• Tidak ada hasil yang ditemukan

RPJMD KABUPATEN CIAMIS TAHUN KATA PENGANTAR

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "RPJMD KABUPATEN CIAMIS TAHUN KATA PENGANTAR"

Copied!
340
0
0

Teks penuh

(1)

i

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur kita panjatkan kehadirat Allah SWT, karena atas limpahan Rahmat dan Karunia-Nya Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kabupaten Ciamis Tahun 2019-2024 telah tersusun. Dasar penyusunan RPJMD ini adalah Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional dan Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah, serta memperhatikan amanat Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 86 Tahun 2017 tentang Tata Cara Perencanaan, Pengendalian dan Evaluasi Pembangunan Daerah, Tata Cara Evaluasi Rancangan Peraturan Daerah Tentang Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah dan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah, Serta Tata Cara Perubahan Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah, Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah, dan Rencana Kerja Pemerintah Daerah.

RPJMD Kabupaten Ciamis Tahun 2019-2024 merupakan penjabaran dari visi, misi, dan program Bupati dan Wakil Bupati yang memuat tujuan, sasaran, strategi dan arah kebijakan disertai dengan target kinerja untuk 5 (lima) tahun kedepan sampai dengan Tahun 2024. RPJMD ini merupakan pedoman bagi seluruh pemangku kepentingan, baik pemerintah, masyarakat, dunia usaha maupun akademisi untuk mewujudkan kemandirian ekonomi, dan kesejahteraan untuk semua, khususnya masyarakat Tatar Galuh Ciamis.

Akhirnya, kepada semua pihak yang telah membantu dalam penyusunan RPJMD Kabupaten Ciamis Tahun 2019-2024 ini, kami haturkan terima kasih yang sebesar-besarnya. Semoga Allah SWT. senantiasa memberikan Taufik dan Hidayah-Nya kepada kita semua. Aamiin.

Ciamis, 3 Oktober 2019 BUPATI CIAMIS

(2)

ii

KATA PENGANTAR i

DAFTAR ISI ii

DAFTAR TABEL vi

DAFTAR GRAFIK xi

DAFTAR GAMBAR xiii

BAB I PENDAHULUAN I-1

1.1. Latar Belakang I-1

1.2. Dasar Hukum Penyusunan I-4

1.3. Hubungan Antar Dokumen I-9

1.4. Maksud dan Tujuan I-10

1.4.1. Maksud I-10

1.4.2. Tujuan I-10

1.5. Sistematika Penulisan I-11

BAB II GAMBARAN UMUM KONDISI DAERAH II-1

2.1. Aspek Geografi dan Demografi II-1

2.1.1. Karateristik Lokasi dan Wilayah Kabupaten Ciamis II-1

2.1.1.1. Luas dan Batas Wilayah Adminstratif II-1

2.1.1.2. Topografi II-4

2.1.1.3. Jenis Tanah II-5

2.1.1.4. Hidrologi II-6

2.1.1.5. Klimatologi II-7

2.1.1.6. Penggunaan Lahan II-8

2.1.1.7. Geostrategis II-10

2.1.2. Potensi Pengembangan Wilayah II-11

2.1.2.1 Potensi Pertanian II-13

2.1.2.2 Potensi Pertambangan II-16

2.1.2.3. Potensi Industri II-18

2.1.2.4. Potensi Pariwisata II-18

2.1.3. Wilayah Rawan Bencana II-20

2.1.4. Demografi II-22

2.2. Aspek Kesejahteraan Masyarakat II-27

2.2.1. Fokus Kesejahteraan dan Pemerataan Ekonomi II-28

2.2.1.1. Pertumbuhan PDRB II-28

(3)

iii

2.2.1.6. Indeks Gini II-35

2.2.1.7. Indeks Kepuasan Masyarakat (IKM) II-36

2.2.2. Fokus Kesejahteraan Sosial II-38

2.2.2.1. Pendidikan II-38

2.2.2.2. Kesehatan II-43

2.2.2.3. Pengangguran II-46

2.2.3. Fokus Seni Budaya dan Olahraga II-47

2.2.3.1. Seni dan Budaya II-47

2.2.3.2. Pemuda dan Olahraga II-48

2.3. Aspek Pelayanan Umum II-49

2.3.1. Fokus Layanan Umum Urusan Wajib Pelayanan Dasar II-49

2.3.1.1. Urusan Pemerintahan Wajib Pelayanan Dasar II-49

2.3.1.2. Urusan Pemerintahan Wajib Non Pelayanan Dasar

II-59

2.3.2. Fokus Layanan Umum Urusan Pilihan II-78

2.3.3. Fokus Layanan Penunjang Urusan Pemerintahan II-87

2.3.4. Fokus Layanan Pendukung Urusan Pemerintahan II-91

2.3.5. Fokus Layanan Urusan Kesatuan Bangsa dan Politik II-92

2.4. Aspek Daya Saing II-93

2.4.1. Fokus Kemampuan Ekonomi Daerah II-93

2.4.1.1. Pengeluaran Konsumsi Rumah Tangga II-94

2.4.1.2. Nilai Tukar Petani (NTP) II-94

2.4.1.3. Pengeluaran Konsumsi Non-Pangan Perkapita (Persentase Konsumsi RT Non-Makanan)

II-95

2.4.2. Fokus Fasilitas Wilayah/Infrastruktur II-95

2.4.2.1. Infrastruktur Wilayah II-95

2.4.2.2. Kemantapan Jalan II-96

2.4.2.3. Jumlah Barang yang Terangkut Angkutan Umum

II-97 2.4.2.4. Persentase Rumah Tangga yang Menggunakan

Listrik

II-97 2.4.2.5. Persentase Rumah Tangga yang Menggunakan

Air Bersih

II-97

2.4.2.6 Ketaatan Terhadap Rencana Tata Ruang

Wilayah (RTRW)

(4)

iv

2.4.3.1. Jumlah Investasi II-99

2.4.3.2. Angka Kriminalitas II-100

2.4.3.3. Desa Swasembada II-101

2.4.3.4. Angka Demonstrasi II-101

2.4.4. Fokus Sumber Daya Manusia II-102

2.4.4.1. Kualitas Tenaga Kerja II-102

2.4.4.2. Tingkat Ketergantungan II-103

2.5. Pencapaian Sasaran RPJMD Tahun 2014-2019 II-104

2.6. Pencapaian Sustainable Development Goals (SDG’s) II-110

2.7. Pengelolaan Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) II-114

2.8. Kerja Sama Daerah II-116

2.9. Penerapan Standar Pelayanan Minimal (SPM) II-116

BAB III GAMBARAN PENGELOLAAN KEUANGAN DAERAH III-1

3.1. Kinerja Keuangan Masa Lalu (Tahun 2014-2018) III-1

3.1.1. Kinerja Pelaksanaan APBD III-2

3.1.2. Neraca Daerah III-6

3.1.3. Program Kemitran dan Bina Lingungan (PKBL) dan

Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan (TJSL)

III-12

3.2 Kebijakan Pengelolaan Keuangan Tahun 2014-2018 III-12

3.2.1. Proporsi Penggunaan Anggaran III-16

3.2.2. Analisis Pembiayaan III-21

3.3. Kerangka Pendanaan III-23

3.3.1. Proyeksi Pendapatan dan Belanja III-23

3.3.2. Penghitungan Kerangka Pendanaan III-24

3.4. Sumber Pendanaan Pembangunan Lainnya III-28

BAB IV PERMASALAHAN DAN ISU STRATEGIS IV-1

4.1. Permasalahan Pembangunan Daerah IV-1

4.1.1. Permasalahan Daerah IV-1

4.1.2. Permasalahan Penyelenggaraan Urusan

Pemerintahan Daerah

IV-4

4.2. Isu-Isu Strategis IV-15

4.2.1. Isu Strategis Global IV-16

4.2.2. Isu Strategis Nasional IV-19

4.2.3. Isu Strategis Provinsi Jawa Barat IV-22

(5)

v

5.3. Tujuan dan Sasaran V-3

5.4 Program Unggulan Bupati dan Wakil Bupati Ciamis Tahun

2019 - 2024

V-9

BAB VI STRATEGI, ARAH KEBIJAKAN DAN PROGRAM PEMBANGUNAN DAERAH VI-1

6.1. Strategi dan Arah Kebijakan VI-1

6.2. Kebijakan Pengembangan Wilayah VI-11

6.3. Program Pembangunan Daerah Tahun 2019-2024 VI-14

6.4. Rencana Proyek Strategis VI-45

BAB VII KERANGKA PENDANAAN PEMBANGUNAN DAN PROGRAM PERANGKAT

DAERAH

VII-1

BAB VIII KINERJA PENYELENGGARAAN PEMERINTAHAN DAERAH VIII-1

BAB IX PENUTUP IX-1

9.1. Kaidah Pelaksanaan IX-1

(6)

vi

Tabel 2.1 Luas Wilayah Per Kecamatan di Kabupaten Ciamis II-2

Tabel 2.2 Jumlah Desa, Kelurahan, Dusun serta RT/RW di Kabupaten Ciamis

Tahun 2018

II-3

Tabel 2.3 Ketinggian di Kabupaten Ciamis II-4

Tabel 2.4 Kemiringan Lereng di Kabupaten Ciamis II-4

Tabel 2.5 Perkembangan Jumlah Hari dan Curah Hujan Menurut Kecamatan di

Kabupaten Ciamis Tahun 2014-2018

II-8

Tabel 2.6 Tutupan Lahan di Kabupaten Ciamis Tahun 2017 II-9

Tabel 2.7 Rencana Pola Ruang Kabupaten Ciamis II-12

Tabel 2.8 Indeks Risiko Bencana Multi Ancaman per Kabupaten/Kota Tahun

2013

II-21

Tabel 2.9 Kejadian Bencana Per Kecamatan di Kabupaten Ciamis Tahun 2018 II-21

Tabel 2.10 Jumlah Penduduk per Kecamatan di Kabupaten Ciamis Tahun

2014-2018

II-23

Tabel 2.11 Jumlah Penduduk Berdasarkan Struktur Umur dan Jenis Kelamin di

Kabupaten Ciamis Tahun 2014-2018

II-24

Tabel 2.12 Jumlah Penduduk Menurut Pendidikan yang Ditamatkan di

Kabupaten Ciamis Tahun 2014-2018

II-27

Tabel 2.13 PDRB Kabupaten Ciamis Menurut Lapangan Usaha AdHK dan AdHB

Tahun 2014-2018 (Tahun Dasar 2010)

