• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

B. Saran

Berdasarkan temuan yang penulis temukan dalam penelitian ini, ada beberapa saran penulis terkait penelitian ini, diantaranya:

82

1. Guru disarankan mampu mewujudkan kondisi belajar yang dapat meningkatkan aktivitas siswa dan memunculkan ide kreatif dalam memecahkan masalah matematika. Salah satunya dengan menerapkan pendekatan Model-Eliciting Activities (MEAs) dalam pembelajaran di kelas. 2. Sekolah diharapkan mampu memberikan dukungan dalam memaksimalkan

sarana dan prasarana sekolah agar guru dapat menerapkan berbagai jenis pendekatan pembelajaran untuk meningkatkan kualitas pendidikan sekolah seperti: mengadakan seminar atau pelatihan mengenai pendekatan Model-Eliciting Activities (MEAs).

3. Bagi peneliti selanjutnya disarankan agar memperhatikan alokasi waktu, dan mempersiapkan semua persiapan dan peralatan yang akan digunakan sebelum pembelajaran dimulai. Sebisa mungkin hindari pemakaian peralatan bersama pada setiap kelompok, seperti lem, pensil warna dan lain-lain. Serta perlu dilakukan penelitian lebih lanjut untuk mengkaji seberapa besar pengaruh pendekatan Model-Eliciting Activities (MEAs) terhadap kemampuan pemecahan masalah matematika pada pokok bahasan dan sekolah yang berbeda.

83

DAFTAR PUSTAKA

Ahn, Cynthia, and Leavitt, Della. Implementation Strategies for Model-Eliciting Activites: A Teachers Guide. 2007

http://site.educ.indiana.edu/Portals/161/Public/Ahn%20&%20Leavitt.pdf Aprilianti, Rosi. Upaya meningkatkan Kemampuan Pemecahan Masalah

Matematis Siswa Melalui Pendekatan Keterampilan Metakognitif. Skripsi. Tidak dipublikasikan. UPI. 2011

Arikunto, Suharsimi. Dasar-Dasar Evaluasi Pendidikan. Jakarta: Bumi Aksara, 2006

Bidang DIKBUD KBRI Tokyo. Undang-Undang Sistem Pendidikan Nasional, Undang-Undang Republik Indonesia No 20 Tahun 2003 Tentang Sistem Pendidikan Nasional. www.inherent-dikti.net/files/sisdiknas.pdf

Chamberlin, Michelle. Design Principles for Teacher Investigations of Student Work. Mathematics Teachers Education and Development. Colorado: University of Northern Colorado. Vol. 6, 2004

Chamberlin dan Moon. How Does the Problem Based Learning Approach Compare to the Model-Eliciting Activities Approach in Mathematics?. 2012. www.cimt.plymouth.ac.uk/journal/chamberlin.pdf

Chamberlin, S. A., Moon, S. M. Model-Eliciting Activities as a Tool to Delevop and Identify Creatively Gifted Mathematicians. Journal of Secondary Gifted Education. Vol. XVII, No. I, 2005

Dhurori, Atmini dan Markaban. Pembelajaran Kemampuan Pemecahan Masalah dalam Kajian Aljabar di SMP. Yogyakarta: PPPPTK, 2010

Hamilton, Eric and Lesh, Richard et. al. Model-Eliciting Activities (MEAs) as a Bridge Between Engineering Education Research and Mathmatics Education Research. Los Angeles: Advance in Engineering Education, 2008

Isrok’atun. Konsep Pembelajaran pada Materi Peluang Guna Meningkatkan Kemampuan Pemecahan Masalah. 2006.

file.upi.edu/Direktori/JURNAL/PENDIDIKAN_DASAR/Nomor_14Oktob er_2010/KONSEP_PEMBELAJARAN_PADA_MATERI_PELUANG_G UNA_MENINGKATKAN_KEMAMPUAN_PEMECAHAN_MASALAH .pdf

