• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB IV KESIMPULAN DAN SARAN

B. Saran

Tak ada gading yang tak retak, segala sesuatu tidak ada yang sempurna, pasti ada kekurangannya. Bila dicermati defenisi Pemohon dalam Pasal 1 angka 3 Permenkumham 5/2014 yang berbunyi “Pemohon adalah Notaris yang diberikan kuasa untuk mengajukan permohonan pengesahan badan hukum Yayasan melalui SABH”. Ketentuan tersebut menyebutkan pemohon hanyalah Notaris yang diberikan kuasa untuk mengajukan permohonan pengesahan badan hukum Yayasan melalui SABH, defenisi tersebut dirasakan kurang tepat karena faktanya Ditjen AHU online

memperbolehkan pemohon yang dengan sendiri-sendiri atau bersama-sama secara langsung tanpa dikuasakan dan permohonan selain pengesahan badan hukum Yayasan, dalam hal ini pengajuan permohonan pemakaian nama Yayasan. Berbeda dengan defenisi yang pemohon yang lebih tepat dalam Pasal 1 angka 3 Permenkumham 6/2014 yang berbunyi “Pemohon adalah setiap orang sendiri-sendiri atau bersama-sama secara langsung atau memberikan kuasa kepada Notaris untuk mengajukan permohonan melalui SABH” ataupun defenisi Pemohon dalam Pasal 1 angka 3 Permenkumham 4/2014 yang berbunyi “Pemohon adalah pendiri bersama- sama atau direksi Perseroan yang telah memperoleh status badan hukum atau Likuidator Perseroan bubar atau Kurator Perseroan pailit yang memberikan kuasa kepada Notaris untuk mengajukan permohonan melalui SABH”. Dengan demikian disarankan untuk merevisi definisi Pemohon dalam Permenkumham 5/2014 tersebut.

DAFTAR PUSTAKA

A. Buku-Buku

Atmasasmita, Romli, Teori Hukum Integratif, Rekonstruksi Terhadap Teori Hukum Pembangunan dan Teori Hukum Progresif, Genta Publishing, Yogyakarta, 2012.

Adjie, Habib, Sanksi Perdata dan Administratif Terhadap Notaris Sebagai Pejabat Publik, Refika Aditama, Bandung, cet. ke-1, 2009.

Algra, N.E., H.R.W. Gokkel, Kamus Istilah Hukum Fockema Andreae, Belanda- Indonesia, diterjemahkan oleh Saleh Adiwinata, A. Teloeki, H. Boerhanoeddin St. Batoeah, Binacipta, Bandung, 1983.

Gandasubrata, H.R. Purwoto S., Renungan Hukum, Ikatan Hakim Indonesia Cabang Mahkamah Agung RI, Jakarta, 1998.

Hadikusuma, H. Hilman,Bahasa Hukum Indonesia, Alumni, Bandung, 2005. Horton, Paul B. dan Chester L.Hunt,Sosiologi, Erlangga, Jakarta, ed. ke-6, 1992. Kansil, C. S. T.,Pengantar Ilmu Hukum Dan Tata Hukum Indonesia, Balai Pustaka,

Jakarta, cet. ke-12, 2002.

Kie, Tan Thong,Studi Notariat, Beberapa Mata Pelajaran dan Serba-Serbi praktek notaris, Buku I, Ichtiar Baru Van Hoeve, Jakarta, cet. ke-2, 2000.

______________,Studi Notariat,Beberapa Mata Pelajaran dan Serba-Serbi praktek notaris, Buku II, Ichtiar Baru Van Hoeve, Jakarta, cet. ke-2, 2000.

Kohar, A.,Notaris Dalam Praktek Hukum, Bandung, Alumni, 1983. Lubis, M. Solly,Filsafat Ilmu dan Penelitian, Sofmedia, Medan, 2012.

