• Tidak ada hasil yang ditemukan

Bab 5 Kesimpulan, Diskusi dan Saran

5.3. Saran

Hasil penelitian tentang Cyberloafing di PT. Bank X menghasilkan beberapa saran yang dapat dijadikan pertimbangan untuk para peneliti selanjutnya dan saran bagi Individu yang bekerja pada perusahaan supaya semakin Produkif. Saran tersebut sebagai berikut:

5.3.1 Saran Teoritis

Berdasarkan hasil penelitian diperoleh beberapa saran yang dapat menjadikan bahan pertimbangan untuk penelitian selanjutnya, yaitu:

1. Pada penelitian, nilai proporsi varian yang diperoleh dengan 8 independent

variabel (IV) memberikan 21,1%. Sedangkan 79,9% sisanya dipengaruhi oleh

variabel lain diluar penelitian ini. Sehingga, untuk penelitian selanjutnya dapat menggunakan faktor lain yang dapat dijadikan Independent variabel (IV). Penggunaan Independent Variabel (IV) Penelitian perlu diperhatikan Seperti Karakteristik Pekerjaan, Stress Kerja, Burnout, self esteem.

2. Hasil penelitian menunjukkan bahwa Kepribadian Extraversion, Neuroticism dan usia berpengaruh secara signifikan dengan Cyberloafing. Untuk itu, penelitian selanjutnya diharapkan untuk meneliti dengan menggunakan Independent Variabel Kepuasan Kerja, Subjective Well Being yang dimiliki oleh pegawai.

3. Jumlah sampel dalam penelitian sebanyak 206 responden, sehingga untuk penelitian selanjutnya diharapkan dapat mengambil jumlah sampel yang lebih banyak.

4. Penelitian ini memeliki kelemahan pada teknik pengambilan sampel yang tidak menggunakan teknik random, pada penelitian ini teknik yang digunakan non

probability sampling dengan teknik incidental yang artinya hasilnya tidak bisa

digeneralisir secara umum. 5.3.2. Saran Praktis

Berdasarkan hasil penelitian ini, diperoleh beberapa saran praktis untuk dijadikan masukan kepada Individu sebelum menempati atau mengisi suatu posisi jabatan. Saran ini bisa digunakan oleh Individu sebelum mengambil keputusan untuk menempati suatu bidang pekerjaan. Tujuannya supaya kinerja individu bisa

maksimal dan mengurangi perilaku kontraproduktif di lingkungan kerja terutama di lingkungann kantor yaitu:

1. Pada penelitian ini dimensi extraversion berpengaruh signifikan terhadap

cyberloafing. Individu yang memiliki ciri extraversion adalah individu yang

senang bersosialisasi dengan orang banyak, baiknya individu dengan sifat

extraversion memosisikan untuk menduduki promosi jabatan yang berhubungan

dengan publik

2. Dimensi Neuroticism berpengaruh secara signifikan terhadap cyberloafing. Tipe Kepribadian Pegawai dengan Neuroticism lebih lebih memilih menjalin komunikasi secara online dibandingkan dengan bertemu secara langsung. Baiknya, individu yang memiliki ciri neuroticism memosisikan dirinya untuk mengambil promosi jabatan yang berhubungan dengan adminintrasi.

3. Usia berpengaruh Signifikan terhadap Cyberloafing. Usia muda lebih terlibat dalam cyberloafing. Hal ini dikarenakan pegawai degan usia muda lebih senang bermain-main dengan gadget. Langkah yang bisa ditempuh untuk memaksimalkan produktivitas pegawai usia muda salah satu caranya dengan membangun akomodasi sikap kerjanya. Misalnya bekerja dalam situasi yang rileks dan nyaman dengan batasan aturan perusahaan yang harus dihormati. Pegawai Usia muda penuh dengan Ide dan Inovasi. Cara lain yang bisa dilakukan untuk meningkatkan kinerja bagi pegawai usia muda dengan membuka ruang untuk berdiskusi baik dengan atasan atau rekan kerja dan meminta untuk melakukan pendampingan serta arahan oleh pegawai yang sudah berpengalaman.

DAFTAR PUSTAKA

Adi Santika, I. N. (2015). Hubungan indeks massa tubuh (IMT) dan umur tehhadap daya tahan umum (kardiovaskuler) Mahsiswa putera semester II Kelas A Fakultas Pendidikan Olahraga dan Kesehatan IKIP PGRI Bali Tahun 2014.

Jurnal Pendidikan Kesehatan Rekreasi, 42 – 47.

