• Tidak ada hasil yang ditemukan

Relevansi Novel Cinta Suci Zahrana Karya Habiburrahman El Shirazy dengan Pembelajaran Sastra

DEKAN FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS MANGUNKARSA SEMARANG beserta seluruh dosen, karyawan, dan mahasiswa

5. Relevansi Novel Cinta Suci Zahrana Karya Habiburrahman El Shirazy dengan Pembelajaran Sastra

Habiburrahman menjelaskan proses kreatif kepenulisan novel Cinta Suci Zahrana sebagai berikut:

“Melihat fenomena tentang perempuan modern saat ini yang terlalu sibuk mengejar prestasi akademik dan karier pekerjaan, banyak dari mereka yang berprofesi sebagai manajer, dosen, guru, dokter dan sebagainya, setelah mereka hidup mapan dan memiliki segala sesuatu seperti uang, rumah, mobil, dan kekayaan lain, baru mereka menyadari kekosongan hidup karena belum menikah, membina keluarga dan memiliki anak. Fenomena ini tidak hanya di Indonesia, namun kasus seperti ini juga saya temui di Eropa. Selain sibuk berkarier, biasanya mereka memiliki idealisme tinggi dalam menentukan target hidup, oleh karena itu selalu menuntut kesempurnaan. Di saat tergugah hatinya untuk menikah, namun usia mereka tidak lagi muda, hal tersebut yang menjadikan suatu permasalahan karena sulit mencari pasangan yang sepadan” (Hasil wawancara, 18 Mei 2014).

Terkait pertanyaan hal esensial pokok yang ingin disampaikan Habiburrahman kepada pembaca, berikut jawabannya kepada peneliti:

“Diantaranya menjaga kesucian cinta, bagi kaum perempuan agar menyeimbangkan prestasi akademik dan kodrat sebagai perempuan pada umumnya. Karena aturan menikah selain diatur dalam hukum agama, juga diatur dalam adat, umur khususnya dunia kesehatan, dan juga planning masa depan. Selain itu juga saya ingin meluruskan bahwa islam sangat menghargai perempuan, karena ada sebagian orang yang beranggapan bahwa perempuan di dalam islam seolah-olah direndahkan.” (Hasil wawancara, 18 Mei 2014).

Atin Kurniawati, S.Pd. selaku mahasiswa S2 Linguistik UGM, menyukai gaya bahasa yang digunakan Habiburrahman dalam bercerita. Berikut pernyataannya:

“Gaya bahasa Kang Abik yang saya sukai adalah caranya mendeskripsikan sesuatu, khususnya mendeskripsikan tempat, dan itu juga dapat ditemui dalam novel Cinta Suci Zahrana” (Hasil wawancara, 27 Mei 2014).

Selain itu, Atin juga berpendapat bahwa novel Cinta Suci Zahrana dapat dijadikan sebagai bahan kajian untuk mata kuliah stilistika, berikut pernyataannya:

“Bisa saja novel Cinta Suci Zahrana dijadikan sebagai salah satu bahan analisis stilistika, untuk mata kuliah stilistika bisa diterapkan untuk mahasiswa yang sudah mendapatkan pengetahuan mengenai linguistik, mungkin semester pertengahan hingga akhir untuk S1. Kalau saya S2 ini mendapatkan mata kuliah stilistika saat semester 2 (Hasil wawancara, 18 Mei)”.

Menurut Andaria Rhoma Rosita Sari, mahasiswa sastra Indonesia UNS, novel Cinta Suci Zahrana adalah novel yang baik, berikut pendapatnya:

“Karya yang sungguh luar biasa. Kang Abik mampu mengekspresikan cinta dalam bentuk yang sempurna. Bahwa cinta itu adalah anugerah Allah yang sangat agung. Ketika banyak penulis yang menggambarkan bahwa cinta itu cengeng dan seenaknya mengumbar nafsu, dalam novel ini justru sebaliknya. Cinta itu suci yang tidak perlu dikeruhkan dengan nafsu yang berlebihan serta cinta itu menguatkan dan bukan melemahkan. Kang Abik juga ingin menyampaikan bahwa muara cinta itu sesungguhnya hanya Allah semata melalui tokoh Zahrana”

