BAB V KESIMPULAN DAN SARAN
B. Saran
Berdasarkan hasil penelitian yang telah diperoleh, peneliti memberikan saran-saran terkait penelitian ini, diantaranya sebagai berikut:
1. Strategi konflik kognitif dapat digunakan sebagai alternatif dan variasi strategi pembelajaran khususnya dalam meningkatkan kemampuan berpikir kreatif matematis siswa.
2. Penelitian ini hanya ditunjukkan pada mata pelajaran matematika pada sub pokok bahasan bangun ruang sisi datar, oleh karena itu sebaiknya perlu dilakukan penelitian lebih lanjut pada sub pokok bahasan matematika yang lainnya.
3. Langkah kerja pada LKS harus dikomunikasikan kepada siswa secara jelas dan terarah sehingga siswa dapat menjalani proses pembelajaran dengan baik. Selain itu perlu diperhatikan alokasi waktu serta persiapan media dan peralatan yang akan digunakan sebelum pembelajaran dimulai. Sebisa
mungkin hindari pemakaian peralatan bersama pada setiap kelompok, seperti pensil, gunting, penggaris, dan lain-lain.
4. Pengontrolan variabel dalam penelitian ini yang diukur hanya pada aspek kemampuan berpikir kreatif matematis, sedangkan aspek yang lain tidak dikontrol. Bagi peneliti selanjutnya hendaknya mengontrol aspek lainnya yang dapat mempengaruhi kemampuan berpikir kreatif matematis.
91
DAFTAR PUSTAKA
Ariesta, R. dan Supartono. Pengembangan Perangkat Perkuliahan Kegiatan Laboratorium Fisika Dasar II Berbasis Inkuiri Terbimbing Untuk
Meningkatkan Kerja Ilmiah Mahasiswa, Jurnal Pendidikan Fisika
Indonesia 7, FMIPA UNNES Semarang, Januari 2011.
Arifin, Zainal. Evaluasi Pembelajaran, Bandung: PT Remaja Rosdakarya, 2011. Arikunto, Suharsimi. Dasar-dasar Evaluasi Pendidikan, Jakarta: Bumi Aksara,
2010.
Bono, Edward de. Buku Berpikir Lateral, Terj. dari Lateral Thinking oleh Sutoyo, Cet. 3. tt.p.: Erlangga, 1991.
---. Buku Mengajar Berpikir. Ter. dari Teaching Thinking oleh Soemardjo. Cet. 2. tt.p.: Erlangga, 1992.
Departemen Pendidikan Nasional. Kamus Besar Bahasa Indonesia. Ed. 4. Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama, 2012.
Fathurrohman, Pupuh dan Sutikno, Sobry. Strategi Belajar Mengajar Strategi Mewujudkan Pembelajaran Bermakna Melalui Penanaman Konsep Umum
dan Konsep Islami. Cet-3. Bandung: PT Refika Aditama, 2009.
Heywood, David dan Joan Parker. Contemporary Trends And Issues In Science
Education The Pedagogy of Physical Science. London: Springer, t.t.
Ismaimuza, Dasa “Pembelajaran Matematika dengan Konflik Kognitif”, Seminar Nasional Matematika dan Pendidikan Matematika, Pendidikan Matematika FKIP Universitas Tadulako Palu. Palu: 2008.
Jazuli, Akhmad. “Berpikir Kreatif Dalam Kemampuan Komunikasi Matematika,” Prosiding Seminar Nasional Matematika dan Pendidikan Matematika. Yogyakarta: UNY, 5 Desember 2009.
Kadir, Statistika Untuk Penelitian Ilmu-Ilmu Sosial. Jakarta: Rosemata Sampurna, 2010.
Kurniawan, Heru “Upaya Peningkatan Efektivitas Pembelajaran Matematika Melalui Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Team Assisted Individualization (TAI) Pada Siswa Kelas V SD Negeri Sidomulyo Tahun Pelajaran 2011/2012,” Prosiding Seminar Nasional Matematika Dan Pendidikan FMIPA UNY, Yogyakarta, 10 November, 2012.