Aamodt, M. G. (2010). Industrial / Organizational Psychology. Wadsworth Cengage Learning.

Abdullah, R. A., N, H., & A.L., B. (2014). The Relationship of Cyberloafing Behavior with Big Five Personality Traits. Australian Journal of Basic and

Applied Sciences, 61-66.

Ahmad, A., & Omar, Z. (2017). Understanding who cyberloafs from the self-control perspective: A study in the public service sector. International

Journal of Advanced and Applied Sciences, 123 - 124.

Akbulut, Y. (2017). Cyberloafing and social desirability bias among student and employees. Computer in Human Behavior, 1-2.

Akbulut, Y., Dursun, Ö., Dönmez, O., & Şahin, Y. (2016). In search of a measure to investigate cyberloafing in educational settings. Computers in Human

Behavior, 616–625. doi:10.1016/j.chb.2015.11.002

Anandarajan, M., Simmers, C., & Igbaria, M. (2000). An exploratory investigation of the antecedents and impact of internet usage: An individual perspective.

Behaviour and Information Technology, 69-85.

Antariksa, Y (2012). Retrieved from Blog Strategi + Manajemen.Diunduh 23 April 2019 dari https://strategimanajemen.net/2012/04/23/3-alasan-kenapa-akses-internet-kudu-ditutup-selama-jam-kantor/

APJII. (2017). Penetrasi & Perilaku Pengguna Internet Indonesia Tahun 2017. Teknopreneur.

Ardilasari, N., & Firmanto, A. (2017). Hubungan Self Control dan Perilaku Cyberloafing Pada Pegawai Negeri Sipil. Jurnal Ilmiah Psikologi Terapan, 19-20.

Arshad, M., Aftab, M., & Bukhari, H. (2016). The Impact of Job Characteristics and Role Stressors on Cyberloafing: The Case of Pakistan . International

Journal of Scientific and Research Publications, 244-252.

Averill, J. R. (1973). Personal Control Over Aversive Stimuli And Its Relationship To Stress. Psychological Bulletin.

Azzahra, S. (2018). Pengaruh Kepribadian HEXACO, Self Regulation dan Variabel

Demografis terhadap Academic Cyberloafing Pada Mahasiswa. Jakarta:

Fakultas Psikologi UIN Jakarta.

Baumeister, R. F., Vohs, K. D., & Tice, D. M. (2007). The Strength Model of Self-Control . Current Direction In Psychological Science, 351-355.

Baron, R. A., & Byrne, D. (2005). Psicologia Social. Barcelona: Pearson Prentice Hall.

Benjamin. (2011). Employee Waste Their Time "Cyberloafing". Diunduh 24 April 2019 dari https://www.pressreader.com/

Blanchard, A. L., & Henle, C. A. (2008). Correlates of different forms of cyberloafing : The role of norms and external locus of control. Computers

in Human Behavior 24, 1067–1084. doi:doi:10.1016/j.chb.2007.03.008

Budiana, F. A. (2018). Hubungan Antara Loneliness dengan Perilaku Cyberloafing

Pada Karyawan. Surabaya: Fakultas Psikologi dan Kesehatan UIN Sunan

Ampel Surabaya.

Chaplin, J. (2001). Kamus Lengkap Psikologi. (D. Kartini-Kartono, Trans.) Jakarta: Raja Grafindo Persada.

Çınar, O., & Karcıoğlu, F. (2015). The relationship between cyber loafing and organizational citizenship behavior: A survey study in Erzurum/Turkey .

Procedia - Social and Behavioral Sciences , 445.

Cloninger, S. C. (2004). Theories Of Personality Understanding Persons. Perason Prentice Hall.

Dursun , O. O., Donmez , O., & Akbulut , Y. (2018). Predictors of Cyberloafing among Preservice Information Technology Teachers. Contemporary

Educational Technology , 22-41.

Doorn, O. v. (2011). Cyberloafing: A multi-dimensional construct placed in a

theoretical framework. Thesis, Department Industrial Engineering and

Innovation Sciences Eindhoven University of Technology .

Fauzi. (2017). Pengaruh Big Five Personality, Intensi Anti Korupsi dan Ikhlas

Terhadap Prokastinasi Pegawai Kelurahan. Jakarta: Fakultas Psikologi

UIN Jakarta.

Feist , J., & Feist , G. J. (2006). Theories of Personality. McGrawHill.

Feist, G. J., & Rosenberg, E. L. (2009). Psychology: Making Connections (1st Edition ed.). McGraw-Hill.