II-28

Tabel 2.14 Kontribusi PDRB Tahun 2014 s.d 2018 Atas Dasar Harga Berlaku

Kabupaten Ciamis (Persen)

II-29

Tabel 2.15 Laju Pertumbuhan PDRB Kabupaten Ciamis Menurut Lapangan

Usaha Tahun 2014-2018 (Persen)

II-30

Tabel 2.16 Range Nilai IKM, Mutu Pelayanan dan Interpretasi Nilai IKM

Berdasarkan Permenpan dan RB Nomor 16 Tahun 2014

II-37

Tabel 2.17 Range Nilai IKM, Mutu Pelayanan dan Interpretasi Nilai IKM

Berdasarkan Permenpan dan RB Nomor 14 Tahun 2017

II-38

Tabel 2.18 Perkembangan Indikator Urusan Pendidikan di Kabupaten Ciamis

Tahun 2014-2018

II-50

Tabel 2.19 Jumlah Guru dan Murid Jenjang Pendidikan Dasar di Kabupaten

Ciamis Tahun 2014-2018

II-51

Tabel 2.20 Perkembangan Capaian Indikator Kinerja Urusan Kesehatan di

Kabupaten Ciamis Tahun 2014-2018

II-52

Tabel 2.21 Perkembangan Capaian Indikator Kinerja Urusan Pekerjaan Umum

dan Penataan Ruang di Kabupaten Ciamis Tahun 2014-2018

II-55

Tabel 2.22 Perkembangan Capaian Indikator Kinerja Urusan Perumahan Rakyat

dan Kawasan Permukiman di Kabupaten Ciamis Tahun 2014-2018

(7)

vii

Tabel 2.24 Perkembangan Capaian Indikator Kinerja Urusan Sosial di Kabupaten

Ciamis Tahun 2014-2018

II-59

Tabel 2.25 Perkembangan Capaian Indikator Kinerja Urusan Tenaga Kerja di

Kabupaten Ciamis Tahun 2014-2018

II-60

Tabel 2.26 Perkembangan Capaian Indikator Kinerja Urusan Pemberdayaan

Perempuan dan Perlindungan Anak di Kabupaten Ciamis Tahun 2014-2018

II-61

Tabel 2.27 Perkembangan Capaian Indikator Kinerja Urusan Pangan di

Kabupaten Ciamis Tahun 2014-2018

II-63

Tabel 2.28 Perkembangan Indikator Kinerja Urusan Lingkungan Hidup di

Kabupaten Ciamis Tahun 2014-2018

II-64

Tabel 2.29 Perkembangan Capaian Indikator Kinerja Urusan Administrasi

Kependudukan dan Pencatatan Sipil di Kabupaten Ciamis Tahun 2014-2018

II-66

Tabel 2.30 Perkembangan Capaian Indikator Kinerja Urusan Pemberdayaan

Masyarakat dan Desa di Kabupaten Ciamis Tahun 2014-2018

II-67

Tabel 2.31 Perkembangan Capaian Indikator Kinerja Urusan Pengendalian

Penduduk dan Keluarga Berencana di Kabupaten Ciamis Tahun 2014-2018

II-68

Tabel 2.32 Perkembangan Capaian Indikator Kinerja Urusan Perhubungan di

Kabupaten Ciamis Tahun 2014-2018

II-70

Tabel 2.33 Perkembangan Capaian Indikator Kinerja Urusan Komunikasi dan

Informatika di Kabupaten Ciamis Tahun 2014-2018

II-71

Tabel 2.34 Perkembangan Capaian Indikator Kinerja Urusan Koperasi, Usaha

Kecil dan Menengah di Kabupaten Ciamis Tahun 2014-2018

II-72

Tabel 2.35 Perkembangan Capaian Indikator Kinerja Urusan Penanaman Modal

di Kabupaten Ciamis Tahun 2014-2018

II-73

Tabel 2.36 Perkembangan Capaian Indikator Kinerja Urusan Kepemudaan dan

Olahraga di Kabupaten Ciamis Tahun 2014-2018

II-74

Tabel 2.37 Perkembangan Capaian Indikator Kinerja Urusan Statistik di

Kabupaten Ciamis Tahun 2014-2018

II-75

Tabel 2.38 Perkembangan Capaian Indikator Kinerja Urusan Kebudayaan

di Kabupaten Ciamis Tahun 2014-2018

II-76

Tabel 2.39 Perkembangan Capaian Indikator Kinerja Urusan Perpustakaan

di Kabupaten Ciamis Tahun 2014-2018

II-76

Tabel 2.40 Perkembangan Capaian Indikator Kinerja Urusan Kearsipan di

Kabupaten Ciamis Tahun 2014-2018

(8)

viii

Kabupaten Ciamis Tahun 2014-2018

Tabel 2.43 Perkembangan Capaian Indikator Kinerja Urusan Pertanian di

Kabupaten Ciamis Tahun 2014-2018

II-80

Tabel 2.44 Perkembangan Capaian Indikator Kinerja Urusan Kehutanan di

Kabupaten Ciamis Tahun 2014-2018

II-84

Tabel 2.45 Perkembangan Capaian Indikator Kinerja Urusan Energi dan Sumber

Daya Mineral di Kabupaten Ciamis Tahun 2014-2018

II-85

Tabel 2.46 Perkembangan Capaian Indikator Kinerja Urusan Perdagangan di

Kabupaten Ciamis Tahun 2014-2018

II-86

Tabel 2.47 Perkembangan Capaian Indikator Kinerja Urusan Perindustrian di

Kabupaten Ciamis Tahun 2014-2018

II-86

Tabel 2.48 Perkembangan Capaian Indikator Kinerja Urusan Transmigrasi di

Kabupaten Ciamis Tahun 2014-2018

II-87

Tabel 2.49 Perkembangan Capaian Indikator Kinerja Penunjang Urusan

Perencanaan di Kabupaten Ciamis Tahun 2014-2018

II-88

Tabel 2.50 Perkembangan Capaian Indikator Kinerja Penunjang Urusan

Keuangan di Kabupaten Ciamis Tahun 2014-2018

II-89

Tabel 2.51 Perkembangan Capaian Indikator Kinerja Penunjang Urusan

Kepegawaian serta Pendidikan dan Pelatihan di Kabupaten Ciamis Tahun 2014-2018

II-90

Tabel 2.52 Perkembangan Capaian Indikator Kinerja Penunjang Urusan

Pengawasan di Kabupaten Ciamis Tahun 2014-2018

II-91

Tabel 2.53 Perkembangan Capaian Indikator Kinerja Penunjang Urusan

Sekretariat Daerah di Kabupaten Ciamis Tahun 2014-2018

II-91

Tabel 2.54 Perkembangan Capaian Indikator Kinerja Penunjang Urusan

Sekretariat DPRD di Kabupaten Ciamis Tahun 2014-2018

II-92

Tabel 2.55 Perkembangan Capaian Indikator Kinerja Urusan Kesatuan Bangsa

dan Politik di Kabupaten Ciamis Tahun 2014-2018

II-92

Tabel 2.56 Pengeluaran Rumah Tangga Kabupaten Ciamis Tahun 2014-2017 II-94

Tabel 2.57 Perkembangan Nilai Tukar Petani di Kabupaten Ciamis Tahun

2014-2018

II-94

Tabel 2.58 Perkembangan Pengeluaran Konsumsi Non-Makanan Perkapita di

Kabupaten Ciamis Tahun 2014-2018

II-95

Tabel 2.59 Jumlah Barang yang Terangkut Angkutan Umum dan Melalui

Terminal di Kabupaten Ciamis Tahun 2014-2018

II-97

Tabel 2.60 Persentase Luas Wilayah Produktif di Kabupaten Ciamis Tahun

2014-2018

II-99

Tabel 2.61 Perkembangan Angka Kriminalitas di Kabupaten Ciamis Tahun

2014-2018

(9)

ix

Tabel 2.64 Capaian Indikator Kinerja Sasaran RPJMD Tahun 2014-2019

Kabupaten Ciamis

II-105

Tabel 2.65 Capaian TPB Kabupaten Ciamis II-110

Tabel 2.66 Jumlah Kerja Sama Antar Daerah dan Kerja Sama Daerah dengan

Pihak Ketiga di Kabupaten Ciamis Tahun 2014-2018

II-116

Tabel 2.67 Penerapan Standar Pelayanan Minimal (SPM) II-118

Tabel 3.1 Rata-Rata Pertumbuhan Realisasi Anggaran Pendapatan Belanja

Daerah Tahun 2014 s.d 2018 Kabupaten Ciamis

III-2

Tabel 3.2 Rata-Rata Pertumbuhan Neraca Daerah Kabupaten Ciamis Tahun

2014-2018

III-7

Tabel 3.3 Analisis Rasio Keuangan Kabupaten Ciamis Tahun 2014-2018 III-10

Tabel 3.4 Proporsi Realisasi Belanja terhadap Anggaran Belanja Kabupaten

Ciamis Tahun 2014-2018

III-17

Tabel 3.5 Realisasi Belanja Pemenuhan Kebutuhan Aparatur Kabupaten Ciamis

Tahun 2014-2018

III-19

Tabel 3.6 Analisis Proporsi Belanja Pemenuhan Kebutuhan Aparatur

Kabupaten Ciamis Tahun 2014–2018

III-20

Tabel 3.7 Pengeluaran Wajib dan Mengikat serta Prioritas Utama Kabupaten

Ciamis Tahun 2014-2018

III-21

Tabel 3.8 Penutup Defisit Riil Anggaran Periode Tahun 2014–2018

Kabupaten Ciamis

III-22

Tabel 3.9 Realisasi Sisa Lebih Perhitungan Anggaran Periode Tahun 2014-2018

Kabupaten Ciamis

III-22

Tabel 3.10 Proyeksi Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah Kabupaten