Kadir. Statistika : Untuk Penelitian Ilmu-Ilmu Sosial. Jakarta : Rosemata Sampurna, 2010

84

Keedy, Mervin L., and Bittinger, Marvin L.. A Problem-Solving Aprroach To Intermediate Algebra. Canada: Addison-Wesley Publishing Company, 1986

Kurniawati, Lia. Pembelajaran dengan Pendekatan Pemecahan Masalah untuk Meningkatkan Kemampuan Pemahaman dan Penalaran Matematik Siswa SMP. ALGORITMA Jurnal Matematika dan Pendidikan Matematika. Jakarta: CeMED FITK UIN. Vol. 1 No. 1, 2006

Lesh, Richard, and Doerr, Helen M. Beyond Constructivism: Models and Modeling Perspectives on Mathematics Problem Solving, Learning, and Teaching. New Jersey: Lawrence Erlbaum Associates Publishers, 2003 Moore, Tamara J. Model Eliciting Activities: A Case-Based Approach for Getting

Student Interest in Material Science and Engineering. Minneapolis: Departmen of Curriculum and Instruction, University of Minnesota. 2008 Permana, Yanto. Mengembangkan Kemampuan Pemahaman dan Disposisi

Matematis Siswa SMA Melalui Model-Eliciting Activities. Pasundan Journal of Mathematics Educations. Tahun 1 Nomor 1, 2011

Rasyid, Harun, dan Mansur. Penilaian Hasil Belajar. Bandung: Wacana Prima, 2009

Ruseffendi. Pengantar Kepada Membantu Guru Mengembangkan Kompetensinya dalan Pengajaran Matematika untuk Meningkatkan CBSA. Bandung: Tarisito, 2006

Sanjaya, Wina. Strategi Pembelajaran Berorientasi Standar Proses Pendidikan. Jakarta: Kencana, Ed. 1 Cet. 8, 2011

Shadiq, Fajar. Pemecahan Masalah, Penalaran, dan Komunikasi. Yogyakarta: PPPG Matematika, 2004

Siregar, Evelin, dan Nara, Hartini. Teori Belajar dan Pembelajaran. Bogor: Ghalia Indonesia, Cet. II, 2010

Soni, Geetanjali. Model-Eliciting Activities and Reflection Tools for Problem Solving. http://litre.ncsu.edu/sltoolkit/MEA/MEA.htm

Subana, H. M., dan Sudrajat Dasar-Dasar Penelitian Ilmiah. Bandung: Pustaka Setia, 2005

Sudjana. Metode Statistika. Bandung: Tarsito, Cet. III, 2005

Suherman, Erman dkk. Common Text Book Strategi Pembelajaran Matematika Kontemporer. Bandung: JICS UPI, 2003

Sumardyono. Pengertian Dasar Problem Solving, diakses melalui internet pada tanggal 8 oktober 2012.

85

http://p4tkmatematika.org/file/problemsolving/PengertianDasarProblemSo lving_smd.pdf

Sumarmo, Utari. Berpikir dan Disposisi Matematik: Apa, Mengapa, dan Bagaimana Dikembangkan pada Peserta Didik. Bandung: FMIPA-UPI, 2010

The National Council of Teachers of Mathematics. Principles and Standards for School Mathematics. USA: NCTM, 2000

Wawancara dengan Bapak Budi S.Pd. selaku guru bidang studi Matematika di SMP Bhinneka Tunggal Ika, Jakarta Pusat, pada tanggal 10 Agustus 2012 Wardhani, Sri. Analisis SI dan SKL Mata Pelajaran Matematika SMP/MTs untuk Optimalisasi Tujuan Mata Pelajaran Matematika. Yogyakarta: PPPPTK Matematika, 2008

Wardhani, Sri. Instrumen Penilaian Hasil Belajar Matematika. Yogyakarta: PPPPTK Matematika, 2010

Wijayanti, Dyana. Analisis Soal Pemecahan Masalah Pada Buku Sekolah Elektronik Pelajaran Matematika SD/MI. Penelitian Bidang Keilmuan-FKIP Unissula, Semarang, 2010

Wikipedia. http://id.wikipedia.org/wiki/Sekolah

Yamin, Martinus. Strategi Pembelajaran Bebasis Kompetensi. Jakarta: Gaung Persada Press, 2004

86

HASIL WAWANCARA GURU PRA PENELITIAN 1. Apakah pembagian kelas VIII berdasarkan tingkat kemampuan siswa?

