• Tidak ada hasil yang ditemukan

Representasi Kekuatan Militer Amerika dalam Game Delta Force: Black Hawk DownBlack Hawk Down

Dalam dokumen DOMINASI MILITER AMERIKA DALAM VIDEO GAM (Halaman 74-91)

Dominasi Militer Amerika dalam Video Game (Konstruksi Realitas dalamGame Delta Force: Black Hawk Down)

4.3 Representasi Kekuatan Militer Amerika dalam Game Delta Force: Black Hawk DownBlack Hawk Down

Perspektif Wes Eckhart (2002) sebagai produser game mengarah pada kinerjaDelta Forcedalam peristiwaBattle of Mogadishu, sehingga menyebabkan konstruksi mengenai Delta Force yang sangat terlihat menonjol. Beberapa misi yang ditunjukkan sebelumnya berkaitan dengan posisi PBB memiliki kecenderungan terhadap aktivitas militer Amerika sebagai pelindung. Pada misi yang lain mengarahkan pada peran militer yang mampu mengemban tugas yaitu menyerang langsung militer Somalia. Beberapa misi tersebut secara berurutan

Gambar 8 Misi Gasoline Alley

adalah Gasoline Alley, Russian Underground, Shattered Place, Irene, dan Aidid Takedown.

Dari beberapa misi yang telah disebutkan sebelumnya, selalu menonjolkan bentuk aktivitas militer Amerika yang mengintervensi dan mengambil langkah untuk membunuh musuh. Dalam salah satu misi yang menyebutkan bahwa militer Amerika mengambil langkah tegas untuk menyerang adalah misiGasoline Alley.

Misi ini merupakan stage keempat yang ber-setting pada tanggal 27 Agustus 1993 di kota Mogadishu, merupakan ibu kota Somalia dan mendapatkan julukan Battle of Mogadishu ketika peristiwa peperangan dan pemberontakan pada kenyataanya. Telah disebutkan tokoh-tokoh yang menjadi target Ranger ForcedanDelta Forceyaitu Aidid dan Osman Otto, dijelaskan pada teks “Aidid’s

financial chef, Osman Otto”. Secara tidak langsung peran kedua tokoh yang

ditunjukkan dengan teks “Aidid’s” dan teks “Osman Otto” tidak disebutkan sebagai teroris, namun cerita hingga stage ini berkembang pada kegiatan penggunaan persenjataan ilegal milik pemberontak Somalia dan Osman Otto

merupakan penadah. Delta Forceditunjuk sebagi tim penyerang dengan langsung memburu gudang persenjataan milik pemberontak Somalia.

Pandangan pemain terhadap kedua subjek mengarahkan pada bentuk ketidaknetralan pembuat game. Media game ini membentuk sebuah nilai yang mengarahakan secara perlahan pemain terhadap identitas musuh tersebut. Sebuah kegiatan propaganda dilakukan oleh pembuat game untuk memberikan makna yang seakan memaksa. Kegiatan propaganda merupakan kegiatan komunikasi atau menyampaikan pesan yang tidak mengindahkan nilai benar dan salah (Nurudin, 2008, h. 9). Kedua subjek di dalam game ini tidak secara tekstual dimaknai sebagai teroris, namun pemain game ini akan diarahkan dalam pemaknaan sebagai teroris melalui peran yang dilakukan sebagai Delta Force. Sebelumnya telah dibahas mengenai Delta Force sebagai satuan khusus yang bertugas untuk meringkus tokoh-tokoh terorisme. Sesuai dengan pernyataan Lasswell mengenai propaganda yang mengarahkan pada makna komunikasi yang tertancap pada sebuah pola pikir (Baran, 2012, h. 83). Sehingga peranan pemain akan mengarahkan pada identitas musuh utama yang secara tidak langsung berperan sebagai pelaku terorisme yaitu Aidid dan Osman Otto.

Skema ini diarahkan pada aktivitas negara Amerika ketika peristiwa perang Mogadishu. Pemisahan subyek PBB disini memberikan makna bahwa Amerika bekerja tidak berada di bawah yurisdiksi PBB. Secara tidak langsung pola pikir pemain akan mengarah pada kekuatan tempur Amerika yang mampu untuk mengatasi fenomena perang antar suku ini. Ideologi sebagaimana pengertian Giddens, merupakan bentuk pola pikir individual yang mencoba untuk

diterapkan pada kepentingan universal (Hack-Polaski, 1999, h. 38) mengarahkan pada ideologi avatar yang akan menjadi ideologi bagi pemain sebagai anggota militerDelta Force.