Fibrianto, A. S. (2016). Kesetaraan Gender Dalam Lingkup Organisasi Mahasiswa Universitas Sebelas Maret Surakarta Tahun 2016. Jurnal Analisa Sosiologi, 17-18.

Friedman, H. S., & Schustack , M. W. (2016). Personality Classic Theories and

Modern Research. New York City: Pearson.

Fuadiah, L., Anward, H. H., & Erlyani, N. (2016). Peranan Conscientiousness Terhadap Perilaku Cyberloafing Pada Mahasiswa. 1-2.

Garret, R. K., & Danziger, J. N. (2008). On Cyberslacking: Workplace Status and Personal Internet Use at Work. Cyberpsychology & Behavior, 287-288.

Gökçearslana, Ş., Uluyol, Ç., & Şahin, S. (2018). Smartphone addiction, cyberloafing, stress and social support among university students: A path analysis. Children and Youth Services Review, 48.doi: org/10.1016/j.childyouth.2018.05.036

Hagger, S. M., Wood, C., Stiff, C., & Chatzisarantis, N. L. (2010). Ego Depletion and the Strength Model of Self-Control: A Meta-Analysis. Psychological

Bulletin, 495–525.

Hefferon, K., & Boniwell, I. (2011). Positive Psychology Theory, Research and

Applications. New York: McGraw-Hill Open University Press.

Hurriyati, D. (2017). Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Perilaku Cyberloafing Pada Pegawai Negeri Dinas Pekerjaan Umum Kota Palembang. Jurnal Ilmiah Psyche, 75-86.

Jia, H., Jia, R., & Karau, S. (2013). Cyberloafing and Personality: The Impact of the Big Five Traits and Workplace Situational Factors. Journal of

Leadership & Organizational Studies 1–8.doi: 10.1177/1548051813488208

Jia, R., & Jia, H. H. (2015). An Individual Trait-Based Investigation Of Omployee Cyberloafing. Journal of Information Technology Management, 58.

John , O. P., Pervin, L. A., & Robins , R. W. (2008). Handbook of Personality

Theory and Research. New york london: The Guilford Press .

Juwita, S. (2017). Hubungan Kontrol Diri dengan Cyberloafing Pada Karyawan di

PT Cogindo Daya Bersama Unit Pangkalan Susu. Psikologi. Universitas

Medan Area.

King, L. A. (2010). The Science Of Psychology An Appreciative View. McGraw-Hill.

Lim, V. K., & Chen, D. J. ( 2012). Cyberloafing at the workplace: Gain or drain on work? . Behaviour & Information Technology, 343-353.

Lim, V. K. (2002). The IT way of loafing on the job: cyberloafing, neutralizing and organizational justice. Journal of Organizational Behavior , 675.

Maulidah, F., & Soejoto, A. (2015). Pengaruh Tingkat Pendidikan, Pendapatan dan Konsumsi Terhadap Jumlah Penduduk Miskin di Provinsi Jawa Timur . Jurnal Ekonomi Pendidikan dan Kewirausahaan , 230.

McCrae, R. R., & Costa, P. T. (2003). Personality in Adulthood A Five-Factor

Theory Perspective. New York London: The Guilford Press.

Özcan, S., Gökçearslan, Ş., & Yüksel, A. O. (2017). An Investigation of The Relationship Betwen Cyberloafing and Academic Motivation Among University Student. doi:10.14527/9786053188407.52

Ozler, D. E., & Polat, G. (2012). Cyberloafing Phenomenon In Organization : Determinants and Impact. International Journal of eBusiness and

Oosthuizen, A., Rabie, G. H., & de Beer, L. T. (2018). Investigating cyberloafing, organisational justice, work engagement and organisational trust of South African retail and manufacturing employees. Journal of Human Resource

Management , 1 .

Paulsen, R. (2015). Non-work at work: resistance or what? Organization, 1-17. doi:10.1177/1350508413515541

Pervin, L. A., & Cervone , D. (2013). Personality Theory And Research ( Twelfth Edition ed.). Jefferson City: Wiley.

Pindek, S., Krajcevska, A., & Spector, P. E. (2018). Cyberloafing as a coping mechanism : Dealing with workplace boredom. Computers In Human

Behavior, 147-152.

Ramadhan, V. A., & Diah Sari, E. Y. (2018). Perilaku Cyberloafing pada Pekerja Perempuan. Jurnal Psikologi Integratif, 213.