Ciamis Tahun 2019-2024

III-23

Tabel 3.11 Proyeksi Sisa Lebih Perhitungan Anggaran (SILPA) Kabupaten Ciamis

Tahun 2019-2024

III-25

Tabel 3.12 Proyeksi Belanja dan Pengeluaran Pembiayaan yang Wajib dan

Mengikat serta Prioritas Utama Kabupaten Ciamis Tahun 2019-2024

III-25

Tabel 3.13 Proyeksi Kapasitas Riil Kemampuan Keuangan Daerah Kabupaten

Ciamis Tahun 2019-2024

III-26

Tabel 3.14 Rencana Penggunaan Kapasitas Riil Kemampuan Keuangan Daerah

Kabupaten Ciamis Tahun 2019-2024

III-28

Tabel 4.1 Pemetaan Permasalahan Daerah IV-1

Tabel 4.2 Sinkronisasi Isu Strategis Nasional, Provinsi Jawa Barat dan

Kabupaten Ciamis

IV-35

(10)

x

Tabel 6.2 Arah Kebijakan Tahunan Pembangunan Daerah Kabupaten Ciamis

Selama Periode Tahun 2019-2024

VI-10

Tabel 6.3 Konsep Pengembangan KSK di Kabupaten Ciamis VI-13

Tabel 6.4 Program Pembangunan Daerah yang disertai Pagu Indikatif

Kabupaten Ciamis Tahun 2019-2024

VI-16

Tabel 6.5 Penerapan Standar Pelayanan Minimal (SPM) Dalam RPJMD

Kabupaten Ciamis

VI-42

Tabel 7.1 Kerangka Pendanaan Pembangunan Daerah Tahun 2019-2024

Kabupaten Ciamis

VII-2

Tabel 7.2 Indikasi Rencana Program Prioritas yang disertai Kebutuhan

Pendanaan Kabupaten Ciamis Tahun 2019

VII-4

Tabel 7.3 Indikasi Rencana Program Prioritas yang disertai Kebutuhan

Pendanaan Kabupaten Ciamis Tahun 2019-2024

VII-24

Tabel 8.1 Penetapan Indikator Makro Kabupaten Ciamis Tahun 2019-2024 VIII-2

Tabel 8.2 Penetapan Indikator Kinerja Utama Kabupaten Ciamis

Tahun 2019-2024

VIII-3

Tabel 8.3 Penetapan Indikator Kinerja Daerah Terhadap Capaian Kinerja

Penyelenggaraan Urusan Pemerintahan Tingkat Dampak/Impact Kabupaten Ciamis Tahun 2019-2024

(11)

xi

Hal

Grafik 2.1 Jumlah Penduduk di Kabupaten Ciamis Tahun 2014-2018 II-23

Grafik 2.2 Piramida Penduduk Kabupaten Ciamis Tahun 2018 II-25

Grafik 2.3 Laju Pertumbuhan Penduduk di Kabupaten Ciamis Tahun 2014-2018 II-26

Grafik 2.4 Jumlah Penduduk Berdasarkan Kategori Pekerjaan di Kabupaten

Ciamis Tahun 2014-2018

II-26

Grafik 2.5 Laju Pertumbuhan Ekonomi Kabupaten Ciamis, Provinsi Jawa Barat

dan Nasional Tahun 2014-2018

II-31

Grafik 2.6 PDRB Per Kapita Atas Dasar Harga Berlaku Kabupaten Ciamis dan

Provinsi Jawa Barat Tahun 2014-2018

II-32

Grafik 2.7 Laju Inflasi Kabupaten Ciamis, Provinsi Jawa Barat dan Nasional Tahun

2014-2018

II-33

Grafik 2.8 Indeks Pembangunan Manusia Kabupaten Ciamis, Provinsi dan

Nasional Tahun 2014-2018

II-34

Grafik 2.9 Persentase Kemiskinan Kabupaten Ciamis, Provinsi dan Nasional

Tahun 2014-2018

II-35

Grafik 2.10 Indeks Gini di Kabupaten Ciamis, Jawa Barat dan Nasional Tahun

2014-2018

II-36

Grafik 2.11 Indeks Kepuasan Masyarakat di Kabupaten Ciamis Tahun 2014-2018 II-37

Grafik 2.12 Angka Melek Huruf Penduduk Usia > 15 Tahun di Kabupaten Ciamis

Tahun 2014-2018

II-39

Grafik 2.13 Angka Harapan Lama Sekolah di Kabupaten Ciamis Tahun 2014-2018 II-39

Grafik 2.14 Angka Rata-rata Lama Sekolah di Kabupaten Ciamis Tahun 2014-2018 II-40

Grafik 2.15 Angka Partisipasi Kasar Jenjang SD/MI dan SMP/MTs di Kabupaten

Ciamis Tahun 2014-2018

II-41

Grafik 2.16 Angka Partisipasi Murni Jenjang SD/MI dan SMP/MTs di Kabupaten

Ciamis Tahun 2014-2018

II-42

Grafik 2.17 Angka Pendidikan yang Ditamatkan di Kabupaten Ciamis Tahun

2014-2018

II-42

Grafik 2.18 Angka Partisipasi Sekolah di Kabupaten Ciamis Tahun 2014-2018 II-43

Grafik 2.19 Angka Kematian Bayi di Kabupaten Ciamis Tahun 2014-2018 II-43

Grafik 2.20 Angka Kelangsungan Hidup Bayi di Kabupaten Ciamis Tahun

2014-2018

II-44

Grafik 2.21 Persentase Balita Gizi buruk di Kabupaten Ciamis Tahun 2014-2018 II-45

Grafik 2.22 Angka Harapan Hidup di Kabupaten Ciamis Tahun 2014-2018 II-45

Grafik 2.23 Tingkat Pengangguran Terbuka di Kabupaten Ciamis Tahun 2014-2018 II-46

Grafik 2.24 Perkembangan Jumlah Grup Kesenian di Kabupaten Ciamis Tahun

2014-2018

(12)

xii

Grafik 2.27 Kemantapan Jalan di Kabupaten Ciamis Tahun 2014-2018 II-96

Grafik 2.28 Persentase Rumah Tangga Pengguna Listrik (Elektrifikasi) di

Kabupaten Ciamis Tahun 2014-2018

II-97

Grafik 2.29 Persentase Rumah Tangga (RT) yang Menggunakan Air Bersih di

Perkotaan dan Perdesaan di Kabupaten Ciamis Tahun 2014-2018

II-98

Grafik 2.30 Perkembangan Nilai Investasi di Kabupaten Ciamis Tahun 2014-2018 II-100

Grafik 2.31 Jumlah Desa Swasembada di Kabupaten Ciamis Tahun 2014-2018 II-101

Grafik 2.32 Jumlah Demonstrasi di Kabupaten Ciamis Tahun 2014-2018 II-102

Grafik 3.1 Perkembangan Realisasi Sumber Pendapatan Daerah Tahun

2014-2018

III-5

Grafik 3.2 Perkembangan Realisasi Kemampuan Belanja Daerah III-6

(13)

xiii

Gambar 1.1 Prioritas Pentahapan RPJPD I-2

Gambar 1.2 Hubungan Antar Dokumen Perencanaan I-9

Gambar 2.1 Peta Administrasi Kabupaten Ciamis II-1

Gambar 2.2 Peta Topografi Kabupaten Ciamis II-5

Gambar 2.3 Peta Jenis Tanah Kabupaten Ciamis II-6

Gambar 2.4 Peta Daerah Aliran Sungai Kabupaten Ciamis II-7

Gambar 2.5 Peta Tutupan Lahan di Kabupaten Ciamis II-10

Gambar 2.6 Posisi Kabupaten Ciamis dan Pola Struktur Ruang Jawa Barat II-11

Gambar 2.7 Peta Rencana Pola Ruang Kabupaten Ciamis II-13

(14)

I-1

BAB I

PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

Pembangunan Daerah adalah proses merubah kondisi daerah menjadi lebih baik dengan pemanfaatan sumber daya yang dimiliki untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat. Pembangunan daerah merupakan perwujudan dari pelaksanaan urusan pemerintahan yang telah diserahkan ke daerah sebagai bagian integral dari pembangunan nasional sebagaimana diamanatkan dalam Pasal 258 Ayat (2) Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah. Daerah melaksanakan pembangunan untuk peningkatan dan pemerataan pendapatan masyarakat, kesempatan kerja, lapangan berusaha, meningkatkan akses dan kualitas pelayanan publik dan daya saing daerah.

Langkah awal pembangunan daerah dimulai dengan melakukan perencanaan. Berdasarkan Pasal 260 Ayat (1) Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014, daerah sesuai dengan kewenangannya menyusun rencana pembangunan daerah sebagai satu kesatuan dalam sistem perencanaan pembangunan nasional. Pemerintah daerah harus menyusun dan menetapkan Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah (RPJPD) untuk pembangunan 20 tahun, Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) untuk pembangunan 5 (lima) tahun dan Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) untuk pembangunan tahunan sesuai tahapan dan tatacara yang ditetapkan dalam peraturan perundang-undangan.

Dalam upaya mewujudkan keberlangsungan pembangunan, maka arahan dari dokumen RPJPD dipandang sangat penting untuk menjaga kesinambungan dari suatu periode 5 (lima) tahun pemerintahan ke periode 5 (lima) tahun berikutnya. RPJPD Kabupaten Ciamis Tahun 2005-2025 berdasarkan Peraturan Daerah Kabupaten Ciamis Nomor 1 Tahun 2009 sebagaimana telah diubah dua kali, terakhir dengan Peraturan Daerah Kabupaten Ciamis Nomor 12 Tahun 2014, dilaksanakan dalam 4 (empat) tahapan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD), yang masing-masing tahapan telah memuat rumusan indikasi arahan prioritas kebijakan. Secara ringkas, tahapan pembangunan dan arahan kebijakan RPJPD Kabupaten Ciamis Tahun 2005-2025 dapat dilihat pada gambar 1.1.

TANGGAL : 3 OKTOBER 2019

TENTANG : RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA

MENENGAH DAERAH (RPJMD)

(15)

I-2 Gambar 1.1. Prioritas Pentahapan RPJPD 2019 - 2025 2014 - 2019 RPJMD Tahap 4 Tahap Pencapaian Kesejahteraan 2009 – 2014 RPJMD Tahap 3 Tahap Pemantapan Kemandirian Memanfaatkan hasil-hasil pembangunan yang telah dicapai sebagai modal untuk mencapai

kesejahteraan masyarakat melalui penciptaan struktur sosial dan ekonomi masyarakat yang kokoh berlandaskan kemandirian dan keunggulan kompetitif yang didukung oleh sumber daya manusia yang memiliki daya saing, infrastruktur yang baik dan tata kelola pemerintahan yang efisien dan efektif 2005 - 2009 RPJMD Tahap 2 Tahap Pengembangan Pemekaran wilayah dijadikan sebagai momentum untuk memantapkan pengembangan hasil pembangunan pada tahap sebelumnya menuju pada kemandirian dan

pencapaian daya saing yang berlandaskan pada keunggulan sumber daya manusia, tata kelola pemerintahan yang efektif dan efisien, ketersediaan infrastruktur yang baik, serta pengelolaan lingkungan, dengan fokus pada pembangunan

RPJMD Tahap 1 Tahap Penyiapan

Pengembangan kemajuan yang mantap, menuju ke kesejahteraan

masyarakat.

