• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

5.2. Saran

5.2.1. Legality

Berkaitan dengan asas legalitas agar BPBD Kabupaten Karo senantiasa menjalankan sesuai dengan peraturan yang berlaku dalam menangani bencana dan pasca bencana untuk mengurangi risiko ketidaktepatan waktu penyelesaian penanganan pasca bencana khususnya dalam pembangunan hunian tetap.

5.2.2. Political Acceptability

Berkaitan dengan dukungan politik agar lembaga DPRD senantiasa menjadi wakil rakyat dan mendengar serta mengambil tindakan apabila ada keluhan-keluhan dalam implementasi kebijakan tersebut.

Serta masyarakat yang tinggal di sekitar lokasi pembangunan hunian tetap agar dapat menerima tanpa ada kecemburuan sosial dan tetap memelihara persatuan dan toleransi.

5.2.3. Authority

Berkaitan dengan kewenangan agar BPBD senantiasa memahami kewenangannya dalam kebijakan pembangunan hunian tetap agar dapat melakukan tugas sesuai dengan seharusnya.

5.2.4. Institutional Commitment

Berkaitan dengan komitmen kelembagaan agar Pemerintah Kabupaten Karo, BPBD Kabupaten Karo, DPRD Kabupaten Karo, dan lembaga terkait agar senatiasa berkomitmen dalam pelaksanaan kebijakan agar hasil dari pelaksanaan sesuai dengan yang diinginkan.

5.2.5. Capability

Berkaitan dengan kapabilitas agar BPBD dapat meningkatkan kemampuan berkomunikasi, membuat ide, kemampuan dalam menjalankan tugasnya.

5.2.6. Organization Support

Berkaitan dengan fasilitas yang mendukung organisasi dalam menjalankan tugasnya agar BPBD senatiasa merawat fasilitas

tersebut agar menghindari risiko kerusakan yang akan menyebabkan penanganan bencana akan terhambat.

DAFTAR PUSTAKA

Sumber buku :

Abdul Wahab, Solichin. 2012. Analisis Kebijakan Dari Formulasi ke Penyusunan Model-Model Implementasi Kebijakan Publik.

Jakarta : PT Bumi Aksara

Bardach, Eugene. 2012 A Practical Guide for Policy Analysis The Eightfold Path to More Effective Problem Solving. California : SAGE Publications Dunn, William N. 2003. Pengantar Analisis Kebijakan Publik. Yogyakarta : Gadjah Mada University Press

Indiahono, Dwiyanto. 2009. Kebijakan Publik Berbasis Dynamic Policy Analisys.

Yogyakarta : Gava Media

Keban, Yeremia T. 2008. Enam Dimensi Strategis Administrasi Publik Konsep, Teori dan Isu. Yogyakarta : Gava Media

Khambali. 2017. Manajemen Penanggulangan Bencana. Yogyakarta : Penerbit Andi

Kusumanegara, Solahuddin. 2010. Model Dan Aktor Dalam Proses Kebijakan. Yogyakarta : Gava Media

Moleong, Lexy. 2005. Metodologi Penelitian Kualitatif. Bandung : PT Remaja Rosdakarya

Mulyadi, Deddy. 2016. Studi Kebijakan Publik dan Pelayanan Publik. Bandung : Alfabeta

Noor, Juliansyah. 2013. Penelitian Ilmu Manajemen Tinjauan Filosofis dan Praktis. Jakarta : Prenadamedia Group

Putra, Fadillah. 2003. Paradigma Kritis Dalam Studi Kebijakan Publik Perubahan dan Inovasi Kebijakan Publik Dan Ruang Partisipasi Masyarakat Dalam Proses Kebijakan Publik. Yogyakarta : Pustaka Belajar

Purwanto, Erwan Agus, dkk. 2015. Mengembangkan Profesi Analis Kebijakan.