Lawshe, C.H. A Quantitative Approach To Content Validity. Purdue University:
Personnel Psychology, 1975.
Lee, Gyoungho dan Kwon Jaesool. ”What Do We Know About Students’ Cognitive Conflict In Science Classroom: A Theoretical Model of
Cognitive Conflict Process”, Prosiding Annual Meeting of the Association
for the Education of Teachers in Science, Costa Mesa, CA, 18-21 Januari,
2001.
Mahmudi, Ali. “Mengukur Kemampuan Berpikir Kreatif Matematis,” makalah disajikan pada Konferensi Nasional Matematika XV. Manado: UNIMA, 30 Juni – 3 Juli 2010.
---. Mengembangkan Kemampuan Berpikir Kreatif Siswa Melalui
Pembelajaran Topik Pecahan, Dipresentasikan dalam Seminar Nasional
Aljabar, Pengajaran, dan Terapannya dengan tema Kontribusi Aljabar dalam Upaya Meningkatkan Kualitas Penelitian dan Pembelajaran Matematika untuk Mencapai World Class University, FMIPA UNY Yogyakarta, 31 Januari 2009. http://eprints.uny.ac.id/7432/1/m-16.pdf. Masitoh dan Dewi, Laksmi. Strategi Pembelajaran. Cet-1. Jakarta: Direktorat
93
Mullis, Ina V.S, et.al. TIMSS 2011 International Results in Mathematics. Boston: TIMSS & PIRLS International Study Center, Lynch School of Education, Boston College, 2011.
Nurgiyantoro, Burhan dkk. Statistik Terapan Untuk Penelitian Ilmu-Ilmu Sosial. Yogyakarta: Gadjah Mada University Press, 2002.
Ormrod, Jeane Ellis. Buku Edisi Keenam Psikologi Pendidikan Membantu Siswa
Tumbuh dan Berkembang, Terj. dari Sixth Edition Educational Psychology
Developing Learners oleh Wahyu Indianti, Eva Septiana, dkk. Jilid 1
Jakarta: Erlangga, 2008.
Saefudin, Abdul Aziz. “Pengembangan Kemampuan Berpikir Kreatif Siswa dalam Pembelajaran Matematika dengan Pendekatan Pendidikan Matematika Realistik Indonesia (PMRI),” Al-Bidayah, Vol.4, No.1, Yogyakarta, Juni 2012.
Sanjaya, Wina. Strategi Pembelajaran Berorientasi Standar Proses Pendidikan, Cet. V.Jakarta: Kencana, 2008.
Siswono, Tatag Eko Yuli. Model Pembelajaran Matematika Berbasis Pengajuan dan Pemecahan Masalah untuk Meningkatkan Kemampuan Berpikir
Kreatif. tt.p.: Unesa University Press, 2008.
Slavin, Robert E. Buku Psikologi Pendidikan: Teori dan Praktik Terj. dari
Educational Psycology: Theory and Practice oleh Marianto Samosir, Ed.
Ke-8, Jilid 1. Jakarta: Indeks, 2008.
Sugiyono. Metode Penelitian Pendidikan Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif, dan
R&D, Bandung: Alfabeta, 2010.
---. Statistika untuk Penelitian. Bandung: Alfabeta, 2012.
Suherman, Erman. Strategi Pembelajaran Matematika Kontemporer, Bandung: JICA- Universitas Pedidikan Indonesia (UPI), 2001.
---. Evaluasi Pembelajaran Matematika. Bandung: JICA UPI, 2003.
Sumarmo, Utari. Makalah “Berfikir dan Disposisi Matematik: Apa, Mengapa, dan Bagaimana Dikembangkan Pada Peserta Didik”. Bandung: FMIPA UPI, 2010.