Republika. (2017). Mewaspadai Cyberloafing di Tempat Kerja. Diunduh 23 April 2019darihttps://www.republika.co.id/berita/gayahidup/trend/17/08/21/ov0 6ed328-mewaspadai-cyberloafing-di-tempat-kerja

Rivai, V. (2003). Kepemimpinan dan Perilaku Organisasi. Jakarta: Rajawali Pers. Robbins, S. P., & Judge, T. A. (2008). Perilaku Organisasi :Organizational

Behavior. Jakarta: Salemba Empat.

Rogelberg, S. G. (2007). Encyclopedia of Organizational Psychology. SAGE Publications.

PT. Bank X. (2019). Digitalisasi Untuk Layanan Unggul. Jakarta.

Sangadji, E. M., & Sopiah. (2013). Perilaku Konsumen Pendekatan Praktis. Yogyakarta: Penerbit Andi Yogyakarta.

Saleh , M., Daqqa, I., AbdulRahim, M. B., & Sakallah, N. (2018). The effect of cyberloafing on employee productivity. International Journal of Advanced

and Applied Sciences , 87-92.

Sari, L. (2014). Pengaruh Kontrol Diri Terhadap Perilaku Cyberloafing Pada

Pegawai Perpustakaan . Skripsi, Universitas Sumatera Utara, Fakultas

Psikologi Universitas Sumatera Utara, Medan.

Sastrohadiwiryo, B. S. (2001). Manajemen Tenaga Kerja Indonesia Pendekatan

Administratif dan Operasional. Jakarta: Bumi Aksara.

Sawono, J. (2013). Model-model Linear dan Non-Liniear dalam IBM SPSS 21. Jakarta: PT Elex Media Komputindo.

Soto, C. J., & John, O. P. (2009). Ten facet scales for the Big Five Inventory : Convergence with NEO PI-R facet, self-peer agreement, and discriminant validity. Journal of Research in Personality. doi:10.1016/j.jrp.2008.10.002

Sugiarto, A., & Wahyono, T. (2014). Manajemen Kearsipan Elektronik Panduan

Pengembangan Aplikasi Kearsipan Elektronik. Yogyakarta: Grava Media.

Swanepoel, R. (2012). Self-Control and Integrity as Antecedent of Deviant . University of Johannesburg.

Tresyagati. (2014). Hubungan Dimensi Kepribadian Big Five Dengan Perilaku

Minor Cyberloafing Pada Pegawai Kantor Pajak. Medan: Fakultas

Psikologi Universitas Sumatera Utara.

Umar, J. (2014). Bahan Ajar Statistika 3. Bahan Ajar Fakultas Psikologi Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta: Tidak diterbitkan.

Varghese , L., & Larissa , K. (2017). A preliminary study exploring moderating effects of role stressors on the relationship between Big Five personality traits and workplace cyberloafing. Journal Of Psychososial Research On

Cyberspace Cyberpsychology.

Vardi, Y., & Weitz, E. (2003). Misbehavior In Organizations Theory, Research,

and Management. London: Lawrence Erlbaum Associates Publisher.

Varol, F., & Yıldırım, E. (2017). Cyberloafing in Higher Education: Reasons and Suggestions from Students’ Perspectives. doi:10.1007/s10758-017-9340-1 Vohs , K. D., & Baumeister , R. F. (2004). Encyclopedia Of Applied Psychology.

In C. D. Spielberger, Self-Control.369 Florida USA.

Weatherbee, T. G. (2010). Counterproductive use technology at work : Information & communications technologies and cyberdeviancy. Human Resouce

Management Review, 37. doi:10.1016/j.hrmr.2009.03.012

Lampiran 1 Kuesioner Penelitian

Informed Consent Kuesioner Penelitian

Assalamualaikum Wr. Wb

Saya Lukas Liani, Mahasiswa Fakultas Psikologi UIN Jakarta. Saat ini sedang melakukan penelitian guna menyusun skripsi. Mohon kesediaan Bapak/Ibu/Saudara/I untuk mengisi kuesioner penelitian ini.

Segala informasi penelitian dijamin kerahasiannya. Dalam menjawab kuesioner ini tidak ada jawaban benar atau salah. Isilah kuesioner ini sesuai dengan keadaan yang sebenarnya Atas perhatian, bantuan dan kesediaan waktunya, diucapkan terima kasih.