Yogyakarta : Gadjah Mada University Press

Robi Amri, Mohd, dkk. 2016. RBI Risiko Bencana Indonesia. Jakarta : Badan Penanggulangan Bencana Nasional

Setyawan, Dody. 2017. Pengantar Kebijakan Publik. Malang : Intelegensia Media Sihombing, Tunggul dan Asima Yanty Sylvania Siahaan. 2017. Evaluasi Implementasi Kebijakan Penanggulangan Bencana Gunung

Sinabung Di Kabupaten Karo. Medan : Lembaga Penelitian Universitas Sumatera Utara

Sinambela, Lijan Poltak. 2008. Reformasi Pelayanan Publik Teori, Kebijakan, dan Impementasi. Jakarta : Bumi Aksara

Suaib, Muhammad Ridha. 2016. Pengantar Kebijakan Publik; Dari Administrasi Negara, Kebijakan Publik, Pelayanan Publik, Good Governance Hingga Implementasi Kebijakan. Yogyakarta : Calpulis

Subarsono, 2006. Analisis Kebijakan Publik, Konsep, Teori, dan Aplikasi.

Yogyakarta : Pustaka Belajar

Suharto, Edi. 2015. Analisis Kebijakan Publik Panduan Praktis Mengkaji Masalah dan Kebijakan Sosial. Bandung : Alfabeta

Sugiyono. 2014. Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, Dan R&D.

Bandung : Alfabeta

Sujarweni, V.Wiratna. 2017. Metodologi Penelitian. Yogyakarta : Pustaka Baru Press

Tachjan. 2006. Implementasi Kebijakan Publik. Bandung : Penerbit AIPI Bandung

Tahir, Arifin. 2015. Kebijakan Publik dan Transparansi Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah. Bandung : Alfabeta

Taufiqurokhman. 2014. Kebijakan Publik Pendelegasian Tanggungjawab Negara Kepada Presiden Selaku Penyelenggara Pemerintahan. Jakarta : Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Moestopo Beragama (Pers) Wagiman. 2012. Hukum Pengungsi Internasional. Jakarta : Sinar Grafika

Wirawan. 2012. Evaluasi Teori, Model, Standar, Aplikasi, dan Profesi.

Jakarta : Rajawali Press

Sumber jurnal :

Balai Arkeologi Palembang. 2013. Peradaban Di Pantai Barat Sumatra : Perkembangan Hunian dan Budaya di Wilayah Bengkulu.

Yogyakarta : Penerbit Ombak

Rahardjo, Mudjia. Antara Konsep, Proposisi, Teori, Variabel dan Hipotesis dalam Penelitian. http://repository.uin-malang.ac.id/2410/2/2410.pdf diakses pada 30 Desember 2018 pukul 7.28 WIB

Sumber undang-undang :

Keputusan Presiden Nomor 21 Tahun 2015 Tentang Satuan Tugas Percepatan Relokasi Korban Terdampak Bencana Erupsi Gunung Sinabung Di Kabupaten Karo, Provinsi Sumatera Utara

Peraturan Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana Nomor 6. A Tahun 2011 Tentang Pedoman Penggunaan Dana Siap Pakai Pada Status Keadaaan Darurat Bencana

Peraturan Bupati Karo Provinsi Sumatera Utara Nomor 51 Tahun 2018 Tentang Perubahan Atas Peraturan Bupati Nomo 45 Tahun 2017 Tentang Pengelolaan Dana Hibah Dari Pemerintah Pusat Kepada Pemerintah Daerah Kabupaten Karo Dala Rangka Bantuan Pendanaan Rehabilitasi Dan Rekonstruksi Pasca Bencana

Sumber lainnya:

Badan Penanggulangan Bencana Daerah. 2015. Berita Acara Serah Terima Rumah. http://karokab.go.id/id/profil/skpd-karo/4943-

Perjalanan Erupsi Gunung Sinabung, dari Tertidur hingga Renggut Korban Jiwa.

