BAB V : KESIMPULAN DAN SARAN
B. Saran
1. Penebangan pohon di luar RKT merupakan tindak pidana yang dilandasi oleh Pasal 50 dan Pasal 78 Undang-Undang Nomor 41 Tahun 1999 jo Undang-Undang Nomor 19 Tahun 2004 yang merupakan salah satu dari upaya perlindungan hutan dalam rangka mempertahankan fungsi hutan secara lestari dengan menerapkan sanksi pidana, Hal ini telah dikuatkan oleh Putusan Mahkamah Agung No.68/K/PID.SUS/2008. Di samping itu perumusan perbuatan melawan hukum penebangan kayu di luar RKT sebagai perbuatan pidana harus mengkontruksikan kepada ketentuan-ketentuan yang terdapat di dalam Undang-Undang Kehutanan dan juga harus dilandasi dengan penerapan prinsip-prinsip dan asas hukum yang terdapat di dalam Undang-Undang Pokok Pengelolaan Lingkungan Hidup. Untuk memberikan kepastian bagi aparat penegak hukum dalam menerapkan sanksi pidana terhadap pelaku penebangan pohon diluar RKT, diperlukan refisi UU No 41 tahun 1999 khususnya rumusan pidana yang diatur dalam Pasal 50 yang mengkriminalisasikan perbuatan penebangan pohon diluar RKT bagi pemilik IUPHHK sebagai perbuatan pidana.
2. Pemahanan strict liability (lex specialis) harus sepenuhnya dipahami oleh komponen criminal justice system untuk meminta pertanggungjawaban pidana perusahaan pemegang HPH dan IUPHHK yakni pertanggungjawaban korporasi semata-mata berdasarkan undang-undang yaitu dalam hal korporasi melanggar atau tidak memenuhi kewajiban/kondisi/situasi tertentu yang ditentukan oleh undang-undang, dalam hal ini perusahaan pemegang HPH dan IUPHHK memiliki
kewajiban untuk menjaga kelestarian hutan, misalnya kewajiban yang dibebankan untuk melaksanakan kewajiban Tebang Pilih Tanam Indonesia (TPTI) dan kewajiban untuk mengalokasikan sahamnya kepada Koperasi Masyarakat sekitar areal HPH. Pertanggungjawaban pelaku usaha berbentuk badan hukum sebagai pelaku tindak pidana dapat berpatokan pada kriteria pelaksanaan tugas untuk mencapai tujuan badan hukum tersebut serta kewenangan yang ada serta kerugian yang nyata-nyata telah terjadi.
3. Diharapkan adanya kerjasama antar instansi yang berwenang untuk melakukan tindakan-tindakan penanggulangan pengrusakan hutan yang dilakukan oleh perusahaan pemegang izin yang melakukan penebangan kayu di luar RKT. Di samping itu diperlukan adanya kesepahaman criminal justice system dalam menerapkan sanksi pidana bagi pelaku dengan berpijak pada pemahaman prinsip- prinsip hukum yang diatur pada Undang-Undang Pokok Pengelolaan Lingkungan Hidup.
DAFTAR PUSTAKA A. Buku
Abidin, AZ., Bunga Rampai Hukum Pidana, Jakarta: Pradnya Paramita, 1983 Atmasasmita, Romli, Perbandingan Hukum Pidana, Bandung: Mandar Maju, 2000 Baoed, Wahono, Penegakan Hukum Lingkungan melalui Ketentuan-ketentuan Hukum
Pidana. Jakarta: Mahkamah Agung RI, 1996
Chandra, Ujang, IIIegal Logging & Penegakan Hukumnya, Bandung: Bungo Abadi, 2005
Darmodiharjo, Darji dan Shidarta, Pokok-Pokok Filsafat Hukum: Apa dan Bagaimana Filsafat Hukum Indonesia, Jakarta: Gramedia Pustaka Utama, 2004
Friedman, Lawrence M. (terjemahan Wishnu Basuki), American Law An Introduction, Jakarta: PT. Tatanusa, 2001
Fuady, Munir, Bisnis Kotor Anatomi Kejahatan Kera Putih, Bandung: Citra Aditya Bakti, 2004
Gross, Hyman, A Theory of Criminal Justice, New York: Oxford University Press, 1997
Hardjasoemantri, Koesnadi, Hukum Tata Lingkungan, Yogyakarta: Gadjahmada University Press, 2002
Kountur, Ronny, Metode Penelitian Untuk Penulisan Skripsi dan Tesis, Jakarta: PPM, 2003
