BAB VI. KESIMPULAN, KETERBATASAN, DAN SARAN
C. Saran
Dari hasil penelitian yang telah dilaksanakan peneliti mempunyai beberapa
saran yang dapat dipertimbangkan dalam penelitian ekonomi untuk meningkatkan
motivasi, kemampuan berpikir tingkat tinggi, dan rasa senang belajar ekonomi,
yaitu:
1. Guru mata pelajaran Ekonomi hendaknya dalam proses pembelajaran
menggunakan model pembelajaran dipercepat (acclerated learning). Dari hasil
penelitian penggunaan model pembelajaran accelerated learning diketahui
dapat meningkatkan motivasi belajar siswa, kemampuan berpikir tingkat tinggi
2. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat pengaruh penggunaan model
pembelajaran accelerated learning terhadap motivasi, kemampuan berpikir
tingkat tinggi, dan rasa senang belajar ekonomi namun penelitian ini didasarkan
pada satu kelas dan satu siklus yang meliputi dua kali pertemuan. Penulis
menyarankan kepada peneliti selanjutnya supaya menggunakan dua siklus
selama penelitian implementasi model accelerated learning agar temuan
penelitian dapat lebih konklusif.
3. Mengingat penggunaan model accelerated learning membutuhkan musik
alangkah baiknya sekolah menyediakan instalasi sistem suara pada setiap kelas
127 BAB VI
KESIMPULAN, KETERBATASAN DAN SARAN A. Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian yang telah dipaparkan dalam pembahasan
pelaksanaan pembelajaran ekonomi menggunakan model accelerated learning
pada materi neraca pembayaran dapat ditarik kesimpulan adanya peningkatan
motivasi, kemampuan berpikir tingkat tinggi, dan rasa senang belajar ekonomi
sebagai berikut:
1. Penggunaan model pembelajaran accelerated learning dalam pembelajaran
ekonomi dapat meningkatkan motivasi belajar siswa. Pada saat pra
implementasi siswa yang memiliki tingkat motivasi siswa sebesar 40%
memiliki motivasi tinggi, Sedangkan setelah implementasi tingkat motivasi
siswa meningkat menjadi 91%.
2. Penggunaan model pembelajaran accelerated learning dalam pembelajaran
ekonomi dapat meningkatkan kemampuan berpikir tingkat tinggi. Pada saat pra
implementasi kemampuan berpikir tingkat tinggi siswa sebesar 41% sudah
mampu menggunakan kemampuan berpikir tingkat tinggi. Namun setelah
implementasi kemampuan berpikir tingkat tinggi meningkat menjadi 91% dari
keseluruhan siswa sudah mampu menggunakan kemampuan berpikir tingkat
tinggi.
3. Penggunaan model pembelajaran accelerated learning dalam pembelajaran
ekonomi dapat meningkatkan rasa senang belajar ekonomi. Pada saat pra
setelah implementasi rasa senang belajar ekonomi meningkat menjadi 94% dari
keseluruhan siswa.
B. Keterbatasan
Penulis menyadari ada keterbatasan-keterbatasan dalam penelitian ini.
Keterbatasan tersebut adalah:
1. Pengukuran kemampuan berpikir tingkat tinggi dalam penelitian ini
menggunakan tes. Penulis menyadari soal tes tersebut belum termasuk dalam
soal yang terstandar dalam mengukur kemampuan berpikir tingkat tinggi.
2. Penelitian penggunaaan model accelerated learning ini masih menggunakan
satu siklus yang terdiri dari dua kali pertemuan pada pembelajaran Ekonomi.
Oleh karena itu hasil penggunaan model accelerated learning dalam
meningkatkan motivasi belajar, kemampuan berpikir tingkat tinggi dan rasa
senang elajar ekonomi belum dapat dikatakan konklusif.
