KOMPILASI DATA
4.2 Karakteristik Bencana Tsunami di Kabupaten Cilacap Tahun 2006 .1Penyebab Tsunami Cilacap Tahun 2006
4.2.4 Run Up dan Innudation Tiap Zona Terlanda di Kab. Cilacap
Dimana untuk mempermudah pembahasan akan dilakukan pemberian notasi pada tiap daerah terlanda agar tidak terjadi kerenacuan. Berikut akan dijabarkan notasi-notasinyadalam bentuk unit analisis per zona terlanda : 1. Zona 1 sebagai daerah terlanda di Kelurahan Jetis, Kecamatan Nusawungu
Mempunyai ketinggian run up yang berkisar pada angka 1,5 meter. Sementara itu, jarak landaan gelombang tsunami yang menerpa Zona ini pada tahun 2006 silam adalah 100 meter dari garis pantai. Berikut dapat dilihat pada gambar peta di bawah ini.
Sumber : Data Tesis South Java Tsunami Model Using Highly Resolved Data And Probable Tsunamigenic Source Tahun 2011 oleh Dr.-Ing. Widjo Kongko
Gambar 4.2 Titik Run Up dan Innudation Zona 1
2. Zona 2 sebagai daerah terlanda di Kelurahan Sidaurip, Kecamatan Binangun
Zona 2 yang terletak di Kelurahan Sidaurip mempunyai rata-rata ketinggian
run up 3,9 meter. Dimana luasan daerah terlanda tergolong cukup kecil. Sedangkan jarak landaan dari Zona 2 adalah berkisar 111 meter dari garis pantai. Berikut dapat dilihat pada gambar peta di bawah ini.
commit to user
58
Sumber : Data Tesis South Java Tsunami Model Using Highly Resolved Data And Probable Tsunamigenic Source Tahun 2011 oleh Dr.-Ing. Widjo Kongko
Gambar 4.3 Run Up dan Innudation Zona 2
3. Zona 3 sebagai daerah terlanda di Kelurahan Widarapayung Wetan, Kecamatan Binangun
Zona 3 yang terletak di Kelurahan Widarapayung Wetan mempunyai ketinggian run up yang cukup beragam. Yaitu dari ketinggian 1 meter hingga ketinggian run up 6,7 meter. Dimana terdapat juga data run up di perairannya yaitu 3,7 meter. Ketinggian run up yang beragam ini dikarenakan Zona ini tergolong ke dalam zona ekstrem run up (sumber : hasil wa wanca ra dengan BPPT Jogja karta). Sementara itu, untuk jarak landaan dari Zona 3 adalah dari 97-226 meter dari garis pantai. Berikut dapat dilihat pada gambar peta di bawah ini.
Sumber : Data Tesis South Java Tsunami Model Using Highly Resolved Data And Probable Tsunamigenic Source Tahun 2011 oleh Dr.-Ing. Widjo Kongko
commit to user
59
4. Zona 4 sebagai daerah terlanda di Kelurahan Sidayu, Kecamatan Binangun Ketinggian run up pada Zona 4 yang terdapat di sebagian kawasan pesisir Kelurahan Sidayu berkisar antara 4-5,5 meter. Sementara untuk jarak landaan Zona 4 yaitu 87 meter dari garis pantai. Berikut dapat dilihat dari gambar peta di bawah ini.
Sumber : Data Tesis South Java Tsunami Model Using Highly Resolved Data And Probable Tsunamigenic Source Tahun 2011 oleh Dr.-Ing. Widjo Kongko
Gambar 4.5 Run Up dan Innudation Zona 4
5. Zona 5 sebagai daerah terlanda di Kelurahan Widarapayung Kulon, Kecamatan Binangun
Ketinggian dari run up di wilayah ini berada pada kisaran 3,7-6,7 meter. Ketinggian run up di Zona ini juga tergolong tinggi dan beragam, hal tersebut dikarenakan Zona ini juga tergolong ke dalam estreme run up. Sementara itu, untuk jarak landaan pada Zona ini berada pada kisaran 127-181 meter dari garis pantai. Berikut dapat dilihat secara lebih jelas pada gambar peta di bawah ini.
commit to user
60
Sumber : Data Tesis South Java Tsunami Model Using Highly Resolved Data And Probable Tsunamigenic Source Tahun 2011 oleh Dr.-Ing. Widjo Kongko
Gambar 4.6 Run Up dan Innudation Zona 5
6. Zona 6 sebagai daerah terlanda di Kelurahan Karangbenda, Kecamatan Adipala
Zona 6 mempunyai ketinggian run up rata-rata 3,5 meter. Daerah terlanda dari Zona ini cukup luas yaitu di kawasan pesisir di Kelurahan Karangbenda. Sementara itu untuk jarak landaan pada Zona 6 adalah 35 meter dari garis pantai. Berikut dapat dilihat pada gambar peta di bawah ini.
Sumber : Data Tesis South Java Tsunami Model Using Highly Resolved Data And Probable Tsunamigenic Source Tahun 2011 oleh Dr.-Ing. Widjo Kongko
commit to user
61
7. Zona 7 sebagai daerah terlanda di Kelurahan Bunton, Kecamatan Adipala Zona 7 juga tergolong pada daerah ekstrem run up karena beragamnya ketinggian run up di wilayah ini. Ketinggian minimum run up pada Zona ini adalah 0,7 meter sedangkan ketinggian maksimum run up pada Zona ini adalah 5,7 meter. Untuk data jarak landaan gelombang tsunami pada Zona ini adalah berkisar 150-700 meter dari garis pantai. Berikut dapat dilihat pada gambar peta di bawah ini.
