BAB V KESIMPULAN DAN SARAN
B. Saran
Berdasarkan kesimpulan di atas, peneliti memberikan saran kepada kepala sekolah, guru, dan masyarakat/orang tua muridsebagai berikut.
1. Kepala Sekolah
Kepala sekolah hendaknya tetap berusaha memberikan kebijakan-kebijakan yang mendukung dalam peningkatan prestasi akademik di sekolah.
105 2. Sekolah
a. Sekolah hendaknya menambah fasilitas buku bacaan di perpustakan agar siswa tertarik untuk membaca buku.
b. Sekolah hendaknya mengatur kondisi ruangan perpustakaan agar siswa maupun guru tertarik untuk mengunjungi perpustakaan maupun betah membaca di ruangan tersebut.
c. Sekolah menerapkan buku penghubung sebagai media komunikasi dengan orang tua untuk menyampaikan perkembangan belajar siswa setiap harinya.
3. Masyarakat dan Orang Tua Siswa
Masyarakat dan orang tua siswa hendaknya meningkatkan kerja sama dengan guru atau pihak sekolah dalam pelaksanan program-program sekolah dengan aktif bertanya tentang perkembangan belajar siswa di sekolah dan membantu belajar siswa saat di rumah atau lingkungan masyarakat.
106
DAFTAR PUSTAKA
Achmad Dardiri. (2003). Etika Akademik. Yogyakarta. Diunduh dari http://staff.uny.ac.id/sites/default/files/pengabdian/prof-dr-achmad-dardiri-mhum/etika-akademik.pdf pada hari Rabu, 10 Juni 2015 jam 02.07 WIB. Adamson, Frank M. (2010).How does Context Matter? Comparing Achievement
Scores, Opportunity to Learn, and teacher Preparation Across Socio-Economic Quintiles in TIMSS and PISA. Doctoral Dissertation. Stanford University. Dissertation Partial Fulfillment of The Requirements for The Degree of Doctor of Philosophy.
Ahdi Riyono. (2013). Bahasa Ibu Vs Bahasa Dominan. Diakses dari http://peka.umk.ac.id/2013/06/bahasa-ibu-vs-bahasa-dominan.html pada Selasa, 23 Juni 2015 jam 11.43 WIB.
Aline Rogeleonick. (2014). Seleksi Peserta Didik Baru berdasarkan Nilai Akademik dan Faktor Wilayah. Jakarta: Kemdikbud diakses dari http://kemdikbud.go.id/kemdikbud/berita/2123 pada hari Kamis, 11 Desember 2015 jam 00.19 WIB.
Anwar Efendi. (2008). Sekolah sebagai Tempat Pesemaian Nilai
Multikulturalisme. Jurnal diunduh dari
http://download.portalgaruda.org/article.php?article=49317&val=3912 pada Selasa, 30 Juni 2015 jam 09.48 WIB.
Asyhari. (2011). Supervisi Akademik Pengawas Madrasah Tsanawiyah di Kabupaten Jepara. Masters thesis, IAIN Walisongo. Tesis. PPs-UIN Walisongo.
Barnawi & Mohammad Arifin. (2012). Buku Pintar Mengelola Sekolah(Swasta). Yogyakarta: Ar Ruzz Media.
__________. (2013). Branded School:Membangun Sekolah Unggul Berbasis Mutu. Yogyakarta: Ar Ruzz Media.
Bempechat, Janine. (2002). The Role of Parent Involvement in Children’s Academic Achievement. The School Community Journal, Vol.2, No.2,
Fall/Winter. Diunduh dari
http://www.adi.org/journal/fw92/BempechatFall1992.pdf pada Hari Kamis, 07 Januari 2016 jam 16.07 WIB.
Bogdan, Robert & Taylor, Steven J. (1992). Pengantar Metoda Peneiltian Kualitatif Suatu pendekatan fenomenologis terhadap ilmu-ilmu sosial. (Alih bahasa: Arief Furchan). Surabaya: Usaha Nasional.