Salah satu misi yang menjadi titik klimaks serangan militer Amerika terhadap kota Mogadishu adalah Irene. Dalam misi ini tentara Amerika menyerang langsung kota Mogadishu dalam skala besar. Seperti yang ditunjukkan oleh Gambar 9.

Misi Irene diceritakan dalam game ini terjadi pada tanggal 3 Oktober 1993, sebuah kesempatan baik digambarkan berada di pihak militer Amerika dengan ditunjukkannya lokasi pasti Aidid dengan menangkap dua orang kepercayaan Aidid, “This is our best chance to capture two of Aidid’s top liutenants”, teks disamping menggambarkan pergerakan misi besar-besaran yang akan dilakukan militer Amerika. Misi ini juga digambarkan tidak melibatkan PBB seperti yang ditunjukkan dalam teks “this mission will include four chalks of ranger, Delta Assault team, and multiple SOAR helos”. Keyakinan untuk menyelesaikan misi ini dengan mudah ditekankan pada teks “we should be in and out in under thirty minutes”.

Gambar 9 Misi Irene

Melihat beberapa teks yang ada di dalam skema ini mengarahkan pada sebuah ideologi bahwa Amerika mampu dengan mudah menyelesaikan misi di Somalia. Pemain sebagai tentara Delta Force mendapatkan pengalaman bertempur melawan tentara Somalia dengan tanpa resiko, sehingga kenyamanan dalam membunuh militan Somalia menjadi sebuah kegiatan yang seru tanpa harus ada sebuah kekalahan. Teori hegemoni Gramsci dalam Stoddart (2007) yang mengatakan bahwa sebuah kegiatan sehari-hari yang salah satunya bermaingame

mengarahkan pada bentuk aktivitas militer Amerika, tanpa sadar pemain menjadi satu dengan identitas Delta Force dan menganggap Somalia menjadi musuh walaupun hanya secara simulasi. Sepanjang gameberlangsung pemain akan terus diarahkan untuk membunuh militer Somalia, dan ini akan menjadi sebuah kebiasaan dan pengetahuan bahwa militer Amerika adalah pahlawan dan militer Somalia adalah musuh.

Terjadi sebuah ketimpangan identitas subjek, sebelumnya telah terdapat hasil analisis bahwa PBB memiliki identitas di bawah Amerika kemudian pada skema berikutnya terlihat bahwa Amerika juga mampu untuk memposisikan

tentara Somalia menjadi lemah dibanding dengan tentara Amerika. Hal ini mampu dilakukan dalam sebuah mediavideo gamedikarenakanvideo gamememiliki sifat interaktifitas dan immersi (Dovey & Kennedy, 2006, h. 3), kedua hal ini mampu membuat pemain mengalami secara langsung kejadian yang telah dikonstruksi. Interaktifitas mengacu pada aktifitas pemain dalam membunuh Somalia, kemudian immersi mengacu pada kemampuan pemain untuk memahami jalan cerita di dalam game. Kedua sifatnew mediaini menjadi poin yang menyebabkan ketimpangan identitas kuat dan lemah mampu diimplementasikan tanpa harus dengan jelas dituliskan.

Pesan-pesan yang ada menjadi inti bahwa video game mampu menyampaikan sebuah peraturan dan cara bermain. Sebuah game mampu menyampaikan pesan dengan cara yang persuasif dan interaktif (Rao, 2011, h. 2). Pesan yang dikemas dalam sebuah permainan inilah yang menjadi tolak ukur pemain dalam memahami apa yang sedang terjadi. Dalam Delta Force: Black Hawk Down sebagai sebuahgame maka kemenangan adalah tujuan utama dalam menyelesaikan game sehingga pemain harus paham tentang perintah untuk dapat memenangkangame. Kepahaman pemain dalam skema kemenangan tentaraDelta Force mengarahkan pada sebuah kekuatan dan kekuasan terhadap subjek musuh yaitu militan Somalia.

Kekuatan militer Amerika ini digambarkan dengan simbol-simbol dalam

game. Seperti jenis senjata, kendaraan, pakaian, yang lebih lengkap daripada militan Somalia. Sepanjang game, pemain akan menemui hal-hal yang mampu membantu untuk dapat mengalahkan militan Somalia. Kendaraan perang dan

persenjataan menjadi fokus dalam hal mengukur kekuatan militer Amerika. Kekuatan militer ini juga digambarkan dengan jelas melalui pakaian militer Amerika dan jumlah tentara yang sedikit namun mampu melawan sekawanan militan Somalia.