PERNYATAAN KESEDIAAN Nama/Inisial :_____________________________________ No. Hp :______________________________________ Usia : a. 18-40 Tahun b. 41-60 Tahun Jenis Kelamin : a. Laki-Laki b. Perempuan Pendidikan Terakhir :

a. SLTP b. SLTA c. Diploma d. S-1 e. S-2 f. S-3 Jaringan Internet yang tersedia di kantor :

a. Local Area Network (LAN) b. Wi-Fi

Selama bekerja saya selalu menggunakan jaringan Internet Kantor: a.Ya b.Tidak

Saya dengan senang hati bersedia mengisi kuesioner penelitian ini.

Jakarta,…………... 2020

PETUNJUK PENGISIAN

Kuesioner ini berisi pernyataan, tidak ada jawaban benar atau salah. Sebelum mengisi pernyatan tersebut, baca dan pahamilah terlebih dahulu, kemudian berikan tanda checklist (V) pada salah satu dari keempat kolom yang tersedia disamping kanan pernyataan . Contoh :

Jika jawaban “Setuju” yang menggambarkan diri

No Pernyataan Sangat Setuju Setuju Tidak Setuju Sangat Tidak Setuju 1. Saya orang yang penuh semangat

Pernyataan

Saat di kantor saya menyempatkan untuk……. SS S K TP 1. Mengecek email pribadi

2 Merespon email promo onlineshop

3 Medownload file berisi hal-hal diluar pekerjaan 4 Mengirim email pribadi

5 Membalas email dari teman 6 Membaca berita di media online 7 Membaca berita trending topik 8 Update informasi terbaru

9 Memeriksa e-mail pribadi

10 Mengecek kotak masuk (inbox) e-mail 11 Mengakses m-banking

12 Mengunjungi situs investasi 13 Menggunakan internet banking 14 Membeli produk lewat online shop 15 Mempromosikan produk dagangan 16 Mengecek harga produk lewat aplikasi 17 Memesan barang lewat aplikasi online 18 Membaca berita olahraga

19 Melihat pertandingan klub olahraga favorit 20 Mengecek klasemen sepakbola

21 Memposting barang di grup jual beli 22 Mencari barang sewaan di media online 23 Melihat lelang barang di media online 24 Mengunduh gambar di internet 25 Melihat gambar di google 26 Mengakses situs dewasa 27 Chatting dengan teman

28 Diskusi dengan grup Whatss App 29 Diskusi dengan komunitas online 30 Maintanance program website

31 Memperbarui tampilan website 32 Memperbarui program komputer 33 Memperbarui aplikasi handphone 34 Mendownload aplikasi handphone 35 Terlibat aktif di grup diskusi online

36 Bergabung dengan komunitas di situs kaskus 37 Diskusi dengan grup bisnis

38 Mengunjungi situs perjudian

39 Memposting aktivitas di media sosial 40 Update status di media sosial

41 Meretweet postingan yang disukai

42 Melihat aktivitas teman (stalking) di media sosial 43 Membaca blog di internet

44 Memposting tulisan di blog 45 Mendengarkan musik online 46 Mengunduh video di youtube 47 Menonton video di youtube 48 Mengunduh musik

No Pernyataan SS S TS STS

1. Saya orang yang aktif berbicara 2. Saya orang yang pamrih

3. Saya mengerjakan tugas secara berurutan 4. Saya mudah merasa sedih

5. Saya senang menciptakan cara kerja yang baru 6. Saya senang membantu pegawai dalam pekerjaan 7. Saya orang yang semrawut

8. Saya orang yang tenang pada situasi tegang 9. Dalam kondisi apapun saya orang yang

menyenangkan

10. Bila terpaksa saya membantu orang lain 11. Saya orang yang mudah murung

12. Saya merasa orang yang antusias dalam segala hal 13. Saya senang membantu orang lain

14. Saya bekerja secara acak 15. Saya mudah merasa khawatir

16. Saya cenderung meyimpan keinginan dalam hati 17. Saya senang membantu untuk orang lain

18. Saya kurang suka mengikuti aturan 19. Saya mudah menciptakan ide baru 20. Saya senang membantu orang lain 21. Saya berusaha menaati aturan 22. Saya merasa selalu dalam kesulitan 23. Saya menyukai sesuatu yang indah