https://news.okezone.coom/read/2017/08/03/338/1749263/perjalanan- erupsi-gunung-sinabung-dari-tertidur-hingga-renggut-korban-jiwa diakses pada 15 Januari 2019 pada pukul 07.03 WIB

Warga Berastepu akan Tempati Huntap. http://harian.analisadaily.com/lintas- daerah/news/warga-berastepu-akan-tempati

Lampiran 1 Pedoman Wawancara

PEDOMAN WAWANCARA

Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Karo

A. Tujuan

Untuk mengetahui sejauh mana Implementasi Pembangunan Hunian Tetap Pengungsi Gunung Sinabung di Desa Ndokum Siroga Kecamatan Simpang Empat Kabupaten Karo.

B. Pertanyaan Panduan a. Identitas diri:

1. Nama :

2. Jabatan :

3. Pendidikan Terakhir : b. Pertanyaan Penelitian

1. Perda Kebencanaan sudah ditetapkan, dari pendapat bapak apa manfaat setelah adanya perda tersebut ?

2. Apakah anggaran untuk pembangunan hunian tetap ini berasal dari pusat?

3. Pembangunan hunian tetap ini ada beberapa tahapan, apa saja tahapan itu?

4. Apakah ada ditemukan kelemahan dalam pembangunan hunian tetap?

5. Apakah dengan adanya penolakan dari Desa Lingga menjadi faktor penyebab terjadinya keterlambatan penyelesaian pembangunan hunian tetap?

6. Apakah ada dukungan dari BNPB untuk percepatan pembangunan hunian tetap ?

PEDOMAN WAWANCARA

Seksi Rekonstruksi Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Karo

A. Tujuan

Untuk mengetahui sejauh mana Implementasi Pembangunan Hunian Tetap Pengungsi Gunung Sinabung di Desa Ndokum Siroga Kecamatan Simpang Empat Kabupaten Karo.

B. Pertanyaan Panduan a. Identitas diri:

1. Nama :

2. Jabatan :

3. Pendidikan Terakhir : b. Pertanyaan Penelitian

1. Dasar hukum dalam penentuan Relokasi Mandiri dalam hal pembangunan hunian tetap?

2. Apakah latar belakang dilakukannya relokasi mandiri ini?

3. Apakah ada hambatan-hambatan yang dihadapi dalam membuat kebijakan tersebut?

4. Apa saja faktor pendukung yang dapat mempercepat terlaksananya kebijakan relokasi mandiri dalam hal pembangunan hunian tetap tersebut?

5. Apasaja faktor yang menyebabkan penyelesaian pembangunan huntap mengalami keterlambatan?

6. Huntap juga diberikan fasilitas umum dan sosial, tetapi masih ada juga huntap yang belum selesai fasilitas tersebut? Apa yang menyebabkan hal tersebut terjadi?

7. Bagaimana dukungan yang diberikan dari lembaga DPRD untuk mendukung relokasi mandiri dalam hal pembangunan hunian tetap?

8. Bagaimana dukungan dari masyarakat sekitar untuk mendukung relokasi mandiri dalam hal pembangunan hunian tetap ?

9. Bagaimana dukungan dari provinsi maupun pusat untuk mendukung relokasi mandiri dalam hal pembangunan hunian tetap?

10. Apakah sudah ada peraturan yang mengatur tentang tupoksi BPBD?

11. Bagaimana cara BPBD agar selalu berkomitmen dalam menjalankan tugasnya agar apa yang direncanakan sebelumnya dapat tercapai?.

12. Apakah ada hambatan yang dialami BPBD yang disebabkan oleh lulusan pegawai/staf yang berbeda dengan pekerjaan yang dilakukan?

13. Dari segi fasilitas yang dimiliki BPBD, apakah sudah cukup dalam menjalankan tugasnya?

14. Apakah ada hambatan yang dihadapi akibat dari sangat minimnya fasilitas yang dimiliki BPBD?

PEDOMAN WAWANCARA

Seksi Rehabilitasi Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Karo

A. Tujuan

Untuk mengetahui sejauh mana Implementasi Pembangunan Hunian Tetap Pengungsi Gunung Sinabung di Desa Ndokum Siroga Kecamatan Simpang Empat Kabupaten Karo.

