4,480 – 1,574 4,480 ) r11 = 9
8 x (2,906 4,480) r11 = 1,125 x 0,649 r11 = 0,730
Berdasarkan perhitungan pengujian diatas, diperoleh nilai reliabilitas sebesar 0,730. Maka dapat disimpulkan bahwa instrumen yang digunakan reliabel.
BAB 3
PENYAJIAN DATA, DISTRIBUSI FREKUENSI, HISTOGRAM DAN POLIGON, UKURAN KECENDERUNGAN MEMUSAT, DAN UKURAN PENYEBARAN A. PENYAJIAN DATA
Berikut ini adalah contoh tabel data penelitian Variabel X dan Variabel Y : 1. Variabel X
No.
Resp.
Butir Item
1 2 3 4 5 6 7 8 9 Y
1 2 2 3 4 3 4 3 4 3 28
2 3 3 4 5 3 2 3 4 3 30
3 4 5 3 5 4 4 5 3 2 35
4 4 3 4 5 4 3 3 3 2 31
5 2 3 3 3 4 4 5 3 4 31
6 2 2 3 3 2 5 3 2 3 25
7 4 3 2 3 3 3 3 3 2 26
8 3 2 2 3 5 5 3 5 4 32
9 3 2 3 2 3 2 3 4 4 26
10 4 2 3 3 2 3 3 3 3 26
11 2 3 5 4 3 4 3 5 4 33
12 5 3 4 3 2 3 3 4 2 29
13 4 3 3 3 2 3 2 3 3 26
14 4 4 4 5 4 4 2 3 2 32
15 3 2 2 2 3 4 3 2 3 24
16 3 3 3 4 2 3 2 2 3 25
17 2 3 3 2 2 2 3 4 3 24
18 5 3 3 2 3 3 3 4 3 29
19 4 4 3 3 2 5 3 2 4 30
20 3 3 2 2 3 3 3 5 3 27
21 5 3 4 2 2 5 3 4 2 30
No.
No.
Resp.
Butir Item
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 Y
16 1 1 0 0 0 1 1 1 0 1 1 1 1 9
17 1 1 0 0 1 1 1 1 0 1 1 1 1 10
18 1 1 1 0 0 1 1 1 1 1 1 1 1 11
19 1 1 0 1 0 1 1 1 0 1 1 1 1 10
20 1 1 0 0 0 1 0 0 0 1 0 0 1 5
21 1 1 0 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 11
22 1 0 0 0 0 0 1 1 0 0 1 1 0 5
23 0 1 0 0 1 1 1 1 0 1 1 1 1 9
24 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 12
25 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 12
26 1 1 0 1 0 1 1 1 0 1 1 1 1 10
27 1 1 0 1 1 1 1 1 0 0 0 1 0 8
28 1 1 0 1 1 0 1 0 0 1 1 0 1 8
29 1 1 1 0 1 0 0 1 0 1 1 1 1 9
30 0 1 1 1 0 0 1 0 1 1 1 0 1 8
X 21 23 11 12 14 21 22 21 7 21 23 22 20 238 B. PERHITUNGAN DISTRIBUSI FREKUENSI
Setelah dilakukan penginputan data Variabel X dan Variabel Y ke dalam tabel, maka susunlah nilai terkecil hingga nilai terbesar dari kolom Y masing–masing variabel untuk pehitungan distribusi frekuensi.
1. Variabel X
Rentang = Nilai Tertinggi – Nilai Terendah
= 35 – 24
= 11
Banyak Kelas = 1 + ( 3,3 x Log (n) ) (Aturan Sturgess)
= 1 + ( 3,3 x Log (30) )
= 1 + ( 3,3 x 1,48 )
= 1 + 4,87
= 5,87 ≈ 6 Panjang Kelas = Rentang
Banyak Kelas Panjang Kelas = 11
6
Panjang Kelas = 1,83 ≈ 2
Tabel Distribusi Frekuensi Variabel X
Interval
Rentang = Nilai Tertinggi – Nilai Terendah
= 13 – 2 Panjang Kelas = Rentang
Banyak Kelas
Panjang Kelas = 11 6
Panjang Kelas = 1,83 ≈ 2
Tabel Distribusi Frekuensi Variabel Y
Interval
C. HISTOGRAM DAN POLIGON 1. Variabel X
2. Variabel Y
D. UKURAN KECENDERUNGAN MEMUSAT 1. DataTunggal
a. Rata–rata (Mean)
Rata–rata (mean) adalah estimasi terhadap nilai tertentu yang mewakili seluruh data. Rata–rata (mean) dinotasikan dengan X̅. Adapun rumus rata–
rata (Mean) sebagai berikut : X̅ = ∑ X
N
Perhitungan rata–rata (mean) Variabel X dan Variabel Y adalah sebagai berikut :
a) Untuk Variabel X, maka rata–rata (mean)–nya adalah : X̅ = ∑ X
b) Untuk Variabel Y, maka rata–rata (mean)–nya adalah : Y̅ = ∑ Y
N Y̅ = 238
30 Y̅ = 7,93 b. Median (Me)
Median didefinisikan sebagai ukuran tengah setelah data diurutkan.
Setelah data Variabel X disusun dari nilai terkecil hingga nilai terbesar, maka nilai ukuran tengahnya adalah : Me = 29,50. Dan untuk data Variabel Y disusun dari nilai terkecil hingga nilai terbesar, maka nilai ukuran tengahnya adalah : Me = 8,00.
c. Modus (Mo)
Modus dari suatu distribusi data adalah nilai yang paling sering terjadi atau nilai dengan frekuensi terbanyak. Untuk data Variabel X, maka modusnya adalah : Mo = 28,00 dan untuk data Variabel Y, maka modusnya adalah : Mo = 5,00.