Mahja, Djuhad, Undang-Undang Nomor 30 Tahun 2004 tentang Jabatan Notaris, Durat Bahagia, Jakarta, 2005.

Mansur, Dikdik M. Arief & Elisaris Gultom, Cyber Law, Aspek Hukum Teknologi Informasi, Refika Aditama, Bandung, cet. ke-2, 2009.

Makarim, Edmon, Notaris dan Transaksi Elektronik, Kajian Hukum tentang Cybernotary atau Electronic Notary, Rajawali Pers, Jakarta, ed. ke-2, 2013.

_______________,Pengantar Hukum Telematika, Suatu Kajian Kompilasi, Rajawali Pers dan Badan Penerbit Fakultas Hukum Universitas Indonesia, Jakarta, 2005.

_______________, Tanggung Jawab Penyelenggara Sistem Elektronik, Rajawali Pers, Jakarta, 2010.

Nurita, Emma, Cyber Notary, Pemahaman Awal dalam Konsep Pemikiran, Refika Aditama, Bandung, 2012.

Notodisoerjo, R. Soegondo, Hukum Notariat Di Indonesia, Suatu Penjelasan, PT. RajaGrafindo Persada, Jakarta, 1993.

P., Wasis S., Pengantar Ilmu Hukum, UMM Press, Malang, 2002.

Rahardjo, Satjipto,llmu Hukum, Citra Aditya Bakti, Bandung, cet. ke-7, 2010.

_______________, Masalah Penegakan Hukum, Suatu Tinjauan Sosiologis, Sinar Baru, Bandung, 1983.

S., H. Salim H., Perkembangan Teori dalam Ilmu Hukum, Rajawali Pers, Jakarta, 2010.

Soekanto, Soerjono,Kegunaan Sosiologi hukum Bagi Kalangan Hukum, Citra Aditya Bakti, Bandung, cet. ke-6, 1991.

_______________, Pengertian Penelitian Hukum, Lembaga Penerbit Universitas Indonesia, Jakarta, 2010.

Soekanto, Soerjono dan Sri Mamudji, Penelitian Hukum Normatif, Suatu Tinjauan Singkat, Rajawali Pers, Jakarta, 2012.

Sunggono, Bambang,Metodologi Penelitian Hukum, Rajawali Pers, Jakarta, 2012. Soemitro, Ronny Hanitijo, Metodologi Penelitian Hukum dan Juritmetri, Ghalia

Indonesia, Jakarta, 1990.

Subekti, R. dan R. Tjitrosudibio, Kitab Undang-undang Hukum Perdata, Pradnya Paramita, Jakarta, cet. ke-40, 2009.

Subekti, R.,Pokok-pokok Hukum Perdata, Intermasa, Jakarta, cet. ke-32, 2009. Soeroso, R.,Pengantar Ilmu Hukum, Sinar Grafika, Jakarta, cet. ke-12, 2011. Tobing, G.H.S. Lumban,Peraturan Jabatan Notaris, Erlangga, Jakarta, 1999.

Wuismanm, J.J.J.M., penyunting M. Hisyam, Penelitian Ilmu-Ilmu Sosial, Lembaga Penerbit Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia, Jakarta, 1996.

B. Artikel, Majalah, Karya Ilmiah, dan Internet

Atmasasmita, Romli,Menata Kembali Masa depan Pembangunan Hukum Nasional, Makalah pada Prapascasarjana Unpad, September 2005.

Badrulzaman, Mariam Darus,Mendambakan Kelahiran Hukum Saiber ( Cyber Law ) di Indonesia, Pidato Purna Bhakti, Medan, 13 Nopember 2001.

Direktorat Jenderal Administrasi Hukum Umum, http://ahu.web.id, terakhir diakses tanggal 20 Juni 2014.

Fardhian, Legalisasi Dokumen Publik dan Transaksi Elektronik, http://lkht.org/diskusi-terbuka-cybernotary-5-februari-2014, terakhir diakses tanggal 18 Juni 2014.