Persenjataan ini disimbolkan ketika pemain akan memasuki game, jendela yang menggambarkan pilihan-pilihan senjata yang ditawarkan muncul untuk dipilih terlebih dahulu. Seperti pada gambar berikut terlihat tiga kategori senjata yaitu senapan laras panjang, senapan laras pendek, dan senjata alternatif.

Secara denotatif Gambar 10 dan Gambar 11 memperlihatkan senjata dengan tiga kategori yaitu primary, secondary, dan aksesoris. Untuk itu akan dipaparkan pada Tabel 2 data lengkap nama senjata dan kapasitas kemampuan senjata. Secara konotatif simbol ini merupakan perlengkapan dan peralatan tentara Amerika dalam perang Mogadishu. Makna mengarahkan pada pilihan senjata yang banyak merupakan poin lebih untuk militer Amerika merujuk pada istilah superioritas.

GAMBAR 10

Pemilihan Senjata sebelum MasukGame

GAMBAR 11

Jika melihat Gambar 11 maka tanda panah berwarna jingga disamping setiap senjata mengarahkan pada pergantian senjata yang lebih bervariasi. Tercatat senjata yang mampu dipilih adalah sebanyak 13 jenis senjata laras panjang, 2 jenis senjata laras pendek, 1 jenis peluncur roket, dan 4 jenis peledak, berikut rincian senjata yang mampu dipilih oleh pemain:

TABEL 2

Persenjataan yang Disediakan dalamGame

Nama senjata (Laras

Panjang)

Spesifikasi Fungsi

1. M 21 Caliber:7.62x51 NATO (.308 Winchester)

Mechanism: Rotating bolt, gas operatedsemi-automatic rifle. Length: 1118 mm

Barrel: 559 mm

Weight:without scope 5.27kg Capacity: 20 round box magazine

Merupakan senjata berjenis Sniper Rifle jarak jauh yang diciptakan pada tahun 1960 untuk perang di Vietnam. Memiliki kelebihan untuk menembak jarak jauh.

2. M 16 Caliber 5.56x45mm (.223 Remington), M193 Action gas operated, rotating bolt

Overall length 986 mm Barrel length 508 mm Weight, empty 2.89 kg

Magazine capacity 20 or 30 rounds standard Rate of fire, cyclic 650 - 750 rounds per minute

Merupakan senjata api spesialisasi med-range dengan auto shot pertarikan pelatuk, mampu menembak 650 peluru dalam satu menit.

3. M 24 Caliber: 7.62x51mm NATO (.308 win) Operation: Bolt Action

Feed: 5-Round internal magazine Weight: 5.49 kg empty without telescope Length: 1092mm

Sights: 10x42 Leupold Ultra M3A telescope sight (Mil-Dots), plus detachable emergency iron sights.

Barrel: 610mm.

Stock: HS Precision - adjustable length. Max Effective Range: 800 meters

Merupakan senjata berjenis Sniper Rifle jarak jauh yang diciptakan pada tahun 1980 memiliki kelebihan presisi dan jarak tembak yang jauh namun berat dilengan.

4. M 60 Caliber 7.62x51 NATO

Weight, kg 10.4 (with bipod) + 6.8 (M122tripod) Overall length, mm 1,067

Barrel length, mm 560 Cyclic rate of fire, rounds perminute

550

Feed and capacity Belt, 100 or 200 rounds

Merupakan senjata jenis Machine Gun yang mampu menembak 200 peluru sekali menarik pelatuk dengan 550 peluru per menit

5. M 240 Caliber: 7,62x51mm NATO

Weight: 11 - 13 kg on bipod (depending on version), ~21 kg on tripod Length: 1260 mm

Barrel length: 545 mm Feed: belt

Rate of fire: selectable, 650-750 and 950-1000 rounds per minute

Merupakan senjata dengan julukan general purpose machine gun, adaptasi dari machine gun buatan belgia, namun di modifikasi pada bagian heat shield pada laras senjata.

6. MP 5 Caliber

9x19mm Parabellum (also .40S&W and 10mm Auto)

Weight,

empty 2.54 kg

Length 680 mm

Barrel

length 225 mm

Rate of fire 800 rounds per minute

Magazines 15 and 30 rounds

Merupakan Senjata buatan Belgia yang berjenis Sub Machine Gun, mampu menembak 800 peluru dalam satu menit, ringan, namun terbatas jumlah 1 slot peluru dengan 30 buah.