2. Data Kelompok a. Rata–Rata (Mean)
X̅ = (∑ f.x
∑ f )
Perhitungan rata–rata (mean) Variabel X dan Variabel Y adalah sebagai berikut :
a) Untuk Variabel X, maka rata–rata (mean)–nya adalah : X̅ = (∑ f.x
∑ f )
X̅ = (881 30) X̅ = 29,37
b) Untuk Variabel Y, maka rata–rata (mean)–nya adalah : Y̅ = (∑ f.x
∑ f )
Y̅ = (229 30) Y̅ = 7,63 b. Median (Me)
Me = b + p x ( 1 2 n – F
f )
Keterangan : Me = Median
b = Batas bawah kelas median (batas bawah – 0,5) p = Panjang kelas
n = Banyak data
F = Jumlah frekuensi kelas–kelas sebelum kelas median f = Frekuensi kelas median
Perhitungan Median Variabel X dan Variabel Y adalah sebagai berikut : a) Untuk Variabel X, maka median–nya adalah :
Me = b + p x ( 1 2 n – F
f )
Me = 29,5 + 2 x ( 1
2 30 – 15
7 )
Me = 31,5 x (0 7) Me = 0
b) Untuk Variabel Y, maka median–nya adalah :
Me = b + p x ( 1 2 n – F
f )
Me = 8,5 + 2 x ( 1
2 30 – 13
7 )
Me = 10,5 x (2 7) Me = 3
c. Modus
Mo = b + p x ( d1 d1 – d2) Keterangan :
Mo = Modus
b = Batas bawah kelas modus p = Panjang kelas
d1 = Selisih frekuensi kelas modus dengan frekuensi kelas sebelumnya d2 = Selisih frekuensi kelas modus dengan frekuensi kelas sesudahnya
Perhitungan Modus Variabel X dan Variabel Y adalah sebagai berikut : a) Untuk Variabel X, maka modus–nya adalah :
Mo = b + p x ( d1 d1 – d2) Mo = 29,5 + 2 x ( –8
–8 – –1)
Mo = 31,5 x (–8 –7) Mo = 36
b) Untuk Variabel Y, maka modus–nya adalah : Mo = b + p x ( d1
d1 – d2) Mo = 8,5 + 2 x ( –6
–6 – –3) Mo = 10,5 x (–6
–3) Mo = 21
E. UKURAN PENYEBARAN (VARIABILITAS) 1. Data Tunggal
a. Varians
Varians untuk populasi dinotasikan dengan s2 dan dirumuskan sebagai berikut :
s2 =
∑ X2 – ((∑ X)2 N ) N
Berikut adalah langkah perhitungan varians pada Variabel X dan Variabel Y :
a) Varians Variabel X
s2 = ∑ X2 – ((∑ X)2 N ) N
s2 =
25992 – ((878)2 30 ) 30
s2 = 25992 – 25696 30
s2 = 295,87 30 s2 = 9,86
b) Varians Variabel Y
s2 = ∑ Y2 – ((∑ Y)2 N ) N
s2 =
2140 – ((238)2 30 ) 30
s2 = 2140 – 1888,1 30 s2 = 251,87
30 s2 = 8,40
b. Standar Deviasi (Simpangan Baku)
Standar deviasi untuk populasi dinotasikan σ2 merupakan akar dari varians dan dirumuskan sebagai berikut :
σ2 = √s2
Berikut adalah langkah perhitungan Standar Deviasi pada Variabel X dan Variabel Y :
1. Variabel X σ2 = √s2
σ2 = √9,86 = 3,14 2. Variabel Y
σ2 = √s2
σ2 = √8,40 = 2,90
2. Data Kelompok a. Varians
Berikut ini adalah rumus Varians untuk data kelompok :
s2 = ∑ fxi2 – ∑ (fxi)2 n n – 1
Berikut adalah langkah perhitungan varians pada Variabel X dan Variabel Y :
a) Variabel X
Tabel perhitungan varians Variabel X : Batas
Berikut adalah langkah perhitungan Varians Variabel X :
s2 = ∑ fxi2 – ∑ (fxi)2
b) Variabel Y
Tabel perhitungan varians Variabel Y : Batas
Tengah (xi)
Frek. Relatif
(f) (xi2) (f) x (xi) (f) x (xi2)
2,5 3 6,25 7,5 18,75
2,5 4 6,25 10 25
6,5 6 42,25 39 253,5
8,5 7 72,25 59,5 505,75
10,5 6 110,25 63 661,5
12,5 4 156,25 50 625
30 229 2089,5
Berikut adalah langkah perhitungan Varians Variabel Y :
s2 = ∑ fxi2 – ∑ (fxi)2 n n – 1
s2 = 2089,5 – (229)2 30 30 – 1 s2 = 2089,5 – 1748,0
29 s2 = 341
29 = 12 b. Standar Deviasi
Berikut ini adalah rumus Standar Deviasi : s = √s2
Berikut adalah langkah perhitungan Standar Deviasi pada Variabel X dan Variabel Y :
a) Variabel X
Langkah perhitungan Standar Deviasi Variabel X : s = √s2
s = √9,6 s = 3,1 b) Variabel Y
Langkah perhitungan Standar Deviasi Variabel Y : s = √s2
s = √12 s = 3,4
BAB 4
UJI NORMALITAS, UJI HOMOGENITAS, DAN ANALISIS REGRESI A. UJI NORMALITAS DATA DENGAN UJI LILLIEFORS
Untuk pengujian hipotesis nihil tersebut kita tempuh dengan prosedur berikut:
(1) Pengamatan x1, x2, ..., xn dijadikan bilangan baku z1, z2, ..., zn dengan menggunakan rumus z = Xi – X̅
N
,
dimana X̅ dan masing–masing merupakan rata–rata dan simpangan baku sampel.(2) Untuk tiap bilangan baku ini dan menggunakan daftar distribusi normal baku, kemudian dihitung peluang F(zi) = P (z < zi).
(3) Selanjutnya dihitung proporsi z1, z2, ..., zn yang ≤ zi. Jika proporsi ini dinyatakan oleh S(zi), maka S(zi) = banyaknya z1, z2, ..., znyang ≤ zi
N
(4) Hitunglah selisih F(zi) – S(zi) kemudian tentukan harga mutlaknya.
(5) Ambil harga yang paling besar diantara harga–harga mutlak selisih tersebut.
Sebutlah harga terbesar ini L0.
Berikut adalah contoh perhitungan uji normalitas : 1. Uji Normalitas Variabel X
No.
Resp. X Zi F(Zi) S(Zi) F(Zi) – S(Zi)
1 24 –1,677 0,047 0,067 0,020
2 24 –1,677 0,047 0,067 0,020
3 25 –1,359 0,087 0,133 0,046
4 25 –1,359 0,087 0,133 0,046
5 26 –1,040 0,149 0,267 0,118
6 26 –1,040 0,149 0,267 0,118
7 26 –1,040 0,149 0,267 0,118
No.
Resp. X Zi F(Zi) S(Zi) F(Zi) – S(Zi)
8 26 –1,040 0,149 0,267 0,118
9 27 –0,722 0,235 0,300 0,065
10 28 –0,403 0,343 0,433 0,090
11 28 –0,403 0,343 0,433 0,090
12 28 –0,403 0,343 0,433 0,090
13 28 –0,403 0,343 0,433 0,090
14 29 –0,085 0,466 0,500 0,034
15 29 –0,085 0,466 0,500 0,034
16 30 0,234 0,592 0,633 0,041
17 30 0,234 0,592 0,633 0,041
18 30 0,234 0,592 0,633 0,041
19 30 0,234 0,592 0,633 0,041
20 31 0,552 0,710 0,733 0,024
21 31 0,552 0,710 0,733 0,024
22 31 0,552 0,710 0,733 0,024
23 32 0,870 0,808 0,833 0,025
24 32 0,870 0,808 0,833 0,025
25 32 0,870 0,808 0,833 0,025
26 33 1,189 0,883 0,900 0,017
27 33 1,189 0,883 0,900 0,017
28 34 1,507 0,934 0,933 0,001
29 35 1,826 0,966 1,000 0,034
30 35 1,826 0,966 1,000 0,034
X̅ 29,27
SD 3,14
Lhitung 0,118
Ltabel 0,161
Dari hasil analisis uji normalitas diatas, diperoleh Lhitung sebesar 0,118.
Sedangkan Ltabel sebesar 0,161. Karena Lhitung < Ltabel, maka dapat disimpulkan bahwa data diatas berdistribusi normal.
2. Uji Normalitas Variabel Y No.
Resp. X Zi F(Zi) S(Zi) F(Zi) – S(Zi)
1 2 –2,048 0,020 0,033 0,013
2 3 –1,703 0,044 0,100 0,056
3 3 –1,703 0,044 0,100 0,056
4 5 –1,012 0,156 0,233 0,078
5 5 –1,012 0,156 0,233 0,078
6 5 –1,012 0,156 0,233 0,078
7 5 –1,012 0,156 0,233 0,078
8 6 –0,667 0,252 0,333 0,081
9 6 –0,667 0,252 0,333 0,081
10 6 –0,667 0,252 0,333 0,081
11 7 –0,322 0,374 0,433 0,060
12 7 –0,322 0,374 0,433 0,060
13 7 –0,322 0,374 0,433 0,060
14 8 0,023 0,509 0,567 0,057
15 8 0,023 0,509 0,567 0,057
16 8 0,023 0,509 0,567 0,057
17 8 0,023 0,509 0,567 0,057
18 9 0,368 0,644 0,667 0,023
19 9 0,368 0,644 0,667 0,023
20 9 0,368 0,644 0,667 0,023
21 10 0,713 0,762 0,767 0,005
22 10 0,713 0,762 0,767 0,005
23 10 0,713 0,762 0,767 0,005
24 11 1,058 0,855 0,867 0,012
No.
Resp. X Zi F(Zi) S(Zi) F(Zi) – S(Zi)
25 11 1,058 0,855 0,867 0,012
26 11 1,058 0,855 0,867 0,012
27 12 1,404 0,920 0,967 0,047
28 12 1,404 0,920 0,967 0,047
29 12 1,404 0,920 0,967 0,047
30 13 1,749 0,960 1,000 0,040
X̅ 7,93
SD 2,90
Lhitung 0,081
Ltabel 0,161
Dari hasil analisis uji normalitas diatas, diperoleh Lhitung sebesar 0,081.