C. Saran
Dari hasil penelitian yang telah dilaksanakan peneliti mempunyai beberapa
saran yang dapat dipertimbangkan dalam penelitian ekonomi untuk meningkatkan
motivasi, kemampuan berpikir tingkat tinggi, dan rasa senang belajar ekonomi,
yaitu:
1. Guru mata pelajaran Ekonomi hendaknya dalam proses pembelajaran
menggunakan model pembelajaran dipercepat (acclerated learning). Dari hasil
penelitian penggunaan model pembelajaran accelerated learning diketahui
dapat meningkatkan motivasi belajar siswa, kemampuan berpikir tingkat tinggi
2. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat pengaruh penggunaan model
pembelajaran accelerated learning terhadap motivasi, kemampuan berpikir
tingkat tinggi, dan rasa senang belajar ekonomi namun penelitian ini didasarkan
pada satu kelas dan satu siklus yang meliputi dua kali pertemuan. Penulis
menyarankan kepada peneliti selanjutnya supaya menggunakan dua siklus
selama penelitian implementasi model accelerated learning agar temuan
penelitian dapat lebih konklusif.
3. Mengingat penggunaan model accelerated learning membutuhkan musik
alangkah baiknya sekolah menyediakan instalasi sistem suara pada setiap kelas
130 Daftar Pustaka
Ahmadi, Abu. 1992. Psikologi Umum. Jakarta; Rineka Cipta.
Anderson, L.W., & Krathwohl, D.R. (2001). A Taxonomy of Learning, Teaching,
and Assessing: A Revision of Bloom’s Taxonomy of Educational Objectives. New York: Longman.
Anderson, W. Lorin & David R. Krathwohl (Eds.) 2001. Kerangka Landasan untuk Pembelajaran, Pengajaran dan Asesmen. Terjemahan Agung Prihantoro. 2010. Yogyakarta : Pustaka Pelajar.
Arikunto, Suharsimi, dan Cepi Sfarudin Abdul Jabar. 2004. Evaluasi Program Pendidikan (Pedoman Teoritis Praktis Bagi Praktisi Pendidikan). Jakarta: Bumi Aksara.
Arikunto, Suharsimi, Suhardjono, dan Supardi. 2014. Penelitian Tindakan Kelas. Jakarta : Bumi Aksara.
Arikunto, Suharsimi. 2002. Metodologi Penelitian. Jakarta : Rineka Cipta.
Arikunto, Suharsimi. 2010. Peneltian Tindakan Untuk Guru, Kepala Sekolah, & Pengawas.Yogyakarta : Aditya Media.
Basuki, Sulistyo. 2006. Metode Penelitian. Jakarta : Wedatama Widya Sastra
Brookhart, S. M. (2010). How to Assess Higher Order Thinking Skills in Your Classroom. Alexandria: ASCD.
Darmansyah. 2010. Strategi Pembelajaran Menyenangkan dengan Humor. Jakarta: Bumi Aksara.
Diyah, Astuti. 2011. Pengaruh Metode Accelerated Learning Terhadap Minat Belajar Siswa Pada Pelajaran Sejarah Kebudayaan Islam di MTs Negeri Bangsal Mojolerto. Tesis. UIN Sunan Ampel Surabaya.
Djamarah, Syaiful Bahri. 2011. Psikologi Belajar. Jakarta : Rineka Cipta
Hamalik,Oemar. 2007. Proses Belajar Mengajar. Jakarta: Bumi Kasara
http://www.academia.edu/4829394/Higher_Order_Thinking_Skills. 18 Maret 2016 pukul 18.53 wib
Istiyono, Edi dkk. 2014. Pengembangan Tes Kemampuan Berpikir Tingkat Tinggi Fisika (PysTHOTS) Peserta Didik SMA. Jurnal Pendidikan dan Evaluasi Pendidikan.
King, FJ., Ludwika Godson & Farank Rohani. 2012. Higher Order Thingking Skills.
Advancement of Learning and Assessment.