Jawab. Tidak, setiap kelas memiliki tingkat kemampuan yang beraga, ada yang pintar, kurang pintar, rajin, dan malas.

2. Apakah siswa aktif bertanya ketika mereka mengalami kesulitan pada saat pembelajaran matematika?

Jawab. Hanya beberapa siswa yang aktif dan itu pun bisa dihitung dengan jari. 3. Pembelajaran yang bagaimana yang biasa Bapak lakukan?

Jawab. Ceramah dan latihan soal.

4. Kendala apa saja yang Bapak hadapi selama proses KBM berlangsung pada saat pembelajaran matematika di kelas?

Jawab. Materi pelajaran yang terlalu banyak dan jam pelajaran yang sedikit membuat setiap pertemuan tidak dapat secara maksimal dipaparkan sehingga hanya dapat menjelaskan secara umum.

5. Bagaimana tingkat kemampuan pemecahan masalah siswa kelas VIII secara umum terhadap pembelajaran matematika?

Jawab. Beberapa siswa masih sering kurang fokus saat menerima pelajaran sehingga ketika pertemuan berikutnya sudah lupa dengan apa yang dipelajari sebelumnya.

6. Kendala apa saja yang biasanya dihadapi siswa saat memecahkan masalah matematika? Jawab. Pemahaman terhadap masalah perlu penjelasan ulang, ketika ada masalah masih tanya-tanya cara, cepat lupa dengan materi sebelumnya.

7. Menurut Bapak bagaimana peran pendekatan pembelajaran matematika pada proses KBM?

Jawab. Sangat penting karena untuk melihat respon siswa terhadap pelajaran matematika dan membuat siswa sadar pentingnya memerhatikan pelajaran untuk meningkatkan hasil belajar matematika.

8. Bagaimana pendapat Bapak mengenai Pendekatan MEAs?

Jawab. Saya belum pernah mencoba pendekatan ini, dilihat dari teorinya seperti pendekatan MEAs dapat menghidupkan suasana kelas lebih aktif dan membuat siswa tidak cepat bosan belajar matematika.

87

Ika Jakarta Barat pada hari Senin, 8 Oktober 2012 dan telah dijawab oleh guru yang bersangkutan sebagimana tertulis di atas.

Guru Matematika SMP B.T. Ika

Raden Budi J., S.Si

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) KELAS EKSPERIMEN

A. IDENTITAS MATA PELAJARAN

Nama Sekolah : SMP Bhinneka Tunggal Ika Mata Pelajaran : Matematika

Kelas / Semester : VIII-B / Ganjil Jumlah Pertemuan : 8 pertemuan

Alokasi Waktu : 16 jam pelajaran (@ 45 menit) Tahun Ajaran : 2012/2013

B. STANDAR KOMPETENSI

Memahami sistem persamaan linear dua variabel dan menggunakannya dalam pemecahan masalah.

C. KOMPETENSI DASAR

1. Menyelesaikan sistem persamaan linear dua variabel.

2. Membuat model matematika dari masalah yang berkaitan dengan sistem persamaan linear dua variabel.

3. Menyelesaikan model matematika dari masalah yang berkaitan dengan sistem persamaan linear dua variabel.

D. INDIKATOR

1. Membuat model matematika dari masalah sehari-hari yang melibatkan persamaan linear satu variabel dan menyelesaikan masalah persamaan linear satu variabel. 2. Membuat model matematika dari masalah sehari-hari yang melibatkan persamaan

linear dua variabel dan menyelesaikan masalan persamaan linear dua variabel. 3. Membuat model matematika dan menyelesaikan masalah sehari-hari yang

melibatkan sistem persamaan linear dua variabel.