Sedangkan Ltabel sebesar 0,161. Karena Lhitung < Ltabel, maka dapat disimpulkan bahwa data diatas berdistribusi normal.
3. Perhitungan Uji Normalitas Galat Taksiran
No. X1 X2 Y No. X1 X2 Y No. X1 X2 Y 1 121 113 126 11 143 99 147 21 129 107 143 2 121 140 156 12 132 111 139 22 150 131 144 3 148 144 158 13 138 134 138 23 127 100 139 4 118 103 149 14 130 118 133 24 152 149 157 5 133 124 130 15 134 124 138 25 131 117 140 6 122 92 142 16 139 94 142 26 127 123 152 7 136 143 149 17 141 138 148 27 135 109 148 8 140 122 155 18 124 96 148 28 120 111 150 9 143 139 153 19 133 122 150 29 128 141 144 10 131 105 140 20 141 112 147 30 158 136 158
B. PENGUJIAN HOMOGENITAS DATA DENGAN UJI FISHER
Pengujian homogenitas dengan uji Fisher atau disingkat dengan F dilakukan apabila data yang akan diuji hanya ada 2 (dua) kelompok data atau sampel. Uji F dilakukan dengan cara membandingkan varians data terbesar dibagi varians data terkecil.
Prosedur pengujian homogenitas data sebagai berikut:
1. Menentukan taraf signifikan, misalnya taraf nyata () = 0,05 untuk menguji hipotesis:
H0 : 12 = 2 (varians 1 sama dengan varians 2 atau data homogen) H1 : 12 ≠ 22 (varians 1 tidak sama dengan varians 2 atau data tidak
homogen).
Kriteria pengujian :
Terima H0 jika Fhitung < Ftabel Tolak H0 jika Fhitung > Ftabel
2. Menghitung varians tiap kelompok data dengan rumus:
St2 =
∑ X2 – ((∑ X)2 N ) N
3. Tentukan nilai Fhitung yaitu:
Fhitung = Varians Terbesar Varians Terkecil
Menentukan nilai Ftabel untuk taraf signifikansi (), dk1 = dkpembilang = na – 1 dan dk2 = dkpenyebut = nb – 1. Dalam hal ini, na = banyaknya data kelompok varians terbesar (pembilang) dan nb = banyaknya data kelompok varians terkecil (penyebut).
Membandingkan nilai Fhitung dengan nilai Ftabel yaitu:
Jika Fhitung < Ftabel maka H0 diterima.
Jika Fhitung > Ftabel maka H0 ditolak.
Berikut ini tabel pengujian homogenitas sebagai berikut :
No. X Y XY X2 Y2
1 28 7 196 784 49
2 30 8 240 900 64
3 35 12 420 1225 144
4 31 9 279 961 81
5 31 11 341 961 121
6 25 5 125 625 25
7 26 5 130 676 25
8 32 10 320 1024 100
9 26 6 156 676 36
10 26 6 156 676 36
11 33 10 330 1089 100
12 29 7 203 841 49
13 26 7 182 676 49
14 32 12 384 1024 144
15 24 2 48 576 4
16 25 3 75 625 9
17 24 3 72 576 9
18 29 8 232 841 64
19 30 8 240 900 64
20 27 6 162 729 36
21 30 9 270 900 81
22 30 9 270 900 81
23 31 12 372 961 144
24 32 10 320 1024 100
No. X Y XY X2 Y2
Dari tabel di atas, maka dapat dihitung varians sebagai berikut:
1. Perhitungan nilai varians Variabel X
s2=
2. Perhitungan nilai varians Variabel Y
s2 =
s2 = 2140 – 1888,1 30 s2 = 251,87
30 = 8,40
Berdasarkan harga–harga di atas maka dapat dihitung harga Fhitung sebagai berikut:
Fhitung = Varians Terbesar Varians Terkecil Fhitung = 9,86
8,40 Fhitung = 1,17
Harga Fhitung (1,17) sedangkan Ftabel dengan dbpembilang = 30–1 = 29 dan dbpenyebut = 30–1 = 29 dengan taraf signifikansi () = 0,05 maka diperoleh Ftabel = 1,86. Oleh karena Fhitung < Ftabel, maka H0 diterima dan disimpulkan kedua data memiliki varians yang sama atau homogen.
C. ANALISIS REGRESI
Jika skala pengukuran data dari dua varibel yang akan dianalisis merupakan interval atau rasio maka untuk menjelaskan hubungan antara kedua variabel tersebut dapat dilakukan dengan menggunakan regresi sederhana. Misalkan kedua variabel tersebut adalah X dan Y, maka hubungan antara Y dengan X atau biasa disebut dengan regresi Y atas X. Variabel X disebut variabel bebas (predictor) dan Variabel Y disebut variabel tak bebas (criterion). Hubungan tersebut dinyatakan dalam suatu persamaan matematika sebagai berikut :
Model : Y = + X + (populasi) Fungsi Taksiran : Ŷ = a + bX (sampel)
Dimana a = konstanta, b = koefisien regresi, yang dapat diperoleh dari data sampel. Dengan persyaratan sampel yang terpilih adalah sampel random dari populasinya normal dan homogen.
Dari perhitungan melalui pasangan data (X,Y) dapat ditentukan:
(1) Persamaan atau model regresi Y atas X.
(2) Linearitas dan signifikansi regresi Y atas X.
Perhitungan untuk mencari persamaan regresi, uji kelinieran regresi dan uji signifikansi untuk 30 responden disajikan pada tabel berikut :
Tabulasi Data untuk Analisis Regresi
No. X Y XY X2 Y2
1 28 7 196 784 49
2 30 8 240 900 64
3 35 12 420 1225 144
4 31 9 279 961 81
5 31 11 341 961 121
6 25 5 125 625 25
7 26 5 130 676 25
8 32 10 320 1024 100
9 26 6 156 676 36
10 26 6 156 676 36
11 33 10 330 1089 100
12 29 7 203 841 49
13 26 7 182 676 49
14 32 12 384 1024 144
15 24 2 48 576 4
16 25 3 75 625 9
17 24 3 72 576 9
18 29 8 232 841 64
No. X Y XY X2 Y2
19 30 8 240 900 64
20 27 6 162 729 36
21 30 9 270 900 81
22 30 9 270 900 81
23 31 12 372 961 144
24 32 10 320 1024 100
25 33 11 363 1089 121
26 35 11 385 1225 121
27 34 13 442 1156 169
28 28 8 224 784 64
29 28 5 140 784 25
30 28 5 140 784 25
878 238 7217 25992 2140
1. Persamaan Regresi Linier Sederhana Diketahui :
N : 30 X : 878 X2 : 25992 XY : 7217 Y : 238 Jawab :
a =
((∑ Y) x (∑ X2)) – ((∑ X) x (∑ XY)) ((n) x (∑ X2)) – (∑ X)2
a = ((238) x (25992)) – ((878) x (7217)) ((30) x (25992)) – (878)2
a = (6186096) – (6336526) (779760) – (770884) a = (–150430)
(8876) a = –16,95
b = ((n) x (∑ XY)) – ((∑ X) x (∑ Y)) ((n) x (∑ X2)) – (∑ X)2
b = ((30) x (7217)) – ((878) x (238)) ((30) x (25992)) – (878)2
b = (216510) – (208964) (779760) – (770884) b = (7546)
(8876) b = 0,85
Maka model persamaan regresi linier seserhana adalah Ŷ = –16,95 + 0,85 X 2. Diagram Pencar (Scatter Plot)
