• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

B. Saran

1. Bahwasanya usaha kecil dan koperasi mempunyai peranan yang sangat penting dalam pengembangan perekonomian juga mampu menyerap jumlah tenaga kerja yang cukup besar, karena itu pembinaan yang diberikan oleh PT. Perkebunan Nusantara III (Persero) kepada usaha kecil dan koperasi perlu dioptimalkan dan prosedur pemberian bantuan juga harus ditata lebih baik lagi, sehingga program-program tersebut benar-benar dapat dirasakan manfaatnya secara langsung dan sekaligus dapat mencegah terjadi kemacetan pembayaran pinjaman.

2. Kepada calon mitra binaan haruslah menyadari benar-benar bahwa bantuan modal kerja yang diberikan oleh PT. Perkebunan Nusantara III (Persero) dipergunakan untuk modal usaha sesuai yang ditetapkan dalam perjanjian serta mengelola dana tersebut secara efektif, dengan demikian pinjaman tersebut dapat dikembalikan kepada pihak PT. Perkebunan tepat waktu, sehingga dana yang dikembalikan tersebut dapat dipergunakan lagi untuk membantu para pengusaha kecil lainnya sebagai dana bergulir.

3. Pemberian dana bantuan sebaiknya lebih diutamakan kepada usaha kecil dan koperasi yang benar-benar perlu diberdayakan mengingat mereka itu yang

sangat membutuhkan dana untuk modal kerja. Untuk mengefektifkan pelaksanaan program pembinaan dan pengembangan usaha kecil dan koperasi melalui pinjaman modal kerja oleh PT. Perkebunan Nusantara III (Persero), maka perlu pengelolaan yang serius dengan selalu mengadakan koordinasi dengan pihak-pihak terkait agar tidak terjadi pemberian bantuan yang tumpang tindih dan tidak terjadinya ketidakterkaitan usaha antara pihak pembina dengan mitra binaan.

4. Dalam penyajian pemberian pinjaman modal kerja kepada para pengusaha kecil dan koperasi, perlu adanya penegasan dari PT. Perkebunan Nusantara III (Persero) untuk menetapkan mengenai pinjaman modal kerja harus ada suatu jaminan yang diberikan oleh pengusaha kecil dan koperasi.

DAFTAR PUSTAKA

1. Buku

Alma, Buchari, Pengantar Bisnis, Bandung : CV Alfa Beta, 1988.

Anoraga, Panji, BUMN, Swasta dan Koperasi, Jakarta : Pustaka Jaya, 2000.

Bintang, Sanusi dan Dahlan, Pokok-Pokok Hukum Ekonomi dan Bisnis, Bandung : Citra Aditya, 2000.

Bastian Indra, Privatisasi di Indonesia, Jakarta : Salemba Empat, 2002.

Edi Swasono, Sri, Koperasi di Dalam Orde Ekonomi Indonesia, Jakarta : UI Press, 1987.

______________, Sistem di Dalam Demokrasi Ekonomi, Jakarta : UI Press, 1987. Fuad, M, dkk, Pengantar Bisnis, Jakarta : PT. Gramedia Pustaka Utama, 2001.

Hadi Kusuma, RT Sutantia Rahardja, Hukum Koperasi Indonesia, Jakarta : PT.Raja Grafindo Persada, 2005.

Hartono, Sri Redjeki, Kapita Selekta Hukum Perusahaan, Bandung : Mandar Maju, 2000.

Hanif, Iswar Saputra, dkk, Usaha Kecil dan Mikro di Tengah Arus Globalisasi, Bitra Indonesia.

Martin, Feri, Mengembangkan Usaha Kecil dengan Memanfaatkan Berbagai Bentuk

Jaringan Kerja Ekonomi, Jakarta : Raja Grafindo Persada, 2000.

Moleong, Lexy.J., Metodologi Penelitian Kualitatif, Bandung : PT. Remaja Rosda Karya, 2000.

Nasution, S dan M. Thomas, Buku Penuntun Membuat Tesis, Skripsi, Disetasi, Jakarta : Bumi Aksara, 2004.