Pembangunan ditekankan pada peningkatan kualitas SDM melalui peningkatan iptek, serta upaya-upaya menggali potensi yang dimiliki daerah, seperti pelestarian lingkungan, peningkatan infrastruktur dan kerjasama sebagai upaya penguatan perekonomian masyarakat Penyiapan kemajuan

daerah Kabupaten Ciamis dengan menekankan pada perkembangan sektor agribisnis dan pariwisata, dengan memfokuskan pada peningkatan iklim investasi dan pengembangan jiwa kewirausahaan, serta jaringan kemitraan. Penyelenggaraan tata kelola pemerintahan yang baik dimulai saat ini, serta upaya peningkatan sumber daya manusia

Sumber : RPJPD Kabupaten Ciamis Tahun 2005-2025

Berdasarkan gambar 1.1 dapat dijelaskan bahwa RPJMD periode Tahun 2019-2024 termasuk dalam Tahap IV atau tahap terakhir dari RPJPD Kabupaten Ciamis Tahun 2005-2025, yang merupakan Tahap Pencapaian Kesejahteraan. Berdasarkan hasil pencapaian RPJMD Tahap 1, Tahap 2 dan Tahap 3, maka RPJMD Tahap 4 diarahkan untuk pencapaian kesejahteraan melalui penciptaan struktur sosial dan ekonomi masyarakat yang kokoh berlandaskan kemandirian dan keunggulan kompetitif yang didukung oleh sumber daya manusia yang memiliki daya saing, infrastruktur yang baik dan tata kelola pemerintahan yang efisien dan efektif. Arah kebijakan pembangunan pada dokumen RPJPD Kabupaten Ciamis Tahun 2005-2025 diharapkan menjadi pedoman substansi dalam penyusunan dokumen RPJMD Tahun 2019-2024 untuk menjaga kesinambungan pembangunan.

Pada tanggal 27 Juni 2018 Kabupaten Ciamis melaksanakan pemilihan Bupati dan Wakil Bupati Periode 2019-2024. Berdasarkan hasil Pilkada tersebut, ditetapkan pasangan H. Herdiat

(16)

I-3

Sunarya dan Yana D Putra sebagai Bupati dan Wakil Bupati Kabupaten Ciamis Periode 2019-2024 serta telah dilantik pada tanggal 20 April 2019. Bupati dan Wakil Bupati terpilih berkewajiban menyusun RPJMD yang ditetapkan dalam Peraturan Daerah paling lama 6 (enam) bulan setelah kepala daerah terpilih dilantik, sebagaimana diatur dalam Pasal 264 Ayat (4) Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014. Jabatan terakhir H. Herdiat Sunarya sebelum terpilih menjadi Bupati Ciamis adalah Sekretaris Daerah Kabupaten Ciamis. Sedangkan Yana D. Putra sebelum terpilih menjadi Wakil Bupati, pernah menduduki jabatan Wakil Ketua DPRD Kabupaten Ciamis.

Dokumen RPJMD merupakan penjabaran dari visi, misi, dan program kepala daerah yang memuat tujuan, sasaran, strategi, arah kebijakan pembangunan daerah dan keuangan daerah, serta program perangkat daerah dan lintas perangkat daerah yang disertai dengan kerangka pendanaan bersifat indikatif untuk jangka waktu 5 (lima) tahun. RPJMD disusun dengan berpedoman pada RPJPD yang disinergikan dengan RPJMD Provinsi Jawa Barat dan RPJMN. Dengan demikian, visi dan misi serta program prioritas kepala daerah terpilih menjiwai seluruh muatan RPJMD dan harus dioperasionalkan oleh seluruh perangkat daerah sesuai kewenangannya.

Proses penyusunan RPJMD Kabupaten Ciamis Tahun 2019-2024 dilaksanakan dengan menerapkan pendekatan sebagaimana diatur dalam Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional maupun Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah. Pendekatan perencanaan pembangunan daerah dimaksud, meliputi:

1. Pendekatan teknokratis menggunakan metode dan kerangka berfikir ilmiah untuk mencapai tujuan dan sasaran pembangunan daerah.

2. Pendekatan partisipatif dilaksanakan dengan melibatkan berbagai pemangku kepentingan.

3. Pendekatan politis dilaksanakan dengan menerjemahkan visi dan misi kepala daerah terpilih ke dalam dokumen perencanaan pembangunan jangka menengah yang dibahas bersama dengan DPRD.

4. Pendekatan atas-bawah dan bawah-atas yang dilaksanakan dengan memaduserasikan antara kebijakan dari tingkat atas dengan aspirasi masyarakat.

(17)

I-4

Perumusan RPJMD Kabupaten Ciamis juga memperhatikan pemenuhan pendekatan substansi penyusunan dokumen rencana, yaitu:

a. Pendekatan perencanaan Holistik-Tematik, Integratif dan Spasial.

1) Pendekatan Holistik-Tematik: dilaksanakan dengan mempertimbangkan keseluruhan unsur/bagian/kegiatan pembangunan sebagai satu kesatuan faktor potensi, tantangan, hambatan dan/atau permasalahan yang saling berkaitan satu dengan lainnya.

2) Pendekatan Integratif: dilaksanakan dengan menyatukan beberapa kewenangan kedalam satu proses terpadu dan fokus yang jelas dalam upaya pencapaian tujuan pembangunan daerah.

3) Pendekatan Spasial: dilaksanakan dengan mempertimbangkan dimensi keruangan dalam perencanaan.

b. Kebijakan anggaran belanja yang pengalokasiannya berdasarkan skala prioritas (Money

Follow Programme).

1.2. Dasar Hukum Penyusunan

Penyusunan RPJMD Kabupaten Ciamis Tahun 2019-2024 didasarkan pada peraturan perundang-undangan sebagai berikut:

1. Pasal 18 ayat (6) Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945;

2. Undang-Undang Nomor 14 Tahun 1950 tentang Pembentukan Daerah-daerah

Kabupaten dalam Lingkup Provinsi Jawa Barat (Berita Negara Republik Indonesia Tahun 1950) sebagaimana telah diubah dengan Undang-Undang Nomor 4 Tahun 1968 tentang Pembentukan Kabupaten Purwakarta dan Kabupaten Subang dengan mengubah Undang-Undang Nomor 14 Tahun 1950 tentang Pembentukan Daerah-daerah Kabupaten Dalam Lingkungan Provinsi Jawa Barat (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1968 Nomor 2851) ;

3. Undang-Undang Nomor 27 Tahun 2002 tentang Pembentukan Kota Banjar di Provinsi

Jawa Barat (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2002 Nomor 130, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4246);

(18)

I-5

4. Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara (Lembaran Negara

Republik Indonesia Tahun 2003 Nomor 47, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4286);

5. Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan

Nasional (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 104, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4421);

6. Undang-Undang Nomor 33 Tahun 2004 tentang Perimbangan Keuangan Antara

Pemerintah Pusat Dengan Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 126, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4438);

7. Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2007 tentang Rencana Pembangunan Jangka

Panjang Nasional Tahun 2005-2025 (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2007 Nomor 33, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4700);

8. Undang-Undang Nomor 26 Tahun 2007 tentang Penataan Ruang (Lembaran Negara

Republik Indonesia Tahun 2007 Nomor 68, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4725);

9. Undang-Undang Nomor 14 Tahun 2008 tentang Keterbukaan Informasi Publik

(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2008 Nomor 61, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4846);

10. Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2009 tentang Pelayanan Publik (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2009 Nomor 112, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5038);

11. Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2011 tentang Pembentukan Peraturan Perundang-undangan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2011 Nomor 82, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5234);

12. Undang-Undang Nomor 21 Tahun 2012 tentang Pembentukan Kabupaten Pangandaran di Provinsi Jawa Barat (Lembaran Negara Republik Tahun 2012 Nomor 230, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5363);

13. Undang-Undang Nomor 6 Tahun 2014 tentang Desa (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 7, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5495);

(19)

I-6

14. Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 244, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5587) sebagaimana telah diubah beberapa kali, terakhir dengan Undang Nomor 9 Tahun 2015 tentang Perubahan Kedua atas Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2015 Nomor 58, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5679);

15. Peraturan Pemerintah Nomor 58 Tahun 2005 tentang Pengelolaan Keuangan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2005 Nomor 140, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4578);

16. Peraturan Pemerintah Nomor 26 Tahun 2008 tentang Rencana Tata Ruang Wilayah Nasional (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2008 Nomor 48, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4833), sebagaiman telah diubah dengan Peraturan Pemerintah Nomor 13 Tahun 2017 tentang Perubahan Kedua atas Peraturan Pemerintah Nomor 26 Tahun 2008 tentang Rencana Tata Ruang Wilayah Nasional Nasional (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2017 Nomor 77, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 6042);

17. Peraturan Pemerintah Nomor 15 Tahun 2010 tentang Penyelenggaraan Penataan Ruang (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2010 Nomor 21, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5103);

18. Peraturan Pemerintah Nomor 18 Tahun 2016 tentang Perangkat Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2016 Nomor 114, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5887);

19. Peraturan Pemerintah Nomor 2 Tahun 2018 tentang Standar Pelayanan Minimal (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2018 Nomor 25, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 6178);

20. Peraturan Pemerintah Nomor 12 Tahun 2019 tentang Pengelolaan Keuangan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2019 Nomor 42, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 6322);

(20)

I-7

21. Peraturan Pemerintah Nomor 13 Tahun 2019 tentang Laporan dan Evaluasi Penyelenggaraan Pemerintah Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2019 Nomor 52, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 6323);

22. Peraturan Presiden Nomor 28 Tahun 2012 tentang Rencana Tata Ruang Pulau Jawa-Bali (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2012 Nomor 75, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4833);

