• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB I PENDAHULUAN

1.5 Ruang Lingkup Masalah

Ruang lingkup penelitian ini adalah pelaksanaan kode etik pustakawan pada Perpustakaan UIN Sumatera Utara berdasarkan kode etik pustakawan Indonesia yang dikeluarkan oleh Ikatan Pustakawan Indonesia Tahun 2012 -2015 tentang kesopanan, kesabaran, keramahan.

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA BAB II

KAJIAN TEORITIS 2.1 Pustakawan

Banyak kegiatan yang harus dilakukan di perpustakaan agar tugas dan tujuan penyelenggaraannya dapat berjalan dengan optimal. Kegiatan tersebut antara lain mengumpulkan, mengolah, melayankan, melestarikan dan menyajikanbahan pustaka serta menyebarkan informasi kepada seluruh pengguna atau pemustaka. Untuk mendukung kegiatan-kegiatan tersebut, perpustakaan perlu memiliki tenaga perpustakaan. Dalam UU No.43 Tahun 2007 tenaga perpustakaan terbagi menjadi dua, yaitu tenaga teknis dan pustakawan. Tenaga teknis perpustakaan adalah tenaga non-pustakawan yang secara teknis mendukung pelaksanaan fungsi perpustakaan, misalnya tenaga teknis komputer, tenaga teknis audio visual dan tenaga teknis ketatausahaan.

Sedangkan pustakawan merupakan Sumber Daya Manusia (SDM) yang bertugas mengolah dan bertanggung jawab terhadap penyelenggara kegiatan perpustakaan yang bertujuan memberikan pelayanan secara maksimal kepada pemustaka. Pustakawan juga disebut dengan profesi karena pustakawan merupakan pekerjaan yang memerlukan pendidikan formal dan pelatihan khusus tentang perpustakaan.

Menurut Hasugian (2009,137) dalam bukunya Dasar-dasar Ilmu Perpustakaan dan Informasi pustakawan adalah :

Orang yang memberikan dan melaksanakan kegiatan perpustakaan dalam usaha pemberian pelayanan / jasa kepada pengguna perpustakaan sesuai dengan misi yang diemban oleh badan induknya berdasarkan ilmu perpustakaan, dokumentasi dan informasi yang diperolehnya melalui pendidikan.

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA Sedangkan Suwarno (2010, 33) menyatakan bahwa :

Pustakawan atau librarian adalah seorang tenaga kerja bidang perpustakaan yang telah memiliki pendidikan ilmu perpustakaan, baik melalui pelatihan, kursus, seminar, maupun dengan kegiatan sekolah formal. Pustakawan adalah orang yang bertanggung jawab terhadap gerak maju roda perpustakaan.

Dari uraiandi atas dapat diketahui bahwa pustakawan adalah seseorang yang melaksanakan kegiatan perpustakaan dalam usaha pemberian pelayanan / jasa kepada masyarakat / pengguna perpustakaan sesuai dengan tugas lembaga induknya berdasarkan ilmu pengetahuan, dokumentasi dan informasi yang diperoleh melalui pendidikan, pelatihan, kursus, dan seminar.

Walaupun demikian Ikatan Pustakawan Indonesia (IPI) sebagai organisasi yang menghimpun para pustakawan, dalam kode etik pustakawan dinyatakan bahwa pustakawan adalah :

Seorang yang melaksanakan kegiatan perpustakaan dengan jalan memberikan pelayanan kepada masyarakat sesuai dengan tugas lembaga induknya berdasarkan ilmu pengetahuan, dokumentasi dan informasi yang dimilikinya melalui pendidikan.

Sedangkan dalam Undang-undang No.43 Tahun 2007 Bab I Pasal 1 dinyatakan bahwa pustakawan adalah :

Seseorang yang memiliki kompetensi yang diperoleh melalui pendidikan atau pelatihan kepustakawanan serta mempunyai tugas dan tanggung jawab untuk melaksanakan pengelolaan dan pelayanan perpustakaan.