24. Saya merasa malu mengutarakan pendapat 25. Saya bekerja secara terencana

26. Saya mudah merasa gelisah 27. Saya merasa orang yang kreatif

28. Saya menghormati perbedaan pendapat 29. Saya senang mendahulukan kepentingan orang

lain

30. Saya berusaha menjaga ketertiban 31. Perasaan saya mudah gelisah

32. Saya suka mengubah seting pekerjaan

33. Saya suka merubah seting pekerjaan menjadi lebih indah

33. Alasan sibuk saya sering terlambat meeting 34. Saya senang dengan dunia seni

1. Saya baru memutuskan sesuatu sesuai pertimbangan hati nurani

2. Saya mampu merubah lingkungan sesuai kebutuhan

3. Setiap terjadi perbedaan pendapat bagi saya merupakan anugerah

4. Saya mampu menyusun rencana kerja secara akurat

5. Saya sulit menolak setiap tawaran untuk membolos

6. Bagi saya kegagalan itu adalah musibah 7. Saya merasa panik disaat menghadapi situasi

genting

8. Saat merasa tertekan dalam pekerjaan saya melakukan relaksasi

9. Saat terjadi perdebatan sengit dalam rapat saya mampu menenangkan suasana

10. Saya tahu kapan harus bicara atau diam saja disaat meeting

11. Saya dapat merencanakan aktivitas pekerjaan yang akan dilakukan setiap hari

12. Saya takut teman marah apabila saya menghindar untuk ikut berkumpul bersama

13. Apabila kurang menyukai sesuatu saya langsung memperlihatkannya

14. Saya akan melaksanakan setiap perintah atasan sepanjang sesuai dengan aturan

15. Untuk mengatasi pelanggaran karyawan peraturan saya perketat

16. Saya selalu menjaga sikap dimanapun saya berada 17. Saya memiliki catatan berisi rencana kerja

18. Saya akan marah apabila bawahan kurang menghargai saya

19. Saya akan melakukan hal-hal yang menyenangkan meskipun berisiko buruk

20. Saya akan memutuskan sesuatu apabila menurut pandangan saya baik

21. Lebih baik saya susun rencana sebelum bertindak 22. Setiap kegagalan saya diakibatkan oleh orang lain 23. Saya akan bekerja sesuai skala prioritas

Lampiran 2 Syntax dan Path Diagram

UJI VALIDITAS CYBERLOAFING !DA NI=48 NO=206 MA=CM

SY='D:\SKRIPSI\FEBRUARI\UJI VALIDITAS\CYBERLOAFING\uji 2\CYBER.DSF' MO NX=48 NK=1 TD=SY LK CYBER FR LX(1,1) LX(2,1) LX(3,1) LX(4,1) LX(5,1) LX(6,1) LX(7,1) LX(8,1) LX(9,1) FR LX(10,1) LX(11,1) LX(12,1) LX(13,1) LX(14,1) LX(15,1) LX(16,1) LX(17,1) LX(18,1) FR LX(19,1) LX(20,1) LX(21,1) LX(22,1) LX(23,1) LX(24,1) LX(25,1) LX(26,1) LX(27,1) FR LX(28,1) LX(29,1) LX(30,1) LX(31,1) LX(32,1) LX(33,1) LX(34,1) LX(35,1) LX(36,1) FR LX(37,1) LX(38,1) LX(39,1) LX(40,1) LX(41,1) LX(42,1) LX(43,1) LX(44,1) LX(45,1) FR LX(46,1) LX(47,1) LX(48,1) TD(5,1) TD(5,4) TD(7,6) TD(8,6) TD(8,7) TD(9,1) FR TD(10,1) TD(10,8) TD(10,9) TD(17,14) TD(17,16) TD(19,18) TD(20,18) TD(20,19) TD(23,22) FR TD(25,24) TD(28,27) TD(32,31) TD(34,33) TD(35,29) TD(36,28) TD(38,11) TD(38,26) TD(38,36) FR TD(40,39) TD(47,45) PD OU SS

Uji Validitas Openess to experience

UJI VALIDITAS OPENESS TO EXPERIENCE DA NI=7 NO=206 MA=PM

LA O1 O2 O3 O4 O5 O6 O7 PM SY FI=OPENES.COR MO NX=7 NK=1 LX=FR PH=ST TD=SY LK OPENES FR LX(1,1) LX(2,1) LX(3,1) LX(4,1) LX(5,1) LX(6,1) LX(7,1) TD(2,1) TD(3,1) FR TD(3,2) TD(5,1) TD(5,2) TD(5,3) TD(6,4) TD(6,5) TD(7,1) TD(7,3) TD(6,3) TD(7,5) TD(7,4) FR TD PD OU TV SS MI