Koeswadji, Hermien Hadiati, Hukum Pidana Lingkungan, Bandung: Citra Aditya Bakti,1993
Lamintang, P.A.F., Hukum Penitensier Indonesia, Bandung: Armico, 1984
Priyatno, Dwija, Kebijakan Legislatif Tentang Sistem Pertanggungjawaban Pidana Korporasi Di Indonesia, Bandung: Utomo, 2004
Pound, Roscoe, Pengantar Filsafat Hukum (Terjemahan Mochammad Radjab), Jakarta: Bhatara Karya Aksara, 1975
Rasjidi, Lili dan Ira Thania Rasjidi, Pengatar Filsafat Hukum, Bandung: Mandar Maju, 2002
Rajagukguk, Erman dan Ridwan Khairandy (ed), Hukum Lingkungan Hidup di Indonesia, 75 Tahun Prof. Dr. Koesnadi Hardjasoemantri, SH.,ML. Jakarta: UI, 2002
Saefullah, H. Endang, Beberapa Masalah Pokok tentang Tanggung Jawab Pengangkutan Udara, Bandung: Pusat Penerbitan LPPM Universitas Islam Bandung, 1995
Shofie, Yusuf, Pelaku Usaha, Konsumen, Dan Tindak Pidana Korporasi, Jakarta: Ghalia Indonesia, 2002
Smith dan Hogan, Criminal Law. London, Dublin and Edinburgh: Butterworths, 1992 Soekanto, Soerjono, Pengantar Penelitian Hukum, Jakarta: Universitas Indonesia
(UI-Press), 1986
---, Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Penegakan Hukum, Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada, 2005
---, dan Sri Mamuji, Penelitian Hukum Normatif Suatu Tinjauan Singkat, Jakarta: Rajawali Press, 1990
Sutiyoso, Bambang, Aktualita Hukum dalam Era Reformasi (Paparan Aktual
Berbagai Permasalahan Hukum dan sebagainya, Jakarta: Raja
Grafindo Persada, 2004
Sudarto, Hukum dan Hukum Pidana, Bandung: Alumni, 1981
---, Hukum Pidana I, cetakan ke II, Semarang: Yayasan Sudarto d/a Fakultas Hukum Undip, 1990
Sunggono, Bambang, Metodologi Penelitian Hukum, Jakarta: Ghalia Indonesia, 1998 Syahrin, Alvi, Asas-asas dan Penegakan Hukum Lingkungan Kepidanaan, Medan:
Pustaka Bangsa Press, 2002
---, Strategi Manajemen Dalam Rangka Mengoptimalkan Upaya
Penegakan Hukum Terhadap Tindak Pidana Kehutanan, tidak
---, Beberapa Isu Hukum Lingkungan Kepidanaan, Medan: Pustaka Bangsa Press, 2008
B. Jurnal, Makalah, Internet
Asshiddiqie, Jimly, Penegakan Hukum, http://www.solusihukum.com
BAP PT. Keang Nam Development Indonesia di Direktorat Reserse Kriminal Polda Sumatera Utara.
Muladi, Prinsip-prinsip dasar Hukum Pidana Lingkungan Dalam kaitannya Dengan UU No. 23 Tahun 1997, Makalah, Seminar Kajian dan Sosialisasi UU No. 23 Tahun 1997, FH UNDIP, Semarang, 1998
Syahrin, Alvi, Pertanggungjawaban Pidana Korporasi Dalam Pencemaran Dan Atau Kerusakan Lingkungan Hidup, Medan: Pidato Pengukuhan Jabatan Guru Besar Tetap dalam Ilmu Hukum/Lingkungan pada Fakultas Hukum Universitas Sumatera Utara, Tanggal 20 Desember 2003 Susanto, Herry, Quo Vadis Illegal Logging, www.sinarharapan.co.id
http://www.kompas.com, Perusakan Hutan di Indonesia
http://www.kompas.com, http://www.google.com,
Strategi Nasional Untuk Pemberantasan Penebangan Dan Peredaran Kayu Ilegal Di Kawasan Hutan Dan Peredarannya Di Seluruh Republik Indonesia, http://www.yahoo.com, diakses tanggal 6 Juni 2007
C. Peraturan Perundang-Undangan
Undang-Undang Nomor 23 Tahun 1997 tentang Pengelolaan Lingkungan Hidup Undang-Undang Nomor 19 Tahun 2004 tentang perubahan Atas Undang-Undang
Nomor 41 Tahun 1999 tentang Kehutanan
Peraturan Pemerintah Nomor 6 Tahun 2007 tentang Tata Hutan dan Penyusunan Rencana Pengelolaan Hutan, serta Pemanfaatan Hutan.
Peraturan Pemerintah RI No. 34 Tahun 2002 tentang Tata Hutan dan Penyusunan rencana Pengelolaan Hutan
Putusan Pengadilan Negeri Kisaran No. 523/Pid. B/2004/PN. Kis sebagaimana dikuatkan oleh Putusan Pengadilan Tinggi No. 102/PID/2006/PT- MDN