Dari uraian di atas dapat diketahui bahwa pustakawan adalah seseorang yang melaksanakan kegiatan perpustakaan dengan kompetensi yang diperoleh melalui pendidikan atau pelatihan kepustakawanan untuk memberikan pelayanan kepada masyarakat serta bertanggung jawab untuk melaksanakan pengelolaan perpustakaan.

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA Berdasarkan uraian di atas dapat diketahui bahwa pustakawan adalah orang yang mengelola dan bertanggung jawab atas kegiatan yang diselenggarakan perpustakaan dengan tujuan melayani pemustaka atau seluruh masyarakat sesuai dengan tugas lembaga induknya berdasarkan ilmu pengetahuan, dokumentasi dan informasi yang dimilikinya melalui pendidikan formal dan pelatihan perpustakaan.

2.1.1 Tugas Pokok Pustakawan

Pustakawan berperan penting dalam memajukan suatu perpustakaan. Oleh karena itu pustakawan dituntut untuk bertanggung jawab penuh atas kegiatan yang diselenggarakan perpustakaan. Dalam hal inipustakawan harus memiliki tugas pokok yang wajib dikerjakan dalam mewujudkan visi misi perpustakaan.Tugas pokok pustakawan merupakan tugas kepustakawanan yang wajib dilakukan oleh setiap pustakawan sesuai dengan jenjang jabatannya agar tercapainya tujuan dari terselenggaranya perpustakaan.

Berdasarkan keputusan Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara (MENPAN) yang dikutip oleh Hermawan dan Zen bahwa tugas pustakawan sesuai dengan jenjang jabatannya terbagi dua:

2.1.1.1 Pustakawan Tingkat Terampil

Pustakawan tingkat terampil adalah sebutan bagi orang yang berkerja di Perpustakaan yang dasar pendidikan untuk pengangkatannyan pertama kali Diplomat II Perpustakaan, Dokumentasi dan Informasi atau Diplomat II bidang lain yang disetarakan.

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA Tugas pokok Pustakawan Tingkat Terampil:

Pustakawan tingkat terampil merupakan pustakawan yang dasar pendidikan untuk pengangkatannya pertama kali serendah-rendahnya Diploma II perpustakaan, dokumentasi dan informasi atau Diploma II bidang lain yang disetarakan. Tugas pokok dari pustakawan tingkat terampil, meliputi:

a. Pengorganisasian dan pendayagunaan koleksi bahan pustaka/sumber informasi. Kegiatannya antara lain :

1) Pengembangan koleksi adalah kegiatan yang ditunjukkan untuk menjaga agar koleksi perpustakaan tetap mutakhir dan sesuai dengan kebutuhan pemakai, pengembangan koleksi meliputi kegiatan : membuat desirata, melakukan survey minat pemakai, meregistrasi bahan pustaka, menyeleksi bahan pustaka, mengevaluasi dan menyiangi koleksi.

2) Pengolahanbahan pustaka/koleksiadalah kegiatan mendeskripsikan bahan pustaka dan meyiapkan sarana temu kembali informasi.

Pengolahan bahan pustaka/koleksi meliputi kegiatan: katagolisasi deskripsi, klasifikasi, penetapan tajuk subyek serta pengelolaan data bibliografinya.yaitu melakukan verifikasi data bibliografi, melakukan katagolasasi, menentukan tajuk subjek, mengklasifikasi,menentukan kata kunci, membuat sari karangan indikalif,membuat sari karangan informatif,membuat anotasi ,mengalihkan data bibliografi ,menyunting data bibliografi menyusun bibliografi, indeks dan sejenisnya, mengelola data bibliografi dan membuat kelengkapan pustaka.