4. Menerapkan metode grafik dalam menyelesaikan masalah sistem persamaan linear dua variabel.

5. Menerapkan metode substitusi dalam menyelesaikan masalah sistem persamaan linear dua variabel.

7. Menerapkan metode gabungan eliminasi dan substitusi dalam menyelesaikan masalah sistem persamaan linear dua variabel.

8. Membuat model matematika dan menyelesaikan masalah sistem persamaan linear dua variabel yang memuat pecahan.

9. Membuat model matematika dan menyelesaikan masalah sistem persamaan non linear dua variabel.

10. Menyelesaikan masalah sistem persamaan non linear dua variabel dengan metode yang ada pada SPLDV.

E. TUJUAN PEMBELAJARAN

Setelah pembelajaran diharapkan siswa dapat:

1. Membuat model matematika dari masalah sehari-hari yang melibatkan persamaan linear satu variabel dan menyelesaikan masalah persamaan linear satu variabel. 2. Membuat model matematika dari masalah sehari-hari yang melibatkan persamaan

linear dua variabel dan menyelesaikan masalan persamaan linear dua variabel. 3. Membuat model matematika dan menyelesaikan masalah sehari-hari yang

melibatkan sistem persamaan linear dua variabel.

4. Menerapkan metode grafik dalam menyelesaikan masalah sistem persamaan linear dua variabel.

5. Menerapkan metode substitusi dalam menyelesaikan masalah sistem persamaan linear dua variabel.

6. Menerapkan metode eliminasi dalam menyelesaikan masalah sistem persamaan linear dua variabel.

7. Menerapkan metode gabungan dalam menyelesaikan masalah sistem persamaan linear dua variabel.

8. Membuat model matematika dan menyelesaikan masalah sistem persamaan linear dua variabel yang memuat pecahan.

9. Membuat model matematika dan menyelesaikan masalah sistem persamaan non linear dua variabel.

F. KARAKTER YANG DIKEMBANGKAN

Karakter siswa yang diharapkan dalam pembelajaran ini adalah: Disiplin

Pantang menyerah Optimis

Komunikatif G. MATERI AJAR

Sistem Persamaan Linear Dua Variabel H. METODE PEMBELAJARAN

Pendekatan : Model-eliciting activities ( MEAs) Setting : Diskusi Kelompok

Metode : Ceramah, Tanya jawab dan Penugasan. I. KEGIATAN PEMBELAJARAN

Pertemuan pertama (Persamaan linear satu variabel) Pendahuluan (15 menit)

 Orientasi

- Guru menjelaskan secara singkat gambaran mengenai materi dan kompetensi yang akan dicapai setelah pembelajaran.

- Guru menyampaikan indikator serta tujuan pembelajaran.  Apresepsi

Siswa diingatkan lagi tentang materi pendukung sebelumnya yaitu mengenai aljabar.

 Motivasi

- Menghubungkan materi persamaan linear satu variabel dan kaitannya dalam kehidupan sehari-hari.

- Menjelaskan manfaat setelah mempelajari materi persamaan linear satu variabel.

Kegiatan Inti (65 menit)  Eksplorasi

- Siswa dibagi menjadi beberapa kelompok yang terdiri dari 3-4 orang tiap kelompok.

- Guru memberikan LKS tentang PLSV yang berkaitan dengan kehidupan sehari-hari.

- Siswa mendiskusikan masalah berdasarkan langkah-langkah yang terdapat pada LKS.

- Guru mengawasi dan mengarahkan siswa untuk menyelesaikan masalah yang disajikan.