Cara Kang Abik menyampaikan cerita sangat detail dan memiliki keindahan berbahasa. Cara mendeskripsikan sesuatu sangat lihai. Misal,

Keduanya lalu kembali diam. Hujan semakin deras. Anak itu akhirnya tertangkap oleh tangan ibunya. Sang anak meronta tapi cengkeraman sang ibu lebih kuat. Keduanya basah kuyup oleh hujan. Sang ibu menyeret anaknya ke rumah. Sang anak kembali berontak. sang ibu jengkel ia pukul pantat anaknya agak keras. Anak itu menangis (hal. 39) (Hasil wawancara, 29 Mei 2014).

Akademisi (dosen) FKIP Bahasa dan Sastra Indonesia UNS, Drs. Yant Mujiyanto, M.Pd. juga menanggapi novel Cinta Suci Zahrana sebagai novel yang bagus,

“Novel ini (Cinta Suci Zahrana) adalah novel yang bagus, berhasil melukiskan kehidupan masyarakat pinggiran dari keluarga sederhana yang bercita-cita tinggi digabungkan dengan fenomena modernitas. Kang Abik bisa mengemasnya dengan apik, dengan bahasa yang mengalir lancar, dialog-dialog yang hidup, konflik yang seru, diselingi pesan-pesan moral yang cukup sar’i. materi cerita dan cara penyampaiannya sebenarnya ringan, namun isinya cukup bernas. ENTENG BERISI” (Hasil wawancara, 5 Mei 2014).

Melalui Tuwiyem, S.Pd. pembaca dari kalangan tenaga pendidik mengungkapkan ciri khas kepengarangan seorang Habiburrahman, berikut pandangannya:

“Tokoh yang dimunculkan biasanya tokoh “terpelajar”, banyak yang berlatar belakang pesantren, ciri tokoh “ikhwan” yang ditampilkan selalu “ikhwan super” yang mampu menyelesaikan berbagai masalah dengan kelembutan dan cinta. Sementara “akhwat” yang ditampilkan biasanya akhwat yang “bermasalah” dengan cinta” (Hasil wawancara, 29 Juni 2014). Sementara itu, terkait analisis stilistika dan nilai-nilai pendidikan karakter, Drs. Yant Mujiyanto menyampaikan bahwa novel Cinta Suci Zahrana karya Habiburrahman El Shirazy dapat dijadikan sebagai salah satu bahan kajian. Berikut pandangannya:

“Novel Cinta Suci Zahrana dapat dijadikan sebagai salah satu bahan kajian karena memenuhi syarat dulce et utile, mengandung pendidikan (karakter), bahasanya standar berbobot sastra” (Hasil wawancara, 5 Mei 2014).

Novel Cinta Suci Zahrana mengandung nilai pendidikan karakter dan pesan moral yang bermanfaat bagi pembaca, Drs. Yant menyampaikan pandangannya sebagai berikut:

“Cinta Suci Zahrana mengandung nilai-nilai pendidikan karakter karena didalamnya ada religiusitas, perjuangan untuk mandiri, solidaritas sosial, etos studi dan kerja, cinta ilmu, kerja keras, dll” (Hasil wawancara, 5 Mei 2014).

Dosen Bahasa dan Sastra Indonesia PBS FKIP UMS, Prof. Dr. ali Imron Al-Ma’ruf, M. Hum dalam wawancaranaya (5 Mei 2014), mengatakan bahwa stilistika dapat dijadikan sebagai salah satu kuliah mandiri. Karena ilmu tersebut sangat penting, jawaban Prof. Ali sebagai berikut:

“Stilistika bisa dijadikan sebagai mata kuliah mandiri, di sini ada, saya tadi mengajar stilistika, baru saja. Jadi stilistika itu penting diajarkan pada mahasiwa pendidikan bahasa dan sastra Indonesia FKIP atau mahasiswa sastra apa saja di Fakultas Sastra, kenapa? karena itu menjadi ilmu untuk bisa mengkaji estetika bahasa, bukan hanya sastra Mbak, misalnya bahasa iklan, bahasa politik, spanduk-spanduk iklan kampanye itu kan bagus-bagus, bisa dikaji dari segi stilistikanya. Stilistika di sini sudah mandiri untuk semester 6, di S2 UMS itu juga jadi kuliah mandiri untuk semester 2, tetapi pilihan, karena pendidikan bahasa bukan sastra murni. Stilistika kita jadikan mata kuliah mandiri karena kita ingin mahasiswa kami itu memiliki kemampuan untuk menganalisis bahasa apa pun termasuk sastra, iklan, dan sebagainya, dari perspektif estetika” (Hasil wawancara, 5 Mei 2014).

Pertanyaan jika novel Cinta Suci Zahrana dijadikan sebagai salah satu bahan kajian mata kuliah stilistika, berikut tanggapan Prof Ali.

“Ya tadi jawabannya, sama saya kira, jadi dalam pembelajaran atau perkuliahan stilistika, bahasa novel itu bisa menjadi salah satu bahasan, karena bahasa pada novel ini cukup bagus, bahasa Habiburrahman cukup lancar, demikain pula untuk pengkajian fiksi semester 4 juga bisa, tetapi ada catatannya, pengkajian novel itu hanya sekedar jembatan untuk menuju karya sastra yang literer, biasanya kan pembelajaran yang baik itu dimulai dari yang mudah ke yang sulit, bukan yang sulit ke yang mudah. Kalau mata kuliah Stilistika di sini diajarkan pada semester 6” (Hasil wawancara, 5 Mei 2014) .

Sementara itu, Drs. Yant Mujiyanto berpendapat mengenai stilistika dan novel Cinta Suci Zahrana untuk pembelajaran. Berikut hasil wawancaranya:

“Stilistika bisa dijadikan mata kuliah, tapi penyajiannya tidak perlu satu semester penuh. Pada semester yang sama bisa disajikan pula misalnya semiotik dan psikologi sastra”.

“Materi Kuliah Stilistika bisa mengangkat Cinta Suci Zahrana sebagai objek kajian, bisa diletakkan di mata kuliah Kritik Sastra. Apresiasi dan kajian prosa fiksi, seminar sastra” (Hasil wawancara, 5 Mei 2014). commit to user

Terkait keindahan dan keunikan bahasa, dari sudut pandang penulis atau sastrawan lain serta anggota Forum Lingkar Pena (FLP), Norma Ambarwati memberikan keterangan terkait kelebihan novel Cinta Suci Zahrana sebagai berikut:

“Iya. Banyak saya temukan keunikan dan keindahan bahasa di novel tersebut. Gaya bertutur penulis yang sangat puitis di beberapa bagian dalam novel ini menjadi salah satu daya tarik saat membacanya. Misalnya, pada halaman awal cerita, Kang Abik menggunakan kata-kata: “Mendung menggantung. Langit kelam. Gerimis perlahan turun. Titik air membasahi tanah, rerumputan, genting juga landasan terbang. Sebuah pesawat turun. Suaranya menderu. Roda-rodanya menapak dan mencengkeram landasan.” (Hasil wawancara, 15 Juni 2014)

Pendapat lain terkait bahasa dalam novel Cinta Suci Zahrana dikemukakan oleh Asri Istiqomah, S.Sos. penulis dan anggota FLP, berikut keterangannya:

“Sebagaimana novel Habiburrahmna El Shirazy lainnya, novel Cinta Suci Zahrana banyak mengandung keindahan bahasa, diksi yang dipilih mengalir dan romantis” (Hasil wawancara 8 Juni 2014).

Muslikhah, mahasiswa S1 Sastra Arab UNS mengungkapkan bahwa novel Cinta Suci Zahrana mengandung nilai-nilai pendidikan karakter,

“Iya, karena dalam novel itu pengarang menggambarka sifat–sifat baik seperti percaya diri, religius, kasih sayang, jujur dan tanggung jawab, baik dan rendah hati, kepedulian suka bekerja keras, dan tidak mudah menyerah” (Hasil wawancara, 1 Juni 2014).