3) Penyimpanan dan melestarikan bahan pustaka adalah kegiatan menjaga penempatan koleksi perpustkaan yang ditujukan untuk memudahkan penemuan kembali, memperkecil kerusakan dan memperpanjang usia bahan pustaka. Kegiatan ini mencakup menata, melindungi, merawat, memelihara dan mengawetkan atau memproduksi kembali bahan pustaka koleksi perpustakaan.

4) Pelayanan informasi adalah memberikan bantuan dan jasa informasi kepada pemakai perpustakaan yang terdiri dari layanan sirkulasi, perpustakaan keliling, layanan pandang dengar, penyajian bahan pustaka, layanan rujukan, penelusuran literatur, bimbingan membaca, bimbingan pemakai perpustakaan, membina kelompok pembaca, menyebarkan informasi atau kilat, penyebaran infromasi terseleksi, membuat analisa kepustakaan,bercerita kepada anak-anak dan statistik.

b. Pemasyarakatan perpustakaan, dokumentasi dan informasi. Kegiatannya antara lain :

1) Penyuluhan; terdiri dari dua jenis, yaitu penyuluhan kegunaaan dan pemanfaatan perpustakaan, dokumentasi dan infromasi adalah pemberian keterangan atau penjelasan kepada masyarakat pemakai tentang manfaat dan penggunaan perpustakaan, dokumentasi dan informasi sehingga mereka lebih mengenal perpustakaan dan terdorong untuk memanfaatkannya dan penyuluhan pengembangan perpustakaan, dokumentasi dan informasi adalah petunjuk/penjelasan/bimbingan

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA kepada penyelenggara dan pengelola perpustakaan tentang strategi atau cara-cara meningkatkan kemampuan lembaga perpustakaan dalam langkah mengembangkan kemampuan perpustakaan dalam melayani masyarakat. Kegiatan penyuluhan meliputi : Mengidentififikasi potensi wilayah, menyusun materi penyuluhan, melaksanakan penyuluhan dan melakukan evaluasi pasca penyuluhan;

2) Publisitas; Publisitas adalah menyebarluaskan informasi tentang kegiatan perpustakaan, dokumentasi dan informasi kepada masyarakat luas melalui media cetak dan elektronik seperti artikel, brosur, film, slide, situs web dan lain-lain. Melaksanakan publisitas terdiri dari menyusun materi publisitas, melakukan evaluasi pasca publisitas;

3) Pameran;melakukan pameran adalah kegiatan mempertunjukkan kepada masyarakat tentang aktivitas, hasil kegiatan, dan kemampuan sumber informasi perpustakan,dokumentasi dan informasidisertai pemberianketerangan/penjelasan dengan mempergunakan bahan peraga. Kegiatan pameran meliputi; membuat rancang/desain pameran, meyiapkan materi pameran, menyelenggarakan pameran dan evaluasi pasca pameran.

2.1.1.2 Pustakawan Tingkat Ahli

Pustakawan tingkat ahli adalah pustakawan yang dasar pendidikan untuk pengangkatannya pertama sarjana Perpustakaan. Dokumentasi dan Informasi atau Sarjana bidang lain yang disetarakan.

Tugas pokok Pustakawan Tingkat Ahli:

Pustakawan tingkat ahli merupakan pustakawan yang dasar pendidikan untuk pengangkatannya pertama kali serendah-rendahnya Sarjana perpustakaan, dokumentasi dan informasi atau Sarjana bidang lain yang disetarakan.Tugas pokok dari pustakawan tingkat ahli sebagai berikut :

a. Pengorganisasian dan pendayagunaan koleksi bahan pustaka atau sumber informasi. Kegiatannya antara lain :

1) Pengembangan koleksi adalah kegiatan yang ditunjukkan untuk menjaga agar koleksi perpustakaan tetap mutakhir dan sesuai dengan kebutuhan pemakai.pengembangan koleksi meliputi kegiatan: membuat desirata, melakukan survey minat pemakai, meregistrasi bahan pustaka, menyeleksi bahan pustaka, mengevaluasi dan menyiangi koleksi.