(http://www.cala.fsu.edu/files/higher_oder_thingking_skill.pdf) diunduh 15 maret 2016 pukul 21:22.
Krulik, Stephen & Rudnick, Jesse A. (1995). The New Sourcebook for Teaching Reasoning and Problem Solving in Elementary School. Needham Heights: Allyn & Bacon.
Kunandar. 2008. Langkah Mudah Penelitian Tindakan Kelas sebagai pengembangan profesi guru. Jagakarsa: RAJAWALI PERS.
Kusumah, Wijaya & Dedi Dwitagama. 2010. Mengenal Penelitian Tindakan Kelas Edisi Kedua. Jakarta: Indeks.
McKee, Lex. 2008. The Accelerated Trainer: Revolusi Pelatihan Sukses Dengan Teknik Accelerated Learning. Bandung : Kaifa.
Meier, Dave. 2002. The Handbook. Bandung : Kaifa.
Moore, Kenneth D. 2005. Inc. Effective Instructional Strategies From Theory to Practice,London: Sage Publications.
Mudjijo. 1995. Tes Hasil Belajar. Jakarta: Bumi Aksara
Novianti, Dian. 2014. “Analisis Kemampuan Berpikir Tingkat Tinggi Siswa dengan
Gaya Belajar Tipe Investigatif dalam Pemecahan Masalah Matematika Kelas VII di SMP N 10 Kota Jambi. Skripsi. Progam Studi Pendidikan Matematika. FKIP. Universitas Jambi.
Nurgianto, Burhan.1998. Dasar-Dasar Pengambangan Kurikulum Sekolah. Yogyakarta:BPFF.
Purwanto.2010. Evaluasi Hasil Belajar.Yogyakarta:Pustaka Belajar
Rofiah, Emi dkk. 2013. Penyusunan Instrumen Tes Kemampuan Berpikir Tingkat Tinggi Fisika Pada Siswa SMP. Jurnal Pendidikan Fisika, Vol. 1 No. 2 halaman 17.
Romlah, N. H. S. (2002). Peningkatan Berpikir Kritis dan Analisis dalam Pembelajaran Bryophyta. Skripsi FPMIPA Universitas Pendidikan Indonesia. Rose, Colin & Malcolm J. Nicholl. 2009. For The 21th Century Cara Belajar Cepat
Abad XXI. Bandung : Nuansa.
Sanjaya, Wina. 2011. Penelitian Tindakan Kelas. Jakarta: Kencana
Sardiman, A.M. 1986. Interaksi dan Motivasi Belajar-Mengajar. Jakarta: CV. Rajawali
Sardini. Pengaruh Minat Belajar Terhadap Hasil Belajar Ekonomi Siswa Kelas XI IPS MAN Pontianak. Jurnal Pendidikan. Universitas Tanjungpura Pontianak.
Schraw, G & Robinson, D.H. (2011). Assessment of Higher Order Thinking Skills. New York: Information Age Publishing, Inc.
Siregar, Syofian. 2010. Statisika DeskriptifUntuk Penelitian. Jakarta: PT Raja Grafindo Pustaka.
Slameto. 2010. Belajar dan Faktor-Faktor yang Mempengaruhi. Jakarta:Rineka Cipta.
Sudjana, Nana. 1989. Dasar- Dasar Proses Belajar Mengajar. Bandung:Sinar Baru
Sugiyono. 2012. Metode Penelitian Kuantitaif Kualitatif dan R & D. Bandung : Alfabeta.
Sugiyono. 2014. Memahami Penelitian Kualitatif. Bandung : Alfabeta
Sujarweni, V. Wiratna dan Poly Endrayanto. 2012. Statistika untuk Penelitian. Yogyakarta: Graha Ilmu.