Nasution, Bismar, Mengkaji Ulang Hukum Sebagai Landasan Pembangunan

Ekonomi, Medan : Universitas Sumatera Utara, 2004.

Poernomo, Bambang, Pelaksanaan Pidana Penjara dengan Sistem Kemasyarakatan, Yogyakarta : Liberty, 1988.

Raharjo, Satjipto, Ilmu Hukum, Bandung : Alumni, 1982.

______________, Modernisasi dan Perkembangan Kesadaran Hukum Masyarakat, Hukum 6, tahun ke lima 1979.

Salam, Moch Faisal, Pemberdayaan BUMN di Indonesia, Bandung : Pustaka, 2003. Sitorus, Oloan dan Minim Darwinsyah, Cara Penyelesaian Karya Ilmiah di Bidang

Hukum (Panduan Dasar) Menuntaskan Skripsi, Tesis dan Disertasi,

Yogyakarta : Mitra Kebijakan Tanah Indonesia, 2003.

Soekanto, Soerjono, Pengantar Penelitian Hukum, Jakarta : UI Press, 1994.

Sunggono, Bambang, Metodologi Penelitian Hukum, Jakarta : Raja Grafindo Persada, 2003.

Tjager, I Nyoman, dkk, Coorporate Governance, Tantangan dan Kesempatan bagi

Komunitas Bisnis Indonesia, Forum For Coorporate in Indonesia (FCGI) :

Frenhallindo, 2003.

Tulus, T.H, Tambunan, Usaha Kecil dan Menengah di Indonesia Beberapa Isu

Penting, Jakarta : Salemba Empat, 2002.

Wibowo Singgih, dkk, Pedoman Mengelola Perusahaan Kecil, Jakarta, Penebar Swadaya, 2000.

2. Makalah, Majalah

Herman, Hidayat, Hary Z Soeratin, Peranan BUMN Dalam Kerangka Otonomi

Daerah, Makalah disampaikan di Universitas Amir Hamzah Medah, Tanggal

9 April 2005.

Laporan Program Kemitraan dan Bina Lingkungan Tahun 2004 PT. Perkebunan Nusantara II (Persero)

Nasution Bismar, Metode Penelitian Hukum Normatif dan Perbandingan Hukum, Makalah disampaikan pada dialog interaktif tentang Penelitian Hukum dan Hasil Penulisan Hukum pada Majalah Akreditasi, Fakultas Hukum Universitas Sumatera Utara, Tanggal 18 Februari 2003.

Rajagukguk, Erman, Masalah-masalah Hukum Bisnis Menyonsong Abad XXI : Reformasi Hukum di Indonesia dan Peranan para manager”. Kuliah Perdana dan Peranan Para Manager. Kuliah perdana program magister manajemen Medan : Pasca Sarjana Universitas Sumatera Utara 04 Sptember 1999

Http://pikiran-rakyat.com/cetak, tanggal 10 Desember 2005

Http://www.jamsostek.co.id/info/pkbl/php, tanggal 10 Desember 2005 Http://www.mediaindo.co.id/berita.asp?id, tanggal 6 April 2005 Http://balipost.co.id/balipostcetak/2005, tanggal 9 Desember 2005

Http://www.pertamina.com/pkbl/files/kementrian.htm, tanggal 10 Desember 2005

3. Undang-Undang

Undang-Undang RI Nomor 19 Tahun 2003 BUMN (Badan Usaha Milik Negara) Undang-Undang RI Nomor 9 Tahun 1995 Tentang Usaha Kecil.

Undang-Undang RI Nomor 25 Tahun 1992 Tentang Perkoperasian.

Peraturan Presiden RI Nomor 7 Tahun 2005 Tentang Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional.

Keputusan Menteri BUMN Nomor Kep-236/MBU/2003 Tentang Program Kemitraan BUMN dengan Usaha Kecil dan Program Bina Lingkungan.