Berdasarkan perhitungan persamaan regresi, maka diagram sebagai berikut :
-20 -15 -10 -5 0 5 10 15
0 10 20 30 40
Variabel Y
Variabel X
3. Perhitungan Jumlah Kuadrat Galat (JKGalat)
No. X Y Y2 k n Y (Y)2 (Y2) JKGalat
1 24 2 4 1 2 5 25 13 0,5
2 24 3 9
3 25 5 25 2 2 8 64 34 2,0
4 25 3 9
5 26 5 25 3 4 24 576 146 2,0
6 26 6 36
7 26 6 36
8 26 7 49
9 27 6 36 4 1
10 28 7 49 5 4 25 625 163 6,8
11 28 8 64
12 28 5 25
13 28 5 25
14 29 7 49 6 2 15 225 113 0,5
15 29 8 64
16 30 8 64 7 4 34 1156 290 1,0
17 30 8 64
18 30 9 81
19 30 9 81
20 31 9 81 8 3 32 1024 346 4,7
21 31 11 121 22 31 12 144
23 32 10 100 9 3 32 1024 344 2,7
24 32 12 144 25 32 10 100
26 33 10 100 10 2 21 441 221 0,5
27 33 11 121
28 34 13 169 11 1
No. X Y Y2 k n Y (Y)2 (Y2) JKGalat
29 35 12 144 12 2 23 529 265 0,5
30 35 11 121
878 238 2140 12 30 21,08
4. Uji Kelinieran Regresi dan Uji Signifkansi Regresi Y Atas X a. Jumlah Kuadrat (JK)
Jumlah Kuadrat Total (JKTotal) JKTotal = Y2 = 2140
Jumlah Kuadrat Regresi (JKReg (a))
JKReg (a) = (∑ Y)2 N JKReg (a) = (238)2
30 = 56644
30 = 1889,13
Jumlah Kuadrat Regresi (JKReg (b/a))
JKReg (b/a) = (b) x ((∑ XY) – (∑ X) x (∑ Y)
N )
JKReg (b/a) = (0,85) x ((7217) – (878) x (238)
30 )
JKReg (b/a) = (0,85) x ((7217) – (208964)
30 )
JKReg (b/a) = (0,85) x ((7217) – (6965,47)) JKReg (b/a) = (0,85) x (251,53)= 213,84
Jumlah Kuadrat Residu / Sisa (JKRes (Sisa)) JKRes (Sisa) = JKTotal – JKReg (a) – JKReg (b/a)
= 2140 – 1889,13 – 213,84 = 38,02
Jumlah Kuadrat Tuna Cocok (JKTC) JKTunaCocok = JKRes (Sisa) – JKGalat
= 38,02 – 21,08 = 16,94 b. Derajat Kebebasan (dk)
dkGalat = k – 2
= 12 – 2 = 10
dkTotal = N = 30
dkRegresi (a) = 1 dkRegresi (b/a) = 1 dkRes (Sisa) = N – 2
= 30 – 2 = 28
dkTC = N – k
= 30 – 12 = 18 c. Rerata Jumlah Kuadrat (RJK)
Rerata Jumlah Kuadrat Regresi (RJKRegresi (b/a)) RJKregresi (b/a) = JKRegresi (b/a)
dkRegresi (b/a)
RJKregresi (b/a) = 213,84
1 = 213,84
Rerata Jumlah Kuadrat Residu / Sisa (RJKResidu (sisa)) RJKResidui (Sisa) = JKResidu (Sisa)
dkResidu (Sisa)
RJKResidu (Sisa) = 38,02
28 = 1,36
Rerata Jumlah Kuadrat Tuna Cocok (RJKTunaCocok) RJKTC = JKTC
dkTC
RJKTC = 16,94
18 = 0,94
Rerata Jumlah Kuadrat Galat (RJKGalat) RJKGalat = JKGalat
dkGalat RJKGalat = 21,08
10 = 2,11 d. Uji Kelinieran Regresi
FHitung = RJKTC RJKGalat FHitung = 0,94
2,11 = 0,45
Pada perhitungan diatas, maka dapat disimpulkan bahwa persamaan regresi adalah linier. Karena Fhitung < Ftabel yaitu 0,45 < 2,80.
e. Uji Signifikansi Regresi FHitung = RJK(b/a)
RJKResidu (sisa)
FHitung = 213,84
1,36 = 157,47
Pada perhitungan diatas, maka dapat disimpulkan bahwa persamaan regresi adalah signifikan. Karena Fhitung > Ftabel yaitu 157,47 > 4,20.
5. Menyusun tabel Analisis Varians Regresi
Tabel analisis varians regresi atau biasa disebut dengan tabel analisis varians regresi (anareg) adalah tabel memuat rangkuman hasil analisis linearitas dan signifikansi regresi. Bentuk tabel tersebut disajikan sebagai berikut :
TABEL ANALISIS VARIANS REGRESI PERSAMAAN REGRESI Ŷ = –16,95 + 0,85 X
Varians Jumlah Kuadrat (JK) dk RJK Fhitung
Ftabel
5% 1%
Total Y2 N
Regresi (a) (∑ Y)2
N 1
Regresi
(b/a) b x ((∑ XY) – (∑ X) x (∑ Y)
N ) 1 JK(b/a)
dk(b/a) RJK(b/a) RJK(s) Sisa JK(T) – JK(a) – JK(b/a) n–2 JK(s)
dk(s) Tuna Cocok JKResidu (Sisa) – JK(Galat) n–k JK(TC)
dk(TC) RJK(TC) RJK(G)
Galat JK(Galat) k–2 JK(G)
dk(G)
Varians Jumlah Kuadrat (JK) dk RJK Fhitung
Ftabel
5% 1%
Total 2140 30
Regresi (a) 1889,13 1
Regresi
(b/a) 213,84 1 213,84
157,47 4,20 7,64
Sisa 38,02 28 1,36
Tuna Cocok 16,94 18 0,94
0,45 2,80 4,46
Galat 21,08 10 2,11
6. Persamaan Regresi Linier Berganda 3 Variabel
No. X1 X2 Y No. X1 X2 Y No. X1 X2 Y 1 121 113 126 11 143 99 147 21 129 107 143 2 121 140 156 12 132 111 139 22 150 131 144 3 148 144 158 13 138 134 138 23 127 100 139 4 118 103 149 14 130 118 133 24 152 149 157 5 133 124 130 15 134 124 138 25 131 117 140 6 122 92 142 16 139 94 142 26 127 123 152 7 136 143 149 17 141 138 148 27 135 109 148 8 140 122 155 18 124 96 148 28 120 111 150 9 143 139 153 19 133 122 150 29 128 141 144 10 131 105 140 20 141 112 147 30 158 136 158 N = 30 ∑ X1 = 4025 ∑ X2 = 3597 ∑ Y = 4363
∑ X12 = 542947 ∑X22 = 439343 ∑ Y2 = 636427 ∑X1Y = 586299
∑ X2Y = 524677 ∑ X1X2 = 484978 a. Menghitung Jumlah Kuadrat Terkecil
∑ x12 = ∑ X12 - (∑ X1)2 N
∑ x12 = 542947 - (4025)2 30
∑ x12 = 542947 - 540021 = 2926
∑ x22 = ∑ X22 - (∑ X2)2 N
∑ x22 = 439343 - (3597)2 30
∑ x22 = 439343 - 431280 = 8063
∑ y2 = ∑ Y2 - (∑ Y)2 N
∑ y2 = 636427 - (4363)2 30
∑ y2 = 636427 - 634526 = 1901
∑ x1y = ∑ X1Y - (∑ X1) x (∑ Y) N
∑ x1y = 586299 - (4025) x (4363) 30
∑ x1y = 586299 - 585369 = 930
∑ x2y = ∑ X2Y - (∑ X2) x (∑ Y) N
∑ x2y = 524677 - (3597) x (4363) 30
∑ x2y = 524677 – 523124 = 1553
∑ x1x2 = ∑ X1X2 - (∑ X1) x (∑ X2) N
∑ x1x2 = 484978 - (4025) x (3597) 30
∑ x1x2 = 484978 - 482598 = 2380 b. Menghitung rata–rata
X̅1 = ∑ X1 N X̅1 = 4025
30 = 134,17 X̅2 = ∑ X2
N X̅2 = 3597
30 = 119,90
Y̅ = ∑ Y2 N Y̅ = 4363
30 = 145,43
c. Perhitungan Persamaan Regresi Berganda
∑ Y = a N + b1 ∑X1 + b2 ∑X2
∑ X1Y = a ∑ X1 + b1 ∑X12 + b2 ∑X1X2
∑ X1Y = a ∑ X2 + b1 ∑X1X2 + b2 ∑X22 4363 = a 30 + b1 4025 + b2 3597 586299 = a 4025 + b1 542947 + b2 484978 524677 = a 3507 + b1 484978 + b2 439343 d. Perhitungan pada Persamaan 1 dan Persamaan 2
17561075 = a 120750 + b1 16200625 + b2 14477925 17588970 = a 120750 + b1 16288410 + b2 14549340 -27895 = b1 -87785 + b2 -71415