Sukardi. 2007. Metodologi Penelitian Pendidikan. Jakarta : Bumi Aksara
Syah, Muhbbin. 2003. Psikologi Belajar. Jakarta : PT Rajagrafindo Persada
Syah, Muhibbin. 1996. Psikologi Pendidikan dengan Pendekatan Baru. Bandung:
PT Remaja Rosdakarya
Tjandrasa, Meitasari. 1978. Pekembangan Anak. Jakarta : Erlangga
Winkel,W.S. 2004. Bimbingan dan Konseling di Institut Pendidikan. Yogyakarta: Media Abadi.
Zuhariah, Nurul.2006. Metodologi Penelitian Sosial dan Pendidikan. Jakarta: Bumi Aksara
133
Kepada
Yth. Siswa-siswi kelas XI IPS
SMA Negeri 1 Depok, Sleman Yogyakarta
Dengan Hormat
Dengan segala kerendahan hati, perkenankanlah pada saat ini memohon kerelaan Anda untuk meluangkan waktu dan berkenan menjawab pernyataan pada angket-angket atau kuesioner ini sesuai dengan pendapat dan keadaan Anda yang sebenarnya.
Perlu Anda ketahui bahwa angket ini hanya untuk keperluan penelitian atau untuk tujuan ilmiah serta untuk membantu meningkatkan kualitas pembelajaran sehingga jawaban yang Anda berikan tidak akan mempengaruhi nilai Anda. Jawaban Anda saya sampaikan dalam bentuk skripsi yang berjudul : Penggunaan Accelerated Learning Untuk Meningkatkan Motivasi Belajar, Kemampuan Berpikir Tingkat Tinggi Dan Meningkatkan Rasa Senang Belajar Ekonomi Di SMA Negeri 1 Depok Yogyakarta Tahun Pelajaran 2016/2017.
Sehubungan dengan hal tersebut, saya mohon kesediaan Anda menjadi responden penelitian ini. Saya berharap Saudara berkenan untuk menjawab keseluruhan pernyataan secara lengkap sesuai dengan keadaan yang sesungguhnya. Sejalan dengan etika penelitian, saya akan menjamin kerahasiaan jawaban Saudara dan memastikan bahwa jawaban tersebut semata-mata hanya digunakan untuk tujuan penelitian ini.
Demikian permohonan saya. Atas perhatian dan kerja sama Anda, saya mengucapkan banyak terima kasih.
Hormat saya,
Lampiran Kuesioner
a. Pernyataan-pernyataan berkaitan dengan motivasi belajar
Berikut ini merupakan pnyataan-pernyataan yang berkaitan dengan motivasi belajar. Kami mohon untuk memilih salah satu pilihan jawaban yang paling menggambarkan motivasi belajar dengan memberi tanda centang (√)
BAGIAN I
MOTIVASI BELAJAR
No
PERNYATAAN SS S TS STS1 Saya tidak mudah putus asa dalam mempelajari materi ekonomi
2 Saya mengerjakan tugas ekonomi disaat mempunyai waktu luang
3 Saya selalu berusaha mencari jawaban tugas yang sulit
4 Saya berusaha menyelesaikan tugas-tugas ekonomi
5 Saya malas mengerjakan tugas ekonomi yang diberikan guru
6 Saya senang dalam mengikuti kegiatan belajar ekonomi di kelas
7 Saya selalu mengerjakan tugas tepat waktu
8 Saya ingin menjadi juara kelas
9 Saya mengantuk ketika mata pelajaran ekonomi berlangsung
10 Saya senang mengerjakan tugas ekonomi sendiri tanpa menunggu teman untuk mengerjakan
11 Saya lebih suka menunggu jawaban dari teman daripada mencoba mengerjakan sendiri
12 Saya berani mengemukakan pendapat ketika mengikuti pelajaran ekonomi
No
