PENGELOLAAN RUSA
111 rusa ke dalam kotak angkut. Penyuntikan anti stres dapat
diberikan bila dikehendaki.
b. cuaca
Pengangkutan rusa sebaiknya dilakukan pada cuaca yang sejuk. Perjalanan sangat disarankan dilakukan malam hari guna menghindari stres akibat kondisi panas matahari. Sumber air minum suatu keharusan untuk diberikan, dengan hijauan dapat diberikan dalam jumlah sedikit apabila memungkinkan. Pemberian air minum sebaiknya saat kendaraan sedang berhenti. Apabila perjalanan mengharuskan melewati batas malam hari, sangat disarankan apabila cuaca dalam keadaan terik, untuk berteduh terlebih dahulu dan dilanjutkan malamnya.
c. kotak pengangkut
Kotak pengangkut harus terbuat dari bahan yang kuat, khususnya pada pengangkutan rusa dewasa dan dari jenis berbadan besar. Hentakan kaki sering membuat kotak pengangkut menjadi rusak sehingga bahan triplek tebal sangat baik, walau papan juga dapat dipergunakan. Dalam pembuatan kotak angkut, yang terbaik adalah jika rusa hanya dapat berdiri dan ke posisi duduk tanpa dapat berputar. Oleh sebab itu satu ekor rusa dewasa untuk satu kotak angkut serta melakukan pemotongan ranggah sangat disarankan. Lubang udara harus benar-benar diperhatikan, sebaiknya sekitar setengah dari tinggi kotak mengarah ke atas. Adanya lubang di bagian bawah sering membuat rusa menjadi gelisah terus karena kemampuan matanya untuk memantau pergerakan di luar kotak angkut. Apabila kotak terbuat dari papan, jarak antar papan dapat dipakai sebagai lubang udara, tetapi tidak terlalu lebar, dimana bagian bawah tertutup rapat. Pintu kotak sebaiknya dibuat mengarah dari atas ke bawah. Di bagian luar rangka kotak
disediakan palang pegangan pengangkut sehingga dalam posisi pemindahan kotak dapat dilakukan pengangkatan yang seragam, selalu dalam keadaan sejajar.
d. alat pengangkut
Dalam melakukan perjalanan yang membawa beberapa kotak pengangkut sekaligus, sebaiknya ada jarak antar kotak sehingga udara dapat berputar dengan baik. Kadangkala penempatan atap terpal di atas truk pengangkut perlu dipertimbangkan untuk perjalanan yang panjang (> 24 jam).
e. pengeluaran rusa
Pengeluaran rusa dari kotak angkut merupakan tahapan akhir yang seringkali justru mematikan. Tidak jarang saat tiba di lokasi, rusa sudah pada kondisi demikian stres dan ketakutan serta lelah sehingga sudah tidak mampu lagi untuk berdiri. Bila menjumpai rusa dalam kondisi demikian, disarankan untuk menunggu agar rusa mau keluar sendiri. Bila memungkinkan, rusa sebelum keluar diberikan obat anti stres dan vitamin. Jangan dilakukan penyiraman pada rusa dengan maksud menyegarkan badan, karena justru yang terjadi adalah sebaliknya, suatu kematian akibat perubahan suhu yang mendadak. Agar keselamatan terjamin, sebaiknya saat akan melakukan pengeluaran, kotak angkut telah berada di dalam wilayah dimana rusa akan ditempatkan. Lingkungan yang tenang jauh, dari tontonan orang atau kebisingan saat pelepasan dilakukan sangat membantu rusa untuk cepat beradaptasi dengan daerah barunya.
113 Gambar 26. Kotak pengangkut rusa. Lubang angin sebagai sumber udara di bagian atas dan alat peredam agar mengurangi guncangan di perjalanan di bagian bawah, diberikan pada pengangkutan jenis rusa yang cukup liar (atas). Bawah, kotak angkut untuk pengangkutan jumlah besar (> tiga ekor rusa muda) (foto: G. Semiadi).
115
11
PAKAN
Suksesnya suatu pemeliharaan satwa antara lain ditunjang oleh pakan yang berkualitas yang mampu diberikan pada peliharaannya. Rusa, secara anatomi merupakan satwa pemakan hijauan. Tetapi di alam aslinya, perilaku pakannya agak sedikit berbeda diantara jenis rusa. Rusa sambar cenderung mengarah memakan lebih banyak jenis dedaunan dibandingkan dengan rusa timor yang lebih dominan mengkonsumsi rerumputan. Hal ini tiada lain karena habitat asli rusa sambar adalah hutan lebat, sedangkan rusa timor cenderung mengarah ke padang savana. Tetapi rusa timor di P. Jawa memiliki habitat yang lebih dominan dengan hutan, sedikit berbeda dengan habitat saudaranya di bagian timur Indonesia yang kering.
Terlepas dari apa yang menjadi pakan utamanya di habitat asli mereka masing-masing, rusa dapat dikatakan menyukai hampir segala jenis hijauan dan pakan tambahan serta mampu beradaptasi dengan perubahan pakan. Sehingga memelihara rusa di pandang dari sudut penyediaan pakan, bukanlah hal yang sulit.
Pemberian pakan haruslah disesuaikan dengan keadaan fisiologi rusa. Sesuai dengan pembagian fase fisiologinya, peternak rusa di luar negeri umum membaginya ke dalam kelompok :
a. induk bunting b. induk menyusui
c. jantan dewasa tumbuh ranggah muda d. jantan & betina dewasa siap kawin e. umur lepas sapih hingga umur potong.