Muslikhah juga menyampaikan

“Bahasanya mudah dipahami, banyak bahasa Jawa yang digunakan di dalamnya karena memang mengambil tempat di Jawa tengah”.

Yuniah, S.Pd. selaku tentor bahasa Indonesia menyatakan bahwa novel Cinta Suci Zahrana dapat dikaji dari segi keindahan dan nilai pendidikan karakter, berikut pendapatnya:

“Saya kira bisa jika novel ini dikaji dari segi keindahan bahasa dan nilai karakternya, karena Habiburrahman memiliki gaya bercerita yang khas, bersifat keagamaan sehingga pembaca bisa menemukan style penulis didukung dengan kandungan nilai karakter yang ada di dalamnya menjadikan novel ini layak untuk dikaji lebih dalam” (Hasil wawancara, 22 Juni 2014).

Stilistika sebagai ilmu yang mengkaji tentang gaya, perlu dijadikan sebagai mata kuliah mandiri. Karena ilmu tentang stilistika sangat luas, kajiannya tidak hanya pada bahasa pada sastra, namun bahasa pada umumnya. Melalui pengkajian stilistika pada suatu karya tertentu, maka akan diperoleh suatu pemahaman tentang gaya khas dari suatu kepengarangan. Stilistika dapat diterapkan di perguruan tinggi pada tingkat semester berapa pun disesuaikan dengan silabus dan RMP suatu universitas, tujuannya memperdalam pemahaman mahasiswa terkait stilistika dari pengetahuan yang diperoleh dari jenjang pendidikan sebelumnya. Semasa SMP dan SMA mengenal stilistika sebagai suatu majas, di ranah perguruan tinggi ilmu tersebut dapat dikembangkan sehingga mahasiswa bisa lebih berpikir kritis dengan ilmu yang lebih kompleks, selain itu juga bertujuan agar mahasiswa mampu mengapresiai sastra sehingga dapat mencapai keterampilan berbahasa. Stilistika dalam konteks berikut adalah stilistika untuk mengkaji ketiga genre sastra yang terdiri atas drama, puisi, dan prosa. Jadi sebelum dosen memberikan mata kuliah stilistika, dosen harus terlebih dahulu menyelesaikan teori tentang puisi, drama, dan prosa. Tidak seluruh perguruan tinggi menerapkan stilistika sebagai kuliah mandiri, namun menjadikan stilistika sebagai salah satu pendekatan. Salah satu Universitas yang sudah menerapkan stilistika sebagai mata kuliah mandiri adalah Universitas Muhammadiyah Surakarta. Kantor instansi di Jl. Jend. A. Yani Pabelan Kartasura, Solo 57102.

Mata kuliah stilistika diberikan pada mahasiswa semester 6 Program Studi Pendidikan Bahasa, Sastra Indonesia dan Daerah. Jumlah SKS 2 pada pertemuan ke-12. Relevansi mata kuliah stilistika di UMS pada mahasiswa semester 6 dengan hasil penelitian novel Cinta Suci Zahrana Karya Habiburrahman El Shirazy, didukung teori stilistika diperguruan tinggi, hasil wawancara dengan akademisi, mahasiswa S1 dan S2, penulis novel, penulis/sastrawan, masyarakat pembaca, dan pihak-pihak yang bekerja di bidang pendidikan bahwa Novel Cinta Suci Zahrana karya Habiburrahman El Shirazy dapat dijadikan sebagai salah satu bahan kajian mata kuliah stilistika. Bahasa yang digunakan adalah bahasa dalam kehidupan sehari-hari, sehingga lancar untuk dibaca dan dianalisis sebelum menganalisis karya sastra yang lebih literer. Selain itu juga terdapat nilai-nilai pendidikan karakter yang dapat dipahami secara implisit dan eksplisit untuk memperkaya pengalaman hidup, khususnya bagi wanita agar mampu menyeimbangkan idealisme. Relevansi novel Cinta Suci Zahrana dan nilai-nilai pendidikan karakter dengan pembelajaran di perguruan tinggi sesuai dengan RMP di UMS, yang berisi sebagai berikut. Standar kompetensi: mampu melakukan stilistika sebagai karya sastra melalui analisis struktur/unsur-unsur dan pengungkapan gagasan/maknanya. Kompetensi dasar: memahami cara melakukan kajian stilistika fiksi (cerpen/novel). Indikator: pertama, mampu menjelaskan cara melakukan kajian stilistika fiksi; kedua, mampu melakukan kajian stilistika fiksi.