PERNYATAAN SS S TS STS 13 Saya berani menanggapi atau mengkritik ketika adateman yang mengemukakan pendapat mengenai ekonomi
14 Saya mempunyai jadwal untuk belajar ekonomi
15 Saya senang belajar kelompok ataupun individu pada mata pelajaran ekonomi
16 Saya mempunyai keinginan untuk berpartipasi secara aktif dalam pelajaran ekonomi
17 Saya tidak langsung menerima informasi sebelum saya membuktikan sendiri
18 Saya suka bertanya kepada orang lain jika kurang mengerti mengenai materi ekonomi
19 Saya tidak mempunyai jadwal belajar ekonomi secara khusus di rumah
20 Saya lebih suka bermain atau menonton televisi daripada belajar ekonomi
21 Saya selalu mempunyai keinginan untuk menyelesaikan masalah dalam materi ekonomi
22 Saya malas untuk mengerjakan pemecahan masalah pada sebuah artikel mengenai ekonomi
b. Pernyataan-pernyataan berkaitan dengan rasa senang belajar ekonomi Berikut ini merupakan pnyataan-pernyataan yang berkaitan dengan rasa senang belajar. Kami mohon untuk memilih salah satu pilihan jawaban yang paling menggambarkan rasa senang belajar ekonomi dengan memberi tanda centang (√)
BAGIAN II
RASA SENANG BELAJAR EKONOMI
No PERNYATAAN SM M TM STM
1 Tata tempat duduk memudahkan melihat seluruh sudut kelas
2 Meja guru tidak meghalangi papan tulis
3 Cahaya yang masuk ke dalam ruang kelas
memudahkan untuk berlangsungnya kegiatan belajar
4 Kondisi kelas saat kegiatan belajar dalam keadaan kondusif
5 Kondisi kelas dalam kondisi bersih dan nyaman
6 Dinding kelas di tempel poster, icon atau majalah dinding tentang ekonomi
7 Penggunaan white board untuk menuliskan materi atau soal
8 Ada selingan musik latar ketika kegiatan belajar berlangsung
9 Guru pilih kasih diantara para siswa ketika proses belajar mengajar berlangsung
10 Guru mendekati siswa secara personal dalam kegiatan belajar
11 Guru menumbuhkan keceriaan dan antusiasme siswa dalam belajar
No PERNYATAAN SM M TM STM
13 Sikap guru serius ketika proses belajar berlangsung
14 Guru memulai pelajaran dengan membuka pelajaran terlebih dahulu (memberi salam, presensi)
15 Guru melibatkan siswa dalam pemanfaatan media
16 Guru terampil dalam penggunaan media
17 Suara guru dapat didengar sampai tempat duduk paling belakang di dalam kelas
18 Guru sering bertanya kepada siswa
19 Pertanyaan guru diajukan kepada kelas
20 Bekerjasama dalam penyelesaian tugas kelompok
21 Guru menyampaikan kompetensi yang akan dicapai
22 Guru menyampaikan materi dengan jelas
23 Guru mengaitkan materi dengan realitas kehidupan
24 Guru menulis di papan tulis
25 Guru umumnya duduk di kursi
26 Guru memberikan tugas sesuai dengan kompetensi
27 Guru melakukan penilaian awal
28 Guru memantau kemajuan belajar
29 Guru mengkomunikasikan hasil belajar
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)
Satuan Pendidikan : SMA
Nama Sekolah : SMA Negeri 1 Depok
Mata Pelajaran : Ekonomi
Kelas / Semester : XI (sebelas) / 1
Tahun Ajaran : 2016/2017
Alokasi Waktu : 4 x 45 menit (2 kali pertemuan)