- Siswa mempersentasikan hasil diskusi di dalam kelompok dan dievaluasi oleh guru.

- Siswa beserta guru menyimpulkan bersama-sama materi tentang persamaan linear satu variabel.

 Elaborasi

- Siswa memperdalam materi dengan mengerjakan latihan yang ada pada LKS secara berkelompok.

tulis.

- Setiap kelompok membantu perwakilannya untuk mempersentasikan hasil diskusi.

 Konfirmasi

- Guru melakukan tanya jawab sambil mengarahkan siswa untuk menemukan jawaban dari permasalahan yang diberikan.

- Guru bersama-sama dengan siswa mengevaluasi hasil dari permasalahan yang telah disajikan.

Penutup (10 menit)

 Siswa bersama-sama menyimpulkan materi dengan arahan guru.  Siswa beserta guru melakukan refleksi.

 Siswa diberikan tugas untuk mempelajari materi selanjutnya.

Pertemuan kedua (Persamaan linear dua variabel) Pendahuluan (15 menit)

 Orientasi

- Guru menjelaskan secara singkat gambaran mengenai materi dan kompetensi yang akan dicapai setelah pembelajaran.

- Guru menyampaikan indikator serta tujuan pembelajaran.  Apresepsi

Siswa diingatkan lagi tentang materi sebelumnya mengenai persamaan linear satu variabel.

 Motivasi

- Menghubungkan materi persamaan linear dua variabel dan kaitannya dalam kehidupan sehari-hari.

- Menjelaskan manfaat setelah mempelajari materi persamaan linear dua variabel.

Kegiatan Inti (65 menit)  Eksplorasi

- Siswa dibagi menjadi beberapa kelompok yang terdiri dari 3-4 orang tiap kelompok.

- Guru memberikan LKS tentang PLDV yang berkaitan dengan kehidupan sehari-hari.

- Siswa mendiskusikan masalah berdasarkan langkah-langkah yang terdapat pada LKS.

- Guru mengawasi dan mengarahkan siswa untuk menyelesaikan masalah yang disajikan.

- Siswa mempersentasikan hasil diskusi di dalam kelompok dan dievaluasi oleh guru.

 Elaborasi

- Siswa memperdalam materi dengan mengerjakan latihan yang ada pada LKS secara berkelompok.

- Guru mengawasi serta membimbing siswa selama pembelajaran berlangsung. - Salah satu perwakilan dari tiap kelompok menuliskan hasil diskusi di papan

tulis.

- Setiap kelompok membantu perwakilannya untuk mempersentasikan hasil diskusi.

 Konfirmasi

- Guru melakukan tanya jawab sambil mengarahkan siswa untuk menemukan jawaban dari permasalahan yang diberikan.

- Guru bersama-sama dengan siswa mengevaluasi hasil dari permasalahan yang telah disajikan.

Penutup (10 menit)

 Siswa bersama-sama menyimpulkan materi dengan arahan guru.  Siswa beserta guru melakukan refleksi.

 Siswa diberikan tugas untuk mempelajari materi selanjutnya.

Pertemuan ketiga (Sistem persamaan linear dua variabel dengan metode grafik) Pendahuluan (15 menit)

 Orientasi

- Guru menjelaskan secara singkat gambaran mengenai materi dan kompetensi yang akan dicapai setelah pembelajaran.

- Guru menyampaikan indikator serta tujuan pembelajaran.  Apresepsi

Siswa diingatkan lagi tentang materi sebelumnya mengenai persamaan linear dua variabel.

 Motivasi

- Menghubungkan materi sistem persamaan linear dua variabel dengan metode grafik dan kaitannya dalam kehidupan sehari-hari.

- Menjelaskan manfaat setelah mempelajari materi sistem persamaan linear dua variabel dengan metode grafik.

Kegiatan Inti (65 menit)  Eksplorasi

- Siswa dibagi menjadi beberapa kelompok yang terdiri dari 3-4 orang tiap kelompok.

