• Tidak ada hasil yang ditemukan

RISK MANAGEMENT COMMITTEE (RMC) Fungsi Pokok dan Wewenang

Dalam dokumen Laporan Tata Kelola Perusahaan (Halaman 114-117)

Kualifikasi & Profil Anggota Komite Nominasi dan Remunerasi

RISK MANAGEMENT COMMITTEE (RMC) Fungsi Pokok dan Wewenang

RMC merupakan komite yang bertugas untuk memberikan rekomendasi kepada Presiden Direktur dalam merumuskan dan menyempurnakan kebijakan, mengevaluasi perkembangan dan kondisi profil risiko, serta memberikan saran-saran dan langkah-langkah perbaikan.

Struktur dan Keanggotaan

Ketua : Presiden Direktur

Wakil Ketua 1 : Direktur Manajemen Risiko Wakil Ketua 2 : Direktur Kredit

Anggota

- Direktur Operasional dan Teknologi Informasi - Direktur Kepatuhan, Corporate Affairs dan Hukum - Direktur Strategi dan Keuangan

- Direktur Perbankan Konsumer - Direktur Perbankan Bisnis - Direktur Perbankan Syariah - Direktur Tresuri dan Pasar Modal - Direktur Sumber Daya Manusia - Chief of Corporate Banking - Chief of MSME

- Chief of Audit Executive

- Chief of Corporate Strategic Initiatives

Sekretaris : Market Risk Management Head

Tugas dan Tanggung Jawab

1. Menyusun dan merekomendasikan kebijakan dan kerangka manajemen risiko, termasuk strategi manajemen risiko Bank dan Risk Appetite Statement (RAS).

2. Melakukan kajian atas eksposur risiko dan penerapan manajemen risiko di Bank dan anak perusahaan secara berkala maupun bersifat insidentil sebagai akibat dari suatu perubahan kondisi eksternal dan internal Bank.

3. Menyetujui laporan profil risiko, stress testing termasuk skenarionya dan tindak lanjut mitigasi risiko.

4. Menyetujui kebijakan spesifik manajemen risiko diluar kebijakan yang telah disetujui Komite Eksekutif lain.

5. Melakukan kajian atas kecukupan modal di Bank dan anak perusahaan.

6. Memberikan persetujuan atas limit Bank secara keseluruhan (bankwide limit)/Management Action Trigger (MAT); seperti limit sektor/industri, VaR limit, dll.

7. Melakukan evaluasi dan menyetujui limit risiko pasar tresuri, pelampauan limit risiko pasar, dan perubahan dalam proses pengukuran risiko pasar. 8. Mendapatkan laporan keputusan yang telah

diambil oleh komite manajemen risiko lainnya yang meliputi: ALCO (Asset & Liabilities Committee), ORC (Operational Risk Committee) dan CPC (Credit Policy Committee).

9. Mendapatkan pemberitahuan tentang keputusan Komite Business Development Committee (BDC) terkait produk dan aktivitas baru.

Rapat, Kuorum dan Pengambilan Keputusan

1. Rapat diadakan minimum 10 (sepuluh) kali dalam setahun.

2. Kuorum penyelenggaraan rapat adalah dihadiri oleh minimum 5 (lima) anggota, termasuk 4 Direktur dan Ketua atau Wakil Ketua Komite.

3. Kuorum pengambilan keputusan adalah disetujui oleh lebih dari 50% (lima puluh persen) dari anggota Komite yang hadir dalam rapat termasuk 2 Direktur, dimana salah satunya merupakan Ketua atau Wakil Ketua Komite.

Realisasi Kerja Tahun 2017

1. Memberikan rekomendasi dan persetujuan kerangka kebijakan dan kerangka manajemen risiko, diantaranya kebijakan manajemen risiko terintegrasi dan kebijakan transparansi dan manajemen risiko permodalan. 2. Memberikan persetujuan limit risiko pasar,

operating limit untuk produk consumer seperti Pension Loan, dan perubahan pada in-house limit. 3. Memberikan persetujuan atas hasil review

parameter dan laporan perhitungan Profil Risiko, Material Risk Assessment (MRA) dan Risk Based Bank Rating (RBBR), permodalan, Manajemen Risiko Terintegrasi, Sector Appetite dan Internal Capital Adequacy Assessment Processs (ICAAP). 4. Melakukan evaluasi atas kondisi dan perkembangan

portfolio Bank, seperti portfolio skema pembiayaan plasma, kualitas aset portfolio konsumer, dan watch list account.