A. Standar Kompentensi
1. Memahami kondisi ketenagakerjaan dan dampaknya terhadap pembangunan ekonomi.
B. Kompetensi Dasar
1.2 Mendeskripsikan tujuan pembangunan ekonomi. C. Indikator
1. Menganalisis dampak pengangguran terhadap kondisi ekonomi.
2. Menganalisis kegiatan investasi asing sebagai tujuan untuk pembiayaan pembangunan ekonomi.
3. Mengevaluasi kebijakan-kebijakan pemerintah dalam meningkatkan pembangunan ekonomi nasional.
4. Menilai kondisi perekonomian Indonesia dilihat dari pertumbuhan perekonomian yang terjadi.
5. Menciptakan kebijakan-kebijakan yang dapat meningkatkan kualitas sumber daya manusia di Indonesia
6. Membuat rangkaian kebijakan untuk mengurangi pengangguran yang terjadi di Indonesia.
D. Tujuan Pembelajaran
1. Siswa mampu menganalisis dampak pengangguran terhadap kondisi perekonomian di Indonesia.
2. Siswa mampu menganalisis pengaruh kegiatan inestasi asing bagi negara berkembang.
3. Siswa mampu mengevaluasi kebijakan-kebijakan pemerintah untuk meningkatkan pembangunan ekonomi.
4. Siswa mampu menilai kondisi perekonomian Indonesia dengan negara-negara di Dunia.
5. Siswa mampu menciptakan kebijakan-kebijakan untuk meningkatkan kualitas sumber daya manusia.
6. Siswa mampu membuat rangkaian kebijakan untuk mengurangi pengangguran yang terjadi di Indonesia
E. Materi Pokok
1. Pertumbuhan Ekonomi Vs Pembangunan Ekonomi
Pertumbuhan ekonomi dan pembangunan ekonomi merupakan dua istilah berbeda, sekalipun ada beberapa ahli mengatakan sama. Pertumbuhan ekonomi merupakan salah satu indikatordari keberhasilan pembangunan ekonomi. Jadi akan ada pertumbuhan ekonomi jika ada pmbangunana ekonomi di mana pembangunan ekonomi mengakibatkan perubahan-perubahan pada sektor-sektor ekonomi. Pendirian industri –industri baru dan meningkatnya kegiatan ekspor dan impor akan membawa perubahan dalam sektor industri dan sektor perdagangan. Sektor pertanian juga akan berubah melalui pembangunan di bidang sarana dan prasarana, seperti penambahan ruas jalan.
Perubahan-perubahan pada sektor ekonomi tesebut akan mengakibatkan terjadinya pertumbuhan ekonomi, yang ditandai dengan naiknya produksi nasional, pendapatan nasional, dan pendapatan per kapita. Situasi semacam ini akan berlangsung secara terus menerus. Jadi pertumbuhan ekonomi dapat diartikan sebagai kenaikan pendapatan atau produksi nasional dalam suatu negara dari tahun ke tahun sejumlah pendapat juga mengatakan bahwa pertumbuhan ekonomi adalah kenaikan output per kapita dalam jangka panjang,
sementara pembangunan ekonomi adalah proses meningkatkan PDB (Produk Domestik Bruto), seklaigus meningkatkan pendapatan per kapita penduduk suatu negara melalui pertumbuhan ekonomi.
Rumus menghitung ertumbuhan ekonomi sebagai berikut.
Pertumbuhan Ekonomi = ����−����−1
����−1 × 100%
Di mana:
PDBt = Produk Domestik Bruto (PDB) pada tahun t PDBt-1 = Produk Domestik Bruto (PDB) pada tahun t-1 2. Faktor-faktor pertumbuhan ekonomi
Tingkat perkembangan perekonomian suatu negara mungkin berbeda dengan negara lain. Perbedaan ini muncul oleh karena beberapa faktor sebagai berikut. a. Sumber Daya Alam
Sumber daya alam tidak hanya terbatas pada tanah, tetapi juga termasuk kesuburan tanah, iklim, cuaca, hasil hutan, hasil tambang, dan lain-lain. Semua itu akan memberikan sumbangan kepada pendapatan nasional. Semua itu akan memberikan sumbangan kepada pendapatan nasional. Suatu negara dengan sumber daya alam yang melimpah akan mempunyai kesempatan yang besar untuk mencapai pertumbuhan ekonomi yang pesat dibandingkan dengan negara lain yang miskin sumber daya alam.