23. Peraturan Presiden Nomor 59 Tahun 2017 tentang Pelaksanaan Pencapaian Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2017 Nomor 136);

24. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 13 Tahun 2006 tentang Pedoman Pengelolaan Keuangan Daerah sebagaimana telah diubah beberapa kali terakhir dengan Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 21 Tahun 2011 tentang Perubahan Kedua atas Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 13 Tahun 2006 tentang Pedoman Pengelolaan Keuangan Daerah (Berita Negara Republik Indonesia Tahun 2011 Nomor 310);

25. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 7 Tahun 2018 tentang Pembuatan dan Pelaksanaan Kajian Lingkungan Hidup Strategis Dalam Penyusunan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (Berita Negara Republik Indonesia Tahun 2018 Nomor 459);

26. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 10 Tahun 2018 tentang Reviu Atas Dokumen Perencanaan Pembangunan dan Anggaran Daerah Tahunan (Berita Negara Republik Indonesia Tahun 2018 Nomor 462);

27. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 86 Tahun 2017 Tentang Tata Cara Perencanaan, Pengendalian dan Evaluasi Pembangunan Daerah, Tata Cara Evaluasi Rancangan Peraturan Daerah Tentang Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah dan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah, serta Tata Cara Perubahan Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah, Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah, dan Rencana Kerja Pemerintah Daerah;

28. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 100 Tahun 2018 tentang Sistem Penerapan Standar Pelayanan Minimal (Berita Negara Republik Indonesia Tahun 2018 Nomor 1540);

(21)

I-8

29. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 70 Tahun 2019 tentang Sistem Informasi Pemerintahan Daerah;

30. Peraturan Daerah Provinsi Jawa Barat Nomor 9 Tahun 2008 tentang Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah (RPJPD) Provinsi Jawa Barat Tahun 2005-2025 (Lembaran Daerah Provinsi Jawa Barat Tahun 2008 Nomor 8 Seri E, Tambahan Lembaran Daerah Provinsi Jawa Barat Nomor 45) sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Daerah Nomor 7 Tahun 2019 tentang Perubahan Kedua atas Peraturan Daerah Nomor 9 Tahun 2008 tentang Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah (RPJPD) Provinsi Jawa Barat Tahun 2005-2025 (Lembaran Daerah Provinsi Jawa Barat Tahun 2019 Nomor 7 Seri E, Tambahan Lembaran Daerah Provinsi Jawa Barat Nomor 236);

31. Peraturan Daerah Provinsi Jawa Barat Nomor 22 Tahun 2010 tentang Rencana Tata Ruang Wilayah Provinsi Jawa Barat Tahun 2009-2029 (Lembaran Daerah Provinsi Jawa Barat Tahun 2010 Nomor 22 Seri E, Tambahan Lembaran Daerah Provinsi Jawa Barat Nomor 88) ;

32. Peraturan Daerah Provinsi Jawa Barat Nomor 8 Tahun 2019 tentang Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Provinsi Jawa Barat Tahun 2018-2023 (Lembaran Daerah Provinsi Jawa Barat Tahun 2019 Nomor 8 Seri E, Tambahan Lembaran Daerah Provinsi Jawa Barat Nomor 237);

33. Peraturan Daerah Kabupaten Ciamis Nomor 3 Tahun 2008 tentang Pokok-pokok Pengelolaan Keuangan Daerah (Lembaran Daerah Kabupaten Ciamis Tahun 2008 Nomor 3);

34. Peraturan Daerah Kabupaten Ciamis Nomor 13 Tahun 2008 tentang Urusan Pemerintahan yang Menjadi Kewenangan Pemerintah Kabupaten Ciamis (Lembaran Daerah Kabupaten Ciamis Tahun 2008 Nomor 13);

35. Peraturan Daerah Kabupaten Ciamis Nomor 1 Tahun 2009 tentang Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah (RPJPD) Kabupaten Ciamis Tahun 2005-2025 (Lembaran Daerah Kabupaten Ciamis Tahun 2009 Nomor 1) sebagaimana telah diubah dua kali, terakhir dengan Peraturan Daerah Kabupaten Ciamis Nomor 12 Tahun 2014 tentang Perubahan Kedua Atas Peraturan Daerah Kabupaten Ciamis Nomor 1 Tahun 2009 tentang Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah (RPJPD) Kabupaten Ciamis Tahun 2005-2025 (Lembaran Daerah Kabupaten Ciamis Tahun 2014 Nomor 16);

(22)

I-9

36. Peraturan Daerah Kabupaten Ciamis Nomor 15 Tahun 2012 tentang Rencana Tata Ruang Wilayah Kabupaten Ciamis Tahun 2011 sampai dengan Tahun 2031 (Lembaran Daerah Kabupaten Ciamis Tahun 2012 Nomor 15);

37. Peraturan Daerah Kabupaten Ciamis Nomor 29 Tahun 2013 tentang Pembentukan Produk Hukum Daerah (Lembaran Daerah Kabupaten Ciamis Tahun 2013 Nomor 29, Tambahan Lembaran Daerah Kabupaten Ciamis Nomor 29);

38. Peraturan Daerah Kabupaten Ciamis Nomor 8 Tahun 2016 tentang Pembentukan dan Susunan Perangkat Daerah (Lembaran Daerah Kabupaten Ciamis Tahun 2016 Nomor 8, Noreg Peraturan Daerah Kabupaten Ciamis, Provinsi Jawa Barat : 8/199/2016).

1.3. Hubungan Antar Dokumen

Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional menyatakan bahwa perencanaan pembangunan daerah harus bersinergi dengan perencanaan pembangunan nasional. RPJMD sebagai dokumen perencanaan jangka menengah penyusunannya harus berpedoman pada RPJP Daerah dan memperhatikan RPJM Nasional. Selanjutnya RPJMD dijabarkan menjadi RKPD sebagai dokumen perencanaan tahunan dan mengacu pada RKP serta sebagai pedoman Renstra OPD. Hubungan antar dokumen perencanaan dapat dilihat pada gambar 1.2.

Gambar 1.2.

Hubungan Antar Dokumen Perencanaan

(23)

I-10

RPJMD Kabupaten Ciamis Tahun 2019-2024 berpedoman pada RPJPD Kabupaten Ciamis Tahun 2005-2025 dan memperhatikan RPJP Nasional Tahun 2005-2025 dan RPJMD Provinsi Jawa Barat Tahun 2018-2023. Selain itu, penyusunan RPJMD Kabupaten Ciamis Tahun 2019-2024 berpedoman pada RTRW Kabupaten Ciamis 2017-2037, RTRW Provinsi Jawa Barat 2009-2029 serta RTRW Nasional 2008-2028, juga bersinergis dengan Kajian Lingkungan Hidup Strategis (KLHS). KLHS adalah rangkaian analisis yang sistematis, menyeluruh, dan partisipatif untuk memastikan bahwa prinsip pembangunan berkelanjutan telah menjadi dasar dan terintegrasi dalam pembangunan suatu wilayah dan/atau kebijakan, rencana, dan/atau program, dengan memperhatikan potensi dampak pembangunan melalui penyusunan rekomendasi perbaikan berupa antisipasi, mitigasi, adaptasi dan/atau kompensasi program dan kegiatan (dalam Renstra-PD).

1.4. Maksud dan Tujuan 1.4.1. Maksud

Maksud penyusunan RPJMD Kabupaten Ciamis Tahun 2019-2024 adalah menyusun dokumen perencanaan pembangunan daerah untuk periode 5 (lima) tahun yang akan menjadi pedoman dalam penyusunan Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) dan Rencana Strategis (Renstra) Organisasi Perangkat Daerah (OPD), pelaksanaan rencana pembangunan daerah, pengendalian dan evaluasi pembangunan daerah, serta sebagai acuan bagi para pemangku kepentingan dalam rangka pembangunan daerah.

1.4.2. Tujuan

Tujuan yang ingin dicapai dari penyusunan RPJMD Kabupaten Ciamis Tahun 2019-2024, yaitu:

1. Mewujudkan perencanaan pembangunan yang sinergis, terintegrasi dan terpadu antar pemangku kepentingan, antar fungsi pemerintahan, antar wilayah dan antar sumberdaya. 2. Menjaga dan memelihara konsistensi pembangunan selama 5 (lima) tahun agar tetap

berjalan kearah tujuan yang telah ditetapkan yaitu terwujudnya kesejahteraan masyarakat.

(24)

I-11

1.5. Sistematika Penulisan

Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kabupaten Ciamis Tahun 2019-2024 disusun dalam 9 (sembilan) bab, sebagai berikut:

BAB I PENDAHULUAN

Bab ini memuat latar belakang, dasar hukum, hubungan antar dokumen, maksud dan tujuan, serta sistematika penyusunan RPJMD.

BAB II GAMBARAN UMUM KONDISI DAERAH

Bab ini memuat gambaran umum kondisi daerah beberapa tahun terakhir yang disajikan dalam 4 (empat) aspek yaitu aspek geografis dan demografi, aspek kesejahteraan masyarakat, aspek pelayanan umum dan aspek daya saing daerah.

BAB III GAMBARAN PENGELOLAAN KEUANGAN DAERAH

Bab ini memuat kondisi dan kinerja pengelolaan keuangan daerah 5 (lima) tahun terakhir sebagai dasar untuk merancang kerangka pendanaan untuk membiayai pembangunan selama 5 (lima) tahun kedepan.

BAB IV PERMASALAHAN DAN ISU-ISU STRATEGIS DAERAH

Bab ini memuat permasalahan pembangunan dan isu strategis pembangunan daerah kurun waktu 5 (lima) tahun kedepan.

BAB V VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN

Bab ini memuat visi dan misi pembangunan jangka menengah. Selanjutnya misi dijabarkan kedalam tujuan dan sasaran serta indikator kinerja tujuan dan sasaran pembangunan jangka menengah.

BAB VI STRATEGI, ARAH KEBIJAKAN DAN PROGRAM PEMBANGUNAN DAERAH

Bab ini menyajikan strategi dan arah kebijakan pembangunan termasuk intergrasinya dengan arahan pemanfaatan ruang untuk 5 (lima) tahun yang akan datang. Selanjutnya, ditetapkan program pembangunan daerah yang akan menunjang pencapaian sasaran pembangunan sesuai dengan strategi yang telah dipilih.