- Guru memberikan LKS tentang SPLDV dengan metode grafik yang berkaitan dengan kehidupan sehari-hari.

- Guru mengawasi dan mengarahkan siswa untuk menyelesaikan masalah yang disajikan.

- Siswa mempersentasikan hasil diskusi di dalam kelompok dan dievaluasi oleh guru.

- Siswa beserta guru menyimpulkan bersama-sama materi tentang sistem persamaan linear dua variabel dengan metode grafik.

 Elaborasi

- Siswa memperdalam materi dengan mengerjakan latihan yang ada pada LKS secara berkelompok.

- Guru mengawasi serta membimbing siswa selama pembelajaran berlangsung. - Salah satu perwakilan dari tiap kelompok menuliskan hasil diskusi di papan

tulis.

- Setiap kelompok membantu perwakilannya untuk mempersentasikan hasil diskusi.

 Konfirmasi

- Guru melakukan tanya jawab sambil mengarahkan siswa untuk menemukan jawaban dari permasalahan yang diberikan.

- Guru bersama-sama dengan siswa mengevaluasi hasil dari permasalahan yang telah disajikan.

Penutup (10 menit)

 Siswa bersama-sama menyimpulkan materi dengan arahan guru.  Siswa beserta guru melakukan refleksi.

 Siswa diberikan tugas untuk mempelajari materi selanjutnya.

Pertemuan keempat (Sistem persamaan linear dua variabel dengan metode substitusi) Pendahuluan (15 menit)

 Orientasi

- Guru menjelaskan secara singkat gambaran mengenai materi dan kompetensi yang akan dicapai setelah pembelajaran.

- Guru menyampaikan indikator serta tujuan pembelajaran.  Apresepsi

Siswa diingatkan lagi tentang materi sebelumnya mengenai sistem persamaan linear dua variabel dengan metode grafik.

 Motivasi

- Menghubungkan materi sistem persamaan linear dua variabel dengan metode substitusi dan kaitannya dalam kehidupan sehari-hari.

- Menjelaskan manfaat setelah mempelajari materi sistem persamaan linear dua variabel dengan metode substitusi.

Kegiatan Inti (65 menit)  Eksplorasi

- Siswa dibagi menjadi beberapa kelompok yang terdiri dari 3-4 orang tiap kelompok.

- Guru memberikan LKS tentang SPLDV dengan metode substitusi yang berkaitan dengan kehidupan sehari-hari.

- Siswa mendiskusikan masalah berdasarkan langkah-langkah yang terdapat pada LKS.

- Guru mengawasi dan mengarahkan siswa untuk menyelesaikan masalah yang disajikan.

- Siswa mempersentasikan hasil diskusi di dalam kelompok dan dievaluasi oleh guru.

- Siswa beserta guru menyimpulkan bersama-sama materi tentang sistem persamaan linear dua variabel dengan metode substitusi.

 Elaborasi

- Siswa memperdalam materi dengan mengerjakan latihan yang ada pada LKS secara berkelompok.

- Guru mengawasi serta membimbing siswa selama pembelajaran berlangsung. - Salah satu perwakilan dari tiap kelompok menuliskan hasil diskusi di papan

tulis.

- Setiap kelompok membantu perwakilannya untuk mempersentasikan hasil diskusi.

 Konfirmasi

- Guru melakukan tanya jawab sambil mengarahkan siswa untuk menemukan jawaban dari permasalahan yang diberikan.

- Guru bersama-sama dengan siswa mengevaluasi hasil dari permasalahan yang telah disajikan.

Penutup (10 menit)

 Siswa bersama-sama menyimpulkan materi dengan arahan guru.  Siswa beserta guru melakukan refleksi.

 Siswa diberikan tugas untuk mempelajari materi selanjutnya.