Surat Edaran Menteri BUMN Nomor SE-433/MBU/2003 Tentang Petunjuk Pelaksanaan Program Kemitraan BUMN dengan Usaha Kecil dan Program Bina Lingkungan (PKBL).

4. Jurnal

Jurnal Hukum Bisnis, BUMN Masih Perlukah Dipertahankan, Volume 26, No. 1 Tahun 2007

S U R A T P E R J A N J I A N Nomor : 3.05/SPJ/ 2007

Pada hari ini, tanggal bulan tahun dua ribu tujuh, bertempat di Medan telah disepakati dan karenanya telah pula ditandatangani Surat Perjanjian oleh Para Pihak yang tersebut dan bertandatangan dibawah ini :

1. : dalam hal ini bertindak dalam kedudukannya

sebagai Direktur III (Persero) selaku Pembina Program Kemitraan BUMN dengan Usaha Kecil, bertempat kedudukan di Jl. Sei Batanghari No. 2 Medan, karenanya sah bertindak untuk dan atas nama PT. Perkebunan Nusantara III (Persero). Selanjutnya disebut sebagai PIHAK PERTAMA.

2. : 26 tahun, wiraswasta, bertempat tinggal di

Dusun VII Pekan Desa Prapat Janji Kec. Buntu Pane Pemkab. Asahan, pemegang kartu tanda penduduk (KTP), No. 1.0611/2007/07/AS/2002 dalam hal ini bertindak untuk dan atas namanya sendiri; Selanjutnya disebut sebagai PIHAK KEDUA.

Selanjutnya PIHAK PERTAMA dan PIHAK KEDUA secara bersama-sama disebut sebagai PARA PIHAK.

PARA PIHAK dalam kedudukannya masing-masing sebagaimana tersebut diatas terlebih dahulu menerangkan hal-hal sebagai berikut :

1. Bahwa PIHAK PERTAMA adalah BUMN Pembina Program Kemitraan Badan Usaha Milik Negara dengan Usaha Kecil sebagaimana dimaksudkan dalam Surat Keputusan Menteri Badan Usaha Milik Negara No. KEP-236/MBU/2003 tanggal 17 Juni 2003 tentang Program Kemitraan Badan Usaha Milik Negara dengan Usaha Kecil dan Program Bina Lingkungan.

2. Bahwa PIHAK KEDUA adalah pelaku usaha kecil yang dalam mengembangkan usahanya kearah usaha yang lebih mandiri masih sangat membutuhkan pembinaan dari PIHAK PERTAMA, dan untuk maksud tersebut PIHAK KEDUA telah mengajukan permohonan sebagai dimaksudkan dalam surat tanggal 02 Juli 2006 :

3. Bahwa dalam rangka mendorong kegiatan dan pertumbuhan ekonomi serta tercapainya pemerataan pembangunan melalui Program Kemitraan BUMN

dengan Usaha Kecil, sebagaimana digariskan dalam Surat Keputusan Menteri Badan Usaha Milik Negara No. KEP-236/MBU/2003 tanggal 17 Juni 2003 tentang Program Kemitraan Badan Usaha Milik Negara dengan Usaha Kecil dan Program Bina Lingkungan dan setelah mempertimbangkan Hasil Analisa Bagian Kemitraan dan Bina Lingkungan (KBL) No. 158/TW-IV/KBL/2006 atas Permohonan PIHAK KEDUA tersebut diatas, maka PIHAK PERTAMA bermaksud untuk memberikan Pinjaman Dana Program Kemitraan dengan syarat- syarat dan ketentuan yang dicantumkan dalam Surat Perjanjian ini ;

4. Bahwa PIHAK KEDUA menyatakan menyanggupi untuk mengembalikan pinjaman tersebut sesuai dengan syarat-syarat ketentuan yang dicantumkan dalam Surat Perjanjian ini ;

PARA PIHAK setuju dan sepakat mengadakan perjanjian ini dengan syarat-syarat dan ketentuan sebagai berikut :

DASAR PERJANJIAN Pasal – 1

Surat Perjanjian antara PIHAK PERTAMA dan PIHAK KEDUA didasarkan pada hal-hal berikut ini :