7. CAR 15 Caliber: 5.56x45 mm (.223 Remington) Action: Gas operated, rotating bolt Overall length: 680 - 762 mm Barrel length: 292 mm Weigth: 2.44 kg empty

Rate of fire: 750 rounds per minute

Magazine capacity: 30 rounds (or any other M16 type magazine)

Senjata Api buatan Amerika dengan fungsi yang hampir sama dengan M16, digunakan untuk perang di Vietnam. Kelebihan dibanding M16 adalah desainnya dikhususkan untuk pertempuran udara.

8. CAR

15/203

Sama dengan senjata api CAR 15 sebelumnya namun dilengkapi dengan peluncur granat.

9. M 16/203 Sama dengan senjata api M 16 sebelumnya namun dilengkapi dengan peluncur granat.

10.

BARRETT

Caliber: .50 BMG (12.7 x 99mm)

Operation: Short Recoil, Semi-Automatic

Barrel Length: 737 mm

Feed Device: 10 Round Detachable Box Magazine

Sights: 10X Telescopic

Weight: 12.9 kg empty

Muzzle Velocity: 854 m/s (M33 Ball)

Max Effective Range: 1800 meters

Expected accuracy: 1.5 - 2.0 MOA or better 11. SAW Caliber 5.56x45mm NATO

Weight 7.1 kg

Length 1040 mm

Barrel length465 mm

Feeding belt or magazines

Rate of fire, cyclic

750 - 1000 rounds per minute

Merupakan type Machine Gun yang minimalis dan lebih ringan namun dengan kemampuan yang sedikit berkurang dari versi Machine Gun sebelumnya. 12. MCRT.300

Tactical

Untuk data mengenai senjata ini hanya ditemukan dalam game

12.SHOTGU N

Senjata api dengan dua selongsong peluru lebar dan panjang, spesialisasi jarak dekat dan peluru yang melebar ketika ditembakkan

Sumber: World.guns.ru; www.claymoremine.com; www.military.com;www.britannica.com; www.urbandictionary.com

Jenis Senjata (Laras Pendek)

Spesifikasi fungsi

1. Colt 45 Merupakan senjata api representativ dari Amerika Serikat yang pertama kali digunakan pada tahun 1911 hingga 1985 sebagai senjata cadangan dalam militer

2. M9 Beretta Senjata Legendaris yang dugunakan oleh militer Amerika untuk perang dan dijuluki dengan nama “ World Defender” Peledak Spesifikasi fungsi

1. Claymore Merupakan senjata ranjau darat buatan Amerika semenjak tahun 1960 2. C4 Peledak yang mampu di attach dimana saja, kemudia diledakkan

menggunakan remote 3. Grenade Granat pada umumnya

4. Flashbang Peledak yang memberikan efek cahaya terang untuk membutakan musuh Rocket Launcher: Spesifikasi fungsi

Pembahasan mengenai senjata ini akan diperkaya dengan simbol-simbol lain yang mengarahkan pada kekuatan tempur Amerika. Superioritas yang dikonstruksi dalam game ini direpresentasikan dengan berbagai kendaraan tempur. Kendaraan tempur dalam game Delta Force Black Hawk Down, terkategori menjadi dua hal yaitu yang dapat dikendarai dan tidak bisa dikendarai atau dalam kata lain hanya sebagai simbol yang tidak bisa secara interaktif digunakan secara aktif oleh pemain. Beberapa simbol yang telah ditemukan antara lain Humvee Cal. 50 dan Little Bird sebagai kendaraan yang dapat dipakai kemudian pesawat angkut kendaraan berat dan Black Hawk Down sebagai yang tidak bisa digunakan.

Secara denotasi tanda tersebut tergambar dengan ujung laras panjang sebuah senjata berwarna abu-abu dengan rantai di sisi kiri bewarna logam kuning. Konotasi yang kemudian menjadi makna adalah dengan menggunakan senjata ini

GAMBAR 12

akan mudah membunuh musuh medan merajai medan perang. Merujuk pada identitas pemain yang berubah menjadi tentara Delta Force maka dengan menggunakan peralatan ini maka kapasitas kemampuan tentaraDelta Forceakan menjadi leluasa dan mampu membunuh musuh secara mudah dengan kekuatannya. Analisis ini mengarahkan kembali terhadap wujud kekuatan Amerika yang mendominasi Somalia, dan mengarahkan pada sebuah game yang mampu mendominasi pemain untuk turut serta dalam sebuah ideologi yang diusung oleh pembuatgame.