B. Pertanyaan Panduan a. Identitas diri:

1. Nama :

2. Jabatan :

3. Pendidikan Terakhir : b. Pertanyaan Penelitian

1. Dari segi legalitas apakah pembangunan hunian tetap yang merupakan relokasi mandiri telah ada peraturan yang mengatur?

2. Apakah latar belakang dilakukannya relokasi mandiri ini?

3. Apakah manfaat setelah ditetapkan perda kebencanaan tersebut?

4. Apakah pernah terjadi kesalahan pendataan jumlah masyarakat yang berhak mendapatkan huntap?

5. Anggaran untuk pembangunan hunian tetap ini dari pusat atau dari APBD?

6. Apakah sudah ada pengaturan tugas di BPBD dalam menjalankan kewenangannya untuk penanganan pembangunan hunian tetap?

7. Dalam penanganan bencana alam di Kabupaten Karo, apakah BPBD sangat berkomitmen dalam melakukan tugas dan tanggung jawabnya? Dan dapat dilihat dari segi apa bahwa BPBD sangat berkomitmen ?

8. Apa saja faktor yang menyebabkan penyelesaian pembangunan hunian tetap mengalami keterlambatan?

9. Apa saja fasilitas yang dimiliki BPBD untuk dapat mendukung kinerja?

10. Dalam pembangunan hunian tetap ini, pasti ada berbagai masalah yang dihadapi. Dalam hal ini BPBD akan berkomunikasi dengan masyarakat membahas masalah tersebut. Bagaimana cara BBPD untuk meningkatkan kemampuan berkomunikasi dengan masyarakat?

11. Bagaimana cara BBPD untuk meningkatkan keterampilan konseptual, yaitu membuat ide dan gagasan demi kemajuan organisasi ?

PEDOMAN WAWANCARA

Kepala Bidang Rehabilitasi Dan Rekonstruksi Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Karo

A. Tujuan

Untuk mengetahui sejauh mana Implementasi Pembangunan Hunian Tetap Pengungsi Gunung Sinabung di Desa Ndokum Siroga Kecamatan Simpang Empat Kabupaten Karo.

B. Pertanyaan Panduan a. Identitas diri:

1. Nama :

2. Jabatan :

3. Pendidikan Terakhir : b. Pertanyaan Penelitian

1. Dari segi legalitas apakah pembangunan hunian tetap yang merupakan relokasi mandiri telah ada peraturan yang mengatur?

2. Apa latar belakang dilakukannya relokasi mandiri ini?

3. Bagaimana dukungan yang diberikan pusat dalam hal tersebut ? 4. Bagaimana dukungan yang diberikan DPRD dalam hal tersebut ? 5. Apakah pengaturan tugas BPBD sendiri telah ada?

6. Bagaimana cara BPBD agar selalu berkomitmen dalam pekerjaannya?

7. Apakah ada hambatan yang dihadapi yang disebabkan oleh lulusan pegawai/staf yang berbeda dengan pekerjaan yang dilakukan?

8. Apakah hal yang dilakukan untuk meningkatkan keterampilan kerja pegawai?

9. Apasaja fasilitas yang dimiliki BPBD Kabupaten Karo?

10. Dari segi fasilitas yang dimiliki BPBD, apakah sudah cukup dalam menjalankan tugasnya?

11. Apakah ada hambatan yang dihadapi akibat dari sangat minimnya fasilitas yang dimiliki BPBD?

12. Bagaimana pusat mendukung dalam hal tersebut?

PEDOMAN WAWANCARA

Sub Bagian Keuangan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Karo

A. Tujuan

Untuk mengetahui sejauh mana Implementasi Pembangunan Hunian Tetap Pengungsi Gunung Sinabung di Desa Ndokum Siroga Kecamatan Simpang Empat Kabupaten Karo.