1.1. Keputusan Menteri Badan Usaha Milik Negara No. KEP-236/MBU/2003 tanggal 17 Juni 2003 tentang Program Kemitraan Badan Usaha Milik Negara dengan Usaha Kecil dan Program Bina Lingkungan ;

1.2. Surat Edaran Kementrian BUMN Nomor : SE-433/MBU/2003 tanggal 16 September 2003 tentang Petunjuk Pelaksanaan Program Kemitraan BUMN dengan Usaha Kecil dan Program Bina Lingkungan :

1.3. Surat Permohonan PIHAK KEDUA tanggal 02 Juli 2006 :

1.4. Hasil Analisa bagian Kemitraan dan Bina Lingkungan (KBL) Nomor : 158/TW- IV/KBL/2006 tanggal 24 Agustus 2006 ;

JUMLAH PINJAMAN DAN SUKU BUNGA Pasal – 2

2.1. PIHAK PERTAMA mengikatkan diri untuk memberikan bantuan kepada PIHAK KEDUA dalam bentuk pinjaman uang sebesar Rp. 15.000.000,- (Lima belas juta rupiah) yang diberikan secara sekaligus kepada PIHAK KEDUA dalam bentuk bilyet giro dalam waktu selambat-lambatnya 3 (tiga) hari setelah ditandatanganinya Surat Perjanjian ini dan untuk keperluan tersebut akan dibuat

Berita Acara Serah Terima Bantuan Pinjaman Modal Usaha dan Jaminan Pinjaman Modal Usaha yang merupakan bagian yang tidak terpisahkan dan mempunyai kekuatan hukum yang sama dengan Surat Perjanjian ini ;

2.2. Tingkat Suku Bunga atas pinjaman tersebut ditetapkan sebesar 8 % (delapan perseratus) setiap tahunnya yang dikenakan terhadap sisa yang belum dibayar (bunga) menurun) ;

PERUNTUKAN DANA PINJAMAN Pasal – 3

PIHAK KEDUA mengikatkan diri untuk mempergunakan seluruh dana bantuan pinjaman tersebut untuk keperluan investasi dan penambahan modal kerja untuk tujuan pengembangan usaha PIHAK KEDUA dan karenanya PIHAK KEDUA berjanji tidak akan mempergunakan dana tersebut untuk tujuan-tujuan lain yang menyimpang dari peruntukan yang ditetapkan dalam Surat Perjanjian ini ;

JANGKA WAKTU PINJAMAN Pasal – 4

4.1. PIHAK KEDUA diberikan tenggang waktu pembayaran cicilan selama 3 (tiga) bulan terhitung mulai PIHAK KEDUA menerima seluruh bantuan pinjaman sebagaimana dimaksud dalam Pasal – 2 dari Surat Perjanjian ini ;

4.2. Jangka waktu pengembalian pinjaman pokok yang diberikan oleh PIHAK PERTAMA kepada PIHAK KEDUA berikut bunga pinjaman adalah selama 36 (tiga puluh enam) bulan setelah berakhirnya tenggang waktu sebagaimana dimaksud dalam Pasal 4.1 diatas :

4.3. Jangka waktu dalam Surat Perjanjian ini hanya dapat diperpanjang dan atau diperbaharui atas persetujuan PIHAK PERTAMA :

BESARNYA CICILAN DAN CARA PEMBAYARAN PINJAMAN Pasal – 5

5.1. PIHAK KEDUA wajib melaksanakan pembayaran cicilan pokok setiap bulannya sebesar Rp. 416.667,- (empat ratus enam belas ribu enam ratus enam puluh tujuh rupiah) ditambah bunga sesuai perhitungan setiap bulannya sebagaimana dimuat dalam lampiran yang merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari Surat Perjanjian ini ;