Pertemuan kelima (Sistem persamaan linear dua variabel dengan metode eliminasi) Pendahuluan (15 menit)

 Orientasi

- Guru menjelaskan secara singkat gambaran mengenai materi dan kompetensi yang akan dicapai setelah pembelajaran.

- Guru menyampaikan indikator serta tujuan pembelajaran.  Apresepsi

 Motivasi

- Menghubungkan materi sistem persamaan linear dua variabel dengan metode eliminasi dan kaitannya dalam kehidupan sehari-hari.

- Menjelaskan manfaat setelah mempelajari materi sistem persamaan linear dua variabel dengan metode eliminasi.

Kegiatan Inti (65 menit)  Eksplorasi

- Siswa dibagi menjadi beberapa kelompok yang terdiri dari 3-4 orang tiap kelompok.

- Guru memberikan LKS tentang SPLDV dengan metode eliminasi yang berkaitan dengan kehidupan sehari-hari.

- Siswa mendiskusikan masalah berdasarkan langkah-langkah yang terdapat pada LKS.

- Guru mengawasi dan mengarahkan siswa untuk menyelesaikan masalah yang disajikan.

- Siswa mempersentasikan hasil diskusi di dalam kelompok dan dievaluasi oleh guru.

- Siswa beserta guru menyimpulkan bersama-sama materi tentang sistem persamaan linear dua variabel dengan metode eliminasi.

 Elaborasi

- Siswa memperdalam materi dengan mengerjakan latihan yang ada pada LKS secara berkelompok.

- Guru mengawasi serta membimbing siswa selama pembelajaran berlangsung. - Salah satu perwakilan dari tiap kelompok menuliskan hasil diskusi di papan

tulis.

- Setiap kelompok membantu perwakilannya untuk mempersentasikan hasil diskusi.

 Konfirmasi

- Guru melakukan tanya jawab sambil mengarahkan siswa untuk menemukan jawaban dari permasalahan yang diberikan.

- Guru bersama-sama dengan siswa mengevaluasi hasil dari permasalahan yang telah disajikan.

Penutup (10 menit)

 Siswa bersama-sama menyimpulkan materi dengan arahan guru.  Siswa beserta guru melakukan refleksi.

 Siswa diberikan tugas untuk mempelajari materi selanjutnya.

Pertemuan keenam (Sistem persamaan linear dua variabel dengan metode gabungan eliminasi dan substitusi)

 Orientasi

- Guru menjelaskan secara singkat gambaran mengenai materi dan kompetensi yang akan dicapai setelah pembelajaran.

- Guru menyampaikan indikator serta tujuan pembelajaran.  Apresepsi

Siswa diingatkan lagi tentang materi sebelumnya mengenai sistem persamaan linear dua variabel dengan metode eliminasi.

 Motivasi

- Menghubungkan materi sistem persamaan linear dua variabel dengan metode gabungan eliminasi dan substitusi dan kaitannya dalam kehidupan sehari-hari.

- Menjelaskan manfaat setelah mempelajari materi sistem persamaan linear dua variabel dengan metode gabungan eliminasi dan substitusi.

Kegiatan Inti (65 menit)  Eksplorasi

- Siswa dibagi menjadi beberapa kelompok yang terdiri dari 3-4 orang tiap kelompok.

- Guru memberikan LKS tentang SPLDV dengan metode gabungan eliminasi dan substitusi yang berkaitan dengan kehidupan sehari-hari.

- Siswa mendiskusikan masalah berdasarkan langkah-langkah yang terdapat pada LKS.

- Guru mengawasi dan mengarahkan siswa untuk menyelesaikan masalah yang disajikan.

- Siswa mempersentasikan hasil diskusi di dalam kelompok dan dievaluasi oleh guru.

- Siswa beserta guru menyimpulkan bersama-sama materi tentang sistem persamaan linear dua variabel dengan metode gabungan eliminasi dan substitusi.

 Elaborasi

- Siswa memperdalam materi dengan mengerjakan latihan yang ada pada LKS secara berkelompok.