107
Coleman, James. (1994). Foundations of Social Theory (Dasar-Dasar Teori Sosial). Penerjemah: Imam Muttaqien, Derta Sri Widowatie, & Siwi Purwandari. Bandung: Nusa Media.
Conway, Karen Smith & Houtenville, Andrew. (2008). Parental Involvement Strongly Impacts Student Achievement. Diakses dari http://www.sciencedaily.com/releases/2008/05/080527123852.htm pada hari Minggu, 03 Januari 2016 jam 00.50 WIB.
Dinas Pendidikan Pemerintah Quebec. (2015). Factors that may affect students’
academic achievement. Diakses dari
http://www.education.gouv.qc.ca/en/parents-and-guardians/examens-et- epreuves/processing-of-results/factors-that-may-affect-students-academic-achievement/ pada hari Selasa, 19 Mei 2015 jam 11.47 WIB.
Donelley. (2007). How Good Is Our School?. Skotlandia: HMIE. Dwi Siswoyo, dkk. (2008). Ilmu Pendidikan. Yogyakarta: UNY Press.
Engkoswara & Aan Komariah. (2011). Administrasi Pendidikan. Bandung: Alfabeta.
Habib Chirzin, dkk. (2005).Pendidikan untuk Semua. Jakarta: Komnas HAM. Hasbullah. (2006). Dasar-dasar Ilmu Pendidikan. Jakarta: Raja Grafindo Persada. Ignatius Wursanto. (2005). Dasar-dasar Ilmu Organisasi. Yogyakarta: Andi
Publisher.
Jannatun Indriyani. (2014). Pengaruh Bahasa Pengantar Pembelajaran dan Bahasa Ibu terhadap Hasil Belajar Bahasa Jawa Kelas III SD se-Kecamatan Pejagoan. Jurnal FKIP UNS. Diunduh dari http://jurnal.fkip.uns.ac.id/index.php/pgsdkebumen/article/viewFile/1626/ 1193 pada Selasa, 23 Juni 2015 jam 11.44 WIB.
Jejen Musfah. (2011). Peningkatan Kompetensi Guru. Jakarta: Kencana.
Kvale, Steinar. (1996). Interviews An Introduction to Qualitative Research Interviewing. Diakses dari https://books.google.co.id/books?id=lU_QRm-OEDIC&dq=Kvale,+Steinar+.++Interviews+An++Introduction+to+Qualit ative+Research+Interviewing&hl=en&sa=X&ei=JRg5VexSxIu4BMCcgK gD&ved=0CBwQ6AEwAA pada kamis 23 April 2015 jam 23.09 WIB. Lexy J. Moleong. (2012). Metodologi Penelitian Kualitatif Edisi Revisi. Bandung:
108
Mc Gowen, Robert Scott. (2007). The Impact of School Facilities on Student Achievement, Attendance, Behavior, Completion Rate and Teacher Turnover Rate in Selected Texas High Schools. Dissertation Graduate Studies of Texas A&M University.Texas. Diunduh dari http://repository.tamu.edu/bitstream/handle/1969.1/85819/McGowen.pdf pada hari Jumat, 3 April 2015 jam 15.07 WIB.
Ministry of Social Development Newzealand. (2010). Knowledge and Skills. Diakses dari http://socialreport.msd.govt.nz/knowledge-skills/ senin 14 Desember 2015 jam 10.34 WIB.
Momon Sudarma. (2013).Profesi Guru Dipuji, Dikritisi, dan Dicaci. Jakarta: Rajawali Pers.
Mulyasa. (2006). Menjadi Guru Profesional. Bandung: Remaja Rosdakarya. _______. (2003). Menjadi Kepala Sekolah Profesional. Bandung: Remaja
Rosdakarya.