Gambar 13 merupakan kendaraan terbang yang dimiliki oleh militer Amerika. Kendaraan ini mampu menyusup sebuah kota dengan cepat karena ukurannya yang kecil, kendaraan ini disebut dengan little bird. Dalam beberapa misi, pemain diberikan kesempatan untuk terbang di atas Mogadishu dan menembaki militer Somalia. Secara tidak langsung makna yang timbul adalah warga Somalia tidak memiliki kendaraan terbang maka secara posisi militer Amerika berada di atas lebih leluasa untuk menembak, sedangkan militan Somalia berada di bawah. Berikut gambar kendaraanlittle bird:

Secara denotasi tanda ini menggambarkan kendaraan terbang bewarna hitam dengan baling-baling dan terdapat pria memegang senjata duduk di sisi kanan. Secara konotasi mengarahkan pada makna kekuatan dan dominasi perang di udara karena dalam konteks game militan Somalia tidak memiliki kendaraan terbang. Keleluasaan untuk menembak terlihat dari sisi kiri, terdapat militer Amerika yang siap siaga untuk menembak musuh. Penguasaan teknologi tempur ini mengindikasikan bahwa Amerika menguasai peralatan perang dibanding Somalia, dalamgametidak pernah ada pertempuran udara antara militer Amerika dan militan Somalia. Helikopter tempurlittle birddalamgamemampu menangkis peluru senjata laras panjang atau pendek, terbukti pemain hanya akan gagal dalam pertempuran menggunakan helikopter ketika tertembak oleh rocket propelled grenade.

GAMBAR 13

Kendaraan pada Gambar 14 merupakanBlack Hawk, salah satu kendaraan yang tidak bisa dikendarai dalamgame.Black Hawk digambarkan secara denotasi dengan kendaraan berwarna hitam besar dan memiliki baling-baling diatas.Black Hawk merupakan helikopter perang yang diceritakan jatuh dalam peristiwa Black Hawk Down. Merujuk pada proses pembuatan game maka Wes Eckhart (2002) mengatakan bahwa peristiwa Black Hawk Down akan digambarkan dengan baik dalamgame ini. Pernyataan ini didukung dengan peristiwa di saat pengembangan

gameWes Eckhart (2002) menambahkan jikavideo game ini tidak terkait dengan novel atau film. Keikutsertaan SME’s menjadi sebuah nilai lebih untuk menggambarkan bagaimana Delta Force digunakan pada saat peristiwa Black Hawk Down.

GAMBAR 14

Dalam pengembangan game, Wes Eckhart (2002) menambahkan jika SME’s memberikan masukan mengenai cara memegang senjata dan cara mengendalikan situasi, hal ini memberikan indikasi bahwa konstruksi militer Amerika dibentuk dengan idealisme tentara militer Amerika. Pemain dalam menggunakan avatar tanpa sadar telah menuruti militer Delta Force

sesungguhnya. Secara langsung cara bermain pemain juga terhegemoni oleh bentuk-bentuk pergerakan dan kapasitas kemampuan Delta Force yang nyata. Kedua ranger juga memberikan pendapat mereka mengenai terbentuknya game

ini, menurut mereka game Delta Force: Black Hawk Down mampu membentuk sebuah figur tentara militer Amerika yang sesuai dengan yang mereka inginkan. Dalam pengerjaan game tersebut, para rangers menganggap jika bekerja dengan para pembuat game merupakan hal yang baru karena mereka tidak perlu mengacungkan senjata untuk mewujudkan sebuah situasi perang.

Kedua rangers ini menambahkan bahwa terdapat kecenderungan yang mengarahkan pada cerita dan yang menjadi aktivitas pemain dalamgame menjadi sebuah tolak ukur yang lebih sulit daripada aktivitas sebenarnya, penyataan ini merupakan alasan dasar kegiatan mengkonversikan berbagai gerak tentara menjadi beberapa tombol. New media dalam kaitannya dengan aktivitas pemain dan konversi pergerakan avatar merupakan bentuk sifat new media video game

yaitu immersi. Ketika pemain telah melakukan kegiatan immersi maka kemampuan dan pemahaman pemain mengenai cara bermain akan meningkat (Gee, 2011, h. xii). Immersi atau perasaan larut dalam sebuah aktivitas komunikasi merupakan tujuan dari dibuatnya game ini karena akan memudahkan

pemain dalam memahami suasana perang dan memiliki pengalaman menjadi tentara yang terlibat dalam perang Mogadishu.