B. Pembahasan

Novel Cinta Suci Zahrana karya Habiburrahman El Shirazy termasuk jenis novel pop karena menceritakan kisah percintaan, khususnya mengangkat tema perawan tua. Keistimewaannya, kisah cinta tersebut dikemas dalam terminologi agama. Gaya kepengarangan Habiburrahman adalah berdakwah melalui novel. Sebagai sutradara, dai, novelis, dan penyair, Habiburahman memiliki sejumlah aktivitas di berbagai tempat, baik pada ranah nasional maupun internasional. Sebagai pengamat yang baik, Habiburrahaman mampu mengontemplasikan apa yang ia lihat, dengar, dan rasakan hingga mampu membuat suatu karya. Kehidupan terkait IPOLEKSOSBUDHANKAM juga termuat dalam novel Cinta Suci Zahrana. Novel Cinta Suci Zahrana (CSZ) memiliki gaya bahasa penceritaan yang lancar, selain itu juga terkandung nilai-nilai pendidikan karakter baik secara tersirat dan tersurat. Cara Habiburrahman bercerita melalui novel CSZ mencerminkan kehidupan masyarakat sehari-hari, memanfaatkan teknologi yang telah ada (blog, milis, email, Handphone). Cerita disampaikan dengan memanfaat bahasa yang berkembang di masyarakat, misalnya bahasa SMS yang penuh dengan penyingkatan, bahasa gaul anak muda, bahasa jurnalistik (pada koran). Habiburrahman juga mengutip sejumlah puisi karya sastrawan lain dan lirik lagu yang ada di masyarakat (kasidah).

1. Pemanfaatan Diksi dalam Novel Cinta Suci Zahrana Karya Habiburrahman El Shirazy

Novel Cinta Suci Zahrana terdiri atas 13 diksi dengan rincian sebagai berikut: kata konotasi berjumlah 8 data; kata konkret berjumlah 5 data; kata

sapaan diri berjumlah 10 data; kata seru khas Jawa berjumlah 4 data; kata serapan dari bahasa Arab berjumlah 13 data; kata serapan dari bahasa Inggris berjumlah 8 data; kata serapan dari bahasa Jawa berjumlah 7 data; kata asing dari bahasa Arab 6 data; kata asing dari bahasa Inggris berjumlah 13 data; arkaik berjumlah 2 data; kata vulgar berjumlah 3 data, kata dengan objek realitas alam berjumlah 3 data; dan kosakata dari daerah Jawa berjumlah 15 data.

Grafik 1. Pemanfaatan Diksi dalam Novel Cinta Suci Zahrana Karya Habiburrahman El Shirazy

Penelitian ini sesuai dengan penelitian yang dilakukan oleh Marini (2010:149), simpulannya sebagai berikut: keunikan atau kekhasan pemakaian kosakata novel Laskar Pelangi tampak pada pemilihan dan pemakaian leksikon bahasa asing, bahasa Jawa, ilmu pengetahuan, pemilihan dan pemakaian kata sapaan, serta pemilihan dan pemakaian kata konotasi pada judul. Melalui pemanfaatan diksi, akan diperoleh sejumlah fakta terkait kehidupan pengarang dalam kaitannya dengan kehidupan sehari-hari di dalam ranah agama, politik, sosial, budaya, pertahanan dan keamanan.

8 5 10 4 13 8 7 6 13 2 3 3 15 Kata konotasi Kata konkret Kata sapaan diri Kata seru khas Jawa

Kata serapan dari bahasa Arab Kata serapan dari bahasa Inggris Kata serapan dari bahasa Jawa Kata asing bahasa Arab Kata asing bahasa Inggris Arkaik

Kata vulgar

Kata dengan objek realitas alam Kosakata daerah Jawa

2. Pemanfaatan Bahasa Figuratif dalam Novel Cinta Suci Zahrana Karya