Suryana, Andri. “Kemampuan Berpikir Matematis Tingkat Lanjut (Advanced
Mathematical Thinking) dalam Mata Kuliah Statistika Matematika I,”
makalah dipresentasikan pada Seminar Nasional Matematika dan Pendidikan Matematika dengan tema Kontribusi Pendidikan Matematika dan Matematika dalam Membangun Karakter Guru dan Siswa, Yogyakarta: FMIPA Universitas Negeri Yogyakarta, 10 November 2012. Trianto, Mendesain Model Pembelajaran Inovatif-Progresif: Konsep, Landasan,
dan Implementasinya pada Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP). Jakarta: Kencana, 2010.
Undang-Undang tentang Sistem Pendidikan Nasional, Jakarta: Departemen Pendidikan Nasional RI, 2003.
Uno, Hamzah B. Orientasi Baru Dalam Psikologi Pembelajaran. Jakarta: PT Bumi Aksara, 2006.
Utami Munandar, Pengembangan Kreativitas Anak Berbakat. Jakarta: Rineka Cipta, 2012.
Watkins, Chris, dkk. Effective Learning in Classroom. Cet-1. London: Paul Chapman Publishing, 2007.
Yannidah, Novi, dkk. Pengembangan Perangkat Pembelajaran Matematika Dengan Pendekatan Aptitude Treatment Interaction Pada Efektivitas
Pembelajaran Matematika, Jurnal Pendidikan Matematika STKIP PGRI
95
Lampiran 1
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) KELOMPOK EKSPERIMEN
Nama Sekolah : SMP N 3 Tangerang Selatan Mata Pelajaran : Matematika
Kelas : VIII (Delapan) Semester : Genap
Tahun Pelajaran : 2013/2014
Alokasi Waktu : 16 x 40 menit (8 Pertemuan)
Standar Kompetensi : 5. Memahami sifat-sifat kubus, balok, prisma, limas, dan bagian-bagiannya, serta menentukan ukurannya.
Pembelajaran Pertemuan ke-1 Kompetensi Dasar
5.1 Mengidentifikasi sifat-sifat kubus, balok, prisma dan limas serta bagian-bagiannya.
Indikator Pembelajaran
1. Menyebutkan secara rinci unsur-unsur penyusun kubus, balok, prisma, dan limas.
2. Melukis kubus, balok, prisma, dan limas secara geometris.
3. Menafsirkan bangun ruang sisi datar jika diketahui salah satu unsur penyusunnya.
Tujuan Pembelajaran
1. Peserta didik dapat menyebutkan secara rinci unsur-unsur penyusun kubus, balok, prisma, dan limas (rusuk, sisi, diagoanal bidang, diagonal ruang, dan bidang diagonal nya).
2. Peserta didik dapat melukis kubus, balok, prisma, dan limas secara geometris. 3. Peserta didik dapat menafsirkan bangun ruang yang terbentuk jika diketahui
salah satu unsurnya. Materi Pelajaran
Materi Pokok : Geometri dan Pengukurannya
Jumlah Unsur-Unsur Bangun Ruang Sisi Datar ( BRSD )
No Sifat Limas Prisma
Kubus Balok Prisma Segitiga
1. Titik sudut n +1 buah 12
buah
12 buah
6 buah
2. Rusuk 2n buah 8 buah 8 buah 9 buah
3. Sisi/ Bidang n +1 buah Ket: n = alas segi-n
6 buah 6 buah 5 buah 4. Diagonal
Bidang
2 buah (jika alas segi-4)
12 buah 12 buah 6 buah 5. Diagonal Ruang 2 buah (jika alasnya segi-4)
4 buah 4 buah 0 buah 6. Bidang
Diagonal
0 buah 6 buah 6 buah 6 buah
Proses Pembelajaran
Pendekatan : Konstruktivisme Strategi : Konflik Kognitif
Waktu Aktivitas Guru
10 menit Pendahuluan
Mengkondisikan kelas, berdoa, dan mengabsen.
Memberikan apersepsi dengan cara mengajukan pertanyaan mengenai materi sebelumnya yang relevan.