b. Sumber daya modal dan teknologi
Modal dan teknologi sangat penting artinya bagi pertumbuhan ekonomi dan berfungsi untuk memperlancar dan meningkatkan hasil produksi. Modal dan teknologi dipergunakan untuk mengolah sumber daya alam yang masih bersifat potensial (belum dimanfaatkan) menjadi sumber daya alam yang riil (dimanfaatkan) sehingga dapat dipergunakan untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat. Modal dan teknologi dapat meningkatkan hasil produksi, emnunjukan efisiensi dalam produksi, dan lain-lain. Jadi dapat disimpulkan bahwa modal dan teknologi dapat antara lain mampu
mempertinggi tingkat efisiensi , membuka penemuan baru, dan meningkatkan kualitas produksi.
c. Jumlah penduduk dan kualitas penduduk (sumber daya manusia)
Keberhasilan pembangunan sangat ditentukan oleh sumber daya manusia yang dimiliki, karena manusia meruakan pelaksana pembagunan ekonomi. Jumlah penduduk yang besar di Indonesia merupakan aset bangsa yang harus mendapatkan perhatian yang serius supaya betul-betul menjadi modal dasar pembangunan ekonomi. Meskipun demikian, jumlah yang besar tersebut harus diiringi dengan kualitas yang baik. Semakin tinggi kualitas sumber daya manusia maka semakin tinggi pula tingkat produktifitas. Pemerintah selalu berusaha meningkatkan kualitas penduduk melalui pendidikan dan pelatihan seperti progam wajib belaar sembilan tahun, kursus-kursus ketrampilan, dan pelatihan tenaga kerja. Penduduk yang terampil akan mampu meningkatkan pendapatan.
d. Sistem sosial dan sikap masyarakat
Masyarakat modern akan lebih terbuka dan bersikap positif terhadap perubahan yang secara otomatis ditimbulkan oleh pembangunan ekonomi, sehingga pertumbuhan ekonomi dapat segera terwujud. Masyarakat modern akan menerima perkembangan-perkembangan yang ada dengan antusias, dan mau bekerja keras, dalam rangka memenuhi kebutuhan. Tetapi, masyarakat tradisional tidak senang dengan perubahan-perubahan dan bersikap masa bodoh sehingga akan menghambat pertumbuhan ekonomi. e. Luas pasar atau pangsa pasar
Barang dan jasa yang dihasilkan akan dijual kepada konsumen. Oleh karena itu, harus dicari daerah pemasaran dan pangsa pasar yang tepat, baik di dalam negeri maupun di luar negeri. Semakin luas daerah pemasaran dan pangsa pasar yang dimiliki, akan semakin besar pula peluang untuk mencapai pertumbuhan ekonomi. Begitu pula sebaliknya, jika tidak mampu mencari daerah pemasaran dan pangsa pasar yang luas maka dapat menghambat pertumbuhan ekonomi.
3. Teori-teori pertumbuhan ekonomi
a. Teori pertumbuhan ekonom-ekonom klasik 1) Adam Smith
Adam Smith mengemukakan teori pertumbuhan ekonomi dalam sebuah buku yang berjudul An Inquiry Into the Nature and Causes of the Wealth of Nations tahun 1776. Menurut Adam Smith, ada empat faktor yang memengaruhi pertumbuhan ekonomi, yaitu:
a) jumlah penduduk,
b) jumlah stok barang-barang modal, c) luas tanah dan kekayaan alam, dan d) tingkat teknologi yang digunakan. 2) David Ricardo dan Thomas Malthus
David Ricardo mengemukakan teori pertumbuhan ekonomi dalam sebuah buku yang berjudul The Principles of Political Economy and Taxation. Menurut David Ricardo, pertumbuhan ekonomi suatu Negara ditentukan oleh pertumbuhan penduduk, di mana bertambahnya penduduk akan menambah tenaga kerja dan membutuhkan tanah atau alam.
b. Teori neo klasik 1) Robert Sollow
Menurut teori Sollow–Swan, terdapat empat anggapan dasar dalam menjelaskan pertumbuhan ekonomi.
a) Tenaga kerja (penduduk) tumbuh dengan laju tertentu.
b) Fungsi produksi Q = f (K,L) berlaku bagi setiap periode (K : Kapital, L : Labour).
c) Adanya kecenderungan menabung dari masyarakat. d) Semua tabungan masyarakat diinvestasikan.