Munir. (2009). Dampak Teknologi Informasi dan Komunikasi dalam Dunia
Pendidikan di Indonesia. Diakses dari
http://file.upi.edu/Direktori/FPMIPA/PRODI._ILMU_KOMPUTER/1966
03252001121-MUNIR/Artikel_TIK/Dampak_Teknologi_Informasi_dan_Komunikasi_da lam_Pendidikan.pdf pada Senin, 4 Januari 2016 jam 10.20 WIB.
Munif Chatib. (2009). Sekolah Manusia: Sekolah Berbasis Multiple Intelligences di Indonesia. Bandung: Kaifa.
Nana Syaodih Sukmadinata. (2005). Landasan Psikologi Proses Pendidikan. Bandung: Remaja Rosdakarya.
___________. (2005). Metode Penelitian Pendidikan. Bandung: Remaja Rosdakarya.
Nasution, S. (2003). Metode Penelitian Naturalistik Kualitatif. Bandung: Tarsito. National Forum to Accelerate Middle-Grades Reform. (2004). Our Criteria.
Diakses dari http://middlegradesforum.org/our-criteria/ pada Selasa, 19 Mei 2015 pukul 21.57 WIB.
Ngainun Naim. (2009). Menjadi Guru Inspiratif. Yogyakarta: Pustaka Pelajar. Nurkholis, M.M. (2006). Manajemen Berbasis Sekolah Teori, Model, dan
109
Okoroma, N.S. (2008). Admission Policies and the Quality of University
Education in Nigeria. Diunduh dari
http://files.eric.ed.gov/fulltext/EJ788429.pdf pada hari Jumat, 1 Januari 2016 jam 23.34 WIB.
Peraturan Bersama Mendikbud dan Menag No.4 Tahun 2011 tentang PPDB Pada TK/RA/BA dan Sekolah/Madrasah.
PP No. 32 Tahun 2013 tentang Standar Nasional Pendidikan
Prayitno. (2009). Dasar Teori dan Praksis Pendidikan. Jakarta: Grasindo.
Putri Nurrindra Purwidian. (2010). Pengaruh Sarana Dan prasarana Belajar Pada Kelas RSBI Terhadap Prestasi Belajar Siswa Kelas VIII SMP Negeri 2 Pare Kediri (Studi Pada Mata Pelajaran IPS). Fakultas Ekonomi. Universitas Negeri Malang. Malang. Diunduh dari http://karya-ilmiah.um.ac.id/index.php/ekonomi-pembangunan/article/view/5509 pada Jumat, 3 April 2015 jam 16.13 WIB.
Raptis, Helen.(2010). Documentation As Evidence. Diakses dari http://srmo.sagepub.com/view/encyc-of-case-study-research/n121.xml pada Jumat, 24 April 2015 jam 10.15 WIB.
Rohiat. (2012). Manajemen Sekolah-Teori Dasar dan Praktik. Bandung: Refika Aditama.
Rusman. (2012). Model-model Pembelajaran Mengembangkan Profesionalisme Guru. Jakarta: Rajawali Pers.
Safford, K., Stacey, M., & Hancock, R. (2011). Small-Scale Research in Primary Schools: A Reader for Learning and Professional Development. UK: Routledge.
Slameto. (2013). Belajar dan Faktor-Faktor yang Mempengaruhi. Jakarta: Rineka Cipta.
Steinmayr, R. et al. (2014). Academic Achievement. Diakses dari
http://www.oxfordbibliographies.com/view/document/obo-9780199756810/obo-9780199756810-0108.xml pada Selasa 12 mei 2015 jam 11.38 WIB.
Sugiyono. (2008). Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R&D. Bandung: Alfabeta. Supardi. (2013). Sekolah Efektif Konsep Dasar &Praktiknya. Jakarta: Raja
110
Sutanto Windura. (2008). Brain Management Series For Learning Strategy Be An Absolute Genius! Panduan Praktis Learn How to Learn sesuai Cara Kerja Alami Otak. Jakarta: Elex Media Komputindo.
Syaiful Sagala. (2009). Kemampuan Profesional Guru dan Tenaga Kependidikan. Bandung: Alfa Beta.