Menyampaikan indikator pembelajaran yang akan dicapai. Menumbuhkan persepsi positif dan memotivasi siswa melalui
harapan siswa yang ingin dicapainya dari materi yang akan dipelajari (sifat-sifat kubus, balok, prisma segitiga dan limas dari unsur-unsurnya).
60 menit Kegiatan Inti
Preliminary stage (tahap pendahuluan)
Memfasilitasi siswa memperoleh pengetahuan awal dengan mengamati media bangun ruang sisi datar (BRSD).
Membagi siswa dalam kelompok 4-5 orang.
Memberikan LKS Konflik Kognitif 1 “Sifat-Sifat Prisma dan Limas” yang terdiri dari:
a. Conflict stage (tahap konflik kognitif)
Menyajikan soal-soal konflik kognitif dan Meminta siswa untuk mendikusikan penyusunan strategi penyelesaian konflik.
b. Resolution stage (tahap pemecahan)
Memberikan scaffolding/ demonstrasi/ contoh-contoh lawan/ analogi bagi siswa yang mengalami kesulitan, serta meminta siswa untuk menyelesaikan konflik sesuai strategi dan mengecek kembali penyelesaian konflik.
97
resolusi konflik.
Memantau apakah miskonsepsi siswa masih dipertahankan atau tidak.
10 menit Penutupan
Memfasilitasi siswa menyimpulkan materi yang telah dipelajari.
Memfasilitasi siswa merefleksi diri.
Memberikan stempel kreatif bagi siswa yang aktif pada pertemuan hari ini.
Memberikan tugas untuk membaca materi selanjutnya yaitu jaring-jaring dan luas permukaan kubus.
Karakter yang diharapkan: Demokratis dan Berani Berpendapat
Alat, Sumber, dan Media Pembelajaran 1. Papan tulis
2. Spidol
3. Penghapus Papan Tulis 4. Buku paket
5. Kerangka kubus, balok, prisma segitiga, dan limas. Pembelajaran Pertemuan ke-2
Kompetensi Dasar
5.2 Membuat jaring-jaring kubus, balok, prisma dan limas.
5.3 Menghitung luas permukaan dan volume dari kubus, balok, prisma, dan limas. Indikator Pembelajaran
1. Membuat beragam bentuk jaring-jaring kubus. 2. Menemukan rumus umum luas permukaan kubus .
3. Menyelesaikan masalah mengenai luas permukaan kubus dengan langkah-langkah yang terperinci.
4. Menafsirkan luas permukaan kubus berdasarkan cerita/situasi. Tujuan Pembelajaran
1. Peserta didik dapat membuat banyak jaring-jaring kubus.
2. Peserta didik dapat menemukan rumus umum luas permukaan kubus.
3. Peserta didik dapat menyelesaikan masalah yang berkaitan dengan luas permukaan kubus dengan langkah-langkah yang terperinci.
4. Peserta didik dapat memberikan tafsirannya mengenai luas permukaan kubus berdasarkan dari sebuah cerita/situasi.
Materi Pelajaran
Sub Materi Pokok : Jaring- Jaring dan Luas Permukaan Kubus
Jaring-jaring kubus adalah sebuah bangun datar yang jika dilipat menurut ruas-ruas garis pada dua persegi yang berdekatan akan membentuk bangun kubus.
Contohnya:
Perhatikan gambar kubus berikut !
Luas permukaan Kubus adalah jumlah luas seluruh sisi kubus Rumus : L = 6r2
Keterangan : L = luas permukaan kubus r = panjang rusuk kubus Proses Pembelajaran
Pendekatan : Konstruktivisme Strategi : Konflik Kognitif
Waktu Aktivitas
10 menit Pendahuluan
Mengkondisikan kelas, berdoa, dan mengabsen.
Apersepsi dengan cara mengajukan pertanyaan mengenai materi sebelumnya yang relevan.