Pada rusa bunting, ketersediaan air susu yang cukup saat anaknya lahir menjadi prioritas utama. Untuk itu pakan yang bernilai gizi tinggi sangat penting didapatkan. Yang dikehendaki adalah rusa tumbuh dengan cepat di umur lepas sapih dan berada dalam kondisi gemuk saat hendak dipotong dan dalam keadaan sehat di hari-hari biasa.
Namun sebelum mendalami masalah kebutuhan pakan pada rusa, perlu dipahami terlebih dahulu tentang unsur-unsur penting dari suatu pakan. Secara garis besar, pada setiap jenis pakan, unsur nutrisi yang terkandung dapat dibagi menjadi kelompok air, protein, lemak, energi serta mineral dan vitamin. Air, protein, lemak dan energi disebut sebagai unsur nutrisi makro karena tingkat kebutuhannya yang besar. Sedangkan yang lainnya disebut sebagai unsur nutrisi mikro karena tingkat kebutuhannya yang relatif lebih sedikit.
Dalam pengutaraan kebutuhan nutrisi, sering nilai kebutuhan ditampilkan dalam unit Berat Kering (BK/Dry Matter-DM), yaitu kondisi dimana kandungan air telah dihilangkan sama sekali (sekitar 95-97%) lewat pemanasan. Pengutaraan dengan cara demikian sangat tepat, mengingat unsur air dalam setiap jenis pakan atau sumber bahan pakan sangat bervariasi.
Persen bahan kering = (berat kering)/(berat basah) x 100 Persen kandungan air = 100 – persen bahan kering
A. Air
Air merupakan komponen yang sangat penting dan dibutuhkan oleh semua makhluk hidup. Apabila hewan dapat hidup tanpa pakan selama 3-5 hari, maka tanpa air hewan hanya dapat bertahan tidak
117 lebih dari dua hari. Air merupakan sumber kehidupan. Apabila tubuh hewan kekurangan air hingga 10% di bawah kebutuhan normalnya, maka dapat menimbulkan gangguan kesehatan, menjadi lemah. Terlebih pada kelompok hewan yang berproduksi tinggi seperti rusa tengah menyusui. Kekurangan air hingga 20% di bawah kebutuhan normalnya dan bersifat berkepanjangan pada akhirnya dapat membawa kepada kematian. Hal ini terjadi karena 70% dari anggota tubuh hewan terdiri atas cairan tubuh dalam berbagai bentuk. Air dalam tubuh mempunyai banyak fungsi, antara lain untuk mengontrol suhu tubuh, mengangkut dan melarutkan berbagai zat nutrisi, membantu dalam proses pemecahan atau reaksi kimia dalam tubuh yang kelak akan dimanfaatkan oleh tubuh itu sendiri atau sebagai pelumas diantara persendian tulang. Proses kimiawi melalui pemecahan atau pembentukan unsur-unsur tertentu yang terjadi di dalam tubuh disebut sebagai metabolisme.
Pada kondisi iklim yang dingin, keinginan untuk minum dari seekor hewan relatif akan lebih rendah dibandingkan dengan hewan yang sama tetapi tinggal di kawasan yang lebih panas. Hal ini terjadi karena di iklim yang lebih dingin tubuh mencoba untuk menghangatkan tubuhnya ke batas normal dengan jalan meningkatkan laju metabolisme. Sedangkan pemberian air minum justru dapat mendinginkan kondisi tubuh, karena sifat air itu sendiri yang dapat menyerap panas. Sebaliknya di daerah panas, barulah hewan memerlukan banyak air minum guna mendinginkan atau menyalurkan panas yang berlebihan yang ada di dalam tubuh akibat pengaruh iklim lingkungan di sekitarnya.
Zat-zat makanan yang telah siap dipakai oleh tubuh akan diangkut di dalam tubuh oleh cairan tubuh yaitu darah. Di dalam tubuh sendiri banyak zat-zat makanan yang dalam proses metabolismenya memerlukan unsur air. Dalam rangka memenuhi kebutuhan sumber
air bagi tubuhnya, hewan mendapatkannya dari tiga sumber, yaitu air minum, air yang terkandung dalam hijauan atau pakan yang dikonsumsinya dan air yang terbentuk karena adanya proses metabolisme atau disebut sebagai air metabolik. Dari tiga sumber ini, umumnya penambahan kekurangan air bagi kebutuhan tubuh hewan akan disuplai melalui air minum. Oleh sebab itu pemberian air minum merupakan hal yang sangat penting, karena pada umumnya kita tidak mengetahui persis seberapa banyak air yang telah didapat lewat jalur air metabolik dan dari pakan yang dikonsumsi oleh hewan.
Semua hijauan dan pakan lainnya pasti mengandung air. Perbedaannya terletak pada jenis dan kondisi pakannya. Pada hijauan segar dan muda kandungan airnya dapat mencapai 60-85%. Artinya 60-85 bagian dari tanaman itu hanyalah air dan sisanya benda padat yang antara lain berupa zat-zat makanan yang dibutuhkan hewan. Sedangkan pada rerumputan yang telah tua dan mengering, kandungan air ini dapat menurun hingga hanya 20-35% saja. Jenis-jenis sayuran yang agak tua cenderung masih mempunyai kandungan air yang jauh lebih banyak dibandingkan dengan rerumputan yang seumur tuanya. Rusa timor yang ditangkarkan di kawasan Indonesia Timur mengkonsumsi air sekitar 1,0-2,5 liter/hari, tetapi di alam dilaporkan rusa timor mampu mengkonsumsi hingga lima liter seharinya.
Kebutuhan air pada seekor hewan sangat tergantung dari berbagai hal, yaitu:
A.1. Jenis hewan
Ada jenis hewan yang memang memerlukan air dalam jumlah banyak dan ada jenis hewan yang tahan di daerah kering, sehingga hanya memerlukan sedikit air. Hewan yang menyukai daerah berawa
119