e. Perhitungan pada Persamaan 1 dan Persamaan 3 17561075 = a 107910 + b1 14477925 + b2 12938409 15740310 = a 107910 + b1 14549340 + b2 13180290 -46599 = b1 -71415 + b2 -241881
f. Perhitungan nilai b2
1992121425 = b1 6269165775 + b2 5.100.102.225 4090693215 = b1 6269165775 + b2 21.233.523.585 -2098571790 = b2 -16133421360
b2 = 0,130
g. Perhitungan nilai b1
-27895 = b1 -87785 + b2 -71415 -27895 = b1 -87785 + (-9289) -18606 = b1 -87785
b1 = 0,212 h. Perhitungan nilai a
4363 = a 30 + b1 4025 + b2 3597 4363 = a 30 + 0,212 4025 + 0,130 3597 4363 = a 30 + 853 + 468
3042 = a 30 a = 101,40
i. Persamaan Regresi Linier Berganda Ŷ = a + b1 X1 + b2 X2 Ŷ = 101,40 + 0,212 X1 + 0,130 X2
Berdasarkan analisis regresi, koefisien didapat : a = 101,40
b1 = 0,212 b2 = 0,130
j. Uji Signifikansi Persamaan Regresi Ganda Variabel Y atas Variabel X1 dan Variabel X2
Untuk menguji apakah Regresi Linear Ganda Y atas Variabel X1 dan Variabel X2 bersifat signifikan atau tidak dilakukan dengan
langkah-langkah sebagai berikut :
Jumlah Kuadrat (JK)
JK(T) = ∑y2 = 1901
JK(Reg) = ((b1) x (∑ x1y)) + ((b2) x (∑ x2y))
= ((0,212) x (930)) + ((0,130) x (1553))
= 197,2 + 201,9
= 399,1
JK(Res) = JK(T) – JK(Reg)
= 1901 – 399,1
= 1502
Menentukan derajat kebebasan (dk)
dk(T) = n – 1
= 30 – 1 = 29 dk(Reg) = k = 2
dk(Res) = n – k – 1
= 30 – 2 – 1 = 27
Menghitung Rata-rata Jumlah Kuadrat (RJK) RJK(Reg) = JK(Reg)
dk(Reg)
RJK(Reg) = 399,1 2 RJK(Reg) = 199,6
RJK(Res)= JK(Res) dk(Res) RJK(Res)= 1502
27 RJK(Res)= 55,8
Menentukan Fhitung
Uji Signifikansi Regresi Y atas X1 dan X2 Hipotesis yang akan diuji:
H0 : regresi tak berarti H1: regresi berarti Fhitung (Reg)= RJKReg
RJKRes Fhitung (Reg) = 199,6
55,8 Fhitung (Reg) = 3,58 Ftabel (0,05;2;27) = 3,35.
Sehingga Fhitung (Reg) ≥ Ftabel, ini berarti H0 ditolak pada taraf signifikansi = 0,05. Sehingga regresi adalah berarti. Dengan demikian terdapat hubungan antara Variabel X1 dan Variabel X2 dengan Variabel Y.
7. Persamaan Regresi Linier Berganda 4 Variabel N : 30 ∑ X12 : 22159 ∑ X3Y : 39566
∑ X1 : 803 ∑ X22 : 33924 ∑ X1X3 : 26230
∑ X2 : 998 ∑ X32 : 31817 ∑ X2X3 : 32609
∑ X3 : 967 ∑ Y2 : 49526 ∑ X1X2 : 27151
∑ Y : 1210 ∑ X1Y : 32820
a. Menghitung Jumlah Kuadrat Terkecil
∑ x12 = ∑ X12 - (∑ X1)2 N
∑ x12 = 22159 - (803)2 30
∑ x12 = 22159 - 21494
∑ x12 = 665
∑ x22 = ∑ X22 - (∑ X2)2 N
∑ x22 = 33924 - (998)2 30
∑ x22 = 33924 - 33200
∑ x22 = 724
∑ x32 = ∑ X32 - (∑ X3)2 N
∑ x32 = 31817 - (967)2 30
∑ x32 = 31817 - 31170
∑ x32 = 647
∑ y2 = ∑ Y2 - (∑ Y)2 N
∑ y2 = 49526 - (1210)2 30
∑ y2 = 49526 - 48803
∑ y2 = 723
∑ x1y = ∑ X1Y - (∑ X1) x (∑ Y) N
∑ x1y = 32820 - (803) x (1210) 30
∑ x1y = 32820 - 32388
∑ x1y = 432
∑ x2y = ∑ X2Y - (∑ X2) x (∑ Y) N
∑ x2y = 40796 - (998) x (1210) 30
∑ x2y = 40796 - 40253
∑ x2y = 543
∑ x3y = ∑ X3Y - (∑ X3) x (∑ Y) N
∑ x2y = 39566 - (967) x (1210) 30
∑ x2y = 39566 - 39002
∑ x2y = 564
∑ x1x3 = ∑ X1X3 - (∑ X1) x (∑ X3) N
∑ x1x3 = 26230 - (803) x (967) 30
∑ x1x3 = 26230 - 25883
∑ x1x3 = 347
∑ x2x3 = ∑ X2X3 - (∑ X2) x (∑ X3) N
∑ x2x3 = 32609 - (998) x (967) 30
∑ x2x3 = 32609 - 32169
∑ x2x3 = 440
∑ x1x2 = ∑ X1X2 - (∑ X1) x (∑ X2) N
∑ x1x2 = 27151 - (803) x (998) 30
∑ x1x2 = 27151 - 26713
∑ x1x2 = 438
b. Menghitung rata–rata X̅1 = ∑ X1
N X̅1 = 803
30 = 26,77 X̅2 = ∑ X2
N X̅2 = 998
30 = 33,3 X̅3 = ∑ X3
N X̅3 = 967
30 = 32,2 Y̅ = ∑ Y2
N Y̅ = 1210
30 = 40,3
c. Perhitungan Persamaan Regresi Berganda
∑ x1y = b1 ∑x12 + b2 ∑x1x2 + b3 ∑x1x3
∑ x2y = b1 ∑x1x2 + b2 ∑x22 + b3 ∑x2x3
∑ x3y = b1 ∑x1x3 + b2 ∑x2x3 + b3 ∑x32 432,3 = b1 665,4 + b2 437,9 + b3 346,6 543,3 = b1 437,9 + b2 723,9 + b3 440,1 563,7 = b1 346,6 + b2 440,1 + b3 647,4 d. Perhitungan nilai b1
1,247 = b1 1,920 + b2 1,263 + b3 1,234 = b1 0,995 + b2 1,645 + b3 0,871 = b1 0,535 + b2 0,680 + b3 0,013 = b1 0,925 + b2 -0,38
0,364 = b1 0,459 + b2 0,96 -0,033 = b1 -2,424 + b2
0,377 = b1 0,476 + b2 -0,411 = b1 -2,90
b1 = 0,142 e. Perhitungan nilai b2
0,377 = b1 0,476 + b2 0,377 = 0,067 + b2 b2 = 0,310
f. Perhitungan nilai b3
0,871 = b1 0,54 + b2 0,68 + b3 0,871 = 0,076 + 0,211 + b3 0,871 = 0,286 + b3
b3 = 0,584 g. Perhitungan nilai a
a = Y̅ - b1 X̅1 - b2 X̅2 - b3X̅3
= 40,3 - 3,79 - 10,30 - 18,84
= 7,407
h. Persamaan Regresi Linier Berganda
Ŷ = a + b1 X1 + b2 X2 + b3 X3 Ŷ = 7,407 + 0,142 X1 + 0,310 X2 + 0,584 X3 Berdasarkan analisis regresi, koefisien didapat :
a = 7,407 b1 = 0,142 b2 = 0,310 b3 = 0,584
i. Uji Signifikansi Persamaan Regresi Ganda Variabel Y atas Variabel X1, Variabel X2 dan Variabel X3
Untuk menguji apakah Regresi Linear Ganda Y atas Variabel X1, Variabel X2 dan Variabel X3 bersifat signifikan atau tidak dilakukan dengan langkah-langkah sebagai berikut :
Jumlah Kuadrat (JK)
JK(T) = ∑y2 = 723
JK(Reg) = ((b1) x (∑ x1y)) + ((b2) x (∑ x2y)) + ((b3) x (∑ x3y))
= ((0,142) x (438)) + ((0,310) x (543)) + ((0,584) x (564))
= 62,20 + 168,33 + 329,3
= 559,90
JK(Res) = JK(T) – JK(Reg)
= 723 – 559,9
= 163,10
Menentukan derajat kebebasan (dk)
dk(T) = n – 1
= 30 – 1
= 29 dk(Reg) = k
= 3
dk(Res) = n – k – 1
= 30 – 3 – 1
= 26
Menghitung Rata-rata Jumlah Kuadrat (RJK) RJK(Reg)= JK(Reg)
dk(Reg)
RJK(Reg)= 559,9 3 RJK(Reg)= 186,63
RJK(Res)= JK(Res) dk(Res) RJK(Res)= 163,10
26 RJK(Res)= 6,27
Menentukan Fhitung
Uji Signifikansi Regresi Y atas X1 dan X2 Hipotesis yang akan diuji:
H0 : regresi tak berarti H1: regresi berarti Fhitung (Reg)= RJKReg
RJKRes Fhitung (Reg) = 186,63
6,27 Fhitung (Reg) = 29,75 Ftabel (0,05;3;26) = 2,98.