Menyampaikan indikator pembelajaran yang akan dicapai. Menumbuhkan persepsi positif dan memotivasi siswa melalui
harapan siswa yang ingin dicapainya dari materi yang akan dipelajari (jaring-jaring dan luas permukaan kubus).
60 menit Kegiatan Inti
Preliminary stage (tahap pendahuluan)
Guru menyajikan sebuah kotak makanan yang berbentuk kubus kemudian melepaskannya dan meletakkan pada bidang datar.
Siswa memperhatikan dan memberikan gagasannya mengenai konsep jaring-jaring kubus.
Membagi siswa dalam kelompok 4-5 orang.
Memberikan LKS Konflik Kognitif 2 “Jaring-Jaring dan Luas Permukaan Kubus” yang terdiri dari:
99
a. Conflict stage (tahap konflik kognitif)
Siswa merebahkan media (kubus karton) dengan cara yang berbeda sehingga menghasilkan jaring-jaring yang beda dengan kelompok lain.
Siswa menemukan rumus umum luas permukaan kubus. Guru memberikan siswa soal-soal konflik kognitif
kemudian siswa menyusun strategi pemecahannya.
b. Resolution stage (tahap pemecahan).
Siswa memecahkan konflik kognitif sesuai rencana
Guru memberikan scaffolding/ demonstrasi/ contoh-contoh lawan/ analogi bagi siswa yang mengalami kesulitan.
Siswa mengecek kembali pemecahan konflik kognitif. Meminta salah satu kelompok siswa mempresentasikan
resolusi konflik.
Memantau apakah miskonsepsi siswa masih dipertahankan atau tidak.
10 menit Penutupan
Memfasilitasi siswa menyimpulkan materi yang telah dipelajari.
Memfasilitasi siswa merefleksi diri.
Memberikan stempel kreatif bagi siswa yang aktif pada pertemuan hari ini.
Memberikan tugas untuk membaca materi selanjutnya yaitu jaring-jaring dan luas permukaan balok.
Karakter yang diharapkan: Demokratis, Jujur
Alat, Sumber, dan Media Pembelajaran 1. Papan tulis
2. Spidol
3. Penghapus Papan Tulis 4. Buku paket
5. Kubus dari karton 6. Gunting
Pembelajaran Pertemuan ke-3 Kompetensi Dasar
5.2 Membuat jaring-jaring kubus, balok, prisma dan limas.
5.3 Menghitung luas permukaan dan volume dari kubus, balok, prisma, dan limas. Indikator Pembelajaran
1. Membuat beragam jaring-jaring balok.
3. Menyelesaikan masalah luas permukaan balok dengan cara penyelesaian yang berbeda.
Tujuan Pembelajaran
1. Peserta didik dapat membuat beragam jaring-jaring balok.
2. Peserta didik dapat menemukan rumus umum luas permukaan balok.
3. Peserta didik dapat menyelesaikan masalah luas permukaan balok dengan cara penyelesaian yang berbeda.
Materi Pelajaran
Materi Pokok : Geometri dan Pengukurannya.
Sub Materi Pokok : Jaring- Jaring dan Luas Permukaan Balok.
Jaring-jaring balok adalah sebuah bangun datar yang jika dilipat menurut ruas-ruas garis pada dua persegi/persegi panjang yang berdekatan akan membentuk bangun balok
Contohnya: Perhatikan balok berikut ini !
Luas permukaan Balok adalah jumlah luas seluruh sisi balok. Rumus : L = 2 (pl + pt + lt)
Keterangan : L = luas permukaan balok p = rusuk panjang
l = rusuk lebar t = rusuk tinggi Proses Pembelajaran
Pendekatan : Konstruktivisme Strategi : Konflik Kognitif
Waktu Aktivitas
10 menit Pendahuluan
Mengkondisikan kelas, berdoa, dan mengabsen.
Apersepsi dengan cara mengajukan pertanyaan mengenai materi sebelumnya yang relevan.