Herlien Budiono, Akta Otentik Dan Notaris Pada Sistem Hukum Anglo-Saxon Dan Sistem Hukum Romawi, Percikan Gagasan Tentang Hukum Ke-III, Kumpulan Karangan Ilmiah Alumni FH Unpar, Mandar Maju, Bandung, 1998.

Irfan, Fachruddin,Kedudukan Notaris dan Akta-aktanya Dalam Sengketa Tata Usaha Negara, Varia Peradilan Nomor 111, Ikatan Hakim Indonesia, Jakarta, Desember 1994.

Makarim, Edmon, INI Gembira Cyber Notary masuk ke UU Jabatan Notaris,

http://www.hukumonline.com/berita/baca/lt52f6010370d79/ini-gembira- cyber-notary-masuk-ke-uu-jabatan-notaris, terakhir diakses tanggal 14 Juni 2014.

Prastyo, Brian Amy, Peluang dan Tantangan Cyber Notary di Indonesia, http://staff.blog.ui.ac.id/brian.amy/2009/11/29/peluang-cyber-notary-di- indonesia/, terakhir diakses tanggal 12 Juni 2014.

C. Peraturan-Peraturan Nasional dan Internasional

Mahkamah Konstitusi Republik Indonesia, Putusan Nomor 009-014/PUU-III/2005, http://www.mahkamahkonstitusi.go.id.

Republik Indonesia, Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945. ________________, Kitab Undang-Undang Hukum Perdata.

________________, Undang-Undang Nomor 30 Tahun 2004 tentang Jabatan Notaris. ________________, Undang-Undang Nomor 2 Tahun 2014 tentang Perubahan atas

________________, Undang-undang Nomor 11 Tahun 2008 tentang Informasi dan Transaksi Elektronik.

________________, Undang-Undang Nomor 40 Tahun 2007 tentang Perseroan Terbatas.

________________, Undang-Undang Nomor 42 Tahun 1999 tentang Jaminan Fidusia.

________________, Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 16 Tahun 2001 tentang Yayasan.

________________, Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 28 Tahun 2004 tentang Perubahan atas Undang-Undang Nomor 16 Tahun 2001 tentang Yayasan.

________________, Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 17 Tahun 2013 tentang Organisasi Kemasyarakatan.

________________, Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 82 Tahun 2012 tentang Penyelenggaraan Sistem dan Transaksi Elektronik.

________________, Peraturan Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia Nomor 4 Tahun 2014 tentang Tata Cara Pengajuan Permohonan Pengesahan Badan Hukum dan Persetujuan Perubahan Anggaran Dasar serta Penyampaian Pemberitahuan Perubahan Anggaran Dasar dan Perubahan Data Perseroan Terbatas.

________________, Peraturan Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia Nomor 5 Tahun 2014 tentang Pengesahan Badan Hukum Yayasan. ________________, Peraturan Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik

Indonesia Nomor 6 Tahun 2014 tentang Pengesahan Badan Hukum Perkumpulan.

________________, Peraturan Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia Nomor 25 Tahun 2012 tentang Penanganan Laporan Pengaduan di Lingkungan Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia.

________________, Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 45 Tahun 2014 tentang Jenis dan Tarif atas Jenis Penerimaan Negara Bukan Pajak yang berlaku pada Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia .

________________, Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 43 Tahun 2011 Tentang Tata Cara Pengajuan Dan Pemakaian Nama Perseroan Terbatas .

________________, Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 63 Tahun 2008 tentang Pelaksanaan Undang-Undang tentang Yayasan.

UNCITRAL, Model Law on Electronic Commerce, 1996 with additional article 5 bis as adopted in 1998.

__________, Report of the Working Group on International Payments on the work of its twenty-fourth session, A/CN.9/360.

__________, Recommendations to Governments and international organizations concerning the legal value of computer records (1985).