5. Memberikan persetujuan atas model score card untuk mortgage exposure at default dan CNAF LGD. 6. Memberikan persetujuan atas rencana penerapan

metodologi PSR.

7. Memberikan persetujuan atas hasil stress testing yang dilakukan secara bankwide.

8. Membahas matter arising dari rapat RMC sebelumnya (jika ada).

Program Kerja Tahun 2018

1. Persetujuan dan evaluasi kebijakan yang terkait dengan manajemen risiko.

2. Meningkatkan peran komite dalam kajian implementasi strategi manajemen risiko terbaik. 3. Meningkatkan efektivitas rapat dengan fokus pada

kajian risiko utama (key risk issue).

4. Memenuhi Peraturan Bank Indonesia dan Otoritas Jasa Keuangan dalam bidang manajemen risiko.

ASSET & LIABILITY COMMITTEE (ALCO) Fungsi Pokok dan Wewenang

ALCO merupakan komite pendukung Direksi dengan tugas menganalisa dan mengevaluasi pengelolaan aset dan liabilitas, serta pengambilan keputusan yang terkait melalui perumusan kebijakan, strategi dan sasaran untuk mengelola aset dan liabilitas Bank secara terintegrasi. Struktur dan Keanggotaan

Ketua : Presiden Direktur

Wakil Ketua 1 : Direktur Strategi dan Keuangan Wakil Ketua 2 : Direktur Tresuri dan Pasar Modal Anggota

- Direktur Perbankan Bisnis - Direktur Manajemen Risiko

- Direktur Operasional dan Teknologi Informasi - Direktur Kredit

- Direktur Perbankan Konsumer - Direktur Perbankan Syariah - Direktur Sumber Daya Manusia

- Direktur Kepatuhan, Corporate Affairs dan Hukum

Sekretaris : Asset & Liability Management Head

Tugas dan Tanggung Jawab

1. Melakukan pengkajian terhadap Neraca dan Pendapatan Bunga Bersih (Net Interest Income/NII) a. Mengkaji dan menganalisa neraca Bank

berdasarkan bisnis, komposisi aset dan liabilitas, mata uang, pertumbuhan, pendapatan dan margin.

b. Mengkaji variasi yang timbul antara rencana dan aktualisasi neraca dan bagaimana hal tersebut berdampak kepada pendanaan dan pinjaman, rasio neraca, dan apakah Bank tetap berada dalam batas Risk Appetite.

c. Mengkaji trend NII dan Net interest Margin (NIM), dan juga perbedaan yang terjadi antara kondisi aktual dengan hasil proyeksi.

d. Mengkaji dampak yang terjadi pada NII dibawah kondisi Base case dan juga dibawah Stressed Economic Scenarios.

e. Mengkaji dan memastikan bahwa kerangka kerja Fund Transfer Pricing (FTP) sesuai dan berfungsi sebagai penjembatan antara lini bisnis dan mengedepankan konsistensi dalam kinerja Bank. f. Mengkaji dan menyetujui Pricing yang

Pricing produk baru dan lama agar sejalan dengan tujuan strategis dan bisnis bank.

2. Contingency Funding Plans

a. Mengkaji Contingency Funding Plan (“CFP”) sebagai rencana bisnis operasional dan mengukur kapasitas rencana bisnis tersebut untuk memastikan bahwa tindakan manajemen yang akan diambil realistis; dan

b. Memastikan bahwa Early Warning Indicators relevan dengan kondisi terkini.

3. Asset Liability Management

a. Mengkaji kerangka dan kebijakan Asset & Liability Management guna memastikan kerangka dan kebijakan tersebut telah sesuai dengan ukuran dan kompleksitas operasional CIMB Niaga saat ini dan di masa yang akan datang;

b. Menjunjung penerapan praktek dan kebijakan yang konsisten pada Bank;

c. Menyetujui Management Action Trigger (“MAT”)/batas risiko likuiditas dan suku bunga di dalam Banking Book;

d. Menetapkan, mengawasi, dan mengkaji strategi lindung nilai entitas yang berada di naungan CIMB Niaga;

e. Mengkaji dan memastikan bahwa profil risiko Bank masih dalam batas yang ditetapkan dalam MAT/batas risiko likuiditas dan risiko suku bunga dalam Banking Book, termasuk juga untuk mengkaji stress tes internal maupun yang ditetapkan oleh regulator untuk seluruh mata uang dan seluruh entitas CIMB Niaga; f. Mengkaji dan menyetujui model parameter

risiko ALM dan model validasi; dan

g. Melakukan identifikasi dan kajian untuk kebutuhan pendanaan dan likuiditas, serta mengambil langkah yang sesuai untuk kondisi likuiditas dan pendanaan tertentu.