2) Pengolahan bahan pustaka/koleksi adalah kegiatan mendeskripsikan bahan pustaka dan meyiapkan sarana temu kembali informasi.

Pengolahan bahan pustaka/koleksi meliputi kegiatan: katagolisasi deskripsi, klasifikasi, penetapan tajuk subyek serta pengelolaan data bibliografinya yaitu melakukan verifikasi data bibliografi, melakukan katagolasasi, menentukan tajuk subjek, mengklasifikasi,menentukan kata kunci, membuat sari karangan indikalif, membuat sari karangan informatif, membuat anotasi, mengalihkan data bibliografi,menyunting

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA data bibliografi menyusun bibliografi, indeks dan sejenisnya, mengelola data bibliografi dan membuat kelengkapan pustaka;

3) Penyimpanan dan melestarikan bahan pustaka adalah kegiatan menjaga penempatan koleksi perpustkaan yang ditujukan untuk memudahkan penemuan kembali, memperkecil kerusakan dan memperpanjang usia bahan pustaka. Kegiatan ini mencakup menata, melindungi, merawat, memelihara dan mengawetkan atau memproduksi kembali bahan pustaka koleksi perpustakaan.

4) Pelayanan informasi adalah memberikan bantuan dan jasa informasi kepada pemakai perpustakaan yang terdiri dari layanan sirkulasi, perpustakaan keliling, layanan pandang dengar, penyajian bahan pustaka, layanan rujukan, penelusuran literatur, bimbingan membaca, bimbingan pemakai perpustakaan, membina kelompok pembaca, menyebarkan informasi atau kilat, penyebaran informasi terseleksi, membuat analisa kepustakaan, bercerita kepada anak-anak dan statistik.

b. Pemasyarakatan perpustakaan, dokumentasi dan informasi. Kegiatannya antara lain :

1) Penyuluhan; terdiri dari dua jenis, yaitu penyuluhan kegunaaan dan pemanfaatan perpustakaan, dokumentasi dan infromasi adalah pemberian keterangan atau penjelasan kepada masyarakat pemakai tentang manfaat dan penggunaan perpustakaan, dokumentasi dan informasi sehingga mereka lebih mengenal perpustakaan dan terdorong untuk memanfaatkannya dan penyuluhan pengembangan perpustakaan ,dokumentasi dan informasi adalah petunjuk/penjelasan/bimbingan kepada penyelenggara dan pengelola perpustakaan tentang strategi atau cara-cara meningkatkan kemampuan lembaga perpustakaan dalam langkah mengembangkan kemampuan perpustakaan dalam melayani masyarakat. Kegiatan penyuluhan meliputi : Mengidentifikasi potensi wilayah, menyusun materi penyuluhan, melaksanakan penyuluhan dan melakukan evaluasi pasca penyuluhan;

2) Publisitas; Publisitas adalah menyebarluaskan informasi tentang kegiatan perpustakaan, dokumentasi dan informasi kepada masyarakat luas melalui media cetak dan elektronik seperti artikel, brosur, film, slide, situs web dan lain-lain. Melaksanakan publisitas terdiri dari menyusun materi publisitas, melakukan evaluasi pasca publisitas;

3) Pameran; melakukan pameran adalah kegiatan mempertunjukkan kepada masyarakat tentang aktivitas, hasil kegiatan, dan kemampuan sumber informasi perpustakan, dokumentasi dan informasi disertai pemberian keterangan/penjelasan dengan mempergunakan bahan peraga. Kegiatan pameran meliputi; membuat rancang/desain pameran, menyiapkan materi pameran, menyelenggarakan pameran dan evaluasi pasca pameran.

c. Pengkajian Pengembangan Perpustakaan, dokumentasi dan informasi.