5.2. Kewajiban PIHAK KEDUA membayar pinjaman pokok dan bunga pinjaman dilakukan dengan cara-cara sebagai berikut :

5.2.1. Menyetor/ mentransfer ke Rekening PIHAK PERTAMA yaitu Rekening atas nama PTPN III/ DANA PUKK. AC No. 0053-01-000-176-30-9 pada BRI Medan Putri Hijau, ataupun rekening lainnya sesuai dengan pemberitahuan resmi dari PIHAK PERTAMA ; atau

5.2.2. Menyetor langsung ke Bagian KBL PT. Perkebunan Nusantara III (Persero), Jln. Sei Batang Hari No.2 Medan ;

5.2.3. Dalam hal tertentu dapat ditagih langsung oleh petugas Bagian Kemitraan dan Bina Lingkungan.

5.3. Segala biaya yang timbul dari transaksi pembayaran cicilan yang dilakukan oleh PIHAK KEDUA merupakan tanggungan PIHAK KEDUA sendiri ;

BIAYA, POTONGAN DAN PAJAK Pasal – 6

6.1. PIHAK KEDUA mengikatkan diri untuk menanggung segala biaya yang diperlukan berkenaan dengan penandatanganan Surat Perjanjian ini, termasuk tetapi tidak terbatas pada biaya-biaya notaris dan bea materai dan biaya-biaya lainnya yang mungkin timbul sampai ditandanganinya Surat Perjanjian ini ; 6.2. Pembayaran cicilan pinjaman setiap bulannya dilakukan oleh PIHAK KEDUA

sebagaimana dimaksud dalam Pasal – 5 Surat Perjanjian ini, tanpa ada potongan- potongan atas biaya-biaya, penguatan, bea, pajak atau biaya-biaya lainnya, kecuali jika potongan tersebut berdasarkan peraturan perundang-undangan dibebankan kepada PIHAK PERTAMA ;

6.3. PIHAK PERTAMA mengikatkan diri untuk memberikan seluruh jumlah pinjaman tanpa potongan kecuali apabila potongan tersebut merupakan pembayaran wajib yang didasarkan pada peraturan perundang-undangan ;

JAMINAN Pasal – 7

7.1. Untuk menjamin pembayaran kembali/ pelunasan pinjaman secara tepat pada waktu dan jumlah yang telah disepakati oleh Para Pihak berdasarkan Surat Perjanjian ini, maka PIHAK KEDUA dengan ini berjanji dan mengikatkan diri untuk menjadikan sebagai jaminan atas pinjamannya sebagai berikut :

7.1.1. Seluruh perlengkapan/ peralatan, persediaan barang dan lain-lain yang dibiayai maupun yang tidak dibiayai melalui bantuan pinjaman dari PIHAK PERTAMA ; atau

7.1.2. Asli dari Surat Keterangan Tanah No. 593/192/PB/XII/1998 tanggal 26 Desember 1998 yang akan dikembalikan oleh PIHAK PERTAMA kepada PIHAK KEDUA setelah PIHAK KEDUA mengembalikan seluruh pinjaman pokok dan bunganya :

7.2. PIHAK KEDUA tidak dibenarkan mengalihkan kepemilikan atas barang jaminan selama masa perjanjian masih berlangsung tanpa ada persetujuan dari PIHAK PERTAMA ;

7.3. Apabila PIHAK KEDUA ternyata melakukan cidera janji (wanprestasi) sebagaimana ditetapkan dalam Pasal – 12 Surat Perjanjian ini, maka dengan ini PIHAK KEDUA memberikan Kuasa kepada PIHAK PERTAMA untuk menjual jaminan tersebut kepada pihak lain sesuai ketentuan yang berlaku dan selanjutnya mengambil dari harga jual tersebut sebesar bagian yang menjadi kewajiban PIHAK KEDUA berdasarkan Surat Perjanjian ini ;

KEWAJIBAN PIHAK KEDUA Pasal – 8

Sehubungan dengan bantuan pinjaman yang diberikan oleh PIHAK PERTAMA berdasarkan Surat Perjanjian ini. PIHAK KEDUA berjanji mengikatkan diri untuk : 8.1. Mengembalikan seluruh jumlah pokok pinjaman berikut bunga yang telah

disepakati sesuai dengan waktu dan jumlah yang telah disepakati dalam Surat Perjanjian ini ;