BAB VII KERANGKA PENDANAAN PEMBANGUNAN DAN PROGRAM PERANGKAT DAERAH

Bab ini memuat program perangkat daerah yang akan dilaksanakan selama 5 (lima) tahun pembangunan Kabupaten Ciamis, disertai dengan pendanaannya yang bersifat indikatif.

(25)

I-12

BAB VIII KINERJA PENYELENGGARAN PEMERINTAHAN DAERAH

Bab ini memuat kinerja penyelenggaraan pemerintahan daerah yang diwakili oleh Indikator Kinerja Utama (IKU) dan Indikator Kinerja Daerah (IKD) yang disajikan beserta target setiap tahun sampai dengan Tahun 2024.

BAB IX PENUTUP

Bab ini memuat kaidah pelaksanaan RPJMD dan pedoman transisi pada saat RPJMD ini berakhir untuk menjamin keberlanjutan perencanaan pembangunan daerah.

(26)

II - 1

BAB II

GAMBARAN UMUM KONDISI DAERAH

2.1. Aspek Geografi dan Demografi

2.1.1. Karateristik Lokasi dan Wilayah Kabupaten Ciamis 2.1.1.1. Luas dan Batas Wilayah Administratif

Kabupaten Ciamis merupakan salah satu kabupaten di Provinsi Jawa Barat, yang

letaknya berada di ujung tenggara dengan jarak dari ibukota Provinsi sekitar 121 km. Posisi geografis Kabupaten Ciamis berada pada koordinat 108° 19’ sampai dengan 108° 43’ Bujur

Timur dan 7° 03’ 39” sampai dengan 7° 39’ 36” Lintang Selatan.

Berdasarkan letak geografisnya Kabupaten Ciamis berada pada posisi strategis karena dilalui jalan Nasional lintas Provinsi Jawa Barat-Provinsi Jawa Tengah dan lintas Ciamis-Cikijing-Cirebon. Kabupaten Ciamis berbatasan dengan daerah kabupaten/kota lainnya yaitu sebagai berikut :

 Sebelah Utara : Kabupaten Majalengka dan Kabupaten Kuningan

 Sebelah Barat : Kabupaten Tasikmalaya dan Kota Tasikmalaya

 Sebelah Timur : Kota Banjar dan Kabupaten Cilacap Provinsi Jawa Tengah

 Sebelah Selatan : Kabupaten Pangandaran Gambar 2.1

Peta Administrasi Kabupaten Ciamis

(27)

II - 2

Kabupaten Ciamis dibentuk berdasarkan Undang-Undang Nomor 14 Tahun 1950 tentang Pembentukan Daerah-daerah Kabupaten Dalam Lingkungan Provinsi Jawa Barat yang wilayahnya telah dikurangi dengan Kota Banjar berdasarkan Undang-Undang Nomor 27 Tahun 2002 tentang Pembentukan Kota Banjar di Provinsi Jawa Barat. Selanjutnya wilayah Kabupaten Ciamis kembali berkurang setelah dibentuknya Kabupaten Pangandaran sesuai dengan Undang-Undang Nomor 21 Tahun 2012 tentang Pembentukan Kabupaten Pangandaran di Provinsi Jawa Barat, sehingga luas wilayah Kabupaten Ciamis menjadi 1.597,67 km2 .

Tabel 2.1

Luas Wilayah Per Kecamatan di Kabupaten Ciamis

No Kecamatan Luas Wilayah (km2) %

1 Pamarican 124,48 7,79 2 Banjaranyar 109,90 6,88 3 Rancah 86,76 5,43 4 Panawangan 82,38 5,16 5 Cisaga 80,13 5,02 6 Cipaku 78,66 4,92 7 Panjalu 77,40 4,84 8 Cihaurbeuti 64,15 4,02 9 Rajadesa 61,68 3,86 10 Cijeungjing 60,75 3,80 11 Tambaksari 60,26 3,77 12 Panumbangan 59,23 3,71 13 Banjarsari 58,12 3,64 14 Sukadana 57,98 3,63 15 Lakbok 57,70 3,61 16 Cidolog 56,34 3,53 17 Purwadadi 50,94 3,19 18 Sukamantri 50,59 3,17 19 Cikoneng 47,22 2,96 20 Sadananya 46,24 2,89 21 Baregbeg 38,29 2,40 22 Kawali 36,08 2,26 23 Jatinagara 34,34 2,15 24 Ciamis 33,85 2,12 25 Sindangkasih 29,79 1,86 26 Lumbung 27,94 1,75 27 Cimaragas 26,47 1,66 Kabupaten Ciamis 1.597,67 100

(28)

II - 3

Dari tabel 2.1 terlihat bahwa wilayah terluas adalah Kecamatan Pamarican dan yang terkecil adalah Kecamatan Cimaragas. Selanjutnya secara administrasi pemerintahan, pada tahun 2018 Kabupaten Ciamis terdiri dari 27 kecamatan, 7 kelurahan, 258 desa, 1.225 dusun, 2.918 RW dan 9.151 RT, dengan rincian per kecamatan sebagai berikut :

Tabel 2.2

Jumlah Desa, Kelurahan, Dusun serta RT/RW di Kabupaten Ciamis Tahun 2018

No Kecamatan Kelurahan Desa Dusun RW RT

1 Ciamis 7 5 21 168 614 2 Cikoneng - 9 52 117 340 3 Cijeungjing - 11 58 162 415 4 Sadananya - 8 26 55 222 5 Cidolog - 6 31 64 161 6 Cihaurbeuti - 11 67 114 343 7 Panumbangan - 14 75 153 414 8 Panjalu - 8 68 132 317 9 Kawali - 11 49 124 367 10 Panawangan - 18 70 182 537 11 Cipaku - 13 64 179 431 12 Jatinagara - 6 32 61 207 13 Rajadesa - 11 56 125 388 14 Sukadana - 6 43 71 224 15 Rancah - 13 67 194 496 16 Tambaksari - 6 37 78 233 17 Lakbok - 10 31 77 327 18 Banjarsari - 12 38 83 390 19 Pamarican - 14 52 121 455 20 Cimaragas - 5 22 48 140 21 Cisaga - 11 43 123 343 22 Sindangkasih - 9 51 108 355 23 Baregbeg - 9 32 96 370 24 Sukamantri - 5 30 61 167 25 Lumbung - 8 41 99 292 26 Purwadadi - 9 29 56 276 27 Banjaranyar - 10 40 67 327 Jumlah 7 258 1.225 2.918 9.151

(29)

II - 4

2.1.1.2. Topografi

Kabupaten Ciamis berada pada ketinggian antara 0 – 1.775 mdpl. Elevasi Kabupaten Ciamis cenderung semakin tinggi dari selatan ke utara kecuali bagian barat yang wilayahnya perbukitan. Berdasarkan tabel 2.3 sebagian besar wilayah Kabupaten Ciamis didominasi oleh ketinggian 0-500 mdpl dengan luas 120.318,66 Ha atau 75,31%.

Tabel 2.3

Ketinggian di Kabupaten Ciamis

No

Ketinggian

(mdpl) Luas (Ha) Persen

1 0–500 120.318,66 75,31

2 500-1000 32.669,97 20,44

3 1000–1500 6.325,79 3,96

4 1500–1775 453,25 0,29

Jumlah 159.767,67 100,00

Sumber : Revisi RTRW Kabupaten Ciamis Tahun 2017-2037

Jika dilihat dari kondisi kemiringan lerengnya berdasarkan tabel 2.4 Kabupaten Ciamis memiliki kemiringan lereng yang bervariasi antara 0% hingga lebih dari 40%. Kemiringan lereng yang besar terdapat di daerah perbukitan dan terdapat gawir sesar di bagian tengah timur Kabupaten Ciamis yang memanjang arah tenggara-barat laut sehingga kemiringan lerengnya sangat curam.

Tabel 2.4

Kemiringan Lereng di Kabupaten Ciamis No Kemiringan

Lereng Luas (Ha) Persen

1 0–2 % 27.720,69 17,35 2 2-8 % 31.551,86 19,75 3 8-15 % 25.421,73 15,91 4 15-25 % 32.409,46 20,29 5 25-40 % 26.487,69 16,58 6 >40 % 16.176,24 10,12 Jumlah 159.767,67 100,00

(30)

II - 5

Gambar 2.2

Peta Topografi Kabupaten Ciamis

Sumber : Revisi RTRW Kabupaten Ciamis Tahun 2017-2037

2.1.1.3. Jenis Tanah

Kabupaten Ciamis memiliki 3 jenis tanah yang berbeda, antara lain andosol, inceptisol, dan ultisol. Andosol adalah tanah yang berkembang dari bahan volkanik seperti abu volkan, batu apung, sinder, lava, dan/atau bahan volkanoklastik yang fraksi koloidnya didominasi oleh mineral “short-range-order” atau ordo kisaran pendek, seperti alophan, imogolit, ferihidrit, atau komplek Al-humus. Dalam keadaan lingkungan tertentu, pelapukan mineral aluminosilikat primer dalam bahan induk non-volkanik dapat juga menghasilkan mineral “short-range-order” sebagian tanah seperti ini juga masuk ke dalam Andosol.

Tanah inceptisol memiliki kadar posfor rendah, sedangkan kadar alumunium dan zat besinya tinggi. Keasaman yang dikandung jenis tanah ini antara 5,0 sampai dengan 7 dengan tingkat kejenuhan 0-72 persen. Oleh karena itu, tanah ini termasuk tanah yang memiliki tingkat keasaman sedang. Sementara itu, tanah yang baik untuk digunakan lahan pertanian adalah tanah yang sifatnya netral, memiliki tingkat keasaman 6,7 sampai 7,0. Oleh karena itu, jenis tanah inceptisol kurang cocok untuk dijadikan lahan pertanian. Namun, cocok untuk tanaman perkebunan.

Ultisol adalah tanah dengan horizon argilik atau kandik bersifat masam dengan kejenuhan basa rendah. Ultisol bervariasi dalam warna dari ungu-merah, orange kemerahan

(31)

II - 6

dengan terang-menyilaukan, oranye pucat kekuningan dan bahkan beberapa warna kekuningan-coklat terang. Banyak nutrisi, seperti kalsium dan potasium. Sifat-sifat penting pada tanah Ultisol berkaitan dengan jumlah fosfor dan mineral-mineral resisten dalam bahan induk komponen-komponen ini umumnya terdapat dalam jumlah yang tidak seimbang, walupun tidak terdapat beberapa pengecualian.