- Guru mengawasi serta membimbing siswa selama pembelajaran berlangsung. - Salah satu perwakilan dari tiap kelompok menuliskan hasil diskusi di papan

tulis.

- Setiap kelompok membantu perwakilannya untuk mempersentasikan hasil diskusi.

 Konfirmasi

- Guru melakukan tanya jawab sambil mengarahkan siswa untuk menemukan jawaban dari permasalahan yang diberikan.

Penutup (10 menit)

 Siswa bersama-sama menyimpulkan materi dengan arahan guru.  Siswa beserta guru melakukan refleksi.

 Siswa diberikan tugas untuk mempelajari materi selanjutnya.

Pertemuan ketujuh (Sistem persamaan linear dua variabel yang memuat pecahan) Pendahuluan (15 menit)

 Orientasi

- Guru menjelaskan secara singkat gambaran mengenai materi dan kompetensi yang akan dicapai setelah pembelajaran.

- Guru menyampaikan indikator serta tujuan pembelajaran.  Apresepsi

Siswa diingatkan lagi tentang materi sebelumnya mengenai sistem persamaan linear dua variabel dengan metode gabungan eliminasi dan substitusi.

 Motivasi

- Menghubungkan materi sistem persamaan linear dua variabel yang memuat pecahan dan kaitannya dalam kehidupan sehari-hari.

- Menjelaskan manfaat setelah mempelajari materi sistem persamaan linear dua variabel yang memuat pecahan.

Kegiatan Inti (65 menit)  Eksplorasi

- Siswa dibagi menjadi beberapa kelompok yang terdiri dari 3-4 orang tiap kelompok.

- Guru memberikan LKS tentang SPLDV yang memuat pecahan yang berkaitan dengan kehidupan sehari-hari.

- Siswa mendiskusikan masalah berdasarkan langkah-langkah yang terdapat pada LKS.

- Guru mengawasi dan mengarahkan siswa untuk menyelesaikan masalah yang disajikan.

- Siswa mempersentasikan hasil diskusi di dalam kelompok dan dievaluasi oleh guru.

- Siswa beserta guru menyimpulkan bersama-sama materi tentang sistem persamaan linear dua variabel yang memuat pecahan.

 Elaborasi

- Siswa memperdalam materi dengan mengerjakan latihan yang ada pada LKS secara berkelompok.

- Guru mengawasi serta membimbing siswa selama pembelajaran berlangsung. - Salah satu perwakilan dari tiap kelompok menuliskan hasil diskusi di papan

 Konfirmasi

- Guru melakukan tanya jawab sambil mengarahkan siswa untuk menemukan jawaban dari permasalahan yang diberikan.

- Guru bersama-sama dengan siswa mengevaluasi hasil dari permasalahan yang telah disajikan.

Penutup (10 menit)

 Siswa bersama-sama menyimpulkan materi dengan arahan guru.  Siswa beserta guru melakukan refleksi.

 Siswa diberikan tugas untuk mempelajari materi selanjutnya.

Pertemuan kedelapan (Sistem persamaan non linear dua variabel) Pendahuluan (15 menit)

 Orientasi

- Guru menjelaskan secara singkat gambaran mengenai materi dan kompetensi yang akan dicapai setelah pembelajaran.

- Guru menyampaikan indikator serta tujuan pembelajaran.  Apresepsi

Siswa diingatkan lagi tentang materi sebelumnya mengenai sistem persamaan linear dua variabel.

 Motivasi

- Menghubungkan materi sistem persamaan non linear dua variabel dan kaitannya dalam kehidupan sehari-hari.

- Menjelaskan manfaat setelah mempelajari materi sistem persamaan non linear dua variabel.

Kegiatan Inti (65 menit)  Eksplorasi

- Siswa dibagi menjadi beberapa kelompok yang terdiri dari 3-4 orang tiap

Dokumen terkait