8.2. Menggunakan dana bantuan pinjaman tersebut untuk keperluan-keperluan yang tidak bertentangan dengan maksud peruntukan pinjaman ;

8.3. Membuat dan menyampaikan laporan berkala secara tertulis setiap triwulan, semester dan tahunan sesuai petunjuk PIHAK PERTAMA yang berisikan keterangan-keterangan perkembangan usaha PIHAK PERTAMA ;

8.4. Mengikuti bimbingan-bimbingan dan atau pembinaan yang dilakukan oleh PIHAK PERTAMA ;

8.5. Menjalankan usahanya tidak menyimpang dari ketentuan hukum yang berlaku ; 8.6. Menghindari dampak lingkungan terhadap masyarakat dan lingkungan di sekitar

tempat usaha dari akibat kegiatan usaha/ proses produksi ;

8.7. Membebaskan seluruh kekayaan PIHAK KEDUA yang menjadi jaminan pinjaman berdasarkan Surat Perjanjian ini dari beban penjaminan terhadap pihak lain ;

8.8. Melaporkan kegiatan Usaha dan Laporan Keuangan setidak-tidaknya setiap Triwulan kepada Pihak pertama, bentuk laporan ditentukan oleh Pihak Pertama.

KEWAJIBAN PIHAK PERTAMA Pasal – 9

Sehubungan dengan pelaksanaan Surat Perjanjian ini, PIHAK PERTAMA memiliki kewajiban sebagai berikut :

9.1. Melaksanakan pembinaan terhadap PIHAK KEDUA terkait dengan upaya pengembangan kegiatan usaha PIHAK KEDUA sesuai dengan ketentuan yang berlaku ;

9.2. Menanggung biaya-biaya yang timbul dari kegiatan pembinaan tersebut, termasuk tetapi tidak terbatas pada biaya-biaya perjalanan selama melakukan kegiatan pembinaan dan atau monitoring ;

9.3. Memberikan petunjuk kepada PIHAK KEDUA dalam membuat laporan berkala termasuk laporan keuangan ;

9.4. Melakukan pengawasan terhadap barang jaminan.

PERNYATAAN DAN PENGAKUAN PIHAK KEDUA Pasal – 10

10.1. PIHAK KEDUA dengan ini menyatakan dan mengakui dengan sebenar- benarnya hal-hal atau keterangan-keterangan sebagai berikut :

10.1.1. PIHAK KEDUA adalah pelaku usaha kecil sesuai ketentuan perundang- undangan yang berlaku di Indonesia ;

10.1.2. PIHAK KEDUA pada saat Surat Perjanjian ini ditandatangani memiliki ijin untuk menjalankan usaha sesuai ketentuan perundang-undangan yang berlaku ;

10.1.3. PIHAK KEDUA pada saat Surat Perjanjian ini ditandatangani tidak sedang dinyatakan pailit oleh pengadilan di Indonesia dan tidak sedang dalam keadaan bersengketa, kepada pihak lain yang dapat mempengaruhi aset atau menganggu jalannya usaha PIHAK KEDUA ;

10.1.4. Seluruh jaminan yang diserahkan berdasarkan Surat Perjanjian ini, tidak sedang dibebani oleh jaminan lain dalam nama dan bentuk apapun ; 10.2. PIHAK KEDUA bersedia dituntut berdasarkan ketentuan hukum yang berlaku

apabila ternyata dikemudian hari terbukti bahwa apa yang dinyatakan oleh PIHAK KEDUA adalah tidak benar ;

PENGAWASAN DAN PEMERIKSAAN Pasal – 11

PIHAK KEDUA memberikan ijin kepada PIHAK PERTAMA atau Kuasanya sewaktu-waktu untuk memeriksa pembukuan, memanggil dan menegur PIHAK