Uji Validitas Conscientiousness

UJI VALIDITAS CONSCIENTIOUSNESS DA NI=8 NO=206 MA=PM

LA CS1 CS2 CS3 CS4 CS5 CS6 CS7 CS8 PM SY FI=CONSCIEN.COR MO NX=8 NK=1 LX=FR PH=ST TD=SY LK CONSCIEN FR LX(1,1) LX(2,1) LX(3,1) LX(4,1) LX(5,1) LX(6,1) LX(7,1) LX(8,1) TD(3,1) FR TD(5,3) TD(6,1) TD(6,3) TD(7,1) TD(7,2) TD(7,5) TD(7,6) TD(8,1) TD(8,4) TD(4,1) TD(5,2) TD(3,2) TD(4,2) PD OU TV SS MI

Uji Validitas Extraversion

UJI VALIDITAS EXTRAVERSION DA NI=6 NO=206 MA=PM

LA E1 E2 E3 E4 E5 E6 PM SY FI=EXTRAV.COR MO NX=6 NK=1 LX=FR PH=ST TD=SY LK EXTRAV FR LX(1,1) LX(2,1) LX(3,1) LX(4,1) LX(5,1) LX(6,1) TD(4,2) TD(5,4) FR TD (3,1) TD(5,1) TD(5,2) TD(4,3) PD OU TV SS MI

Uji Validitas Agreeableness

UJIVALIDITAS AGREEABLENESS DA NI=7 NO=206 MA=PM

LA

AG1 AG2 AG3 AG4 AG5 AG6 AG7 PM SY FI=AGREE.COR MO NX=7 NK=1 LX=FR PH=ST TD=SY LK AGREE FR LX(1,1) LX(2,1) LX(3,1) LX(4,1) LX(5,1) LX(6,1) LX(7,1) TD(3,2) TD(4,1) FR TD(5,1) TD(5,4) TD(6,5) TD(7,1) TD(5,2) TD(2,1) PD OU TV SS MI

Uji Validitas Neuroticism

UJI VALIDITAS NEUROTICISM DA NI=7 NO=206 MA=PM LA N1 N2 N3 N4 N5 N6 N7 PM SY FI=NEUROTIC.COR MO NX=7 NK=1 LX=FR PH=ST TD=SY LK NEUROTIC FR LX(1,1) LX(2,1) LX(3,1) LX(4,1) LX(5,1) LX(6,1) LX(7,1) TD(2,1) TD(5,2) FR TD(6,4) TD(7,4) TD(7,5) TD(7,6) TD(5,4) TD(5,3) TD(4,1) FR TD PD OU TV SS MI

Uji Validitas Self Control

UJI VALIDITAS SELF CONTROL DA NI=24 NO=206 MA=PM LA C1 C2 C3 C4 C5 C6 C7 C8 C9 C10 C11 C12 C13 C14 C15 C16 C17 C18 C19 C20 C21 C22 C23 C24 PM SY FI=SELFCON.COR MO NX=24 NK=1 LX=FR PH=ST TD=SY LK SELFCON FR LX(1,1) LX(2,1) LX(3,1) LX(4,1) LX(5,1) LX(6,1) LX(7,1) LX(8,1) LX(9,1) FR LX(10,1) LX(11,1) LX(12,1) LX(13,1) LX(14,1) LX(15,1) LX(16,1) LX(17,1) LX(18,1) FR LX(19,1) LX(20,1) LX(21,1) LX(22,1) LX(23,1) LX(24,1) TD(4,3) TD(5,3) TD(5,4) FR TD(6,3) TD(6,5) TD(7,1) TD(7,3) TD(7,5) TD(8,2) TD(8,7) TD(9,8) TD(10,5) FR TD(10,7) TD(11,1) TD(11,5) TD(11,9) TD(12,11) TD(14,5) TD(15,2) TD(15,6) TD(15,11) FR TD(16,15) TD(17,10) TD(17,15) TD(18,8) TD(18,10) TD(18,12) TD(19,2) TD(19,7) TD(19,8) FR TD(19,10) TD(19,12) TD(19,14) TD(19,18) TD(20,3) TD(20,4) TD(20,8) TD(21,4) TD(21,5) FR TD(21,19) TD(22,7) TD(22,18) TD(23,1) TD(23,3) TD(23,5) TD(23,6) TD(23,7) TD(23,8) FR TD(23,10) TD(23,14) TD(23,15) TD(23,17) TD(23,19) TD(23,20) TD(23,22) TD(24,1) TD(24,10) FR TD(24,11) TD(24,15) TD(24,22) TD(24,23) TD (15,1) TD(20,19) TD(20,21) TD(10,4) TD(10,11) TD(21,18) TD(16,9) TD(21,12) TD(21,15) TD(10,9) TD(14,7) TD(16,7) TD(16,13) TD(22,13) TD(13,2) TD(13,16) TD(13,6) TD(18,17) TD(22,9) TD(19,1) TD(20,18) TD(18,7)