B. Pertanyaan Panduan a. Identitas diri:

1. Nama :

2. Jabatan :

3. Pendidikan Terakhir : b. Pertanyaan Penelitian

1. Apakah anggaran untuk pembangunan hunian tetap ini berasal dari pusat ? 2. Bagaimana proses pencairan dana tersebut ?

3. Ada beberapa relokasi yang telah dilakukan apa saja itu ? 4. Apa latar belakang relokasi mandiri dilakukan ?

5. Apakah ada kelemahan atau hambatan dalam relokasi tahap II?

6. Mengapa ada terjadi hunian tetap yang saat ini masih belum selesai?

PEDOMAN WAWANCARA

Seksi Kesiapsiagaan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Karo

A. Tujuan

Untuk mengetahui sejauh mana Implementasi Pembangunan Hunian Tetap Pengungsi Gunung Sinabung di Desa Ndokum Siroga Kecamatan Simpang Empat Kabupaten Karo.

B. Pertanyaan Panduan a. Identitas diri:

1. Nama :

2. Jabatan :

3. Pendidikan Terakhir : b. Pertanyaan Penelitian

1. Dari segi legalitas apakah pembangunan hunian tetap yang merupakanrelokasi mandiri telah ada peraturan yang mengatur?

2. Perda penanggulangan bencana sudah ditetapkan tetapi masih menjadi draft apa yang menyebabkan hal tersebut ?

3. Apakah manfaat setelah adanya perda tersebut ?

PEDOMAN WAWANCARA

Anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Kabupaten Karo

A. Tujuan

Untuk mengetahui sejauh mana Implementasi Kebijakan Pembangunan Hunian Tetap Pengungsi Gunung Sinabung di Desa Ndokum Siroga Kecamatan Simpang Empat Kabupaten Karo

B. Pertanyaan Panduan a. Identitas Diri:

1. Nama :

2. Jabatan :

3. Pekerjaan : 4. Pendidikan Terakhir : b. Pertanyaan Penelitian

1. Dari segi legalitas apakah dalam pembangunan hunian tetap untuk pengungsi Gunung Sinabun telah ada perda yang mengatur?

2. Apakah DPRD secara politik mendukung dalam pembangunan hunian tetap tersebut?

3. Dukungan seperti apa yang dilakukan DPRD dalam pembangunan hunian tetap tersebut?

4. DPRD dapat sebagai pengontrol dalam pelaksanaan kebijakan.

Bagaimana cara DPRD mengontrol pembangunan hunian tetap tersebut?

5. Bagaimana cara DPRD agar selalu berkomitmen sebagai wakil rakyat, untuk memenuhi apa yang menjadi aspirasi masyarakat khususnya masyarakat pengungsi Gunung Sinabung?

6. Bagaimana cara DPRD menyikapi masyarakat yang hendak menyampaikan aspirasi mereka?

7. Apakah dana untuk penanganan pengungsi berasal dari pusat?

8. Dana yang dari pusat tersebut khusus untuk penanganan pengungsi atau juga untuk kebencanaan lain?

PEDOMAN WAWANCARA

Ketua Aron Pembangunan

A. Tujuan:

Untuk mengetahui sejauh mana Implementasi Pembangunan Hunian Tetap Pengungsi Gunung Sinabung di Desa Ndokum Siroga Kecamatan Simpang Empat Kabupaten Karo.