2) Harrod-Domar
Dalam analisis teori pertumbuhan ekonomi menurut Teori Harrod – Domar, menjelaskan tentang syarat yang harus dipenuhi supaya perekonomian dapat mencapai pertumbuhan yang teguh (steady growth)
dalam jangka panjang. Asumsi yang digunakan oleh Harrod–Domar dalam teori pertumbuhan ekonomi ditentukan oleh beberapa hal-hal berikut.
a) Tahap awal perekonomian telah mencapai tingkat full employment. b) Perekonomian terdiri atas sektor rumah tangga (konsumen) dan
sektor perusahaan (produsen).
c) Fungsi tabungan dimulai dari titik nol, sehingga besarnya tabungan proporsional dengan pendapatan.
d) Hasrat menabung batas (Marginal Propencity to Save) besarnya tetap.
Sehingga menurut Harrod – Domar pertumbuhan ekonomi yang teguh akan mencapai kapasitas penuh (full capacity) dalam jangka panjang.
c. Teori Modern
1) Masyarakat tradisional (The Traditional Society) 2) Pra-Lepas Landas (The Pre-Condition for Take Off) 3) Lepas Landas (The Take Off)
4) Dorongan menuju Kedewasaan (The Drive to Maturity) Tahap ini antara lain ditandai dengan ciri-ciri sebagai berikut :
a) Struktur dan keahlian tenaga kerja mengalami perubahan. Sektor industri sudah memegang peranan penting dibandingkan dengan sektor pertanian yang mulai menurun. Keahlian tenaga kerja bertambah.
b) Sifat kepemimpinan perusahaan atas dasar profesionalisme, tidak selalu dipegang oleh pemilik perusahaan.
c) Masyarakat bosan dengan berbagai kehebatan yang dihasilkan industrialisasi karena pada dasarnya industrialisasi juga menimbulkan dampak negatif bagi kehidupan masyarakat sehingga mulai muncul berbagai kritik terhadapnya.
5) Konsumsi Tinggi
Pada tahap ini perhatian masyarakat mulai berubah kepada masalah-masalah yang berkaitan dengan konsumsi dan kesejahteraan masyarakat, tidak lagi pada masalah produksi.
d. Teori pertumbuhan Austria (Historis) 1) Werner Sombat (1863-1941)
Menurut Werner Sombart, perkembangan ekonomi ditinjau dari susunan organisasi dan idiologi masyarakat. Tahapan pertumbuhan ekonomi menurut Werner Sombart adalah Zaman perekonomian tertutup, Zaman perekonomian kerajinan dan pertukangan, Zaman perekonomian kapitalis (Kapitalis Purba, Madya, Raya, dan Akhir). Karyanya ditulis dalam sebuah buku yang berjudul Der Moderne Kapitalismus (1927).
2) Frederich List (1789-1846)
Menurut Friederich List, perkembangan ekonomi ditinjau dari teknik berproduksi sebagai sumber penghidupan.Tahapan pertumbuhan ekonominya antara lain: masa berburu atau mengembara, masa beternak atau bertani, masa bertani dan kerajinan, masa kerajinan industri dan perdagangan. Buku hasil karyanya berjudul Das Nationale System der Politischen Oekonomie (1840).
3) Karl Bucher (1847-1930)
Menurut Karl Bucher, perkembangan ekonomi ditinjau dari jarak antara produsen dengan konsumen. Tahap pertumbuhan ekonominya