Kemampuan dalam merancang sebuah video game menjadi sebuah kapasitas tersendiri yang mampu dicapai oleh militer Amerika. Ideologi mengenai keberhasilan militer Amerika dalam perang Mogadishu yang diungkapkan oleh produser game didistribusikan melalui new media video game. Penguasaan sumber daya manusia dimiliki oleh negara Amerika mengenai pembuatan game. Merujuk pada konsep kekuatan akses maka hal ini mengarahkan pada pemanfaatan kekuatan dan pengetahuan untuk membentuk sebuah wacana (Van Dijk, 1993, h.254). Hal ini mampu dilakukan oleh produser game dikarenakan perkembangan teknologi tertutama video game berawal dari negara Amerika, seperti yang telah dibahas bahwa video game industri pertama kali muncul pada tahun 1972 ditemukan oleh Nolan Bushnell, yang merupakan pendiri Atari Industries yang berpusat di Amerika (Straubhaar, LaRose, Lucinda, and Davenpo, 2012, h. 378). Perkembangan teknologi game yang diawali oleh Amerika Serikat menandakan bahwa media video game dipelopori dan dikuasai oleh negara Amerika Serikat.

Amerika Serikat memiliki pengetahuan yang lebih mengenai perkembangan teknologi komunikasi, perkembangan teknologi komunikasi memiliki kaitan dengan tingkat penyebaran pesan yang lebih luas dan memiliki kesempatan besar untuk menciptakan sebuah penyebaran ideologi dengan baik. Menurut van Dijk (1993) aspek ini mengarah pada dominasi ideologi yang muncul dikarenakan penguasaan platform untuk penyebaran ideologi yang terus

direproduksi. Semenjak awal kemunculan hingga dewasa ini, Amerika Serikat tetap mengembangkan kemasan pesan dalam sebuah game. Perkembangan ini ditunjukkan dengan hadirnya game-game dengan grafis yang lebih baik, dan semakin memberikan interaktifitas yang menghibur. Sesuai dengan cara sebuah wacana hadir dalam masyarakat, yaitu dengan cara persuasif (Eriyanto, 2001, h. 272), maka video game ini mampu memberikan sebuah gambaran peristiwa dengan cara menghibur.

Banyak macam dari berbagi jenis game tetap mengarahkan pada peran

video game yang mampu dinikmati sebagai sebuah hiburan meskipun terdapat unsur-unsur kekerasan. Pernyataan ini dibuktikan dengan hadirnya Delta Force: Black Hawk Down sebagai wujud gambaran isu sensitif yang terjadi pada tahun 1992 namun tetap diproduksi dalam sebuah bentuk hiburan. Sebuah kekerasan yang tanpa resiko mampu merubah pandangan dan menambah pengetahuan dengan cara yang menyenangkan. Isu yang dikembangkan dalam game tetap dalam konteks merujuk pada kejadian nyata terbukti dengan pernyataan produser yang tetap ingin memberikan kredibilitas cerita.

Merujuk pada jenis senjata yang ditampilkan dalam game seakan menjadi sebuah usaha dari produsergameuntuk merepresentasikan kecanggihan teknologi perang Amerika. Berdasarkan fakta yang dilansir dari situs berita inilah.com (2011), pada tahun 2011 Amerika memiliki 11 teknologi perang yang hanya dimiliki kemiliteran Amerika. Fakta ini menunjukkan bahwa kecanggihan teknologi perang telah menjadi identitas militer Amerika. Data mengenai konteks pola pikiran masyarakat mengenai teknologi perang diperkaya dengan fakta yang

dilansir dari situs investor yang mengatakan bahwa penjualan senjata buatan Amerika yang hampir tersebar di seluruh dunia, pada tahun 2011 Amerika serikat telah menguasai 78% kesepakatan penjualan persenjataan dengan nilai 66,3 milyar dollar dengan pembeli terbesar Arab Saudi.

4.4 Kontruksi Wacana dalam Delta Force: Black Hawk Down sebagai

Dalam dokumen DOMINASI MILITER AMERIKA DALAM VIDEO GAM (Halaman 74-91)