P Q R S T U V W
101
Menyampaikan indikator pembelajaran yang akan dicapai. Menumbuhkan persepsi positif dan memotivasi siswa melalui
harapan siswa yang ingin dicapainya dari materi yang akan dipelajari (jaring-jaring dan luas permukaan balok).
60 menit Kegiatan Inti
Preliminary stage (tahap pendahuluan)
Siswa diingatkan kembali bentuk balok
Menghadirkan dus susu berbentuk balok kemudian menggunting rusuk-rusuknya dan merebahkannya sehingga diperoleh jaring-jaring balok.
Siswa diminta untuk menyebutkan rumus persegi dan persegi panjang.
Membagi siswa dalam kelompok 4-5 orang.
Memberikan LKS Konflik Kognitif 3 “Jaring-Jaring dan Luas Permukaan Balok” yang terdiri dari:
a. Conflict stage (tahap konflik kognitif)
Siswa diberikan model (balok karton), menggunting rusuk-rusuk model, dan merebahkannya sehingga diperoleh jaring-jaring balok.
Menemukan rumus umum luas permukaan balok. Guru memberikan soal-soal konflik kognitif. Siswa menyusun strategi pemecahannya.
b. Resolution stage (tahap pemecahan).
Guru memberikan scaffolding/ demonstrasi/ contoh-contoh lawan/ analogi bagi siswa yang mengalami kesulitan.
Siswa memecahkan konflik kogitif sesuai strateginya kemudian mengecek kembali pemecahannya.
Meminta salah satu kelompok siswa mempresentasikan resolusi konflik.
Memantau apakah miskonsepsi siswa masih dipertahankan atau tidak.
10 menit Penutupan
Memfasilitasi siswa menyimpulkan materi yang telah dipelajari. Memfasilitasi siswa merefleksi diri.
Memberikan stempel kreatif bagi siswa yang aktif pada pertemuan hari ini.
Memberikan tugas untuk membaca materi selanjutnya yaitu jaring-jaring dan luas permukaan prisma.
Karakter yang diharapkan: Demokratis, Jujur
Alat, Sumber, dan Media Pembelajaran 1. Papan tulis
2. Spidol
3. Penghapus Papan Tulis 4. Gunting
5. Buku paket 6. Balok dari karton
Pembelajaran Pertemuan ke-4 Kompetensi Dasar
5.2 Membuat jaring-jaring kubus, balok, prisma dan limas.
5.3 Menghitung luas permukaan dan volume dari kubus, balok, prisma, dan limas. Indikator Pembelajaran
1. Membuat beragam jaring-jaring prisma.
2. Menemukan rumus umum luas permukaan prisma.
3. Menyelesaikan masalah yang berkaitan dengan luas permukaan prisma dengan cara penyelesaian sendiri.
Tujuan Pembelajaran
1. Peserta didik dapat membuat beragam jaring-jaring prisma.
2. Peserta didik dapat menemukan rumus umum luas permukaan prisma.
3. Peserta didik dapat menyelesaikan masalah yang berkaitan dengan luas permukaan prisma cara sendiri.
Materi Pelajaran
Materi Pokok : Geometri dan Pengukurannya.
Sub Materi Pokok : Jaring- Jaring dan Luas Permukaan Prisma.
Luas permukaan Prisma adalah jumlah luas seluruh sisi prisma yaitu dua kali alas ditambah dengan luas selimut (sisi tegak) prisma
Rumus : L =
Keterangan : = Luas alas t = Tinggi prisma = Keliling alas
Jaring-jaring prisma adalah sebuah bangun datar yang jika dilipat menurut ruas-ruas garis pada dua bangun datar yang berdekatan akan membentuk bangun prisma.
103
Beberapa contoh jaring-jaring prisma segitiga yang lain
Proses Pembelajaran
Pendekatan : Konstruktivisme Strategi : Konflik Kognitif
Waktu Aktivitas
10 menit Pendahuluan
Mengkondisikan kelas, berdoa, dan mengabsen.
Apersepsi dengan cara mengajukan pertanyaan mengenai materi sebelumnya yang relevan.
