• Tidak ada hasil yang ditemukan

Revolusi Industri 4.0

Dalam dokumen RPJMD KABUPATEN CIAMIS TAHUN KATA PENGANTAR (Halaman 192-197)

PERMASALAHAN DAN ISU STRATEGIS

C. Revolusi Industri 4.0

Revolusi industri dunia berkembang dari masa kemasa, diawali dengan revolusi industri

generasi pertama (1.0) ditandai oleh penggunaan mesin uap untuk menggantikan tenaga

manusia dan hewan. Kemudian, revolusi industri generasi kedua (2.0), melalui penerapan konsep produksi massal dan mulai dimanfaatkannya tenaga listrik. Dan, revolusi industri

generasi ketiga (3.0), ditandai dengan penggunaan teknologi otomasi dalam kegiatan industri.

Dan saat ini kita memasuki era digital yakni revolusi industri generasi keempat (4.0), menjadi lompatan besar bagi sektor industri, dimana teknologi informasi dan komunikasi dimanfaatkan sepenuhnya. Tidak hanya dalam proses produksi, melainkan juga di seluruh rantai nilai industri sehingga melahirkan model bisnis yang baru dengan basis digital guna mencapai efisiensi yang tinggi dan kualitas produk yang lebih baik.

IV-19

Implementasi Revolusi Industri 4.0 tidak hanya memiliki potensi luar biasa dalam merombak aspek industri, bahkan juga mampu mengubah berbagai aspek dalam kehidupan manusia. Langkah dasar yang harus disiapkan yakni meningkatkan kompetensi sumber daya manusia yang berhubungan dan sesuai dengan permintaan pasar industri. Dengan penerapan Revolusi Industri 4.0 dinilai dapat menghasilkan peluang pekerjaan baru yang lebih spesifik, terutama yang membutuhkan kompetensi tinggi. Untuk itu, dibutuhkan transformasi keterampilan bagi SDM industri di Indonesia yang mengarah kepada bidang teknologi dan informasi dengan penggunaan teknologi terkini dan berbasis internet. Dampak penerapan konsep Revolusi Industri 4.0 antara lain mampu menciptakan efisiensi yang tinggi, mengurangi waktu dan biaya produksi, meminimalkan kesalahan kerja dan peningkatan akurasi dan kualitas produk.

4.2.2. Isu Strategis Nasional

Penelaahan kebijakan pembangunan nasional yang ditetapkan dalam RPJPN merupakan salah satu identifikasi faktor-faktor eksternal yang bertujuan untuk mendapatkan butir-butir kebijakan pemerintah terpenting, yang berhubungan, dan berpengaruh langsung terhadap perencanaan pembangunan daerah dalam 5 (lima) tahun ke depan. Hasil telaahan pada dasarnya dimaksudkan sebagai sumber utama bagi identifikasi isu-isu strategis. Kebijakan yang diidentifikasi dapat berupa peluang atau tantangan bagi daerah selama kurun waktu 5 (lima) tahun yang akan datang. Sesuai dengan yang tercantum dalam Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2017 tentang Rencana Pembangunan Jangka Panjang Nasional Tahun 2005-2025, bahwa visi pembangunan nasional yaitu : “INDONESIA YANG MANDIRI, MAJU, ADIL DAN MAKMUR”. Dalam

mewujudkan visi pembangunan nasional tersebut ditempuh melalui

8 (delapan) misi pembangunan nasional sebagai berikut:

1. Mewujudkan masyarakat berakhlak mulia, bermoral, beretika, berbudaya, dan beradab berdasarkan falsafah Pancasila;

2. Mewujudkan bangsa yang berdaya-saing;

3. Mewujudkan masyarakat demokratis berlandaskan hukum; 4. Mewujudkan Indonesia aman, damai, dan bersatu;

5. Mewujudkan pemerataan pembangunan dan berkeadilan; 6. Mewujudkan Indonesia asri dan lestari;

IV-20

7. Mewujudkan Indonesia menjadi negara kepulauan yang mandiri, maju, kuat, dan berbasiskan kepentingan nasional;

8. Mewujudkan Indonesia berperan penting dalam pergaulan dunia internasional.

Tahapan dan skala prioritas pembangunan pada RPJMN ke 4 (2020-2024) yaitu berlandaskan pelaksanaan, pencapaian, dan sebagai keberlanjutan RPJMN ke-3. RPJMN ke-4 ditujukan untuk mewujudkan masyarakat Indonesia yang mandiri, maju, adil, dan makmur melalui percepatan pembangunan di berbagai bidang dengan menekankan terbangunnya struktur perekonomian yang kokoh berlandaskan keunggulan kompetitif di berbagai wilayah yang didukung oleh SDM berkualitas dan berdaya saing. Kelembagaan politik dan hukum telah tercipta ditandai dengan terwujudnya konsolidasi demokrasi yang kokoh dalam berbagai aspek kehidupan politik serta supremasi hukum dan penegakan hak-hak asasi manusia; terwujudnya rasa aman dan damai bagi seluruh rakyat; serta terjaganya keutuhan wilayah Negara Kesatuan Republik Indonesia dan kedaulatan negara dari ancaman, baik dari dalam negeri maupun luar negeri. Kondisi itu didukung oleh mantapnya kemampuan pertahanan dan keamanan negara yang ditandai oleh terwujudnya TNI yang profesional dengan komponen cadangan dan pendukung pertahanan yang kuat; terwujudnya sinergi kinerja antara POLRI dan partisipasi masyarakat dalam bidang keamanan, intelijen, dan kontra intelijen yang efektif yang disertai kemampuan industri pertahanan yang handal; terwujudnya sistem hukum nasional yang mantap yang bersumber pada Pancasila dan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945 dalam mendorong supremasi hukum; terwujudnya tata kepemerintahan yang baik, bersih dan berwibawa yang berdasarkan hukum, serta birokrasi yang profesional dan netral; terwujudnya masyarakat sipil, masyarakat politik, dan masyarakat ekonomi yang mandiri, serta terwujudnya kemandirian nasional dalam konstelasi gobal. Kesejahteraan masyarakat yang terus meningkat ditunjukkan oleh makin tinggi dan meratanya tingkat pendapatan masyarakat dengan jangkauan lembaga jaminan sosial yang lebih menyeluruh; mantapnya sumber daya manusia yang berkualitas dan berdaya saing, antara lain ditandai oleh meningkat dan meratanya akses, tingkat kualitas, dan relevansi pendidikan seiring dengan makin efisien dan efektifnya manajemen pelayanan pendidikan; meningkatnya kemampuan Iptek; meningkatnya derajat kesehatan dan status gizi masyarakat; meningkatnya tumbuh kembang optimal, kesejahteraan dan perlindungan anak; dan terwujudnya kesetaraan gender; bertahannya kondisi dan penduduk tumbuh seimbang.

IV-21

Sejalan dengan tingkat kemajuan bangsa, sumber daya manusia Indonesia diharapkan berkarakter cerdas, tangguh, kompetitif, berakhlak mulia, bermoral berdasarkan falsafah Pancasila yang dicirikan dengan watak dan perilaku manusia dan masyarakat Indonesia yang beragama, beriman, dan bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berbudi luhur, toleran terhadap keberagaman, bergotong royong, patriotik, dinamis dan berorientasi Iptek. Kesadaran, sikap mental, dan perilaku masyarakat makin mantap dalam pengelolaan sumber daya alam dan pelestarian fungsi lingkungan hidup untuk menjaga kenyamanan dan kualitas kehidupan sehingga masyarakat mampu berperan sebagai penggerak bagi konsep pembangunan berkelanjutan dalam kehidupan sehari-hari.