UU Nomor 14 Tahun 2005 tentang Guru dan Dosen.
UU RI Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional.
Wahjosumidjo. (2010). Kepemimpinan Kepala Sekolah. Jakarta: Raja Grafindo Presada.
Wahyudi. (2009). Kepemimpinan Kepala Sekolah dalam Organisasi Pembelajar (Learning Organization). Bandung: Alfabeta.
Wasty Sumanto. (2012). Psikologi Pendidikan. Jakarta: Rineka Cipta. Wiji Suwarno. (2006). Dasar-dasar Ilmu Pendidikan. Yogyakarta: Ar-Ruzz Wong, Harry K. (2001). There is Only One Way to Improve Student Achievement.
Diakses dari http://www.newteacher.com/pdf/only1way.pdf pada Selasa, 05 Januari 2016 jam 09.57 WIB.
Yeti Heryati & Mumuh Muhsin. (2014). Manajemen Sumber Daya Pendidikan. Bandung: Pustaka Setia.
Yusuf, Abdul Raheem. (2010). Inter-relationship among Academic Performance Academic Achievement Learning Outcomes. Diunduh dari
http://unilorin.edu.ng/publications/comrade/inter-relationship_among_academic_performance_academic_achievement_lear ning_outcomes.pdf pada Senin, 4 Mei 2015 pukul 20.36 WIB.
Zainal Arifin. (2011). Penelitian Pendidikan: Metode dan Paradigma Baru. Bandung: Remaja Rosdakarya.
111
112 Lampiran 1. Panduan Wawancara
PEDOMAN WAWANCARA Subjek Wawancara: Guru, Karyawan, dan Siswa
No. Aspek yang
Ditanyakan Pertanyaan Deskripsi
1. Dukungan dan ketersediaan fasilitas dari orang tua wali dan masyarakat
1. Apakah fasilitas di sekolah sudah memadai?
2. Berasal dari mana sajakah fasilitas yang dimiliki sekolah?
3. Apakah masyarakat dan wali murid selalu menyediakan fasilitas untuk kegiatan di sekolah?
4. Apakah sekolah meminta bantuan dukungan dalam bentuk fasilitas fisik kepada masyarakat atau orang tua wali murid?
5. Apakah masyarakat dan atau orang tua wali murid selalu mendukung semua kegiatan akademik di sekolah? 6. Dalam bentuk apa sajakah
masyarakat dan wali murid memberikan dukungan dan fasilitas untuk kegiatan akademik?
2. Sistem penerimaan siswa
7. Apakah sekolah membatasi jumlah pendaftar?
8. Apakah sekolah menerima semua murid yang
mendaftar?
9. Apakah ada seleksi untuk bisa menjadi siswa SD Muhammadiyah Domban 3? 10. Apakah siswa baru yang
masuk diutamakan yang mempunyai prestasi akademik maupun non akademik?
11. Apakah siswa baru yang masuk harus bisa calistung? 12. Apakah siswa baru harus
berasal dari keluarga mampu?
13. Apakah siswa baru harus berasal dari daerah sekitar? 14. Apakah siswa baru boleh
berasal dari daerah yang jauh dari sekolah?
15. Apakah siswa baru harus berasal dari TK?
113
Perubahan kebijakan kepala sekolah
16. Apakah kebijakan selalu berubah ketika kepala sekolah berganti?
17. Adakah perbedaan kebijakan kepala sekolah sebelumnnya dengan yang sekarang? Jika ada, apa perbedaannya? Lebih bagus yang mana? 18. Apakah selalu ada kebijakan
baru di sekolah setiap tahunnya?
19. Adakah kebijakan dari kepala sekolah yang bertujuan khusus agar sekolah mempunyai prestasi akademik tinggi?
20. Kebijkan sekolah yang mana yang membuat sekolah berprestasi akademik tinggi? 21. Apakah kebijakan-kebijakan yang ditetapkan dirasa sudah sesuai dengan keadaan dan cita-cita atau visi misi sekolah?