B. Pertanyaan Panduan:

Masyarakat yang menetap di hunian tetap pengungsi Gunung Sinabung di Desa Ndokum Siroga Kecamatan Simpang Empat Kabupaten Karo.

a. Identitas Diri:

1. Nama :

2. Jabatan :

3. Pekerjaan : 4. Pendidikan Terakhir : b. Pertanyaan penelitian

1. Apa arti hunian tetap ini bagi bapak/ibu?

2. Apakah ada dilakukan sosialisasi kepada masyarakat pengungsi sebelum dilakukannya pembangunan hunian tetap ini?

3. Apakah setelah selesai pembangunan hunian tetap telah langsung dilengkapi dengan fasilitas umumnya ?

4. Apakah yang diberikan kepada masyarakat untuk menyatakan bahwa hunian tetap ini merupakan milik masyarakat ?

5. Pernah tidak terjadi keterlambatan pemberian dana baik untuk hunian tetap dan lahan usaha tani ?

6. Dana hunian yang diberikan itu sekaligus atau ada tahapannya ?

7. Apakah pernah masyarakat dibawa ke Jakarta untuk mengetahui sendiri bagaimana proses dalam pembangunan hunian tetap ini ?

8. Apakah ada keterlibatan masyarakat dalam pemilihan lokasi hunian tetap ini?

9. Apa manfaat yang bapak/ibu terima dengan adanya hunian tetap ini ? 10. Dalam melakukan pendataan terhadap masyarakat yang mendapatkan

hunian tetap ini dilakukan oleh siapa ?

11. Pernah tidak terjadi kesalahan pendataan terhadap masyarakat yang mendapatkan hunian tetap ?

12. Pendapat bapak/ibu mengenai bagaimana BPBD dalam melakukan pekerjaannya?

13. Setiap lembaga yang terlibat dalam pembangunan hunian tetap ini apakah menurut bapak/ibu mereka berkomitmen dalam menjalankan tugasnya?

14. Harapan bapak/ibu terhadap fasilitas umum di hunian tetap ini ?

PEDOMAN WAWANCARA

Masyarakat yang menetap di hunian tetap pengungsi Gunung Sinabung di Desa Ndokum Siroga Kecamatan Simpang Empat Kabupaten Karo

A. Tujuan:

Untuk mengetahui sejauh mana Implementasi Pembangunan Hunian Tetap Pengungsi Gunung Sinabung di Desa Ndokum Siroga Kecamatan Simpang Empat Kabupaten Karo.

B. Pertanyaan Panduan:

Masyarakat yang menetap di hunian tetap pengungsi Gunung Sinabung di Desa Ndokum Siroga Kecamatan Simpang Empat Kabupaten Karo.

a. Identitas Diri:

1. Nama :

2. Jabatan :

3. Pekerjaan : 4. Pendidikan Terakhir : b. Pertanyaan penelitian

1. Apa arti hunian tetap ini bagi bapak/ibu?

2. Apakah ada dilakukan sosialisasi kepada masyarakat pengungsi sebelum dilakukannya pembangunan hunian tetap ini?

3. Apakah setelah selesai pembangunan hunian tetap telah langsung dilengkapi dengan fasilitas umumnya ?

Fasilitas umumnya menyusul dibangun (James Sembiring Milala)

4. Apakah yang diberikan kepada masyarakat untuk menyatakan bahwa hunian tetap ini merupakan milik masyarakat ?

5. Pernah tidak terjadi keterlambatan pemberian dana baik untuk hunian tetap dan lahan usaha tani ?

6. Apakah ada keterlibatan masyarakat dalam pemilihan lokasi hunian tetap ini?

7. Apa manfaat yang bapak/ibu terima dengan adanya hunian tetap ini ? 8. Pendapat bapak/ibu mengenai bagaimana BPBD dalam melakukan

pekerjaannya?

9. Setiap lembaga yang terlibat dalam pembangunan hunian tetap ini apakah menurut bapak/ibu mereka berkomitmen dalam menjalankan tugasnya ? 10. Harapan bapak/ibu terhadap fasilitas umum di hunian tetap ini ?