Sehingga Fhitung (Reg) ≥ Ftabel, ini berarti H0 ditolak pada taraf signifikansi = 0,05. Sehingga regresi adalah berarti. Dengan demikian terdapat hubungan antara Variabel X1, Variabel X2 dan Variabel X3 dengan Variabel Y.
BAB 5
PERHITUNGAN KOEFISIEN KORELASI, UJI SIGNIFIKAN, DAN KOEFISIEN DETERMINASI
A. PERHITUNGAN KOEFISIEN KORELASI (rxy) Diketahui :
N : 30 ∑X : 878 ∑ Y : 238 ∑ X2 : 25992 ∑Y2 : 2140 ∑XY : 7217 Jawab :
rxy= (N) x (∑ XY) – (∑ X) x (∑ Y)
√{(N) x (∑ X2) – ((∑ X)2)} x {(N) x (∑ Y2) – ((∑ Y)2)}
rxy = (30) x (7217) – (878) x (238)
√{(30) x (25992) – ((878)2)} x {(30) x (2140) – ((238)2)}
rxy = (216510) – (208964)
√{(779760) – (770884)} x {(64200) – (56644)}
rxy = (7546)
√{8876} x {7556}
rxy = 7546
√67067056 rxy = 7546
8189,45 rxy = 0,92
Berdasarkan perhitungan diatas, dapat disimpulkan bahwa korelasi antara variabel X dengan variabel Y adalah sangat tinggi.
B. PERHITUNGAN UJI SIGNIFIKAN
1. Uji Signifikan antarvariabel yang berkorelasi Diketahui :
r : 0,92 N : 30
Jawab :
thitung = (r) x √(n) – (2)
√(1) – (r)2
thitung = (0,92) x √(30) – (2)
√(1) – (0,92)2
thitung = (0,92) x √28
√(1) – (0,85) thitung = (0,92) x (5,29)
√0,15
thitung = 4,87 0,39 thitung = 12,42
Berdasarkan perhitungan diatas, diperoleh thitung sebesar 12,42. Maka dapat disimpulkan bahwa data tersebut signifikan. Karena thitung > ttabel (12,42)
> (2,05).
2. Uji Signifikan Perbedaan Dua Rerata untuk Sampel Bebas
Pengertian sampel bebas dalam analisis ini adalah sampel yang keberadaannya tidak saling mempengaruhi (independent). Langkah–langkah pengujian hipotesis perbedaan dua rata–rata rerata untuk sampel bebas adalah sebagai berikut :
a) Merumuskan hipotesis
b) Membandingkan harga thitung dan ttabel dengan 2 kriteria:
Jika thitung ≤ ttabel maka hipotesis nihil (H0) diterima
Jika thitung ≥ ttabel maka hipotesis nihil (H0) ditolak c) Kesimpulan pengujian :
Jika H0 diterima, berarti tidak ada perbedaan rerata antara variabel
Jika H0 ditolak, berarti ada perbedaan rerata antara variabel a. Perhitungan Varians
Diketahui :
N1 : 30 N2 : 30 X : 29,27 Y : 7,93 S12 : 9,86 S22 : 8,40 Jawab :
S2 = (N1 – 1 x (S12)) + (N2 – 1 x (S22)) (N1 + N2) – 2
S2 = (30 – 1 x (9,86)) + (30 – 1 x (8,40)) (30 + 30) – 2
S2 = (29 x (9,86)) + (29 x (8,40)) (60) – 2
S2 = (285,9) + (243,6) 58
S2 = 529,5 58 S2 = 9,13
b. Perhitungan Standar Deviasi (SD) SGabungan = √S2
SGabungan = √9,13 SGabungan = 3,02
c. Perhitungan Uji Signifikansi thitung = X – Y
(SGab) x √ 1N1 + 1 N2 thitung = 29,27 – 7,93
(3,02) x √ 130 + 1 30
thitung = 21,34
(3,02) x √0,03 + 0,03
thitung = 21,34 0,78 thitung = 27,37
Berdasarkan perhitungan diatas, diperoleh thitung sebesar 27,37. Maka dapat disimpulkan bahwa data tersebut signifikan. Karena thitung > ttabel (27,37) > (2,00).
C. PERHITUNGAN UJI KOEFISIEN DETERMINASI (KD)
Koefisien determinasi adalah sebuah koefisien yang memperlihatkan besarnya variasi yang ditimbulkan oleh variabel bebas (predictor) yang dinyatakan dengan persentase. Koefisien determinasi didefinisikan sebagai kuadrat dari koefisien korelasi.
KD = rxy2 x 100%
KD = 0,922 x 100%
KD = 0,85 x 100%
KD = 85%
Berdasarkan perhitungan koefisien diatas, variasi Variabel Y dapat dijelaskan oleh Variabel X sebesar 85%.
D. KOEFISIEN KORELASI GANDA 1. Korelasi Ganda 3 Variabel
Diketahui :
b1 : 0,212 b2 : 0,130 ∑ x1y : 930 ∑ x2y : 1553 ∑ y2 : 1901 Jawab :
r2y.12 = ((b1 x ∑ x1y) + (b2 x ∑ x2y))
∑ y2
r2y.12 = ((0,212 x 930) + (0,130 x 1553)) 1901
r2y.12 = ((197) + (202))
1901 = 0,210
Berdasarkan perhitungan diatas, dapat disimpulkan bahwa korelasi antara Variabel X1 dan Variabel X2 dengan variabel Y adalah rendah.
2. Uji Signifikan Korelasi Ganda 3 Variabel Diketahui :
r2y.12 : 0,210 N : 30 m : 2 Jawab :
Fhitung = r2y.12 x (N - m - 1) m x (1 - r2y.12)
Fhitung = 0,210 x (30 - 2 - 1) 2 x (1 - 0,210) Fhitung = 0,210 x (27)
2 x (0,79) Fhitung = 5,67
158 Fhitung = 3,59
Hal ini berarti bahwa tingkat keeratan hubungan antara Variabel X1 dan Variabel X2 secara bersama–sama (secara simultan) dengan Variabel Y adalah signifikan.