Gambar 2.3

Peta Jenis Tanah Kabupaten Ciamis

Sumber : Revisi RTRW Kabupaten Ciamis Tahun 2017-2037

2.1.1.4. Hidrologi

Kabupaten Ciamis dialiri oleh sungai utama yaitu Sungai Citanduy yang mengalir mulai dari Gunung Cakrabuana (hulu) di Kabupaten Tasikmalaya dan bermuara di Sagara Anakan Provinsi Jawa Tengah dengan anak-anak sungainya terdiri dari Sungai Cimuntur, Sungai Cijolang dan Sungai Ciseel. Sebagian besar wilayah Kabupaten Ciamis termasuk ke dalam Daerah Aliran Sungai (DAS) Citanduy, sedangkan sisanya termasuk ke dalam DAS Cijulang, yaitu Kecamatan Banjaranyar (± 1.786,22 Ha) dan Kecamatan Banjarsari (± 1.320,16 Ha).

(32)

II - 7

Potensi air baku tersebut pada saat ini dimanfaatkan untuk pengairan/irigasi dan air bersih. Disamping itu, potensi Sumber Daya Air juga dimanfaatkan untuk kegiatan lain seperti pariwisata.

Gambar 2.4

Peta Daerah Aliran Sungai Kabupaten Ciamis

Sumber : Revisi RTRW Kabupaten Ciamis Tahun 2017-2037

2.1.1.5. Klimatologi

Pembagian tipe iklim menurut Schmidt Ferguson berdasarkan pengamatan curah hujan selama sepuluh tahun terakhir, sebagian besar kecamatan di Kabupaten Ciamis umumnya

beriklim tipe C (agak basah). Keadaan suhu udara berkisar antara 200C sampai dengan 300C

(33)

II - 8

Tabel 2.5

Perkembangan Jumlah Hari dan Curah Hujan Menurut Kecamatan di Kabupaten Ciamis Tahun 2014-2018

No. Kecamatan

Tahun 2014 Tahun 2015 Tahun 2016 Tahun 2017 Tahun 2018

Curah Hujan (mm) Hari Hujan (hari) Curah Hujan (mm) Hari Hujan (hari) Curah Hujan (mm) Hari Hujan (hari) Curah Hujan (mm) Hari Hujan (hari) Curah Hujan (mm) Hari Hujan (hari) 1 Banjarsari 1.126 132 1.224 80 2.833 140 2.164 91 1.614 69 2 Banjaranyar - - - 1.614 69 3 Lakbok 6.474 165 10.054 142 5.190 138 1.698 102 1.344 69 4 Pamarican 1.543 105 8.630 135 8.233 138 1.702 101 R R 5 Cidolog 352 34 1.614 94 322 30 308 19 R R 6 Cimaragas 1.146 126 - - 2.373 228 R R R R 7 Cijeungjing 1.287 179 1.111 144 2.253 221 R R 1.914 102 8 Cisaga 2.222 107 1.723 156 3.010 271 R R 2.119 97 9 Tambaksari 2.066 132 2.675 109 4.116 204 3.662 106 2.352 124 10 Rancah 1.703 145 2.578 102 4.495 155 3.723 141 2.352 124 11 Rajadesa - - 2.984 114 4.009 148 3.641 114 2.883 178 12 Sukadana 3.042 139 2.667 120 3.492 166 2.768 178 2.465 75 13 Ciamis 925 73 3.236 89 3.477 120 3.815 103 2.483 144 14 Cikoneng - - 2.211 151 4.563 225 3.506 185 2.291 132 15 Cihaurbeuti 5.738 218 2.211 151 4.563 225 3.506 185 3.203 169 16 Sadananya 3.145 159 1.649 111 4.563 225 3.506 185 2.291 132 17 Cipaku 2.320 134 2.211 151 4.563 225 3.506 185 R R 18 Jatinagara 2.768 138 2.282 130 6.039 256 2.957 203 2.231 154 19 Panawangan 2.562 154 2.243 123 5.162 218 3.506 185 1.728 110 20 Kawali 2.969 131 3.152 91 3.587 117 3.755 99 2.533 145 21 Panjalu 1.312 157 2.225 99 4.079 247 3.068 232 2.704 157 22 Panumbangan 1.007 112 1.309 72 2.958 184 1.635 107 1.206 109 23 Sindangkasih 1.645 128 2.514 136 3.820 179 2.425 192 2.379 135 24 Baregbeg 2.094 138 2.153 143 4.340 254 2.581 223 2.483 144 25 Lumbung 1.423 141 1.856 163 4.203 269 2.638 222 2.584 156 26 Purwadadi 65 22 1.360 103 3.874 245 2.249 194 1.098 59 27 Sukamantri - - 2.567 114 3.467 167 1.594 226 2.114 126 Jumlah 48.934 2.969 68.439 3.023 103.583 4.995 63.913 3.578 49.985 2.779 Rata-rata 1.882 114 2.632 116 3.984 192 2.779 156 2.173 121

Sumber: Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Kabupaten Ciamis dan dikelola dalam SIPD

2.1.1.6. Penggunaan Lahan

Tutupan lahan erat kaitannya dengan kegiatan manusia pada bidang lahan tertentu, misalnya permukiman, perkotaan dan persawahan. Penggunaan lahan juga merupakan pemanfaatan lahan dan lingkungan alam untuk memenuhi kebutuhan manusia dalam penyelenggaraan kehidupannya. Kabupaten Ciamis memiliki penggunaan lahan yang

(34)

II - 9

bervariatif, yaitu perkebunan, hutan, ladang, sawah, semak/belukar, dan lahan terbangun lainnya. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada tabel berikut ini.

Tabel 2.6

Tutupan Lahan di Kabupaten Ciamis Tahun 2017

No Tutupan Lahan Luas (Ha) Proporsi

(%)

1 Danau Wisata Air 58,96 0,04

2 Danau/Telaga Alam 56,22 0,04

3 Hamparan Batuan/Pasir Lain 7,98 0,01

4 Hutan 50.485,54 31,60

5 Kolam Ikan Air Tawar 33,21 0,02

6 Ladang/Tegalan 3.994,79 2,50 7 Padang Rumput 141,41 0,09 8 Perkebunan 39.521,12 24,74 9 Permukiman 29.291,85 18,33 10 Sawah 28.767,13 18,01 11 Semak Belukar 6.224,73 3,90 12 Sungai 1.184,72 0,74 Jumlah 159.767,67 100

Sumber: Revisi RTRW Kabupaten Ciamis 2017-2037

Berdasarkan tabel di atas, dapat diketahui bahwa penggunaan lahan Kabupaten Ciamis didominasi oleh hutan dengan luas 50.485,54 Ha atau sebesar 31,60% dari luas Kabupaten Ciamis, terdiri dari kawasan hutan negara dan hutan rakyat yang tersebar di wilayah selatan dan utara Kabupaten Ciamis. Kawasan hutan negara seluas 18.407,74 Ha (11,80%), dengan rincian sebagai berikut:

1. Cagar Alam Nusa Gede Panjalu seluas 8,76 Ha;

2. Suaka Margasatwa Gunung Sawal seluas 5.567,37 Ha; 3. Kelompok Hutan Pasir Dudan seluas 357,22 Ha; 4. Kelompok Hutan Gunung Sawal seluas 4.068,26 Ha; 5. Kelompok Hutan Cendana Bitung seluas 111,84 Ha; 6. Kelompok Hutan Madati seluas 1.621,58 Ha;

7. Kelompok Hutan Gunung Cakrabuana seluas 26,28 Ha; 8. Kelompok Hutan Gunung Pataka seluas 111,64 Ha; 9. Kelompok Hutan Gunung Babakan seluas 1.107,54 Ha; 10. Kelompok Hutan Gunung Cibangban seluas 768,21 Ha;

(35)

II - 10

11. Kelompok Hutan Gunung Cikangkareng seluas 89,00 Ha; 12. Kelompok Hutan Gunung Rancaherang seluas 43,82 Ha; 13. Kelompok Hutan Gunung Rangcabingung seluas 268,27 Ha; 14. Kelompok Hutan Gunung Sodong seluas 373,52 Ha;

15. Kelompok Hutan Gunung Geger Bentang seluas 2.251,49 Ha; 16. Kelompok Hutan Gunung Linggakencana seluas 1.160,14 Ha; 17. Kelompok Hutan Gunung Pasir Tambang seluas 473,01 Ha; 18. Kelompok Hutan Gunung Jantra seluas 5,05 Ha.

Kemudian disusul oleh penggunaan lahan perkebunan dengan luas 39.521,12 Ha atau 24,74%, permukiman dengan luas 29.291,85 atau 18,33% dan sawah dengan luas 28.767,13 Ha atau 18,01% dari luas Kabupaten Ciamis.

Gambar 2.5

Peta Tutupan Lahan di Kabupaten Ciamis

Sumber: Revisi RTRW Kabupaten Ciamis 2017-2037

2.1.1.7. Geostrategis

Kabupaten Ciamis merupakan akses penghubung menuju Pusat Pertumbuhan Pangandaran yang merupakan Pusat Pertumbuhan Jawa Barat dan juga penghubung menuju Kawasan Perkotaan Cilacap di Provinsi Jawa Tengah yang merupakan salah satu Pusat

(36)

II - 11

Kegiatan Nasional (PKN) sehingga diharapkan mampu meningkatkan laju pertumbuhan ekonomi di Jawa Barat bagian Selatan. Adapun beberapa kebijakan pembangunan yang secara positif akan mendorong aktivitas ekonomi di Kabupaten Ciamis, diantaranya Pembangunan Bandara Internasional Jawa Barat (BIJB) Kertajati di Majalengka, pengembangan Bandara Wiriadinata di Tasikmalaya yang dikembangkan sebagai bandara yang melayani penerbangan komersil yang akan berdampak signifikan kepada kunjungan wisatawan dan juga rencana pembangunan jalan tol yang rutenya akan melalui Gedebage, Majalaya, Garut, Tasik, Ciamis dan Banjar.