Menyampaikan indikator pembelajaran yang akan dicapai. Menumbuhkan persepsi positif dan memotivasi siswa melalui
harapan siswa yang ingin dicapainya dari materi yang akan dipelajari (jaring-jaring dan luas permukaan prisma tegak segitiga).
60 menit Kegiatan Inti
Preliminary stage (tahap pendahuluan)
Berdasarkan pengetahuan yang telah dimilikinya, siswa menyebutkan defenisi prisma, menggambarkan prisma yang lainnya, serta mengingat kembali rumus luas segitiga.
Membagi siswa dalam kelompok 4-5 orang.
Memberikan LKS Konflik Kognitif 4 “Jaring-Jaring dan Luas Permukaan Prisma Segitiga” yang terdiri dari:
a. Conflict stage (tahap konflik kognitif)
Siswa membuat jaring-jaring model prisma segitiga (karton) dengan menentukan sendiri rusuk yang digunting, membuat kemungkinan jaring-jaring prisma segitiga yang lainnya, serta menemukan rumus umum luas permukaan prisma.
Guru memberikan soal-soal konflik kognitif.
Siswa menyusun strategi untuk memecahkan konflik kognitif.
b. Resolution stage (tahap pemecahan).
Guru memberikan scaffolding/ demonstrasi/ contoh-contoh lawan/ analogi bagi siswa yang mengalami kesulitan.
Siswa memecahkan konflik sesuai strategi kemudian mengecek kembali pemecahan tersebut.
Meminta salah satu kelompok siswa mempresentasikan resolusi konflik.
Memantau apakah miskonsepsi siswa masih dipertahankan atau tidak.
10 menit Penutupan
Memfasilitasi siswa menyimpulkan materi yang telah dipelajari.
Memfasilitasi siswa merefleksi diri.
Memberikan stempel kreatif bagi siswa yang aktif pada pertemuan hari ini.
Memberikan tugas untuk membaca materi selanjutnya yaitu jaring-jaring dan luas permukaan limas.
Karakter yang diharapkan: Demokratis, Percaya Diri
Alat, Sumber, dan Media Pembelajaran 1. Papan tulis
2. Spidol
3. Penghapus Papan Tulis 4. Gunting
5. Buku paket
6. Prisma segitiga karton. Pembelajaran Pertemuan ke-5 Kompetensi Dasar
5.2 Membuat jaring-jaring kubus, balok, prisma dan limas.
5.3 Menghitung luas permukaan dan volume dari kubus, balok, prisma, dan limas. Indikator Pembelajaran
1. Membuat beragam jaring-jaring limas.
2. Menemukan rumus umum luas permukaan limas segiempat.
3. Menyelesaikan masalah yang berkaitan dengan luas permukaan limas segiempat dengan jawaban yang beragam.
Tujuan Pembelajaran
1. Peserta didik dapat membuat beragam jaring-jaring limas.
2. Peserta didik dapat menemukan rumus umum luas permukaan limas.
3. Peserta didik dapat menyelesaikan masalah yang berkaitan dengan luas permukaan limas segiempat dengan jawaban yang beragam.
Materi Pelajaran
105
Sub Materi Pokok : Jaring- Jaring dan Luas Permukaan Limas.
Limas adalah Bangun ruang yang dibatasi oleh sebuah bidang segibanyak sebagai sisi alas dan sisi tegak berbentuk segitiga.
Luas permukaan limas adalah jumlah luas seluruh sisi limas yaitu alas dan sisi tegaknya.
Rumus : L =
L =
Keterangan : = tinggi Segitiga La = Luas alas
L = Luas Sisi Tegak/ segitiga = keliling alas
Jaring-jaring limas adalah sebuah bangun datar yang jika dilipat menurut ruas-ruas garis pada dua bangun datar yang berdekatan akan membentuk bangun limas.