Sumber : Data Tesis South Java Tsunami Model Using Highly Resolved Data And Probable Tsunamigenic Source Tahun 2011 oleh Dr.-Ing. Widjo Kongko
Gambar 4.8 Run Up dan Innudation Zona 7
8. Zona 8 sebagai daerah terlanda di Kelurahan Karangkandri, Kecamatan Kesugihan
Zona 8 mempunyai ketinggian run up yang cukup beragam. Ketinggian minimum run up di Zona 8 adalah 1,4 meter. Sedangkan ketinggian maksimumnya adalah 6,2 meter. Di samping itu, data terkait jarak landaan gelombang tsunami yang menerpa Zona ini yaitu antara 20-300 meter dari garis pantai. Berikut dapat dilihat pada gambar peta di bawah ini.
commit to user
62
Sumber : Data Tesis South Java Tsunami Model Using Highly Resolved Data And Probable Tsunamigenic Source Tahun 2011 oleh Dr.-Ing. Widjo Kongko
Gambar 4.9 Run Up dan Innudation Zona 8
9. Zona 9 sebagai daerah terlanda di Kelurahan Menganti, Kecamatan Kesugihan
Ketinggian run up pada Zona 9 juga beragam seperti Zona 8. Ketinggian minimum run up pada Zona 9 adalah 1,5 meter. Sementara itu untuk ketinggian maksimum run up pada Zona 9 adalah 5,1 meter. Di samping itu untuk data jarak landaan gelombang tsunami yang menerpa Zona 9 mempunyai range jarak 94-295 meter dari garis pantai. Berikut dapat dilihat pada gambar peta di bawah ini.
Sumber : Data Tesis South Java Tsunami Model Using Highly Resolved Data And Probable Tsunamigenic Source Tahun 2011 oleh Dr.-Ing. Widjo Kongko
commit to user
63
10.Zona 10 sebagai daerah terlanda di Kelurahan Mertasinga, Kecamatan Cilacap Utara
Zona 10 merupakan satu Zona kecil yang termasuk ke dalam pesisir Kelurahan Cilacap Utara. Ketinggian run up di Zona 10 rata-rata mempunyai tinggi gelombang tsunami 3,1 meter. Sedangkan untuk jarak landaan gelombang tsunami yang menerpa Zona ini mempunyai jarak dari garis pantai sekitar 55 meter. Berikut dapat dilihat dari gambar peta di bawah ini.
Sumber : Data Tesis South Java Tsunami Model Using Highly Resolved Data And Probable Tsunamigenic Source Tahun 2011 oleh Dr.-Ing. Widjo Kongko
Gambar 4.11 Run Up dan Innudation Zona 10
11.Zona 11 sebagai daerah terlanda di Kelurahan Tegalkamulyan, Kecamatan Cilacap Selatan
Zona 11 tergolong Zona terlanda yang letaknya menyebar. Berikut ketinggian minimum run up di Zona 11 yaitu 2,6 sementara ketinggian maksimumnya adalah 3,3 meter. Sementara itu untuk jarak landaan gelombang tsunami yang menerpa Zona 11 mempunyai jarak yang berkisar dari 23-81 meter. Berikut dapat dilihat dalam gambar peta di bawah ini.
commit to user
64
Sumber : Data Tesis South Java Tsunami Model Using Highly Resolved Data And Probable Tsunamigenic Source Tahun 2011 oleh Dr.-Ing. Widjo Kongko
Gambar 4.12 Run Up dan Innudation Zona 11
12.Zona 12 sebagai daerah terlanda di Kelurahan Cilacap, Kecamatan Cilacap Selatan
Zona 12 mempunyai ketinggian yang relatif rendah di banding dengan Zona-Zona lainnya. Ketinggian run up di Zona 12 mempunyai range antara 1-2,8 meter. Sementara untuk jarak landaan tsunami yang menerpa pada tahun 2006 silam di wilayah ini mempunyai range antara 15-111 meter dari garis pantai. Berikut dapat dijelaskan dalam gambar peta dbawah ini.
Sumber : Data Tesis South Java Tsunami Model Using Highly Resolved Data And Probable Tsunamigenic Source Tahun 2011 oleh Dr.-Ing. Widjo Kongko
commit to user
65
13.Zona 13 sebagai daerah terlanda di Kelurahan Tambakreja, Kecamatan Cilacap Selatan
Letak Zona 13 adalah di Pulau Nusakambangan. Ketinggian run up yang dihasilkan oleh gelombang tsunami pada tahun 2006 silam cukup tinggi yaitu berkisar antara 8,2-20,9 meter. Sementara itu, untuk jarak landaan pada Zona 13 yaitu dari range 38-407 meter dari garis pantai.
Sumber : Data Tesis South Java Tsunami Model Using Highly Resolved Data And Probable Tsunamigenic Source Tahun 2011 oleh Dr.-Ing. Widjo Kongko
Gambar 4.14 Run Up dan Innudation Zona 13
4.3 Karakteristik Penggunaan Lahan di Daerah Rawan Bencana Tsunami Pada