3. Korelasi Ganda 4 Variabel Diketahui :
b1 : 0,212 b2 : 0,130 b3 : 0,130 ∑x1y : 930 ∑ x2y : 1553
∑ x1y : 930 ∑ y2 : 1901 Jawab :
r2y.123 = ((b1 x ∑ x1y) + (b2 x ∑ x2y) + (b3 x ∑ x3y))
∑ y2
r2y.123 = ((0,142 x 432) + (0,310 x 543) + (0,584 x 564)) 49526
r2y.123 = ((61,12) + (168,24) + (329,40))
49526 = 0,011
Berdasarkan perhitungan diatas, dapat disimpulkan bahwa korelasi antara Variabel X1, Variabel X2 dan Variabel X3 dengan variabel Y adalah rendah.
4. Uji Signifikan Korelasi Ganda 4 Variabel Diketahui :
r2y.123 : 0,000 N : 30 m : 3 Jawab :
Fhitung = r2y.123 x (N - m - 1) m x (1 - r2y.123)
Fhitung = 0,000 x (30 - 3 - 1) 3 x (1 - 0,000) Fhitung = 0,000 x (26)
3 x (1) Fhitung = 0,000
3 Fhitung = 0,000
Hal ini berarti bahwa tingkat keeratan hubungan antara Variabel X1, Variabel X2 dan Variabel X3 secara bersama–sama (secara simultan) dengan Variabel Y adalah tidak signifikan.
E. KOEFISIEN KORELASI PARSIAL
1. Koefisien Korelasi Parsial X1 dengan X2 dikontrol oleh X3 r21.3 = r21 – (r31 x r32)
√(1 – r312) x (1 – r322) r21.3 = 0,631 – (0,528 x 0,643)
√(1 – 0,279) x (1 – 0,413) r21.3 = 0,631 – (0,340 )
√(0,721) x (0,587) r21.3 = 0,291
0,650 = 0,448
2. Koefisien Korelasi Parsial X1 dengan X3 dikontrol oleh X2 r31.2 = r31 – (r21 x r32)
√(1 – r212) x (1 – r322)
r31.2 = 0,528 – (0,631 x 0,643 )
√(1 – 0,398) x (1 – 0,413)
r31.2 = 0,528 – (0,460)
√(0,602) x (0,587) r31.2 = 0,122
0,594 = 0,206
3. Koefisien Korelasi Parsial X2 dengan X3 dikontrol oleh X1 r32.1 = r32 – (r31 x r32)
√(1 – r212) x (1 – r312)
r32.1 = 0,643 – (0,631 x 0,528 )
√(1 – 0,398) x (1 – 0,297)
r31.2 = 0,528 – (0,333)
√(0,602) x (0,721) r31.2 = 0,310
0,659 = 0,470
4. Koefisien Korelasi Parsial X1 dengan Y dikontrol oleh X3
ry1.3 = ry1 – (r31 x ry3)
√(1 – r312) x (1 – ry32)
ry1.3 = 0,623 – (0,528 x 0,824)
√(1 – 0,279) x (1 – 0,679)
ry1.3 = 0,623 – (0,435)
√(0,721) x (0,321) ry1.3 = 0,188
0,481 = 0,391
5. Koefisien Korelasi Parsial X2 dengan Y dikontrol oleh X3
ry2.3 = ry2 – (r32 x ry3)
√(1 – r322) x (1 – ry32)
ry2.3 = 0,751 – (0,643 x 0,824)
√(1 – 0,413) x (1 – 0,679) ry2.3 = 0,623 – (0,530)
√(0,587) x (0,321) ry2.3 = 0,221
0,434 = 0,510
6. Koefisien Korelasi Parsial X1 dengan X2 dikontrol oleh X3 dan Y
r21.y3 = r21.3 – (ry1.3 x ry2.3)
√(1 – ry1.32) x (1 – ry2.32)
ry2.3 = 0,448 – (0,391 x 0,510)
√(1 – 0,153) x (1 – 0,260)
ry2.3 = 0,448 – (0,199)
√(0,847) x (0,740) ry2.3 = 0,249
0,792 = 0,315
BAB 6 ANALISIS JALUR A. Analisis Jalur 3 Variabel
1. Tabulasi Data
No. X1 X2 X3
1 121 113 126
2 121 140 156
3 148 144 158
4 118 103 149
5 133 124 130
6 122 92 142
7 136 143 149
8 140 122 155
9 143 139 153
10 131 105 140
11 143 99 147
12 132 111 139
13 138 134 138
14 130 118 133
15 134 124 138
16 139 94 142
17 141 138 148
18 124 96 148
19 133 122 150
20 141 112 147
21 129 107 143
22 150 131 144
23 127 100 139
24 152 149 157
25 131 117 140
No. X1 X2 X3
2. Nilai Koefisen Jalur Struktural 1
Koefisien Jalur untuk Struktur 1 21 = r21 = 0,490. Koefisien Detminasi Struktural 1 ialah r212 = 0,240. Serta pengaruh variabel lain diluar model (error) terhadap variabel X2 ialah 1 = 1 – r212 = 1 – 0,240 = 0,760.
3. Nilai koefisen Jalur Struktural 2
r31
[ρ31 pengaruh variabel lain diluar model (error) terhadap variabel Y adalah 2 = 1 – r3.122 = 1 – 0,210 = 0,790.
4. Uji Signifikansi Koefisien Jalur a. Koefisien Jalur
Berdasarkan perhitungan diatas, diperoleh thitung sebesar 2,97. Maka dapat disimpulkan bahwa data tersebut signifikan. Karena thitung > ttabel (2,97) > (2,05).
b. Koefisien Jalur dan
Koefisien Jalur 31 thitung = ji
√(1 – r3.212) x dii n – k – 1 thitung = 0,262
√(1 – 0,210) x 1,316 30 – 2 – 1 thitung = 0,262
√0,790 x 1,316 27 thitung = 0,262
√1,040 27 thitung = 0,262
√0,039 thitung = 0,262
0,196 thitung = 1,34
Berdasarkan perhitungan diatas, diperoleh thitung sebesar 1,34. Maka dapat disimpulkan bahwa data tersebut tidak signifikan. Karena thitung <
ttabel (1,34) < (2,05).
Koefisien Jalur 32 thitung = ji
√(1 – r3.212) x dii n – k – 1 thitung = 0,268
√(1 – 0,210) x 1,316 30 – 2 – 1
thitung = 0,268
√0,790 x 1,316 27 thitung = 0,268
√1,040 27 thitung = 0,268
√0,039 thitung = 0,268
0,196 thitung = 1,37
Berdasarkan perhitungan diatas, diperoleh thitung sebesar 1,37. Maka dapat disimpulkan bahwa data tersebut tidak signifikan. Karena thitung <
ttabel (1,37) < (2,05).
5. Uji F pada Koefisien Determinasi
Uji F Struktural 2
Fhitung = (n – k – 1) x (r3.122) (k) x (1 – r3.122)
Fhitung = (30 – 2 – 1) x (0,210) (2) x (1 – 0,210) Fhitung = 27 x (0,210)
(2) x (0,790) Fhitung = 5,67
1,58 Fhitung = 3,59
Pada perhitungan diatas, maka dapat disimpulkan bahwa Uji F Strukturalnya adalah Signifikan. Karena Fhitung > Ftabel yaitu 3,59 > 3,35.