4. Banyaknya kegiatan sekolah
22. Apakah ada kegiatan lain di luar KBM yng diadakan di sekolah untuk menunjang prestasi akademik siswa maupun guru? Jika ada, kegiatan apa saja yang diadakan? Jika ada, apa saja tujuan dari masing-masing kegiatan tersebut?
23. Apakah kegiatan tersebut sudah sesuai dengan tujuan dan visi misi sekolah? 24. Apakah kegiatan sekolah
dirasa terlalu banyak? Ataukah sudah cukup? Ataukah kurang? 25. Apakah warga sekolah
menjalankan kegiatan tersebut dengan sukarela atau ada paksaan? 26. Apakah kegiatan tersebut
selalu mendapatkan prestasi tinggi?
5. Tingkat
pengetahuan dan keterampilan warga sekolah
27. Apakah warga sekolah mempunyai budaya membaca yang tinggi? 28. Apakah warga sekolah
sering mengakses informasi dari berbagai media?
114
29. Apakah dalam kegiatan sekolah selalu mengikuti perkembangan IPTEK mutakhir?
30. Apakah dalam pembelajaran, guru sering memberikan pengetahuan lebih di luar pedoman?
31. Apakah sekolah mewajibkan warganya untuk
berketerampilan tinggi? 32. Apakah dalam kegiatan di
sekolah selalu mengintegrasikan keterampilan?
33. Apakah sekolah mematok grade tinggi untuk tingkat pengetahuan dan
keterampilan warganya? 34. Apakah warga sekolah
sering diberikan
pengetahuan yang lebih dari standar?
35. Apakah warga sekolah sering diberikan/diajarkan keterampilan?
36. Berapa banyak keterampilan yang diberikan/diajarkan di sekolah?
Subjek Wawancara : Kepala Sekolah
No. Aspek yang
Ditanyakan Pertanyaan Jawaban
1. Dukungan dan ketersediaan fasilitas dari orang tua wali dan masyarakat
1. Apakah fasilitas di sekolah sudah memadai?
2. Berasal dari mana sajakah fasilitas yang dimiliki sekolah?
3. Apakah masyarakat dan wali murid selalu menyediakan fasilitas untuk kegiatan di sekolah?
4. Apakah sekolah meminta bantuan dukungan dalam bentuk fasilitas fisik kepada masyarakat atau orang tua wali murid?
5. Apakah masyarakat dan atau orang tua wali murid selalu mendukung semua kegiatan akademik di sekolah? 6. Dalam bentuk apa sajakah
115
memberikan dukungan dan fasilitas untuk kegiatan akademik?
2. Sistem penerimaan siswa
7. Apakah sekolah menerima semua murid yang mendaftar? 8. Apakah sekolah membatasi
jumlah pendaftar?
9. Apakah ada seleksi untuk bisa menjadi siswa SD
Muhammadiyah Domban 3? 10. Apakah siswa baru yang
masuk diutamakan yang mempunyai prestasi akademik maupun non akademik? 11. Apakah siswa baru yang
masuk harus bisa calistung? 12. Apakah siswa baru harus
berasal dari keluarga mampu? 13. Apakah siswa baru harus
berasal dari daerah sekitar? 14. Apakah siswa baru boleh
berasal dari daerah yang jauh dari sekolah?
15. Apakah siswa baru harus berasal dari TK?
3. Perubahan kebijakan kepala sekolah
16. Apakah Anda mengganti kebijakan dari awal Anda menjabat sebagai Kepala Sekolah di SD Muh Domban 3?
17. Apakah Anda
mempertahankan kebijakan Kepala Sekolah yang sebelumnya?