Dalam kegiatan ini meliputi penyusunan instrumen, pengumpulan,

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA pengolahan data, analisis dan perumusan hasil, serta evaluasi dan penyempurnaan hasil kajian. Kegiatan tersebut meliputi :

1) Melakukan pengkajian perpustakaan, dokumentasi dan informasi.

Pengkajian merupakan satu kesatuan kegiatan yang utuh, yang dilaksanakan melalui lima sub kegiatan, yaitu penyusunan instrument, pengumpulan, pengolahan dan analisis data, serta perumusan, evaluasi dari penyempurnaan hasil kajian;

2) Melakukan pengembangan perpustakaan, dokumentasi dan informasi adalah kegiatan untuk memperoleh cara baru guna meningkatkan nilai tambah dari berbagai aspk pelaksanaan perpustakaan, dokumentasi dan informasi yang sedang atau sudah berjalan, sehingga diperoleh hasil yang lebih optimal, efektif dan efisien. Kegiatannya meliputi : membuat prototip/model, melakukan uji coba prototip/model dan mengevaluasi dan meyempurnakaan prototip/model;

3) Menganalisis atau kritik karya kepustakawanan adalah kegiatan membaca, menganalisis karya kepustakawanan orang lain baik dalam bentuk tulisan maupun informasi terekam lainnya yang selanjutnya yang dilaporkan dalam bentuk karya tulis baru ulasan atau kritik saran/tanggapan secara sistematis yang bersifat menyempurnakan karya tersebut;

4) Menelaah pengembangan dibidang perpustakaan, dokumentasi dan informasi setiap naskah. menganalisis karya kepustakawanan orang lain baik dalam bentuk tulisan maupun informasi terekam lainnya yang selanjutnya yang dilaporkan dalam bentuk karya tulis baru ulasan atau kritik saran/tanggapan secara sistematis yag bersifat menyempurnakan karya tersebut;

Dari uraian di atas dapat diketahui bahwa tugas pokok pustakawan berdasarkan jabatannya terbagi dua, diantaranya : Tugas pokok pustakawan tingkat terampil dan tugas pokok pustakawan tingkat ahli. Di dalam tugas pokok pustakawan tingkat terampil dibagi menjadi dua, yaitu :Pengorganisasian dan pendayagunaan koleksi bahan pustaka/sumber informasi dan pemasyarakatan perpustakaan, dokumentasi dan informasi. Sedangkan tugas pokok pustakawan tingkat ahli dibagi menjadi tiga, diantaranya :Pengorganisasian dan pendayagunaan koleksi bahan pustaka atau sumber informasi, Pemasyarakatan perpustakaan, dokumentasi dan informasi serta Pengkajian pengembangan perpustakaan, dokumentasi dan informasi.

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA 2.1.1.3 Jenjang Jabatan dan Pangkat Pustakawan

Jenjang dan jabatan pustakawan akan naik setiap dua tahun sekali.Kenaikan jabatan dan pangkat ini bukan secara otomatis, namun harus melalui proses yang sudah diatur oleh pemerintah.

Berikut ini adalah jenjang jabatan dan pangkat pustakawan dari Perpustakaan Nasional Republik Indonesia

1.Pustakawan Tingkat Terampil a.Pustakawan Pelaksana

(1) Pengatur Muda Tingkat I, golongan ruang II/b (2) Pengatur , golongan ruang II/c

(3) Pengatur Tingkat I, golongan ruang II/d b. Pustakawan Pelaksana Lanjutan

(1) Penata Muda, golongan ruang III/a

(2) Penata Muda Tingkat I, golongan ruang III/b c. Pustakawan Penyelia

(1) Penata golongan ruang III/c

(2) Penata Tingkat I, golongan ruang III/d 2. Pustakawan Tingkat Ahli

a. Pustakawan Pertama

(1) Penata Muda, golongan III/a

(2) Penata Muda Tingkat I, golongan ruang III/b b. Pustakawan Muda

(1) Penata, golongan ruang III/c

(2) Penata Tingkat I, golongan ruang III/d c. Pustakawan Madya

(1) Pembina, golongan ruang IV/a

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA (2) Pembina Tingkat I, golongan ruang IV/b