Lampiran 2 Pedoman Observasi

PEDOMAN OBSERVASI

Dalam pengamatan (observasi) yang dilakukan adalah mengamati Implementasi Pembangunan Hunian Tetap Pengungsi Gunung Sinabung Di Desa Ndokum Siroga Kecamatan Simpang Empat Kabupaten Karo meliputi:

A. Tujuan:

Untuk memperoleh informasi dan data baik mengenai kondisi fisik maupun non fisik Implementasi Pembangunan Hunian Tetap Pengungsi Gunung Sinabung Di Desa Ndokum Siroga Kecamatan Simpang Empat Kabupaten Karo.

B. Aspek yang diamati:

1. Gambaran lokasi penelitian 2. Lingkungan fisik

3. Proses kegiatan dalam pelaksanaan pembangunan hunian 4. Fasilitas atau sarana lainnya yang dimiliki BPBD

5. Kondisi hunian tetap

Lampiran 3 Pedoman Dokumentasi

PEDOMAN DOKUMENTASI

A. Tujuan:

Untuk memperoleh dokumen-dokumen mengenai Implementasi Pembangunan Hunian Tetap Pengungsi Gunung Sinabung Di Desa Ndokum Siroga Kecamatan Simpang Empat Kabupaten Karo.

B. Aspek Dokumentasi

Dokumen Arsip

1. Data Kelembagaan

a. Sejarah Badan Penanggulangan Bencana Daerah Kabupaten Karo b. Struktur Organisasi

c. Visi, Misi

d. Tugas Pokok dan Fungsi

2. Data Implementasi Pembangunan Hunian Tetap Pengungsi Gunung Sinabung

a. Pelaksana Program b. Petunjuk Teknis

c. Peraturan-peraturan yang berlaku d. Landasan Hukum

Lampiran 4 Transkrip Wawancara

TRANSKRIP WAWANCARA

Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Karo

Ir.Martin Sitepu, 1 April 2019 pada 16.13 WIB

1. Perda Kebencanaan sudah ditetapkan, dari pendapat bapak apa manfaat setelah adanya perda tersebut ?

Sebenarnya kalo secara langsung masih normatif saja ya, karena penanganan pengungsi Sinabung ini kan sebelum ada perda pun sudah di programkan tanpa perda pun sudah ada payung hukum kita dari UU Penanggulangan Bencana Tahun 2004. Tetapi tentu lebih representatif dia di daerah untuk dipayungi juga dengan perda.

2. Apakah anggaran untuk pembangunan hunian tetap ini berasal dari pusat?

Iya dananya dari pusat melalui hibah, hibah setelah turun dari pusat dianggarkan lagi di APBD Kabupaten Karo.

3. Pembangunan hunian tetap ini ada beberapa tahapan, apa saja tahapan itu?

Awalnya dulu sesuai dengan kajian Badan Vulkanologi harus direlokasi. Berarti secara penelitian itu bahwa tidak nyaman lagi untuk didiami terutama dalam keselamatan jiwa. Maka direkomendasikanlah direlokasi. Jadi yang pertama ini memang tiga desa yang ke Siosar dibangun disana huntapnya dan waktu itu masih bekerjasama dengan TNI.

Kemudian sesuai dengan aktivitas gunung baru direkomendasikan lagi untuk relokasi di tahap berikutnya, yaitu tahap kedua.

Relokasi tahap kedua ini untuk dibangun huntap karena pada saat itu belum ada tersedia lahan dan tidak ada izin dari Kementerian Kehutanan, dan dananya sudah disediakan oleh BNPB ditempuhlah relokasi mandiri.

Jadi relokasi mandiri masyarakat memilih sendiri, menetapkan dimana dan dana kita transfer ke masyarakat. Di dalam juknis memang seperti itu, diberikan hak memilih rumahnya tapi memang dibatasi di Kabupaten Karo tidak boleh diluar Kabupaten Karo membangun huntapnya.

Relokasi tahap ketiga ini kita sudah mendapatkan izin dari Kementerian Kehutanan. Tahun lalu kita sudah meratakan pertapakan tahun ini kita akan membangun hunian tetap kembali di Siosar. Kita targetkan bisa diselesaikan di akhir tahun ini.