18. Apakah selalu ada kebijakan baru di sekolah setiap tahunnya?
19. Kapan Anda mengganti/ mengubah/ menambah kebijakan?
20. Mengapa Anda mengganti/ mengubah/ menambah kebijakan?
21. Adakah kebijakan Anda yang bertujuan khusus agar sekolah mempunyai prestasi akademik tinggi?
22. Kebijkan sekolah yang mana yang membuat sekolah berprestasi akademik tinggi? 23. Apakah kebijakan-kebijakan yang ditetapkan dirasa sudah sesuai dengan keadaan dan
116
cita-cita atau visi misi sekolah?
4. Banyaknya kegiatan sekolah
24. Apakah ada kegiatan lain di luar KBM yng diadakan di sekolah untuk menunjang prestasi akademik siswa maupun guru? Jika ada, kegiatan apa saja yang diadakan? Jika ada, apa saja tujuan dari masing-masing kegiatan tersebut?
25. Apakah kegiatan tersebut sudah sesuai dengan tujuan dan visi misi sekolah?
26. Apakah Anda merasa kegiatan sekolah terlalu banyak? Ataukah sudah cukup? Ataukah kurang? 27. Apakah warga sekolah
menjalankan kegiatan tersebut dengan sukarela atau ada paksaan?
28. Apakah kegiatan tersebut selalu mendapatkan prestasi tinggi?
5. Tingkat
pengetahuan dan keterampilan warga sekolah
29. Apakah warga sekolah mempunyai budaya membaca yang tinggi?
30. Apakah warga sekolah sering mengakses informasi dari berbagai media?
31. Apakah dalam kegiatan sekolah selalu mengikuti perkembangan IPTEK mutahkir?
32. Apakah dalam pembelajaran, guru sering memberikan pengetahuan lebih di luar pedoman?
33. Apakah sekolah mewajibkan warganya untuk
berketerampilan tinggi? 34. Apakah dalam kegiatan di
sekolah selalu mengintegrasikan keterampilan?
35. Apakah sekolah mematok grade tinggi untuk tingkat pengetahuan dan keterampilan warganya?
36. Apakah warga sekolah sering diberikan pengetahuan yang lebih dari standar?
117
37. Apakah warga sekolah sering diberikan/diajarkan
keterampilan?
38. Berapa banyak keterampilan yang diberikan/diajarkan di sekolah?
Subjek Wawancara: Masyarakat/Orang tua wali murid
No. Aspek yang
Ditanyakan Pertanyaan Deskripsi
1. Dukungan dan ketersediaan fasilitas dari orang tua wali dan masyarakat
1. Apakah fasilitas di sekolah sudah memadai?
2. Berasal dari mana sajakah fasilitas yang dimiliki sekolah? 3. Apakah masyarakat dan wali
murid selalu menyediakan fasilitas untuk kegiatan di sekolah?
4. Apakah sekolah meminta bantuan dukungan dalam bentuk fasilitas fisik kepada masyarakat atau orang tua wali murid?
2. Sistem
penerimaan siswa
5. Apakah sekolah membatasi jumlah pendaftar?
6. Apakah ada seleksi untuk bisa menjadi siswa SD
Muhammadiyah Domban 3? 7. Apakah siswa baru harus
berasal dari daerah sekitar? 8. Apakah siswa baru boleh
berasal dari daerah yang jauh dari sekolah?
9. Apakah siswa baru harus berasal dari TK? 3. Perubahan
kebijakan kepala sekolah
10. Adakah perbedaan kebijakan kepala sekolah sebelumnnya dengan yang sekarang? Jika ada, apa perbedaannya? Lebih bagus yang mana?
4. Banyaknya kegiatan sekolah
11. Apakah ada kegiatan lain di luar KBM yng diadakan di sekolah untuk menunjang prestasi akademik siswa? 12. Jika ada, kegiatan apa saja yang
diadakan?
13. Apakah kegiatan sekolah dirasa terlalu banyak? Ataukah sudah cukup? Ataukah kurang? 14. Apakah warga sekolah
menjalankan kegiatan tersebut dengan sukarela atau ada paksaan?