Rapat, Kuorum dan Pengambilan Keputusan

1. Rapat diadakan minimum sekali dalam 1 (satu) bulan.

2. Kuorum penyelenggaraan rapat adalah dihadiri oleh minimum 50% (lima puluh persen) + 1 (satu) Direktur.

3. Kuorum pengambilan keputusan adalah disetujui oleh minimum 50% (lima puluh persen) dari anggota Komite yang hadir dalam rapat.

4. Seluruh anggota/penggantinya harus menghadiri minimum 75% (tujuh puluh lima persen) rapat dalam setahun.

Realisasi Kerja Tahun 2017

1. Migrasi ke BUKU IV yang berjalan dengan lancar dan memastikan tidak ada dana keluar yang signifikan namun tetap menjalankan kebijakan batas pemberian maksimum yang ditetapkan oleh regulator.

2. Memacu pertumbuhan portfolio pinjaman pada beberapa produk kunci seperti KPR dan SME. 3. Melaksanakan contingency funding plan yang

dilakukan pada 19 Desember 2017.

4. Memastikan tingkat likuiditas Bank selalu berada pada level yang optimum.

5. Melakukan pemantauan dan revisi strategi pricing pendanaan secara aktif dengan mempertimbangkan tingkat kebutuhan pendanaan, kompetisi di pasar dan tingkat maksimum pricing pendanaan yang ditetapkan oleh regulator.

6. Menjaga secara aktif rasio likuiditas LCR dan NSFR di atas ketentuan regulator.

7. Penerbitan Negotiable Certificate of Deposit (NCD) dan surat obligasi sebagai alternatif dan diversifikasi sumber pendanaan.

Program Kerja Tahun 2018

1. Implementasi Interest Rate Risk in Banking Book (IRRBB) sesuai dengan ketentuan regulator.

2. Penyesuaian metodologi FTP CASA dengan perhitungan run off Liquidity Coverage Ratio (LCR) dan Net Stable Funding Ratio (NSFR) berdasarkan ketentuan regulator.

3. Peningkatan penjualan Product Bundling/ Cross selling sebagai langkah berikutnya dalam memasarkan produk pinjaman selain menawarkan tingkat bunga yang kompetitif.

4. Strategi untuk menumbuhkan dana murah tanpa adanya potensi dana keluar.

5. Peningkatan pendapatan Bank melalui investasi pada pasar obligasi namun tetap memastikan likuiditas Bank tetap terjaga dan masih dalam batas yang ditetapkan oleh tim manajemen risiko. 6. Enhancement dokumen Rencana Aksi.

Surat Obligasi

Jenis Tanggal Penerbitan Tanggal Jatuh Tempo Kupon Nominal

Obligasi Berkelanjutan II Tahap II Tahun 2017 Seri A 23 Agustus 2017 3 September 2018 6,75% Rp802 milyar Obligasi Berkelanjutan II Tahap II Tahun 2017 Seri B 23 Agustus 2017 23 Agustus 2020 7,70% Rp376 milyar Obligasi Berkelanjutan II Tahap II Tahun 2017 Seri C 23 Agustus 2017 23 Agustus 2022 8,15% Rp822 milyar Obligasi Berkelanjutan II Tahap III Tahun 2017 Seri A 2 November 2017 12 November 2018 6,20% Rp500 milyar Obligasi Berkelanjutan II Tahap III Tahun 2017 Seri B 2 November 2017 2 November 2020 7,50% Rp657 milyar Obligasi Berkelanjutan II Tahap III Tahun 2017 Seri C 2 November 2017 2 November 2022 7,75% Rp843 milyar

Negotiable Certificate of Deposit (NCD)

Jenis Tanggal Penerbitan Tanggal Jatuh Tempo Kupon Nominal

NCD III CIMB Niaga Tahun 2017 Seri A 18 Mei 2017 17 November 2017 7,20% Rp576 milyar NCD III CIMB Niaga Tahun 2017 Seri B 18 Mei 2017 15 Februari 2018 7,35% Rp214 milyar NCD III CIMB Niaga Tahun 2017 Seri C 18 Mei 2017 18 Mei 2018 7,45% Rp710 milyar

INFORMATION TECHNOLOGY STEERING

Dalam dokumen Laporan Tata Kelola Perusahaan (Halaman 114-117)