Contohnya: Salah satu jaring-jaring limas segiempat digambarkan sebagai berikut:
Proses Pembelajaran
Pendekatan : Konstruktivisme Strategi : Konflik Kognitif
Waktu Aktivitas
10 menit Pendahuluan
Mengkondisikan kelas, berdoa, dan mengabsen.
Apersepsi dengan cara mengajukan pertanyaan mengenai materi sebelumnya yang relevan.
Menyampaikan indikator pembelajaran yang akan dicapai. Menumbuhkan persepsi positif dan memotivasi siswa melalui
harapan siswa yang ingin dicapainya dari materi yang akan dipelajari (jaring-jaring dan luas permukaan limas segiempat). 60 menit Kegiatan Inti
Preliminary stage (tahap pendahuluan)
Siswa menyebutkan menggambarkan limas berdasarkan defenisi limas yang telah dipelajari pada pertemuan
pertama, menyebutkan jenis-jenis limas, serta menyebutkan teorema Pythagoras.
Membagi siswa dalam kelompok 4-5 orang.
Memberikan LKS Konflik Kognitif 5 “Jaring-Jaring dan Luas Permukaan Limas” yang terdiri dari:
a. Conflict stage (tahap konflik kognitif)
Siswa membuat jaring-jaring limas tanpa menggunakan model limas dan menentukan rumus umum luas permukaan limas.
Guru memberikan soal-soal konflik kognitif.
Siswa menyusun strategi pemecahan konflik kognitif.
b. Resolution stage (tahap pemecahan).
Guru memberikan scaffolding/ demonstrasi/ contoh-contoh lawan/ analogi bagi siswa yang mengalami kesulitan. Siswa memecahkan konflik sesuai strategi kemudian
mengecek kembali pemecahan tersebut.
Meminta salah satu kelompok siswa mempresentasikan resolusi konflik.
Memantau apakah miskonsepsi siswa masih dipertahankan atau tidak.
10 menit Penutupan
Memfasilitasi siswa menyimpulkan materi yang telah dipelajari.
Memfasilitasi siswa merefleksi diri.
Memberikan stempel kreatif bagi siswa yang aktif pada pertemuan hari ini.
Memberikan tugas untuk membaca materi selanjutnya yaitu jaring-jaring dan luas permukaan limas.
Karakter yang diharapkan: Demokratis, Percaya Diri
Alat, Sumber, dan Media Pembelajaran 1. Papan tulis
2. Spidol
3. Penghapus Papan Tulis 4. Buku paket
Pembelajaran Pertemuan ke-6 Kompetensi Dasar
5.3 Menghitung luas permukaan dan volume dari kubus, balok, prisma, dan limas. Indikator Pembelajaran
1. Menemukan rumus umum volume: a. Kubus.
107
2. Menentukan banyaknya kubus ukuran berbeda yang dapat disusun agar memiliki volume yang sama dengan sebuah balok.
3. Menentukan beragam bentuk balok yang bervolume sama.
4. Menyelesaikan masalah mengenai volume balok dengan cara penyelesaian yang berbeda.
Tujuan Pembelajaran
1. Peserta didik dapat menemukan rumus umum volume: a. Kubus.
b. Balok.
2. Peserta didik dapat menentukan banyaknya kubus ukuran berbeda yang dapat disusun agar memiliki volume yang sama dengan sebuah balok.
3. Peserta didik dapat menentukan beragam bentuk balok yang bervolume sama. 4. Peserta didik dapat menyelesaikan masalah mengenai volume balok dengan
cara penyelesaian yang berbeda. Materi Pelajaran
Materi Pokok : Geometri dan Pengukurannya. Sub Materi Pokok : Volume Kubus dan Balok. Rumus volume balok
Bila panjang balok sama dengan p satuan panjang, lebar balok sama dengan l
satuan panjang dan tinggi balok sama dengan t satuan panjang, dan volume balok disimbolkan V satuan volume maka: V = p x l x t
Rumus volume kubus
Volume kubus dapat diturunkan dari rumus volume balok. Karena kubus merupakan balok khusus yang ukuran panjang, lebar dan tingginya sama, maka