(3) Pembina Utama Muda, golongan ruang IV/c d. Pustakawan Utama

(1) Pembina Utama Madya, golongan ruang IV/d (2) Pembina Utama, golongan ruang IV/e

Dari uraian di atas dapat diketahui bahwa Jenjang Jabatan dan Pangkat Pustakawan terdiri dari Pustakawan Tingkat Terampil, Pustakawan Pelaksana, Pustakawan Pelaksana Lanjutan, Pustakawan Penyelia dan Pustakawan Tingkat Ahli Pustakawan Pertama, Pustakawan Muda, Pustakawan Madya, dan Pustakawan Utama.

2.1.2 Peranan Pustakawan

Dalam mewujudkan tujuan perpustakaan, pustawakan berperan sangat penting dalam memberikan layanan maksimal kepada pemustaka. Untuk melaksanakan profesinya sebagai pustakawan, Peranan pustakawan sangat beragam. Misalnya pada lembaga pendidikan seperti di Perguruan Tinggi pustakawan dapat berperan sebagai dosen atau peneliti.

Hermawan dan Zen (2006,57) menyatakan bahwa pustakawan memainkan berbagai peran (peran ganda) yaitu:

1. Edukator

Sebagai edukator (pendidik), pustakawan dalam melaksanakan tugasnya harus berfungsi dan berjiwa sebagai pendidik. Sebagai pendidik ia harus melakukan fungsi pendidikan yaitu mendidik, mengajar dan melatih.

Mendidik adalah mengembangan kepribadian,mengajar adalah mengembangkan kemampuan berfikir, dan melatih adalah membina dan mengembangkan keterampilan. Oleh karenanya, pustakawan harus memiliki kecakapan mengajar, melatih dan mengembangkan, baik para pegawai ataupun pengguna jasa yang dilayaninya.

2. Manajer

Pada hakekatnya pustakawan adalah manajer informasi, informasi yang banyakdan terdapat dalam berbagai wadah yang jumlahnya terus

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA bertambah harus dikelola dengan baik. Kebutuhan informasi pengguna merupakan dasar pengelolaan informasi. Sebagai manajer pustakawan harus mempunyai jiwa kepemimpinan, kemampuan memimpin dan menggerakkan,serta mampu bertindak sebagaikoordinator dan integrator dalam melaksanakan tugasnya sehar-hari. Pustakawan dalam perannya sebagai manajer juga harus dapat mengoptimalkan semua sumber daya yang tersedia di perpustakaan, baik yang berupa sumber daya manusia, sumber daya informasi, dana, termasuk saranan dan prasarana.

3. Administrator

Sebagai administrator pustakawan harus mampu menyusun, melaksanakan dan mengevaluasi program perpustakaan, serta dapat melakukan analisis atas hasil yag telah dicapai, kemudian melakukan upaya-upaya perbaikan untuk mencapai hasil yang lebih baik. Oleh karena itu, seorang pustakawan harus mempunyai pengetahuan yang luas di bidang organisasi, sistem dan prosedur kerja. Dengan pengetahuan itu diharapkan pustakawan memilk kemampuan dalam menafsirkan prosedur kedalam kegiatan-kegiatan nyata, sehingga akan dapat meningkatkan kualitas kerja, berdaya guna, berhasil guna, dan tepat guna.