KEDUA dalam hubungannya dengan kepentingan PIHAK PERTAMA mengenai informasi perkembangan usaha dan informasi lainnya yang dipandang perlu, dan PIHAK KEDUA bersedia membantu untuk melayani pemeriksaan pembukuan, memenuhi panggilan ataupun mengindahkan teguran dari PIHAK PERTAMA atau yang dikuasakan oleh PIHAK PERTAMA ;

CIDERA JANJI DAN SANKSI Pasal – 12

12.1. PIHAK KEDUA dinyatakan cidera janji apabila pembayaran cicilan pinjaman sebagaimana dimaksud dalam Pasal – 5 Surat Perjanjian ini tidak dilaksanakan oleh PIHAK KEDUA tepat waktu, maka PIHAK PERTAMA tanpa pemberitahuan tertulis terlebih dahulu dapat memberikan teguran tertulis kepada PIHAK KEDUA ;

12.2. Dalam hal PIHAK KEDUA tidak melaksanakan pembayaran cicilan selama 6 (enam) bulan setelah jatuh tempo, maka setelah diberitahukan terlebih dahulu kepada PIHAK KEDUA dengan segala pertimbangan yang ada, maka PIHAK PERTAMA dapat memindah tangankan jaminan yang disepakati dalam Surat Perjanjian ini kep[ada pihak lain sesuai ketentuan perundang-undangan yang berlaku untuk melunasi sisa pinjaman PIHAK KEDUA kepada PIHAK PERTAMA ;

12.3. Dalam hal hasil yang diperoleh dari pemindahtangan jaminan tersebut ternyata melebihi kewajiban PIHAK KEDUA, maka kelebihan tersebut akan dikembalikan PIHAK PERTAMA kepada PIHAK KEDUA, akan tetapi jika ternyata masih kurang maka kekurangan tersebut harus dipenuhi oleh PIHAK KEDUA kepada PIHAK PERTAMA ;

12.4. Penyimpangan atas ketentuan Pasal 12.2. diatas, hanya dapat terjadi karena alasan penjadwalan kembali (rescheduling) atau penyesuaian persyaratan

(reconditioning) atas kewajiban PIHAK KEDUA dengan terlebih dahulu

mendapat persetujuan dari PIHAK PERTAMA.

PEMBERITAHUAN RESMI Pasal – 13

13.1. Setiap Pemberitahuan /Laporan/Persetujuan dan hal-hal yang dipandang perlu dalam melaksanakan Pasal-pasal dalam perjanjian yang dilakukan oleh salah satu Pihak kepada pihak lain harus dilakukan secara tertulis dan disampaikan dengan cara (i) dengan diantar langsung yang dilengkapi Bukti tanda penerimaan (ii) dengan Pos tercatat atau (iii) melalui Facsimile/Telex (disusul dengan konfirmasi melalui udara tercatat atau diantar langsung) sebagaimana

dipilih oleh pihak yang akan memberikan pemberitahuan tersebut. Pemberitahuan itu dianggap diterima pasal (i) tanggal penerimaan jika diantar langsung atau (ii) tanggal hari ketiga setelah dikirim melalui Pos tercatat, atau (iii) tanggal pengiriman jika dikirim melalui Telex/Facsmile yang mana lebih dahulu.

PIHAK PERTAMA

PT. PERKEBUNAN NUSANTARA III (PERSERO)

Jalan : Jl. Sei Batang Hari No.2 Medan Telepon : 061 – 8452244, 8453100

Facsimile : 061 - 8455177

Nomor AC : PTPN – III / DANA PUKK. AC No. 0053-01-000-176- 30-9 pada BRI Medan Putri Hijau.

Untuk Perhatian : Bpk. H. Zulfarmin Lubis, Ak Jabatan : Direktur Keuangan

PIHAK KEDUA DERRY MOTOR

Jalan : Dusun VII Pekan Desa Prapat Janji Kec. Buntu Pane Pemkab. Asahan.