TD(11,4) TD(14,11)TD(16,14) TD(24,17) TD(22,14) TD(22,15) TD(22,6) TD(20,7) TD(20,14) TD(18,1) TD(14,2) TD(14,12) TD(13,7) TD(20,15) TD(20,6) TD(20,12) TD(22,10) TD(17,4) TD(16,3) TD(10,1)

PD

Lampiran 3 Output Analisis Regresi 1. Model Summary Model Summary Mode l R R Square Adjusted R Square Std. Error of the Estimate Change Statistics R Square Change F Change df1 df2 Sig. F Chan ge 1 .459a .211 .179 8.85855 .211 6.573 8 197 .000

a. Predictors: (Constant), Openess to experience, conscientiousness, extraversion, agreeableness, neuroticism, self control Jenis kelamin, Usia

2. Anova ANOVA Model Sum of Squares df Mean Square F Sig. 1 Regression Residual Total 4126.688 15459.354 19586.042 8 197 205 515.836 78.474 6.573 .000 3. Koefisien Regresi Model Unstandardized Coefficients Standardized Coefficients t Sig. B Std. Error Beta 1 (Constant) 24.020 7.090 3.388 .001 Openess to experience .167 .101 .152 1.647 .101 Conscientiousness -.182 .104 -.167 -1.758 .080 Extraversion .269 .104 .231 2.588 .010* Agreeableness -.077 .095 -.072 -.806 .421 Neuroticsm .238 .073 .228 3.258 .001* Self conrol .111 .107 .107 1.040 .300 Jenis_Kelamin 1.775 1.297 .091 1.369 .173 Usia -3.470 1.319 -.170 -2.632 .009*

a. Dependent Variable: Cyberloafing

b. Predictors: (Constant), ) Openess to experience, conscientiousness, extraversion, agreeableness, neuroticism, self control Jenis kelamin, Usia

4. Model Summary Proporsi Varian Model Summary Mod el R R Square Adjusted R Square Std. Error of the Estimate Change Statistics R Square Change F Change df1 df2 Sig. F Change 1 .235a .055 .050 9.52489 .055 11.887 1 204 .001 2 .298b .089 .080 9.37632 .034 7.516 1 203 .007 3 .337c .113 .100 9.27146 .025 5.617 1 202 .019 4 .341d .116 .099 9.27970 .003 .642 1 201 .424 5 .412e .169 .149 9.01898 .053 12.789 1 200 .000 6 .415f .172 .147 9.02622 .003 .679 1 199 .411

a. Predictors: (Constant), OPENESS

b. Predictors: (Constant), OPENESS, CONSCIENTIOUSNESS

c. Predictors: (Constant), OPENESS, CONSCIENTIOUSNESS, EXTRAVERSION

d. Predictors: (Constant), OPENESS, CONSCIENTIOUSNESS, EXTRAVERSION, AGREEABLENESS e. Predictors: (Constant), OPENESS, CONSCIENTIOUSNESS, EXTRAVERSION, AGREEABLENESS, NEUROTICSM

f. Predictors: (Constant), OPENESS, CONSCIENTIOUSNESS, EXTRAVERSION, AGREEABLENESS, NEUROTICSM, SELFCONROL

5. Kategorisasi Skor

KCY

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative Percent Valid 1.00 109 52.9 52.9 52.9 2.00 97 47.1 47.1 100.0 Total 206 100.0 100.0 KOP

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative Percent

Valid 1.00 105 51.0 51.0 51.0

2.00 101 49.0 49.0 100.0

KCON

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative Percent Valid 1.00 115 55.8 55.8 55.8 2.00 91 44.2 44.2 100.0 Total 206 100.0 100.0 KEX

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative Percent Valid 1.00 119 57.8 57.8 57.8 2.00 87 42.2 42.2 100.0 Total 206 100.0 100.0 KAG

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative Percent Valid 1.00 112 54.4 54.4 54.4 2.00 94 45.6 45.6 100.0 Total 206 100.0 100.0 KNE

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative Percent

Valid 1.00 97 47.1 47.1 47.1

2.00 109 52.9 52.9 100.0

KSE

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative Percent

Valid 1.00 119 57.8 57.8 57.8

2.00 87 42.2 42.2 100.0

Dokumen terkait