4. Apakah ada ditemukan kelemahan dalam pembangunan hunian tetap?

Jadi ini memang banyak kelemahan di relokasi tahap II. Ada masyarakat yang mendukung tapi ada juga yang keberatan, macam-macam ini ada kecemburuan sosial, ada yang merasa terusik ada merasa kurang nyaman, puncaknya kemaren kan banyak menentukan ke Desa Lingga tetapi masyarakat Desa Lingga menolak, ini salah satu contoh.

5. Apakah dengan adanya penolakan dari Desa Lingga menjadi faktor penyebab terjadinya keterlambatan penyelesaian pembangunan hunian tetap?

Iya, karena sudah sempat menentukan pilihan disana semua sudah oke mau di action menolak Lingga, bubar lagi kembali lagi mencari-cari tempat semua dengan berbagai pertimbangan. Bahkan juknis pun sempat kita ubah. Dulunya kita belum ada membuat persetujuan masyarakat

setempat, terakhir kita harus kita buat persetujuan warga setempat menjaga supaya tidak terjadi hal seperti itu, itu pun masih ada juga karena kepala desanya sudah membuat persetujuan masyarakat setempat katanya kurang di musyawarahkan dengan masyarakatnya. Contohnya di Kuta Mbelin mau dibangun sarana prasaranannya dilarang lagi sampai sekarang belum dibangun.

6. Apakah ada dukungan dari BNPB untuk percepatan pembangunan hunian tetap ?

Dalam penanganan percepatan ini semua kepala BNPB sudah menempatkan salah satu kolonel disini sebagai pendamping kami. Sebagai penghubung dengan kepala BNPB yang stay di Karo. Untuk membantu BPBD untuk memberikan kepercayaan kepada masyarakat karena seakan-akan image pemda kurang yakin apapun yang disampaikan. Dengan adannya perwakilan BNPB bahwa yang tidak boleh ya tidak boleh, kalau boleh ya ada regulasinya administrasinya ada begitu.

TRANSKRIP WAWANCARA

Seksi Rekonstruksi Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Karo

Irvan Maranatha Surbakti, S.E., M.Eng, 10 April 2019 pada 14.34 WIB

1. Dari segi legalitas apakah pembangunan hunian tetap yang merupakan relokasi mandiri telah ada peraturan yang mengatur?

Undang-undang Penanggulangan Bencana Tahun 2004. Direlokasi karena lokasi awal zona merah, jadi direlokasi sesuai dengan RENAKSI yang sekarang disebut Rencana RR. Kita buat rencana RR apa saja yang dibutuhkan.

2. Apakah latar belakang dilakukannya relokasi mandiri ini?

Relokasi tahap I itu ke Siosar, intinya pada saat itu pemerintah pusat saat ini melihat posko pengungsi Sinabung sangat padat sekali dan tidak manusiawi mungkin dipercepat ke Siosar. Tiga desa yang paling dekat ke Sinabung, Suka Meriah, Bekerah, Simacem.

Selesai di Siosar ada relokasi tahap II untuk Desa Gurukiyanan, Berastepu, Gamber, Kuta Tonggal. Itulah yang termasuk di relokasi mandiri. Awalnya diarahkan ke Siosar tapi pada saat itu dengan angka 1683 jiwa kita butuh lahan tambahan. Lahan pertanian tidak cukup di atas, kita minta ke Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan tidak dikasih izin pada saat itu. Dana sudah turun tahun 2015 akhir, akhirnya Pemkab binggung lokasi tidak ada, akhirnya tercetuslah namanya relokasi mandiri. Mandiri maksudnya masyarakat itu menentukan dimana lahan

usaha taninya, masyarakat itu menentukan dimana lahan tapak rumahnya.

usaha taninya, masyarakat itu menentukan dimana lahan tapak rumahnya.

Dokumen terkait