Telepon : -

Facsimile : -

Nomor Account : -

13.2. Setiap perubahan alamat korespondensi resmi sebagaimana tertera dalam Pasal 18.1 diatas harus diberitahukan terlebih dahulu kepada pihak lainnya paling lambat 3 (tiga) hari sebelum perubahan tersebut dilakukan :

ADDENDUM PASAL – 14

Perubahan dan penambahan satu atau beberapa Pasal dalam Surat Perjanjian ini yang akan dibuat kemudian oleh Para Pihak maka ketentuan Pasal tersebut adalah mengikat dan merupakan satu kesatuan dari Surat Perjanjian ini.

PENYELESAIAN PERSELISIHAN DAN DOMISILI HUKUM PASAL – 15

15.1. Setiap perselisihan atau perbedaan dalam bentuk apapun yang timbul antara PIHAK PERTAMA DAN PIHAK KEDUA sehubungan dengan atau sebagai akibat dari adanya Perjanjian ini, maka akan diselesaikan secara musyawarah dengan tata cara sebagai berikut :

a. Pihak yang merasa dirugikan kepentingannya mengirimkan surat permintaan musyawarah dilengkapi dengan uraian mengenai permasalahan dan pandangan pihak tersebut mengenai permasalahan yang timbul ;

b. Para Pihak sepakat bahwa tempat musyawarah ditetapkan ditempat kedudukan PIHAK PERTAMA.

c. Musyawarah untuk menyelesaikan perselisihan atau perbedaan antara Para Pihak ditetapkan untuk waktu paling lama 7 (tujuh) hari terhitung sejak surat permintaan musyawarah diterima oleh Pihak yang dimintakan untuk musyawarah.

15.2. Musyawarah dianggap tidak mencapai kata sepakat apabila jangka waktu musyawarah terlewati tetapi tidak diperoleh mufakat atau apabila Para Pihak telah sepakat bahwa musyawarah tidak berhasil menghasilkan kemufakatan meskipun jangka waktu untuk bermusyawarah belum berakhir. Oleh karena itu, maka para Pihak sepakat untuk memilih Domisi yang tetap dan umum dikantor Panitera Pengadilan Negeri di Medan.

15.3. Selama proses musyawarah masih berlangsung, PIHAK KEDUA tidak diperkenankan menghentikan kewajibannya ;

ITIKAD BAIK PASAL – 16

16.1. Surat Perjanjian Kerjasama ini dilaksanakan dengan itikad baik, tanpa ada paksaan atau tekanan dari pihak manapun dan dengan menghormati segala ketentuan yang berlaku dan Para Pihak secara bersama-sama bertanggungjawab atas pelaksanaan Surat Perjanjian ini serta tunduk dan patuh kepada peraturan perundang-undangan yang berlaku ;

16.2. Dalam hal terjadi satu, sebagian atau lebih ketentuan dalam perjanjian ini menjadi tidak berlaku atau tidak dapat dilaksanakan karena adanya suatu peraturan perundang-undangan, putusan atau kebijaksanaan dari Pemerintah, maka hal tersebut tidak menyebabkan ketentuan-ketentuan yang lainnya dari Perjanjian ini menjadi tidak berlaku atau tidak mengikat kecuali para Pihak menghendaki lain.

16.3. Segala sesuatu yang belum diatur atau belum jelas diatur dalam Perjanjian ini akan dibicarakan oleh Para Pihak dengan musyawarah mufakat ;

LAIN-LAIN PASAL – 17

17.1. Semua Kuasa dan wewenang yang diberikan dalam perjanjian ini merupakan bagian terpenting dan tidak terpisahkan dari Perjanjian dan tidak dapat ditarik atau dicabut kembali dan juga tidak menjadi berakhir atau terhapus jika pemberi kuasa atau yang memberi wewenang dibubarkan atau karena timbul peristiwa apapun dan para pihak dengan ini melepaskan dan menyatakan tidak berlaku atau mengesampingkan pasal 1813 dan pasal 1816 KUH Perdata. 17.2. Judul pada setiap Pasal Perjanjian dipakai hanya untuk memudahkan membawa

perjanjian karenanya judul tersebut tidak memberikan penafsiran apapun atas isi perjanjian.

Dokumen terkait