4. Supervisor

Sebagai supervisior pustakawan harus;

a) Dapat melaksanakan pembinaan profesional, untuk mengembangkan jiwakesatuan dan persatuan antar sesama pustakawan, sehingga dapat menumbuhkan dan peningkatan semangat kerja, dan kebersamaan;

b) Dapatmenigkatkan prestasi, pengetahuan dan keterampilan, baik rekan-rekan sejawat masyarakat pengguna yang dilayaninya;

c) Mempunyai wawasan luas, pandangan jauh ke depan, memahami beban kerja, hambatan–hambatan, serta bersikap sabar, tetapi tegas, adil, obyektif dalam melaksanakan tugasnya;dan

d) Mampu berkoordinasi, baik dengan sesama pustakawan maupun dengan para pembinanya dalam menyelesaikan berbagai persoalan dan kendala,sehingga mampumeningkatkan kinerja unit

organisasinya.

Dari uraian di atas dapat diketahui bahwa pustakawan berperan penting dalam mewujudkan visi misi perpustakaan. Pustakawan memainkan berbagai peran (peran ganda) sebagai profesinya dalam memberikan pelayanan maksimal kepada pemustaka. Pustakawan sudahmelakukan banyak peran, diantaranya : edukator, manager, administrator dan supervisor.

2.1.3 Jabatan Fugsional Pustakawan

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA Jabatan fungsional pustakawan pada lingkungan lembaga instansi perpustakaan, dokumentasi dan informasi diatur dengan Keputusan Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara (Keputusan. MENPAN) Nomor 18 Tahun 1988. Dalam keputusan tersebut jenjang jabatan pustakawan diatur dalam 12 tingkat penjenjangan yang dimulai dari pangkat II/b (Asisten Pustakawan Madya) sampai dengan pangkat tertinggi IV/e (Pustakawan Utama). Sistem penjenjangan jabatan pustakawan bersifat melekat antara pangkat dan jabatan, artinya setiap jabatan memiliki satu pangkat tertentu dalam sistem kepangkatan PNS. Salah satu persyaratan untuk pengangkatan PNS dalam jabatan fungsional pustakawan adalah minimal berpendidikan Diploma II bidang perpustakaan.

Dalam Keputusan Presiden Nomor 87 Tahun 1999 disebutkan bahwa : Jabatan fungsional adalah kedudukan yang menunjukkan tugas,tanggung jawab,wewenang dan hak seorang PNS dalam suatu organisasi yang dalam pelaksanaan tugasnya didasarkan pada keahlian dan atau keterampilan tertentu serta bersifat mandiri.

Sejak Keputusan MENPAN No. 18 Tahun 1988 diterbitkan, dalam pelaksanaannya di lapangan ada beberapa kendala yang dijumpai oleh pustakawan. Antara lain adalah: bobot angka kredit per satuan kegiatan dari butir-butir yang dirasakan masih terlalu rendah, jenis dan jumlah butir-butir kegiatan pustakawan yang tercakup dalam keputusan tersebut juga dianggap masih kurang.

Untuk mengatasi kendala tersebut kantor MENPAN bersama kantor BAKN dan Perpustakaan Nasional RI berupaya menyempurnakan / menata kembali keputusan tersebut dengan menerbitkan keputusan MENPAN Nomor 33 Tahun 1998 tentang jabatan fungsional pustakawan dan angka kreditnya sebagai pengganti Keputusan MENPAN No. 18 Tahun 1988.Keputusan tersebut diikuti

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA dengan terbitnya Keputusan Bersama Kepala Perpustakaan Nasional RI dan Kepala Badan Administrasi Kepegawaian Negara No. 07 Tahun 1988 dan No. 59 tahun 1988 tentang Petunjuk Pelaksanaan Jabatan Fungsional Pustakawan dan Angka kreditnya, sebagai pedoman dalam pelaksanaan Keputusan MENPAN No.

33 Tahun 1998 . Jabatan Fungsional Pustakawan dibedakan dalam dua kelompok, yaitu : Asisten Pustakawan dan Pustakawan.

2.2 Profesi

Istilah profesi selalu dihubungkan dengan kata pekerjaan, akan tetapi tidak semua pekerjaan dapat disebut sebagai profesi,karena profesi memiliki karakteristik, ciri, dan syarat khusus.Untuk dapat dikatakan profesi, suatu pekerjaanharus memerlukan keahlian khusus yang harus didapatkan dari pendidikan dan pelatihan yang cukup lama sesuai dengan bidang profesinya.