Gambar 2.6

Posisi Kabupaten Ciamis dan Pola Struktur Ruang Jawa Barat

Sumber : RTRW Provinsi Jawa Barat 2009-2029

2.1.2. Potensi Pengembangan Wilayah

Berdasarkan karakter geografi, sebaran penggunaan lahan dan potensi sumber daya alam yang ada di Kabupaten Ciamis, dapat diidentifikasi potensi-potensi yang dapat dikembangkan. Potensi pengembangan wilayah berdasarkan Rancangan Peraturan Daerah Revisi Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW) Kabupaten Ciamis Tahun 2017-2037 menyebutkan bahwa rencana pola ruang diarahkan untuk menjadi kawasan lindung seluas 23.954,72 Ha dan kawasan budidaya seluas 134.517,20 Ha. Kawasan Lindung adalah wilayah yang harus dilindungi dan memiliki fungsi perlindungan yang harus dipertahankan guna menghindari berbagai efek negatif yang mungkin muncul. Sedangkan Kawasan Budidaya

(37)

II - 12

adalah kawasan yang ditetapkan dengan fungsi utama untuk dibudidayakan atas dasar kondisi dan potensi sumber daya manusia, dan sumber daya buatan. Lebih jelasnya rencana pola ruang Kabupaten Ciamis sebagaimana tabel berikut:

Tabel 2.7

Rencana Pola Ruang Kabupaten Ciamis

Rencana Pola Ruang Luas (ha) %

Rencana Kawasan Lindung

Kawasan Resapan Air 9.062,80 5,67

Kawasan Sempadan Sungai 1.571,03 0,98

Kawasan Sempadan Danau 27,80 0,02

Kawasan Suaka Margasatwa 5.540,50 3,47

Kawasan Cagar Alam 9,02 0,01

Kawasan Rawan Bencana Gerakan Tanah 2.231,21 1,40

Kawasan Sesuai Hutan Lindung 5.512,36 3,45

Rencana Kawasan Budidaya

Kawasan Hutan Produksi 10.602,77 6,64

Kawasan Hutan Produksi Terbatas 2.456,27 1,54

Kawasan Hutan Rakyat 20.418,79 12,78

Kawasan Pertanian Tanaman Pangan 30.450,12 19,06

Kawasan Hortikultura 4.577,53 2,87

Kawasan Perkebunan 33.362,02 20,88

Kawasan Peruntukan Industri 495,70 0,31

Kawasan Permukiman Perkotaan 18.785,14 11,76

Kawasan Permukiman Pedesaan 13.368,86 8,37

Badan Air

Sungai 1.183,52 0,74

Danau 112,23 0,07

Luas Kabupaten Ciamis 159.767,67 100

(38)

II - 13

Gambar 2.7

Peta Rencana Pola Ruang Kabupaten Ciamis

Sumber : Revisi RTRW Kabupaten Ciamis 2017-2037

2.1.2.1. Potensi Pertanian

Pertanian hingga saat ini merupakan sektor utama yang membentuk pola hidup masyarakat di Kabupaten Ciamis, baik secara ekonomi, sosial dan budaya. Kabupaten Ciamis memiliki potensi yang cukup besar di sektor pertanian sehingga menjadi salah satu sentra penghasil komoditas tanaman pangan, hortikultura, perkebunan, peternakan, perikanan dan kehutanan.

Kawasan pertanian adalah gabungan dari sentra-sentra pertanian yang terkait secara fungsional baik dalam faktor sumber daya alam, sosial budaya, maupun infrastruktur, sedemikian rupa sehingga memenuhi batasan luasan minimal skala ekonomi dan efektivitas manajemen pembangunan wilayah.

a. Kawasan Tanaman Pangan

Kawasan peruntukan pertanian tanaman pangan yang ditetapkan sebagai Lahan Pertanian Pangan Berkelanjutan (LP2B) tersebar di seluruh kecamatan yang ada di Kabupaten Ciamis. Dengan dialokasikannya luas lahan sawah di Kabupaten Ciamis tersebut, akan terdapat kelebihan luas lahan sawah yang diharapkan dapat memacu surplus padi di Kabupaten Ciamis sehingga dapat menjadi pemasok tanaman pangan bagi wilayah lain di luar Kabupaten Ciamis.

(39)

II - 14

Peruntukan kawasan tanaman pangan atau LP2B di Kabupaten Ciamis ditetapkan dengan mempertimbangkan keberadaan, sebagai berikut:

1. Lahan sawah subur dengan irigasi teknis;

2. Lahan sawah subur dengan irigasi sederhana/desa; dan 3. Lahan sawah tadah hujan cukup subur.

b. Kawasan Hortikultura

Hortikultura merupakan sektor kegiatan yang sangat berpotensi untuk meningkatkan kesejahteraan rakyat terutama petani. Komoditas hortikultura juga relatif memiliki kandungan gizi yang baik sehingga juga dapat menunjang kesejahteraan nutrisi masyarakat.

Kecamatan Panjalu dan Sukamantri merupakan salah satu kecamatan yang mempunyai potensi pengembangan hortikultura khususnya komoditas sayuran (cabai besar, tomat, mentimun, dll). Kecamatan Sukamantri juga merupakan daerah yang memiliki potensi untuk berbagai komoditi hortikultura, dengan produksi utamanya yaitu cabai besar. Kecamatan Sukamantri merupakan Kecamatan dengan produksi cabai besar terbesar di Kabupaten Ciamis.

c. Kawasan Perkebunan

Kawasan yang diperuntukan bagi perkebunan dikelola oleh rakyat maupun pemerintah. Lahan potensial dengan peruntukan pengembangan tanaman tahunan/ perkebunan tersebar di seluruh wilayah kecamatan yang ada di Kabupaten Ciamis. Dengan arahan pengembangan terutama pada lahan-lahan yang kurang/tidak mendukung untuk pengembangan pertanian lahan basah dan pertanian lahan kering. Untuk mencapai arahan pengembangan kawasan tanaman tahunan/perkebunan diperlukan intervensi berupa pembangunan yang dapat menarik aktivitas kegiatan pertanian tahunan/perkebunan. Selain itu, diperlukan pengembangan infrastruktur yang mendukung kegiatan tanaman tahunan/perkebunan seperti jaringan jalan, jaringan komunikasi, listrik dan lain-lain.

Berdasarkan hal tersebut, maka pengelolaan kawasan perkebunan meliputi:

1. Pengembangan infrastruktur yang mendukung pengembangan perkebunan/tanaman tahunan seperti jaringan listrik, telekomunikasi, jalan, agro industri dengan fungsi yang didasarkan pada potensi tanaman tahunan/perkebunan dan sarana prasarana lainnya yang dapat menunjang perkebunan.

2. Pengembangan fasilitas pertanian penting (Terminal Agribisnis, Sub Terminal Agribisnis,

(40)

II - 15

pertanian, industri pengolahan hasil, dan lain-lain) beserta lokasi masing-masing dengan memperhatikan potensi pertanian dan jarak minimum (mudah dijangkau).

3. Pengembangan sumber daya manusia (petani dan aparatur pemerintah) dan kelembagaan agribisnis.

4. Pengembangan sistem, kelembagaan keuangan, dan perkreditan, serta sistem informasi pasar pertanian dalam rangka menunjang kesinambungan usaha pertanian sub sektor perkebunan/tanaman tahunan.

5. Pengembangan kebijakan pemerintah untuk mendukung pengembangan tanaman tahunan/perkebunan.

6. Memperluas wilayah pemasaran produksi tanaman perkebunan/tanaman tahunan, baik lokal maupun pasar ekspor.

Pengembangan agro industri dengan fungsi yang didasarkan pada potensi perkebunan/tanaman tahunan wilayah sekitarnya dan pengembangan pusat pengumpul dan distribusi bagi pertanian dengan memperhatikan jarak minimum (mudah dijangkau). Perkebunan seluas kurang lebih 23.598,38 (dua puluh tiga ribu lima ratus sembilan puluh delapan koma tiga puluh delapan) hektar meliputi semua kecamatan.

d. Kawasan Peternakan

Pertumbuhan usaha budidaya ayam yang dilaksanakan oleh perusahaan besar terintegrasi akan mengalihkan usaha ke Wilayah Priangan Timur (termasuk didalamnya Kabupaten Ciamis), sejalan dengan tertutupnya penambahan jumlah/perluasan usaha dimaksud di beberapa wilayah kabupaten di Provinsi Jawa Barat (antara lain: Kabupaten Subang, Kabupaten Purwakarta, Kabupaten Bogor, Kabupaten Cianjur, dan Kabupaten Bandung), serta beberapa wilayah di Provinsi Banten. Adapun rencana pengembangan kawasan peternakan, terdiri dari:

1. Budidaya Ayam Ras Pedaging Close House System; 2. Pembibitan Ayam Ras Pedaging;

3. Budidaya Ayam Ras Petelur; 4. Budidaya Ayam Bukan Ras; 5. Pembibitan Ayam Bukan Ras; 6. Pengembangan Sapi Perah;

Gambar

Grafik 2.32  Jumlah Demonstrasi

Referensi

Dokumen terkait

Produksi arus listrik yang dihasilkan diduga merupakan hasil kegiatan dari mikroorganisme pada sedimen yang menguraikan bahan organik dan menghasilkan elektron.. Hal ini

BAB 1 PENDAHULUAN, Bab ini berisi latar belakang masalah penelitian mengenai kebutuhan akan program yang dapat mendeteksi lokasi Nomor Induk Mahasiswa dan Nama

Hasil penelitian untuk membuktikan bahwa pemberian isofluran lebih menurunkan kadar magnesium serum pada pasien yang menjalani anestesi umum dibandingkan dengan sevofluran

Pada tahap ini hasil yang di dapat dikumpulkan dan dianalisis secara kualitatif.Dari hasil tersebut guru dapat merefleksikan diri dengan melihat langsung hasil

Pada tahun 2008 Departemen Kesehatan merubah terminology Askeskin berdasarkan Surat Mentri Kesehatan RI Nomor 112/Menkes/II/2008 menjadi Program Jaminan Kesehatan

Pengertian para1igma keperawatan 1isampaikan oleh 2e2erapa ahli 1iantaran"a, Pengertian para1igma keperawatan 1isampaikan oleh 2e2erapa ahli 1iantaran"a, Ca33ar

Sebagai teks, kehadiran gejala ini tidaklah untuk dijelaskan, tetapi untuk dibaca, ditafsir, diberi makna (Geertz, 1963). Definisi simbol sebagai sesuatu yang dimaknai di

Analisis Kesalahan Bahasa dalam Tajuk Rencana Harian Kompas; Luluk Ulfa Hasanah; 100110201013; 2014; 105 halaman; Jurusan Sastra Indonesia Fakultas Sastra