118 Lampiran 2. Panduan Observasi
PEDOMAN OBSERVASI SEKOLAH Pedoman Observasi Aktivitas Sekolah
No. Aspek yang
Diamati Subaspek yang diamati Ya Tidak Keterangan
1. Dukungan dan ketersediaan fasilitas dari orang tua wali dan masyarakat 1. Orang tua/masyarakat ikut merencanakan program sekolah. 2. Orang tua/masyarakat ikut melaksanakan program sekolah. 3. Orang tua/masyarakat ikut memberikan sumbangan dana. 4. Orang tua/masyarakat menyumbangkan tenaga. -5. Orang tua/masyarakat menyumbangkan pikiran. 2. Sistem penerimaan siswa
6. Semua siswa yang mendaftar diterima. 7. Tidak ada seleksi
dalam penerimaan siswa.
8. Siswa baru berasal dari TK
3. Kebijakan kepala sekolah
9. Terjadi perbedaan aktivitas sebelum dan sesudah perubahan kebijakan.
10.Dirasakan efek positif setelah perubahan kebijakan.
11.Ada kebijakan sekolah yang
menunjang minat dan bakat siswa.
12.Ada kebijakan sekolah yang menunjang prestasi akademik siswa. 13.Ada kebijakan kepala
sekolah dalam peningkatan kinerja guru.
119 kegiatan
sekolah
di luar jam pelajaran. 15.Ada ekstrakurikuler. 16.Ekstrakurikuler dilaksanakan setiap hari. 17.Pelaksanaan ekstrakurikuler dalam sehari lebih dari dua. 18.Ada pembinaan untuk
guru.
19.Diadakan perlombaan atau kompetisi antar siswa dan antarkelas di sekolah. 5. Tingkat pengetahuan dan keterampilan warga sekolah
20.Siswa aktif dalam pembelajaran.
21.Siswa terampil dalam KBM.
22.Siswa terampil dalam ekstrakurikuler. 23.Siswa cepat
menyelesaikan pekerjaan dari guru maupun tugas sekolah.
24.Dalam mengajar, guru memberikan
pengetahuan tambahan kepada siswa.
25.Guru terampil dalam mengajar.
26.Kepala sekolah dan guru berpendidikan minimal S1. 27.Warga sekolah membaca koran/majalah/buku. 28.Warga sekolah tanggap dengan pekerjaan.
120 Lampiran 3. Lembar Catatan Lapangan
LEMBAR CATATAN LAPANGAN
Hari, tanggal : Tempat : Waktu : Deskripsi : ……… ……… ……… ……… . ……… ……… ……… ……… . Lampiran: ...
121 Lampiran 4. Reduksi Data
REDUKSI DATA
1. Dukungan dan ketersediaan fasilitas dari orang tua wali dan masyarakat
No. Pertanyaan Data Sumber Hasil Reduksi
a. Apakah fasilitas di sekolah sudah memadai?
Belum, ruang guru masih jadi satu dengan ruang TU, laboratorium juga belum ada, dan ruang TIK dan perpus masih jadi satu.
Wawancara I (TU/Pustakawati)
Fasilitas fisik sekolah belum memadai, terutama fasilitas fisik seperti bangunan dan alat
peraga/media pembelajaran. Belum cukup, ruang kelas masih kurang, kebutuhan mengajar
di bidang olahraga belum memadai, misalnya bola voli dan lahan untuk olahraga.
Wawancara II (Guru Penjas) Belum memadai, ruang UKS belum ada, ruang laboratorium
belum ada, ruang TU belum ada, ruang guru belum memenuhi syarat, ruang kantin belum ada, dan ruang parkir belum ada
Wawancara IV (Kepsek) Belum, ruang kelas belum memadai, fisiknya masih kurang. Wawancara VII
(Guru kelas IB)
Belum, ruang kelasnya kurang. Wawancara XI
(Masyarakat/Wali murid) Belum. Alat peraga pembelajaran yang belum ada, seperti
mori, bandosa, gambar-gambar sholat, alat praktik P3K, kompas, dan tenda.