Struktur perekonomian makin maju dan kokoh ditandai dengan daya saing perekonomian yang kompetitif dan berkembangnya keterpaduan antara industri, pertanian, kelautan dan sumber daya alam, dan sektor jasa. Lembaga dan pranata ekonomi telah tersusun, tertata, serta berfungsi dengan baik. Kondisi itu didukung oleh keterkaitan antara pelayanan pendidikan, dan kemampuan Iptek yang makin maju sehingga mendorong perekonomian yang efisien dan produktivitas yang tinggi; serta berkembangnya usaha dan investasi dari perusahaan-perusahaan Indonesia di luar negeri termasuk di zona ekonomi eksklusif dan lautan bebas dalam rangka peningkatan perekonomian nasional. Sejalan dengan itu, pertumbuhan ekonomi yang semakin berkualitas dan berkesinambungan dapat dicapai sehingga pendapatan per kapita pada tahun 2025 mencapai kesejahteraan setara dengan negara-negara berpendapatan menengah dengan tingkat pengangguran terbuka dan jumlah penduduk miskin yang makin rendah. Kondisi maju dan sejahtera makin terwujud dengan terselenggaranya jaringan transportasi pos dan telematika yang andal bagi seluruh masyarakat yang menjangkau seluruh wilayah NKRI; tercapainya elektrifikasi perdesaan dan elektrifikasi rumah tangga; serta terpenuhinya kebutuhan hunian yang dilengkapi dengan prasarana dan sarana pendukung bagi seluruh masyarakat yang didukung oleh sistem pembiayaan perumahan jangka panjang dan berkelanjutan, efisien, dan akuntabel sehingga terwujud kota tanpa permukiman kumuh.

Dalam rangka memantapkan pembangunan yang berkelanjutan, keanekaragaman hayati dan kekhasan sumber daya alam terus dipelihara dan dimanfaatkan untuk terus mempertahankan nilai tambah dan daya saing bangsa serta meningkatkan modal pembangunan nasional pada masa yang akan datang.

IV-22

4.2.3. Isu Strategis Provinsi Jawa Barat

Isu strategis Provinsi Jawa Barat sebagaimana yang tercantum dalam RPJMD Provinsi Jawa Barat Tahun 2018-2023, sebagai berikut:

1. Kualitas nilai kehidupan dan daya saing sumber daya manusia 2. Kemiskinan, pengangguran dan masalah sosial

3. Pertumbuhan dan pemerataan pembangunan sesuai daya dukung dan daya tampung lingkungan

4. Produktivitas dan daya saing ekonomi yang berkelanjutan 5. Reformasi Birokrasi

Isu strategis pusat dan provinsi memiliki pengaruh yang signifikan terhadap rencana-rencana pembangunan di Kabupaten Ciamis, rencana-rencana pembangunan pemerintah provinsi maupun pemerintah Pusat yang dilaksanakan di wilayah Kabupaten Ciamis, antara lain:

1. Pembangunan Jalan Tol Cigatas

Rencana pembangunan jalan tol Cigatas yang akan melalui wilayah Kabupaten Ciamis diharapkan dapat memacu kegiatan perekonomian terutama dalam hal distribusi hasil-hasil produksi dan mobilitas penduduk yang berada di Kabupaten Ciamis.

2. Pembangunan Bendungan Leuwikeris

Pengaruh pembangunan Bendungan Leuwikeris bagi Kabupaten Ciamis, dari aspek biogeofisik yang berhubungan dengan kuantitas dan kualitas sumber daya air serta perluasan prasarana fisik sungai dan irigasi , sedangkan pengaruhnya terhadap aspek sosial ekonomi secara langsung adalah meningkatnya kegiatan perekonomian yang memanfaatkan sumber daya air untuk pertanian dan perikanan serta menggerakkan sektor pawisata yang bisa dikembangkan.

3. Pembangunan Pusat Budaya, Pembangunan Creative Center, Revitalisasi / Pembangunan Pasar, Pengembangan Destinasi Wisata Situ Wangi / Kawali, Penataan Alun-Alun, Pembangunan Command Center Kabupaten Ciamis.

IV-23

4.2.4. Isu Strategis Kabupaten Ciamis

Dalam dokumen RPJMD KABUPATEN CIAMIS TAHUN KATA PENGANTAR (Halaman 192-197)

Dokumen terkait