Sulistyo Basuki (1993,147) menyatakan bahwa :

Profesi adalah sebuah pekerjaan yang memerlukan pengetahuan dan keterampilan khusus yang diperoleh dari teori dan bukan dari praktik, dan yang teruji dalam bentuk ujian dari sebuah universitas atau lembaga yang berwenang, serta memberikan hak kepada orang yang bersangkutan untuk berhubungan dengan nasabah (klien).

SedangkanSuwarno (2010,100) menyatakan bahwa:

Profesi merupakan kelompok lapangan kerja yang khusus melaksanakan kegiatanyang memerlukanketerampilan dan keahlian tinggi guna memenuhi kebutuhan manusia dan hanya dapat dicapai dengan penguasaan pengetahuan dengan ruang lingkup yang luas serta adanya disiplin etika yangdikembangkandanditerapkan oleh kelompok anggota yang menyandang profesi tersebut.

Dari uraian di atas dapat diketahui bahwa profesi adalah pekerjaan yang memerlukan pengetahuan dan keterampilan khusus yang diperoleh dari teori dan bukan dari praktik guna memenuhi kebutuhan manusia dan hanya dapat dicapai

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA dengan penguasaan pengetahuan dengan ruang lingkup yang luas serta adanya disiplin etika yang dikembangkan dan diterapkan oleh kelompok anggota yang menyandang profesi tersebut.

2.2.1 Ciri-ciri Profesi

Dalam kalangan masyarakat, masih banyak yang beranggapan bahwa profesi disebut dengan pekerjaan. Padahal seperti yang diketahui dari pengertian profesi, tidak semua pekerjaan dapat dikatakan dengan profesi. Maka untuk mencegah kesimpangsiuran tentang profesidan pekerjaan, profesi memiliki berbagai macam ciri-ciri yang dapat membedakan dengan pekerjaan.

Salam (1997,139) menyatakan bahwa secara umum ada beberapa ciri yang selalu melekat pada profesi, yaitu:

1. Adanya pengetahuan khusus

Profesi selalu mengandalkan adanyasuatu pengetahuan atau keterampilankhusus yang dimiliki oleh sekelompok orang yang profesional untuk bisa menjalankan tugasnya dengan baik. Keahlian dan keterampilan ini biasanya dimilikinya berkat pendidikan, pelatihan dan pengalaman.

2. Adanya kaidah dan standar moral yang tinggi

Pada setiap profesi pada umumnya selalu ditemukan adanya suatu aturan permainan dalam mengemban atau menjalankan profesi , yang biasanya disebut dengan kode etik. Kode etik ini harus dipenuhi dan ditaati oleh semua anggota profesi yang bersangkutan.

3. Mengabdi kepada kepentingan masyatakat

Orang-orang yang mengemban suatu profesi, meletakkan kepentingan pribadinya di bawah kepentingan masyarakat karena hanya merekalah yang memiliki keahlian dan keterampilan khusus di bidang itu, keahlian dan keterampilan itu selayaknya diabadikan bagi kepentingan masyarakat.

4. Ada izin khusus untuk bisa menjalankan suatu profesi

Izin khusus bertujuan untuk melindungi masyarakat dari pelaksanaan profesi yang tidak bertanggung jawab, wujud dari izin ini dalam kerangka yang luas bisa berbentuk sumpah atau pengukuhan resmi di

Izin khusus bertujuan untuk melindungi masyarakat dari pelaksanaan profesi yang tidak bertanggung jawab, wujud dari izin ini dalam kerangka yang luas bisa berbentuk sumpah atau pengukuhan resmi di