Wawancara III (Guru PAI)
Belum. Temboknya rusak, tetapi sekarang sudah diperbaiki. Wawancara V (Siswa)
Sudah, semua fasilitas sudah disediakan oleh sekolah. Wawancara VI
(Siswa Ga) Sudah, sudah ada semua (fasilitas) di sekolah. Bukunya
lengkap.
Wawancara VI (Siswa An) Sudah, dibandingkan sekolah lain karena sudah disediakan
LCD.
Wawancara VIII (Guru kelas IIA)
122
Sudah. Kebutuhan mengajar sudah tercukupi. Wawancara IX (Guru
Kelas 6) Sudah, buku sudah disediakan sekolah, siswa dipinjami buku. Wawancara X
(Masyarakat/ wali murid A) Belum memadai, ruang kelas hanya ada tujuh padahal jumlah
rombel ada 9, toilet sangat sempit berjumlah empat, parkir kendaraan untuk guru belum ada, ruang perpustakaan menjadi satu dengan ruang UKS, dan penyimpanan alat-alat KIT IPA.
Catatan lapangan I, II, XV, dan XVII
Ruang kelas III yang terpisah jauh di rumah warga. Gambar 1 dan 2
Ruang Lab IPA belum ada. Penyimpanan peralatan masih menjadi satu dengan Kopsis dan perpustakaan.
Gambar 3 Ruang Komputer belum ada. Masih menjadi satu dengan
perpustakaan. Gambar 4 b. Berasal dari mana sajakah fasilitas yang dimiliki sekolah?
Dari sekolah, pemerintah (dana BOS), masyarakat (sumbangan sukarela), dan orang tua murid(uang).
Wawancara VIII (Guru Kelas 2)
Fasilitas sekolah berasal dari pemerintah (BOS), sekolah (penyediaan barang&jasa), dan orang tua siswa/masyarakat (iuran sukarela/beasiswa). Ada sebagian dari BOS (pemerintah), ada sebagian dari
sekolah (uang), bantuan gedung kelas III dari orang tua murid/masyarakat.
Wawancara VII (Guru Kelas IB) Dari pemerintah, sekolah, dan masyarakat. Masyarakat
membantu mendanai lewat infak wali murid.
Wawancara III (Guru PAI)
Bantuan dari dinas (BOS), dari percetakan Grama Surya berbentuk buku, sekolah, dan masyarakat dalam bentuk uang dan tenaga..
Wawancara IV (Kepala Sekolah) Ya dari sekolah dan dari pemerintah. Buku-buku dari dana
BOS pemerintah.
Wawancara I (TU/Pustakawati) Dari sekolah, pemerintah (dana BOS), dan iuran orang tua
wali.
Wawancara XI (Masyarakat/Wali
123
Didapat dari pemerintah dalam bentuk BOS dan orang tua dalam bentuk uang infak.
Wawancara IX (Guru Kelas 6)
Dari sekolah karena sekolah yang memberi/menyediakan. Wawancara VI
(Siswa Ga)
Sekolah. Wawancara II (Guru
Penjas)
Iuran orang tua dan dari pemerintah (BOS). Wawancara X
(Masyarakat/Wali murid A)
Iuran orang tua. Wawancara V (Siswa
Dev)
Bantuan fasilitas KIT IPA dari pemerintah Gambar 5
Sekolah menerima sumbangan dari pemerintah, masyarakat, dan atau wali murid.
Catatan lapangan I dan II Orang tua/masyarakat ikut memberikan sumbangan dana. Observasi I, VII, X,
XII, XIII, XIV, dan XV
c. Apakah
masyarakat dan wali murid selalu menyediakan fasilitas untuk kegiatan di sekolah?
Tidak selalu, membantu semampunya, sukarela. Wawancara I
(TU/Pustakawati)
Masyarakat dan wali murid tidak selalu menyediakan