6. Ringkasan Koefisien
Korelasi
Koefisien
Jalur thitung ttabel
Kesimpulan Persamaan struktural berdasarkan pengujian hipotesis adalah :
X2 = 0,490 X1 + 1
X3 = 0,262 X1 + 0,268 X2 + 2 B. Analisis Jalur 4 Variabel
1. Tabulasi Data
No. X1 X2 X3 Y
17 25 24 28 38
18 29 30 32 42
19 28 32 25 35
20 34 41 41 48
21 26 35 26 37
22 26 34 35 43
23 26 38 29 39
24 20 31 31 38
25 27 40 40 49
26 31 37 33 41
27 33 38 38 46
28 35 42 40 47
29 27 37 27 36
30 29 29 30 40
803 998 967 1210
X1 X2 X3 Y
X1 1 0,631 0,528 0,623
X2 1 0,643 0,751
X3 1 0,824
Y 1
2. Nilai Koefisen Jalur Struktural 1
Koefisien Jalur untuk Struktur 1 21 = r21 = 0,631. Koefisien Detminasi Struktural 1 ialah r212 = 0,398. Serta pengaruh variabel lain diluar model (error) terhadap variabel X2 ialah 1 = 1 – r212 = 1 – 0,398 = 0,602
X1 X2
3. Nilai koefisen Jalur Struktural 2 pengaruh variabel lain diluar model (error) terhadap variabel X3 adalah 2 = 1 – r3.122 = 1 – 0,438 = 0,562
4. Nilai koefisen Jalur Struktural 3
ry1
0,623
Koefisien Determinasi untuk Struktur 3 ialah ry.1232 = 0,084 + 0,233 + 0,456 = 0,773. Serta pengaruh variabel lain diluar model (error) terhadap variabel Y ialah 3 = 1 – ry.1232 = 1 – 0,773 = 0,227
5. Uji Signifikansi Koefisien Jalur a. Koefisien Jalur 21
Berdasarkan perhitungan diatas, diperoleh thitung sebesar 4,30. Maka dapat disimpulkan bahwa data tersebut sangat signifikan. Karena thitung >
ttabel (4,30) > (2,77).
b. Koefisien Jalur 31 dan 32
Koefisien Jalur 31 thitung = ji
√(1 – r3.212) x dii n – k – 1 thitung = 0,203
√(1 – 0,438) x 1,662 30 – 2 – 1 thitung = 0,203
√0,562 x 1,662 27 thitung = 0,203
√0,933 27 thitung = 0,203
√0,035
thitung = 0,203 0,186 thitung = 1,09
Berdasarkan perhitungan diatas, diperoleh thitung sebesar 1,09. Maka dapat disimpulkan bahwa data tersebut tidak signifikan. Karena thitung <
ttabel (1,09) < (2,05).
Koefisien Jalur 32 thitung = ji
√(1 – r3.212) x dii n – k – 1
thitung = 0,515
√(1 – 0,438) x 1,662 30 – 2 – 1 thitung = 0,515
√0,562 x 1,662 27 thitung = 0,515
√0,933 27 thitung = 0,515
√0,035
thitung = 0,515 0,186 thitung = 2,77
Berdasarkan perhitungan diatas, diperoleh thitung sebesar 2,77. Maka dapat disimpulkan bahwa data tersebut sangat signifikan. Karena thitung
> ttabel (2,77) > (2,77).
c. Koefisien Jalur y1, y2, dan y3
Koefisien Jalur y1
thitung = ji
√(1 – ry.1232) x dii n – k – 1
thitung = 0,135
√(1 – 0,773) x 1,735 30 – 3 – 1 thitung = 0,135
√0,227 x 1,735 26
thitung = 0,135
√0,394 26 thitung = 0,135
√0,015
thitung = 0,135 0,123 thitung = 1,10
Berdasarkan perhitungan diatas, diperoleh thitung sebesar 1,10. Maka dapat disimpulkan bahwa data tersebut signifikan. Karena thitung < ttabel (1,10) < (2,06).
Koefisien Jalur y2
thitung = ji
√(1 – ry.1232) x dii n – k – 1
thitung = 0,310
√(1 – 0,773) x 2,133 30 – 3 – 1 thitung = 0,310
√0,227 x 2,133 26 thitung = 0,310
√0,484 26 thitung = 0,310
√0,019
thitung = 0,310 0,136 thitung = 2,27
Berdasarkan perhitungan diatas, diperoleh thitung sebesar 2,27. Maka dapat disimpulkan bahwa data tersebut signifikan. Karena thitung > ttabel (2,27) > (2,06).
Koefisien Jalur y3
thitung = ji
√(1 – ry.1232) x dii n – k – 1
thitung = 0,553
√(1 – 0,773) x 1,780 30 – 3 – 1 thitung = 0,553
√0,227 x 1,780 26 thitung = 0,553
√0,404 26 thitung = 0,553
√0,016
thitung = 0,553 0,125 thitung = 4,44
Berdasarkan perhitungan diatas, diperoleh thitung sebesar 4,44. Maka dapat disimpulkan bahwa data tersebut sangat signifikan. Karena thitung
> ttabel (4,44) > (2,78).
6. Uji F pada Koefisien Determinasi
Uji F Struktural 2
Fhitung = (n – k – 1) x (r3.122) (k) x (1 – r3.122)
Fhitung = (30 – 2 – 1) x (0,438) (2) x (1 – 0,438) Fhitung = 27 x (0,438)
(2) x (0,562) Fhitung = 11,83
1,12 Fhitung = 10,53
Pada perhitungan diatas, maka dapat disimpulkan bahwa Uji F Strukturalnya adalah Signifikan. Karena Fhitung > Ftabel yaitu 10,53 > 3,35.
Uji F Struktural 3
Fhitung = (n – k – 1) x (ry.1232) (k) x (1 – ry.1232)
Fhitung = (30 – 3 – 1) x (0,773) (3) x (1 – 0,773) Fhitung = 26 x (0,773)
(3) x (0,227) Fhitung = 20,10
0,68 Fhitung = 29,50
Pada perhitungan diatas, maka dapat disimpulkan bahwa Uji F Strukturalnya adalah Signifikan. Karena Fhitung > Ftabel yaitu 29,50 > 3,35.
7. Ringkasan Koefisien
Korelasi
Koefisien
Jalur thitung ttabel
Kesimpulan 0,05 0,01
r21 = 0,631 21 = 0,631 4,30 2,05 2,76 Sangat Signifikan r31 = 0,528 31 = 0,203 1,09 2,05 2,77 Tidak Signifikan r32 = 0,643 32 = 0,515 2,77 2,05 2,77 Signifikan ry1 = 0,623 y1 = 0,135 1,10 2,06 2,78 Tidak Signifikan ry2 = 0,751 y2 = 0,310 2,27 2,06 2,78 Signifikan ry3 = 0,824 y3 = 0,553 4,44 2,06 2,78 Sangat
Signifikan Persamaan struktural berdasarkan pengujian hipotesis adalah :
X2 = 0,631 X1 +
X3 = 0,203 X1 + 0,515 X2 + 2
Y = 0,135 X1 + 0,310 X2 + 0,553 X3 + 3 8. Pengaruh Tak Langsung
Koefisien Jalur
y1 = 0,135 31 = 0,203
y2 = 0,31 32 = 0,515
y3 = 0,553 21 = 0,631
Pengaruh tak langsung X1 terhadap X3 melalui X2 (X1 → X2 → X3) adalah hasil perkalian dari koefisien jalur (21) dan (32)
21 x 32 = 0,631 x 0,515 = 0,325
Pengaruh tak langsung X1 terhadap Y melalui X3 (X1 → X3 →Y) adalah hasil perkalian dari koefisien jalur (31) dan (y3)
31 x y3 = 0,203 x 0,553 = 0,112
Pengaruh tak langsung X2 terhadap Y melalui X3 (X2 → X3 →Y) adalah hasil perkalian dari koefisien jalur (32) dan (y3)
31 x y3 = 0,515 x 0,553 = 0,285
Pengaruh tak langsung X1 terhadap Y melalui X2 (X1 → X2 →Y) adalah hasil perkalian dari koefisien jalur (21) dan (y3)
21 x y2 = 0,631 x 0,31 = 0,196
Pengaruh tak langsung X1 terhadap Y melalui X2 dan X3 (X1 → X3 →Y) adalah hasil perkalian dari koefisien jalur (21) , (32) dan (y3)
21 x 32 x y3 = 0,631 x 0,515 x 0,553 = 0,180
LATIHAN SOAL
A. Uji Validitas dan Uji Reliabilitas Instrumen berbentuk Kontinum No.
Hitunglah jumlah butir item yang dinyatakan valid dan drop, dan hitunglah nilai reliabilitasnya dari butir item yang dinyatakan valid berdasarkan tabel diatas !
Hitunglah jumlah butir item yang dinyatakan valid dan drop, dan hitunglah nilai reliabilitasnya dari butir item yang dinyatakan valid berdasarkan tabel diatas !